Asrama Hogwarts
Against Bullying
“Words scar. Rumors destroy. Bullies kill.”
“WHAT IS
BULLYING?”
Riauskina, Djuwita, dan Soesetio (2005)
mendefinisikan bullying sebagai perilaku
agresif yang dilakukan oleh seseorang atau
kelompok terhadap orang lain yang dirasa
lebih lemah dengan tujuan menyakiti orang
tersebut.
TYPES OF BULLY
Kontak fisik langsung. Perilaku non-verbal tidak
langsung.
Memukul, mendorong, menggigit,
menjambak, termasuk memeras Mendiamkan seseorang (silent
dan merusak barang milik orang
lain. treatment), memanipulasi
Kontak verbal langsung. persahabatan, sengaja mengucilkan
atau mengabaikan, mengirimkan surat
kaleng.
Mengancam, mempermalukan, Cyber Bullying.
merendahkan, sarkasme,
mengintimidasi, memaki, Menyakiti orang lain dengan sarana
menyebarkan gosip, memberi media elektronik (rekaman,
panggilan nama (name-calling) pencemaran nama baik).
yang buruk.
Kontak non-verbal langsung. Pelecehan seksual (perilaku
agresi fisik maupun verbal).
Melihat dengan sinis, menjulurkan
lidah, menampilkan ekspresi Melakukan cat-calling, mengutarakan
muka yang merendahkan, rayuan seksual, pemaksaan aktivitas
mengejek, atau mengancam; seksual, merendahkan dengan
disertai bullying fisik dan/atau kata-kata tidak pantas terhadap suatu
verbal. gender, dan komentar seksis terkait
tubuh atau pakaian.
WHAT IS CYBERBULLYING?
Dilansir pada Unicef, Cyberbullying (perundungan dunia
maya) adalah perundungan dengan menggunakan
teknologi digital sebagai perantara seperti media sosial,
platform chatting, platform bermain game, dan ponsel
secara berulang-ulang dari waktu ke waktu, terhadap
seseorang yang dianggap tidak mudah melakukan
perlawanan atas tindakan tersebut.
Tujuan dari Cyberbullying yaitu untuk menakuti,
membuat marah, atau mempermalukan mereka yang
menjadi sasaran.
KIND OF CYBERBULLYING
Menyebarkan kebohongan atau memposting foto memalukan tentang seseorang di
1.
media sosial
Mengirim pesan atau ancaman yang menyakitkan melalui platform chatting,
2. menuliskan kata-kata menyakitkan, atau memposting sesuatu yang
memalukan/menyakitkan pada media sosial.
Meniru atau mengatasnamakan seseorang (ex: dengan akun palsu atau masuk
3. melalui akun seseorang) untuk mengirim pesan jahat kepada orang lain atas nama
mereka.
Trolling - pengiriman pesan yang mengancam atau menjengkelkan di jejaring sosial,
4.
ruang obrolan.
5. Mengucilkan, mengecualikan seseorang dari aktivitas, atau grup pertemanan
KIND OF CYBERBULLYING
Menyiapkan/membuat situs atau grup (group chat, room chat) yang berisi
6.
kebencian atau dengan tujuan untuk menebar kebencian terhadap seseorang
Menghasut/provokasi yang lainnya untuk mempermalukan seseorang atau ikut
7.
melakukan bullying.
Memberikan suara untuk atau menentang seseorang dalam jajak pendapat yang
8.
melecehkan.
Membuat akun palsu, membajak, atau mencuri identitas online untuk
9. mempermalukan seseorang atau menyebabkan masalah dalam menggunakan
nama mereka.
Memaksa agar mengirimkan gambar sensual atau terlibat dalam percakapan
10.
seksual.
LOSER UGLY
LET’S TALK ABOUT
BULLYING EFFECTATSTEEENKTEIRO!N
FREAKS!
SL*TS! DISYGOUUS’RTEED
KORBAN PELAKU BYSTANDER
Depresi BULLYING EFFECT Perasaan
Cemas rendah diri
Anger Insomnia
Malu
Suicidal
Stress thought
Self-harm
Kehilangan Balas
minat dendam
Dapat mengancam setiap pihak baik korban, pelaku, maupun yang melihat. Pada kasus yang berat,
bullying dapat menjadi pemicu tindakan yang fatal, seperti bunuh diri dan sebagainya.
Korban BULLYING EFFECT
1. Rendahnya tingkat prestasi akademik maupun non-akademik;
2. Ikut melakukan kekerasan atau melakukan balas dendam;
3. Takut atau malas berangkat sekolah dan/atau beraktivitas;
4. Cenderung menghindari interaksi sosial, bahkan mengalami
penarikan sosial sehingga tidak mampu berinteraksi dengan
lingkungan;
5. Sakit kepala, sakit perut dan ketegangan otot, palpitasi, nyeri
kronis;
6. Menjadi pengguna obat-obatan terlarang;
7. Trauma hingga tua;
8. Mengalami gangguan mental, seperti depresi, rendah diri,
cemas, sulit tidur nyenyak, ingin menyakiti diri sendiri, atau
bahkan keinginan untuk bunuh diri.
Pelaku BULLYING EFFECT
1. Cenderung bersifat agresif dan bisa jadi perilaku yang pro
terhadap kekerasan; tipikal berwatak keras;
2. Mudah marah dan impulsif; toleransi rendah terhadap frustasi
dan emosi; mendominasi orang lain dan kurang berempati;
3. Terbentuknya perilaku kekerasan terhadap anak;
4. Vandalisme;
5. Menyalahgunakan alkohol dan obat-obatan terlarang;
6. Terlibat dalam aktivitas seksual dini; dan menjadi kriminal.
Namun, pelaku bully yang diakibatkan oleh dampak masa lalu juga
merasakan kecemasan; gelisah; kesepian; impulsif; tertekan hingga
mereka dewasa; beresiko memiliki pemikiran bunuh diri; gangguan
depresi; dan gangguan kepribadian anti-sosial.
BULLYING EFFECT
Bystander
(pengamat)
1. Rasa takut yang berlebih;
2. Tidak nyaman;
3. Rasa bersalah;
4. Perasaan tidak berdaya;
5. Berasumsi bahwa bullying adalah perilaku yang dapat
diterima secara sosial;
6. Bergabung dengan penindas;
7. Merasa tidak perlu menghentikannya.
LET’S TALK ABOUT
HOW TO AVOID
BULLYING
AVOID BULLYING ACT
Empati Keadilan
Memahami perasaan Memperlakukan orang
orang lain. lain dengan baik, tidak
memihak, dan adil.
Hati nurani Menghormati orang lain
Menunjukan kepedulian Memperlakukan orang
lain dengan baik
terhadap sesama dan sebagaimana kita ingin
diperlakukan.
selalu berbuat
kebenaran.
Toleransi Kontrol diri
Menghargai perbedaan Berpikir sebelum
pandangan serta sifat
yang berbeda. bertindak.
Tenang AVOID BULLYING PERPETRATOR Blokir
Kumpulkan
bukti
Abaikan Laporkan
LET’S TALK ABOUT
BULLYING PREVENTION
& SOLUTION
CYBERBULLYING PREVENTION (Pencegahan)
Dilakukan secara menyeluruh dan terpadu, mulai dari anak, keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Melalui anak Melalui Keluarga
1. Mampu mendeteksi secara
dini kemungkinan terjadinya 3. Membangun rasa percaya diri
bullying; anak, memupuk keberanian,
2. Mampu melawan; dan ketegasan serta
3. Mampu memberikan mengembangkan
bantuan ketika melihat kemampuan untuk
bullying terjadi dengan cara bersosialisasi;
melerai, mendamaikan, 4. Mengajarkan etika terhadap
mendukung korban dengan 1. Menanamkan sesama, berikan teguran jika
2.
mengembalikan nilai-nilai keagamaan anak melakukan kesalahan;
kepercayaan; dan mengajarkan 5. Mendampingi anak dalam
4. Blokir komunikasi dengan cinta kasih antar menyerap informasi
cyberbullies; sesama; utamanya dari media sekitar.
5. Bicaralah dengan siswa lain, Memberikan
guru, keluarga, dan lingkungan yang
administrator sekolah untuk penuh kasih sayang
mengembangkan aturan sejak dini dengan
terhadap cyberbullying. perhatian;
CYBERBULLYING PREVENTION (Pencegahan)
dilakukan secara menyeluruh dan terpadu, mulai dari anak, keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Melalui Sekolah
1. Membuat program
pencegahan yang berisikan
pesan bahwa perilaku bully
tidak diterima di sekolah dan
membuat kebijakan anti
bullying.
2. Tingkatkan kesadaran tentang Melalui Masyarakat
masalah cyberbullying. 1. Membangun kelompok yang
peduli terhadap perlindungan
3. Membangun komunikasi anak;
antara karyawan dan murid; 2. Menolak untuk meneruskan
ceramah 5. Menyediakan bantuan kepada pesan cyberbullying;
diskusi dan
mengenai perilaku bully di murid yang menjadi korban. 3. Beri tahu teman untuk
6. Melakukan pertemuan berkala menghentikan cyberbullying;
sekolah.
suasana dengan orang tua dalam hal ini 4. Blokir komunikasi dengan
4. Menciptakan cyberbullies.
lingkungan sekolah yang kepala asrama.
aman, nyaman, dan kondusif.
PERSONAL INFORMATION MISUSED PREVENTION
1. Sesuaikan aturan privasi akunmu
sehingga dapat mengontrol siapa
saja yang dapat melihatnya.
2. Laporkan profile, komentar, pesan
dan foto menyakitkan kepada
media sosial untuk memblokirnya.
3. Un-friend atau mute orang yang
membuatmu tidak nyaman.
4. Atur cuitanmu supaya hanya
orang-orang tertentu yang dapat
menanggapi.
5. Selalu beritikad baik supaya tidak
menimbulkan kebencian dengan
sesama pengguna sosial media.
CYBERBULLYING SOLUTIONS (Penanganan & Prinsip)
Penanganan Prinsip
Penanganan yang dapat diberikan Prinsip yang bisa digunakan
dengan intervensi pemulihan sosial atau ditanamkan untuk diri
atau rehabilitasi dengan memberikan sendiri adalah melakukan
gambaran jelas kepada pembully yang terbaik dan berusaha
bahwa tingkah laku tersebut tidak tetap menjadi sosok yang
akan dibiarkan di sekolah. Pendekatan berpegang pada nilai-nilai
dapat dilakukan dengan kebajikan yang berlaku;
mengintegrasikan kembali antara bertanggungjawab
korban yang terkena bullying dan terhadap tingkah laku dan
pelaku melakukan tindakan bullying menghargai perasaan
bersama dengan seluruh masyarakat orang lain;
agar murid mempunyai daya tahan bertanggungjawab atas
dan menjadi sosok yang berpegang apa yang telah dilakukan;
teguh pada aturan dan nilai-nilai peduli kepada orang lain.
yang berlaku. Perlu menekankan nilai
utama yaitu penghormatan,
pertimbangan, dan partisipasi.
CYBERBULLYING SOLUTIONS (Bantuan Teman)
01 03
Tenangkan Bantu
Tenangkan agar Bantu mereka
mereka merasa dengan cara
terhibur dan tidak mem-blokir atau
sendirian. memprivasi akun.
02 04
Dukung Laporkan
Dukung teman Laporkan hal
namun hindari untuk tersebut kepada
memperburuk pihak organisasi
keadaan. maupun sekolah.
CYBERBULLYING SOLUTIONS (Formulir Pengaduan)
1. Menanamkan nilai-nilai moral sejak dini
2. Ajak untuk bersama-sama menilai dan membedakan
perbuatan yang baik dengan perbuatan yang tidak patut
dilakukan pada sesama
3. Bangun komunikasi yang baik
4. Ajarkan cara bersikap tegas tetapi selalu sopan, agar tidak
mudah ditindas dan menjadi people pleaser
5. Nasihati agar berani melapor, apabila kesulitan dapat
menulis melalui pesan menggunakan formulir pengaduan
6. Menjalani konseling agar pola pikir dan tingkah laku bisa
lebih terarah dengan baik
7. Jadilah contoh teladan yang baik sebab sadar atau tidak,
anak akan mencontoh orang tua sebagai tolok ukur dalam
bersikap.
Formulir pengaduan : bit.ly/FP-AH
LET’S TALK ABOUT
SCHOOL ACTIONS
SCHOOL ACTIONS FOR CYBERBULLYING CASES (IC)
Jangan Tindakan tegas sekolah secara IC
dengarkan
untuk pelaku bullying
Tenang
Rangkul mendapatkan ketegasan berupa
teman
Laporkan mediasi dengan pihak asrama
Jangan
gegabah dan sekolah; konsultasi dengan
pihak asrama dan sekolah;
penghangusan seluruh student
points dan pengurangan house
points asrama; serta dikeluarkan
dari sekolah Asrama Hogwarts.
SCHOOL ACTIONS FOR CYBERBULLYING CASES (OOC)
akan dikembalikan pada korban untuk ditindak secara kekeluargaan atau secara hukum
yang berlaku di Indonesia
KUHP Pasal 310 ayat 1 01
Barang siapa sengaja menyerang kehormatan atau
nama baik seseorang dengan menuduhkan sesuatu hal,
yang maksudnya terang supaya hal itu diketahui umum,
diancam karena pencemaran dengan pidana penjara
paling lama 9 (sembilan) bulan.
KUHP Pasal 310 ayat 2 02
03
Jika hal itu dilakukan dengan tulisan atau gambaran
yang disiarkan, dipertunjukkan atau ditempelkan di
muka umum, maka diancam karena pencemaran
tertulis dengan pidana penjara paling lama 1 (satu)
tahun 4 (empat) bulan.
KUHP Pasal 311 ayat 1
Jika yang melakukan kejahatan pencemaran atau
pencemaran tertulis dibolehkan untuk membuktikan apa
yang dituduhkan itu benar, tidak membuktikannya, dan
tuduhan dilakukan bertentangan dengan apa yang
diketahui, maka dia diancam melakukan fitnah dengan
pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun.
SCHOOL ACTIONS FOR CYBERBULLYING CASES (OOC)
akan dikembalikan pada korban untuk ditindak secara kekeluargaan atau secara hukum
yang berlaku di Indonesia
UU No. 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU No. 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (“UU 19/2016”). Pengenaan
sanksi hate speech yang dilakukan di media sosial dapat didasarkan
pada Pasal 45A ayat (2) UU 19/2016 sebagai berikut:
Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak
menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan
rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok
masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan
antargolongan (SARA) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28
ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6
(enam) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
SCHOOL ACTIONS FOR CYBERBULLYING CASES (OOC)
akan dikembalikan pada korban untuk ditindak secara kekeluargaan atau secara hukum
yang berlaku di Indonesia
Akan dipidana juga bagi mereka yang turut serta melakukan hal
tersebut ataupun mengajak seseorang melakukan hal tersebut. (Pasal
55 KUHP)
Ketentuan pidana dalam UU ITE No. 19 Tahun 2016 pasal
45 ayat 3 yang berbunyi: Setiap orang yang dengan
sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya
informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang
memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran
nama baik sebagaimana dimaksud dalam pasal 27 ayat
3 dipidana dengan pidana penjara paling lama 4
(empat) tahun dan/atau denda paling banyak Rp
750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah).
Be a FRIEND
Use KIND WORDS
Look for and REPORT BULLYING
Learn to USE EMPATHY
YOU CAN STOP BULLY
“Be a Buddy Not a Bully”
SUMBER
Alodokter, Support Microsoft, KPPPA (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak RI), KEMENHAN (Kementerian Pertahanan RI), Undang-Undang RI, dan
Positive Psychology. Kurnianingsih, S. (2003). Pelecehan Seksual terhadap Perempuan di
Tempat Kerja. Buletin Psikologi, 11(2), Unicef.