Kata Pengantar
Kurikulum 2013 dirancang untuk mengembangkan kompetensi
pendalaman ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Proses
pencapaiannya dilaksanakan dengan memadukan ketiga ranah tersebut
melalui pembelajaran tematik terpadu. Untuk mencapai tujuan
tersebut, maka diperlukan materi ajar berbasis Problem Based
Learning sebagai pendamping buku.
Materi ajar ini bersifat terbuka dan akan terus dilakukan
penyempurnaan. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran demi perbaikan dan kesempurnaan bahan ajar ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah banyak membantu.
Pontinak, 16 November 2022
Yusril Nur Mauliadi
F4301221784
1
Daftar Isi
Kata Pengantar ....................................................................................................................... 1
Daftar Isi ............................................................................................................................... 2
Kompetensi Dasar ................................................................................................................. 3
Pengertian Gotong royong ................................................................................................... 4
Manfaat dan Tujuan Gotong Royong ................................................................................. 4
Nilai-nilai Gotong Royong .................................................................................................... 4
Contoh Gotong Royong ......................................................................................................... 5
Pengertian Teks Nonfiksi ................................................................................................... 5
Ciri-ciri Teks Nonfiksi ......................................................................................................... 5
Cara Menentukan Informasi Penting pada Teks Nonfiksi ........................................... 6
Langkah-langkah Membuat Kesimpulan pada Teks Nonfiksi ....................................... 6
2
Kompetensi Dasar
Muatan Pembelajaran : PPKN Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar 3.4.1 Menjelaskan manfaat semangat
3.4 Memahami manfaat persatuan dan gotong royong dan kekeluargaan
kesatuan untuk membangun untuk membangun kerukunan.
kerukunan dalam bingkai Negara 3.4.2 Memerinci perilaku gotong
Kesatuan Republik Indonesia royong dan kekeluargaan di
lingkungan rumah dan sekolah.
4.4 Menceritakan manfaat persatuan 4.4.1 Melengkapi tabel contoh perilaku
dan kesatuan untuk membangun gotong royong dan kekeluargaan
kerukunan dalam bingkai Negara yang ada di sekitar sekolah dan
Kesatuan Republik Indonesia. sekitar rumah.
Muatan Pembelajaran : Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.7 Menguraikan konsep-konsep yang 3.7.1 Menemukan informasi penting
saling berkaitan pada teks nonfiksi dari teks nonfiksi
4.7 Menyajikan konsep-konsep yang 4.7.1 Membuat kesimpulan dari teks
saling berkaitan pada teks nonfiksi ke nonfiksi tentang semangat gotong
dalam tulisan dengan bahasa sendiri royong dan kekeluargaan.
3
SEMANGAT
GOTONG ROYONG DAN KEKELUARGAAN
Gotong royong memiliki arti bekerja bersama-
sama. Seperti tolong menolong, maupun bantu
membantu diantara anggota dalam suatu komunitas.
1. Menumbuhkan rasa dan sikap saling tolong menolong,
sukarela, saling membantu, dan mempunyai sifat
kekeluargaan
2. Membina hubungan sosial yang baik terhadap masyarakat
disekitar
3. Menciptakan rasa kebersamaan dan menumbuhkan rasa
kasih sayang
4. Mempererat tali silahturahmi atau persaudaraan
5. Meringankan pekerjaan dan menghemat waktu dalam
menuntaskan suatu pekerjaan
6. Meningkatkan produktivitas kerja
7. Terciptanya rasa persatuan dan kesatuan di dalam
lingkungan sekitar
Nilai – nilai Gotong Royong
Nilai-nilai yang terkandung dalam gotong royong yaitu persatuan, kesatuan,
sosialisasi, sukarela, tolong menolong dan kekeluargaan
4
Contoh Gotong Royong
Lingkungan Sekolah Lingkungan Rumah
Mempelajari tarian tradisional dari Belajar bersama dengan teman-teman
daerah lain. di dekat lingkungan rumah.
Mengerjakan tugas secara Bekerja sama memelihara tanaman di
berkelompok antar siswa-siswa lingkungan sekitar rumah.
bersamaan.
Membantu teman yang kesulitan Bersama-sama membantu ibu
memahami pelajaran di sekolah. menyiapkan makanan di dapur.
Bersama-sama melaksanakan tugas Membantu ibu membereskan alat
piket di ruang kelas. makan sesudah selesai makan.
Bersama-sama menengok ke rumah Belajar bersama dengan teman-teman
teman yang sedang sakit. di dekat lingkungan rumah.
TEKS NONFIKSI
Nonfiksi adalah karya tulis yang sifatnya berdasarkan fakta dan kenyataan
serta ada kebenaran di dalamnya yang ditulis berdasarkan kajian keilmuan dan
atau pengalaman serta bersifat informatif.
1. Berisi penjelasan tentang suatu hal atau
objek tertentu yang faktual.
2. Mencapai objektivitas yang tinggi dan
berusaha menarik serta menggugah nalar
(pikiran) pembaca
3. Bahasa bersifat denotatif dan menunjuk
pada pengertian yang sudah terbatas
sehingga tidak bermakna ganda
4. Penjelasan berupa fakta atau gagasan.
5. Dapat dilengkapi gambar, seperti grafik,
tabel, atau diagram.
5
Cara Menemukan Informasi Penting pada Teks Nonfiksi
1. Membaca Judul Teks. Membaca judul teks bisa mengetahui gambaran besar
mengenai pembahasan dalam bacaan teks
2. Membaca memndai seluruh teks. Teknik membaca ini dapat melatih gerak
mata untuk melihat, memperhatikan, dan menemukan informasi bahan bacaan
dalam waktu singkat.
3. Mencatat Isi Pokok Bacaan. Langkah ini dapat dilakukan dengan menggunakan
teknik adiksimba yang merupakan singkatan dari apa, di mana, kapan, siapa,
mengapa, bagaimana. Teknik adiksimba dikenal juga dengan sebutan 5W1H,
yakni what, where, when, who, why, dan how.
Langkah – langkah Membuat Kesimpulan pada Teks Nonfiksi
1. Membaca dan memahami sumber bacaan: pahami isi bacaan dan beri tanda
penting setiap pembahasan yang penting serta keterkaitan antara judul bab
dan sub judul.
2. Mencatat gagasan utama: setelah membaca, tulislah bagian bacaan penting
yang sudah dipahami dan berpedoman pada judul serta daftar isi pada buku.
Gagasan utama merupakan gagasan inti yang mendasari pengembangan
pembahasan suatu paragraf.
3. Mencatat informasi penting yang terdapat dalam gagasan penjelas.
4. Menulis/menyusun kesimpulan: penulisan kesimpulan harus dapat memuat isi
bacaan secara singkat, padat, dan jelas.
5. Dengan demikian, cara membuat kesimpulan teks nonfiksi, yaitu membaca dan
memahami sumber bacaan, mencatat gagasan utama, mencatat informasi
penting dalam gagasan penjelas, serta menyusun kesimpulan.
6