The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by lpkmeili, 2021-06-01 00:12:04

RANGKUMAN MATERI MEMBUAT ROK MUSLIM

RANGKUMAN MATERI MEMBUAT ROK MUSLIM

Keywords: #rok #peralatanmenjahit #alatjahit

RANGKUMAN MATERI MEMBUAT ROK MUSLIM

Rok muslim yang pada awal mulanya berfungsi untuk memenuhi kewajiban untuk menutup
aurat, kini telah menjadi salah satu busana yang dapat digunakan oleh siapa saja tanpa terikat
aturan keagamaan. Rok muslim atau rok model A ini dapat dipadupadankan dengan berbagai
macam busana lain karena karakteristiknya yang memiliki panjang hingga mata kaki dan dapat
digunakan untuk berbagai acara formal maupun non formal.

MEMBUAT ROK MUSLIM DENGAN MODEL A
Menyiapkan Alat dan Bahan untuk Mengukur Tubuh
Alat-alat yang harus dipersiapkan untuk mengukur tubuh adalah:

❖ Meteran untuk mengukur tubuh
❖ Pita yang akan dipasangkan pada pinggang model
❖ Alat tulis untuk mencatat hasil mengukur

a. Mengukur Tubuh
Untuk membuat sebuah rok dengan model A, ukuran yang dibutuhkan adalah:
❖ Lingkar pinggang
❖ Lingkar panggul
❖ Panjang rok

Langkah-langkah Mengukur Tubuh Langkah pertama
memasangkan pita pada posisi pinggang model.
Pita diletakkan pada pinggang pas di tali pusatnya. Di sinilah
posisi pinggang.

a. Lingkar Pinggang Diukur pas melalui pita yang sudah dipasang tadi, mengukurnya pas
tidak boleh di tekan atau di longgarkan. Hal ini dilakukan agar hasil jadi rok tidak terlalu
ketat dan tidak terlalu longgar.

b. Lingkar Panggul Diukur dibagian panggul terbesar melingkar kemudian diberi
kelonggaran 4 cm agar rok tidak terlalu sempit atau ketat pada bagian panggul.

c. Panjang Rok Diukur dari pinggang ke bawah sesuai dengan panjang rok yang
dikehendaki.

ALAT-ALAT MEMBUAT POLA ROK MUSLIM DENGAN MODEL A

Sebelum membuat pola perlu diketahui alat-alat yang dibutuhkan terlebih dahulu.

Alat-alat ini dapat dengan mudah ditemukan, berikut alat-alat yang dibutuhkan untuk membuat
pola rok:

a. Penggaris Lengkung Pinggul
b. Penggaris Siku
c. Metline/Meteran
d. Kapur Jahit
e. Gunting Kertas
f. Gunting Kain
g. Kertas Pola
h. Jarum Pentul
i. Pensil/Spidol
j. Penghapus

Contoh alat -alat untuk membuat pola rok muslim dengan model A antara lain:

a. Pengaris Lengkung Pinggul
Berfungsi untuk membuat garis pinggang
dan pinggul pada pembuatan pola.

b. Pengaris Siku

Berfungsi untuk membuat garis kerung baik

kerung lengan maupun kerung leher.

Penggaris siku juga berfungsi untuk membuat

garis tegak lurus pada penggambaran pola.

c. Metline ( meteran )
Berfungsi sebagai alat untuk mengukur bagian tubuh
pelanggan dan juga berfungsi untuk mengukur Panjang
kain yang akan dipotong . Pita ukur merupakan salah satu alat
utama yang dimikili seorang penjahit.

d. Kapur Jahit
Berfungsi untuk memberi tanda pada kain saat proses
pattern marking ( penandan pola pada kain ) sebelum kain
dipotong sesuai dengan pola yang sudah jadi.

e. Gunting Kertas
Gunting Kertas pada pembuatan pola digunakan untuk
menggunting pola yang sudah jadi. Sebaiknya gunting kertas
tidak digunakan untuk menggunting kain dan juga sebaliknya
karena akan mengurangi ketajaman gunting.

f. Gunting Kain
Gunting kain berfungsi untuk memotong kain
bahan busana. Gunting kain harus tajam agar hasil
potongan kain rapi, agar tetap tajam, asah gunting
secara teratur dan hindari menjatuhkan gunting karena
akan mengurangi kualitas ketajaman

g. Kertas Pola
Merupakan tempat menggambar pola .
kertas pola merupakan alat penting untuk
menggambar pola. Kertas yang biasa digunakan
untuk mengambar pola dengan ukuran sentimeter
adalah kertas dorslag, kertas karton manila atau koran.

h. Jaum pentul
Jarum pentul merupakan salat satu jarum yang
digunakan sebagai perlengkapan menjahit. Pada proses
jahit menjahit, Jarum pentul menyematkan kertas pola
ke bahan kain lainnya dan menandai bagian – bagian
busana yang perlu diperbaiki.

i. Pensil / Spidol
Pensil berfungsi untuk membuat sketsa atau tulisan
dan jika terjadi kesalahan bias dihapus dengan penghapus
karet. Sedangkan fungsi spidol adalah untuk menggambar
sketsa atau bias juga menulis dengan hasil yang lebih
tegas dan tidak samar.

j. Penghapus
Penghapus karet adalah salah satu perlengkapan alat tulis
yang terbuat dari karet lembut yang dapat menghilangkan
tanda yang dihasilkan oleh pensil.

Langkah-Langkah Membuat Pola Rok A
a) Pola bagian depan Membuat pola depan

rok A dengan ukuran sesuai dengan pengukuran badan yang sudah dilakukan sebelumnya
yaitu:
❖ Panjang rok 96 cm
❖ Lingkar pinggang 70 cm
❖ Lingkar panggul 96 cm

Cara membuat pola bagian depan
➢ Langkah pertama, membuat garis bantu vertikal dan horizontal. Pada sudut garis tepi

tandai dengan huruf A!

➢ Kedua, menarik garis 3 cm dari titik A ke atas untuk menentukan posisi ban pinggang.
Lalu, membuat garis bantu mendatar. Tandai dengan huruf A’! 10

➢ Ketiga, menentukan titik panjang rok dengan cara menarik garis turun dari A’ menuju
panjang yang dikehendaki. Untuk contoh pola rok yang akan dibuat panjangnya adalah
96 cm. Tandai titik panjang rok dengan huruf B! Kemudian, membuat garis bantu
mendatar.

➢ Keempat, menentukan titik lingkar pinggang dari titik A dengan rumus ¼ lingkar
pinggang (¼ x 70 = 17,5 cm). Tandai dengan huruf C! Dari titik C, menarik garis 3 cm
untuk kupnat. Tandai titik dengan C’!

➢ Kelima, menentukan titik panggul dengan menarik 20 cm dari titik A’. Tandai dengan
titik D! Kemudian, membuat garis bantu mendatar dengan ketentuan panjang ¼ lingkar
panggul ( ¼ x 96 cm = 24 cm). Tandai dengan titik E!

➢ Keenam, menentukan titik lingkar bawah rok dari titik B dengan dengan rumus ¼
lingkar panggul ditambah 15 cm atau dengan lebar sesuai dengan yang dikehendaki
[(1/4 x 96 cm = 24 cm) + 15 cm]. Tandai titik dengan huruf F!

➢ Ketujuh, menghubungkan titik C’ – F dengan garis lurus.

➢ Kedelapan, untuk lingkar bawah rok pada sisi luar diukur naik 4 cm dari titik F. Beri
tanda titik dengan huruf F’! Kemudian, hubungkan titik B menuju ke titik F’ dengan
penggaris lengkung! Ukuran 4 cm merupakan ketentuan. Mohon untuk dicatat.

➢ Kesembilan, membuat kupnat pada pinggang rok dengan cara dari titik A menuju C’
dibagi menjadi dua bagian yang sama. Titik tengah ini ditandai dengan huruf G. Dari
titik G diberi jarak maju 1,5 cm dan mundur 1,5 cm. Panjang kupnat dari titik G adalah
10 cm. Kemudian, menggabungkan ketiga 11 titik menjadi sebuah segitiga. Ukuran
panjang kupnat 10 cm merupakan ketentuan. Mohon untuk dicatat.

➢ Kesepuluh, potong pola rok sesuai dengan garis pola yang sudah dibuat!

b) Pola bagian belakang Bentuk pola badan belakang
rok A sama dengan pola badan depan. Langkah-langkah membuat pola belakang rok A
sama dengan langkahlangkah membuat pola depan, sehingga hasil akhir pola yang
didapatkan pun sama.
➢ Langkah pertama, membuat garis bantu vertikal dan horizontal. Pada sudut garis tepi
tandai dengan huruf A!
➢ Kedua, menarik garis 3 cm dari titik A ke atas untuk menentukan posisi ban pinggang.
Lalu, membuat garis bantu mendatar. Tandai dengan huruf A’!
➢ Ketiga, menentukan titik panjang rok dengan cara menarik garis turun dari A’ menuju
panjang yang dikehendaki. Untuk contoh pola rok yang akan dibuat panjangnya adalah
96 cm. Tandai titik panjang rok dengan huruf B! Kemudian, membuat garis bantu
mendatar.
➢ Keempat, menentukan titik lingkar pinggang dari titik A dengan rumus ¼ lingkar
pinggang (¼ x 70 = 17,5 cm). Tandai dengan huruf C! Dari titik C, menarik garis 3 cm
untuk kupnat. Tandai titik dengan C’!
➢ Kelima, menentukan titik panggul dengan menarik 20 cm dari titik A’. Tandai dengan
titik D! Kemudian, membuat garis bantu mendatar dengan ketentuan panjang ¼ lingkar
panggul (¼ x 96 cm = 24 cm). Tandai dengan titik E! 12

➢ Keenam, menentukan titik lingkar bawah rok dari titik B dengan dengan rumus ¼
lingkar panggul ditambah 15 cm atau dengan lebar sesuai dengan yang dikehendaki
[(1/4 x 96 cm = 24 cm) + 15 cm]. Tandai titik dengan huruf F!

➢ Ketujuh, menghubungkan titik C’ – F dengan garis lurus.
➢ Kedelapan, untuk lingkar bawah rok pada sisi luar diukur naik 4 cm dari titik F. Beri

tanda titik dengan huruf F’! Kemudian, hubungkan titik B menuju ke titik F’ dengan
penggaris lengkung! Ukuran 4 cm merupakan ketentuan. Mohon untuk dicatat.
➢ Kesembilan, membuat kupnat pada pinggang rok dengan cara dari titik A menuju C’
dibagi menjadi dua bagian yang sama. Titik tengah ini ditandai dengan huruf G. Dari
titik G diberi jarak maju 1,5 cm dan mundur 1,5 cm. Panjang kupnat dari titik G adalah
10 cm. Kemudian, menggabungkan ketiga titik menjadi sebuah segitiga. Ukuran
panjang kupnat 10 cm merupakan ketentuan. Mohon untuk dicatat.
➢ Kesepuluh, potong pola rok sesuai dengan garis pola yang sudah dibuat!

c) Membuat pola ban pinggang rok A
Membuat pola ban pinggang rok A dengan ukuran yaitu:
❖ Lingkar pinggang 70 cm
❖ Lebar ban pinggang 3 cm
Cara membuat pola ban pinggang
➢ Langkah pertama, menyiapkan kertas pola.
➢ Kedua, membuat garis tepi vertikal dan horizontal.
➢ Ketiga, mengukur panjang atau keliling pinggang dari sudut garis tepi dengan rumus
lingkar pinggang ditambah 4 cm (70 cm + 4 cm = 74 cm). Ukuran 4 cm ditambahkan
untuk penempatan hak atau pengait rok. ➢ Keempat, mengukur lebar ban pinggang 3
cm.
➢ Kelima, menghubungkan garis panjang dan lebar ban pinggang yang sudah diukur
sehingga terbentuk persegi panjang dengan panjang 74 cm dan lebar 3 cm.
➢ Keenam, memotong pola ban pinggang sesuai dengan garis pola.

MEMOTONG POLA DAN MEMOTONG KAIN / BAHAN

1. Memotong pola
1.1. Memotong pola rok A
❖ Menyiapkan pola rok yang sudah dibuat
❖ Menyiapkan gunting kertas
❖ Memotong pola sesuai dengan garis pola yang sudah jadi

1.2. Memotong pola ban pinggang 14

❖ Menyiapkan pola ban pinggang
❖ Menyiapkan gunting kertas
❖ Memotong pola sesuai dengan garis pola yang sudah jadi

2. Memotong bahan
Alat dan bahan yang disiapkan untuk memotong pola pada bahan / kain yaitu:

➢ Gunting kain

➢ Pola yang sudah jadi
➢ Jarum Pentul

➢ Kain/bahan

➢ Kapur jahit

➢ Meteran

1) Memotong bahan pola bagian depan
➢ Pertama, menyiapkan kain yang akan dipotong kemudian kain dilipat menjadi 2
bagian yang sama agar mendapat posisi yang utuh pada bagian badan depan.
➢ Kedua, memosisikan bagian tengah pola tepat pada lipatan kain. Sematkan jarum
pentul untuk menahan pola tetap pada posisinya!
➢ Berikutnya, memberikan kampuh pada kain. Kampuh adalah kelebihan ukuran
tepi pola untuk menempatkan jahitan. Kampuh ditandai dengan menggunakan
kapur jahit dengan ukuran 3 cm pada bagian bawah dan bagian samping 1,5 cm,
serta 1 cm pada bagian pinggang.
➢ Kemudian, memotong badan depan rok sesuai dengan tanda kampuh yang sudah
dibuat.

2) Memotong bahan pola bagian belakang
Rok yang akan dibuat adalah rok dengan rit belakang, sehingga harus menambahkan
jarak pada tengah belakang untuk posisi rit.

Gambar badan belakang rok

➢ Pertama, memosisikan pola pada bagian tepi kain dengan jarak 3 cm untuk
meletakkan rit pada rok. Lalu, pola rok disemat dengan jarum pentul.

➢ Kedua, menandai kampuh dengan ukuran sama seperti badan depan, yaitu ukuran
3 cm pada bagian bawah dan pada bagian samping 1,5 cm, serta 1 cm pada bagian
pinggang. Untuk membuat kampuh, gunakan kapur jahit dengan warna yang
berbeda dengan warna kain agar lebih mudah melihat garis kampuhnya.

➢ Ketiga, memotong kain sesuai dengan garis kampuh yang sudah dibuat. Saat
memotong, usahakan kain tetap pada posisi dan tidak bergerak agar tidak
mengubah posisi kampuh.

3) Memotong bahan ban pinggang rok A Gambar ban pinggang rok
❖ Pertama, menyiapkan bahan untuk ban pinggang. Lalu, kain dilipat menjadi 2
bagian yang sama.
❖ Selanjutnya, meletakkan pola ban pinggang di atas bahan dengan posisi 1 cm dari
sebelah kiri, 1 cm dari atas, dan 1 cm dari sebelah kanan.
❖ Kemudian, memotong ban pinggang sesuai dengan jarak yang sudah ditentukan.

MENJAHIT ROK
A. ALAT DAN BAHAN MENJAHIT ROK
Sebelum proses menjahit rok perlu diketahui alat dan bahan yang dibutuhkan terlebih dahulu.
Berikut ini alat dan bahan yang dibutuhkan untuk menjahit rok:

1. Mesin Jahit
Mesin jahit adalah peralatan mekanis atau elektromekanis yang berfungsi untuk
menjahit. Mesin jahit terdiri dari beberapa jenis yaitu:
a. Mesin Jahit Manual / Mesin Jahit Klasik

a. Mesin Jahit Modern

2. Gunting Benang
Dilihat secara bentuk, gunting benang memiliki
bentuk yang berbeda dibandingkan gunting pada
umumnya. Fungsi dari gunting ini untuk memotong
benang di bagian yang sulit dipotong jika menggunakan
gunnting besar.

3. Mesin Obras
Fungsi utama dari mesin obras adalah untuk
merapikan tiras. Tetapi, mesin obras juga dapat
digunakan untuk menghasilkan obrasan sebagai
hiasan dengan pemakaian benang yang berwarna-warni.
Apabila dalam pembuatan suatu busana belum tersedia
mesin obras, maka proses pengobrasan dapat dilakukan
dengan menggunakan jasa obras yang ditawarkan oleh jasa-jasa konveksi.

4. Pendedel Pendedel
berfungsi untuk membuka jahitan yang salah.

5. Setrika
Setrika pakaian dikenal sebagai alat yang
sederhana untuk merapikan pakaian.

6. Gunting Kain
Gunting kain berfungsi untuk memotong kain
bahan busana. Gunting kain harus tajam agar hasil
potongan kain rapi, agar tetap tajam, asah gunting
secara teratur dan hindari menjatuhkan gunting karena
akan mengurangi kualitas ketajaman.

7. Gunting Benang
Dilihat secara bentuk, gunting benang memiliki bentuk
yang berbeda dibandingkan gunting pada umumnya.
Fungsi dari gunting ini untuk memotong benang di bagian
yang sulit dipotong jika menggunakan gunting besar.

8. Jarum Jahit
Mesin Jarum jahit mesin berfungsi untuk menyangkutkan
benang ke bahan. Jarum ini dipasang pada mesin dengan
posisi lubang di bawah sebagai tempat benang.

9. Benang Jahit
Fungsi benang dalam proses penjahitan memang sangat penting.
Pada umumnya benang diguna-kan untuk menjahit pakain,
namun untuk benang dengan jenis tertentu biasanya digunakan
sebagai hiasan atau pemanis pakaian agar terlihat bagus dalam penempatannya.

10. Setrika
Setrika pakaian dikenal sebagai alat yang sederhana
untuk merapikan pakaian.

11. Kain Keras
Kain keras (kain ) adalah kain yang digunakan untuk pengeras
atau untuk melapisi bagian-bagian tertentu sehingga membantu
membentuk siluet pakaian. Jenis kain interlining ini ada yang
mempunyai lem atau perekat untuk membentuk kain menjadi
keras dan sedikit kaku.

12. Kancing Hak
Kancing hak merupakan sebuah kancing kait yang biasa
dipasang pada celana atau rok agar bukaan rok atau celana
tersebut bisa tertutup dengan sempurna

13. Metlin / Meteran
Metlin (meteran) berfungsi sebagai alat untuk mengukur
bagian tubuh pelanggan dan juga berfungsi untuk
mengukur panjang kain yang akan dipotong. Pita ukur
merupakan salah satu alat utama yang harus dimiliki seorang penjahit.

B. PROSES MENJAHIT ROK A

1. Mempersiapkan alat dan bahan

menjahit rok Alat dan bahan yang perlu disiapkan sebelum menjahit rok antara lain:

➢ Mesin obras ➢ Hak atau pengait rok

➢ Bahan yang akan dijahit ➢ Jarum jahit

➢ Meteran ➢ Jarum pentul

➢ Gunting benang ➢ Ritsleting (rit rok / regular zipper)

➢ Pensil kapur ➢ Kain keras ban pinggang

➢ Benang ➢ Setrika

2. Langkah-langkah Menjahit Rok A
1) Mengobras bahan yang sudah dipotong
Proses mengobras tepian kain berfungsi untuk merapikan tepian kain agar serat-serat
kain tidak tercabut. Proses mengobras sangat penting dalam pembuatan suatu
pakaian.
a. Mengobras badan depan
➢ Meletakkan bagian sisi bahan baik kain di posisi atas.

➢ Kemudian, kenali dahulu bagian sisi samping kanan, bagian bawah, dan
bagian sisi kiri!

➢ Mulai mengobras dari bagian sisi samping kanan, menuju bagian bawah,
kemudian ke sisi samping kiri.

b. Mengobras badan belakang kiri
➢ Mengenali dahulu bagian tengah untuk tempat rit, lalu bagian bawah, dan
bagian sisi samping kiri. 24
➢ Mulai mengobras dari bagian tengah, lalu bagian bawah, dan berlanjut ke
bagian sisi samping kiri.
➢ Lakukan hal yang sama pada badan belakang rok sebelah kanan!

2) Memasang rit
➢ Pertama, meletakkan badan belakang sebelah kiri dengan sisi kain baik di posisi
atas. Kemudian, tumpuk dengan badan belakang kanan dengan sisi kain baik
saling bertemu! Sebelum mulai menjahit, tumpukan badan belakang kiri dan
kanan disamakan terlebih dahulu.
➢ Kemudian, mengukur dari tepi atas sepanjang 18 cm untuk kuncian bawah rit.
Tandai dengan pensil kapur!
➢ Selanjutnya, menjahit mulai dari tanda kapur sampai ke bagian bawah dengan
pengambilan jahitan 2 cm. Jangan lupa untuk memberikan kuncian jahitan!
➢ Berikutnya, memasang rit pada badan belakang. Bagian belakang dilipat ke dalam
dengan disisakan 0,5 cm. Lalu, bagian tersebut ditempelkan pada rit sebelah kiri
dengan pengambilan jahitan 0,5 cm. Perhatikan posisi rit, jangan sampai terbalik!
➢ Langkah selanjutnya, membuka sisi lainnya yang belum dijahitkan dengan rit dan
samakan lebarnya 2 cm. Kemudian, menjahit dari lipatan jahitan terakhir kurang
lebih 1,5 cm saja. Jangan lupa mengunci jahitannya!
➢ Lalu, melanjutkan menjahit hingga bagian pinggang. Buka rit untuk

mempermudah proses penjahitan!

3) Menjahit kupnat
a. Menjahit kupnat pada badan belakang kanan rok 25
➢ Pertama, kita ambil sisi samping rok untuk dilipat pada tengah rit. Temukan
bagian tengahnya, kemudian ukur panjang kupnatnya sepanjang 10 cm dan
tandai dengan pensil kapur!
➢ Jahit dengan pengambilan jahitan 1,5 cm!
➢ Lakukan hal yang sama untuk badan belakang sebelah kiri!
b. Menjahit kupnat pada badan depan rok
➢Pertama, melipat badan depan menjadi 2 lalu menandai dengan sedikit
memotong bagian tengahnya lipatannya menggunakan gunting benang atau
cekris. Tanda ini merupakan posisi setengah badan depan rok.
➢ Kedua, melipat sisi samping kiri ke tengah tepat pada tanda potongan lipatan
sehingga mendapatkan posisi seperempat badan depan. Pada posisi inilah
kupnat badan depan dibuat.
➢ Selanjutnya, menjahit kupnat dengan pengambilan jahitan 1,5 cm. Jangan
lupa ukur panjang kupnat 10 cm dan tandai dengan pensil kapur! Lalu,
menjahit kupnat dari atas hingga ke posisi panjang kupnat. Lakukan hal yang
sama pada badan depan rok lainnya!

4) Menyambung sisi rok
➢ Pertama, meletakkan badan depan dan badan belakang rok dengan sisi kain baik
saling berhadapan.
➢ Kedua, menjahit pada bagian sisi samping kanan dengan pengambilan jahitan 2 cm
dari atas hingga bawah. Jangan lupa mengunci jahitan di awal dan di akhir!
➢ Lakukan hal yang sama pada sisi samping kiri rok!

5) Memasang ban pinggang
a. Menyiapkan ban pinggang 26
➢ Langkah pertama, menyiapkan dahulu kain keras dengan lebar 3 cm dan panjang
74 cm.
➢ Kedua, merekatkan kain keras tepat pada bagian tengah lipatan bahan dengan
posisi 1 cm dari tepi kanan dan 1 cm dari tepi kiri menggunakan setrika.
➢ Ketiga, melipat pada bagian bawah kain keras lalu menjahit dengan
pengambilan jahitan setengah cm saja.
➢ Keempat, pada salah satu ujung ban pinggang, lipat bagian atas kain keras ke
bawah! Kemudian, menjahit bagian tepi kain kerasnya. Jangan lupa mengunci
jahitan! Lakukan hal yang sama pada ujung lainnya!
➢ Kelima, membalik dan merapikan ujung-ujung ban pinggang agar sudutnya
lancip.

b. Memasang ban pinggang pada rok

➢ Untuk memasang ban pinggang, buka rit terlebih dahulu!
➢ Menjahit ban pinggang dimulai dari posisi ujung rit yang ada penutup kainnya

dengan pengambilan jahitan 1 cm.
➢ Kemudian, jahit memutar dengan menyisakan 2 cm pada ujung rit lainnya!
➢ Selanjutnya, untuk menutup ban pada ujung yang disisakan 2 cm, mulai

menjahit dari ujung dengan pengambilan jahitan 1 milimeter saja.
➢ Berikutnya, jahit memutar pinggang rok. 27

6) Membuat lipatan (kelim) pada lingkar bawah rok
Membuat lipatan dengan cara melipat bagian lingkar bawah rok dimulai dari bagian
sambungan belakang dengan membuka kampuhnya. Kemudian, dijahit memutar
dengan pengambilan jahitan 2 cm.

7) Memasang hak atau pengait rok
➢ Pertama, menyiapkan jarum jahit dan hak atau pengait rok. Sebelum memasang,
buka rit terlebih dahulu untuk memudahkan pemasangan hak rok.
➢ Kedua, memasang pengait rok yang berbentuk segitiga pada sebelah kanan rit dari
bagian dalam rok. Ketika memasang rit, usahakan jahitan tidak menembus ban
pinggang depan.
➢ Ketiga, memasang kaitan rok yang berbentuk lurus pada sebelah kiri rit dari bagian
luar rok. Sebelumnya, tutup rit terlebih dahulu untuk memu-dahkan pemasangan.
Jangan lupa sejajarkan posisi ban pinggang dan tandai posisi kaitan rok disesuaikan
dengan posisi pengaitnya!
➢ Keempat, memasang kaitan rok dengan jarum jahit. Usahakan agar jahitan tidak
menembus hingga bagian depan ban pinggang!
➢ Kelima, memeriksa hasil pemasangan hak rok dengan menutup rit dan mengaitkan
ban pinggang. Pada hasil pemasangan yang baik, ban pinggang rok akan tampak
sejajar dan rapi.

8) Membersihkan sisa benang pada rok dan menyetrika
hasil jahitan Setelah proses menjahit selesai, periksa hasil jahitan! Apabila ada sisa-sisa
benang yang masih menempel pada rok, bersihkan menggunakan gunting benang!

Untuk langkah yang terakhir, menyetrika hasil jahitan supaya rapi.


Click to View FlipBook Version