The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by swantosianturi, 2022-12-10 21:30:43

Modul Ajar

Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII

Keywords: ##E-book Modul ajar

MODUL
PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA

KELAS VIII


BAB 1

MODUL 1
BERITA INDONESIA

Kompetensi Dasar
3.1 Mengidentifikasi unsur-unsur teks Berita (membanggakan dan memotivasi) yang

didengar dan dibaca.
4.1 Menyimpulkan isi berita (membanggakan dan memotivasi) yang dibaca dan

didengar.

Ringkasan Materi

1. Menentukan Unsur-unsur Berita
a. Pengertian Berita dan Ciri-ciri Berita
Berita adalah bentuk laporan suatu kejadian atau peristiwa yang sedang
terjadi atau keterangan terbaru dari suatu peristiwa. Dengan kata lain berita
adalah fakta menarik atau suatu kejadian penting yang disampaikan kepada
masyarakat melalui media. Akan tetapi, tidak semua fakta bisa diangkat menjadi
berita. Setiap fakta akan dipilih yang pantas untuk disampaikan kepada
masyarakat.

b. Unsur-unsur berita
Unsur-unsur berita terdiri dari apa, siapa, dimana, kapan, mengapa, dan

bagaimana. Unsur berita (apa) berisi pernyataan yang dapat menjawab
pertanyaan apa, hal atau peristiwa yang diberitakan. Usur berita (siapa) memuat
keterangan orang-orang yang terlibat dalam peristiwa. Unsur berita (kapan)
menyebut waktu kejadian peristiwa. Unsur berita (dimana) berisi deskripsi
lengkap tempat kejadian. Unsur berita (mengapa) memuat alasan, sebab, atau
latar belakang kejadian peristiwa. Unsur berita (bagaimana) menjelaskan proses
kejadian suatu peristiwa dan akibat dari persitiwa tersebut.


2. Meringkas dan Menyimpulkan Berita
a. Ringkasan Berita

Langkah-langkah meringkas teks berita sebagai berikut.
1. Mendengarkan atau membaca teks berita dengan seksama
2. Mencatat pokok-pokok atau unsur-unsur berita (5W+1H)
3. Menyampaikan kembali pokok-pokok atau usnur-unsur berita secara lengkap dan

ringkas.

b. Penyimpulan isi Berita
Simpulan adalah kata-kata akhir dari suatu uraian. Simpulan berita harus

memuat unsur-unsur berita dengan rumusan lebih ringkas. Dengan demikian,
simpulan tentang isi berita harus memanfaatkan ringkasan yang telah dibuat
sebelumnya terhadap pokok-pokok informasi.

3. Menemukan Struktur Berita dan Kaidah Kebahasan Berita
a. Struktur Berita

Secara umum, berita mempunyai strukutur berita sebagai berikut.
1. Kepala Berita atau Lead

Lead berita ditulis pada paragraf pertama sebuah berita. Lead merupakan
unsur penting sebuah berita. Lead atau teras berita setidaknya mengandung
jawaban atau pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana. Sementara itu, pertanyaan
mengapa dan bagaimana dapat ditemukan pada bagian tubuh berita.
2. Tubuh Berita atau Body

Tubuh berita berisi peristiwa atau kejadian yang dilaporkan. Bahasa
dalam berita singkat, padat, dan jelas. Dengan demikian, tubuh berita
merupakan penjelasan lead secara lengkap berita.
3. Ekor berita

Ekor berita berisi informasi kurang penting. Bagian ini berada setelah
kepala dan tubuh berita. Bagian ini tidak memiliki kaitan langsung dengan judul
berita.


BAB II
TEKS IKLAN, SARANA KOMUNIKASI

KD
3.3 Mengidentifikasi informasi teks iklan, slogan, atau poster (yang membuat

bangga dan memotivasi) dari berbagai sumber yang dibaca dan didengar
4.3 Menyimpulkan isi iklan, slogan, atau poster (membanggakan dan

memotivasi) dari berbagai sumber
3.4 Menelaah pola penyajian dan kebahasaan teks iklan, slogan, atau poster

(yang membuat bangga dan memotivasi) dari berbagai sumber yang dibaca
dan didengar
4.4 Menyajikan gagasan, pesan, dan ajakan dalam bentuk iklan, slogan, atau
poster secara lisan dan tulis

MATERI
1. PENGERTIAN DAN FUNGSI IKLAN, SLOGAN, DAN POSTER
Iklan dapat diartikan teks yang mendorong, membujuk khalayak agar
tertarik pada barang dan jasa yang ditawarkan. Iklan juga dapat diartikan
sebagai pemberitahuan kepada khalayak mengenai suatu barang dan jasa.
Pada umumnya iklan disampaikan melalui media massa seperti radio,
televisi, surat kabar, dan internet. Unsur yang ditampilkan adalah gerak,
gambar, kata-kata, atau suara.
Fungsi iklan:
a. Bagi perusahaan bisnis komersial, untuk menjual barang dan jasa.
b. Bagi dunia perkantoran, untuk mendapatkan karyawan.
c. Bagi pemerintah, untuk menyebarkan informasi dan memberikan
layanan pada masyarakat.
d. Bagi orang perorangan, untuk membeli dan menjual barang – barang
pribadi.
Dari sekian fungsi itu, iklan memiliki kesamaan umum, yakni
sebagai kebutuhan untuk mengomunikasikan pesan, baik yang bersifat
komersial, sosial, maupun pribadi.
Keberagaman itu muncul pula pada bentuk dan teknik penajiannya.
Oleh karena itu terdapat istilah slogan dan poster.


a. Slogan adalah perkataan atau kalimat pendek yang dipakai sebagai
dasar tuntunan (pegangan hidup), prinsip utama dari suatu usaha,
organisasi, dan sebagainya. Slogan sering pula disebut motto atau
semboyan. Slogan lebih mengutamakan kepadatan makna dan
kehematan kata-kata.
Contoh:
- Berdiri sama tinggi, duduk sama rendah (slogan tentang perlunya
mengutamakan kesetaraan antar sesama)
- Tiada hari tanpa prestasi (slogan tentang pentingnya mengukir
prestasi setiap hari).

b. Poster adalah plakat (kata-kata dan gambar) yang dipajang di tempat-
tempat umum. Poster hampir sama dengan iklan yaitu pemberitahuan
suatu ide, hal baru, atau hal penting kepada khalayak. Poster
mengandalkan perpaduan gambar dan kata-kata. Poster lazim dipasang
di tempat-tempat umum. Poster menggunakan kata-kata singkat, jelas,
menarik, dan lengkap.
Contoh:

2. UNSUR- UNSUR IKLAN, SLOGAN, DAN POSTER
Tujuan iklan, slogan, dan poster adalah untuk membujuk khalayak berbuat
sesuatu. Berikut adalah perbedaan iklan, slogan, dan poster.
a. Iklan merupakan teks persuatif yang memadukan unsur gambar dengan
kata-kata, unsur gerak, dan suara.
b. Slogan merupakan teks persuatif yang mengutamakan unsur kata-kata.


c. Poster merupakan teks persuatif yang mengutamakan gambar dengan
kata-kata dan dipajang di tempat umum.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut.

Bentuk Teks Unsur-unsur

Iklan Gambar Gerak Suara Kata-kata
Slogan √ √ √ √
Poster - √ √
- - - √


Unsur – Unsur Pembentuk Iklan sebagai berikut.
a. Sumber, adalah pemasang iklan, yang berinisiatif, dan penyandang

dana dari pemasangan suatu iklan.
b. Pesan, adalah informasi yang disampaikan. Bentuknya bisa pesan

verbal maupun nonverbal.
c. Media, adalah sarana yang digunakan misalnya media cetak,

elektronik, dan sarana-sarana lainnya.
d. Penerima, adalah individu atau kelompok masyarakat yang menjadi

sasaran atau objek iklan.
e. Efek, adalah perubahan yang terjadi pada diri penerima, baik itu dalam

aspek sikap, pola pikir, perilaku, kebiasaan, dan pola hidup.
f. Umpan balik, adalah tanggapan, reaksi, atau respon yang dikehendaki

dari penerima pesan, misalnya dengan membeli produk yang
ditawarkan atau menolak pemakaian narkoba.
g. Konteks, adalah keadaan, suasana, atau hubungan yang timbul antara
pemasang iklan dengan penerima iklan.

3. PENYIMPULAN MAKSUD SUATU IKLAN
Pola penyajian dan isi iklan sangatlah beragam. Berdasarkan

isinya, ada iklan pemberitahuan, iklan layanan masyarakat, dan iklan
penawaran. Selain itu ada klasifikasi iklan lainnya, yaitu sebagai berikut.


a. Iklan strategis, digunakan untuk membangun merek ataupun
citra positif suatu perusahaan.

b. Iklan taktis, dirancang untuk mendorong konsumen agar segera
melakukan respon dengan merek tertentu. Pada umumnya iklan
ini memberikan penawaran khusus jangka pendek yang
memacu konsumen memberikan respon pada hari yang sama.

Iklan tidak hanya bertujuan menawarkan produk. Iklan juga turut
berpengaruh dalam membentuk gaya hidup, kebiasaan, selera, dan jati
diri seseorang atau masyarakat. Berikut tujuan atau fungsi iklan lainnya.

1. Fungsi informasional, iklan memberitahukan kepada konsumen
tentang karakteristik suatu produk juga berbagai manfaat yang
mereka peroleh.

2. Fungsi transformasional, iklan berusaha untuk mengubahsikap-
sikap yang dimiliki konsumen terhadap merek, pola-pola
belanja, gaya hidup, dan teknik-teknik mencapai sukses.

4. MENCERITAKAN KEMBALI TEKS IKLAN
Dibandingkan dengan teks lain, iklan merupakan teks yang

ringkas. Hal itu terkait dengan ruang yang diperlukan dan biaya yang
harus dikeluarkan. Semakin luas ruang yang diperlukan untuk
penayangannya, semakin besar biayanya. Oleh karena itu, kata-kata
dalam iklan harus diperhitungkan keefektifannya. Hindarilah kata-kata
ataupun ilustrasi yang tidak perlu sebab akan menghabiskan biaya lebih
besar. Materi iklan yang berlebihan justru akan mengganggu keefektifan
pesan itu sendiri.


5. MENELAAH POLA, STRUKTUR, DAN KAIDAH KEBAHASAAN
IKLAN
a. Pola-pola Penyajian Iklan

Iklan dapat disajikan secara tertulis misalnya melalui surat kabar,
majalah, internet, maupun media lain. Iklan juga dapat disajikan secara
lisan melalui radio dan televisi.
Bentuk-bentuk iklan sesuai pola penyajian sebagai berikut.
1. Iklan media cetak

Iklan media cetak mengutamakan kejelasan kata-kata, desain grafis
seperti warna, bentuk huruf, tata letak, serta gambar-gambar.
Macam-macam iklan di media cetak:
a. Iklan baris, adalah iklan yang pemasangannya berupa baris-

baris, sangat terbatas, tidak ada gambar ataupun ilustrasi.
Bahasa teks pun banyak disingkat.
Contoh:
JUAL RMH SEMI VILLA LS 174 BT, 4 BH KOLAM, AIR
BAGUS, CCK UTK PERISTIRAHATAN HUB. 3325179 (TP)
b. Iklan kolom, adalah iklan yang pemasangannya berupa kolom.
Bentuknya besar, menggunakan teks dan menyertakan gambar
dan berbagai ilustrasi menarik lainnya.
c. Iklan display, adalah iklan memiliki ukuran lebih luas dari
iklan kolom. Hanya berisi kata-kata dan gambar/ foto/ media
grafis lainnya.
d. Iklan advertorial, yaitu sejenis iklan display namun teknik
penyampaiannya mirip berita. Contoh iklan advertorial
misalnya berkaitan dengan jasa pelayanan kesehatan,
pengobatan alternatif, atau iklan pengenalan produk baru
dengan informasi kompleks.

2. Iklan elektronik
Iklan elektronik merupakan iklan berbasis perangkat elektronik
yang mencakup unsur sebagai berikut.
1. Iklan radio, iklan ini mengandalkan efek suara, baik itu berupa
tuturan, music, atau bunyi-bunyi.


2. Iklan iklan televisi, iklan ini mengandung unsur suara, gambar,
dan gerak.

3. Iklan film, iklan yang tersaji dalam judul film (produk sinema).
Iklan film biasanya diputar sebelum film utama diputar.

Jenis – jenis iklan menurut isinya:
1. Iklan pemberitahuan, fokus pada kepentingan memberitahu khalayak

mengenai suatu hal.
2. Iklan layanan masyarakat, bertujuan memberikan penjelasan kepada

masyarakat.
3. Iklan penawaran, bertujuan menawarkan produk dan jasa. Iklan ini disebut

juga iklan niaga dan iklan lowongan pekerjaan.

b. Struktur Teks Iklan
Bagian-bagian iklan sebagai berikut.
1. Pengenalan produk. Bagian ini dapat disebut juga judul teks.
2. Pernyataan persuatif. Berisi pernyataan yang mendorong pembaca
atau pendengar berbuat sesuatu. Biasanya berisi kelebihan produk.

c. Kaidah Kebahasaan Teks Iklan
Kata-kata yang muncul umumnya bersifat persuasif, bujukan, atau

dorongan. Selain itu juga bersifat imperatif yaitu permintaan, ajakan,
dorongan, atau larangan. Kata-kata imperatif contohnya ikutilah, hadirilah,
wujudkan, nyatakan, marilah, ayo, janganlah, nikmati, dan sebaiknya.
Bahasa iklan sederhana, mudah diingat, dan mudah dipahami. Pilihan kata
yang berima dan memiliki persamaan bunyi juga merupakan pilihan
penting di dalam bahasa iklan. Iklan juga dituntut efisien dalam
penggunaan kata-kata dan huruf.


6. MENULIS IKLAN
Langkah-langkah penulisan:
a. Mulailah dengan pernyataan yang menarik perhatian, focus pada
kepentingan atau masalah yang dihadapi.
b. Menawarkan solusi
c. Menunjukkan bukti
d. Mengajukan harga yang diinginkan

SOAL LATIHAN

1. Jelaskan pengertian iklan, slogan, dan poster!
2. Sebutkan persamaan dan perbedaan iklan, slogan, dan poster!
3. Sebut dan jelaskan jenis-jenis iklan menurut isinya!
4. Jelaskan bagian-bagian iklan!
5. Tuliskan sebuah iklan baris!

BAB III
TEKS EKSPOSISI

KD
3.5 Mengidentifikasi informasi teks eksposisi berupa artikel ilmiah populer

dari koran/majalah) yang didengar dan dibaca
4.5 Menyimpulkan isi teks eksposisi (artikel ilmiah populer dari koran dan

majalah) yang didengar dan dibaca
3.6 Mengidentifikasi informasi teks eksposisi (berupa artikel ilmiah populer

dari koran/majalah) yang diperdengarkan atau dibaca
4.6 Menyajikan gagasan dan pendapat ke dalam bentuk teks eksposisi artikel

ilmiah populer (lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau keragaman
budaya, dll) secara lisan dan tertulis dengan memperhatikan struktur, unsur
kebahasaan, dan aspek lisan

MATERI

Teks eksposisi adalah teks yang mengemukakan gagasan atau pendapat
tentang suatu topik disertai fakta. Paragraf eksposisi bersifat ilmiah atau disebut
non-fiksi. Teks eksposisi berisi sejumlah informasi dan pengetahuan yang


disajikan secara singkat, padat, dan akurat. Ragam teks eksposisi ini sering
digunakan dalam konteks komunikasi sehari-hari secara lisan, maupun tulisan. Di
media massa dapat berupa esai, tajuk rencana (editorial), ataupun tanggapan kritis.
Secara lisan misalnya, diskusi dalam forum seminar, seseorang yang
menyampaikan argumen dalam debat pendapat, dan sebagainya.

Gagasan adalah ide atau pendapat yang berupa komentar, penilaian, saran,
dorongan, dan bujukan. Fakta adalah keadaan atau peristiwa yang merupakan
kenyataan, sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi.

Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau
statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian
tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan
proses. Teks eksposisi layaknya teks yang lain, yakni memiliki struktur.

Tujuan Teks Eksposisi

 Untuk menjelaskan informasi tertentu supaya dapat menambah ilmu
pengetahuan pembaca, sehingga dengan membaca teks eksposisi maka
pembaca akan mendapatkan pengetahuan secara rinci dari suatu hal atau
kejadian.

Ciri-Ciri Teks Eksposisi
Adapun ciri-ciri teks eksposisi yaitu:

 Singkat dan padat
 Gaya informasi yang mengajak.
 Penyampaian teksnya secara lugas dan menggunakan bahasa yang baku.
 Menjelaskan informasi-informasi pengetahuan.
 Tidak memihak berarti tidak memaksakan kemauan dari penulis terhadap

pembacanya.
 Teks eksposisi bersifat objektif dan netral.
 Penjelasannya disertai data-data yang akurat.
 Fakta digunakan sebagai alat konkritasi dan kontribusi.
 Umumnya menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, mengapa,

bagaimana


Struktur Teks Eksposisi
Adapun struktur teks eksposisi yaitu:

1. Judul
Judul hendaknya menggambarkan sesuatu yang dibahas dalam teks Eksposisi.
Judul hendaklah ditulis dengan kata-kata yang singkat, menarik dan sarat akan
makna.

2. Pernyataan Umum atau Tesis
Bagian ini berfungsi untuk memperkenalkan topik sekaligus menempatkan
pembaca pada posisi tertentu. Karena dengan teks yang digunakan penulis itu

ingin mengemukakan pendapat, maka pembaca bisa berada pada posisi yang
sependapat atau pada posisi yang bersebrangan dengannya.

3. Argumentasi atau alasan
Bagain dari teks Eksposisi adalah argumen atau alasan. Panjang dan pendeknya
bagian ini tergantung pada jumlah argumen yang telah kalian kenalkan secara
garis besar di dalam pernyataan umum, kemudian kalian menyebutkan ulang dan
menjabarkan argumen tersebut dalam paragraf-paragraf. Pengembangan argumen
menjadi paragraf ini dilakukan melalui penyajian contoh dan alasan.

4. Penegasan Ulang Pendapat (Simpulan)
Pengulangan tersebut dilakukan dengan berdasarkan pada argumen yang telah
disajikan di dalam bagian sebelumnya. Pengulangan opini bersifat pilihan,
sehingga tidak semua teks eksposisi mempunyainya.

Jenis-Jenis Teks Eksposisi
Adapun jenis-jenis teks eksposisi diantaranya yaitu:

 Eksposisi defini yaitu suatu paragraf eksposisi yang memaparkan definisi
suatu topik tertentu.

 Eksposisi proses yaitu langkah-langkah atau cara-cara untuk melakukan
sesuatu dari awal hingga akhir.

 Eksposisi ilustrasi yaitu teks yang memaparkan informasi atau penjelasan-
penjelasan tertentu dengan caranya memberikan gambaran yang sederhana
mengenai suatu topik dengan topik lainnya yang memiliki kesamaan sifat
atau kemiripan dalam hal-hal tertentu.

 Eksposisi laporan yaitu paragraf eksposisi yang mengemukakan laporan
dari sebuah berita atau penelitian tertentu.


 Eksposisi perbandingan yaitu eksposisi yang gagasan utamanya disajikan
dengan cara membandingkan dengan yang lain.

 Eksposisi pertentangan yaitu eksposisi ini berisi tentang hal pertentangan
akan suatu hal dengan hal lainnya.

Penulisan Teks Eksposisi
Beberapa langkah penulisan sebagai berikut.

 Menentukan topik yang akan disajikan
Langkah pertama yang harus dilakukan saat membuat teks eksposisi adalah
menentukan tema. Dengan menentukan tema, pada saat menulis kita lebih
terfokus pada tema tersebut sehingga dapat lebih menjiwai tulisan yang dibuat.
Adapun sifat topik-topik yang dikembangkan dalam teks eksposisi, sebagai
berikut.

 Menentukan tujuan eksposisi
Setelah menentukan topik yang akan dipaparkan, kita harus memiliki tujuan yang
nantinya akan memberikan penjelasan dan pemahaman kepada pembaca.

 Memilih data yang sesuai dengan tema
Setelah menentukan tema dan tujuan penulisan, langkah selanjutnya yang harus
dilakukan adalah mengumpulkan data atau bahan yang diperlukan dalam
penulisan teks eksposisi. Bahan dapat diperoleh dari buku, majalah, pencarian di
internet, surat kabar, maupun wawancara langsung.

 Membuat kerangka karangan
Sebelum pembuatan karangan eksposisi, terlebih dahulu membuat kerangkanya
secara lengkap dan sistematis.

 Pembahasan dengan mengembangkan kerangka karangan
Setelah kerangka karangan tersusun, mengembangkan secara lebih lengkap lagi
agar ciri-ciri eksposisi dapat tersalurkan, eksposisi yang bersifat informatif,
objektif, dan logis. Dalam karangan ini, pengarang lebih menjelaskan maksud dari
topiknya itu dengan menyertakan bukti-bukti yang konkret sebagai penunjang dari
pembahasan itu.

 Membuat simpulan
Sesuai dengan tujuan menuliskan sebuah karangan eksposisi, kesimpulan harus
sejalan, bahkan harus memperkuat tesis tersebut.


Unsur kebahasaan Teks Eksposisi
1. Pronomina
Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina

atau frasa nomina. Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu
pronomina persona dan pronomina nonpersona.

Pronomina Persona (kata ganti orang) yaitu Persona Tunggal. Contohnya
seperti ia, dia, anda, kamu, aku, saudara, -nya, -mu, -ku, si-., dan Persona Jamak
Contohnya seperti kita, kami, kalian, mereka, hadirin, para.
Pronomina Nonpersona (kata ganti bukan orang) yaitu Pronomina Penunjuk
contohnya seperti ini, itu, sini, situ, sana. dan pronomina penanya contohnya
seperti apa, mana, siapa.

2. Nomina dan Verba
Nomina (kata benda)
Merupakan kata yang mengacu pada benda, baik nyata maupun abstrak.

Dalam kalimat berkedudukan sebagai subjek. Dilihat dari bentuk dan maknanya
ada yang berbentuk nomina dasar maupun nomina turunan. Nomina dasar
contohnya gambar, meja, rumah, pisau. Nomina turunan contohnya perbuatan,
pembelian, kekuatan, dll.

Verba (kata kerja)
Merupakan kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses, atau
keadaan yang bukan sifat. Dalam kalimat biasanya berfungsi sebagai predikat.
3. Konjungsi
Kata penghubung (konjungsi). Contohnya: pada kenyataannya, kemudian,
lebih lanjut. Untuk memperkuat argumentasi, kata hubung atau konjungsi dapat
dimanfaatkan. Idealnya, argumentasi tidak disajikan secara acak. Kata hubung
seperti itu dapat digunakan untuk menata argumentasi dengan cara mengurutkan
dari yang paling kuat menuju ke yang paling lemah atau sebaliknya.


Contoh Teks Eksposisi Beserta Strukturnya

Realita Hukum Di Indonesia

Tesis :
Dalam hal ini sebenarnya hukum yang ada di Indonesia sebagaimana yang telah
diatur pada undang-undang telah secara tegas mengatur hukuman berbagai pelaku
tindak kejahatan. Namun, realitanya seringkali terjadi ketidakadilan hukum yang
merugikan banyak orang. Hukum boleh saja tegas, namun menjadi tumpul di
hadapan koruptor.
Argumentasi:
Bukan rahasia umum lagi bahwa para koruptor di Indonesia mendapatkan
hukuman yang tingkatannya masih tergolong ringan, bahkan ada koruptor yang
menerima fasilitas mewah padahal sudah merugiakan bangsa. Seringkali kita
menonton berita bahwa seorang maling dihajar masa hingga tewas. Namun belum
pernah ada koruptor di Indonesia dikeroyok masa sampai tewas.
Penegasan Ulang:
Hukum di Indonesia itu bisa dikatakan hanya tegas di hadapan rakyat kecil. Sebut
saja kasus yang pernah menimpa nenek asyani, kasusnya hanya karena diduga
mencuri kayu, beliau terancam hukuman selam lima tahun penjara. Sungguh tidak
adil memang jika dibandingkan dengan hukuman yang akan diterima koruptor.

SOAL LATIHAN

1. Jelaskan definisi teks eksposisi!
2. Sebutkan jenis-jenis teks eksposisi!
3. Tulislah sebuah teks eksposisi dengan tema bencana pandemi virus Corona!
4. Bacalah teks eksposisi di halaman 71 (buku paket), analisislah kesalahan

penggunaan bahasanya !


BAB IV
PUISI

KD

3.7 Mengidentifikasi unsur- 4.7 Menyimpulkan unsur-unsur

unsur pembangun teks puisi pembangun dan makna teks
yang diperdengarkan atau puisi yang diperdengarkan
dibaca atau dibaca

3.8 Menelaah unsur-unsur 4.8 Menyajikan gagasan,

pembangun teks puisi perasaan, dan pendapat

(perjuangan, lingkungan dalam bentuk teks puisi

hidup, kondisi sosial, dan secara tulis/lisan dengan
lain-lain) yang memperhatikan unsur-

diperdengarkan atau dibaca unsur pembangun puisi

MATERI

Hujan Bulan Juni
Oleh Sapardi Djoko Damono

Tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni

Dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
Tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni

Dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
Tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni

Dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

Teks tersebut disebut puisi. Puisi yaitu teks atau karangan yang

mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan mengutamakan keindahan kata-

kata. Puisi mengungkapkan berbagai hal, seperti kerinduan, kesedihan,

kegelisahan, atau pengagungan pada sang Khalik dengan bahasa yang indah.

Pengertian Puisi Menurut Para Ahli

 Menurut H.B Jassin Puisi adalah suatu karya sastra yang diucapkan
dengan sebuah perasaan yang di dalamnya mengandung suatu pikiran-
pikiran dan sebuah tanggapan-tanggapan.

 Menurut Sumardi Puisi adalah karya sastra dengan bahasa dipadatkan,


dipersingkat dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan kata-kata
bermakna kiasan (imajinatif).
 Menurut James Reevas Puisi merupakan ungkapan bahasa yang penuh
dan kaya akan daya pikat.
 Menurut Herman Waluyo Puisi adalah suatu karya sastra yang
mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan
disusun dengan memokuskan semua kekuatan bahasa dalam sebuah
struktur fisik dan struktur batinnya.
Karya puisi mengandung nilai estetika tersendiri. Orang yang membuat puisi
disebut dengan penyair puisi. Tiap puisi memiliki karakteristik tersendiri antara
satu dengan lainnya.

Kesimpulan
Pengertian Puisi adalah jenis karya sastra yang memiliki unsur sajak, bait, baris
dan tipografi.

Ciri-Ciri Puisi

 Puisi memiliki rima atau sajak yang teratur
 Puisi bermakna konotatif
 Puisi bersifat simetris.
 Puisi juga lebih menggunakan sajak syair, atau pola pantun. (puisi lama)
 Puisi terdiri dari kesatuan sintaksis (gatra)
 Bahasa yang digunakan puisi lebih padat daripada prosa dan drama.

Unsur Unsur Puisi
Dalam puisi terdapat unsur-unsur yang membentuknya. Unsur Puisi terdiri dari
struktur batin dan struktur fisik.
1. Struktur Fisik Puisi
Struktur fisik puisi adalah unsur puisi yang bisa dilihat dan diamati secara
langsung dengan mata. Struktur ini terdiri dari diksi, citraan/imaji, majas, kata
konkret, tipografi dan rima.

 Diksi adalah pemilihan kata oleh seorang penyair untuk mendapatkan efek
yang sesuai dengan keinginannnya. Pemilihan diksi pada puisi sangat
berpengaruh dengan makna yang ingin disampaikan penyair.

 Tipografi Adalah bentuk format suatu puisi, seperti pengaturan baris,


batas tepi kertas kanan, kiri, atas, bawah, jenis huruf yang digunakan.
Unsur ini berpengaruh pada pemaknaan dari isi puisi itu sendiri.
 Majas adalah pemakaian bahasa dengan cara melukiskan sesuatu dengan
konotasi khusus sehingga arti sebuah kata bisa mempunyai banyak makna.
 Kata Konkret adalah susunan kata yang memungkinkan terjadinya imaji.
Kata konkret seperti permata senja menggambarkan pantai, atau tempat
yang sesuai dengan datangnya senja.
 Imaji atau Citraan adalah pemberi gambaran kepada para
pendengar/pembaca agar seolah-olah dapat melihat, mendengar,
merasakan atau mengalami hal-hal yang terkandung dalam puisi. Citraan
mempunyai 6 macam, diantaranya citraan penglihatan, pendengaran,
penciuman, perasaan, perabaan dan pergerakan.
 Rima atau Irama Adalah persamaan bunyi dalam penyampaian puisi dari
awal hingga akhir puisi. Beberapa bentuk rima di antaranya:
(1) Onomatope: Tiruan bunyi, misalnya prank yang mengungkapkan
sesuatu yang pecah. (2) Bentuk intern pola bunyi, yaitu aliterasi, asonansi,
persamaan akhir, persamaan awal, sajak berselang, sajak berparuh, sajak
penuh, repetisi, dan sebagainya. (3) Pengulangan kata, yaitu penentuan
tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-lemah suatu bunyi.

2. Struktur Batin Puisi
Struktur batin puisi adlaah unsur pembangunan puisi berupa makna yang tidak
terlihat oleh mata. Contohnya adalah tema, nada, suasana, perasaan dan
amanat/tujuan.

 Tema/ Makna adalah unsur ini berupa makna yang tersirat yang ingin
disampikan penulis kepada pembaca/ pendengar.

 Nada adalah sikap penyair terhadap audience-nya, yang berkaitan dengan
makna dan rasa. Dari nada yang terdengar, audience dapat menyimpulkan
sikap penulis sedang mendikte, menggurui, memandang rendah, atau sikap
lainnya.

 Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan penulis pada
para audience-nya.

 Perasaan adalah sesuatu hal yang dilatari oleh latar belakang penyair,
misalnya agama, pendidikan, kelas sosial, jenis kelamin, pengalaman
sosial, dsb.


Jenis-Jenis Puisi
Secara umum, puisi terbagi menjadi 3 jenis puisi, diantaranya adalah puisi lama,
puisi baru dan puisi kontemporer.
1. Puisi Lama
Puisi lama adalah puisi yang dihasilkan sebelum abad ke-20. Puisi jenis ini terbagi
kedalam beberapa jenis pula, diantaranya adalah pantun, talibun, pantun berkait
(seloka), pantun kilat (karmina), gurindam, syair, mantra sll.

 Pantun adalah puisi yang terdiri dari empat larik dengan rima akhir ab-ab.
Pantun dapat dibedakan berdasarkan jenisnya, seperti pantun lucu, pantun
anak, dan sebagainya.

 Mantra yaitu ucapan-ucapan yang dipercaya dapat mendatangkan
kekuatan magic. Biasanya dipakai dalam acara tertentu, contohnya mantra
yang dirapal untuk menolak turunnya hujan atau sebaliknya.



 Karmina yaitu salah satu prosa dimana bentuknya lebih pendek dari
pantun. Saking pendeknya, biasa juga disebut dengan pantun kilat.

 Seloka yaitu pantun berkait berasal dari Melayu klasik yang berisi
pepatah.

 Gurindam yaitu puisi yang terdiri dari dua bait, yang mana tiap baitnya
terdiri dari dua baris kalimat dengan rima yang sama. Biasanya terkandung
nasihat dan amanat.

 Syair adalah puisi yang tersusun atas empat baris dengan bunyi akhiran
yang serupa. Syair biasanya menceritakan sebuah kisah dan di dalamnya
terkandung amanat yang ingin disampaikan penyairnya.

 Talibun yaitu pantun yang lebih dari empat baris dan memiliki rima abc-
abc.


2. Puisi Baru
Puisi baru adalah puisi yang lebih bebas daripada puisi lama, baik dalam jumlah
baris, suku kata, maupun rima. Beberapa jenis puisi baru adalah sebagai berikut.

 Balada adalah sajak sederhana yang mengisahkan tentang cerita rakyat
yang mengharukan. Terkadang disajikan dalam bentuk dialog, atau
dinyanyikan.

 Himne (Gita Puja) adalah sejenis nyanyian pujaan yang ditujukan untuk
Tuhan, atau Dewa, atau sesuatu yang dianggap penting dan sakral.

 Ode adalah puisi lirik berisikan sanjungan kepada orang yang berjasa
dengan nada agung dan tema serius. Umumnya ode ditujukan untuk orang
tua, pahlawan dan orang-orang besar.

 Epigram yaitu puisi yang berisi tentang ajaran dan tuntunan hidup.
Epigram berarti unsur pengajaran, nasihat, membawa ke arah kebenaran
untuk dijadikan pedoman hidup.

 Romansa yaitu puisi cerita yang berisi luapan perasaan cinta kasih. Puisi
romansa menimbulkan efek romantisme.

 Elegi yaitu syair atau nyanyian yang mengandung ratapan dan ungkapan
dukacita, khususnya pada peristiwa kematian.



 Satire yaitu puisi yang menggunakan gaya bahasa berisi sindiran, atau
kritik yang disampaikan dalam bentuk ironi, sarkasme, atau parodi.

 Distikon yaitu puisi yang masing-masing bait terdiri dari dua baris (dua
seuntai).

 Terzina adalah puisi yang masing-masing bait terdiri dari tiga baris (tiga
seuntai).

 Kuatren adalah puisi yang masing-masing bait terdiri dari empat baris
(empat seuntai).

 Kuint yaitu puisi yang masing-masing bait terdiri dari lima baris (lima
seuntai).

 Sekstet yaitu puisi yang masing-masing bait terdiri dari enam baris (enam
seuntai).

 Septima yaitu puisi yang masing-masing bait terdiri dari tujuh baris (tujuh
seuntai).

 Oktaf/ Stanza yaitu puisi yang masing-masing bait terdiri dari delapan
baris (delapan seuntai).


 Soneta yaitu puisi yang terdiri dari 14 baris yang dibagi menjadi dua,
dimana dua bait pertama masing-masing 4 baris, dan dua bait kedua
masing-masing tiga baris. Soneta merupakan puisi paling terkenal karena
terkesan susah untuk diciptakan. Namun, hal tersebut justru menjadi
tantangan tersendiri bagi para penyair.

3. Puisi Kontemporer
Puisi kontemporer adalah jenis puisi yang berusah keluar dari ikatan
konvensional. Puisi kontemporer selalu berusaha menyesuaikan dengan
perkembangan zaman dan tidak lagi mementingkan irama, gaya bahasa dan lain-
lainnya yang terdapat dalam puisi lama maupun baru.
Puisi kontemporer dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

 Puisi Mantra, yaitu mengambil sifat-sifat dari mantra.

 Puisi Mbeling, yaitu puisi yang sudah tidak mengikuti aturan umum dan
ketentuan dalam puisi.

 Puisi Konkret, yaitu puisi yang lebih mengutamakan bentuk grafis (wajah
dan bentuk lainnya) dan tidak sepenuhnya menggunakan bahasa sebagai
media.

Cara Membuat Puisi

1. Tentukan Tema atau Judul
Dalam menentukan tema, pilihlah tema yang menurut anda menarik dan

sesuai dengan kata hati anda. Puisi bisa menggunakan tema yang berhubungan
dengan alam, persahabatan, sosial, pendidikan atau ungkapan hati.
2. Menentukan Kata Kunci

Jika Anda sudah menentukan tema dan judul, langkah selanjutnya adalah
menentukan kata kunci akan dikembangkan menjadi kalimat. Misalnya satu kata
kunci yang digunakan untuk satu larik, atau satu kata kunci untuk membuat satu
bait.
3. Menggunakan Gaya Bahasa

Gaya bahasa akan memperindah puisi itu sendiri. Anda bisa menggunakan
berbagai macam majas agar pembaca, atau pendengar tidak bosan membacanya.
Namun, harus digaris-bawahi jika penempatan diksi, atau gaya bahasa yang tidak
tepat akan mengurangi bahkan menghilangkan makna dari isi yang terkandung di
dalamnya.


4. Kembangkan Puisi Semenarik Mungkin
Selanjutnya adalah mengembangkan kata kunci menjadi kalimat-kalimat

indah yang mewakili perasaan Anda. Pilihlah kata yang padat dan sarat makna di
dalamnya.
Tiga hal yang berkaitan dengan kata dan larik dalam puisi, yaitu:

 Kata adalah satuan rangkaian bunyi yang ritmis, indah dan merdu.
 Makna kata yang mengandung banyak tafsir.
 Mengandung imajinasi mendalam tentang hal yang dibicarakan.

Cara Membaca Puisi yang Baik

 Ekspresi, mimik muka dan penjiwaan puisi
 Kinesik atau gerakan tubuh yang sesuai dengan puisi yang dibawakan
 Artikulasi atau kejelasan dan ketepatan pelafalan kata.
 Irama Panjang pendek, tinggi rendah, keras lembutnya suara
 Intonasi atau penekanan kata

SOAL LATIHAN
Baca kembali puisi berjudul “Hujan Bulan Juni”, kemudian jawablah pertanyaan
berikut.

1. Mengapa teks itu dikatakan sebagai puisi?
2. Teks itu mengungkapkan perasaan apa; sedih, kagum, cemburu, rindu,

atau sayang?
3. Keindahan apa yang tampak pada rangkaian kata di dalam teks tersebut?
4. Bagaimana sikapmu sendiri berkaitan dengan masalah yang diangkat di

dalamnya.


BAB 6

Pengertian Teks Ulasan, Contoh, Ciri, Tujuan,
Struktur Dan Kaidahnya

Pengertian Teks Ulasan, Contoh, Ciri, Tujuan, Struktur Dan
Kaidahnya Sebagai insan akademik, kita tentu harus membaca karya-karya
ilmiah, antara lain buku. Pada saat kita membaca buku, kita harus mencerna buku
bacaan tersebut dengan seksama agar kita dapat memahami isinya. Di pihak lain,
kita perlu mengomunikasikan pemahaman kita itu dalam berbagai bentuk untuk
keperluan presentasi atau menulis, seperti proposal penelitian, laporan penelitian,
artikel ilmiah, tugas akhir, atau skripsi. Oleh karena itu, mahasiswa membutuhkan
keterampilan mengulas buku.

1. Pengertian Teks Ulasan

Teks ulasan adalah suatu teks yang berisi ulasan, penilaian atau review
terhadap suatu karya seperti film, drama, atau sebuah buku. Teks ulasan disebut
juga dengan resensi. Ketika mengulas suatu karya, pengulas harus bersikap kritis
agar hasil ulasannya dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan karya tersebut.

2. Tujuan Teks Ulasan
Teks ulasan memiliki beberapa tujuan, yaitu:

1. Menunjukkan pandangan atau penilaian penulis resensi terhadap suatu
karya

2. Memberikan informsi kepada publik tentang kelayakan yang dimiliki
suatu karya

3. Membantu pembaca untuk mengetahui isi suatu karya
4. Memberikan informasi kepada pembaca tentang kelebihan dan kekurangan

karya yang diulas atau diresensi
5. Mengetahui perbandingan karyaa tersebut dengan karya lain yang sejenis
6. Memberikan informasi yang komprehensif tentang suatu karya.
7. Memberi tahu dan mengajak pembaca untuk merenungkan, memikirkan

dan mendiskusikan masalah yang terdapat dalam suatu karya.
8. Memberikan pertimbangan pada pembaca apakah suatu karya tersebut

pantas untuk dinikmati atau tidak.
9. Memudahkan pembaca dalam memahami hubungan suatu karya dengan

karya lain yang serupa.
10. Memberikan pertimbangan bagi pembaca sebelum memutuskan untuk

memilih, membeli dan menikmati suatu karya.

3. Ciri ciri Teks Ulasan
Teks ulasan atau resensi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

 Strukturnya terdiri atas orientasi, tafsiran, evaluasi dan rangkuman.
 Memuat informasi berdasarkan pandangan atau opini penulis mengenai

suatu karya atau produk.
 Opininya berdasarkan fakta yang di interpretasikan.


4. Struktur teks ulasan
Orientasi merupakan bagian pertama yang menjelaskan tentang gambaran

umum sebuah karya baik film, drama maupun sebuah buku yang akan diulas.
Bagian orientasi memberikan penjelasan kepada pembaca mengenai apa yang
akan diulas.

 Tafsiran
Tafsiran merupakan bagian yang berisi penjelasan detail mengenai sebuah

karya yang diulas, misalnya berisi tentang bagian-bagian suatu karya, keunikan,
keunggulan, kualitas, dsb.

 Evaluasi
Evaluasi merupakan bagian yang berisi pandangan dari pengulas mengenai

hasil karya yang diulas. Evaluasi dilakukan setelah pengulas melakukan tafsiran
secara cukup terhadap hasil karya tersebut. Pada bagian evaluasi ini pengulas akan
menyebutkan bagian yang bernilai atau kelebihan dari karya tersebut. Ataupun
bagian yang kurang bernilai atau kekurangan dari karya tersebut.

 Rangkuman
Rangkuman merupakan bagian yang berisi kesimpulan dari ulasan

terhadap suatu karya. Bagian ini juga memuat komentar penulis apakah hasil
karya tersebut berkualitas atau tidak untuk ditonton atau dibaca.

5. Kaidah Kebahasaan Teks Ulasan
Teks ulasan yang baik harus disusun sesuai dengan struktur teks dan

menggunakan kaidah kebahasaan, termasuk kaidah ejaan. Berikut ini adalah
contoh kaidah kebahasaan dalam ulasan teks film atau drama:

1. Istilah
Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat

mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam
bidang tertentu. Istilah khusus adalah istilah yang digunakan untuk bidang tertentu
dan pemakainnya hanya dipahami oleh orang berkecimpung dalam bidang
tersebut. Contoh :
Istilah umum : film, ikan, bunga.
Istilah khusus : komedi, gurame, mawar.

2. Sinonim dan Antonim
1. Sinonim adalah kata yang memiliki bentuk yang berbeda, tetapi memiliki arti

atau pengertian yang sama atau mirip. Contoh: “Obrolan orang itu mirip
dengan dialogdalam film Romeo dan Juliet.”
2. Antonim adalah kata yang artinya berlawanan satu dengan yang lain. Contoh:
“besar atau kecil bukanlah jaminan barang itu berharga atau tidak.”

2


3. Nomina
Nomina atau kata benda adalah kelas kata yang menyatakan nama dari

seseorang, tempat, atau semua benda atau segala yang dibedakan. Kata benda
dibagi menjadi dua jenis, yaitu kata benda konkret seperti meja,
buku, danbola serta kata benda abstrak, seperti pikiran dan angin.
Nomina juga dibedakan menjadi dua, yakni Nomina Dasar dan Nomina
Turunan. Contoh :
Nomina Dasar : Rumah | Jalan
Nomina Turunan : Perumahan | Jalanan
Imbuhan : Pe – an | -an

4. Verba / Kata Kerja
1. Verba Aktif adalah verba yang subjeknya berperan sebagai pelaku atau

menunjukkan tindakan atau perbuatan. Contoh: “Putra memelihara ikan
gurame.
2. Verba Pasif adalah verba yang subjeknya berperan sebagai penderita, sasaran
tindakan, atau hasil. Contoh: “Film horor kini banyak disiarkan televisi
indonesia.”

5. Pronomina
Pronomina atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina

atau frasa nomina. Contoh:
1. Kata ganti orang : saudara, bapak, ibu, nyonya, tuan, ia, dia
2. Kata ganti pemilik : ku-, mu-, -nya
3. Kata ganti petunjuk : ini, itu
4. Kata ganti penghubung : yang
5. Kata ganti tak tentu : siapa, barag siapa, sesuatu, masing-masing

6. Konjungsi
Konjungsi adalah kata tugas atau kata penghubung yang berfungsi

menghubungkan dua buah klausa, kalimat, atau paragraf. Konjungsi yang sering
digunakan dalam ulasan film atau drama umumnya, berupa:

 Konjungsi Koordinatif. Contoh: dan, atau, tetapi
 Konjungsi Subordinatif. Contoh: jika, agar, meskipun, alih-alih, sebagai,

sebab, karena, maka, sesudah, sebelum, sementara
 Konjungsi Korelatif. Contoh: baik … maupun … | bukan … melainkan …

| tidak hanya … tetapi …
 Konjungsi AntarKalimat. Contoh: sebaliknya, di samping itu, selanjutnya

7. Preposisi
Preposis adalah kata tugas yang berfungsi sebagai unsur pembentuk frasa

preposisional.
Contoh : di, ke, dari, pada, daripada, dengan, secara, tanpa, bagi.

3


8. Artikel
Artikel adalah kata tugas yang membatasi makna jumlah nomina.

Contoh: si, sang

9. Kalimat Simpleks dan Kompleks
 Kalimat Simpleks adalah kalimat yang memiliki suatu verba utama.
Contoh: “Sinetron pangeran banyak digemari kawula muda.”
 Kalimat Kompleks adalah kalimat yang memiliki dua verba utama atau
lebih.
Contoh: “Sci-Fi adalah jenis film imajinasi pengetahuan
yang dikembangkan untukmendapatkan dasar pembuatan alur film
yang menitikberatkan pada penelitian dan penemuan biologi.”

10. Menggunakan ungkapan perbandingan (persamaan/perbedaan)
Contohnya : daripada, sebagaimana, demikian halnya, berbeda dengam,

seperti, seperti halnya, serupa dengan, dan sebagainya.

11. Menggunakan kata kerja material dan kata kerja relasional

Kata kerja material yaitu kata kerja yang menyatakan kegiatan
fisik/proses. Misalnya : makan, minum, membawa, berbicara, melamun, bertepuk
tangan, mendengarkan, menunggu, melebur, memukul, bertanya, dan
lainnya. Kata kerja relasional adalah kata kerja yang berfungsi untuk membentuk
predikat nominal (kata-kata kopulatif) dan dapat juga membantu memperjelas
predikat (kata kerja bantu).

 Contoh kata kerja relasional sebagai kopulatif : bernama, disebut,
jadi/menjadi, merupakan, adalah, ialah, yaitu, yakni, dan sebagainya.

 Contoh kata kerja relasional sebagai kata bantu : pasti, harus/perlu/wajib,
jadi, mungkin, boleh, harap, bisa, hendak/ingin/mau/akan, dapat/bisa, ada,
dan sebagainya.

Jenis jenis Teks Ulasan
Teks ulasan berdasarkan isinya dibagi menjadi beberapa jenis:

 Teks ulasan informatif
Teks ulasan jenis ini berisi gambaran singkat, padat, dan umum suatu

karya. Resensi jenis ini tidak menyampaikan isi karya secara keseluruhan, namun
hanya memaparkan bagian yang penting saja dan menekankan pada kelebihan dan
kekurangan karya tersebut.

 Teks ulasan deskriptif
Resensi jenis ini berisi gambaran detail pada tiap bagian suatu karya. Teks

ulasan ini biasanya dilakukan pada suatu karya fiksi untuk mendapat gambaran
jelas tentang manfaat, pentingnya informasi, dan kekuatan argumentatif yang
dituangkan penulis pada sebuah karya.

 Teks ulasan kritis
Resensi jenis ini berisi ulasan suatu karya secara terperinci dengan

mengacu pada metode atau pendekatan ilmu pengetahuan tertentu

4


Bab 7
Berbahasa Persuasif

Teks persuasif atau teks yang bersifat ajakan adalah teks yang
dihadirkan khusus untuk mengajak para pembaca untuk melakukan sesuatu hal.
Teks persuasif mirip seperti copywriting dalam iklan. Karena teks persuasif
banyak dipakai di iklan iklan, untuk menarik calon konsumen mereka. Dalam
membuat teks persuasif tidaklah mudah. Karena kamu harus memiliki
pengetahuan mengenai struktur dan gaya bahasa yang digunakan.

Selain itu, jam terbang dalam menulis teks persuasif juga sangatlah
penting. Dengan memiliki jam terbang yang tinggi, kamu bisa membuat teks
persuasif atau copywriting yang bagus. Oh ya satu lagi, orang yang bisa
melakukan copywriting, bayarannya cukup mahal loh. Jadi manfaatkan momen
belajar ini dengan memahami teks persuasif dengan mudah melalui rangkuman
berikut ini.

A. Menemukan Ajakan dalam Teks Persuasif
1. Pengertian Teks Persuasif

Teks persuasif adalah berisi ajakan atau bujukan. Pernyataan pernyataan
di dalam teks tersebut mendorong seseorang untuk mengikuti harapan atau
keinginan keinginan penulis. Sebagai tulisan yang bersifat ajakan, pernyataan
pernyataan di dalam teks tersebut cenderung “mempromosikan” sesuatu yang
diperlukan pembaca.

Di dalam teks persuasif terdapat pendapat pendapat seperti halnya di
dalam teks argumentatif. Mungkin pula tersaji fakta. Di dalam teks persuasif, baik
pendapat maupun fakta digunakan dalam rangka memengaruhi pembaca agar mau
mengikuti bujukan bujukan itu.

5


2. Ajakan dalam Teks Persuasif
Ajakan adalah kata kata atau perbuatan untuk mengajak; undangan.

Ajakan dapat pula berarti anjuran, imbauan, dan sebagainya (untuk melakukan
sesuatu). Di samping itu, tidak sedikit pula teks persuasi yang menyampaikan
ajakannya itu secara tersirat.
B. Menyimpulkan Isi Teks Persuasif
1. Simpulan Isi Teks Persuasif

Simpulan adalah rumusan akhir tentang sesuatu. Simpulan disusun
berdasarkan pemahaman atau penalaran kita terhadap keseluruhan isi teks itu.
Karena isi teks persuasi berkenaan dengan ajakan, kesimpulan tersebut tidak jauh
dari jawaban atas pertanyaan “Mengajak apa teks persuasi itu?”
Contoh sebuah teks persuasif dan kesimpulannya.

Betapa sulitnya seorang pecandu rokok untuk menghentikan kebiasaan
merokoknya. Seberapa mahal pun harga rokok tidak dapat menghentikan mereka.
Misalnya, di Malaysia, harga 20 batang rokok dapat setara dengan lima persen
pendapatan buruh kasar. Di Shanghai, Cina, petani dan perokok menghabiskan
uang untuk membeli rokok lebih banyak daripada yang dipakai untuk membeli
gandum, daging, dan buah buah sebagai kebutuhan utama mereka. Hentikan
merokok sebelum candu rokok melekat pada diri Anda.
Simpulan untuk cuplikan teks tersebut adalah kita harus menghentikan kebiasaan
merokok agar tidak menjadi kecanduan.
2. Langkah langkah Penyimpulan Teks Persuasi
 Membaca keseluruhan isi teks, menemukan gagasan umum teks.
 Mencatat bagian bagian penting dari isi teks itu, di awal atau di akhir paragraf.
 Memahami hubungan logis antar bagian penting teks itu, hubungan kualitas.
 Merumuskan kesimpulan akhir isi teks secara ringkas dan jelas.

C. Menelaah Struktur dan Kaidah Kebahasaan Teks Persuasif
1. Struktur Teks Persuasif
 Pengenalan isu, yakni berupa berupa pengantar atau penyampaian tentang
masalah yang menjadi dasar tulisan atau pembicaraannya itu.


 Rangkaian argument, yakni berupa sejumlah pendapat penulis atau pembicara
terkait dengan isu yang dikemukakan pada bagian sebelumnya. Pada bagian ini
dikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat argumen argumennya itu.

 Pernyataan ajakan, yakni sebagai inti dari teks persuasi yang di dalamnya
dinyatakan dorongan kepada pembaca/pendengarnya untuk melakukan sesuatu.
Pernyataan itu mungkin disampaikan secara tersurat ataupun tersirat. Adapun
kehadiran argumen berfungsi untuk mengarahkan dan memperkuat ajakan ajakan
itu.

 Penegasan kembali atas pernyataan pernyataan sebelumnya, yang biasanya
ditandai oleh ungkapan ungkapan seperti demikianlah, dengan demikian, oleh
karena itulah.

2. Kaidah Kebahasaan Teks Persuasif
Kaidah kebahasaan yang berfungsi sebagai penanda utama teks itu adalah

terdapatnya penyataan pernyataan yang mengandung ajakan, dorongan, bujukan,
dan sejenisnya.
1. Menggunakan kata kata teknis atau peristilahan yang berkenaan dengan topik
yang dibahas.
2. Menggunakan kata kata penghubung yang argumentatif. Misalnya, jika, sebab,
karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu.
3. Menggunakan kata kata kerja mental (diharapkan, memprihatinkan,
memperkirakan, mengagumkan, menduga, berpendapat, berasumsi,
menyimpulkan.
4. Menggunakan kata kata perujukan (berdasarkan data….).
Contoh kalimat pendapat:
1. Kita memang belum bisa terbuka membicarakan soal seks dan kesehatan
reproduksi.
2. Kita bisa bertanggung jawab atas pilihan kita tadi sehingga tidak akan menyesal di
kemudian hari.


Contoh kalimat fakta:
1. Lewat situs situs tertentu di internet, beragam informasi yang kita butuhkan bisa

kita dapatkan.
2. Dari sepuluh itu, salah satunya adalah mendapatkan informasi yang tepat

mengenai reproduksi remaja.

D. Menulis Teks Persuasi
1. Penyiapan Bujukan, Ajakan

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam penulisannya adalah
menyiapkan sejumlah bujukan ataupun ajakan. Hal inilah yang juga berfungsi
sebagai tema utamanya. Contoh bujukan:
a. Mari, belajar dengan baik.
b. Ayo, kita pergi berwisata.
c. Sayangilah orang tuamu.

Pada umumnya seseorang bisa mengikuti suatu bujukan apabila dalam
dirinya sudah tertanam kepercayaan. Oleh karena itu, siapkan pula sejumlah fakta
dan pendapat yang bisa mendorong orang lain untuk melakukan sesuai dengan
harapan kita.

2. Memperhatikan Struktur dan Kaidah Teks Persuasi
Untuk menulis teks seperti itu, terlebih dahulu kita harus menentukan

temanya, yakni berupa bujukan utama yang hendak disampaikan kepada
pembaca/pendengar.


BAB. 8
RINGKASAN MATERI DRAMA-DRAMA KEHIDUPAN

1. Pengertian Drama Menurut Para Ahli

A. Menurut Moulton,
Drama adalah kisah hidup digambarkan dalam bentuk gerak (disajikan

langsung dalam tindakan).

B. Menurut Balthazar Vallhagen
Drama adalah seni yang menggambarkan alam dan sifat manusia dalam

gerakan.

C. Menurut Ferdinand Brunetierre
Drama adalah seni yang bisa menglahirkan gerakan dan aksi yang bisa

dijadikan pertunjukan.

D. Menurut Budianta
Drama adalah genre sastra yang menunjukkan penampilan fisik secara

lisan setiap percakapan atau dialog antara pemimpin di sana.

F. Menurut Tim Matrix Media Literata
Drama adalah suatu bentuk narasi yang menggambarkan kehidupan dan

alam manusia melalui perilaku (akting) yang dipentaskan.

G. Menurut Seni Handayani
Drama adalah suatu bentuk komposisi berdasarkan dua cabang seni, seni

sastra dan seni pertunjukan sehingga drama sendiri dibagi menjadi dua, yaitu
drama dalam bentuk teks tertulis dan drama dipentaskan.

H. Menurut Wildan
Drama adalah komposisi berdasarkan beberapa cabang seni, sehingga

drama dibagi menjadi dua, yaitu drama dalam bentuk teks tertulis dan drama
dipentaskan.


I. Menurut Anne Civardi
Drama adalah sebuah kisah yang diceritakan melalui kata-kata dan

diperagakan dengan gerakan.

2. Pengertian Drama Secara Umum
Kata drama dari bahasa Yunani yaitu dromai yang mepunyai makna

berbuat, bertindak, dan bergerak melakukan aksi sesuai naskah. Secara umum,
drama merupakan suatu karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dan dengan
maksud dipertunjukkan oleh aktor.Pementasan drama sering disebut dengan
istilah teater. Drama juga bisa dikatakan sebagai cerita dalam naskah yang
diperagakan dalam panggung. Secara umum drama mempunyai dua makna secara
sempit dan secara luas. Drama dalam arti luas adalah suatu pertunjukkan yang
mengandung cerita dan dipentaskan di depan khalayak umum. Sedangkan untuk
dalam arti sempit yaitu sebuah kisah hidup seseorang yang di ditampilkan di atas
panggung yang ditonton oleh kalayak umum.

3. Sejarah Drama
Drama sudah dijadikan sebuah pertunjukkan yang dipertontonkan nenek

moyang dan sekarang juga masih banyak yang meminatinya. Nenek moyang
melakukan pertunjukan ini sejak beberapa abad silam. Ada bukti tertulis bahwa
drama sudah ada sejak abad ke-5 SM. Hal ini berdasarkan atas penemuan naskah
drama yang ada di Yunani. Yang di tulis oleh Aeschylus diperkiran hidup 525-
256 SM. Isi teks naskah drama pertama kali berisi tentang persembahan kepada
dewa-dewa.

4. Jenis-jenis Drama
Dalam drama ada 3 jenis sesuai dengan bentuk strukutrnya, yaitu

berdasarkan penyajian kisah drama, berdasarkan sarana, dan berdasarkan
keberadaan naskah drama.


5. Berdasarkan Penyajian Kisah Drama

A. Tragedi
Dalam drama ini banyak bercerita tentang kesedihan.

B. Komedi
Dalam drama ini bercerita tentang hal hal yang mengandung kelucuan

dengan maksud menghibur

C. Tragekomedi
Dalam drama ini menceritakan tentang perpaduan drama tragedi dan

drama komedi.

D. Opera
Penyampaian dialog dalam drama ini menggunakan nyanyian atau musik

E. Melodrama
Penyapaian dialognya dalam drama ini diucapkan dan diiringi dengan

suara musik atau lagu.

F. Farce
Drama ini menyerupai dengan drama dagelan tetapi tidak sepenuhnya

sama , ada perbedaan ketika dalam penyampaian.

G. Tablo
Drama ini lebih dominan dengan melakukan dengan gerak dan para

pemainnya tidak mengeluarkan ucapan dialog.

H. Sendratari
Drama ini penggabungan antara seni drama dan seni tari.

6. Berdasarkan Dengan Sarana Pementasan

A. Drama Panggung
Drama yang dimainkan oleh para aktor yang dipentaskan diatas panggung.

B. Drama Radio
Drama ini tidak bisa tonton secara langsung, tetapi hanya bisa didengar

oleh penimat.

C. Drama Televisi
Drama ini hampir sama dengan drama panggung, namun tidak bisa diraba

dan hanya bisa ditonton saja.


D. Drama Film
Drama ini menggunakan media layar lebar serta biasanya dipertunjukkan

di bioskop.

F. Drama wayang
Drama ini ketika pertunjukan diiringi oleh pagelaran wayang.

G. Drama boneka
Drama ini seorang tokoh di digambarkan dengan oneka yang dimainkan

oleh bebrapa orang.

7. Jenis drama berdasarkan masanya

A. Drama tradisional
Drama tradisional adalah drama yang pada umumnya menceritakan

tentang kesaktian, kehidupan istana atau kerajaan, kehidupan dewi-dewi, kejadian
luar biasa, dll.Pada umumnya drama ini dipentaskan tidak menggunakan naskah.

B. Drama modern
Drama modern adalah drama yang memiliki tujuan untuk memberikan

pendidikan kepada masyarakat yang umumnya bertema kehidupan manusia
sehari-hari. Pada umumnya drama ini dipentaskan dengan menggunkan naskah.

8. Unsur-unsur drama

A. Tema
Merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah

satunya dalam membuat suatu didalam suatu drama.

B. Alur
Alur adalah struktur rangkaian kejadian-kejadian dalam sebuah cerita

dalam drama yang disusun secara kronologis. pengertian lain adalah rangkaian
cerita sejak awal hingga akhir. Alur mengatur bagaimana tindakan-tindakan yang
terdapat dalam cerita saling berkaitan satu sama lain


C. Tokoh
Tokoh adalah pelaku yang mengemban peristiwa dalam suatu drama

sehingga peristiwa itu mampu menjalin suatu cerita. Dalam sebuah cerita drama
terdiri dari toko utama yaitu sebagai pelaku utama. Tokoh pembantu, yang
biasanya berperan sebagai figuran.

D. Watak
Watak adalah perilaku yang diperankan oleh tokoh dalam sebuah cerita

drama. Watak protagonis adalah salah satu jenis watak dan protagonis adalah
berwatak baik. Sedangkan watak antagonis merupakan watak yang jahat.

F. Latar
Latar adalah keterangan mengenai ruang, waktu serta suasana terjadinya

peristiwa-peristiwa didalam suatu karya sastra. Pengertian lainnya adalah unsur
intrinsik pada karya sastra yang meliputi ruang, waktu serta suasana yang terjadi
pada suatu peristiwa didalam sebuah cerita drama.

G. Amanat
Amanat adalah pesan adab yang disampaikan penulis kepada penonton

berupa nilai- nilai luhur yang dapat dijadikan pola atau teladan. Penyampaian
pesan selalu didasarkan tema dan tujuan yang telah ditetapkan penulis pada dikala
menyusun rancangan cerita drama. Dalam sebuah amanat bisa disampaikan
dengan melalui peran para tokoh.

9. Ciri-ciri Drama
1. Seluruh cerita yang ada didalam cerita drama mengadung bentuk dialog. Baik

tokoh maupun narator. Ciri utama pada naskah dialog adalah semua ucapan
disusun dalam bentuk teks.
2. Dalam dialog drama tidak menggunakan tanda petik (“…”). Karena dalam dialog
drama tidak menggunakan kalimat langsung. Sehingga dalam drama tidak
menggunakan tanda petik.
3. Dalam suatu drama diengkapi dengan sebuah petunjuk tertentu yang perlu
diperhatikan oleh tokoh pameran yang bersangkutan. Pada umumnya petunjuk


ditulis didalam tanda kurung dan bisa juga menggunakan jenis huruf yang berbeda
yang tidak ada pada dialog.
4. Naskah drama terletak pada ditas dialaog atau disamping dialog.

10. Struktur Teks Drama
Dalam sebuah teks drama tersusun 3 struktur yaitu
1. Prolog

Prolog adalah bagian pengantar dari sebuah naskah/cerita drama, biasanya
ini digunakan untuk menceritakaan keadaan atau gambaran secara umum dari
sebuah cerita.

2. Dialog
Dialog adalah komunikasi antar tokoh atau pemain yang terjadi dalam

sebuah drama, pada umumnya dilakukan oleh dua orang atau lebih.

3. Epilog
Epilog adalah bagian penutup dari sebuah naskah/cerita drama, biasanya

ini berisi kesimpulan, simpulan dan pesan yang bisa diambil dari cerita drama
tersebut.

Tujuan Drama
1. Untuk membahagiakan sekaligus menghibur intruksi untuk para penonton.
2. Memperoleh suatu pengetahuan, pengalaman, pengetahuan seni keindahan.
3. Untuk menghibur santai dan pengalaman mengenai estetika.

Manfaat Drama
1. Membentuk kersa sama yang baik dalam sebuah pergaulan sosial.
2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melahirkan daya kreasi bagian

setiap orang.
3. Mengembangkan emosi yang sehat untuk pada anakanakagar dapat melahirkan

daya kreasi.
4. Dapat menghilangkan rasa malu, gugup, takut yang terdapat pada didri seseorang.
5. Mengembangkan sifat dan sikap percaya diri untuk tampil didepan orang banyak.
6. Mengharagai pendapat dan pikiran seseorang dengan cara baik.

Bab. 9
Kembangkan Kegemaran Membaca

A. Menggali Informasi dalam Buku Fiksi dan Nonfiksi


1. Keragaman Informasi dalam Buku Fiksi dan Nonfiksi
 Buku fiksi, contohnya kumpulan dongeng, cerpen, novel, dan drama.
 Buku non fiksi, contohnya buku pelajaran, ilmiah populer, dan biografi.

2. Informasi Buku Melalui Indeks
Indeks adalah daftar kata atau istilah penting yang terdapat dalam buku

cetakan. Indeks biasanya terdapat pada halaman akhir dan tersusun menurut abjad.
Kata kata yang tercantum di dalamnya dimulai dengan kata alfabetis. Daftar kata
seperti itu berfungsi untuk memberikan informasi mengenai halaman tempat kata
atau istilah dalam buku itu.
Perhatikan contoh lain sebagai berikut!
Ikhtisar buku, 61, 64 64
Kamera 19 20

Berdasarkan indeks tersebut dapat diketahui bahwa kata kata ikhitisar
buku dijumpai pada halaman 61, 64–65. Adapun istilah konsentrasi digunakan
dalam halaman 49–53. Dengan demikian, indeks sangat membantu pembaca
dalam menelusuri suatu kata atau istilah dalam suatu buku.
3. Catatan tentang Isi Buku
Teknik Mencatat Informasi dalam Buku :
 Tentukan kata/istilah yang hendak dicari penjelasan/ penggunaannya.
 Carilah halaman penggunaan kata/istilah itu sesuai dengan yang tertera pada
halaman indeknya itu.
 Pahami penggunaan kata/istilah itu pada halaman yang dimaksud.
 Catalah bagian bagian pentingnya dari penggunaan kata/ istilah itu.


B. Menyajikan Peta Konsep dari Isi Buku Fiksi/Nonfiksi
1. Peta Konsep Isi Buku

Catatan yang kamu buat akan lebih mudah dibahas kembali apabila
disajikan dalam bentuk peta konsep. Isi buku pada umumnya terdiri atas beberapa
bab dan di dalam setiap bab terbagi pula ke dalam beberapa sub bab. Pada setiap
sub babnya juga kembali dirinci ke dalam beberapa bagian lagi. Pembahasan isi
buku seperti itu akan lebih mudah apabila disajikan ke dalam suatu pemetaan
yang sering disebut dengan peta konsep. Isi setiap bab dalam sebuah buku dapat
lebih diperjelas dengan peta konsep seperti di atas. Satu bab disajikan dalam satu
bagan sehingga sistematikanya bisa lebih terperinci. Hubungan antar bagiannya
pun akan lebih mudah dipahami.

Akan tetapi, untuk buku buku cerita semacam novel ataupun buku
kumpulan cerpen/dongeng, akan lebih mudah dipahami apabila disajikan dalam
bentuk bagan alur. Dengan begitu rangkaian cerita yang ada pada buku itu akan
lebih jelas dan mudah dipahami.

Pada setiap bagiannya itu, kemudian diisi dengan catatan catatan ringkas.
Misalnya, pada bagian pengenalan: 1) apa yang disampaikan pengarangnya, 2)
gambaran tentang tokoh siapa, dan 3) di mana cerita itu bermula. Pada bagian
pengenalan peristiwa, perlu dicatat tentang latar belakang masalah yang dihadapi
tokoh utamanya. Pada bagian konflik, diceritakan masalah yang dialami tokoh
utama, penyebab, dan reaksi yang dilakukan tokoh tersebut.

2. Teknik Membaca untuk Menemukan Isi Pokok Buku
Berikut langkah langkah membaca dengan teknik fiksasi :
 Sediakan kertas yang diberi gambar berupa titik titik.
 Gerakan tatapan mata dengan mengikuti titik titik hitam itu secara cepat.
 Ulangi latihan itu berkali kali dengan titik titik hitam yang semakin dijarangkan.
 Terapkanlah latihan itu terhadap bahan bacaan yang sesungguhnya. Bacalah
halaman demi halaman bacaan itu secara cepat. Tidak setiap kata kamu baca,
tetapi baris atau kata tertentu saja. Proses membaca cepat dapat dilakukan dalam
berbagai teknik. Pemilihan teknik membaca bergantung pada jenis bacaannya.


Bentuk zig zag digunakan untuk teks yang sulit, bentuk spiral untuk teks yang
agak sulit, dan bentuk diagonal maupun vertikal untuk teks yang mudah, misalnya
kamus ataupun surat kabar.

C. Menelaah Unsur-unsur Penting dalam Buku Fiksi dan Nonfiksi
1. Ungkapan Sebagai Unsur Kebahasaan dalam Buku Fiksi

Kelompok kata yang memiliki kekhasan disebut sebagai ungkapan.
Ungkapan adalah kata atau kelompok kata yang bersusunan tetap dan
mengandung makna kiasan. Contoh ungkapan adalah lapang dada, berat hari,
ringan tangan.

Dalam buku fiksi, ungkapan mudah untuk dijumpai. Di samping itu, dapat
pula kamu menemukan unsur menarik lainnya dari suatu fiksi, seperti tema yang
khas, penggambaran latar yang menakjubkan, karakter tokoh tokoh yang
memesona, dan amanat yang menyentuh relung hati.
Unsur unsur Fiksi :
 Tema
 Tokoh
 Latar
 Alur
 Amanat
 Gaya bahasa
2. Unsur-unsur Menarik Lainnya dalam Buku Fiksi

Banyak hal yang menyebabkan seseorang tertarik pada sebuah karya fiksi.
Unsur penokohan juga bisa menimbulkan kesan tersendiri. Kamu terkagum
kagum oleh sifat seorang tokoh. Banyak hal yang menyebabkan seseorang tertarik
pada sebuah karya fiksi. Unsur penokohan juga bisa menimbulkan kesan
tersendiri. Kamu terkagum kagum oleh sifat seorang tokoh yang ada di dalamnya.
Bisa pula kita terpesona oleh penyajian latar atau gaya bercerita pengarang yang
memukau dan menghanyutkan. Pilihan kata yang digunakan pengarang, dapat
juga menjadi penyebab ketertarikan seseorang terhadap karangan itu.


Selain dalam cara bercerita, banyak hal yang dapat menyebabkan suatu
cerpen menjadi menarik. Daya tarik itu mungkin disebabkan oleh temanya yang
unik, alurnya yang mengejutkan, atau konfliknya yang menegangkan. Apabila
bacaan itu berupa buku secara utuh, daya tariknya itu mungkin pula pada ilustrasi
gambar atau jilid bukunya. Dengan daya daya tarik itulah yang menyebabkan
pembaca mau menikmati suatu bacaan hingga tuntas.

Daya Tarik sebuah bacaan :
 Amanat yang menyentuh
 Tokohnya yang menawan
 Latar yang mengesankan
 Alur yang menegangkan
 Tema yang unik

D. Menyajikan hasil Bacaan dalam Forum Diskusi
1. Daya Tarik Bacaan

Dapat berkenaan dengan aspek bahasa, isinya, maupun ilustrasi
sampulnya. Khususnya buku yang berbentuk cerita (fiksi), sebagaimana yang
telah diungkapkan terdahulu, bahwa daya tarik suatu cerita, baik itu yang berupa
cerpen ataupun novel mungkin terdapat pada semua unsurnya. Adapun daya tarik
buku nonfiksi, mungkin dijumpai pada kekuatan argumentasi penulis, orisinalitas
gagasan, ataupun kelengkapan datanya, di samping daya tarik bahasa dan
ilustrasinya.
Cara menemukan daya tarik bacaan :
 Membaca buku itu secara keseluruhan.
 Memahami makna tema, penokohan, alur, dan unsur unsur lainnya apabila itu
bacaan fiksi. Memahami kelogisan dan kejelasan hubungan antargagasan dan
fakta apabila buku itu berupa karya nonfiksi.
 Mencatat hal hal menarik yang mungkin ada didalamnya, baik itu berkaitan
dengan isi, bahasa.


2. Berdiskusi Tentang Isi Buku
Berikut sumber masalah untuk bahan diskusi :
 Hasil observasi terhadap lingkungan sekitar.
 Ajuan peserta itu sendiri.
 Menemukannya dari buku, majalah, jurnal, surat kabar, ataupun internet.
Dari berbagai sumber tersebut, buku (bahan bacaan) merupakan sumber yang baik
di dalam merumuskan masalah diskusi, termasuk solusi solusi pemecahannya.
Dari berbagai bahan bacaan, kita dapat banyak informasi dan pelajaran yang dapat
didiskusikan.

Dengan membaca kita dapat mengumpulkan informasi dan pengetahuan
sebanyak banyaknya. kita dapat menemukan solusi yang begitu melimpah.
Berbagai pendapat ahli pun dapat kamu temukan, sebagai bagan penting untuk
didiskusikan.
3. Menceritakan Isi Buku dengan Jujur

Menceritakan isi buku tidak boleh sesuka hati. Apalagi kalau sampai
menjelek jelekkan, padahal isinya bagus. Misalnya, gara gara buku itu menyindir
kebiasaan kita atau isinya tidak sesuai dengan keyakinan kita selama ini. Gara
gara buku itu ditulis oleh yang tidak kita sukai, lalu kita katakan sesuatu yang
tidak benar. Apapun isi buku itu, suka atau tidak, kita harus menceritakan dengan
jujur.


Click to View FlipBook Version