The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Bahan Ajar_Kelas VI_Tema 7_Subtema 3_Pembelajaran 2

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by madearini2017, 2022-05-31 07:37:46

Bahan Ajar_Kelas VI_Tema 7_Subtema 3_Pembelajaran 2

Bahan Ajar_Kelas VI_Tema 7_Subtema 3_Pembelajaran 2

KE(ELNAASMV)I BAHAN AJAR

Disusun Oleh:
Ni Made Arini 1911031215

Tema 7
Kepemimpinan

Subtema 3
Ayo, Memimpin
Pembelajaran 2

Fokus
Pembelajaran
IPA dan SBdP

Tema 7 Kepemimpinan

Subtema 3 Ayo, Memimpin
Pembelajaran 2

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadapan Ida Sang Hyang
Widhi Wasa, karena berkat Asung Kertha Wara
Nugraha-Nya, maka Bahan Ajar Kelas VI “Tema 7
Kepemimpinan, Subtema 3 Ayo, Memimpin
Pembelajaran 2” dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.

Bahan ajar merupakan salah satu alternatif yang
dapat membantu peserta didik untuk mencapai
tujuan belajar. Selain itu, bahan ajar dapat
meringankan tugas guru dalam mencari sumber
belajar yang dapat dipelajari dalam waktu yang relatif
singkat.

Dalam penyusunan bahan ajar ini, penyusun banyak
mendapatkan petunjuk, bimbingan dan dorongan
dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis
ingin menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah ikut serta dalam
penyelesaian bahan ajar ini.

Penyusun menyadari bahwa bahan ajar ini masih
jauh dari sempurna, mengingat pengetahuan,
kemampuan dan pengalaman penulis sangat
terbatas. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca sangat
diharapkan.

PENDAHULUAN

Tema 7 Subtema 3 Ayo, Memimpin
Pembelajaran 2

TUJUAN PEMBELAJARAN

1.Melalui kegiatan mengamati, siswa mampu mengidentifikasi jenis-jenis patung dengan benar.
2.Melalui penugasan, siswa mampu menyebutkan ciri-ciri patung, jenis patung, serta bahan dan

teknik pembuatan patung dengan benar.
3.Melalui penugasan, siswa dapat membuat rancana pembuatan karya patung dengan baik.
4.Melalui kegiatan mengamati, siswa mampu menjelaskan hubungan yang dialami pada masa

pubertas dengan kesehatan reproduksi dengan benar.
5.Melalui penugasan, siswa mampu membuat karya berisi cara menghadapi masa pubertas

dengan baik.

KOMPETENSI DASAR

MUATAN IPA MUATAN SBDP

Menghubungkan ciri pubertas pada laki-laki Memahami patung
dan perempuan dengan kesehatan Membuat patung
reproduksi.
Menyajikan karya tentang cara menyikapi INDIKATOR
ciri-ciri pubertas yang dialami.
Menentukan ciri-ciri patung, jenis patung,
INDIKATOR serta bahan dan teknik pembuatan patung
dengan benar
Memilih ciri-ciri masa pubertas pada anak Membuat rancangan pembuatan karya
laki-laki dan perempuan. patung dengan kreatif
Mendesain peta pikiran tentang pengaruh
perubahan fisik pada masa pubertas

MUATAN PEMBELAJARAN IPA Pembelajaran 2
(ILMU PENGETAHUAN ALAM
KD 3.2 dan 4.2

Persiapan dalam Menghadapi Masa Pubertas

Perkembangan manusia dimulai dari masa pembuahan atau konsepsi dan berlangsung
sepanjang rentang kehidupan manusia, yang terbagi dalam beberapa fase perkembangan.
Perkembangan anak terbagi menjadi 2 fase, yaitu masa kanak-kanak awal dan masa kanak-
kanak akhir. Pada masa kanak-kanak akhir, banyak tugas perkembangan yang harus dikuasai
dan dicapai oleh seorang anak. Salah satunya adalah mempersiapkan masa pubertas yang
terjadi di akhir masa kanak-kanak menjelang masa remaja. Masa pubertas merupakan masa
perkembangan yang akan dilalui setiap individu setelah melewati masa anak-anak akhir.
Seorang anak tentunya akan selalu menghadapi masa pubertas ketika anak tersebut telah
memasuki usia tertentu. Fase ini dimulai dari usia 9/10 tahun untuk anak perempuan atau
13/16 tahun untuk anak laki-laki. Ketika memasuki masa puber ada beberapa perubahan
yang akan dialami anak baik dalam hal fisik maupun psikologis.

Tanda anak mengalami masa pubertas ditandai oleh ciri kelamin primer, dimana anak
perempuan mengalami haid untuk pertama kali. Sedangkan pada anak laki-laki ditandai
dengan mimpi basah. jika anak tidak mendapat pengetahuan yang cukup mengenai apa
yang akan dialaminya dalam masa pubertas, maka akan membuat anak kaget bahkan
depresi serta rasa malu yang berlebihan. Hal ini akan berdampak pada rasa percaya dirinya.
Dimana masa remaja merupakan masa mencari identitas. Jika anak tidak mendapatkan
bimbingan akan membuat anak menjadi salah jalan. Untuk itulah diperlukan bimbingan bagi
anak untuk menghadapi masa pubertas agar anak menghadapi masa puber dengan lebih
baik dari segi emosional maupun dari segi fisiknya.

CIRI-CIRI ANAK PADA MASA PUBERTAS PERMASALAHAN PADA MASA
PUBERTAS
Pada saat seorang anak memasuki masa pubertas yang
ditandai dengan menstruasi pertama pada anak Ada beberapa permasalahan yang dihadapi
perempuan atau pun mimpi basah pada anak laki-laki, oleh pra remaja maupun remaja pada bidang
secara biologis anak-anak tersebut mengalami perubahan kesehatan reproduksi. Dari berbagai
yang sangat besar (Jess dan Gregory, 2008). Pubertas permasalahan tersebut yang paling utama
menjadikan seorang anak tiba-tiba memiliki kemampuan adalah rendahnya pengetahuan kesehatan
untuk ber-reproduksi. Pada masa pubertas, hormon reproduksi remaja. Dengan adanya persoalan
seseorang menjadi aktif. Pertumbuhan secara cepat dari kesehatan reproduksi tersebut, maka
hormon-hormon tersebut di atas merubah sistem biologis pemberian informasi, layanan dan pendidikan
seorang anak terutama pada anak perempuan. Anak kesehatan reproduksi menjadi sangat penting.
perempuan akan mendapat menstruasi, tumbuhnya bulu- Permasalahan yang berkaitan erat dengan
bulu halus di daerah tertentu, pembesaran buah dada, dan kesehatan reproduksi, dan seringkali bermula
lain sebagainya sebagai pertanda bahwa sistem dari kurangnya informasi dan pemahaman
reproduksinya sudah aktif (Sunarto dan Hartono, 2013). serta kesadaran untuk mencapai sehat
Bentuk fisik anak-anak akan berubah secara cepat sejak reproduksi lain.
awal pubertas dan akan membawanya pada dunia remaja.
Disamping itu, perubahan fisik tersebut akan Untuk mencegah berbagai masalah
mempengaruhi pula keadaan psikis, kognitif, dan sosial kesehatan reproduksi, pra remaja maupun
anak. Ketidaknyamanan pada tubuh yang dirasakannya, remaja haruslah dibekali pengetahuan
dan ketidakpahaman anak dalam menghadapi perubahan tentang kesehatan sistem reproduksi,
tersebut akan menimbulkan perilaku-perilaku baru seperti sehingga mereka paham akan konsekuensi
menjadi mudah marah, melawan, bingung, berperilaku dari pergaulan bebas terutama pergaulan
yang beresiko, eksperimen terhadap zat, problem sekolah, dengan orang-orang yang lebih tua dibanding
keluhan psikosomatis, aktivitas seksual, dan lain usianya, atau saat berinteraksi dengan lawan
sebagainya jenis mereka.

Pembelajaran 2

KD 3.2 dan 4.2

PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI

Gonore
sifilis
kanker rahim

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN UNTUK MELINDUNGI TUBUH DARI
PENYAKIT

1.Mandi dan membasuh wajah secara teratur untuk
mengurangi resiko tumbuhnya jerawat.

2.Mencuci tangan setiap hendak dan selesai buang
air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) serta
menyirami kloset dengan bersih.

3.Mengganti pakaian ketika sudah lembab, terutama
setelah berolahraga.

Pembelajaran 2

KD 3.2 dan 4.2

MUATAN PEMBELAJARAN SBDP
SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN

CIRI-CIRI PATUNG

Ciri-ciri Patung
1.Memiliki tekstur
2.Memiliki warna
3.Memiliki bentuk
4.Berbentuk 3 dimensi (bisa dilihat dari segala arah).

JENIS-JENIS PATUNG

Jenis-jenis patung
Berdasarkan bentuk :

Figuratif (meniru bentuk secara alami).
Non Figuratif (tidak dibuat seperti bentuk
figuratif/alami).
Berdasarkan jenis :
Aid (bentuk patung yang menempel pada permukaan
dinding).
Zonde Bosse (bentuk patung yang berdiri sendiri dan
terlepas di kanan kirinya).
Berdasarkan Fungsi :
Patung Religi (patung dengan tujuan sebagai sarana
beribadah dan bermakna religius bagi pemeluk agama
tertentu.
Patung monumen (patung untuk
memperingati/mengenang peristiwa dan kejadian yang
bersejarah.
Patung arsitektur (patung yang dibuat untuk menunjang
dalam konstruksi bangunan dan bernilai
estetika/keindahan.
Patung dekorasi (patung yang dibuat untuk menghias
bangunan atau lingkungan/taman).
Patung seni (patung yang dibuat sebagai karya seni
murni untuk dinikmati keindahan bentuknya).
Patung kerajinan (patung yang dibuat untuk dijual, biasa
dibuat oleh para pengrajin).

Pembelajaran 2

KD 3.2 dan 4.2

JENIS-JENIS PATUNG

BERDASARKAN CORAK
CORAK IMITATIF/REALIS/REPRESENTATIF (PATUNG INI BERDASARKAN TIRUAN DARI BENTUK
ALAM, BERDASARKAN BENTUK FISIK, BAIK ANATOMI, PROPORSI MAUPUN GERAK.
CORAK DEFORMATIF (PATUNG YANG TELAH BANYAK BERUBAH DARI TIRUAN ALAM, DIUBAH
MENJADI BENTUK BARU BERDASARKAN IMAJINASI PEMATUNG).
CORAK NONFIGURATIF/ABSTRAK (PATUNG YANG SECARA UMUM SUDAH MENINGGALKAN
BENTUK-BENTUK ALAM UNTUK PERWUJUDANNYA. CORAK ABSTRAK DIPENGARUHI OLEH ALIRAN
KONSTRUKSI. PATUNG DIPANDANG SEBAGAI BENTUK KONSTRUKSI, YAITU BESI, KAYU, PLAT,
PLASTIK, KAWAT, DAN LAIN-LAIN).

BAHAN PEMBUATAN PATUNG

Bahan campuran (materials yang bukan berasal dari 3 jenis bahan di atas.
Misal dari semen, pasir, perunggu, kuningan, emas dan lainnya).
Bahan lunak (materials yang digunakan lunak dan mudah dibentuk. Seperti
tanah liat, plastisin, sabun dan lainnya).
Bahan sedang (materials yang digunakan tidak lunak dan tidak keras. Misal
kayu sengon, kayu waru, kayu mahoni, kayu randu dan lainnya).
Bahan keras (materials dapat berupa kayu atau batu-batuan. Misal kayu jati,
kayu ulin, batu andesit, batu granit, batu marmer dan lainnya).

TEKNIK PEMBUATAN PATUNG

Teknik pahat (dengan mengurangi bagian-bagian tertentu pada bahan dasar
keras).
Teknik cor (dengan memanaskan logam hingga mencair kemudian dituangkan
dalam cetakan patung yang telah dibentuk rupa patungnya).
Teknik butsir (dengan mengurangi bahan lunak seperti tanah liat, gips dan
bahan yang berstruktur lunak lainnya).
Teknik modeling (dengan membuat mannequin terlebih dahulu dan setelah itu
dibentuk patung sebenarnya).
Teknik merakit (dengan cara merakit bahan dasar patung kemudian
merangkainya/mirip permainan puzzle).
Teknik membentuk (dengan cara membentuk patung secara bertahap
sehingga tercipta patung yang diinginkan).

DAFTAR PUSTAKA

Sinthia, R., Ardina, M., & Elita, Y. (2017). PELATIHAN PERSIAPAN MEMASUKI MASA
PUBERTAS BAGI SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 69 KOTA BENGKULU. Dharma Raflesia:
Jurnal Ilmiah Pengembangan dan Penerapan IPTEKS, 15(2)

Ardayani, T., & Sitorus. " Peningkatan Pengetahuan Tentang Puberitas Pada Siswa Kelas 4,
5, 6 SD Negeri Sukawening Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung". JPKMI (Jurnal
Pengabdian Kepada Masyarakat Indonesia) 1, no. 4 (2020): 252-261.

Kemendikbud. 2016. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Buku Siswa SD/MI Kelas VI
Tema 7 Kepemimpinan (Edisi Revisi 2016). Jakarta: Kemendikbud Republik Indonesia.

Diakses pada link berikut: https://www.topiktrend.com/news/ciri-ciri-jenis-jenis-bahan-
pembuat-patung-dan-teknik-pembuatan/


Click to View FlipBook Version