LANGKAH-LANGKAH DALAM MEMBUAT PROJEK KARYA ILMIAH MATA PELAJARAN : GEOGRAFI KELAS : XII SEMESTER : GANJIL TAHUN AJARAN : 2023/2024 DAFTAR ISI 1. Penelitian Geografi 2. Metode Penelitian Geografi 2.1 Penelitian Eksploratif 2.2 Penelitian Deskriptif 2.3 Penelitian Eksplanatif 3. Metode Pelaksanaan Penelitian Geografi 4. Langkah-langkah Penelitian Geografi 4.1 Menentukan Masalah 4.2 Membuat Rumusan Masalah 4.3 Menentukan Judul Penelitian 4.4 Tujuan Penelitian 4.5 Menentukan Variabel Penelitian 4.6 Menentukan Landasan Teori 4.7 Mengembangkan Kerangka Penelitian 4.8 Hipotesis Penelitian 4.9 Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian 4.10 Teknik Pengambilan Sampel 4.11 Teknik Pengumpulan Data 4.12 Pengolahan Data 4.13 Analisis Data 4.14 Kesimpulan 5. Daftar Pustaka Penelitian Geografi Dalam geografi juga dilakukan penelitian. Studi ini disebut “penelitian geografis”. Penelitian geografis adalah studi yang dilakukan di bidang geografi. Penelitian Geografi adalah studi logis dan ilmiah. Oleh karena itu, penelitian geografi dilakukan secara sistematis. Penelitian geografi dilakukan untuk mencapai tujuan berupa hasil atau solusi dari permasalahan geografi. Oleh karena itu, tidak perlu dikatakan bahwa ada masalah yang terutama dihadapi di bidang geografi sebelum memulai penelitian geografi. Pada kesempatan kali ini, kita akan mempelajari tentang langkah-langkah metode penelitian geografi. Tentunya hal ini dapat dijadikan pedoman bagi yang ingin melakukan penelitian di bidang geografi. Tidak seperti penelitian lain, fase penelitian dalam geografi fokus pada fenomena alam. Dengan kata lain, rumusan masalah dalam kajian geografi mengandung fenomena geografi. Secara umum penelitian geografi ini memiliki 3 ciri, yaitu pembuatan dan penggunaan peta, observasi lapangan, dan identifikasi model dari hasil analisis penelitian. Fenomena adalah fakta, peristiwa, atau keadaan alam yang diamati. Secara umum, ada dua pertanyaan utama tentang suatu fenomena, yaitu apa atau mengapa itu terjadi dan di mana itu terjadi. Jadi, fenomena yang dipelajari dalam geografi adalah fenomena geosfer. Fenomena geosfer tersebut terdiri dari manusia, alam, dan keterkaitannya di permukaan bumi. Geosfer adalah hidrosfer (lapisan air), litosfer (lapisan batuan), atmosfer (lapisan udara), biosfer (lapisan kehidupan termasuk tumbuhan dan hewan), dan lingkungan manusia (dinamika penduduk). Metode Penelitian Geografi Penelitian geografi memiliki banyak jenisnya tergantung dari metode, bentuk, dan tujuan. Berdasarkan tujuan, metode yang digunakan untuk dapat memperoleh data penelitian adalah metode penelitian eksploratif, deksriptif, dan eksplanatif. Berikut adalah penjelasan metodenya. Penelitian Eksploratif Penelitian eksploratif adalah penelitian dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan tinjauan pustaka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan dasar untuk topik yang baru atau tidak diketahui orang. Penelitian ini mengkaji hubungan antara gejala sosial dan fisik sampai diperoleh hipotesis yang berkualitas.
Penelitian Deskriptif Penelitian deskriptif adalah penelitian lanjutan menurut penelitian eksploratif. Tujuan penelitian ini merupakan mengungkapkan kasus geosfer yang sesuai dengan fakta. Hasil penelitian deskriptif berupa pelukisan skema atau alur sistematika pada pemecahan kasus penelitian. Penelitian Eksplanatif Yang terakhir adalah penelitian eksplanatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan permasalahan geosfer yang terjadi di Bumi. Metode Pelaksanaan Penelitian Geografi Setelah mengidentifikasi jenis metode yang tepat, langkah selanjutnya dalam penelitian geografis dipecah berdasarkan metode yang diambil. Berdasarkan metode yang dilakukan, penelitian geografi dibagi menjadi 3, yaitu studi kasus, survei dan studi empiris. Studi kasus dilakukan melalui kerja lapangan dan wawancara. Investigasi dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis atau kesimpulan sementara. Hasil survei tergantung pada sampel atau sampel dan informasi dari responden. Sementara eksperimen dilakukan untuk mengetahui apa pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya. Eksperimen ini dilakukan di lapangan atau bisa di laboratorium. Langkah-langkah Penelitian Geografi Memang sudah seharusnya, di mana pun ada penelitian, dilakukan dengan pendekatan ilmiah dan sistematis. Bahkan tidak hanya dalam geografi, tetapi juga dalam sains atau sejenisnya, penelitian perlu dipandu dalam langkah-langkah ilmiah dan sistematis. Bagi kalian yang ingin melakukan penelitian geografi, ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil yang kalian inginkan. Langkah-langkah penelitian geografi adalah sebagai berikut. 1. Menentukan Masalah Dalam melakukan sebuah penelitian, langkah pertama yg wajib dilakukan merupakan memilih kasus. Masalah terjadi apabila terdapat kesenjangan atau ketidakseimbangan antara syarat seharusnya dan syarat sebenarnya. Masalah juga dapat terjadi karena kesenjangan antara teori dan praktik, atau antara rencana dan pelaksanaan. Dalam kajian geografi, terdapat 4 asal kasus, bisa saja menurut hasil penelitian orang lain, kepustakaan, keadaan lapangan, atau ketersediaan data, peta, dan grafik. Masalah geografi minimal wajib mengandung tiga masalah pokok, yaitu apa masalahnya, pada mana kasus tadi terjadi, dan mengapa kasus terjadi. Contohnya poin pertamanya merupakan tentang insiden erosi. Kemudian dalam poin kedua, di mana kasus tadi terjadi, contohnya lokasinya terdapat pada Kali Wangan, Kedungupit, Kecamatan Sragen Kota. Pada poin ketiga, mengapa masalahnya terjadi, contohnya erosi ditimbulkan lantaran terjadi banjir bandang dekat area lokasi. 2. Membuat Rumusan Masalah Langkah ke 2 yang dilakukan pada penelitian geografi merupakan membuat rumusan masalah. Rumusan masalah ini tidak selaras dengan masalah yang sebenarnya. Rumusan masalah berupa pertanyaan lebih khusus yang akan dicari jawaban dan kebenarannya melalui pengumpulan data dan penelitian yang akan dilakukan. Tapi, masalah dan rumusan masalah mempunyai interaksi yang erat, lantaran masalah sebagai dasar pembuatan rumusan masalah. Seperti yang dijelaskan pada paragraf awal, perumusan masalah pada penelitian geografi berisi mengenai kenyataan pada ruang lingkup geosfer. Contoh perumusan masalah pada penelitian geografi merupakan “Mengapa warga perkotaan cenderung mengalami perubahan kebudayaan?” atau “Apa faktor yang paling berpengaruh terhadap kualitas air sungai Ciliwung?”. Pertanyaan-pertanyaan tadi akan dicari jawabannya melalui penelitian. 3. Menentukan Judul Penelitian Langkah ketiga yang wajib dilakukan merupakan memilih judul penelitian. Judul penelitian geografi wajib mendeskripsikan objek dan subjek yang akan diteliti, lokasi, tujuan, dan target peneliti. Sebuah judul penelitian wajib bersifat krusial untuk diteliti, tersedia datanya, dan wajib terjangkau kemampuan penelitinya. 4. Tujuan Penelitian Setelah menentukan masalah, rumusan, masalah, dan judul penelitian, langkah selanjutnya adalah menentukan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini harus konsisten dengan masalah yang kalian buat. Ada dua jenis tujuan penelitian yaitu tujuan khusus dan
tujuan umum. Tujuan khusus dirumuskan dalam beberapa pertanyaan pada rumusan masalah, sedangkan tujuan umum menjelaskan secara singkat apa yang ingin kalian capai dalam penelitian tersebut. 5. Menentukan Variabel Penelitian Langkah selanjutnya adalah menentukan variabel penelitian. Variabel adalah faktor atau item yang peneliti putuskan untuk menyelidiki dan menarik kesimpulan. Ada tiga jenis variabel, di antaranya variabel bebas, variabel terikat, dan variabel moderat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau memicu variabel sebagai berikutnya. Variabel terikat, di sisi lain, adalah variabel yang dipengaruhi oleh atau merupakan hasil dari variabel bebas. Kemudian, variabel moderat adalah variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel bebas dan terikat. Agar lebih paham apa yang disampaikan di atas, maka akan diberikan dua contoh di bawah ini. Contoh yang pertama merupakan penelitian geografis fisik tentang sebaran wilayah rawan longsor, sebagai berikut. Tanah longsor bisa terjadi lantaran curah hujan, tutupan vegetasi, kemiringan lereng, jenis tanah, dan morfologi. Semua syarat ini akan memiliki perbedaan dalam setiap daerah. Ada daerah yang morfologinya berupa perbukitan, lereng curam, dan curah hujan tinggi. Namun, terdapat pula daerah yang mempunyai syarat yang terbalik dengan daerah tadi. Nah, syarat-syarat inilah yang mampu sebagai penyebab daerah tadi rawan longsor atau tidak. Dari penelitian yang pertama ini, bisa disimpulkan yang menjadi variabel terikatnya merupakan peristiwa tanah longsor, lantaran peristiwa tanah longsor tadi sebagai dampak atau ditentukan variabel lainnya. Sedangkan yang menjadi variabel bebasnya merupakan curah hujan, tutupan vegetasi kemiringan tanah, jenis tanah, dan morfologi. Nah, jika contoh yang kedua, akan diambil dari contoh menurut penelitian geografi berbasis sosial, contohnya tentang efek perkembangan wilayah wisata terhadap perekonomian masyarakat, sebagai berikut. Penelitian yang paling gampang dilakukan umumnya membahas mengenai perkembangan daerah wisata terhadap perekonomian masyarakat. Dari penelitian ini, kamu akan menemukan beberapa faktor pendukung. Faktor pertama adalah akses transportasi menuju lokasi, seperti jaringan dan kondisi jalan. Faktor kedua berkaitan dengan jarak dari lokasi pariwisata, letaknya strategis atau tidak. Faktor terakhir atau ketiga adalah sebaran tempat pariwisata. Dalam penelitian yang kedua ini, variabel terikatnya adalah pendapatan masyarakat di bidang pariwisata. Kenapa? Karena variabel ini dipengaruhi atau diakibatkan oleh tiga faktor yang sudah disebutkan di atas. Ketiga faktor tersebut menjadi variabel bebas dalam penelitian kedua, karena mempengaruhi atau menjadi penyebab dari variabel lain. 6. Menentukan Landasan Teori Sebelum mengajukan penelitian, langkah-langkah penelitian geografi yang wajib kalian perhatikan selanjutnya adalah, memilih landasan teori. Tujuannya tentu untuk dapat memperkuat penelitianmu menggunakan teori-teori, konsep, dan definisi secara sistematik untuk melaksanakan penelitian. Semua penelitian ilmiah wajib mempunyai landasan teori, tidak boleh asal membuat saja. Teori ini mempunyai 3 fungsi, yaitu menjelaskan, meramalkan, dan pengendalian. 7. Mengembangkan Kerangka Penelitian Langkah selanjutnya adalah mengembangkan kerangka penelitian. Kerangka tersebut dimulai dengan perumusan masalah dan kemudian menjelaskan variabel-variabel dalam kerangka landasan teori. Peneliti kemudian akan menganalisis dan membandingkan hubungan antara dua variabel dalam penelitiannya, sehingga dapat diberikan kerangka pemikiran. Berdasarkan kerangka penelitian ini, peneliti akan mengajukan hipotesis. 8. Hipotesis Penelitian Setelah melakukan tujuh langkah di atas, langkah selanjutnya adalah hipotesis. Hipotesis adalah pernyataan atau jawaban sementara terhadap masalah yang sudah dirumuskan. Namun, hipotesis ini bisa berubah setelah pengambilan data. 9. Menentukan Populasi dan Sampel Penelitian Setelah disusun hipotesis, selanjutnya kita masuk kepada proses penelitian yakni menentukan populasi dan juga sampel yang akan diteliti. mengapa perlu adanya sampel? Hal
ini perlu untuk mewakili populasi. Penggunaan sampel ini akan membuat penelitian lebih sederhana. 10. Teknik Pengambilan Sampel Dalam pengambilan sampel tentu tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Perlu adanya teknik tertentu dalam mengambil sampel penelitian. 11. Teknik Pengumpulan Data Kalian juga harus menentukan teknik pengolahan data yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik pengolahan data tentunya sangat banyak. Hal ini dilakukan agar penelitian lebih akurat. 12. Pengolahan Data Setelah sampel dan data diperoleh, proses selanjutnya adalah pengolahan data. Pengolahan data penelitian bisa menggunakan suatu software tertentu ataupun menggunakan alat lain yang mendukung. 13. Analisis Data Setelah melakukan pengolahan data, hal yang selanjutnya dilakukan adalah menganalisis data tersebut. Analisis data ini bertujuan untuk memperoleh tujuan dari penelitian. 14. Kesimpulan Setelah data dianalisis, langkah yang terakhir adalah menyusun kesimpulan. Kesimpulan disusun berdasarkan hasil analisis dan olah data. Kesimpulan yang disusun bisa sejalan dengan hipotesis yang sudah disusun maupun bertentangan.
Contoh Masalah Penelitian Berdasarkan Jenis Fenomena Geografi Masalah geografi merupakan bagian penting yang harus dipahami dalam mempelajari penelitian geografi. Masalah geografi mesti menunjukkan keterkaitan antar-variabel, yang dinyatakan dengan kalimat tanya, serta data untuk menjawabnya memungkinkan untuk dicari. Adapun yang dimaksud dengan masalah geografi ialah semua persoalan yang terkait dengan fenomena geografi. Istilah terakhir juga sering disebut fenomena geosfer. Namun, perlu dicatat, terdapat perbedaan antara fenomena geografi dengan gejala geografi. Fenomena geografi adalah kejadian atau peristiwa yang terjadi di alam maupun manusia yang dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan gejala geografi ialah keadaan atau peristiwa yang menjadi tanda-tanda akan terjadinya sesuatu di permukaan bumi. Fenomena geografi itu perlu dipahami dalam mengidentifikasi masalah geografi. Ada beberapa macam fenomena geografi, yakni atmosfer (udara), hidrosfer (air), litosfer (lapisan bumi), biosfer (flora dan fauna) dan antroposfer (kependudukan). Mengutip Modul Geografi Kelas X KD 3.3 dan 4.3 (2020) terbitan Kemdikbud), berikut penjelasan tentang masing-masing jenis fenomena geografi di atas, beserta contoh masalah yang dapat dicari penyebab maupun solusi untuk mengatasinya. 1. Atmosfer Semua peristiwa yang terjadi di udara merupakan bagian dari fenomena geografi jenis atmosfer. Fenomena yang berkaitan dengan atmosfer ada banyak ragamnya. Contoh fenomena atmosfer yang bisa menjadi objek masalah dalam penelitian geografi adalah: a) Pemanasan global berupa peningkatan suhu di permukaan bumi sebagai akibat dari aktivitas manusia yang mengeluarkan gas karbondioksida, seperti penggunaan bahan bakar minyak bumi dan batu bara. b) Perubahan iklim yang memicu peningkatan suhu di permukaan bumi sehingga memicu gelombang panas yang ekstrem dan curah hujan yang tidak menentu. c) Perubahan cuaca yang tidak menentu, seperti hujan saat kemarau atau kekeringan ketika musim hujan. d) El-Nino yang merupakan peningkatan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik yang menyebabkan sedikit curah hujan dan terjadinya kekeringan di wilayah Indonesia. e) Sebaliknya, La-Nina menyebabkan hujan lebat di Indonesia dan banjir melanda banyak daerah di tanah air 2. Hidrosfer Semua peristiwa yang terjadi di wilayah perairan baik perairan darat maupun perairan laut merupakan bagian dari fenomena geografi jenis hidrosfer. Contoh fenomena Hidrosfer yang bisa menjadi objek masalah dalam penelitian geografi adalah: a) Hujan asam berupa air hujan dengan pH di bawah 6 yang memicu korosi di bangunan, merusak tumbuhan, dan mengakibatkan gangguan pernapasan. b) Penurunan muka air tanah berupa berkurangnya cadangan air tanah akibat pengambilan secara berlebihan. c) Intrusi air laut (masuknya air laut ke dalam air tanah) sehingga air tanah menjadi asin. d) Tsunami yang berupa gelombang tinggi yang menghantam daratan menyebabkan kerusakan pada bangunan dan korban jiwa. 3. Lithosfer Semua peristiwa yang terjadi di permukaan maupun dalam bumi merupakan bagian dari fenomena geografi jenis litosfer. Contoh fenomena litosfer yang bisa menjadi objek masalah dalam penelitian geografi adalah: a) Terjadinya erosi dan sedimentasi dalam satu proses yang bersamaan. b) Aktivitas vulkanisme (gunung api) berupa keluarnya magma ke muka bumi yang menghasilkan material piroklastik, lava, lahar dan ekshalasi. c) Aktivitas tektonik berupa pergerakan lempeng yang menyebabkan patahan dan lipatan di permukaan bumi, serta berujung pada kemunculan gempa bumi. 4. Antroposfer Fenomena dan gejala antroposfer terkait dengan aktivitas penduduk. Contoh fenomena antroposfer yang dapat dijadikan objek masalah dalam penelitian geografi adalah: a) Peningkatan jumlah penduduk suatu daerah akibat melonjaknya angka kelahiran. b) Peningkatan jumlah pengangguran di Indonesia akibat berkurangnya lapangan pekerjaan. c) Kualitas pendidikan di Indonesia yang masih di bawah standar di dunia. d) Kemacetan lalu lintas di daerah pinggiran kota karena mobilitas penduduk sirkuler dari luar kota.
Contoh Rumusan Masalah Penelitian Geografi Sebelum belajar membuat rumusan masalah penelitian geografi, perlu dipahami dulu definisi dari istilah 'masalah' dalam kegiatan riset. Maksud dari 'masalah' dalam penelitian adalah fenomena kesenjangan antara kondisi yang seharusnya terjadi dengan kondisi sebenarnya. Kesenjangan antara kebutuhan dan keadaan, teori dengan praktik, dan aturan dengan pelaksanaan adalah contoh dari masalah yang dimaksud dalam penelitian. Sementara di konteks penelitian geografi, masalah itu berhubungan dengan ketidak seimbangan fenomena di permukaan bumi. Masalah geografi itu perlu dirumuskan dalam bentuk pertanyaan supaya penelitian dapat terfokus untuk mencari jawabannya. Karena itulah, rumusan pertanyaan dalam penelitian geografi sangat berkaitan dengan masalah yang hendak dipecahkan. Persyaratan umum yang harus terpenuhi agar suatu pertanyaan layak dirumuskan sebagai masalah di penelitian ilmiah adalah: setidaknya harus menarik, penting, dan memberi manfaat bagi kehidupan maupun pengetahuan. Sebuah masalah penelitian sangat berperan dalam mengarahkan seorang peneliti untuk melakukan penelitiannya. Berikut adalah kriteria masalah geografi: a) Masalah menyatakan hubungan antara variabel satu dengan variabel lainnya. b) Masalah dinyatakan dalam kalimat tanya. c) Masalah mungkin dicari jawabannya karena ada ketersediaan data Adapun contoh fenomena yang bisa menjadi objek analisis untuk mencari masalah di penelitian geografi ialah: a) kerusakan hutan b) illegal fishing c) kekeringan d) longsor e) banjir f) gempa bumi g) kepadatan penduduk h) krisis budaya daerah i) kekurangan pangan j) hewan langka terancam punah Fenomena-fenomena di atas itu bisa dianalisis dengan perspektif persebaran ruang untuk merumuskan masalah penelitian geografi. Setelah masalah ditemukan, rumusan pertanyaan penelitian geografi bisa ditentukan. Jadi, rumusan masalah penelitian geografi mesti berupa pertanyaan yang akan dicari jawaban dan kebenarannya melalui pengumpulan data dan analisisnya. Sementara itu, rumusan masalah geografi setidaknya perlu memuat tiga pertanyaan pokok yang menjadi ciri khas geografi, yaitu: a) WHAT: peristiwa atau fenomena apa yang menjadi permasalahan (terkait fakta kejadian). b) WHERE: di mana fenomena atau masalah tersebut terjadi (terkait lokasi dan ruang). c) WHY: penyebab fenomena atau masalah yang terjadi. Hal ini menunjukkan keterkaitan (relasi, interelasi dan interaksi) fenomena tersebut dengan fenomena-fenomena yang lain Contoh Judul karya tulis ilmiah tentang geogrfai 1. Masa depan Penataan Ruang di Indonesia (Proses penyusunan, Hambatan dan Tantangan) 2. Peluang dan Pembangunan wilayah di Era Revolusi Industri 3. Pemanfaatan Sumber Daya, Energi dan Penanggulangan Bencana 4. Pembangunan Perkotaan di Indonesia dalam Konteks Pembangunan Wilayah 5. Strategi Pembangunan Pariwisata Sebagai Leading Sector Pasca Covid-19 di Indonesia 6. Pengaruh jarak rumah ke sekolah terhadap motivasi belajar siswa di sekolah 7. Analisis Korelasi Jenis Tanah Terhadap Komoditas Pertanian di desa…. 8. Profil keluarga petani tambak garam di Desa Nelayan 9. Dampak kekeringan terhadap perekonomian masyarakat di Desa… 10. Analisis kesesuaian lahan dengan kegiatan pertanian di Desa.. 11. Pengaruh kondisi lahan terhadap kehidupan sosial masyarakat di Desa… 12. Kajian kerentanan erosi di Desa… 13. Pengaruh ruang terbuka hijau perumahan terhadap kondisi sosial Masyarakat 14. Studi kemacetan lalu lintas di Kecamatan di kel. Liliba kec..kota kupang 15. Profil penambang galian C di Desa….
16. Potensi produk unggulan berbasis pertanian di Desa… 17. Studi pengelolaan sampah organik di Desa… 18. Analisa tingkat kesiapsiagaan masyarakat Desa Merapi dalam mewasapadai Erupsi 19. Pengaruh struktur dan bahan konstruksi rumah terhadap ancaman gempa bumi di Desa… 20. Pemetaan daerah rawan bencana tanah bergerak di Desa.. 21. Studi pemukiman kumuh di Kecamatan…. 22. Potensi budidaya ikan cupang di Desa…. 23. Pengaruh pola kerja terhadap angka harapan hidup di Desa… 24. Studi kerentanan banjir di wilayah desa… 25. Analisis gaya belajar siswa di SMA N 3 kota kupang 26. Potensi rawa sebagai sumber energi di Kecamatan/desa…. 27. Kondisi tata guna lahan di Desa…. 28. Analisis Tingkat Polusi Udara Terhadap Kesehatan Masyarakat Kecamatan…. 29. Analisis Tingkat Kesukaran Materi Geografi Berdasarkan Persepsi Siswa di SMA N 3 kota kupang 30.