MODUL AJAR MENYAMPAIKAN KRITIK MELALUI SENYUMAN TEKS ANEKDOT INFORMASI UMUM I. IDENTITAS MODUL Nama Penyusun : Vitta Dewi Melinda, S.Pd. Kelas/Fase : X (sepuluh)/E Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Materi : Teks Negosiasi Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 40 menit) Elemen : Menyimak dan Menulis Tahun Penyusunan : 2023 II. KOMPETENSI AWAL Menyimak mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari menyimak teks fiksi Menulis mengalihwahanakan satu teks ke teks lainnya untuk tujuan ekonomi kreatif III.PROFIL PELAJAR PANCASILA 1. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia 2. Bernalar kritis 3. Kreatif IV. SARANA DAN PRASARANA 1. Buku Teks 5. Papan Tulis 2. Gawai 6. Akses Internet 3. Laptop 7. Lembar Kerja Peserta Didik 4. LCD dan Proyektor V. TARGET PESERTA DIDIK Peserta didik reguler/tipikal mampu memahami konsep materi dan melakukan pembelajaran bermakna VI. MODEL PEMBELAJARAN Pembelajaran saintifik Discovery Learning terintegrasi pembelajaran berfiferensiasi konten
KOMPETENSI INTI I. TUJUAN PEMBELAJARAN Melalui metode discovery learning, peserta didik mampu menafsirkan dan mengalihwacanakan teks anekdot menjadi komik singkat dengan tepat. II. PEMAHAMAN BERMAKNA Mampu mengevaluasi informasi dengan akurat dan mengalihwacanakan teks satu ke teks yang lain secara kreatif III.PERTANYAAN PEMANTIK 1. Pernahkah kalian menonton tayangan atau membaca kalimat sindiran? 2. Apa yang kalian pahami tentang berpikir kritis? 3. Apa yang kalian pahami tentang teks anekdot? IV.KEGIATAN PEMBELAJARAN Pendahuluan (10 menit) Sintaks Discovery Learning Aspek 6C Aktivitas Pembelajaran Character Guru membuka pembelajaran dengan salam, doa, dan melakukan presensi Peserta didik menyampaikan perasaan yang sedang dirasakan melalui tes diagnostik non kognitif menggunakan aplikasi nearpod Guru memotivasi peserta didik Guru mengacak tempat duduk peserta didik menggunakan pickerwheel untuk memupuk jiwa sosial Stimulus Communication Peserta didik menjawab pertanyaan pemantik dari guru Identifikasi masalah Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Kegiatan Inti (60 menit) Sintaks Discovery Learning Aspek 6C Aktivitas Pembelajaran
Pengumpulan data & olah data Critical Thinking Peserta didik menyimak video anekdot berjudul “Korupsi” melalui proyektor Peserta didik menyampaikan pandangannya secara lisan mengenai isi video dalam diskusi terbuka kelas Pembuktian Critical Thinking Peserta didik menyimak penjelasan mengenai pengertian, struktur, dan ciri kebahasaan teks anekdot Peserta didik mengikuti gim pengetahuan anekdot melalui quizwhizzer secara berkelompok Pengumpulan data & olah data Creative Thinking dan Citizenship Peserta didik membaca teks anekdot bertema “Kritik Sosial” yang diberikan oleh guru Peserta diberi kesempatan memilih satu teks (diferensiasi konten) untuk dialihwacanakan menjadi komik strip Peserta didik mengunggah komik strip ke padlet Penutup (10 menit) Sintaks Discovery Learning Aspek 6C Aktivitas Pembelajaran Pembuktian Collaboration Peserta didik saling memberi masukan terhadap komik strip yang telah dibuat melalui kolom komentar pada padlet Generalisasi Collaboration Peserta didik dan guru merefleksikan pembelajaran Character Guru menutup pembelajaran dengan doa dan salam
V. ASESMEN 1. Penilaian Sikap Selama proses mengajar berlangsung, guru mengamati profil pelajar Pancasila pada siswa dalam pembelajaran yang meliputi Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, Bernalar Kritis, dan Kreatif (instrumen terlampir). 2. Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan tes pilihan ganda pemahaman menyimak (instrumen terlampir). 3. Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah dengan penilaian produk komik strip (instrumen terlampir). VI.REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK Refleksi Guru 1. Apakah kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik? 2. Apa momen paling berkesan saat proses pembelajaran? 3. Apa tantangan yang dihadapi saat proses pembelajaran? 4. Bagaimana cara mengatasi tantangan tersebut? Refleksi Peserta Didik Tabel Refleksi Pembelajaran Kegiatan Tercapai Perlu Ditingkatkan Rencana Tindak Lanjut Peserta didik menyimak video anekdot secara kritis Peserta didik memahami isi video anekdot Peserta didik mampu memahami pengertian, struktur, dan kebahasaan teks anekdot Peserta didik mengalihwacanakan teks dari tulis menjadi visual gambar Peserta didik menilai antarteman (Jumlah materi yang kalian kuasai/jumlah seluruh materi) 100% 1. Jika 70−100% materi di atas sudah dikuasi, peserta didik diberi aktivitas pengayaan. 2. Jika materi yang dikuasi masih di bawah 70%, peserta didik mendiskusikan kegiatan remedial yang didapat dilakukan dengan guru. Kepala Sekolah, …………………………….. NIP Guru Bahasa Indonesia, Vitta Dewi Melinda, S.Pd. NIP
LAMPIRAN LAMPIRAN 1. RUBRIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN PENILAIAN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF Tulislah perasaan apa yang kamu rasakan saat ini melalui tautan nearpod https://app.nearpod.com/?pin=B6D8031382BCC63D3E9B4AD72E158144- 1&&utm_source=link PENILAIAN SIKAP Rubrik Aspek penilaian sikap Skor Maksimal Peserta didik memiliki sikap Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia 4 Peserta didik memiliki nalar kritis dalam memecahkan masalah dan menyampaikan argumentasi 4 Peserta didik memiliki kreativitas dalam menghasilkan produk karya sendiri 4 Skor maksimal 12 Instrumen No Nama Peserta Didik Skor Perolehan Bertakwa Skor kepada Tuhan yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia Bernalar kritis Kreatif 1 2 3 4 5, dst
PENILAIAN PENGETAHUAN Rubrik No Soal Kunci Jawaban Skor 1 Apa tema video anekdot yang telah kalian simak? A.Kemiskinan B. Agama C. Seni D.Pendidikan E. Hukum E 6,25 2 Apa yang menjadi permasalahan dalam video anekdot tersebut? A.Masa hukuman yang tidak adil B. Masa hukuman yang terlalu lama C. Masa hukuman yang terlalu singkat D.Masa hukuman yang dipersingkat karena sogokan E. Masa hukuman yang dipersingkat karena orang dalam A 6,25 3 Koda dalam video tersebut adalah.. A.Kedua tokoh menyepakati sendiri masa hukuman yang seharusnya B. Polisi menambah masa hukuman keduanya karena berdebat C. Polisi mengurangi masa hukuman karena berkelakuan baik D.Dilakukan sidang ulang E. Kedua tahanan dibebaskan C 6,25 4 Makna video anekdot tersebut adalah A.Hukum di Indonesia sudah berjalan dengan baik B. Anak muda harus menjadi penegak hukum C. Penegakan hukum di Indonesia masih perlu diperbaiki D.Keadilan dan kemiskinan menjadi permasalahan utama Indonesia E. Masyarakat sebaiknya jangan bertindak criminal agar tidak masuk penjara C 6,25 5 Video tersebut termasuk anekdot karena… A.Mengandung pesan moral B. Mengandung unsur politik C. Mengandung unsur hiburan D.Mengandung unsur sindiran E. Mengandung unsur ilmiah D 6,25 6 Bentuk sindiran yang muncul dalam video tersebut adalah… A.Melalui bagian tokoh menghitung lama hukuman yang seharusnya, yaitu 5 juta tahun B. Melalui dialog “makin banyak duit yang dicuri makin singkat hukumnnya” C. Melalui bagian polisi yang memperlakukan tahanan tidak adil D.Melalui bagian penambahan hukuman bagi tahanan pencuri ayam E. Melalui bagian pengurangan hukuman bagi tahanan koruptor B 6,25 7 Perhatikan struktur anekdot : Struktur teks anekdot 1. Koda 2. Krisis 3. Abstraksi 4. Reaksi 5. Orientasi Urutan struktur teks anekdot yang tepat adalah …. B 6,25
A. 3-5-4-2-1 B. 3-5-2-4-1 C. 3-4-5-2-1 D. 3-2-4-5-1 E. 3-4-2-5-1 8 Berikut ini yang termasuk unsur kebahasaan kecuali ... A. Konjungsi menyatakan yang menyatakan hubungan waktu B. Kalimat retoris C. Kalimat tanya D. Kata kerja aksi E. Kalimat yang menyatakan peristiwa masa lalu E 6,25 9 Kisah Pemulung Pada siang hari di sebuah kompleks perumahaan yang kelihatan mewah terjadi perdebatan antara Pak RT dan Pak Pemulung. Masalah yang mereka debatkan adalah hal remeh yaitu di lingkungan perumahan itu, memang sudah banyak ditempel papan dengan tulisan “Pemulung Dilarang Masuk”, tetapi masih saja ada pemulung yang tidak menaati aturan tersebut. Pak RT : “Pak sedang cari apa di tempat sampah itu? Lihat tulisan di perumahan ini, tidak?” Pemulung :“Emang tulisannya apa, Pak?” Pak RT : “Di papan itu tertulis Pemulung Dilarang Masuk, lantas kenapa Bapak nekat masuk di perumahan ini?” Pemulung : “Yah, Pak RT ini gimana sih… kalau saya bisa baca tulisan yang di papan itu, tentu saya tidak akan jadi pemulung, Pak!” Dari teks anekdot di atas, makna tersiratnya adalah... A. Masih banyak orang miskin di sekitar kita! B. Pemulung dilarang masuk! C. Banyak pemulung yang tidak menaati peraturan. D. Ternyata angka buta aksara disekitar kita masih banyak. E. Ternyata masih banyak pemulung disekitar kita. D 6,25 10 Dari teks anekdot di atas, konjungsi yang menyatakan hubungan waktu adalah... A. Kemudian B. Dan C. Yang D. Dengan E. Di A 6,25 11 Bacalah susunan teks anekdot berikut ini dengan saksama! (1) “Kita sudah memenuhi permintaanmu.” kata editor itu memberitahu si pengarang. (2) Artikel itu disertai dengan sepucuk surat dari pengarangnya : “Atur saja pemberian tanda bacanya dengan benar dan terbitkan seluruh ceritanya.” (3) “Tapi di waktu yang akan datang, silakan kirimkan saja pemberian tanda bacanya. Lalu kita terkenal karena menulis artikel kita sendiri.” (4) Gondolin, seorang penerbit dan editor yang terkenal dari harian Italia IL Mesagero, menerima sebuah artikel yang agak buruk dari seorang temannya yang sekaligus seorang politikus Susunan potongan-potongan teks yang tepat hingga menjadi anekdot yang utuh dan padat adalah …. D 6,25
A. (4)-(1)-(2)-(3) B. (4)-(3)-(1)-(2) C. (4)-(2)-(3)-(1) D. (4)-(2)-(1)-(3) E. (4)-(3)-(2)-(1) 12 Suatu hari guru menerangkan tentang biopori di depan kelas. “ Biopori itu bisa dijadikan sebagai salah satu usaha menghindari banjir”jelasnya. “Sekarang, Ibu beri tugas pada kalian untuk membuat biopori di sekitar rumah, lalu kalian foto. Fotonya nanti ditempel di buku tugas dan berikan deskripsi”. Tiba-tiba seorang anak berkomentar.”Syukurlah Bu, jalan menuju rumah saya sudah banyak bioporinya, tapi kata bapak itu bukan untuk menanggulangi banjir, melainkan biopori akibat sering banjir”. Mendengar itu semua anak dan Bu guru tertawa. Pada anekdot tersebut, kalimat yang menunjukkan koda adalah … A. Tiba-tiba seorang anak berkomentar. B. Mendengar itu semua anak dan Bu guru tertawa. C.Biopori itu bisa dijadikan sebagai salah satu usaha menghindari banjir”jelasnya D. Syukurlah Bu, jalan menuju rumah saya sudah banyak bioporinya E. Fotonya nanti ditempel di buku tugas dan berikan deskripsi B 6,25 13 Kita dapat memahami teks anekdot dan dapat memanfaatkannya sebagai sarana untuk... A. Menyelesaikan persoalan-persoalan yang kita hadapi di dunia nyata B. Mempertahankan bangsa agar berpegang tegus terhadap Pancasila C. Sumber aktualisasi diri penggunanya pada konteks sosial-budaya akademis D. Menyampaikan kritik terhadap persoalan-persoalan pada bidangbidang layanan tersebut E. Memperoleh ilmu pengetahuan melalui pendidikan D 6,25 14 Perhatikan teks di bawah ini ! Seorang dosen Fakultas Hukum sedang memberi kuliah Hukum Pidana. Saat tiba sesi tanya jawab si Ali bertanya pada dosen, ”Apa kepanjangan dari KUHP,Pak?” Lalu dosen tidak menjawab sendiri, tetapi dilemparkannya pada si Ahmad. “Saudara Ahmad, coba bantu saya untuk menjawab pertanyaan saudara Ali!” pinta beliau. Dengan tegas si Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak!” tegasnya. Mahasiswa lain tentu tertawa, sedang pak dosen gelenggeleng kepala, seraya menambahkan pertanyaan pada si Ahmad, “Saudara Ahmad, darimana Saudara tahu jawaban itu?” Dasar si Ahmad, pertanyaan tersebut dijawabnya pula dengan tegas, “Peribahasa Inggris mengatakan ‘Pengalaman adalah guru yang terbaik’ begitu, Pak!” Seisi kelas tertawa. Lalu tawa mereda dan kelas kembali tenang. Arti istilah ‘Kasih Uang Habis Perkara’ dalam teks tersebut adalah …. A. Setiap perkara dikenai biaya B. Setiap perkara dapat ditindaklanjuti dengan uang C. Setiap perkara dapat diselesaikan dengan uang D. Setiap perkara tidak dapat diuangkan E. Setiap perkara tidak dapat diselesaikan C 6,25
15 Kelucuan teks anekdot terdapat pada bagian … A. Dosen sedang memberi kuliah hukum pidana. B. Saat sesi tanya jawab antara mahasiswa dan dosen. C. Saat Ahmad memplesetkan KUHP menjadi Kasih Uang Habis Perkara. D. Para mahasiswa tertawa mendengar jawaban Ahmad. E. Para mahasiswa menertawakan keluguan Ahmad menjawab pertanyaan dosen C 6,25 16 Teks anekdot berjudul KUHP terdapat kritikan dalam kalimat ... A. Apa kepanjangan KUHP, Pak? B. Dengan tegas Ahmad menjawab, “Kasih Uang Habis Perkara, Pak …! C. Semua mahasiswa di kelas itu tercengang. Mereka berpandangpandangan D. Mahasiswa lain tentu tertawa, sedangkan pak dosen hanya menggelenggelengkan kepala seraya menambahkan pertanyaan kepada Ahmad E. Dasar Ahmad, pertanyaan pak dosen dijawabnya dengan tegas B 6,25 Skor Maksimal 100 Instrumen Kelompok Jumlah benar Jumlah salah Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9
PENILAIAN KETERAMPILAN Rubrik Aspek penilaian Kriteria Skor Skor maksimal Pemilihan judul Judul sesuai dengan teks 15 Judul kurang sesuai dengan teks 8 15 Judul tidak sesuai dengan teks 0 Kesesuaian isi komik dengan isi teks Isi komik sangat sesuai dengan isi teks yang telah dibaca 30 Isi komik kurang sesuai dengan isi teks yang 30 telah dibaca 15 Isi komik sangat sesuai dengan isi teks yang telah dibaca 0 Pemunculan ciri teks anekdot Dialog/kalimat ilustrasi mengandung ciri teks anekdot 20 20 Dialog/kalimat ilustrasi tidak mengandung ciri teks anekdot 0 Penggunaan ejaan dan diksi Seluruh tulisan menggunakan ejaan dan diksi yang tepat 20 Sebagian tulisan menggunakan ejaan dan diksi 20 yang tepat 10 Tulisan tidak menggunakan ejaan dan diksi yang tepat 0 Kesesuaian gambar dengan dialog/kalimat ilustrasi Gambar sesuai dengan dialog/kalimat ilustrasi 15 Gambar kurang sesuai dengan dialog/kalimat 15 ilustrasi 8 Gambar tidak sesuai dengan dialog/kalimat ilustrasi 0 Skor Maksimal 100 Instrumen No Nama Peserta Didik Skor Perolehan Judul Isi Bahasa Ejaan Skor & Diksi Gambar 1 2 3 4 5, dst
LAMPIRAN 2. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK LKPD 1. Soal Pilihan Ganda Tautan https://app.quizwhizzer.com/game/651bf7afc01dec00166daf7a
LKPD 2. LEMBAR KERJA KETERAMPILAN MENULIS Bacalah teks anekdot di bawah ini dengan seksama! TEKS 1 PEMULUNG YANG BUTA HURUF Pada sore hari di sebuah kompleks perumahan, yang kelihatan mewah terjadi perdebatan antara ibu RT dan pemulung. Masalah yang mereka debatkan yaitu hal remeh, tentang tulisan yang banyak ditempel papan dengan tulisan "Pemulung Dilarang Masuk". Namun, masih saja ada pemulung yang tidak menaati aturan tersebut. Ibu RT: "Pak sedang cari apa di tempat sampah?" Pemulung: "Sudah tentu cari barang bekas atau botol plastik yang dapat didaur ulang bu" Ibu RT: "Maaf ya, Bapak bisa baca tulisan yang ada di depan pintu gerbang perumahan ini?" Pemulung: "Bagaimana tulisannya?" Ibu RT: "Di papan itu tertulis 'Pemulung Dilarang Masuk', kenapa bapak nekat masuk di perumahan ini?" Pemulung: "Bagaimana, ini bagaimana sih... kalau saya bisa baca tulisan yang di papan itu, tentu saya tidak akan jadi pemulung, Bu!" Ibu RT pun kemudian terdiam membisu. Ibu RT berpikir bahwa jawaban pemulung itu ada benarnya juga. Ternyata, pemulung tadi buta huruf, jelaslah dia tidak bisa baca papan larangan. TEKS 2 BUANG SAMPAH DI SINGAPURA Singapura termasuk salah satu negara yang bersih. Siapa pun yang membuang sampah sembarangan bisa didenda meskipun hanya membuang puntung rokok. Suatu ketika, si Azam sedang berlibur, tetapi tampaknya ia tak tahu akan adanya peraturan itu. Ia merokok sendirian sambil duduk di bangku. Karena rokoknya sudah hampir habis, ia membuang puntung rokoknya begitu saja dan jatuh persis di sisi kaki kanannya. Tanpa disangka-sangka, tiba-tiba datang petugas dan menegur Azam dengan suara tegas. "Tahukah Anda bahwa Anda telah melakukan pelanggaran?" "Tidak tahu. Apa gerangan yang telah saya perbuat?" jawab Azam. "Anda telah membuang sampah sembarangan, yaitu puntung rokok," tegas petugas itu. Dengan sigap Azam menjawab, "Oh..., maaf terjatuh." Lalu, diambilnya puntung rokok itu serta langsung diisapnya lagi. Petugas itu hanya terbelalak keheranan. Kemudian, ia pergi meninggalkan Azam. TEKS 3 BLUSUKAN Pada malam Jumat, sejumlah politisi melakukan "blusukan" ke daerah-daerah banjir. Mereka membawa sembako untuk dibagi-bagikan kepada korban banjir. Tidak ketinggalan, Darman juga meninjau salah satu daerah yang menjadi korban banjir. Ia menebar senyum dan menjadi pusat perhatian warga. Akan tetapi, Darman sial. Ia terperosok ke selokan dan terseret oleh banjir. Darman ditolong oleh regu penyelamat. Darman pingsan setelah melihat tulisan "Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas" yang menempel di dinding. Lalu, ia dibawa ke tempat yang aman
Setelah membaca ketiga teks, pilihlah satu teks yang kamu minati, kemudian coba buat komik strip tentang teks tersebut pada kolom komik di bawah ini dengan penuh kreativitas! Nama: No. Absen: Judul Komik:
LAMPIRAN 2. PENGAYAAN DAN REMEDIAL Pengayaan Peserta didik dengan hasil belajar yang telah memenuhi kriteria layak dalam KKTP diberikan pengayaan antara lain: a) Mencari video anekdot melalui berbagai sumber b) Menganalisis isi video untuk menemukan unsur sindiran di dalamnya Remedial Peserta didik dengan hasil belajar yang belum memenuhi kriteria layak dalam KKTP diberikan remedial berupa soal pemahaman tentang ulasan keseluruhan materi.
LAMPIRAN 3. MATERI AJAR A. Pengertian Teks Anekdot Anekdot merupakan cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan. Anekdot mengangkat cerita tentang orang penting (tokoh masyarakat) atau terkenal umumnya berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Kejadian nyata ini kemudian dijadikan dasar cerita lucu dengan menambahkan unsur rekaan. Seringkali, partisipan (pelaku cerita), tempat kejadian, dan waktu peristiwa dalam anekdot tersebut merupakan hasil rekaan. Meskipun demikian, ada juga kejadian yang tidak berasal dari kejadian nyata. B. Tujuan Teks Anekdot Teks anekdot juga berfungsi untuk menggambarkan suatu tokoh dari gambaran umum yang dinilai masyarakat. Anekdot terkadang bersifat sindiran alami, juga dapat berupa kritikan untuk membuka pikiran pembaca. C. Struktur Teks Anekdot Adapun struktur teks anekdot yang mesti diketahui, yaitu sebagai berikut. 1. Abstraksi Bagian awal dari paragraf yang dapat memberikan suatu gambaran umum yang mengenai isi teks anekdot tersebut. 2. Orientasi Suatu kondisi dimana kejadian berawal. 3. Krisis Permasalahan yang utama terdapat dalam teks anekdot atau memunculkan masalah. 4. Reaksi Memunculkan reaksi untuk dapat menyelesaikan masalah yang timbul dalam krisis. 5. Koda/Reorientasi Terdapat pada bagian akhir dari teks anekdot. D. Ciri-ciri Teks Anekdot Teks anekdot juga memiliki ciri-ciri yang dapat berguna sebagai pembeda dari teks-teks lainya. Ciri-ciri tersebut dapat kalian lihat sebagai berikut. 1. Teks anekdot bersifat humor atau lelucon, artinya teks anekdot berisikan kisah-kisah lucu atau bualan. 2. Bersifat menggelitik, artinya teks anekdot akan membuat pembacanya merasa terhibur dengan kelucuan yang ada dalam teks. 3. Bersifat menyindir. 4. Bisa jadi mengenai orang penting. 5. Memiliki tujuan tertentu. 6. Kisah cerita yang disajikan hampir menyerupai dongeng. 7. Menceritakan tentang karakter hewan dan manusia sering terhubung secara umum dan realistis.
8. Menceritakan manusia pada umum secara realistis. 9. Biasanya mengenai orang-orang penting. E. Kaidah Kebahasaan Teks anekdot juga memiliki kaidah kebahasaan tersendiri berbeda dari teks lainnya. Kaidah kebahasaan itu bisa kalian lihat di bawah ini. 1. Teks anekdot menggunakan waktu lampau, adapun contohnya yaitu saya tidak bisa tidur sampai semalaman 2. Teks anekdot menggunakan pernyataan rotoris, adapun contohnya yaitu apakah dia tahu? 3. Teks anekdot menggunakan kata penghubung atau konjungsi, adapun contohnya yaitu: lalu, setelah itu, kemudian, dan lain-lain 4. Teks anekdot menggunakan kata kerja, adapun contohnya: pergi, duduk, dan berdiri. 5. Teks anekdot menggunakan kalimat perintah, adapun contohnya yaitu buanglah, ambillah dan lain-lain 6. Teks anekdot menggunakan kalimat seru. F. Langkah-langkah Menulis Teks Anekdot Ada 6 langkah yang harus diperhatikan dalam menyusun teks anekdot, antara lain: a) menentukan topik sebagai masalah yang akan disorot b) menentukan tokoh terkait c) menentukan peristiwa yang menjadi latar belakang d) merinci peristiwa dalam alur anekdot yang meliputi abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda e) mengembangkan kerangka anekdot menjadi sebuah cerita yang utuh f) penyuntingan
LAMPIRAN 4. MEDIA PEMBELAJARAN 1. Media tes diagnostik: nearpod https://app.nearpod.com/?pin=B6D8031382BCC63D3E9B4AD72E158144- 1&&utm_source=link 2. Media mengacak tempat duduk peserta didik: pickerwheel https://pickerwheel.com/tools/random-team-generator/ 3. Media pembelajaran menyimak: video youtube https://www.youtube.com/watch?v=WvK0OiYxlLE 4. Media menyampaikan materi: salindia materi https://docs.google.com/presentation/d/14kuZlRGitogxryFy9rheqHlRY8cLMgrh/edi t?usp=sharing&ouid=106385015064955452993&rtpof=true&sd=true 5. Media kuis (asesmen pengetahuan): quizwhizzer https://app.quizwhizzer.com/game/651bf7afc01dec00166daf7a 6. Media pengumpulan komik strip (asesmen keterampilan): padlet https://padlet.com/vittadewimelinda/komik-strip-anekdot-nnrb0uocfomf3joe
LAMPIRAN 5. GLOSARIUM Anekdot : cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya Discovery learning : model pembelajaran di mana di dalamnya menekankan proses untuk memahami suatu konsep dari materi secara aktif dan mandiri untuk selanjutnya diperoleh kesimpulan Komik strip : rangkaian cerita bergambar yang divisualisasikan lewat suatu halaman Mengalihwacanakan : mengubah atau mengalihkan suatu bentuk karya ke dalam bentuk lainnya
LAMPIRAN 6. DAFTAR PUSTAKA https://www.ruangguru.com/blog/contoh-teks-anekdot https://www.youtube.com/watch?v=WvK0OiYxlLE Kamus Besar Bahasa Indonesia. https://kbbi.kemdikbud.go.id/ Prasetya, Kabul, & Wijayanti, Dedi. 2022. Bahan Ajar Teks Anekdot. Penerbit K-Media: Yogyakarta