The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Wingko babat merupakan salah satu jajanan khas yang dikenal berasal dari Semarang. Namun ternyata sejarah dari jajanan khas Semarang satu ini awalnya berasal dari Lamongan, Jawa Timur. Wingko babat sendiri baru dikenal di Semarang mulai tahun 1944, sedangkan di di tempat asalnya yaitu Kecamatan Babat, Lamongan, wingko babat sudah ada sejak 1898.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Citra Rahma Azhari, 2024-01-07 15:24:58

KEARIFAN LOKAL MAKANAN TRADISIONAL "WINGKO BABAT"

Wingko babat merupakan salah satu jajanan khas yang dikenal berasal dari Semarang. Namun ternyata sejarah dari jajanan khas Semarang satu ini awalnya berasal dari Lamongan, Jawa Timur. Wingko babat sendiri baru dikenal di Semarang mulai tahun 1944, sedangkan di di tempat asalnya yaitu Kecamatan Babat, Lamongan, wingko babat sudah ada sejak 1898.

Kearifan Lokal Makanan Tradisional “Wingko Babat” Kearifan Lokal Makanan Tradisional “Wingko Babat” DISUSUN O LE H : C IT R A R A HMA A Z H A R I/ 2 1 8 6 2 0 6 0 7 7


Identitas Penulis Penulis bernama Citra Rahma Azhari lahir pada tanggal 27 September 2001 di Trenggalek, terlahir sebagai anak pertama dari dua bersaudara. Memulai pendidikan pada tahun 2005 di TK Dharma Wanita 1 Sumberdadi tamat pada tahun 2007. Selanjutnya menempuh pendidikan pada tahun yang sama di SDN 2 Sumberdadi, Kecamatan Trenggalek dan tamat pada tahun 2014. Selanjutnya penulis melanjutkan Pendidikan ke SMPN 3 Trenggalek lulus pada tahun 2017. Kemudian melanjutkan pendidikan ke SMKN 2 Trenggalek dengan mengambil jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga selama 3 tahun sehingga lulus pada tahun 2020 atau lulus di zaman Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Dengan adanya COVID-19 saya memutuskan berhenti 1 tahun untuk mencari bekal kuliah dahulu dengan mengajari anak-anak Tk dan SD yang kesulitan belajar disekitaran rumah karena dampak dari COVID-19 tersebut. Setahun telah berlalu kemudian mendaftarkan diri untuk menempuh pendidikan S1 di STKIP PGRI Trenggalek dengan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada angkatan 2021. Semoga dengan adanya buku ajar ini dapat menambah pengetahuan mengenai makanan tradsional “Wingko Babat”. Motto " live everything seriously to realize a dream". Email “[email protected] ii


K A T A PENGANT A R Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, Flipbook yang berjudul "Kearifan Lokal Makanan Tradisional Wingko Babat" dapat diselesaikan dengan baik. Flipbook ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengembangan Pembelajaran IPS SD yang diampu oleh Bapak Angga Setiawan, M. Pd. Melalui flipbook ini, membahas kearifan lokal makanan tradisional yang berasal dari Lamongan. Dalam flipbook ini terdapat beberapa pembahasan mulai dari dari sejarah, pembuatannya, manfaat mempelajarinya hingga cara melestarikan makanan tradisional ini. Wingko babat ini menjadi makanan tradisional untuk Cemilan sajian manis yang terbuat dari campuran kelapa parut dan tepung ketan. Proses pembuatan wingko babat sangatlah mudah dan bahan yang digunakan sangat mudah untuk dicari. Maka dari itu, penulis mengambil judul ini untuk melestarikannya agar tetap dikenal di setiap kalangan. Penulis menyadari bahwa flipbook ini masih memerlukan penyempurnaan. Namun, penulis berharap semoga kehadiran flipbook ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan. Pembaca dapat memberikan saran dan kritik kepada penulis bisa membuat flipbook lebih baik lagi. Trenggalek, Januari 2024 Penulis iii


Identitas Penulis....................................................................................................ii Kata Pengantar....................................................................................................iii Daftar Isi..............................................................................................................iv Daftar Gambar.......................................................................................................v Bab I Pendahuluan.................................................................................................1 A. Latar Belakang...............................................................................................1 B. Rumusan Masalah..........................................................................................2 C. Tujuan...........................................................................................................2 D. Manfaat.........................................................................................................2 Bab II Pembahasan................................................................................................3 A. Sejarah Makanan Tradisional Wingko Babat..................................................3 B. Komponen Makanan Tradisional Wingko Babat.............................................6 C. Manfaat Makanan Tradisional Wingko Babat Untuk Siswa SD.....................8 D. Cara Melestarikan Makanan Tradisional Wingko Babat...............................10 Bab III Penutup....................................................................................................13 A. Kesimpulan..................................................................................................13 B. Pesan dan Kesan...........................................................................................14 Daftar Pustaka.....................................................................................................15 DA FT A R ISI iv


Gambar 1.................................................................................................................3 Gambar 2.................................................................................................................4 Gambar 3.................................................................................................................5 Gambar 4.................................................................................................................6 Gambar 5.................................................................................................................6 Gambar 6.................................................................................................................6 Gambar 7.................................................................................................................6 Gambar 8.................................................................................................................7 Gambar 9.................................................................................................................7 Gambar 10...............................................................................................................7 Gambar 11...............................................................................................................7 Gambar 12...............................................................................................................7 Gambar 13...............................................................................................................7 Gambar 14...............................................................................................................8 Gambar 15...............................................................................................................8 Gambar 16...............................................................................................................8 DA FT A R GAMB A R v


A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman, baik itu dari segi budaya, agama, suku bangsa, bahasa, maupun adat istiadat. Keberagaman ini menjadi salah satu kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia, dan menjadi ciri khas yang membedakan Indonesia dengan negara-negara lainnya. Keberagaman Indonesia juga tercermin dalam keberagaman makanan tradisional di setiap daerah. Keberagaman makanan tradisional ini juga menjadi salah satu ciri khas Indonesia. Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khas yang berbeda-beda. Salah satunya makanan tradisional khas Jombang yang bernama “Wingko Babat”. Asal muasal kue yang terbuat dari kelapa muda, tepung beras ketan dan gula ini, maka menurut beberapa catatan resmi wingko adalah makanan khas Lamongan. Wingko babat sendiri baru dikenal di Semarang mulai tahun 1944, sedangkan di di tempat asalnya yaitu Kecamatan Babat, Lamongan, wingko babat sudah ada sejak 1898.Jajanan satu ini awalnya pertama kali dibuat oleh Loe Soe Siang dan istrinya Djoa Kiet Nio pada 1898. Keduanya merupakan perantau dari Tiongkok yang kemudian menetap di Babat, Lamongan. Selanjutnya usaha Loe Soe Siang diteruskan oleh dua anaknya yaitu Loe Lan Ing dan Loe Lan Hwa. Wingko babat biasanya berbentuk bundar dengan tekstur padat dan kenyal serta biasa disajikan dalam keadaan hangat dan dipotong kecil-kecil. Wingko babat dapat dijual dalam bentuk bundar yang besar atau juga berupa kue-kue kecil yang dibungkus kertas. Kombinasi gula dan kelapa menjadikan kue ini nikmat. Wingko babat biasanya dikonsumsi sebagai hidangan selingan (Murdijati, 2007). Untuk mengetahui lebih lanjutnya, penulis akan menjabarkan beberapa hal yang akan dibahas untuk menjadi sebuah bahan ajar makanan tradisional “Wingko Babat”. Makanan ini jika dikonsumsi memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Menurut AKG B A B I PENDA H ULUAN 1


(Angka Kecukupan Gizi) atau sesuai kebutuhan gizi per hari dari Kemenkes RI, bermanfaat untuk kesehatan seperti berikut ini.: Menghasilkan energi ➠ Manfaat dari cukup tingginya kandungan energi, Membantu menurunkan berat badan (diet) ➠ Manfaat dari cukup tingginya kandungan serat serta Mengatasi dan mencegah terjadinya penyakit diabetes ➠ Manfaat dari cukup tingginya kandungan serat. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana sejarah dari makanan tradisional Wingko Babat? 2. Apa saja komponen yang terkandung dalam makanan tradisional Wingko Babat? 3. Apa saja manfaat mengkonsumsi makanan tradisional Wingko Babat? 4. Bagaimana cara melestarikan makanan tradisional Wingko Babat? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui sejarah makanan tradisional Wingko Babat 2. Untuk mengetahui komponen yang terdapat dalam makanan tradisional Wingko Babat 3. Untuk mengetahui manfaat makanan tradisional Wingko Babat 4. Untuk Mengetahui cara melestarikan makanan tradisional Wingko Babat D. Manfaat 1. Bagi Pendidik Untuk bahan bahan pembelajaran ketika pembelajaran berlangsung. 2. Bagi Peserta Didik Untuk menambah pengetahuan tentang kearifan lokal makanan tradisional “Wingko Babat” 2


A. Sejarah Makanan Tradisional Wingko Babat Gambar 1. Wingko Babat Wingko babat merupakan salah satu jajanan khas yang dikenal berasal dari Semarang. Namun ternyata sejarah dari jajanan khas Semarang satu ini awalnya berasal dari Lamongan, Jawa Timur. Wingko babat sendiri baru dikenal di Semarang mulai tahun 1944, sedangkan di di tempat asalnya yaitu Kecamatan Babat, Lamongan, wingko babat sudah ada sejak 1898. Jajanan satu ini awalnya pertama kali dibuat oleh Loe Soe Siang dan istrinya Djoa Kiet Nio pada 1898. Keduanya merupakan perantau dari Tiongkok yang kemudian menetap di Babat, Lamongan. Selanjutnya usaha Loe Soe Siang diteruskan oleh dua anaknya yaitu Loe Lan Ing dan Loe Lan Hwa. Loe Lan Ing merupakan pewaris generasi ke dua usaha wingko babat di Babat Lamongan. Sedangkan, Loe Lan Hwa bersama dengan suaminya The Ek Tjong (D Mulyono) dan dua anaknya kemudian mengungsi ke Semarang saat Babat dilanda kerusuhan pada 1944, karena kekalahan Jepang dalam Perang Dunia 2. Kemudian Loe Lan Hwa mulai memproduksi wingko babat di Semarang. Mulai dari momen inilah yang menjadi cikal bakal terkenalnya wingko babat di Semarang. Loe Lan Hwa menjual wingko babatnya dari pintu ke pintu. BAB II PEMBAHASAN 3


Selain itu, jajanan ini juga dititipkan pada salah satu kios sederhana yang menjual makanan di Stasiun Tawang. Semakin lama, wingko babat buatan Loe Lan Hwa mulai digemari hingga kini dikenal sebagai makanan khas Semarang. Awalnya wingko babat olahan Loe Lan Hwa dan suaminya hanya dikemas menggunakan kertas makanan biasa tanpa merek. Baru setelah Gambar 2. Wingko Babat Cap Kereta Api dibantu oleh suaminya, Loe Lan Hwa mulai menjajakan wingko di kota Semarang. Mereka menjual kue ini dengan cara berkeliling dari rumah ke rumah, selain itu mereka juga menitipkan wingko pada kios-kios di sekiratan stasiun kereta api dan terminal bus. Hal itu yang membuat wingko ini terkenal sebagai salah satu makanan yang ditawarkan kepada penumpang sebagai oleh-oleh atau makanan khas Semarang. Jajanan ini dititipkan ke kioskios penjual makanan, dan juga wingko babat mulai dijual secara asongan. Tak disangka-sangka, ternyata kue legit ini laku dan disukai oleh orang-orang Semarang, hingga akhirnya kue ini dikenal dan dikaitkan sebagai salah satu kue dan oleh-oleh khas Semarang. Masyarakat Semarang yang kala itu penasarann dengan kue baru ini, akhirnya menanyakan kepada Nyonya Lie Lan Hwa, apa nama kue unik ini. Untuk mengenang tempatnya dibesarkan sekaligus kampung halamannya, akhirnya Nyonya Loe Lan Hwa memberi nama “Wingko Babat, ” Babat dalam nama makanan ini merujuk kepada daerah Babat di Lamongan. Jadi dari cerita ini dan asal usulnya kita dapat menyimpulkan bahwa kue yang enak dimakan bersama teh hangat ini adalah kuliner asli Lamongan, Jawa Timur. 4


Meskipun menjadi makanan yang terkenal di tempat yang jauh dari asalnya, ternyata wingko tradisional dengan resep milik Lie Soe Siang masih bertahan hingga kini. Anak lakilaki Pak Loe Soe Siang yang bernama Loe Lan Ing, membuka sebuah toko wingko yang bernama “Pabrik Loe Lan Ing”. Toko yang kini dipegang oleh generasi keempat Loe Lan Ing ini masih menjual dan mempertahankan rasa wingko yang dijualnya tetap sama seperti dulu, gurih dan manis. Kini Pabrik Lie Lan Ing tidak hanya membuat wingko babat original aja. Seiring dengan berkembangnya zaman dan trend ternyata juga berpengaruh kepada rasa dan kreasi wingko. Jika dahulu hanya ada rasa kelapa yang manis dan gurih, kini SoHip bisa merasakan wingko dengan aneka rasa tambahan, mulai dari durian, keju, pisang, coklat, hingga moka. Wingko berasal dari Babat, Lamongan, tetapi karena wingko dijual pada tempat-tempat orang melakukan perjalanan di Semarang, maka makanan ini diserap oleh masyarakat dan diberitakan oleh orang yang singgah di Semarang sebagai makanan khas dari Semarang. Semenjak Loe Lan Hwa dan suaminya yang membuka usahanya pada 1946, wingko babat lebih dikenal sebagai makanan khas dari Semarang daripada daerah asalnya di Kecamatan Babat, Lamongan. Produsen wingko babat kini juga sudah banyak tersebar di beberapa wilayah di Semarang. Itulah sejarah dari wingko babat yang awalnya berasal dari Lamongan hingga lebih dikenal sebagai jajanan dari Semarang. Gambar 3. Loe Lan Ing (Wingko Babat) 5


B. Komponen Makanan Tradisional Wingko Babat Cara membuat wingko babat, sangatlah mudah. Bahan dasar pembuatnya sangatlah praktis, tepung ketan dan kelapa parut. Wingko memiliki cita rasa gurih dan pulen, sangat nikmat dijadikan camilan bersama keluarga atau teman. Anda bisa membuat wingko sendiri di rumah dengan cara yang sangat mudah dan anti ribet. Hanya menggunakan teflon anti lengket, Anda bisa membuat wingko babat rumahan yang enak. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan Wingko Babat adalah sebagai berikut: Gambar 4. 150 gram tepung ketan putih Gambar 5. 400 gram kelapa parut setengah tua Gambar 6. 250 gram gula pasir Gambar 7. ½ sdt garam 6


Gambar 8. 50 gram tepung tapioka Gambar 9. 150 ml santan kelapa Gambar 10. 1 sdm minyak Gambar 11. 1 butir telur Gambar 12. Margarine Gambar 13. 1 sdt vanilli 7


C. Langkah- Langkah Pembuatan Wingko Babat Cara membuat wingko babat: Gambar 14. Adonan Wingko Babat Siapkan wadah yang bersih dan kering. Masukkan tepung ketan putih, kelapa parut, gula pasir, tepung tapioka, garam, vanili ke dalam wadah. Gambar 15. Adonan yang sudah diaduk rata Aduk rata dan remas – remas menggunakan tangan. Gambar 16. Adonan hingga dapat dipulung Masukkan santan sedikit demi sedikit sambil diremas terus hingga rata. Jika adonan berasa sudah dapat dipulung, tidak perlu menambahkan santan lagi. Jangan terlalu lembek atau encer. 8


Gambar 17. Cetak Adonan Wingko Babat Masukkan telur dan minyak goreng, aduk rata. Panaskan wajan datar anti lengket atau cetakan kue. Kemudian olesi dengan margarin. Bentuk adonan menjadi lingkaran Gambar 18. Pangganng Adonan yang sudah dibentuk Lalu panggang dengan api kecil hingga kuning kecoklatan dikedua sisinya. Gambar 16. Wingko Babat siap disajikan Jika wingko babat sudah mengeras dan kecoklatan, matikan kompor lalu angkat serta letakkan di atas piring untuk disajikan 9


D. Manfaat Makanan Tradisional Wingko Babat Untuk Siswa SD Setelah kita mempelajari pengertian dari wingko babat, adapun beberapa manfaat yaitu sebagai berikut: Dengan kita mengenalkan makanan tradisional ini , siswa dapat menjadi bagian untuk membantu memajukan kekayaan makanan tradisional. 1. Wingko Babat memberikan hal positif bagi tubuh, karena pembuatannya melalui bahan-bahan alami dan tanpa pewarna buatan. Sehingga akan memberikan pembelajaran pentingnya makanan yang sehat dalam kehidupan sehari-hari. 2. Proses pembuatan wingko babat dapat memmberikan pengaruh siswa untuk terampil dalam mengolah pangan dari banhan-bahan yang telah disediakan alam melalui lingkungan sekitar. 3. Pentingnya menjaga kelestarian makanan tradisional dapat menanamkan siswa untuk memiliki rasa tanggung jawab dalam memelihara serta memelihara makanan tradisional agar tetap ada. 4. 10


E. Cara Melestarikan Makanan Tradisional Wingko Babat Salah satu warisan budaya tak benda yang menjadi ciri khas kuliner khas semarang yaitu wingko babat. Wingko babat dikatakan sebagai warisan budaya tak benda sebab telah memiliki usia lebih dari 50 tahun sejak diproduksinya wingko pada tahun 1946. Wingko babat merupakan salah satu kuliner khas Semarang yang paling diminati oleh masyarakat kota Semarang maupun para wisatawan yang berkunjung, hal ini terbukti dengan semakin bertambahnya usahawan yang memproduksi wingko babat semenjak berdirinya wingko babat tahun 1946. Namun, di era globalisasi seperti sekarang makanan-makanan Barat semakin membanjiri pasar konsumen. Adanya selera masyarakat yang mulai berkembang, maka budaya peninggalan leluhur sedikit demi sedikit akan tergerus dengan budaya baru. Sehingga muncul budaya modern. Kebudayaan menurut Koentjoroningrat merupakan pencerminan dari nilai, keyakinan, pandangan, ide yang umumnya mempunyai komunitas, sehingga dapat diartikan sebagai jati diri masyarakat (Septemuryantoro, 2020:3). Peran kreatif masyarakat sangat dibutuhkan untuk mendukung upaya pelestarian wingko. Upaya tersebut antara lain: 1. Peran Pemerintah Pemerintah merupakan salah satu pelaku utama dalam mengatur kepetingan masyarakat yang berhubungan dengan kelangsungan hidup bagi masyarakat, daerah serta negaranya. Oleh karena itu, pemerintah juga berperan sebagai pengupaya pelestarian warisan peninggalan leluhur bagi generasi millenial yang mulai menganggap bahwa budaya daerah sebagai budaya yang kuno atau ketinggalan zaman, seperti halnya kuliner tradisional. Upaya tersebut dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengadakan festival atau acara-acara kuliner serta melakukan publikasi agar kuliner tradisional Semarang tetap diminati. 11


2. Peran Wirausahawan Para pelaku wirausaha wingko babat harus mempunyai banyak inovasi agar wingko babat tetap menjadi makanan favorit bagi generasi millenial. Dengan diberikannya inovasi tersebut merupakan bentuk dari upaya pelestarian wingko sebagai kuliner khas Semarang. Upaya tersebut dilakukan dengan cara menambah varian rasa, memberikan inovasi pada bentuk wingko, modivikasi kemasan, dll. 3. Peran Akademisi Lingkungan akademisi merupakan generasi yang terdidik, sehingga peran serta para akademisi sangat dibutuhkan dalam menjaga eksistensi kuliner tradisional khas Semarang, salah satunya wingko babat. Upaya pelestarian wingko dapat dilakukan melalui program penelitian, pengabdian, maupun praktik lapangan. 4. Peran Masyarakat Umum Peran aktif masyarakat seperti halnya masyarakat lokal Semarang sangat penting mengingat mereka secara langsung berhadapan dengan fenomena yang ada. Keterlibatan masyarakat sekitar diharapkan sebagai pelaku atau pendukung utama dalam perkembangan wingko. Dalam upaya nguri-uri budaya yang ada serta menggalakkan minat konsumen terhadap wingko. Kesadaran itu tercermin dalam sikap akan menghargai suatu peninggalan para leluhur. 12


A. Kesimpulan Wingko babat merupakan salah satu jajanan khas yang dikenal berasal dari Semarang. Namun ternyata sejarah dari jajanan khas Semarang satu ini awalnya berasal dari Lamongan, Jawa Timur. Wingko babat sendiri baru dikenal di Semarang mulai tahun 1944, sedangkan di di tempat asalnya yaitu Kecamatan Babat, Lamongan, wingko babat sudah ada sejak 1898. Meskipun menjadi makanan yang terkenal di tempat yang jauh dari asalnya, ternyata wingko tradisional dengan resep milik Lie Soe Siang masih bertahan hingga kini. Anak laki-laki Pak Loe Soe Siang yang bernama Loe Lan Ing, membuka sebuah toko wingko yang bernama “Pabrik Loe Lan Ing”. Toko yang kini dipegang oleh generasi keempat Loe Lan Ing ini masih menjual dan mempertahankan rasa wingko yang dijualnya tetap sama seperti dulu, gurih dan manis. Kini Pabrik Lie Lan Ing tidak hanya membuat wingko babat original aja. Seiring dengan berkembangnya zaman dan trend ternyata juga berpengaruh kepada rasa dan kreasi wingko. Jika dahulu hanya ada rasa kelapa yang manis dan gurih, kini SoHip bisa merasakan wingko dengan aneka rasa tambahan, mulai dari durian, keju, pisang, coklat, hingga moka. Wingko berasal dari Babat, Lamongan, tetapi karena wingko dijual pada tempat-tempat orang melakukan perjalanan di Semarang, maka makanan ini diserap oleh masyarakat dan diberitakan oleh orang yang singgah di Semarang sebagai makanan khas dari Semarang. Semenjak Loe Lan Hwa dan suaminya yang membuka usahanya pada 1946, wingko babat lebih dikenal sebagai makanan khas dari Semarang daripada daerah asalnya di Kecamatan Babat, Lamongan. Produsen wingko babat kini juga sudah banyak tersebar di beberapa wilayah di Semarang. Itulah sejarah dari wingko babat yang awalnya berasal dari Lamongan hingga lebih dikenal sebagai jajanan dari Semarang. Bab III Penutup 13


B. Pesan dan Kesan 1. Kesan Kearifan lokal makanan tradisional wingko babat dapat memberikan kesan yang berarti mengenai keragaman makanan khas di Indonesia. Dari awal ditemukannya makanan tradisional wingko babat tahun 1898 hingga saat ini menunjukkan perjalanan yang panjang untuk tetap dilestarikan agar bisa dikenal masyarakat. Ciri khas rasa yang gurih dengan perpaduan parutan kelapa membuat cita rasa semakin nikmat. 2. Pesan Nilai-nilai kebudaayn akan kearifan lokal yang berasal dari Lamongan ini proses pembuatannya yang memanfaatkan bahan-bahan alami untuk menunjukksn cita rasa yang khas. Dalam pembuatan wingko babat inipun juga masih sederhana. Dan dapat dibuat langsung di rumah. Sebagai generasi penerus banga, maka perlu ditanamkan melestarikan kearifan lokal yang ada di tempat daerah masing-masing ataupun lainnya. 14


Fitriana, Iva. 2024. Wingko Babat Kelezatan yang Tak Terbantahkan. https://www.kompasiana.com/iva06143/659961d0c57afb435c130273/wingko-babatkelezatan-yang-tak-terbantahkan Muhammad, Seno Aji. 2021. Sejarah Wingko Babat, si Kue Kelapa dengan Rasa Khas Gurih-Manis yang Jadi ‘Rebutan’ Dua Kota. https://www.hipwee.com/travel/sejarahwingko-babat/ Sunjata, W.P, dkk. 2014. “Kuliner Jawa Dalam Serat Centhini”. Yogyakarta: BPNB Oktaviany, Ayu Diah. 2022. Mengenal Wingko Babat Khas Semarang, Mulai dari Sejarah hingga Cara Membuat. Klik untuk baca: https://www.sonora.id/read/423149577/mengenal-wingko-babat-khas-semarang-mulaidari-sejarah-hingga-cara-membuat DAFTAR PUSTAKA 15


Click to View FlipBook Version