LAPORAN BEST PRACTICE
PEMBELAJARAN ANSAMBEL MUSIK
SMP NEGERI BINGIN TELUK
KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA
PROVINSI SUMATERA SELATAN
MATA PELAJARAN SENI BUDAYA
DISUSUN OLEH :
ANDRI SETIAWAN, S.Pd.
NIP 199006022019021005
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA
2019
i
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN BEST PRACTICE
PEMBELAJARAN ANSAMBEL MUSIK
SMP NEGERI BINGIN TELUK
KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA
PROVINSI SUMATERA SELATAN
MATA PELAJARAN SENI BUDAYA
Oleh:
ANDRI SETIAWAN, S.Pd.
Telah disahkan dan didesiminasikan pada hari sabtu, 09 Februari 2019
Yang Mengesahkan
KEPALA SEKOLAH
Drs. JASRIL.
NIP. 196601121994121001
ii
BIODATA PENULIS
DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Andri Setiawan,S.Pd
Jenis kelamin : Laki-Laki
Tempat dan Tanggal Lahir : Palembang, 12 Juni 1990
Jabatan Fungsional :Guru Seni dan Budaya Ahli
NIP Pertama
Alamat Kantor : 199006022019021005
:Jln. Ampera Ds.Beringin Makmur
Alamat Asal
2 No 43
Email : Jln. A. Yani Lr. Masjid RT,17
Nomer Hp
No.1050 Palembang
: [email protected]
: 085664635892
RIWAYAT PENDIDIKAN
Nama Sekolah /Perguruan Tinggi Tahun
SD 1996 - 2001
SMP 2001 - 2004
SMA 2004 - 2007
2007 - 2012
Universitas PGRI Palembang
PENGALAMAN KERJA
- Guru Tetap Yayasan di SMA Shailendra Palembang (2009-2019)
- Guru Tidak Tetap di SMA LTI IGM Palembang (2015-2019)
- Waka Kurikulum SMK Shailendra Palembang (2018-2019)
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
Musi Rawas Utara, Februari 2019
Yang membuat,
Andri Setiawan, S.Pd.
NIP 199006022019021005
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat-Nya “Laporan Best Pratice yang berjudul Pembelajaran
Ansambel Musik di SMP Neger Bingin Teluk Kab. Musi Rawas Utara ini dapat
diselesaikan sesuai rencana.
Laporan ini ditulis untuk Peningkatan Kompetensi Pembelajaran penulis
sebagai guru. Keberhasilan penyusunan laporan ini tidak lepas dari usaha dan
bantuan berbagai pihak. Untuk itu dengan segala ketulusan hati diucapkan
terimakasih kepada yang terhormat.
1. Bapak Drs. Jasril. sebagai Kepala Sekolah yang telah memberikan saran
dan dukungan terkait pembuatan laporan. .
2. Keluarga, sahabat, dan rekan-rekan guru SMP Negeri Bingin Teluk Kab.
Musi Rawas Utara.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu dibutuhkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
laporan ini.
Musi Rawas Utara, Februari 2019
Yang membuat,
Andri Setiawan, S.Pd.
NIP 199006022019021005
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL.............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. ii
BIODATA PENULIS......................................................................................... iii
KATA PENGANTAR......................................................................................... iv
DAFTAR ISI...................................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah........................................................................... 2
B. Jenis Kegiatan........................................................................................... 2
C. Manfaat Kegiatan....................................................................................... 2
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN................................................................ 4
A. Tujuan dan Sasaran................................................................................... 4
B. Bahan/Materi Kegiatan.............................................................................. 4
C. Metode/Cara Melaksanakan Kegiatan...................................................... 4
D. Alat/Instrumen............................................................................................ 6
E. Waktu dan Tenpat Kegiatan...................................................................... 7
BAB III HASIL KEGIATAN................................................................................ 8
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI...................................................... 11
A. Simpulan..................................................................................................... 11
B. Rekomendasi............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Bahan Ajar
Lampiran 2 : RPP
Lampiran 3 : LKPD
Lampiran 4 : Media
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A) Latar Belakang Masalah
Pembelajaran seni budaya di SMP sesuai dengan tuntutan Kurikulum
2013 merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan
berorientasi HOTS.
Dalam praktik pembelajaran Kurikulum 2013 yang penulis lakukan selama
ini, penulis menggunakan buku siswa dan buku guru. Penulis meyakini bahwa
buku tersebut sudah sesuai dan baik digunakan di kelas karena diterbitkan oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ternyata, dalam praktiknya, penulis
mengalami beberapa kesulitan seperti materi dan tugas tidak sesuai dengan
latar belakang siswa. Selain itu, penulis masih berfokus pada penguasaan
pengetahuan kognitif yang lebih mementingkan hafalan materi. Dengan
demikian proses berpikir siswa masih dalam level C1 (mengingat), memahami
(C2), dan C3 (aplikasi). Guru hampir tidak pernah melaksanakan pembelajaran
yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking
skills/ HOTS). Penulis juga jarang menggunakan media pembelajaran.
Dampaknya, suasana pembelajaran di kelas kaku dan anak-anak tampak tidak
ceria.
Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan dengan beberapa
siswa diperoleh informasi bahwa peserta didik bosan mengikuti pembelajaran
yang banyak dilakukan guru dengan menggunakan metode ceramah selain
ceramah, metode yang selalu dilakukan guru adalah penugasan. Sebagian
peserta didik mengaku jenuh dengan tugas-tugas yang hanya bersifat teoritis.
Tinggal menyalin dari buku teks.
Untuk menghadapi era Revolusi Industri 4.0, siswa harus dibekali
keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). Salah satu
model pembelajaran yang berorientasi pada HOTS dan disarankan dalam
implementasi Kurikulum 2013 adalah model Problem Based Learning yang
menuntun peserta didik untuk mengamati (membaca) permasalahan,
menuliskan penyelesaian dan mempresentasikan hasilnya di depan kelas,
1
model pembelajaran yang mengedepankan strategi pembelajaran dengan
menggunakan masalah dari dunia nyata sebagai konteks siswa untuk belajar
tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk
memperoleh pengetahuan dan konsep esensial dari materi yang dipelajarinya.
Dalam Problem Based Learning siswa dituntut untuk mampu memecahkan
permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari (kontekstual). Dengan kata
lain, Problem Based Learning membelajarkan siswa untuk berpikir secara kritis
dan analitis, serta mencari dan menggunakan sumber pembelajaran yang
sesuai untuk memecahkan masalah yang dihadapi.
Setelah melaksanakan pembelajaran seni budaya ( Musik) dengan model
Problem Based Learning, penulis menemukan bahwa proses dan hasil belajar
siswa meningkat. Lebih bagus dibandingkan pembelajaran sebelumnya. Ketika
model Problem Based Learning ini diterapkan pada kelas VII yang lain ternyata
proses dan hasil belalajar siswa sama baiknya. Praktik pembelajaran yang
berhasil baik ini penulis simpulkan sebagai sebuah best practice (praktik baik)
pembelajaran berorientasi HOTS dengan model Problem Based Learning
B) Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan praktik baik ini adalah kegiatan
pembelajaran dengan materi “Pembelajaran Ansambel Musik di SMP Negeri
Bingin Teluk Kab. Musi Rawas Utara” .
C) Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan pratik baik ini adalah meningkatkan kompetensi dan
kemampuan peserta didik kelas VII baik pengetahuan dan keterampilan dalam
pembelajaran seni budaya yang berorientasi HOTS.
2
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Tujuan dan Sasaran
Tujuan penulisan praktik baik ini adalah untuk mendeskripsikan kegiatan
pengetahuan dan keterampilan dalam menerapkan pembelajaran berorientasi
higher order thiking skills (HOTS).
Sasaran pelaksanaan best practice ini adalah siswa kelas VII.1 semester
1 di SMP Negeri Bingin Teluk Kab. Musi Rawas Utara.
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi
kelas VII untuk materi Pembelajaran Konsep Dasar Ansambel Musik
merupakan pembelajaran Seni Budaya di Kelas VII berikut ini :
SENI BUDAYA
KD 3.4 Memahami konsep dasar ansambel musik
KD 4.4 Memainkan ansambel musik sejenis dan campuran
C. Cara Melaksanakan Kegiatan
Cara yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran ini adalah
menerapkan pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based
Learning.
Berikut ini adalah langkah-langkah pelaksanaan kegiatan pembelajaran
baik yang telah dilakukan penulis.
1. Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan KD yang dapat diterapkan
dalam pembelajaran seni budaya. Berdasarkan hasil telaah KD yang ada di
kelas VII, penulis memilih tema Pembelajaran Ansambel Musik di kelas VII
semester 2.
3
2. Analisis Target Kompetensi
Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut.
Perumusan Indikator Pencapaian Kompetesi
IPK Seni Budaya
3.4.1 Mengidentifikasi berbagai macam penyajian musik
secara berkelompok
3.4.2 Menjelaskan bentuk permainan ansambel sejenis
3.4.3 Menjelaskan bentuk permainan ansambel campuran
4.4.1 Memainkan musik ansambel lagu daerah di Indonesia
4.4.2 Memainkan lagu daerah dengan menggunakan alat musik
4.4.3 pianika dan cajon
Menampilkan hasil latihan ansambel secara virtual
3. Pemilihan Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang dipilih adalah Problem Based Learning.
4. Merencanakan kegiatan Pembelajaran sesuai dengan Model
Pembelajaran
Pengembangan desain pembelajaran dilakukan dengan merinci kegiatan
pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan sintak Problem Based Learning.
Berikut ini adalah rencana kegiatan pembelajaran yang dikembangkan
berdasarkan model Problem Based Learning.
Sintak Model Guru Siswa
Pembelajaran
Orientasi Guru mempresentasikan Peserta ddik menyampaikan
Masalah pada video yang menampilkan kesan setelah menyaksikan
macam penyajian musik video tersebut
secara berkelompok
Mengorganisasikan Guru mengarahkan Peserta didik membentuk
4
Peserta Didik untuk peserta didik untuk kelompok
Belajar membuat kelompok
Guru memberikan Peserta didik melakukan
penjelasan materi tanya jawab terkait materi
menggunakan infocus yang dijelaskan oleh guru
Membimbing Guru memberikan Peserta didik diarahkan
Penyelidikan Individu LKPD yang harus untuk berdiskusi dan
maupun Kelompok didiskusikan oleh mengisi rubrik kerja di
peserta didik LKPD berdasarkan media
yang disajikan
Mengembangkan dan Mendampingi siswa dalam Peserta didik
Menyajikan Karya mengembangkan dan mempresentasikan hasil
menyajikan laporan hasil diskusi secara
kerja. berkelompok di depan
kelas tentang penyajian
musik secara berkelompok
Peserta didik diarahkan
memberikan tanggapan
terhadap penampilan
presentasi kelompok lain
Menganalisis dan Guru melakukan evaluasi Pada kegiatan refleksi,
Mengevaluasi Proses dan refleksi pada setiap peserta didik sudah bisa
Pemecahan Masalah pertemuan. Kegiatan menyimpulkan, menemukan
kesulitan dan mengatasinya,
evaluasi dan refleksi menemukan keindahan dan
menekankan pada aspek keunikan dalam dari materi
pengetahuan yang telah penampilan musik secara
diperoleh, berkelompok
menghubungkan sikap
dengan materi
pembelajaran
5
5. Penyusunan Perangkat Pembelajaran
Berdasarkan hasil kerja 1 hingga 5 di atas kemudian disusun perangkat
pembelajaran meliputi RPP, bahan ajar,dan instrumen penilaian. RPP disusun
dengan mengintegrasikan kegiatan literasi, penguatan pendidikan karakter
(PPK), dan kecakapan abad 21.
D. Media/Alat dan Instrumen
Media pembelajaran yang digunakan adalah Media Guru sedangakan
Alat yang digunakan yaitu infocus dan speaker
Instrumen yang digunakan dalam praktik baik ini ada 2 macam yaitu (a)
instrumen untuk mengamati proses pembelajaran berupa lembar observasi
dan (b) instrumen untuk melihat hasil belajar siswa dengan menggunakan
rubrik kerja dalam LKPD
E. Waktu dan Tempat Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 6 Januari s/d 9 Februari Tahun
2019 bertempat di kelas VII SMP Negeri Bingin Teluk
6
BAB III
HASIL KEGIATAN
A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran Seni Budaya yang dilakukan dengan menerapkan
model pembelajaran Problem Based Learning berlangsung aktif. Siswa
menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan
pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang
dirancang sesuai sintak Problem Based Learning megharuskan siswa aktif
selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran Seni Budaya yang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran Problem Based Learning meningkatkan kemampuan siswa
dalam melakukan transfer knowledge. setelah peserta didik menyaksikan
video lalu berdiskusi dan menampilkan pertunjukkan ansambel di depan
kelas, peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam
memainkan alat musik yang baik dengan bersemangat dan bertanggung
jawab
3. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning meningkatkan
kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi peserta didik untuk bertanya
dan menanggapi topik yang dibahas dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa
berorientasi HOTS suasana kelas cenderung membosankan. Peserta
didik cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan
tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana siswa dapat
menyelesikan soal yang disajikan; kurang peduli pada proses berpikir
siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama ini selalu disajikan
dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi yang
dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasan), membuat peserta didik
cenderung menghapalkan teori. Pengetahuan yang diperoleh peserta didik
adalah apa yang diajarkan oleh guru.
7
Berbeda kondisinya dengan pembelajaran seni budaya tari berorientasi
HOTS dengan menerapkan Problem Based Learning ini. Dalam
pembelajaran ini pemahaman peserta didik tentang pembelajaran
ansambel musik ini membuat peserta didik lebih mampu menerapkan
proses pembelajaran seni budaya musik yang baik. Melalui pengamatan
dan diskusi ini juga menuntut kemampuan peserta didik untuk berpikir
kritis dan percaya diri dalam menampilkan hasil karya mereka.
4. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning ini juga
meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah (problem
solving). Model Problem Based Learning yang diterapkan dengan
menyajikan teks tulis dan gambar berisi permasalahan kontekstual melalui
media infocus mampu mendorong peserta didik merumuskan pemecahan
masalah.
Sebelum menerapkan Problem Based Learning penulis melaksanakan
pembelajaran sesuai dengan buku guru dan buku siswa. Meskipun
permasalahan yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang sesuai
dengan kehidupan sehari-hari peserta didik, tetap saja penulis gunakan.
Jenis teks yang digunakan juga hanya pada teks tulis dari buku teks.
Dengan menerapkan Problem Based Learning, peserta didik tak hanya
belajar dari teks tulis, tetapi juga dari gambar serta diberi kesempatan
terbuka untuk berdiskusi dan memecahkan masalah secara bersama-
sama.
B. Masalah yang Dihadapi
Masalah yang dihadapi terutama adalah peserta didik belum terbiasa
belajar dengan model Problem Based Learning. Dengan tujuan untuk
mendapat nilai ulangan yang baik guru selalu menggunakan metode
ceramah, peserta didik pun merasa lebih percaya diri menghadapi
ulangan (penilaian) setelah mendapat penjelasan guru melalui ceramah.
Masalah lainnya adalah guru tidak mempunyai kompetensi yang memadai
untuk membuat media pembelajaran karena tidak adanya listrik di
sekolah. Padahal selain sebagai media pembelajaran, tayangan
gambar/video juga merupakan bentuk teks visual yang juga harus
disajikan sesuai dengan rumusan KD.
8
C. Cara Mengatasi Masalah
Agar siswa yakin bahwa pembelajaran seni budaya musik dengan
Problem Based Learning dapat membantu mereka lebih menguasai materi
pembelajaran, guru memberi penjelasan sekilas tentang apa, bagaimana,
mengapa, dan manfaat belajar berorientasi pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi (higher order thinking skills/HOTS). Pemahaman dan
kesadaran akan pentingnya HOTS akan membuat peserta didik
termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, kesadaran bahwa
belajar bukan sekadar menghafal teori dan konsep akan membuat peserta
didik mau belajar dengan HOTS.
Kekurangmampuan guru membuat media pembelajaran dapat diatasi
dengan melihat tutorial di youtube maupun dari website. Dengan
demikian, selain menerapkan kegiatan literasi baca dan tulis, peserta didik
juga dapat meningkatkan literasi digitalnya.
9
Bab IV
Simpulan dan Rekomendasi
A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran seni budaya tari dengan model pembelajaran Problem
Based Learning layak dijadikan praktik baik pembeljaran berorientasi
HOTS karena dapat meingkatkan kemampuan peserta didik dalam
melakukan transfer pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan
masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara
sistematis dan cermat, pembelajaran seni budaya tari dengan model
pembelajaran Problem Based Learning yang dilaksanakan tidak sekadar
berorientasi HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan
kecakapan abad 21.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran tematik dengan model
pembelajaran Problem Based Learning, berikut disampaikan rekomendasi yang
relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku
siswa dan buku guru yang telah disediakan, tetapi berani melakukan
inovasi dan kreatifitas pembelajaran yang kontekstual sesuai dengan
latar belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan
membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Peserta Didik diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat
tinggi dalam belajar, tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan
belajar dengan cara ini akan membantu siswa menguasai materi secara
lebih mendalam dan lebih tahan lama / tidak mudah lupa.
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut
melaksanakan pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif
sekolah, seperti penyediaan sarana dan prasarana yang memadai dan
kesempatan bagi penulis untuk menaplikasikan pembelajaran ini akan
menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.
10
DAFTAR PUSTAKA
Permendikbud no 24 tahun 2016 tentang KI dan KD revisi tahun 2018
Buku Siswa Mapel Seni Budaya Kelas VII Revisi 2017
Website:
https://id.wikipedia.org/wiki/Musik_ansambel
11