IKHWAN NUL IHSAN
Trapesium Usia
30 tahun
23 tahun 60 tahun
18 tahun Usia sekarang
15 tahun
12 tahun Hal Positif :
6 tahun Mendapat apresiasi yang sangat istimewa
ketika ujian praktek Bahasa Inggris dari
guru.
Hal Negatif :
Sopan santun yang kurang kepada seorang guru.
0 tahun ?
Selisih usia sekarang dengan :
• Hal positif : 30-18 = 12
• Hal negative : 30-17 = 13
01 Apa peristiwa positif dan negatif yang saya tuliskan di
sana?
02 Selain saya, siapa lagi yang terlibat di dalam masing-masing
peristiwa tersebut?
03 Dampak emosi apa saja yang saya rasakan hingga sekarang?
04 Mengapa momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat saya
rasakan dan masih dapat memengaruhi diri saya di masa
sekarang?
05 Pelajaran hidup apa yang saya peroleh dari kegiatan trapesium
usia dan roda emosi, terkait peran saya sebagai guru terhadap
peserta didik saya?
06 Bagaimana saya menuliskan nilai-nilai yang saya yakini sebagai
seorang Guru, dalam 1 atau 2 kalimat menggunakan kata-
kata: "guru", "murid", "belajar", "makna", "peran"?
Apa peristiwa positif dan DDD DD
negatif yang saya tuliskan di sana?
Peristiwa positif yang saya alami pada saat itu adalah mendapatkan
apresiasi istimewa dari Mam Julie ketika ujian praktik Bahasa Inggris
kelas XII. Saya maju dengan tanpa persiapan karena topik yang dipilih
tidak boleh sama dengan teman sekelas, itulah aturan yang telah
disepakati. Setelah penampilan saya berakhir beliau memberikan
komentar “Kamu adalah orang yang kreatif dan tanggap dalam
menyelesaikan masalah. Terus kembangkan skill ini, karena ini yang
akan kamu butuhkan dalam kehidupan nyata nantinya”. Beliau juga
mengajak murid-murid yang lain untuk memberi applause kepada saya.
Pengalaman ini tidak akan terlupakan bagi saya. Apa yang telah beliau
katakan dan lakukan adalah motivasi nyata untuk saya dan sebuah
apresiasi yang sangat istimewa untuk seorang murid yang motivasi
belajarnya sangat rendah pada saat itu.
Apa peristiwa positif dan DDD DD
negatif yang saya tuliskan di sana?
Peristiwa negatif yang sampai saat ini masih teringat dalam ingatan
adalah ketidaksopanan saya sebagai murid kepada Ibu Asmala selaku
guru Fisika pada saat itu. Peristiwa itu berawal dari saya yang izin untuk
pergi ke toilet karena ingin buang air kecil. Tapi beliau tidak
mengizinkan dikarenakan masih ada teman yang belum kembali ke
kelas karena telah izin juga. Saya yang sudah tidak sabar menunggu
kembali memaksa untuk mendapatkan izin tapi beliau tetap pada
pendiriannya. Dan yang saya lakukan setelahnya adalah hal yang paling
saya sesali seumur hidup. Saya mengambil gelas air mineral dan pergi
ke sebalik pintu kelas sembari berpura-pura ingin buang air kecil disana.
Melihat hal itu beliau mempersilahkan saya keluar kelas dan saya tidak
kembali ke kelas hingga jam pelajaran Fisika berakhir. Dipertemuan
selanjutnya beliau tidak membahas kejadian sebelumnya sedikitpun. Ini
yang membuat saya makin merasa bersalah.
Selain saya, siapa lagi yang
terlibat di dalam masing-
masing peristiwa tersebut?
Di dalam peristiwa positif
yang terlibat selain saya
adalah Mam Julie selaku
guru B.Inggris dan teman-
teman sekelas.
Di dalam peristiwa negatif
yang terlibat selain saya
adalah Ibu Asmala selaku
guru Fisika dan teman-
teman sekelas.
Dampak emosi apa saja yang saya
rasakan hingga sekarang?
Dampak yang saya rasakan melalui peristiwa :
o Positif : Gembira, senang dan bangga kepada diri sendiri.
Saya lebih percaya pada kemampuan yang saya miliki.
o Negatif : Menyesal karena telah melakukan itu, sedih
karena telah mengetahui bagaimana rasanya di posisi guru,
dan marah pada diri saya yang saat itu tidak mempunyai
sopan santun.
Mengapa momen yang terjadi di masa sekolah masih
dapat saya rasakan dan masih dapat memengaruhi
diri saya di masa sekarang?
Menurut pendapat saya momen yang terjadi di masa sekolah masih
dapat dirasakan dan masih dapat memengaruhi diri saya di masa
sekarang karena apa yang telah terjadi begitu membekas di dalam
ingatan sehingga sulit untuk dilupakan. Ilmu baru, pengalaman baru,
dan suasana yang baru dialami di masa sekolah meninggalkan kesan
tersendiri. Dan setelah dilewati, momen-momen tersebut jadi
pembelajaran tentang sesuatu yang harus dilakukan dan dihindarkan.
Terlebih lagi di usia SMA, dimana manusia telah memasuki tahap
berpikir yang lebih kritis tentang hal-hal yang dapat mereka pelajari.
Sehingga pengalaman yang terjadi di masa sekolah menjadi
pembanding atau rujukan kepada hal-hal yang mereka alami di usia
dewasa.
Pelajaran hidup apa yang saya peroleh dari kegiatan
trapesium usia dan roda emosi, terkait peran saya
sebagai guru terhadap peserta didik saya?
Pelajaran hidup yang saya dapatkan dari kegiatan ini adalah saya
menjadi ingat kembali bagaimana hebatnya guru-guru saya dahulu.
Mam Julie dan Ibu Asmala memberikan pelajaran bermakna untuk saya
bagaimana seharusnya menjadi guru. Dari Mam Julie saya
mendapatkan ilmu bagaimana memberikan apresiasi dan motivasi
kepada siswa, sementara dari Ibu Asmala saya belajar untuk
memberikan waktu kepada murid untuk intropeksi diri dan kesabaran
adalah hal penting yang harus dimiliki guru. Dalam kegiatan ini saya
menjadi tahu jika suatu peristiwa melibatkan emosi di dalamnya, maka
peristiwa itu akan dikenang dan jadi pembelajaran bermakna
dikemudian hari. Dan kedepannya saya yang mengemban tugas
menjadi seorang guru harus dapat menciptakan ikatan emosi dengan
murid agar apa yang telah saya ajarkan dapat menjadi ilmu yang
berguna dan menjadi bekal mereka dalam menjalani hidupnya.
Jika saya diminta untuk menuliskan nilai-nilai yang saya yakini
sebagai seorang Guru, dalam 1 atau 2 kalimat menggunakan kata-
kata: "guru", "murid", "belajar", "makna", dan "peran"
Saya akan menuliskan
01 Apa nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya
menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas
sekolah saya?
02 Apa peran yang selama ini saya mainkan dalam
menggerakkan murid, rekan guru, dan komunitas
sekolah saya?
1. Nilai dalam diri saya yang membantu menggerakkan orang
lain adalah dapat berkolaborasi secara profesional dengan
siapapun, inovatif, dan kegigihan dalam mencapai/mendapatkan
sesuatu.
2. Peran yang saya mainkan dalam menggerakkan orang lain adalah
memberikan contoh untuk hal yang saya kuasai, memberikan
motivasi, dan memberikan pertolongan bagi yang membutuhkan.