The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ditianurwahidah05, 2021-06-02 13:05:46

buku bahasa indonesia

K E L A S X / W A J I B S M A / S M K



T E K S A N E K D O T









































E-BOOK/BUKU DIGITAL













BAHASA













INDONESIA

































K D 3 . 3 M E N G E V A L U A S I T E K S A N E K D O T D A R I



A S P E K M A K N A T E R S I R A T


T U J U A N : M E N C A P A I R A N A H K O G N I T I F ,



A F E K T I F , D A N P S I K O M O T O R I K D E N G A N



M E M B A N G U N I N T E R A K S I D E N G A N L I N G K U N G A N


B E L A J A R
























O L E H D I T I A N U R W A H I D A H





1 9 5 1 1 0 7 0 0 1 1 1 0 3 4

Kata Pengantar






Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang atas karunia serta rizkinya, Buku Digital
ini dapat diselesaikan dan digunakan dengan baik. Buku Digital ini, berisi materi mengenai KD
3.3 Mengevaluasi Teks Anekdot dari Aspek Makna Tersirat SMA kelas X/Wajib yang memiliki
materi pokok yakni teks anekdot.

Penulis sangat berharap bahwa Buku Digital ini dapat digunakan dengan baik dan bermanfaat bagi

siapapun yang membacanya, sehingga ilmu yang terdapat didalamnya dapat berfungsi sebagai
media pembelajaran serta sebagai pengasah pemahaman siswa terkait materi Teks Anekdot.
Karena penulis merasa bahwa Buku Digital masih jauh dari kata sempurna. Penulis berharap
adanya kritik ataupun saran serta masukan agar Buku Digital ini dapat disusun lebih baik lagi.

Semoga Buku Digilat ini dapat membantu siapapun untuk lebih memahami materi terkait Teks
Anekdot






Bandung, 2 Juni 2021





Penulis,

Ditia Nur Wahidah

















i

Daftar Isi







Kata Pengantar .................................................................................................................................................... i
Daftar Isi .............................................................................................................................................................. ii

1. Pengertian dan isi Teks Anekdot .............................................................................................................. 1
2. Ciri-ciri Teks Anekdot ............................................................................................................................... 1

3. Perbedaan Teks Anekdot dengan Humor ................................................................................................ 1

4. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Teks Anekdot .......................................................................... 4
Contoh Teks Anekdot ......................................................................................................................................... 4

5. Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot ........................................................................................................... 5
6. Media penulisan Teks Anekdot ................................................................................................................. 6

7. Langkah-langkan Menulis Teks Anekdot ................................................................................................ 7

LATIHAN SOAL ................................................................................................................................................ 8
Daftar Pustaka .................................................................................................................................................. 11






























ii

1. Pengertian dan isi Teks Anekdot


 Pengertian : Teks Anekdot merupakan cerita singkat yang didalamnya mengandung

unsur lucu dan memiliki maksud tujuan untuk mengkritik.
 Isi teks anekdot : dalam teks anekdot, tidak hanya berisikan kisah-kisah cerita lucu
semata melainkan terdapat juga amanat, pesan moral, serta ungkapan tentang suatu
kebenaran secara umum.




2. Ciri-ciri Teks Anekdot


 Teks anekdot bersifat humor atau lelucon, artinya teks anekdot berisikan kisah-
kisah lucu atau bualan
 Bersifat menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacranya merasa
terhibur dengan kelucuan yang ada dalam teks
 Bersifat menyindir
 Bisa jadi mengenai orang penting

 Memiliki tujuan tertentu
 Kisah cerita yang disajikan hamper sama seperti dongeng
 Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia siring terhubung secara umum
dan realistis.



3. Perbedaan Teks Anekdot dengan Humor


Teks anekdot bertujuan menyampaikan kritikan sedangkan humor bertujuan untuk

menghibur
 Ide cerita : teks anekdot berasal dari peristiwa nyata sedangkan humor berasal dari
rekaan
 Isi : teks anekdot berisi dari masalah terkait tokoh publik atau yang menyangkut
orang banyak sedangkan humor berisi untuk menghibur
 Makna tersirat : teks anekdot mempunyai makna araupun pesan tersirat sedangkan
humor tidak mempunyai makna ataupun pesan tersirat




1

 Bentuk : teks anekdot memiliki struktur sedangkan humor bersifat bebas
 Struktur : teks anekdot memiliki struktur abstrak, orientasi, krisis, reaski, dan koda,
sedangkan humor hanya memiliki orientasi


Contoh teks anekdot beserta strukturnya

Contoh 1

Pada suatu hari, ada seorang penjual roti keliling dan kebetulan sedang ada di depan
rumah, kemudian teman saya si Komar memanggil si penjual roti tersebut. Tidak
lama kemudian, si penjual roti pun datang dan menghampiri kita yang sedang
ngobrol-ngobrol manja di depan rumah.
Komar: Ada Roti apa aja nih bang?
Penjual Roti: Wah banyak dek, ada berbagai macam rasa

Komar: Oh, kalau yang ini rasa apa bang?
Penjual Roti: Yang itu sih rasa rambutan dek
Komar: Kalau roti yang ini bang?
Penjual Roti: Kalau yang itu rasa stroberi dek, wah mantep tuh yang itu
Komar: Hmm bentar, kalau yang ini gimana bang?
Penjual Roti: Itu rasa mangga dek
Komar: Lah dari tadi saya nanya jawabannya malah nyebutin buah-buahan terus,

rotinya mana bang? Abang ini jualan apa sih? Roti atau buah? Gak konsisten amat
bang. Kalau begini sih saya gak jadi beli deh bang.
Penjual Roti: *Hening*Kemudian si penjual roti tersebut kejang-kejang lalu
pingsan mendadak.


Struktur dari teks anekdot di atas :

Abstraksi: Pada suatu hari, ada seorang penjual roti keliling dan kebetulan sedang
ada di depan rumah

Orientasi: kemudian teman saya si Komar memanggil si penjual roti tersebut
Krisis: Lah dari tadi saya nanya jawabannya malah nyebutin buah-buahan terus,
rotinya mana bang? Abang ini jualan apa sih? Roti atau buah? Gak konsisten amat
bang. Kalau begini sih saya gak jadi beli deh bang.
Reaksi: Hening
Koda: Kemudian si penjual roti tersebut kejang-kejang lalu pingsan mendadak.


Contoh 2 :


2

Baju Tahanan KPK


Abstraksi
Ada dua orang kader partai politik, panggil saja namanya Toni dan Jono. Mereka
sama-sama ingin mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD).

Orientasi
Setelah memberikan berkas persyaratan pencalonannya ke KPU di wilayahnya,

Toni dan Jono pun berbincang-bincang disertai dengan secangkir kopi di kantin
gedung itu. Dan sepertinya mereka sedang membicarakan hal yang sangat seru.

Krisis
Toni: Jon, di negara kita ini sebagian besar politisi sudah banyak yang kaya raya

loh!
Jono: Kalo tentang itu sih aku juga sudah tahu, Ton!
Toni: Begitu kayanya mereka, mereka bahkan sanggup membeli baju yang paling
mahal di Indonesia.
Jono: Loh, maksud kamu apa itu baju paling mahal?
Toni: Yaa itu loh Jon, masa gak tahu.
Jono: Emang apaan Jon?
Toni: Apalagi lah kalo bukan baju tahanan KPK.


Reaksi
Jono: Loh, kok baju tahanan KPK sih Ton? Bingung aku.
Toni: Ya iyalah, coba saja kamu pikir, seorang politisi sekurangnya-kurangnya
perlu mencuri uang negara 1 milyar terlebih dulu, baru dapat mengenakan baju

tersebut.
Jono: Oh, maksud kamu gitu toh, baru sadar dong aku.

Koda
Mereka lalu memesan kopi lagi dan mengingat kembali teman-teman mereka yang
sudah bisa memakai baju paling mahal tersebut.










3

4. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam Teks Anekdot


o Ide cerita dapat diambil dari pengalaman pribadi penulis
o Ide cerita dapat ditulis dalam buku catatan
o Mengembangkan kerangka-kerangka cerita menjadi bagian cerita utuh
o Memeriksa kembali setelah selesai menulis teks

o Menilai teks anekdot yang telah dibuat
o Memahami tema dan ide cerita
o Kata atau bahasa yang digunakan harus sesuai dengan target pembaca
o Sesuai wawasan dan presepsi para pembaca
o Menyatakan bahwa teks anekdot dapat dipahami dan berkesan baik juga memiliki

tujuan bagi pembaca





Contoh Teks Anekdot 1




Lingkungan

Hari sudah menunjukan waktu makan siang. Aldi sedang berjalan-jalan di pinggir kota
dengan Joni. Sambil berjalan mereka mencari tempat makan. Akhirnya menemukan

tempat untuk makan siang, yaitu warung ayam goreng krispy.

Mereka pun memesan ayam krispy, tahu, tempe, timun, dan es teh. Kemudian dibagian
dinding warung mereka menemukan tulisan buanglah sampah pada tempatnya, dan
jangan buang sampah sembarangan.

Selang beberapa saat pesanan telah tiba dan mereka memakan makanannya. Sambil
makan, mereka pun berbincang mengenai tulisan yang terdapat di dinding tersebut.


Mengapa pesannya tentang sampah, bukan kata mutiara.

"Karena ini bukan toko mutiara."

"Kenapa bukan tentang motivasi, karena dengan motivasi pengunjung bisa semangat
menghabiskan ayam dan menghabiskan uang juga."

"Kenapa bukan kesehatan?"





4

"Ya kalau kesehatan tentu saja kamu enggak akan membeli makanan di sini karena
mayoritas makanan di sini memicu naiknya kolesterol."

Akhirnya pertanyaan beruntun tersebut membuat mereka berdua lelah. Sembari makan,
Joni terheran-heran mengapa Aldi menghabiskan ayam sampai tulangnya. Dan ia pun
bertanya kepada Aldi mengapa dia memakan tulang ayamnya. Aldi pun menjawab, "itu
kan buanglah sampah pada tempatnya. Jadi aku sudah membuangnya ke tubuh aku dan

nantinya akan jadi sampah juga di toilet."



Contoh teks anekdot 2




Kecelakaan

Suatu hari rombongan politisi mengadakan kunjungan kerja kesuatu daerah dalam
perjalanan, bis yang ditumpangi rombongan itu mengalami kecelakaan, kejadian
tersebut disaksikan oleh seorang petani tua. Melihat banyak korban yang meninggal, si
petani beserta warga sekitar langsung mengadakan penguburan masal. Suatu ketika
datang seorang polisi bertanya kepada petani. "pak apakah ada korban yang masih

hidup?" jawab petani "memang ada beberapa korban yang menyatakan kalau dia masih
hidup, namun Anda kan tahu kalau politisi suka berbohong, jadi ya saya kubur
semuanya." Polisi itu pun tah berkutip dan kebingungan.





5. Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot


Teks anekdot memiliki kaidah kebahasaan seperti teks yang lainnya. Kaidah kebahasaan
tersebut adalah a) menggunakan kata keterangan waktu lampau, b) menggunakan kata
penghubung, c) terdapat penggunaan kata kerja aksi, d) menggunakan jenis pertanyaan
retorik, yaitu kalimat pertanyaan yang tidak diharuskan untuk dijawab

Contoh kata :
1) Kata keterangan waktu lampau :

Pada sidang pengadilan korupsi kemarin, saksi menyatakan pendapat dengan emosi.
2) Menggunakan kata penghubung :
Akhirnya jaksa bertanya “pak, apakah benar anda dalang atas kejadian ini ?



5

3) Terdapat penggunaan kata kerja aksi :
Tersangka menatap ke arah hakim dengan pandangan kosong seolah-olah menyesal
atas perbuatannya

4) Kaimat retorik :
“Apakah benar“ teriak Jaksa, “Bahwa Anda mencuri emas 30gram di toko emas
Buana?”

Menurut Tim Kemdikbud (2017) mengemukakan bahwa unsur kebahasaan teks
anekdot adalah sebagai berikut :
1. Menyakatan kalimat yang menyatakan masa lalu

2. Banyak menggunakan kalimat bergaya retoris atau kalimat pertanyaan yang tidak
memerlukan jawaban
3. Menggunakan konjungsi atau kata penghubung yang menyatakan hubungan waktu
(kronologis) seperti : akhirnya, kemudian, lalu
4. Menggunakan kata kerja aksi seperti : menulis, membaca, dan berjalan
5. Menggunakan kalimat perintah atau Imperative Sentence

6. Menggunakan kalimat seru, khusus untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk
dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan.






6. Media penulisan Teks Anekdot


Penulisan teks anekdot tidak hanya ditulis dalam buku saja, tetapi teks anekdot pun dapat
ditulis di berbagai media seeperti buku digital, koran, majalah, media gambar dan lain-lain.

Oleh karena itu media penulisan teks anekdot memiliki cakupan yang sangat luas.

Contoh penulisan teks anekdot dalam media gambar


















6

Dapat dijelaskan bahwa koruptor yang menyuap pengacara dengan uang yang berjumlah
besar, maka dia tidak akan mendapatkan hukuman.




7. Langkah-langkan Menulis Teks Anekdot


Terdapat beberapa langkah-langkah dalam penulisan teks anekdot diantaranya :

A. Menentukan topik sebagai masalah untuk disorot
B. Menentukan tokoh terkait
C. Menentukan peristiwa latar belakang
D. Merinci peristiwa meliputi abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda
E. Mengembangkan kerangka menjadi cerita yang utuh
F. Penyuntingan
















7

LATIHAN SOAL


1. Berikut ini yang bukan ciri-ciri teks anekdot adalah ….
a. Struktur teks orientasi-krisis-reaksi
b. Memiliki pesan moral
c. Memiliki unsur lucu
d. Menggelitik
e. Memiliki kritikan


2. Berikut ini yang termasuk unsur kebahasaan kecuali…..
a. Konjungsi yang menyatakan hubungan waktu
b. Kalimat retoris
c. Kalimat tanya
d. Kata kerja aksi

e. Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu



Cermati teks anekdot dibawah ini untuk menjawab soal nimor 3-4!

Kisah Pemulung

Pada siang hari di sebuah kompleks perumahaan yang kelihatan mewah terjadi
perdebatan antara Pak RT dan Pak Pemulung. Masalah yang mereka debatkan
adalah hal remeh yaitu di lingkungan perumahan itu, memang sudah banyak

ditempel papan dengan tulisan “Pemulung Dilarang Masuk”, tetapi masih saja ada
pemulung yang tidak menaati aturan tersebut.

Pak RT : “Pak sedang cari apa di tempat sampah itu?”

Pemulung :“Ya, sudah tentu cari barang bekas atau botol plastik yang dapat didaur
ulang.”

Pak RT : “Maaf ya Pak, Bapak dapat baca tulisan yang ada di depan pintu gerbang

perumahan ini, tidak?”

Pemulung :“Emang tulisannya apa, Pak?”

Pak RT : “Di papan itu tertulis Pemulung Dilarang Masuk, lantas kenapa Bapak
nekat masuk di perumahan ini?”







8

Pemulung : “Yah, Pak RT ini gimana sih… kalau saya bisa baca tulisan yang di
papan itu, tentu saya tidak akan jadi pemulung, Pak!”

Pak RT kemudian terdiam membisu dan berpikir bahwa jawaban pemulung itu ada
benarnya juga. Pemulung tadi ternyata buta huruf, jelaslah ia tidak bisa baca papan

larangan pemulung.

3. Dari teks anekdot di atas, makna tersiratnya adalah ….
a. Masih banyak orang miskin disekitar kita
b. Pemulung dilarang masuk!
c. Banyak pemulung yang tidak menaati peraturan
d. Ternyata angka buta aksara disekitar kita masih banyak

e. Ternyata masih banyak pemulung disekitar kita



4. Dari teks anekdot di atas, konjungsi yang menyatakan hubungan waktu adalah

a. Kemudian
b. Dan

c. Yang
d. Dengan
e. Di

Perhatikan teks di bawah ini !



(1) Seorang laki-laki masuk bank dan berkata ia ingin pinjam $200 selama enam

bulan. (2) Ia menjaminkan Rolls Royce miliknya dan meminta bank menahan
mobilnya itu sampai utangnya lunas. (3) Enam bulan kemudian orang itu kembali
ke bank membayar $200 ditambah $10 bunga dan mengambil kembali Roll –nya.
(4) Petugas pinjaman bertanya kepadanya mengapa orang yang mengendarai Roll
Royce perlu pinjaman $200 lalu jawabnya, “Saya harus ke Eropa selama enam
bulan dan di mana lagi saya dapat menitipkan Rolls selama itu hanya $10? “ (5) Si
petugas melongo dan sejurus kemudian tertawa mengakui kecerdikan si pemilik
Roll Royce.




5. Orientasi pada teks anekdot tersebut adalah kalimat ….
a. (1)



9

b. (2)
c. (3)
d. (4)

e. (5)



















































10

Daftar Pustaka



Suherli, Maman Suryaman, Aji Septiaji, Istiqomah. 2013. Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MK
kelas X. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud.

Permatasari, Indri Anatya. 2016. Modul Bahasa Indonesia Anekdot / Kelas X. Jakarta

Hatikah, Tika, Mulyanis dan Kissumi Dwiyaningsih. 2013. Bahasa Indonesia untuk Kelas X
Sekolah Menengah Atas (kelompok wajib). Jakarta : Grafindo Media Pratama.
Kosasih. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA kelas X. Jakarta : Erlangga
































































11


Click to View FlipBook Version