BAHAN AJAR Sekolah : SMP Negeri 13 Tangerang Mata Pelajaran : IPA Tema : Sistem Pencernaan Subtema : Organ Pencernaan dan Gangguannya Kelas/Semester : VIII / Ganjil Di susun MAWADDAH WAROHMAH, S.Pd UPT SATUAN PENDIDIKAN SMP NEGERI 13 TANGERANG Jl. Perintis Kemerdekaan I / 3 Babakan (Kawasan Perkantoran Cikokol) Kota Tangerang Telp. (021) 5531890 Tahun Pelajaran 2022/2023
ORGAN – ORGAN SISTEM PENCERNAAN A. PENGANTAR Tahukah Proses Pencernaan Makanan kamu, apa yang terjadi dengan makanan yang kita makan? Apa sajakah organ yang berperan dalam sistem pencernaan? Bagaimana proses pengolahan makanan di dalam tubuh kita? Nah, kali ini kita akan belajar tentang sistem pencernaan pada manusia. Semangat belajar yah! B. PETA KONSEP C. URAIAN MATERI Pencernaan adalah suatu proses di mana makanan dan cairan dipecah menjadi bagianbagian yang lebih kecil dalam rangka untuk mengubah secara kimia atau mekanik sesuatu zat menjadi nutrisi, sehingga tubuh dapat menggunakannya untuk membangun dan memelihara sel-sel. Pencernaan dimulai di mulut, di mana makanan dan cairan diambil, dan selesai di usus kecil. Pencernaan makanan dibagi menjadi dua macam, yaitu:
Pencernaan mekanis adalah proses mengubah makanan menjadi kecil dan lembut. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung. Proses ini bertujuan untuk membantu untuk mempermudah proses pencernaan kimiawi. Pencernaan kimiawi adalah proses mengubah molekul-molekul zat makanan yang kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna dan biasanya melibatkan enzim-enzim untuk mempercepat prosesnya. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil. Sistem pencernaan manusia dimulai dari mulut dan berakhir di anus. Berikut adalah ilustrasi sistem pencernaan di dalam tubuh manusia: Gambar 1 : Organ sistem pencernaan manusia. Sumber: https://www.ruangguru.com/blog
1. Mulut Mulut merupakan rongga berbentuk oval di dalam tengkorak, yang dua fungsi memiliki utama yaitu pencernaan dan komunikasi. Mulut merupakan organ pencernaan pertama yang di dalamnya terdapat gigi, lidah dan kelenjar ludah. Kelenjar ludah merupakan organ yang menghasilkan air ludah dan menyekresi enzim amilase (ptialin). Ludah berfungsi untuk memudahkan dalam menelan makanan, melindungi selaput mulut dari panas, dingin, asam dan basa. Selain Gambar 2: rongga mulut https://www.ruangguru.com/ itu ludah (terdapat enzim ptialin) dapat mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa) yang sifatnya mudah dicerna oleh organ pencernaan. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8-7 dengan suhu 37oC. 2. Kerongkongan (esofagus) Setelah melalui rongga mulut, makanan yang berbentuk bolus akan masuk ke dalam tekak (faring). Faring adalah saluran yang memanjang dari bagian belakang rongga mulut sampai ke permukaan kerongkongan (esofagus). Pada pangkal faring terdapat katup pernapasan yang disebut epiglotis. Epiglotis berfungsi untuk menutup ujung saluran pernapasan (laring) agar makanan tidak masuk ke saluran pernapasan. Setelah melalui faring, bolus menuju ke esofagus Gambar 3, Faring dan kerongkongan. Sumber: https://www.ruangguru.com/ (kerongkongan). Otot kerongkongan berkontraksi sehingga menimbulkan gerakan meremas yang mendorong bolus ke dalam lambung. Gerakan otot kerongkongan ini disebut gerakan peristaltik. Untuk melihat gerak peristaltik lebih jelas, silakan buka videonya pada laman https://youtu.be/2eSRj4WNeYI 3. Lambung Setelah dari esofagus makanan masuk ke lambung. Di dalam lambung terjadi pencernaan mekanis dan kimiawi. Secara mekanis otot lambung berkontraksi mengadukaduk bolus. Secara kimiawi bolus tercampur dengan getah lambung. Getah lambung mengandung, asam klorida (HCl), enzim pepsin, dan enzim renin.
Enzim renin, berperan dalam mengendapkan protein yang terdapat pada susu (kesein) dari air susu (ASI), dan enzim ini hanya dimiliki oleh bayi, karena mereka masih mengonsumsi ASI dari ibunya. Pepsin merupakan zat yang berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton. HCI merupakan zat yang berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagian desinfektan, serta untuk merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada bagian usus halus ditubuh manusia. Lipase merupakan zat yang berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun demikian dalam tubuh lipase hanya diproduksi dalam jumlah yang kecil. Setelah melalui proses pencernaan selama 2-4jam di dalam lambung, bolu s menjadi bahan kekuningan yang disebut kimus (bubur usus) Kimus akan masuk sedikit demi sedikit ke dalam usus dua belas jari. Pengaturan ini dibantu oleh Gambar 4. Lambung Sumber: https://www.ruangguru.com/ adanya sfingter, yaitu otot-otot yang tersusun melingkar antara lambung dan usus dua belas jari. 4. Usus Halus Usus halus memiliki panjang sekitar 8,25 meter. Usus halus terdiri atas tiga bagian yaitu, usus 12 jari (duodenum) dengan Panjang sekitar 0,25 meter, usus tengah (jejunum) dengan panjang sekitar 7 meter, dan usus penyerapan (ileum) dengan panjang sekitar 1 meter. Dalam usus halus terjadi pencernaan secara kimiawi saja. Pada duodenum terdapat saluran yang terhubung dengan kantung empedu dan pankreas. Getah pankreas mengandung enzim lipase, Gambar 5, Usus Halus https://www.ruangguru.com/ amilase, dan tripsin. Enzim lipase akan mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Amilase akan mencerna amilum menjadi maltosa. Tripsin akan mencerna protein menjadi polipeptida. Getah empedu yang dihasilkan hati akan mengemulsikan lemak yakni membuat lemak agar larut dalam air. Pencernaan makanan dilanjutkan di jejunum. Pada
bagian ini terjadi pencernaan terakhir sebelum zat-zat makanan diserap pada ileum. Struktur ileum dipenuhi vili atau jonjot usus yang berfungsi memperluas area penyerapan sari makanan. 5. Usus Besar Setelah mengalami penyerapan nutrisi di usus halus, kemudian makanan akan bergerak menuju usus besar. Usus besar sendiri di bagi menjadi 3 bagian yaitu usus besar naik, usus besar melintang dan usus besar turun. Setelah mengalami penyerapan di usus halus, sisa makanan yang masih banyak mengandung air, dan tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air akan diserap kembali oleh usus besar. Usus besar berfungsi sebagai tempat pembusukan sisa-sisa makanan dengan dibantu oleh bakteri Escheichia coli dan akhirnya akan dikeluarkan dalam bentuk feses. 6. Anus Gambar. 6, usus besar dan rekstum (anus) Sumber: https://www.ruangguru.com/ Anus merupakan organ pencernaan terakhir dari serangkaian proses pencernaan dan anus menjadi pintu keluar untuk feses yang telah mengalami pembusukan. Proses pengeluaran feses ini disebut defekasi. Defekasi dapat terjadi akibat rangsangan dari lambung dan usus halus yang berisi makanan kepada usus besar. Defekasi dapat terjadi karena gerak peristaltik anus menuju rektum. Setelah dibentuk, feses disimpan dalam rektum sebelum dikeluarkan. Anus adalah saluran pembuangan zat sisa pencernaan yang terdiri dari sfingter anus dengan otot polos di dalam, dan otot lurik di luar Untuk lebih mendalami jalannya makanan pada sistem pencernaan pada manusia kalian dapat mengakses melalui link berikut: https://youtu.be/ij3n4sL7M5g atau https://youtu.be/8gvvB9POcVQ
Organ Pencernaan Tambahan Tubuh kita, memiliki organ yang berfungsi ganda. Organ ini selain memiliki fungsi utama sebagai organ eksresi dan endokrin, organ ini juga berfungsi untuk membantu sistem pencernaan. Kedua organ ini adalah hati dan pancreas. 1. Hati Berperan dalam proses detoksifikasi, menyimpan vitamin A, D, E dan K dan B12, menjaga keseimbangan kadar glukosa darah, dan menghasilkan getah empedu yang diperlukan dalam proses pencernaan lemak. Empedu tersebut lalu akan ditampung di kantung empedu, sebelum digunakan di usus halus. Jadi, kantung empedu fungsinya menyalurkan empedu ke usus halus. Kalau hati yang akan menghasilkan empedu. 2. Pankreas Gambar. 7. Letak hati, pancreas dan kantung empedu Sumber: https://www.ruangguru.com/ Merupakan kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin yang berfungsi untuk mengatur proses pengubahan glukosa dalam darah menjadi glikogen yang disimpan dalam hati. Selain itu, pankreas juga akan menghasilkan senyawa bikarbonat, yang akan menetralkan makanan dari lambung yang sifatnya asam, sehingga tidak melukai dinding usus halus. D. Gangguan dan penyakit sistem pencernaan Adanya pengetahuan tentang sistem pencernaan dapat menjadikan diri kita untuk selalu berhati-hati. Makanan yang sehat, bersih, dan bergizi adalah parameter yang penting untuk menjaga kesehatan tubuh. Gangguan dan penyakit pada organ pencernaan ini bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti bakteri pada makanan, stress, atau infeksi. Untuk itu mari kita bahas lebih lanjut yah. 1. Karies gigi Karies gigi atau gigi berlubang, merupakan kerusakan gigi akibat infeksi bakteri yang merusak lapisan gigi sehingga merusak struktur gigi. Bakteri pada mulut mengolah gula sehingga menghasilkan asam. Asam yang diproduksi selama metabolisme dalam mulut ini dapat merusak gigi. Gigi berlubang dapat menyebabkan nyeri pada gigi jika sampai terlalu dalam kerusakannya karena telah sampai merusak saraf gigi. Pada umumnya penyakit gigi dan mulut disebabkan oleh kurangnya menjaga kebersihan
mulut. Oleh karena itu, upaya pencegahan yang dapat kamu lakukan adalah dengan memerhatikan kebersihan gigi. Menyikat gigi minimal 2 kali sehari, membersihkan gigi dengan menggunakan benang gigi, obat kumur atau berkumur dengan larutan garam dan air hangat dapat membantu mengurangi plak pada gigi, serta pemeriksaan gigi secara teratur dapat mengurangi perkembangan bakteri yang menyebabkan terjadinya penyakit pada mulut dan gigi. Selain itu kamu juga harus mengurangi makanan-makanan manis, minuman bersoda, agar jumlah plak yang menempel pada gigi berkurang. 2. Diare Diare adalah keadaan dimana feses banyak mengandung air. Diare dalam waktu lama menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi dehidrasi. Diare merupakan penyakit pada saluran usus besar yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan protozoa, seperi Entamoeba coli. Ketika terjadi infeksi, maka dinding usus besar akan teriritasi dan tidak dapat menyerap air, dan air dalam usus akan terus menerus dikeluarkan, hal ini yang menyebabkan penderita diare dapat mengalami dehidrasi dan keracunan oleh toksin bakteri serta mengalami mulas perut, karena kontraksi otot pada usus besar terjadi secara terus menerus. Upaya mencegah terjadinya diare adalah dengan menjaga kebersihan makanan yang dimakan, karena makanan yang kurang higienis biasanya mengandung bakteri pemicu diare. Ada baiknya mencuci tangan sebelum makan, minuman yang dimasak, dan menjaga kebersihan diri serta lingkungan. Apabila terkena diare, maka penanganannya adalah dengan meminum oralit (larutan garam) untuk menggantikan cairan yang hilang, atau dapat juga minum obat diare. Obat diare biasanya memiliki fungsi utama untuk membantu proses pemadatan feses (tinja), bukan menghentikan diare. 3. Konstipasi (Sembelit) Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus halus bergerak sangat lambat. Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan kering. Sembelit disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan yang berupa tumbuhan berserat dan banyak mengkonsumsi daging. Konstipasi atau sembelit merupakan kondisi feses yang keras dan kering, sehingga akan sulit untuk dikeluarkan. Penyebab konstipasi adalah kurangnya asupan makanan berserat dan kurang minum. Ketika feses tidak dikeluarkan secara teratur, air yang terkandung di dalamnya akan terserap, sehingga menyebabkan feses keras atau kering, dan akan sulit dikeluarkan. Upaya mencegah konstipasi antara lain tidak sering menahan buang air besar, banyak makan makanan
yang berserat, seperti sayur dan buah, menghindari konsumsi makanan yang tinggi lemak dan gula, dan minum cukup banyak air. Banyak minum air dan makan makanan berserat akan membantu pergerakan feses dan membantu feses lebih lunak untuk dikeluarkan. 4. Gastritis (Mag) Sakit mag atau istilah medisnya gastritis merupakan penyakit yang disebabkan karena adanya iritasi atau peradangan pada dinding lambung. Mag dapat diakibatkan karena meningkatnya asam lambung, infeksi bakteri Helicobacter pylori, kondisi stress, makan tidak teratur, dan konsumsi makanan terlalu pedas atau asam. Kondisi mag yang sudah lebih parah bisa memicu penyakit baru yaitu tukak lambung yang disebabkan karena adanya kerusakan pada selaput lendir di lambung, yang biasanya disebabkan oleh gangguan psikis seperti stres, khawatir, sedih, dan juga kelelahan. Kondisi psikis yang memburuk akan menyebabkan produksi asam lambung meningkat dan jika jumlahnya berlebih akan menyebabkan selaput lendir mengalami kerusakan. Mag dapat dicegah dengan cara makan yang teratur, makan secukupnya, mencuci tangan sebelum makan, dan menghidari makanan yang memicu produksi asam lambung berlebih, seperti makanan asam, makanan pedas, dan kopi. Menghindari stres juga dapat membantu mencegah terjadinya mag. 5. Obesitas Obesitas adalah suatu kondisi tubuh yang memiliki kandungan lemak berlebih, sehingga dapat menimbulkan efek negatif pada kesehatan. Obesitas dapat meningkatkan risiko terkena beberapa jenis penyakit, seperti penyakit jantung, diabetes, dan osteoartritis. Obesitas umumnya disebabkan karena konsumsi makanan yang berlebih dan kurangnya aktivitas tubuh. Namun demikian, obesitas juga dapat disebabkan oleh keturunan melalui pewarisan gen atau akibat konsumsi obat tertentu. Pada beberapa orang, ada yang sedikit mengonsumsi makanan namun mengalami kelebihan berat badan. Hal ini dapat disebabkan laju metabolisme tubuh yang lambat. Upaya utama untuk mencegah atau menangani obesitas adalah dengan berolahraga dan mengatur pola makan. Pengaturan pola makan dapat dilakukan dengan mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung energi, seperti makanan yang tinggi gula dan lemak, dan banyak mengonsumsi makanan yang mengandung serat tinggi.
6. Hemoroid Wasir atau hemoroid adalah pembengkakan atau pembesaran pada pembuluh darah di bagian akhir usus besar (rektum) dan anus. Wasir dapat terjadi di segala usia, tetapi lebih sering dialami oleh orang usia 50 tahun atau lebih. Wasir atau yang juga dikenal dengan ambeien umumnya tidak mengganggu dan tidak menimbulkan keluhan. Namun, wasir juga bisa menimbulkan keluhan berupa rasa tidak nyaman, gatal, serta perdarahan dari anus. Ada dua jenis wasir, yaitu wasir dalam (internal hemorrhoid) dan wasir luar (external hemorrhoid). Pada wasir internal, pembuluh darah yang membengkak tidak terlihat dari luar. Sedangkan pada wasir eksternal, pembengkakan pembuluh darah tampak dari luar dan terasa lebih nyeri. Wasir kerap ditandai dengan benjolan di luar anus. Gejala lain yang sering menyertai wasir adalah rasa gatal atau sakit di sekitar anus, benjolan keras di sekitar anus yang terasa perih, perdarahan dari anus setelah buang air besar, keluarnya lendir setelah BAB. Wasir dapat dipicu oleh kebiasaan mengejan terlalu keras saat buang air besar atau duduk terlalu lama, sembelit atau diare yang berkepanjangan, sering mengangkat beban yang terlalu berat, kehamilan atau baru melahirkan, dan obesitas. Wasir harus segera ditangani agar tidak membengkak, pecah, atau terpelintir. Pengobatan bisa dilakukan dengan cara mengonsumsi obat pelancar BAB, menerapkan pola makan yang sehat dan menambah asupan serat, menggunakan salep wasir, menjalani operasi pengangkatan wasir. Untuk menghindari terjadinya wasir, langkah yang dapat dilakukan adalah dengan mengonsumsi makanan kaya serat, banyak minum air putih, dan rutin berolahraga. Selain itu, hindari kebiasaan yang dapat memicu wasir, seperti duduk terlalu lama, menunda BAB, atau mengejan berlebihan. Untuk lebih mengetahui gangguan dan penyakit pada sistem pencernaan pada manusia kalian dapat mengakses melalui link berikut: https://youtu.be/UrcFLxc-5YA atau https://youtu.be/Hnl3oqk2xug
Daftar Pustaka Siti Zubaidah, dkk. 2017. Buku Peserta didik Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sulaeman, Asep Agus, dkk. 2019. Paket Unit Pembelajaran Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) Berbasis Zonasi Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Sekolah Menengah Pertama (SMP)Struktur Dan Fungsi Makhluk Hidup. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. https://www.ruangguru.com/blog/gangguan-organ-pencernaan-manusia https://www.ruangguru.com/blog/sistem-pencernaan-manusia https://emodul.kemdikbud.go.id/B-IPA-10/B-IPA-10.pdf https://emodul.kemdikbud.go.id/A-IPA-7/A-IPA-7.pdf https://www.alodokter.com/wasir-hemoroid https://hellosehat.com/nutrisi/obesitas/obesitas-pada-anak/