LAPORAN PRAKTIKUM PENGARUH NUTRISI MIX A & MIX B TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KANGKUNG (IPOMEA REPTANS) DISUSUN OLEH : ADITYA AZHARUNABIL X-1 SMAN 56 JAKARTA TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum wr.wb Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan sehingga saya dapat melakukan penelitian kangkung di SMA Negeri 56 Jakarta serta dapat menyelesaikan penyusunan penelitian dengan baik. Adapun tujuan dari penelitian kangkung adalah salah satu syarat untuk memenuhi pembelajaran biologi dan menghasilkan sebuah penelitian berupa laporan dan penyusunan rangkarangka pembelajaran biologi ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari Drs. Marjuni. Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan peneilitian kangkung ini masih banyak kekurangan serta jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya sebagai peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sehingga dapat digunakan untuk perbaikan lebih lanjut. Semoga hasil laporan ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi peneliti agar bisa lebih berkembang untuk kedepannya. Jakarta, 09 Desember 2023
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2 BAB I............................................................................................................................................................4 PENDAHULUAN .......................................................................................................................................4 1.1 Latar Belakang..................................................................................................................................4 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................................4 1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................................................5 1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................................................5 BAB II..........................................................................................................................................................5 DASAR TEORI...........................................................................................................................................5 2.1 Rumusan Hipotesis ..........................................................................................................................7 2.2 Alat dan Bahan..................................................................................................................................7 BAB III.........................................................................................................................................................8 HASIL PENGAMATAN............................................................................................................................8 BAB IV.......................................................................................................................................................12 PENUTUP..................................................................................................................................................12 4.1 Kesimpulan......................................................................................................................................12 4.2 Saran ................................................................................................................................................12
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman kangkung tergolong jenis sayuran yang sangat populer dalam masyarakat. Tanaman ini berasal dari india yang kemudian menyebar ke Malaysia, Birma, Indonesia, Cina Selatan, Australia dan bagian negara Afrika. Kangkung dapat di tanam di dataran rendah dan dataran tinggi. Kangkung yang dikenal dengan nama latin (Ipomoea reptans ) terdiri dari 2 (dua) varietas, yaitu Kangkung darat (Ipomea reptans) dan kangkung air (Ipomoea aquatica). Perbedaan utama dua jenis kangkung ini adalah pada bentuk daun dan warna bunga. Kangkung darat berwarna hijau terang dengan ujung daun yang runcing. Warna bunga kangkung darat putih. Sedangkan kangkung air daunnya berwarna hijau agak gelap dengan ujung yang membulat atau lebih tumpul sehingga terlihat lebih lebar (Haryoto, 2009). Saat ini kangkung darat lebih banyak beredar di pasar-pasar komersial dibanding kangkung air. Kangkung air lebih banyak dikonsumsi dan dapat ditemukan di kolam, sawa dan rawa oleh masyarakat. Budidaya kangkung darat sangat mudah, karena sayuran ini bersiklus panen cepat dan relatif tahan hama. Karena itulah, harga kangkung di pasaran relatif murah dibanding jenis sayuran lain upaya untuk meningkatkan nilai tambah. Kangkung darat bisa dilakukan dengan teknik budidaya secara organik. Harga kangkung darat organik relatif lebih tinggi. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apakah pengaruh penggunaan nutrisi mix A dan mix B terhadap pertumbuhan kangkung? 2. Apakah kangkung akan tetap tumbuh jika hanya dengan sekali atau dua kali pemberian nutrisi mix A dan mix B?
1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini untuk mengamati pengaruh nutrisi mix A dan mix B terhadap pertumbuhan kangkung. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini nantinya akan menambah pengetahuan dan wawasan dalam pengelolaan nutrisi mix A dan mix B untuk meningkatkan tanaman kangkung hidroponik berdasarkan perilaku yang diberikan. Diharapkan dengan adanya penelitian ini, dapat dilakukan perancanaan sehingga mengoptimalkan proses produksi kangkung dan meningkatkan keuntungan budidaya kangkung hidroponik. BAB II DASAR TEORI Kangkung atau Ipomoea aquatica adalah tumbuhan yang tumbuh di air atau di tanah yang lembab. Kangkung biasanya memiliki batang dengan ukuran sekitar 2-3 meter atau lebih. Tanaman ini memiliki akar serabut serta bisa mengapung. Daun kangkung biasanya berbentuk seperti kepala panah, namun ada juga yang berbentuk lain. Daun kangkung bisa memiliki panjang 5-15 cm dengan lebar 2-8 cm. Tanaman kangkung memiliki bunga yang berbentuk seperti terompet dengan diameter 3-5 cm dan berwarna putih dengan warna ungu muda di bagian tengahnya. Asal usul dari tanaman air ini sebetulnya tidak begitu jelas, namun banyak ilmuwan yang menyepakati bahwa kangkung berasal dari daerah Asia Tenggara. Beberapa menyebutkan bahwa
China merupakan lokasi domestikasi tanaman kangkung ini. Namun, ada juga yang berpendapat bahwa India merupakan lokasi dari asal usul tanaman air ini. Selain itu ada juga penelitian yang menunjukan bahwa tanaman air ini asli dari Afrika. Penelitian ini mendatangkan perdebatan apakah kangkung memang flora asli dari afrika atau tanaman ini diperkenalkan oleh pelaut China bernama Zheng He. Divisi : Tracheophyta Subdivisi : Spermatophytes Ordo : Solanales Famili : Convolvulaceae Tribus : Ipomoeeae Genus : Ipomoea Spesies : Ipomoea Aquatica Hampir keseluruhan tanaman muda dapat dimakan. Karena kangkung tua berserat kasar, pucuk yang muda lebih digemari. Ia dapat dimakan mentah atau dimasak seperti bayam. Kangkung sering juga digoreng sebagai cah. Plecing kangkung adalah menu yang terkenal dari daerah Lombok.
2.1 Rumusan Hipotesis Tidak terdapat pengaruh pemberian nutrisi mix A dan mix B namun pemberian air berpangruh terhadap pertumbuhan kangkung. Terdapat pengaruh pemberian nutrisi mix A dan mix B terhadap pertumbuhan kangkung. 2.2 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah : 1. Toples Bekas 2. Media Tanam (Kompos) 3. Nutrisi Hidroponik Mix A dan Mix B 4. Bibit Kangkung 5. Penggaris 6. Pestisida 7. Alat Penyemprot
BAB III HASIL PENGAMATAN Gambar 1. Penampakan Benih Kangkung Minggu Pertama 03 November 2023 (Minggu Pertama) JUMLAH BIJI YANG TUMBUH 2 BATANG UKURAN/TINGGI BATANG 5 CM WARNA ATAU KESUBURAN HIJAU JUMLAH DAUN 11 DAUN
Satu minggu setelah pemberian nutrisi Mix A dan Mix B, batang kangkung tumbuh menjadi lebih tinggi, yaitu dengan tinggi 5 cm juga daun pada batangnya mulai tumbuh dengan jumlah 11 daun. Pada minggu ini juga, Mix A dan Mix B diberikan lagi untuk kedua kalinya. Untuk penyiraman di minggu kedua setelah penyiraman sebelumnya dengan menggunakan Mix A dan Mix B, batang pada tumbuhan tersebut semakin meninggi dan jumlah daunnya semakin banyak dari sebelumnya, yaitu kisaran 15 daun dan tinggi sepanjang 10 cm. Namun masingmasing batang kangkung tersebut berbeda ukuran, batang yang lain memiliki tinggi 8 cm dengan jumlah daun sebanyak 10 daun. Minggu Kedua JUMLAH BIJI YANG TUMBUH 2 BATANG UKURAN/TINGGI BATANG 10 CM dan 8 CM WARNA ATAU KESUBURAN HIJAU JUMLAH DAUN 15 DAUN dan 10 DAUN Di minggu ke-3 setelah pemberian nutrisi Mix A dan Mix B membawakan hasil yaitu batang pada tumbuhan kangkung mengalami perubahan dengan tinggi dan besar diameternya. Daun pada tiap batang kangkung juga semakin membesar dan memiliki jumlah daun yang lebih banyak dibanding minggu pertama, maupun minggu ke-2. Dengan jumlah daun kisaran 20 buah, dan tinggi sepanjang 24 cm. Seperti minggu kedua, bahwa masing-masing batang pada minggu ketiga juga memiliki jumlah daun dan ukuran yang berbeda. Batang kangkung yang lainnya memiliki tinggi sepanjang 22 cm dan memiliki daun dengan jumlah 17 daun.
Minggu Ketiga JUMLAH BIJI YANG TUMBUH 2 BATANG UKURAN/TINGGI BATANG 24 CM WARNA ATAU KESUBURAN HIJAU JUMLAH DAUN 20 DAUN Gambar 2. Hasil Akhir Pembibitan Kangkung 05 Desember 2023 JUMLAH BIJI YANG TUMBUH 3 BATANG UKURAN/TINGGI BATANG 38 CM WARNA ATAU KESUBURAN HIJAU JUMLAH DAUN 28 DAUN
Setelah melewati beberapa minggu, akhirnya tanaman kangkung yang peneliti rawat dengan memberikan nutrisi Mix A dan Mix B subur dengan sempurna. Kangkung tersebut memiliki batang yang berjumlah 3 batang, dengan jumlah 28 daun, dan tinggi perkiraan 38 cm. Gambar di atas merupakan hasil akhir dari praktikum pengaruh nutrisi Mix A dan Mix B terhadap pertumbuhan tanaman kangkung yang peneliti buat. Dari hasil tersebut, peneliti dapat menjawab rumusan masalah pada bab 1. 1. Apakah pengaruh penggunaan nutrisi mix A dan mix B terhadap pertumbuhan kangkung? Perlakukan dengan menggunakan pupuk Mix A dan Mix B memberikan hasil produksi dan kualitas tanaman lebih tinggi. Perlakuan dengan menggunakan pupuk Mix A dan Mix B memiliki pertumbuhan vegetatif dan hasil panen terbaik. Kandungan pupuk Mix A dan Mix B diduga memiliki komposisi seimbang yang dibutuhkan oleh tanaman, komposisi hara seimbang yang dimaksud adalah kandungan unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman telah terkandung di dalam larutan hara Mix A dan Mix B nutrisi yang diperoleh tanaman dari larutan hara telah memenuhi kebutuhan tanaman. 2. Apakah kangkung akan tetap tumbuh jika hanya dengan sekali atau dua kali pemberian nutrisi mix A dan mix B? Tanaman kangkung termasuk tanaman yang adaptif dan dapat ditanam pada berbagai tempat. Namun ini tak lantas menihilkan syarat tumbuh saat menanam tanaman kangkung. Terdapat beberapa Syarat Tumbuh Tanaman Kangkung agar dapat tumbuh dengan hasil yang memuaskan, syarat tersebut antara lain; iklim, media tanam, ketinggian tempat, dll. Tanaman kangkung biasa ditanam untuk konsumsi pribadi dan untuk dijual. Terdapat beberapa jenis kangkung yang biasa ditanam di Indonesia yaitu kangkung darat yang tumbuh di tempat yang kering atau daerah tegalan dan kangkung air yang ditanam di daerah dengan tanah berair dan basah.
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Demikian laporan hasil praktikum nutrisi Mix A dan Mix B terhadap pertumbuhan tanaman kangkung, Dari penelitian yang telah dilakukan dan didapatkan hasil yang telah dibahas, maka dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan tanaman yang optimal dengan menggunakan metode respon surface, jika tanaman diberi nutrisi AB Mix dengan takaran 12 ml/liter. Pemberian nutrisi yang melebihi takaran tidak akan melebihi batas normal ukuran tinggi tanaman dan lebar daun pada tanaman kangkung. Pertumbuhan tanaman kangkung yang dicapai jika diberi nutrisi AB Mix dengan perhitungan menggunakan metode respon surface berbantuan software minitab, maka memperoleh hasil sebesar 48,21 % menunjukkan bahwa variabel sampel pada nutrisi berpengaruh terhadap lebar daun. Sedangkan 51,79 % merupakan pengaruh dari faktor-faktor lain di luar perlakuan yang diamati dalam penelitian ini. 4.2 Saran Dari kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, maka penulis menjabarkan saran sebagai berikut : 1. Konsentrasi ditentukan sampai indikator pertumbuhan konstan. 2. Perlu dilakukan pengulangan tiap perlakuan minimal 2 kali. 3. Perlu ditambahkan variabel lain yang mungkin bisa menjelaskan variabel nutrisi AB Mix. 4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan rancangan hidroponik di halaman rumah