The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku ini ditujukan untuk Ibu-ibu PKK RT 05 Dusun Semuten yang disusun oleh Tim PKM-PM Universitas Gadjah Mada dengan judul "Tricolife: Peningkatan Kapasitas dan Pemberdayaan PKK Dusun Semuten melalui Inovasi Olahan Kelapa menjadi VCO, Sabun Blondo, dan Cookies Ampas Kelapa"

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Francesco Timothy Primaananta, 2023-11-20 23:43:01

Buku Pedoman Mitra "Tricolife"

Buku ini ditujukan untuk Ibu-ibu PKK RT 05 Dusun Semuten yang disusun oleh Tim PKM-PM Universitas Gadjah Mada dengan judul "Tricolife: Peningkatan Kapasitas dan Pemberdayaan PKK Dusun Semuten melalui Inovasi Olahan Kelapa menjadi VCO, Sabun Blondo, dan Cookies Ampas Kelapa"

Keywords: Pemberdayaan PKK,Olahan Kelapa,PKM

PRAKATA Puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan karunia-Nya, sehingga penulisan Buku Pedoman Mitra Tricolife dapat terselesaikan dengan baik. Buku ini ditulis sebagai respons atas permasalahan yang dihadapi masyarakat Dusun Semuten terkait potensi besar dari komoditas kelapa yang belum optimal dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan mereka. Berdasarkan kondisi ini, Buku Pedoman Program Tricolife disusun dengan tujuan untuk menghadirkan solusi inovatif dalam memanfaatkan potensi kelapa secara maksimal. Dengan mengembangkan agroindustri kelapa melalui produk bernilai ekonomi tinggi seperti Virgin Coconut Oil (VCO), sabun blondo, dan cookies ampas kelapa, kami berharap program ini dapat meningkatkan nilai tambah komoditas kelapa dan membuka peluang usaha yang lebih menguntungkan bagi masyarakat Dusun Semuten. Kami ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam kesuksesan penyusunan buku ini. Terima kasih kepada Ibu Ani Setyopratiwi. Dra., M.Si., selaku dosen pembimbing, atas bimbingan dan arahan yang berharga dalam proses penyusunan buku ini. Pengalaman dan pengetahuan yang Ibu berikan menjadi pilar kuat dalam menghadirkan informasi yang akurat dan berdaya guna. Tak lupa, kami juga berterima kasih kepada Bapak Mukidi, S.E., selaku Lurah Jatimulyo, Dlingo, Bantul, D.I. Yogyakarta, atas dukungan dan kerjasama yang luar biasa dalam pelaksanaan program ini. Bapak Mukidi telah memberikan izin dan dorongan yang sangat berarti bagi kelancaran program Tricolife di Dusun Semuten, serta kepada Bapak Ngatimin selaku Kepala Dukuh Semuten dan Ibu Ngatiyem selaku ketua PKK RT 5 Dusun Semuten, kami mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan penerimaan hangat selama kami berada di Dusun Semuten. Tanpa dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat Dusun Semuten, program ini tidak akan berjalan dengan baik. Kami menyadari bahwa penulisan Buku Pedoman Mitra Tricolife ini masih memiliki ruang untuk perbaikan. Oleh karena itu, masukan, saran, kritik, dan motivasi mengenai program ini sangatlah berarti. Semua kontribusi dari berbagai pihak akan menjadi acuan berharga dalam perbaikan dan pengembangan program ini di masa depan. Melalui buku ini, kami berharap dapat meningkatkan soft skill maupun hard skill pada masyarakat Dusun Semuten yang nantinya akan bermanfaat bagi banyak orang. Akhir kata, kami berharap Buku Pedoman Mitra Tricolife dapat menjadi panduan yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat yang tertarik dalam mengembangkan potensi kelapa dan menggerakkan roda perekonomian dengan lebih berdaya guna. Yogyakarta, 21 Juli 2023 Tim PKM-PM UGM ii


DAFTAR ISI PRAKATA..................................................................................................................................ii DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................iv DAFTAR TABEL.......................................................................................................................v BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1 BAB II PENGOLAHAN PRODUK.......................................................................................... 2 1. VCO (Virgin Coconut Oil)......................................................................................... 2 2. Sabun Blondo............................................................................................................. 5 3. Cookies Ampas Kelapa.............................................................................................. 8 BAB III PEMASARAN........................................................................................................... 11 1. Penjualan daring melalui toko online.......................................................................11 2. Penjualan Luring melalui toko atau bazaar............................................................. 16 3. Pengemasan dan promosi produk.............................................................................16 BAB IV PASCA PRODUKSI..................................................................................................18 1. Pangan industri rumah tangga atau PIRT.................................................................18 2. HPP (Harga Pokok Penjualan) dan Pembukuan laporan keuangan......................... 19 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... 23 PENUTUP................................................................................................................................24 iii


DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Program Tricolife..................................................................................................... 1 Gambar 2. Skema Pengolahan Inovasi Produk Kelapa..............................................................2 Gambar 3. Diagram Alir Pembuatan VCO................................................................................ 3 Gambar 4. Proses pembuatan VCO............................................................................................4 Gambar 5. Diagram alir pembuatan sabun blondo.....................................................................5 Gambar 6. Proses pembuatan sabun blondo...............................................................................7 Gambar 7. Diagram Alir Pembuatan Cookies Ampas Kelapa................................................... 9 Gambar 8. Proses pembuatan cookies ampas kelapa............................................................... 10 Gambar 9. Akun Shopee, Tokopedia, Lazada, dan Whatsapp Business.................................. 11 Gambar 10. Tata cara mengunggah produk pada aplikasi Shopee...........................................12 Gambar 11. Tata cara mengunggah produk pada aplikasi Tokopedia......................................13 Gambar 12. Tata cara mengunggah produk pada aplikasi Lazada........................................... 14 Gambar 13. Fitur - fitur sederhana yang ada di Whatsapp Business....................................... 15 Gambar 14. Kemasan dan label produk................................................................................... 16 Gambar 15. Akun media sosial Instagram............................................................................... 17 Gambar 16. Diagram alir pengajuan SPP-IRT......................................................................... 18 Gambar 17. Diagram alir penentuan HPP................................................................................20 Gambar 18. Laporan keuangan................................................................................................ 20 Gambar 19. Struktur Kelembagaan..........................................................................................22 iv


DAFTAR TABEL Tabel 1. Resep Sabun Blondo....................................................................................................8 v


BAB I PENDAHULUAN Program "Tricolife” merupakan program peningkatan kapsitas dan pemberdayaan PKK Dusun Semuten melalui inovasi olahan kelapa menjadi VCO, sabun blondo, dan cookies ampas kelapa. Program ini diajukan oleh Tim PKM Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) dari Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada. Program ini dibagi menjadi beberapa subprogram diantaranya adalah Gambar 1. Program Tricolife Kegiatan ini dimulai dengan sosialisasi program kemudian pelatihan pengolahan VCO, sabun blondo, dan cookies ampas kelapa yang bertempat di RT 05 Dusun Semuten. Selanjutnya untuk mendukung pemasaran produk dilakukan pendampingan pengajuan PIRT dan pelatihan pembukuan keuangan serta penentuan harga jual produk. Pemasaran dilakukan melalui penyuluhan tentang pendaftaran akun e-commerce dan Whatsapp Business serta menjalin kerja sama dengan toko/kantin sekolah sekitar, dan dilakukan penyuluhan terkait tata kelola media sosial dan teknik pengemasan yang baik dan benar. 1


BAB II PENGOLAHAN PRODUK Gambar 2. Skema Pengolahan Inovasi Produk Kelapa 1. VCO (Virgin Coconut Oil) ● Pengertian VCO Virgin Coconut Oil (VCO) adalah minyak kelapa yang diproses tanpa pemanasan maupun penambahan bahan-bahan kimia lain (Pranata dkk., 2020). ● Manfaat dan Keunggulan VCO VCO dapat menanggulangi berbagai penyakit seperti hepatitis, osteoporosis, diabetes, penyakit jantung, obesitas, dan berbagai penyakit yang disebabkan mikroba. Minyak VCO murni juga dapat memperbaiki sistem pencernaan (Hasibuan dkk., 2018). Selain itu, VCO juga mempunyai manfaat dalam peningkatan daya tahan tubuh serta mempercepat proses penyembuhan (Idris dan Armi, 2022). Perbedaan VCO dengan minyak kelapa dengan minyak kelapa biasa adalah VCO memiliki kadar air dan asam lemak bebas yang rendah, berwarna bening, berbau harum, serta mempunyai daya simpan cukup lama >12 bulan sedangkan minyak kelapa biasa berwarna kuning, berbau tidak harum, mudah tengik, dan daya simpan tidak lama (Marlina dkk., 2017). Oleh karena itu, produk VCO ini lebih unggul dibandingkan dengan minyak kelapa biasa. ● Kegunaan VCO a. VCO dapat dikonsumsi langsung karena memiliki banyak manfaat yang baik untuk kesehatan. Dalam banyak penelitian juga telah disebutkan jika VCO aman untuk dikonsumsi secara langsung. b. VCO dapat dioleskan langsung pada kulit sebagai pelembab c. VCO dapat digunakan sebagai bahan pembuatan obat-obatan dan kosmetik 2


d. VCO dapat digunakan sebagai bahan aromaterapi pengharum ruangan ● Alat dan Bahan Alat yang digunakan diantaranya: 1. Alat pemarut 2. Baskom 3. Toples 4. Botol 5. Corong 6. Mixer 7. Saringan Bahan yang digunakan diantaranya: 1. Kelapa tua 2. Air matang 3. Kapas ● Proses Pembuatan VCO 1) Diagram alir Gambar 3. Diagram Alir Pembuatan VCO 2) Detail pembuatan 1. Pastikan semua alat dan bahan dalam keadaan bersih dan baik. Kelapa tua yang sudah dibersihkan kemudian diparut menggunakan alat pemarut 2. Ampas kelapa kemudian ditambahkan air hangat dan peras kemudian saring. Perbandingan ampas kelapa dengan air adalah 1:1. 3. Santan didiamkan kurang lebih 30 menit untuk memisahkan air dan santan kental. Setelah terbentuk dua lapisan, dimana bagian atas adalah santan kental dan bagian bawah air, kemudian air di dalamnya dibuang hingga tersisa santan kental 4. Santan kental kemudian dimasukan ke dalam wadah dan di mixer selama kurang lebih 20-40 menit. Saat proses santan di mixer, santan berada 3


dalam kondisi dingin yaitu dengan memasukan toples berisi santan di wadah yang diberi es 5. Setelah kurang lebih 40 menit, santan akan membentuk coconut cream berwarna putih 6. Coconut cream kemudian dicairkan kembali dengan sedikit air hangat yang diletakan diluar wadah 7. Coconut cream yang telah cair dimasukan ke dalam toples tertutup kemudian didiamkan selama 12-15 jam 8. Setelah itu, coconut cream akan terbentuk 3 lapisan. Lapisan atas berupa minyak, lapisan tengah blondo, dan lapisan terakhir adalah air. 9. Disiapkan botol yang bersih yang bagian atasnya diletakkan corong yang dimasukan kapas selanjutnya minyak di sendok pelan-pelan dan disaring 10. Biarkan minyak menetes demi tetes ke dalam botol 11. VCO siap dikonsumsi Gambar 4. Proses pembuatan VCO ● Penyimpanan VCO VCO dapat bertahan sekitar 6 sampai 12 bulan dalam penyimpanan yang sesuai. Cara penyimpanannya: a. Hindari dari percikan air, asap, atau apapun yang dapat masuk ke dalam botol karena dapat mengkontaminasi dan merusak VCO. b. Hindari dari sentuhan kulit tangan karena dapat membuat VCO rusak (tengik) c. Simpan pada suhu ruang sekitar 24-26 d. Simpan di tempat kering, hindari terkena sinar matahari secara langsung, dan setelah dipakai segera ditutup kembali dengan rapat 4


2. Sabun Blondo ● Pengertian Sabun Sabun adalah bahan pembersih yang baik dan umum dipakai, karena mampu membersihkan kotoran dan mengontrol sejumlah bakteri patogen agar tidak memicu penyakit. Bahan utama dari pembuatan sabun adalah minyak nabati. Oleh karena itu, limbah yang dihasilkan dari proses VCO, yaitu blondo akan dimanfaatkan sebagai salah satu bahan pembuatan sabun. Blondo (Coconut presscake) merupakan hasil samping pembuatan minyak kelapa murni atau Virgin Coconut oil (VCO). Limbah VCO berupa blondo ini merupakan sumber lemak untuk dijadikan bahan baku pembuatan sabun padat. Untuk memaksimalkan perolehan minyak, blondo akan dipanaskan pada waktu tertentu sampai minyak keluar dan blondo mengering serta mengendap. Ketika minyak dan blondo memisah, maka minyak yang dihasilkan disaring dan dituangkan kedalam suatu wadah. Selain menggunakan minyak kelapa yang berasal blondo, juga digunakan minyak sawit dan minyak zaitun sebagai komposisi pelengkap. Minyak kelapa pada sabun pembuatan sabun berfungsi sebagai penarik kotoran, dan penghasil busa. Selain itu, minyak sawit memiliki kemampuan memadatkan sehingga dapat membantu dalam proses pembuatan sabun padat. Minyak zaitun berfungsi sebagai pelembab kulit. Pada pembuatan sabun digunakan natrium hidroksida (NaOH) untuk menghasilkan sabun padat, dan kalium hidroksida (KOH) untuk menghasilkan sabun cair. Saat pembuatan sabun harus memakai atribut pelindung diri, seperti pelindung mata/kacamata, pelindung mulut/masker, sarung tangan, serta memakai pakaian lengan panjang. Hal ini dilakukan karena pada pembuatan sabun digunakan bahan kimia NaOH/KOH (alkali) yang bersifat korosif, dimana jika terkena kulit bisa membuat kulit terbakar. ● Proses Pembuatan Gambar 5. Diagram alir pembuatan sabun blondo 5


1.) Alat a.) Wadah atau panci b.) Spatula karet/plastik c.) Hand blender (opsional) d.) Timbangan digital e.) Cetakan f.) Sendok g.) Gelas 2.) Bahan a.) Minyak kelapa b.) Minyak sawit c.) Minyak zaitun d.) NaOH konsentrasi 9M e.) Aquades 3.) Resep Dasar Sabun Padat a.) Minyak kelapa 144 gram b.) Minyak sawit 108 gram c.) Minyak zaitun 72 gram d.) Pewarna putih 3 gram e.) Pewarna mica pink 3 gram f.) Pewangi 4 gram g.) NaoH 60 gram h.) Aquades 144 gram 4.) Link toko alat dan bahan a.) Pewarna pink https://shp.ee/qethpnt b.) Pewarna putih https://shp.ee/iug48z4 c.) Cetakan dan talenan pemotong https://shp.ee/7yfqqip d.) Hand blender https://shp.ee/ahck6qz 5.) Cara Kerja a.) Siapkan semua alat dan bahan. Jangan lupa selalu gunakan atribut pelindung diri. . b.) Tuangkan aquades ke dalam wadah dan timbang sebanyak 144 gram. Pisahkan sebanyak 2 gram untuk melarutkan pewarna (apabila diperlukan). c.) Ambil NaOH di tempat terpisah dan timbang sebanyak 58 gram. Secara hati-hati masukkan NaOH ke dalam wadah air yang sebanyak 142 gram sedikit demi sedikit. d.) Aduk sampai semua NaOH larut. Diamkan beberapa saat sampai larutan mencapai suhu dibawah 40ºC atau suhu ruang. Selalu masukkan NaOH ke dalam air, jangan sebaliknya. Jika memasukkan sebaliknya akan memberikan efek gunung meletus. e.) Sembari menunggu larutan NaOH dingin. Timbang sesuai ukuran (144+108+72 = 360 gram) dan campur minyak ke dalam wadah yang sudah disediakan. *Jika minyak kelapa/kelapa sawit menggumpal 6


maka cairkan terlebih dahulu. Jika tidak ada yang menggumpal maka tidak perlu dipanaskan. f.) Pisahkan jumlah minyak (144 gram) dan NaOH (58 gram) menjadi 2 wadah. Wadah a dan b masing-masing berisi 180 gram minyak. Wadah c berisi 31,5 gram NaOh dan wadah d berisi 28,5 gram NaOH. g.) Larutkan 3 gram pewarna putih dengan air sebanyak 2 gram dan aduk hingga merata. Lalu untuk pewarna pink, langsung masukkan kedalam minyak wadah b sebanyak 3 gram dan aduk hingga merata h.) Ketika suhu larutan NaOH sudah mencapai sekitar 30-35ºC, tuangkan ke dalam minyak secara perlahan. NaOH wadah c dituangkan kedalam minyak wadah a, lalu pada NaOH wadah d dituangkan kedalam minyak wadah b. i.) Pada minyak wadah a, setelah dituangkan NaOH aduk sebentar lalu tuangkan kembali larutan pewarna putih. j.) Aduk secara terus menerus menggunakan spatula karet sampai mengental, biasanya memakan waktu lama. Gunakan stick blender/hand blender jika ingin lebih cepat mengental. k.) Lalu masukkan sebanyak 2 gram pewangi pada masing-masing wadah campuran minyak sebelumnya. Aduk kembali adonan hingga mengental, jangan sampai keras adonannya l.) Ketika adonan sabun sudah mengental maka hentikan pengadukan. Siapkan cetakan yang sudah dilapisi kertas minyak. m.)Tuangkan kedua adonan dalam cetakan. Wadah minyak b tuang terlebih dahulu, baru dilanjutkan penuangan dengan wadah minyak b. Jangan lupa untuk mengumpulkan sisa-sisa yang ada di pinggir panci/wadah dengan menggunakan spatula. n.) Tutup bagian atas cetakan. Untuk menjaga agar tetap panas dan melanjutkan proses saponifikasi. Letakan di tempat yang aman dari jangkauan anak-anak dan biarkan selama 1-2 hari. o.) Kemudian keluarkan sabun dari cetakan. Potong sesuai ukuran yang diinginkan. Simpan di tempat yang kering dengan aliran udara yang baik, biarkan 2-4 minggu. p.) Setelah pemadatan >2 minggu, sabun sudah dapat digunakan Gambar 6. Proses pembuatan sabun blondo 7


Tabel 1. Resep Sabun Blondo Massa Minyak (gram) Minyak Kelapa Minyak Sawit Minyak Zaitun Massa NaOH (gram) Volume Aquades (mL) Massa NaOH (gram) Volume Aquades (mL) Massa NaOH (gram) Volume Aquades (mL) 10 1,8 5,1 1,4 3,8 1,4 3,9 20 3,7 10,2 2,7 7,6 2,8 7,9 30 5,5 15,2 4,1 11,4 4,2 11,8 40 7,3 20,3 5,5 15,2 5,7 15,7 50 9 25,4 6,8 18,9 7,1 19,7 60 11,0 30,5 8,2 22,7 8,5 23,6 70 12,8 35,5 9,5 26,5 9,9 27,5 80 14,6 40,6 10,9 30,3 11,3 31,5 90 16,4 45,7 12,3 34,1 12,7 35,4 100 18,3 50,8 13,6 37,9 14,2 39,3 3. Cookies Ampas Kelapa ● Pengertian Cookies ampas kelapa adalah salah satu produk olahan inovatif yang dihasilkan dari pengolahan ampas kelapa. Ampas kelapa yang sebelumnya sering dianggap sebagai produk samping yang tidak bernilai, kini dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan cookies yang lezat dan bergizi tinggi. Keunggulan cookies ampas kelapa dalam Program Tricolife terletak pada nilai gizi dan manfaat kesehatannya. Cookies ampas kelapa mengandung serat alami yang bermanfaat bagi kesehatan sistem pencernaan. Dengan mengolah ampas kelapa menjadi cookies yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan bernutrisi. Dengan adanya cookies ampas kelapa, masyarakat juga dapat ikut berkontribusi dalam menjaga lingkungan dengan mengurangi limbah ampas kelapa dan mendukung upaya daur ulang. ● Keunggulan Cookies ampas kelapa memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya menarik dan berbeda dari produk cookies pada umumnya. Berikut adalah beberapa keunggulan produk cookies ampas kelapa: 1. Ramah Lingkungan: Penggunaan ampas kelapa sebagai bahan cookies merupakan upaya daur ulang yang berdampak mengurangi limbah lingkungan. 2. Kaya Serat: Ampas kelapa kaya akan serat alami, yang menjadikan cookies ampas kelapa lebih sehat dan baik untuk pencernaan dan memberikan rasa kenyang lebih lama. 8


3. Rasa Unik: Cookies ampas kelapa memiliki cita rasa unik yang berbeda dengan cookies lainnya. Kehadiran ampas kelapa memberikan tekstur garing dan aroma kelapa yang khas, menciptakan pengalaman rasa yang berbeda dan menarik. 4. Potensi Pasar: Produk cookies ampas kelapa memiliki potensi pasar yang menarik, terutama bagi konsumen yang menghargai produk makanan yang ramah lingkungan dan sehat. Semakin banyak orang yang peduli dengan kesehatan dan lingkungan, semakin besar pula potensi pasar bagi cookies ampas kelapa. ● Instruksi Pembuatan Cookies Ampas Kelapa: Bahan: ● 250 gr tepung terigu ● 200 gr margarin ● 125 gr gula halus ● 50 gr ampas kelapa kering ● 2 kuning telur ● ½ sdt vanili ● 1 sdt baking powder Alat: ● Kompor ● Oven ● Loyang ● Mixer/whisk ● Baskom ● Wajan dan spatula (apabila menggunakan metode sangrai) ● Sarung tangan ● Roll pin atau Roll pemipih adonan ● Cetakan kue kering Cara Pembuatan: Gambar 7. Diagram Alir Pembuatan Cookies Ampas Kelapa 9


1. Campur mentega dan gula halus dalam baskom. Aduk dengan whisk atau mixer sampai menghasilkan tekstur creamy. 2. Tambahkan kuning telur ke dalam campuran mentega dan gula halus. Aduk lagi hingga merata. 3. Masukkan tepung terigu, ampas kelapa kering, vanili, dan baking powder ke dalam campuran basah. Aduk menggunakan spatula hingga adonan menjadi padat dan rata. Jika adonan masih terlalu lembek karena banyaknya margarin, tambahkan sedikit tepung terigu untuk mendapatkan konsistensi yang tepat. 4. Gilas adonan hingga memiliki ketebalan sekitar 1/2 cm menggunakan roll pin atau roll pemipih adonan. 5. Gunakan cetakan kue kering untuk mencetak adonan menjadi berbagai bentuk sesuai selera. 6. Olesi loyang dengan sedikit margarin untuk menghindari adonan menempel. Tata cookies yang sudah dicetak di atas loyang. 7. Panaskan oven dan pastikan uap air di dalamnya sudah hilang sebelum memanggang cookies. Panggang cookies dalam oven selama 30 menit dengan api kecil. 8. Setelah 15 menit berlalu, putar posisi loyang dan pindahkan loyang bagian bawah ke rak atas, serta sebaliknya untuk memastikan pemanggangan yang merata. 9. Setelah 30 menit, keluarkan loyang dari oven dan biarkan cookies dingin di atas loyang sejenak sebelum melepaskannya. 10. Setelah benar-benar dingin atau mencapai suhu ruang, pindahkan cookies ke dalam toples atau kemas dalam wadah yang kedap udara untuk menjaga kesegaran. Gambar 8. Proses pembuatan cookies ampas kelapa 10


BAB III PEMASARAN Teknik pemasaran pada program “Tricolife” dilakukan melalui penjualan online melalui toko online, penjualan offline melalui kerjasama dengan toko/bazaar, dan pengemasan serta promosi produk. 1. Penjualan daring melalui toko online Melakukan penjualan secara online dapat melalui e-commerce/toko online seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada serta Whatsapp Business. Penjualan daring ini dilakukan untuk memperluas pasar. Beberapa strategi e-commerce efektif yang dapat dilakukan, antara lain: (1) mengenali pasar yang dituju; (2) melakukan promosi yang tepat; (3) memberikan pelayanan ekstra; (4) kualitas produk harus stabil; dan (5) menjaga hubungan baik dengan pelanggan. Berikut merupakan akun Shopee, Tokopedia, dan Whatsapp Business. Gambar 9. Akun Shopee, Tokopedia, Lazada, dan Whatsapp Business . a. Shopee Username : tricolife_5emuten Nama Toko : Seruli 05 b. Tokopedia Username : seruli_05 Nama Toko : Seruli c. Lazada Nama Toko : Seruli05 ID : Seruli05 d. Whatsapp Business (0895338376011) 11


Gambar 10. Tata cara mengunggah produk pada aplikasi Shopee 12


Gambar 11. Tata cara mengunggah produk pada aplikasi Tokopedia 13


Gambar 12. Tata cara mengunggah produk pada aplikasi Lazada 14


Gambar 13. Fitur - fitur sederhana yang ada di Whatsapp Business 15


2. Penjualan Luring melalui toko atau bazaar Penjualan luring dapat dilakukan secara langsung di tempat produksi, bazaar, atau dititipkan pada event/kegiatan/toko offline yang berkaitan dengan produk yang ingin dipasarkan. Kelebihan penjualan luring yang hingga saat ini tetap memiliki arti besar, seperti: a. Memberikan pengalaman berbelanja berbeda b. Sistem pembayaran lebih aman c. Tidak perlu melakukan pengiriman 3. Pengemasan dan promosi produk Kemasan produk adalah sebuah wadah atau pembungkus yang berfungsi mencegah atau meminimalkan kerusakan serta mengidentifikasi dan mempromosikan barang dagang. Dalam pengemasan yang harus diperhatikan adalah wadah dan label produk. Pada produk VCO digunakan kemasan botol bening tujuannya agar isi dari VCO itu sendiri dapat terlihat oleh konsumen dan mudah dituang. Sementara itu, pada produk sabun blondo digunakan kemasan kardus sedangkan pada cookies digunakan 2 kemasan yaitu kemasan plastik OPP untuk penjualan di kantin sekolah dan kemasan lebih besar untuk penjualan toko oleh-oleh. Berikut merupakan prototype kemasan dan label. Gambar 14. Kemasan dan label produk 16


Fungsi kemasan produk antara lain: 1. sebagai identitas brand 2. mengawetkan dan melindungi produk 3. memudahkan pendistribusian 4. sebagai media promosi 5. memberikan informasi 6. meningkatkan efisiensi 7. menjadi daya tarik produk 8. menawarkan nilai berbeda 9. memberikan jaminan akan isi produk 10. memberi tahu pelanggan cara pembuangan 11. menciptakan permintaan pelanggan 12. memberikan kenyamanan pada pelanggan Selain pengemasan yang baik dan menarik, perlu dilakukan promosi produk. Promosi produk dapat dilakukan melalui media sosial seperti Instagram. Promosi dilakukan guna meningkatkan ketertarikan konsumen terhadap produk. Promosi dapat dilakukan baik melalui video maupun foto yang menarik konsumen. Berikut akun media sosial instagram. Gambar 15. Akun media sosial Instagram 17


BAB IV PASCA PRODUKSI Kegiatan pasca produksi dapat dilakukan dengan pendampingan pendaftaran PIRT dan pembuatan pembukuan dan penentuan harga jual. Kegiatan ini dilakukan guna memperluas pemasaran. 1. Pangan industri rumah tangga atau PIRT Tercantum dalam Peraturan BPOM Nomor 22 Tahun 2018 tentang Pedoman Pemberian Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga. Berikut adalah cara mengurus PIRT : 1. Pemohon mengajukan permohonan dengan syarat-syarat berupa: - Data pelaku usaha, terdiri atas nama pelaku usaha, nama usaha, alamat lokasi lengkap, nomor KTP, dan NIB. - Data Pangan Olahan IRT yang didaftarkan. - Rancangan Label Pangan, mengacu pada Peraturan BPOM mengenai Keamanan, Mutu, Manfaat, dan Gizi Pangan Olahan IRT. 2. Pemohon login ke website Online Single Submission (OSS) atau datang ke DPMPTSP. Input kelengkapan data pada OSS. 3. Kemudian isi check list label produk dan unggah rancangan label. 4. Permohonan akan diproses dan apabila diterima, SPP-IRT akan diterbitkan dalam waktu 1 hari saja. Namun, pemohon harus mengikuti proses pengawasan terhadap pemenuhan komitmen selama 3-6 bulan, mencakup Penyuluhan Keamanan Pangan, Cara Produksi Pangan yang Baik untuk Industri Rumah Tangga (CPPB-IRT) atau higiene, sanitasi, dan dokumentasi, serta memenuhi ketentuan label dan iklan pangan olahan. Jika ditolak, maka pemohon direkomendasikan mengurus izin edar ke BPOM. Gambar 16. Diagram alir pengajuan SPP-IRT Masa berlaku PIRT, berlaku SPP-IRT paling lama 5 tahun sejak diterbitkannya. SPP-IRT dapat diperpanjang paling lambat 6 bulan sebelum masa 18


berlaku berakhir. Jika masa berlaku SPP-IRT telah berakhir, maka Pangan Produksi IRTP dilarang beredar atau dijual. 2. HPP (Harga Pokok Penjualan) dan Pembukuan laporan keuangan HPP adalah biaya total yang dikeluarkan untuk memproduksi atau memperoleh barang yang dijual. HPP merupakan faktor penting dalam menghitung keuntungan per unit barang yang dijual. Berikut adalah cara sederhana menghitung HPP : Langkah 1: Tentukan Komponen HPP Komponen-komponen HPP meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. ● Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan bahan baku yang akan diproses menjadi produk jadi. ● Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya untuk upah tenaga kerja yang langsung terlibat dalam proses produksi. ● Biaya overhead pabrik adalah biaya yang tidak langsung terkait dengan produksi, seperti biaya utilitas dan penyusutan peralatan produksi. Langkah 2: Hitung Total Biaya Produksi Tambahkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik untuk mendapatkan total biaya produksi. Contoh biaya bahan baku : - Tepung - Kelapa - Gula - Minyak, dan bahan baku lainnya. Contoh biaya tenaga kerja langsung : - Gaji dan Upah Pekerja Produksi - Asuransi Kesehatan dan Fasilitas Kesejahteraan Contoh biaya overhead : - Tarif listrik, tarif listrik untuk kapasitas listrik 900 VA dalam 1 KWH pemakaian = Rp1.024. Kulkas 220 watt dipakai selama 24 jam maka daya pemakaiannya adalah 220 watt x 24 jam/1.000 = 5,28 maka tarifnya 5,28 x Rp1.024 = Rp5.406 - Tabung gas, tabung gas 3kg = Rp20.000 maka penggunaan dalam 1 jam sebesar Rp1.333 (Rp20.000 : 15 jam) Total Biaya Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Langkah 3: Tentukan Jumlah Barang yang Diproduksi 19


Tentukan berapa banyak barang yang diproduksi dalam periode waktu tertentu. Jumlah barang ini bisa dalam satuan kuantitas (misalnya, unit) atau berat (misalnya, kilogram). Langkah 4: Hitung HPP per Unit Bagi total biaya produksi (Langkah 2) dengan jumlah barang yang diproduksi (Langkah 3) untuk mendapatkan HPP per unit. HPP per Unit = Total Biaya Produksi / Jumlah Barang yang Diproduksi Setelah menghitung HPP per unit, Anda dapat menggunakan informasi ini untuk menghitung harga jual yang optimal dan memastikan keuntungan yang diinginkan pada setiap unit barang yang dijual, misal 20% atau 30% dari HPP. Gambar 17. Diagram alir penentuan HPP Setelah melakukan perhitungan HPP, penting untuk mencatat setiap pemasukan dan pengeluaran dalam laporan keuangan untuk memantau arus kas dan transparansi penggunaan dana. Buku besar laporan keuangan dibuat menjadi lebih sederhana agar mudah dipahami dan digunakan. Contoh bentuk dan kasusnya dalam pembukuan laporan keuangan sebagai berikut: Gambar 18. Laporan keuangan Contoh diatas mengikuti kasus berikut: 1. Terjadi penjualan VCO sebanyak 2 botol pada tanggal 2 Januari senilai Rp10.000 2. Terjadi penjualan cookies sebanyak 1 buah pada tanggal 4 Januari senilai Rp3.000 20


3. Pembelian bahan baku kelapa 25 butir pada tanggal 5 Januari seharga Rp50.000 4. Terjadi penjualan sabun 3 buah pada tanggal 10 Januari seharga Rp12.000 5. Pembelian gas sebanyak 1 pada tanggal 15 Januari seharga Rp80.000 Penentuan didasarkan pada pemasukan dan pengeluaran dana dari suatu lembaga/organisasi. Pemasukan menunjukkan penambahan uang dari transaksi suatu lembaga. Pengeluaran menandakan pengurangan atau pemakaian uang dari transaksi suatu lembaga atau organisasi. 21


BAB V PENGUATAN KELEMBAGAAN Penguatan kelembagaan dilakukan dengan pembentukan organisasi yang bernama “Seruli”. Pembentukan struktur ini diharapkan dapat menjadi penguat keberlanjutan program. Berikut adalah struktur organisasi yang dibentuk Gambar 19. Struktur Kelembagaan Deskripsi tugas: ● Ketua Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan seluruh kegiatan PKK Dusun Semuten ● Wakil Ketua Mengoordinasikan dan mewakili kepentingan pelaksanaan di seluruh kegiatan PKK Dusun Semuten ● Bendahara Bertanggung jawab dalam mengurus dan mencatat segala bentuk pemasukan dan pengeluaran keuangan. ● Pemasaran Divisi pemasaran berfokus pada optimalisasi pemasaran pada pengolahan digital marketing produk olahan melalui sosial media marketing dan pemanfaatan e-commerce serta pemasaran secara offline. ● Produksi Divisi produksi berfokus pada pengolahan produk dan bertanggung jawab dalam menjadi pelatih pengolahan produk. ● Logistik Divisi logistik berfokus pada penyedian bahan dan alat yang diperlukan. 22


DAFTAR PUSTAKA Hasibuan, C.F., Rahmiati, R. and Nasution, J., 2018. Pembuatan virgin coconut oil (vco) dengan menggunakan cara tradisional. Martabe: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(3), pp.128-132. Idris, M. and Armi, P.A., Rancang Bangun Alat Pengolahan Santan Kelapa Menjadi Virgin Coconut Oil. METANA, 18(1), pp.71-76. Marlina, M., Wijayanti, D., Yudiastari, I.P. and Safitri, L., 2018. Pembuatan Virgin Coconut Oil dari Kelapa Hibrida Menggunakan Metode Penggaraman dengan NaCl dan Garam Dapur. Jurnal Chemurgy, 1(2), pp.7-12. Pranata, D., Ardiningsih, P., Rahmalia, W., Nurlina, N. and Syahbanu, I., 2020. Ekstraksi minyak kelapa murni dengan metode pengadukan dan cold pressed. Indonesian Journal of Pure and Applied Chemistry, 3(2), pp.11-17. 23


PENUTUP Demikianlah Buku Pedoman Program Tricolife ini dibuat sebagai bentuk komitmen kami untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Dusun Semuten. Buku ini menjadi panduan yang menyajikan informasi dan tuntunan dalam mengembangkan potensi kelapa serta memanfaatkannya secara optimal melalui program agroindustri. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam pembuatan buku pedoman ini. Dukungan, bantuan, dan kerjasama dari berbagai instansi dan masyarakat setempat menjadi kekuatan utama dalam menyelesaikan proyek ini. Meskipun kami menyadari bahwa buku ini mungkin masih memiliki keterbatasan, kami berharap masukan, kritik, dan saran dari para pembaca dapat membantu untuk meningkatkan kualitasnya. Semoga Buku Pedoman Program Tricolife ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi positif bagi para masyarakat di Dusun Semuten. Melalui pemanfaatan potensi kelapa secara optimal dan inovatif, kami berharap program ini dapat membawa dampak positif bagi kesejahteraan dan peningkatan ekonomi masyarakat. Dengan semangat dan kolaborasi bersama, mari kita terus berupaya mengembangkan potensi lokal demi mencapai tujuan keberlanjutan dan kemajuan yang lebih baik. Terima kasih dan semoga sukses selalu mengiringi langkah kita semua. 24


Click to View FlipBook Version