LAPORAN KUNJUNGAN KE INDUSTRI TEMPE LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI TEMPE Nama Kelompok ( Kelas IX-3 ) Salma Rahmadhani Syarifah Syahir Revera Quiroz Farhan Wibisono Adiya Nur Ilham Cibran Noval Rafa Bilqis Prayoga SMP NEGERI 40 BATAM TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR Puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,karena berkat rahmat dan karunia-NYA, Sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Kunjungan dengan judul” LAPORAN KUNJUNGAN KE INDUSTRI TEMPE “ Kami mengucapkan Terima Kasih kepada Bapak Tukino, yang telah memberi bimbingan dalam penyusunan Laporan Kunjungan ini , sehingga saya dapat menyelesaikannya dengan baik. Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait dalam kunjungan dan penyusunan laporan ini. Penyusun mengharapkan agar laporan ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca tentang “Laporan Kunjungan Industri Tempe” Dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kesalahan sehingga penyusun mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini
BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG Latar belakang diadakanya kunjungan industri ini agar siswa mengenal dunia kerja. Selain itu siswa dapat mengetahui lebih jauh tentang cara kerja, kedisiplinan, tata tertib kerja , mesin – mesin industri yang lebih memadai, dll. Siswa juga diharapkan tidak menganggap kunjungan industri sebagi rekreasi, tapi menganggap kunjungan industri sebagai sarana belajar dengan cara mendatangi industri secara langsung, dan melihat urutan – urutan proses kerja di industri tersebut. Kunjungan industri dipilih untuk menambah pengalaman siswa tentang dunia kerja. Siswa dituntut untuk aktif menggali informasi tentang kunjungan industri untuk memperoleh pengetahuan tentang dunia industri. Kunjungan industri dilakukan untuk memberikan gambaran kepada siswa tentang industri dan proses produksi di bidang bisnis dan managemen. Siswa harus membandingkan proses produksi di dunia kerja dengan ilmu yang diperoleh di sekolah. Siswa diwajibkan membuat laporan atas informasi yang di peroleh selama kunjungan industri tentang perusahaan yang bersangkutan. Kunjungan Industri ini adalah kegiatan yang di lakukan dengan tujuan untuk menambah pengetahuan siswa dan menambah pengalaman .Laporan karya tulis ini merupakan tugas bagi semua angkatan kelas VIII SMP N 3 Jatisrono.Dalam penyusunan karya ini ,siswa di harapkan dapat melaporkan segala pengetahuan dan pengalaman yang di peroleh selama menjalankan Mengujungi Pabrik Industri Tempe. B.TUJUAN 1. Untuk memberikan informasi tentang Tempe 2. Dalam rangka untuk menuaikan tugas sekolah 3. Memper luas wawasan siswa/siswi tentang tempe 4. Saran belajar menulis berdasarkan pengalaman dan data 5. Memperluas pengetahuan penulis dan pembaca tentang Tempe 6. Melihat secara langsung proses produksi dari awal sampai akhir.
BAB II PEMBAHASAN I. SEJARAH Tempe telah terkenal sejak dahulu kala. Anda pernah baca Cerat Centini? Di sana ditemukan kata tempe yang menunjukkan bahwa makanan tradisional tersebut sudah terkenal sejak berabad-abad yang lalu, terutama dalam budaya makan masyarakat Jawa, khususnya di Yogyakarta dan Surakarta. Pada perkembangannya, teknik pembuatan tempe menyebar ke seluruh Indonesia sejalan dengan penyebaran masyarakat Jawa yang bermigrasi ke seluruh penjuru tanah air. Di dalam situs wikipedia dijelaskan Tempe adalah jenis makanan yang dibuat dari proses fermentasi terhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, misalnya Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer (kapang roti), atau Rh. arrhizus. Jenis fermentasi seperti tempe ini biasa disebut dengan istilah ragi tempe. Beberapa tahun sebelum Orde baru, citra terhadap tempe menjadi inferior dibandingkan makanan lainnya akibat ungkatan-ungkatan ironis. Misal, Jangan menjadi bangsa Tempe. Ungkapan tersebut melahirkan eksan bahwa masyarakat pemakan tempe adalah masyarakat terbelakang, lemah, dan miskin. Benarkah demikian? Tidak. Lihatlah fenomena sekarang. Citra terhadap tempe secar bertahap makin membaik terutama sejak ditemukannya beberapa keuntungan, baik ditinjau dari segi gizi maupun khasiat medisnya. Saat ini tempe telah merambah ke lima benua. Di jepang, sekarang telah dibentung The tempe Study Group yang meneliti tempe dalam segala aspeknya. Dan dimasyarakat Barat, saat ini mulai tumbuh pula gejala menyukai tempe. Bahkan di amerika tempe sudah dijual disupermarket besar dan beberapa kios II. PROSES PRODUKSI A. Alat dan bahan Didalam proses produksi sehari hari pak muhsin menggunakan sebuah alat pengupas kedelai, pada awalnya beliau masih menggunakan tenaga manual yaitu dengan menginjak injak kedelai, selain itu ada ragi tempe,tempat perendaman kedelai,tempat untuk mengukukus kedelai,sementara bahan utama tentunya keelai sendiri kebetulan kedelai yang belaiu beli berasal dari langganan toko kebutuhan pokok tepatnya di depan pasar baureno dengan kualitas super,dan berikut secara rinci bagaimana cara membuat tempe B. Langkah pembuatan ; 1. Pertama cuci kedelai samapi bersih dan rendam kedalam bak selama kurang lebih 5 jam, untuk ukuranya sendiri tergantung pepmbuatnya, pak muhsin biasanya 30 kg. 2. Setelah itu pisahkan kedelai dari kulitnya menggunakan alat pengupas atau dengan menginjak injak rendaman kedelai tersebut. 3. Setelah terpisah masukan kedalam wadah dan biarkan sampai siap untuk di rebus. 4. Bisanya lebih idealnya membuatnya pada waktu sore hari atau malam.
5. Jika pagi datang siapkan tungku berukuran besar dan masukan air kira kira cukup untuk merendam kedelai agar masak, dan jangan lupa masukan kedela yang sudah dipisahkan kuitnya dore hari. 6. Jika sudah matang pisahkan air dan kedelai yang sudah di rebus, tunggu kira kira 30 menit samapi kdelai dalam keadaan dingin 7. Jika sudah dingin tuang diatas tempat seperti alas yang digunakan untuk mencampur kedelai dengan ragi 8. Tuangkan ragi 5 sendok makan dan aduk hingga merata dan siap untuk dibungkus. 9. Setelah dibungkus taruh dan diamkan di tempat yang tertutup dan kira kira butuh 1 malam agar tempe siap masak. III. PROSES PENGEMESAN Pada poses ini beliau menggunakan kemasan plastik berukuran 9x2 dan 5x2, dan juga pada saat pengemasan berada pada prsoes peragian dimana setelah di campur dengan ragi langsung dimasukan kedalam palstik yang berukuran tadi, setelah itu kedua ujung plastik tadi di tutup dengan api, sebelumnya palstik berukuran panjang dan di potong dengan ukuran seperti tadi dan di lubangi tengahnya untuk memeberi ruang pada tempe supaya masak, namun biasanya ditargetkan setiap harinya kira kira ada 50 plastik berukuran 9x2 cm dan plastik berukuran 5x2 cm kg, IV. PROSES PEMASARAN Pada proses pemasaran awalnya beliau hanya menjualnya ke tetangga dekat, namun setelah respon yang baik beliau memberanikan diri untuk menjualnya ke desa lain dan bahkan di pasar kepohbaru, setiap sorenya beaiu muai berkeliling dengan menaiki motor mejual tempe biasanya di baureno dan pasinan, dan pada keesok harinya beliau menjualnya di pasar kepohbaru biasanya ada mobil tetangga yang mengagkut tempe tempe tersebut ke pasar kepohbaru karena kebetulan angkutan tersebut adalah angkutan pedesaan di sana, mungkin karena itu juga beliauada peluang untuk menjualnya ke sana, dan alhamdulillah respon pasar bagus. V. ANALISIS USAHA A. Peluang Mengenai peluang usaha yang dirintis bapak muhsin ini terlihat bagus karena ini merupakan awal mula berdirinya sektor industri di daerah blongson terutama pada sektor produks bahan pangan, dan juga mengingat pada waktu itu belum ada yang memliki usaha pada bidang ini, mungkin dikarenakan dari mata pencaharian penduduk disana yang mayoritas bekerja sebagai petani dan juga tempe di gemari oleh berbagai lapisan masyarakat dan prospek pasar sangat menunjang. B. Ancaman Beliau menuturkan pada awalnya beliau tidak merasa memiliki ancaman serius atau problem mungkin hanya berkutat pada harga kedelai yang mengkuti perkembangan pasar, namun pada saat ini semakin banyak usaha- usaha sejenis yang berkembang pesat dan bahkan semakin banyak,bahkan terhitung ada 3 pengusaha tempe yang ada di tempat beliau. C. Kekuatan Soal ini memang beliau cukup pintar dalam membuat tempe, banyak yang bilang kalau kuaitas tempe beliau ini mempunyai tekstur yang padat dan rapat serta enak kalau digoreng, tidak seperti
tempe lainya yang terkesan tidak merata dan masih ada kedelai yang besar-besar, selain itu juga keadaan tempe yang masih hangat dan baru masak sehingga cukup membuat pelanggan suka. D. Kelemahan Saat tidak musim kedelai harga kedelai menjadi mahal dan langka hal ini dapat mempengaruhi proses produksi tersebut sehingga hasil produksi tempe tersebut berkurang dan tidak maksimal. BAB III PENUTUP KESIMPULAN 1. Dengan diadakan Kunjungan Industri seperti ini siswa siswi diharapkan dapat berfikir maju, kreatif, dan efisien sehingga dapat mengurangi perilaku yang bersifat negatif misalnya kenakalan remaja karena bakat dan kemampuannya lebih tersalur kepada hal-hal yang positif yang akan berguna bagi kehidupannya baik sekarang maupun yang akan datang. 2. Kegiatan dalam Industri Tempe yaitu Menyiapkan Alat dan Bahan,Proses Produksi,Proses pengemasan dan Proses Pemasaran. 3. Semangat dan kegigihan dalam membuat atau mendirikan usaha itu ternyata sangatlah penting demi kelangsungan hidup. KESAN DAN SARAN Untuk menjadi bahan referensi dalam kunjungan industri berikutnya, kami mempunyai beberapa masukan yang mungkin bisa bermanfaat. Kesan : a. Sambutan dari pihak perusahaan sangat ramah dan baik. b. Kunjungan industri ini sangat bermanfaat, karena kita bisa melihat langsung proses produksi pembuatan tempe. c. Banyak pengalaman yang kami peroleh di perusahaan tersebut. d. Kami mendapatkan banyak keterangan mengenai perusahaan yang kami perlukan. Saran : a. Diharapkan agenda program Kunjungan Industri ini tetap berjalan setiap tahunnya. b. Sekolah sebaiknya mengadakan Kunjungan Industri ketempat yang sesuai dengan kompetensi keahlian.
BAB IV DOKUMENTASI