Prosedur dan
Tata cara
Melakukan
Penelitian
Lenny Gannika
Bahan Kajian
• Jenis Penelitian
• Langkah-langkah penelitian
• Ruang Lingkup Penelitian Keperawatan
Defenisi Penelitian
• Upaya menyelidiki dan mempelajari secara sistematis terhadap suatu
obyek, sumberdaya dan sebagainya, yang dilakukan untuk menguji
suatu fakta dan mendapatkan pemecahan masalah. (Reader’s Digest
Oxford Complete Worldfinder 1993
• Suatu cara untuk meningkatkan akumulasi apa yang diketahui tentang
bagian dari ilmu pengetahuan dengan menemukan fakta-fakta baru
atau hubungannya melalui proses ilmiah yang sistematis sesuai
dengan kebutuhan ilmu pengetahuan (Macleod-Clark & Hockey 1989 )
• Sutau Prosedur ilmiah & sistematik yang dilakukan terhadap terhadap
suatu obyek atau sumberdaya untuk menguji dan memperbaiki
pengetahuan yang sudah ada atau menemukan fakta-fakta baru untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan
Karakteristik Penelitian
• Hasil dari penelitian bertujuan meningkatkan pengetahuan yang
berkontribusi terhadap ilmu pengetahuan yang ada
• Paling sedikit terdapat satu metode untuk menghasilkan ilmu
pengetahuan. Metode tersebut dapat berbentuk pencarian (search),
penemuan (discovery) dan investigasi terhadap kebenaran (inquiry);
• Proses pencarian dilakukan secara sistematis dan hati-hati, sehingga
perlu adanya perencanaan, pengorganisasian dan ketekunan dalam
proses.
• Penelitian merupakan sebuah proses, sehingga dalam penelitian
harus terdapat manfaat, urutan aksi, dan tujuan;
• Penelitian merupakan proses ilmiah, sehingga sebuah penelitian
dilakukan secara sistematis menggunakan cara-cara ilmiah.
Jenis Penelitian
MENURUT TUJUANNYA
1. Penelitian Deskriptif (descriptive research)
▪ Penelitian deskriptif meliputi survey dan penelusuran fakta-fakta terhadap
berbagai permasalahan.
▪ Teknik yang sering dipakai adalah kuantitatif.
▪ Karakteristik utama penelitian ini adalah peneliti hanya dapat melaporkan
apa yang terjadi dan telah terjadi pada variabel, dan tidak dapat
mengontrol variabel penelitian
▪ penelitian deskriptif tidak perlu mencari atau menerangkan saling
hubungan, menguji hipotesa, membuat ramalan, atau mendapatkan makna
dan implikasi.
Contoh : survey Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah
Jenis Penelitian
2. Penelitian Analitik
▪ Pada penelitian analitik, peneliti menggunakan fakta-fakta atau informasi yang
sudah ada, dan menganalisanya dalam rangka evaluasi kritis.
▪ Penelitian ini sering dilakukan untuk mengembangkan hasil penelitian
deskriptif, yaitu untuk menjawab “mengapa” dan “bagaimana” suatu fenomena
terjadi.
▪ Ciri khusus dari jenis penelitian ini adalah terdapat penempatan dan penentuan
faktor-faktor (variabel) yang berpengaruh.
Contoh penelitian analitik antara lain:
• Hubungan antara kualitas pelayanan keperawatan dengan tingkat kepuasaan pasien
• Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Penyakit Jantung Koroner
Jenis Penelitian
3. Penelitian Prediktif
• Penelitian ini bertujuan memperkirakan kemungkinan-
kemungkinan yang akan terjadi pada suatu subyek di masa yang
akan datang.
• Perkiraan-perkiraan tersebut berdasarkan analisis mendalam
terhadap penyebab dan efek yang ditimbulkan.
• Contoh penelitian prediktif:
a. Prediksi Tingkat permintaan obat antibiotik di instalasi farmasi
b. Prediksi Peningkatan Pasien Covid-19
Jenis Penelitian
4. Penelitian Aplikatif
▪ Penelitian ini disebut juga penelitian terapan (applied research) atau penelitian tindakan (action research).
▪ Tujuan penelitian aplikatif adalah:
a. Menemukan solusi terhadap masalah yang berkembang di masyarakat atau organisasi.
b. Mengembangkan keterampilan atau cara pendekatan baru untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia
kerja atau dunia aktual lainnya.
▪ Ciri-ciri penelitian ini antara lain:
a. Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual dalam dunia kerja.
b. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk pemecahan masalah dan perkembangan-perkembangan baru,
c. Fleksibel dan adaptif, membolehkan perubahan-perubahan selama masa penelitian dan mengorbankan kotrol untuk
kepentingan on the spot experimentation dan inovasi.
d. Walaupun berusaha supaya sistematis, namun penelitian tindakan kurang tertib ilmiah, karena validitas internal dan
eksternalnya lemah.
e. Hasil-hasilnya berguna untuk dimensi praktis, namun tidak secara langsung memberi sumbangan kepada ilmunya.
Contoh penelitian aplikatif antara lain: riset yang bertujuan mendapatkan solusi masalah kesehatan; riset untuk mengidentifikasi
kecenderungan permasalahan kesehatan yang berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan, riset pemanfaatan yankes, riset evaluasi
program kesehatan, dan sebagainya.
Jenis Penelitian
MENURUT WAKTU YANG DIBUTUHKAN
1. One-Time Research
• One-time research yaitu penelitian yang dilakukan dan dibatasi dalam satu periode waktu.
• Penelitian ini disebut juga dengan cross-sectional research.
2. Longitudinal Research
Penelitian ini disebut juga penelitian perkembangan (development research). Tujuan penelitian ini adalah
menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan/atau perubahan dengan menggunakan fungsi waktu. Ciri-ciri
penelitian ini adalah:
a. Memusatkan perhatian pada studi mengenai variabel-variabel dan perkembangan variabel tersebut selama
beberapa bulan atau tahun;
b. Kesulitan dalam menentukan sampel karena terbatasnya subyek yang bersedia diikuti dalam waktu lama
c. Dalam proses generalisasi mengenai pola perkembangan subyek, terdapat risiko tercampur aduk
perbedaan-perbedaan antar kelompok yang timbul dari proses sampling
d. Faktor-faktor yang tak dapat diramalkan mungkin masuk. Hal ini menyebabkan kecenderungan yang
didasarkan pada masa lampau menjadi tidak valid;
e. Ramalan untuk jangka yang panjang pada umumnya hanya educated guess, sedangkan ramalan untuk
jangka pendek lebih valid dan lebih reliabel.
Jenis Penelitian
MENURUT LINGKUNGANNYA
1. Penelitian Lapangan & Studi Kasus
• Tujuan adalah mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sesuai unit soial
yang ditetapkan seperti individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat.
• Hasil penelitian ini berupa gambaran yang lengkap dan terorganisir mengenai unit tersebut.
• Ruang lingkup penelitian ini bisa mecakup seluruh siklus kehidupan atau hanya segmen-segmen tertentu, serta dapat
juga mencakup faktor-faktor khusus tertentu atau keseluruhan faktor-faktor dan kejadian-kejadian.
• Keunggulan dari jenis penelitian ini adalah:
a. Menghasilkan informasi dan latar belakang untuk penelitian yang lebih besar;
b. Menjelaskan variabel-variabel yang penting, serta proses-proses dan interaksi-interaksi yang memerlukan perhatian
lebih luas;
c. Merintis dasar baru dan seringkali merupakan sumber hipotesis untuk penelitian lebih jauh
d. Data yang diperoleh memberikan contoh-contoh yang berguna untuk memberi ilustrasi mengenai penemuan-
penemuan yang digeneralisasikan dengan statistik.
Kelemahan jenis penelitian ini adalah:
a. Terbatas sifat representattifnya karena fokus yang terbatas pada unit-unit yang sedikit jumlahnya
b. Tidak memungkinkan dilakukan generalisasi kepada populasinya, sebelum penelitian lanjutan yang berfokus pada
hipotesis-hipotesis tertentu dan menggunakan sampel yang layak selesai dikerjakan.
c. Sangat peka terhadap keberat-sebelahan subyektif, kasusnya sendiri mungkin dipilih atas dasar sifat dramatiknya dan
bukan atas dasar sifat khasnya
Jenis Penelitian
2. Penelitian Laboratorium
• penelitian yang dilakukan dalam ruangan tertutup, dimana kelompok eksperimen dijauhkan
dari variable pengganggu.
• Hal ini dilakukan karena dapat memengaruhi hasil dari pengujian hubungan sebab akibat.
3. Penelitian Kepustakaan
• Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang ditujukan untuk mengumpulkan data-data dan
segala informasi dengan menggunakan berbagai materi yang terdapat dalam ruang
perpustakaan.
• Data tersebut dapat dijadikan pondasi dasar dan alat utama bagi praktik penelitian di lapangan.
Materi kepustakaan yang dipakai dapat berupa literatur, buku-buku, naskah-naskah kuno,
catatan, kisah sejarah, dokumen-dokumen, dan lain-lain.
Jenis Penelitian
MENURUT PENGAJUAN HIPOTESA
1. Penelitian Eksploratori
Disebut juga penelitian penjajakan. Penelitian ini masih terbuka dan masih mencari unsur-unsur, ciri-ciri, dan sifat-sifat. Ciri-ciri
penelitian ini antara lain:
a. Dilakukan ketika tidak ada atau hanya sedikit penelitian yang sudah dilakukan terhadap permasalahan yang difokuskan oleh
peneliti, sehingga pada exploratory research dilakukan pengembangan hipotesa bukan pengujian hipotesa.
b. Biasanya belum memiliki hipotesis dan kerangka pemikiran
c. Biasanya menggunakan pendekatan masalah dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian bukan kerangka berfikir, yang
berujuan supaya pemikiran peneliti mengalir.
Tujuan dilakukannya penelitian ekstrapolatori adalah:
a. Mengetahui pola masalah
b. Mengetahui hipotesa/dugaan
c. Mengetahui ide-ide
Ketiga hasil penelitian di atas selanjutnya digunakan untuk pengujian atau untuk asar penelitian selanjutnya. Contoh teknik-teknik dalam
penelitian ini adalah studi kasus, observasi, dan review terhadap studi dan data sebelumnya.
2. Penelitian Penjelasan
Penelitian ini disebut juga penelitian formal atau explanatory research atau confirmatory research. Penelitian penjelasan berusaha
menyoroti hubungan antar variabel dengan menggunakan kerangka pemikiran terlebih dahulu, kemudian dirumuskan dalam bentuk
hipotesis.
Jenis penelitian
MENURUT HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
1. Penelitian Korelasional
• Tujuan penelitian korelasional adalah untuk mengidentifikasi sejauh mana variabel-variabel
pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan
pada koefisien korelasi
• Ciri-ciri penelitian korelasional antara lain:
a. Cocok dilakukan bila variabel-variabel yang diteliti rumit dan/atau tak dapat diteliti dengan
metode eksprimental atau tak dapat dimanipulasikan;
b. Memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan saling hubungannya secara serentak
dalam keadaan realistik
c. Hasilnya adalah taraf atau tinggi rendahnya saling hubungan dan bukan ada atau tidak adanya
saling hubungan tersebut. Hal ini berbeda dengan pada penelitian eksprimental, yang dapat
memperoleh hasil mengenai ada atau tidak adanya efek tersebut
Jenis Penelitian
2. Penelitian Kausal-Komparatif
• Tujuan penelitian ini adalah menyelidiki kemungkinan hubungan
sebab-akibat dengan cara berdasarkan pengamatan terhadap akibat
yang ada, mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab
melalui data.
• Ciri-ciri penelitian ini adalah
1. Bersifat expost facto, artinya data dikumpulkan setelah semua
kejadian yang dipersoalkan berlangsung;
2. Peneliti mengambil satu atau lebih akibat (sebagai dependent
variables) dan menguji data itu dengan menelusuri ke masa lampau
untuk mencari sebab-sebab, saling hubungan, dan maknanya
Jenis Penelitian
3. Penelitian Eksperimental
Terdapat dua jenis penelitian eksperimental :
a. Penelitian Eksperimental Sungguhan
▪ Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat, dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok
ekperimental kondisi perlakuan dan memperbandingkannya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan.
• Ciri-ciri peneltian ini adalah:
1. Menuntut pengaturan variabel-variabel dan kondisi-kondisi eksperimental secara tertib dan ketat baik dengan kontrol atau manipulasi langsung maupun dengan
randomisasi
2. Secara khas menggunakan kelompok kontrol sebagai "garis dasar" untuk dibandingkan dengan kelompok atau kelompok-kelompok yang dikenai perlakuan
eksperimental
3. Terdapat validitas internal, yang menanyakan: Apakah manipulasi eksperimental pada studi ini memang benar-benar menimbulkan perbedaan
4. Terdapat validitas eksternal yang menanyakan persoalan: Seberapa representatifkah penemuan-penemuan penelitian ini dan seberapa jauh hasil-hasilnya dapat
digeneralisasikan kepada subyek-subyek atau kondisi-kondisi yang ada ?
5. Dalam rancangan eksperimental yang klasik, semua variabel penting diusahakan agar konstan kecuali variabel perlakuan yang secara sengaja dimanipulasikan
atau dibiarkan bervariasi.
b. Penelitian Eksperimental Semu
• Tujuan penelitian eksperimental semu adalah memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimental
yang sebenarnya, dan dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasikan semua variabel yang relevan.
• Sipeneliti harus dengan jelas mengerti kompromi-komporomi apa yang ada pada internal validity dan external validity rancangan dan berbuat sesuai dengan
keterbatasan-keterbatasan tersebut
Jenis Penelitian
MENURUT METODE PENGUKURAN YANG DIPAKAI
1. Penelitian Kuantitatif
• Penelitian kuantitatif adalah riset yang didasarkan pada pengukuran secara
kuantitatif pada berbagai karakteristik (variabel).
• Penelitian ini dapat hanya dapat digunakan pada fenomena yang bisa dikuantifikasi.
• Karakteristik penelitian kuantitatif antara lain:
a. Melakukan pengumpulan dan analisis data numerik
b. Melakukan pengukuran terhadap masalah penelitian (skala, jarak, frekuensi, dsb)
c. Lebih sulit dalam penyusunan proposal
d. Lebih detail dan terstruktur
e. Hasilnya lebih mudah digabungkan dan disajikan secara statistik
Jenis Penelitian
2. Penelitian Kualitatif
• Penelitian kualitatif menitikberatkan kegiatan pada fenomena kualitatif, yaitu
fenomena yang berhubungan dengan atau di dalamnya terdapat kualitas, atau
sejenis kualitas.
• Menurut Lapau (2012) penelitian kualitatif digunakan untuk memperolah
jawaban atau informasi mendalam tentang pendapat, persepi, dan perasaan
seseorang.
• Karakteristik penelitian kualitatif antara lain:
a. Lebih subyektif dibanding kuantitatif
b. Lebih menggambarkan aspek yang tidak terlihat dari permasalahan (mis:
sikap, nilai-nilai, persepsi)
c. Lebih mudah dalam penyusunan proposal
d. Hasilnya lebih sulit diinterpretasikan dan memerlukan tantangan tersendiri
Langkah-Langkah Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian
Lingkup riset keperawatan berdasarkan kelompok ilmu keperawatan dikembangkan menjadi :
• Asuhan Keperawatan klinik
• Asuhan Keperawatan masyarakat
• Pengelolaan keperawatan
Atau dibagi menjadi :
• Pendidikan Keperawatan
• Manajemen Keperawatan
• Keperawatan Maternitas
• Keperawatan Anak
• Keperawatan Medikal Bedah
• Keperawatan Gerontik
• Keperawatan Jiwa
• Keperawatan Kritis
• Keperawatan Komunitas
• Keperawatan Keluarga
• Keperawatan Paliatif
Identifikasi Sumber-
Sumber Masalah
Penelitian
Lenny Gannika
Bahan Kajian
1. Identifikasi Topik Penelitian
2. Sumber penemuan masalah penelitian
3. Identifikasi masalah
4. Tipe masalah penelitian
5. Kriteria masalah
6. Karakteristik permasalahan
7. Hal yang perlu dipertimbangka n dalam
penentuan permasalahan
8. Tinjauan pustaka atau study literature
9. Perumusan masalah
Topik Penelitian
• Penentuan Topik Penelitian
1. Sesuai dengan bidang peminatan
2. Mempertimbangkan waktu dan
sumberdaya
3. Memberi nilai atau manfaat bagi
keperawatan
4. Memberi kontribusi terhadap ilmu
pengetahuan keperawatan
5. Hasil penelitian dalam bentuk apa
Sumber Penemuan Masalah
• Masalah penelitian (research problem) adalah
suatu area/wilayah yang menjadi konsentrasi
peneliti.
Masalah penelitian dapat berbentuk sebagai berikut (Brink, 2009):
1. terdapat kesenjangan (gap)
2. terdapat situasi yang membutuhkan solusi, perbaikan, atau perubahan; atau
3. terdapat perbedaan antara “cara-cara yang aktual terjadi” dengan “cara-cara yang seharusnya terjadi”
Seorang peneliti dapat menggali masalah penelitian dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat kondisi yang tidak sesuai dengan standar? Misalnya: program imunisasi di puskesmas tidak sesuai SPM, terjadi
kecelakaan kerja yang tidak sesuai dengan standar zero accident, terdapat pekerjaan yang tidak sesuai dengan SOP, dan sebagainya.
2. Apakah terdapat kesenjangan antara realitas/aktual dengan rencana? Misalnya: target pemanfaatan posyandu tidak sesuai harapan,
target angka deteksi kasus TB di bawah yang direncakan puskesmas, dan sebagainya
3. Apakah terdapat situasi yang harus diperbaiki atau diperbaharui? Misalnya: terdapat kondisi lingkungan kerja yang membahayakan dan
sebagainya
4. Apakah masalah ini jika diteliti memiliki manfaat yang siginifikan untuk ilmu pengetahuan? Untuk lokasi penelitian? Untuk masyarakat?
5. Apakah ada kesenjangan (gap) antara ilmu pengetahuan dengan situasi?
Sumber Masalah penelitian
1. Praktik pelayanan kesehatan klinis
Area : observasi pasien, interaksi dengan pasien,
interaksi dengan orang lain dan aplikasi perawatan atau
intervensi
2. Literatur
Area : Peneliti dapat menemukan kontradiksi informasi atau kesenjangan pada
literatur, atau mengidentifikasi penelitian yang dapat dilanjutkan
3. Teori
Peneliti dapat menentukan problem penelitian melalui teori-teori yang berhubungan
dengan kesehatan: teori self-care, teori interaksi, teori, teori stress, teori motivasi
dan sebagainya. Peneliti dapat mengajukan pertanyaan: bila teori ini benar, maka
apa implikasinya terhadap perilaku, status, atau perasaan individu pada situasi
tertentu?
Identifikasi Masalah
• Cara mendapatkan suatu masalah
1. Banyak melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan &
fenomena kesehatan dengan cermat dan jeli
2. Membangun sikap kritis dan skeptis yang sehat sehingga selalu
mengajukan pertanyaan mengapa, kenapa, apa sebabnya, dan
sebagainya
3. Membaca publikasi ilmiah dibidang kesehatan baik jurnal,
laporan berkala yang terbitan atau di internet
4. Memaparkan diri pada stimulasi dan iklim ilmiah misalnya hadir
dalam diskusi,sarasehan kesehatan
Kriteria Masalah
Sesuatu atau fenomena dapat disebut masalah yang cukup
bermakna atau signifikan :
1. Bila ada waktu tertentu (kejadian atau fenomena terjadi dalam
batas waktu tertentu)
2. Berhubungan dengan masalah yang praktis
3. Berhubungan dengan populasi yang secara luas
4. Dapat mengisi kesenjangan yang terjadi sehingga menjawab atau memecahkan
persoalan yang ada
5. Dapat digeneralisasikan dan dimanfaatkan hasilnya
6. Mempertajam definisi suatu konsep atau hubungan
7. Mempunyai banyak implikasi pada masalah praktis yang luas
8. Dapat memberikan kreasi untuk menyusun instrumen untuk observasi dan analisis
9. Memberikan kesempatan untuk pengumpulan data
10. Memberikan kemungkinan untuk eksplorasi
Karakteristik Masalah
Penelitian
1. Masalah yang diambil benar-benar menarik
2. Pemecahan masalah harus bermanfaat bagi orang-orang
yang berkepentingan didalam bidangnya
3. Masalah tersebut merupakan sesuatu yang baru
4. Masalah yang baik mengundang rancangan yang lebih
komplek
5. Masalah tersebut dapat diselesaikan dalam suatu penelitian
sesuai dengan waktu yang diinginkan
6. Masalah tidak bertentangan dengan moral
Pertimbangan dalam Menentukan
Masalah Penelitian
1. Significance of the study
Sebuah penelitian di bidang kesehatan harus memiliki
signifikansi teradap perkembangan ilmu pengetahun
khususnya di bidang kesehatan dengan berbagai metode
2. Researchability
Masalah penelitian yang layak diteliti (researchable question) adalah masalah yang akan
mendapatkan jawaban dalam bentuk penjelasan, penggambaran, identifikasi, substansi,
prediksi atau kualifikasi
3. Feasibility
Banyak masalah penelitian yang akhirnya tidak dipakai karena tidak layak untuk diteliti.
4. Ethical acceptability
Penelitian di bidang kesehatan umumnya menggunakan manusia sebagai subyek
masalah, dengan demikian peneliti harus memastikan bahwa penelitian yang dijalankan
tidak memiliki masalah etik
Rumusan Masalah
• Rumusan masalah yang baik sebaiknya ditulis dengan :
1. Kata-kata sederhana, jelas , konkrit dan lugas
2. Mengungkapkan kedudukan masalah dan kaitan
dengan teori
3. Mengungkapkan kekhususan masalah disbanding
denga teori yang ada
4. Mengungkapkan hubungan fungsional antara
variable-variabel yang terdapat didalam masalah
5. Menggambarkan latar belakang penelitian, teori yang
mendasari dan asuimsi yang melatarbelakangi analisis
masalah
Kerangka Teoritis &
Penyusunan Hipotesis
Lenny Gannika
Bahan Kajian
1. Telaah pustaka
2. Kerangka teoritis
3. Teori
4. Variable
5. Hipotesis
6. Karakteristis hipotesis yangbaik
7. Klasifikasi hipotesis
Telaah Pustaka
• Defenisi
1. Wibowo (2014) : proses memahami dan menganalisis substansi/konten
(teori dan metodologi) dari kepustakaan berupa buku teks, artikel ilmiah,
laporan ilmiah yang dilakukan secara kritis tentang topik tertentu.
1. Burns & Groove dalam Brink (2009) : proses mencari, membaca, memahami,
dan membuat kesimpulan atas hasil penelitian dan teori yang telah dipublik
asikan dan menyajikannya secara terorganisir.
Telaah Pustaka
• Sumber Referensi
1. Buku
2. Jurnal Penelitian
3. Artikel
4. Makalah Ilmiah
5. Website resmi misalnya WHO, kemenkes dll
• Sumber Informasi Penelitian
1. Sumber informasi penelitian :
a. Sumber Primer yang terdiri dari : studi penelitian dan laporan statistik
b. Sumber sekunder data yang disusun oleh penulis namun bukan dihasilkan dari or
ang yang benar-benar menghasilkan data “diperoleh dari tangan kedua”
Telaah Pustaka
• Sebaiknya edisi terbaru maksimal 5 tahun terakhir
• Penulisan referensi harus memuat 3 unsur yaitu : nama penulis, judul tulisan & tahun terbit .
Penulisan dimulai dengan nama belakang atau nama keluarga. Contoh :
Nama tunggal : Sugiyono ditulis sugiyono
Nama belakang : Soekidjo Notoadmodjo ditulis Notoadmojo S
Nama keluarga/marga : Abudl Haris Nasution ditulis Nasution AH
▪ Contoh penulisan daftar pustaka (buku)
1. Satu pengarang : Conley, D. 2018. The daily miracle : an introduction to jurnalism.
New York : Oxford University Press
2. Dua pengarang : Anna, N & Santoso, CL. 2017. Pendidikan Anak, edisi 6. Jakarta :
Family Press
3. Tiga pengarang : Kotler, P, Adam S L & Amstrong, G. 2020. Princip of love. Pearson
Education Autralia : Melbourne
Telaah Pustaka
• Sebaiknya edisi terbaru maksimal 5 tahun terakhir
• Penulisan referensi harus memuat 3 unsur yaitu : nama penulis, judul tulisan & tahun terbit .
Penulisan dimulai dengan nama belakang atau nama keluarga. Contoh :
Nama tunggal : Sugiyono ditulis sugiyono
Nama belakang : Soekidjo Notoadmodjo ditulis Notoadmojo S
Nama keluarga/marga : Abudl Haris Nasution ditulis Nasution AH
▪ Contoh penulisan daftar pustaka (buku)
1. Satu pengarang : Conley, D. 2018. The daily miracle : an introduction to jurnalism.
New York : Oxford University Press
2. Dua pengarang : Anna, N & Santoso, CL. 2017. Pendidikan Anak, edisi 6. Jakarta :
Family Press
3. Tiga pengarang : Kotler, P, Adam S L & Amstrong, G. 2020. Princip of love. Pearson
Education Autralia : Melbourne
Telaah Pustaka
• Tahap-Tahap dalam Telaah Pustaka
1. Tahap Persiapan
a. Menuliskan topik informasi yang akan dicari dan mengidentifikasi jenis publikasi yang relevan
dengan topik penelitian
b. Menciptakan kata kunci
c. Menentukan lokasi penelusuran pustaka
2. Tahap pencarian dan Pencatatan
a. Menyusun daftar sumber informasi yang telah teridentifikasi
b. Menelusuri kepustakaan terhadap sumber-sumber tersebut
c. Mencatat referensi secara sistematis
d. Menentukan cara lain dalam mencari sumber informasi
e. Membuat pertimbangan dari telaah pustaka
f. Mengelompokkan semua daftar pustaka yang telah dibaca
g. Menganalisis dan meringkas daftar pustaka yang telah diperoleh
3.
• Tahap-Tahap dalam Telaah Pustaka
3. Tahap penulisan/penyusunan
Tahap selanjutnya adalah penulisan dan penyusunan sumber pustaka. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah:
a. Penulisan tinjauan pustaka harus merupakan satu kesatuan utuh dalam konten, gaya bahasa dan kalimat yang dipak
ai
b. Melakukan kutipan, parafrase dan sintesis (meringkas dan mengintisarikan) bahan-bahan yang dibaca, hal ini dilakuk
an untuk mencegah tuntutan plagiarisme dari penulis lain.
c. Selalu mencantumkan rujukan asal tulisan. Penulisan kutipan sesuai dengan standar yang ditetapkan misalnya
standar APA, Harvard, Vancouver dan sebagainya;
d. Memperhatikan gaya bahasa penulisan agar tidak membosankan dan mudah dimengerti dan menggunakan gaya ba
hasa sendiri.
e. Menghindari penggunaan kata-kata pengganti orang seperti saya, dia, mereka, kalian. Untuk merujuk pada sebuah b
acaan sebaiknya menggunakan nama penulis.
f. Menghindari terjadinya redundacy (pengulangan dan berlebihan menggunakan kata-kata yang sama), artinya dalam sat
u kalimat hindari pengulangan kata.
g. Kualitas penulisan tinjauan pustaka tidak berdasarkan jumlah halaman (jumlah halaman yang banyak tidak menjamin
kualitas penulisan),
Telaah Pustaka
• Tahap-Tahap dalam Telaah Pustaka
Tahap penyelesaian
Tahap terakhir adalah penyelesaian penulisan pustaka. Terdapat dua hal penting yang
harus diperhatikan yaitu:
a. Memperhatikan penulisan sesuai dengan pedoman ejaan Bahasa Indonesia, terutama
dalam:
- Penggunaan huruf kapital
- Penulisan kata serapan
b. Menyunting tulisan apakah masih terdapat kesalahan ejaan (typo)
c. Penulisan kalimat efektif
Kerangka Teori
• Teori adalah sekumpulan interrelasi berbagai pernyataan (atau konsep)
yang terorganisasi dan sistematik yang secara khusus menjelaskan
hubungan antara dua atau lebih variabel, yang bertujuan untuk
memahami permasalahan atau latar belakang masalah
• Kerangka teori, disusun berdasarkan pernyataan-pernyataan yang
berasal dari teori yang ada
• Istilah lain seperti model konseptual, paradigma, metapradigma,
persepektif teori, atau kerangka berfikir.
Variabel
• Variabel merupakan elemen yang dapat dikuantifikasi dan
terdiri dari berbagai jenis. Contoh : jenis kelamin,
kepuasaan perawat dll
• variabel adalah seseorang atau obyek yang mempunyai
variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu
obyek dengan obyek yang lain
• Variabel mengandung pengertian ciri, sifat atau ukuran
yang dimiliki seseorang atau sesuatu yang dapat menjadi
pembeda atau penciri antara yang satu dengan yang
lainnya.
Variabel
Variabel Menurut Sifatnya
1. Variabel kategorik (kualitatif) : Variabel hasil dari pengkategorian
atau pengklasifikasian data. Cirinya : data dalam bentuk kata-kata.
Variabel kategorik biasanya memiliki skala nominal & ordinal.
Contoh : agama, pekerjaan, jenis kelamin, tingkat pendidikan
2. Variabel numerik (kuantitatif) : variabel hasil pengukuran secara
langsung. Cirinya : data dalam bentuk angka misalnya umur, berat
badan, tinggi badan dll
Variabel Menurut hubungan antar variabel
1. Variabel Independen
• Variabel yang mempengaruhi variabel lain , apabila variabel independen berubah maka dapat
menyebabkan variabel lain berubah
2. Variabel dependen
• Variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen, artinya varibel dependen berubah karena adanya
perubahan pada variabel independen
3. Variabel perancu/variabel confounding
• variabel yang berhubungan dengan variabel independen dan variabel dependen, tapi bukan merupa
kan variabel antara. Keberadaan variabel penelitian ini dapat mempengaruhi validitas penelitian kare
na dapat menyebabkan bias pada hasil penelitian
4. Variabel demografi
• Variabel demografi disebut juga variabel atribut, yaitu variabel yang tidak dapat dimanipulasi
atau dipengaruhi oleh peneliti, yang dapat timbul atau bervariasi pada berbagai populasi.
Variabel
Jenis Variabel menurut skala pengukurannya ;
1. Skala nominal , skala yang disusun berdasarkan kategorinya, pembeda
antara karakteristik yang satu dengan lainnya. Cirinya : sederajat & tidak
mengandung tingkatan, tidak ada nol mutlak. Contoh : Jenis kelamin,
Pekerjaan, Agama
2. Skala ordinal , Skala yang disusun berdasarkan urutan atau tingkatan dari
mulai tertingggi hingga terendah atau sebaliknya. Contoh : Pengetahuan,
penghasilan, kepuasaan
3. Skala interval , Skala yang memiliki jarak antara satu data dengan data
yang lain. Data yang dihasilkan dalam bentuk angka attau jarak data
dengan data yyang lainnya memiliki bobot nilai yang sama, Contoh
temperature, skor IQ
4. Skala rasio, skala yang memiliki nilai nol mutlak TB & berat Vadan
Hipotesis
• Berasal dari kata hupo artinya sementara kebenarannya & thesis
artinya pernyataan atau teori
• Hipotesis : jawaban sementara yang akan diuji kebenaraannya
• Pembuktiannya melalui uji statistik
• Ciri-ciri hipotesis :
1. Hipotesis dibuat sederhana dan jelas serta ada batasannya
2. Dinyatakan dalam bentuk pernyataan bukan pertanyaan
3. Berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang akan diteliti
4. Terdiri dari variabel yang dapat diukur sehingga dapat dilakukan
pengujian
Hipotesis
• Hipotesis merupakan kesimpulan sementara
• Fungsi Hipotesis
1. Menjelaskan masalah penelitian & pemecahannya
2. Menyatakan variabel-variabel yang perlu diuji secara emperis
3. Digunakan sebagai pedoman untuk memilih metode-metode
pengujian data
4. Menjadi dasar untuk membuat kesimpulan penelitian
• Rumusan Hipotesis
1. Pernyataan yang mengarah pada tujuan
2. Pernyataan yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara
empiris
3. Pernyaan yang dikembangkan berdasarkan teori-teori yang lebih
kuat dibandingkan dengan hipotesis lainnya
Hipotesis
• Format Hipotesis
1. Pernyataan “ Jika-Maka”
2. Hipotesis Nol dan Alternatif
3. Hipotesis directional & Non directional
• Hipotesisi Nol & Altenatif
Contoh :
H0 = tidak ada hubungan antara kepuasaan kerja perawat dan kinerja
perawat
Ha = ada hubungan antara kepuasaan kerja perawat dan kinerja
perawat
Hipotesis
• Arah & bentuk hipotesis
1. Satu arah atau satu sisi (one tail)
Merupakan hipotesis alternatif yang menyatakan adanya perbedaan dengan pernyataan
bahwa hal yang satu lebih tinggi atau lebih rendah dari hal lainnya.
Contoh:
Pola asuh ibu yang tidak bekerja lebih baik dibandingkan dengan pola asuh ibu yang
bekerja.
2. Dua arah atau dua sisi (two tail) t
Merupakan hipotesis alternatif yang menyatakan adanya hubungan atau perbedaan
anpa melihat hal yang satu lebih tinggi atau lebih rendah dari hal lainnya.
Contoh:
Pola asuh ibu yang tidak bekerja berbeda dibandingkan dengan pola asuh ibu yang
bekerja
Defenisi Operasional
• Definisi operasional adalah definisi variabel-variabel yang akan diteliti secara operasio
nal di lapangan
• Definisi operasional dibuat untuk memudahkan pada pelaksanaan pengumpulan data
dan pengolahan serta analisis data
• Dalam pembuatan definisi operasional selain memuat tentang pengertian variabel sec
ara operasional juga memuat tentang cara pengukuran, hasil ukur, dan skala penguku
ran