The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Refrigeran sintetik telah lama dipakai sebagai media pendingin dalam mesin pendinginan saat ini. Dengan adanya efek penipisan lapisan ozon dan pemanasan global, maka sebagian refrigeran sintetik sudah ada yang dilarang pemakaiannya. Sebagai salah satu alternatif untuk menggantikan refrigeran sintetik yang sudah dilarang menggunakan refrigeran alamiah yang ramah lingkungan berbasis material gas hidrokarbon.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by maulanasuga, 2021-07-03 06:04:57

PENGELOMPOKAN REFRIGERAN DAN RETROFITING

Refrigeran sintetik telah lama dipakai sebagai media pendingin dalam mesin pendinginan saat ini. Dengan adanya efek penipisan lapisan ozon dan pemanasan global, maka sebagian refrigeran sintetik sudah ada yang dilarang pemakaiannya. Sebagai salah satu alternatif untuk menggantikan refrigeran sintetik yang sudah dilarang menggunakan refrigeran alamiah yang ramah lingkungan berbasis material gas hidrokarbon.

Keywords: Retrofiting sintetk alamiah refrigeran kelompok

Agus Maulana - Refrigeran Sintetik dan Refrigeran Alamiah 1

KELOMPOK REFRIGERAN SECARA UMUM

1. Pengertian dan Perkembangan Refrigeran serta Keberadaannya
Refrigeran merupakan bahan media pendingin yang terdapat pada mesin

pendinginan refrigerasi dan tata udara untuk menghasilkan temperatur udara dingin atau
media dingin lainnya selain udara. Dalam menghasilkan temperatur dingin tersebut
refrigeran mengalami proses perubahan wujud dari cair ke gas (penguapan) pada suhu
pendidihannya (evaporating boiling point temperature, EBPT). Sebagian besar refrigeran
yang ada pada saat ini memiliki harga EBTP mencapai temperatur minus (di bawah suhu
0oC).

Secara umum refrigeran yang ada pada saat ini berdasarkan kepada material yang
membentuknya dibagi menjadi 2 kelompok :
a. Kelompok refrigeran alamiah (bahannya bersumber dari alam)
b. Kelompok refrigeran sintetik (bahannya bersumber dari bahan sintetik)
Salah satu material yang saat ini menjadi penyebab kerusakan lapisan ozon di atmosfer
bumi serta adanya efek pemanasan global / kenaikan suhu bumi secara global yang
terjadi saat ini, dikarenakan pemakaian refrigeran sintetik oleh manusia sejak
ditemukannya pada tahun 1928 oleh Charles Cattering dan Thomas Migley Yunior yang
berhimpun di General Motor Corporation. Adapun kelompok refrigeran sintetik ini
terbagi lagi menjadi :
a. Kelompok CFC (chloro floro carbon) : R-11, R-12
b. Kelompok HCFC (hidro chloro floro carbon) : R-22
c. Kelompok HFC (hidro floro carbon) : R-134a, R-32
Kelompok refrigeran CFC sudah dilarang pemakiannya di negara Indonesia. Untuk
kelompok refrigeran HCFC saat ini sudah diatur pemakaiannya dengan cara membatasi
jumlah pemakaiannya melalui program HPMP (HCFC phased out management plan)
hingga pada batas waktu tertentu untuk selanjutnya akan dilarang pemakaiannya.
Sedangkan kelompok refrigeran HFC masih belum dilakukan pengaturannya, namun
secara regulasi pada Kyoto Protocol bahan ini harus ditinjau juga pemakaiannya karena
dapat berdampak terhadap efek pemanasan global atau lebih dikenal sebagai material gas
rumah kaca (GRK).

Kelompok refrigeran alamiah yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat adalah
: air (H2O), udara, CO2, amoniak (NH3) dan hidrokarbon (HC), sering juga disebut
sebagai “the five famous natural refrigerant”. Saat ini kelompok refrigeran alamiah telah
dijadikan pilihan sebagai salah satu alaternatif untuk menggantikan refrigeran sintetik,
yakni dengan diperkenalkannya refrigeran berbasis hidrokarbon (HC). Perkembangan
refrigeran hidrokarbon di Indonesia telah digulirkan bersamaan dengan diberlakukannya
program CFC phase out. Beberapa merk dagang refrigeran hidrokarbon buatan dalam
negri yang saat itu telah beredar di pasaran negara Indonesia diantaranya “Petrozon
Rossy”, Hycool, Artek. Sedangkan refrigeran hidrokarbon buatan luar negri yang masuk
ke Indonesia adalah : Esanty (Australia), Hychill, Ecogas (Inggris dan Canada).
Kehadiran refrigeran berbasis hidrokarbon pada saat itu kurang bisa diterima oleh
masyarakat, dikarenakan refrigeran ini memiliki sifat dapat terbakar (flammable)

Agus Maulana – Praktisi dan Akademisi Mesin Pendingin – Refrigeran Hidrokarbon

Agus Maulana - Refrigeran Sintetik dan Refrigeran Alamiah 2

sehingga cara penangannnya dan pemakaiannya memerlukan prosedur yang cukup ketat,
dan teknisi belum familiar dengan pemakaian refrigeran alamiah berbasis hidrokarbon.

Refrigeran Petrozon Rossy merupakan merk dagang yang dimiliki oleh Koperasi
Karyawan Dinas Pengendalian Mutu Pertamina yang lisensi teknologinya dimiliki oleh
Pertamina dan telah dipromosikan sejak tahun 1997 kepada masyarakat, adapun
distribusinya dilakukan oleh PT Pinang Mas Mulia keseluruh wilayah di Indonesia,
bahkan telah dipasarkan juga di negara Malaysia dan negara Mesir. Dengan adanya
kebijakan internal organisasi Pertamina pada tahun 2003 refrigeran Petrozon Rossy
dibekukan tidak lagi diproduksi, dan pada tahun 2004 Pertamina secara langsung
mengenalkan pengganti refrigeran hiidrokarbon Petrozon Rossy dengan merk dagang
refrigeran hidrokarbon MUSICOOL hingga sampai saat ini. Keunggulan secara teknis
dari refrigeran hidrokarbon secara umum adalah memiliki sifat “droop in subtituted”
(pemakaiannya tidak perlu ada penggantian komponen), familiar dengan oli kompresor
jenis mineral maupun sintetik, termasuk bahan yang ramah lingkungan yakni tidak
merusak lapisan ozon dan tidak mengakibatkan efek pemanasan global jika gasnya
terlepas ke udara bebas, familair dengan material logam yang dipakai pada mesin
pendingin (tidak korosif), familiar dengan bahan “seal, hose, O-ring” yang terbuat dari
karet sintetik, karakteristik termodinamikanya sangat baik, dan dapat menurunkan
konsumsi pemakaian listrik pada mesin pendingin. Sedangkan kelemahan dari refrigeran
hidrokarbon adalah bersifat “flammable” (dapat terbakar), tidak familiar dengan bahan
“seal, hose, O-ring” yang terbuat dari bahan karet alamiah, dan memiliki sifat sebagai
“agent cleaning”.

2. Pengelompokan Refrigeran
Berdasarkan Standar 34 dari ASRE (American Society of Refrigerating

Engineers) tahun 1957, secara umum refrigerant diklasifikasikan atas beberapa grup,
yakni :

a. Halocarbon Compounds
Refrigeran dari grup ini memiliki kandungan satu atau lebih dari tiga unsur yang
termasuk kelompok halogen : chlorin, fluorin, dan bromin. Adapun kelompok refrigeran
yang terkenal dari grup ini adalah Refrigeran 12 dan Refrigeran 22, dipasaran disebut
dengan merk dagang freon R-12 dan freon R 22 yang dihasilkan oleh beberapa produsen
seperti Dupont, Genetron, Isotron, Arcton. Sistim penomoran untuk refrigeran yang
termasuk kelompok ini adalah sebagai berikut : angka digit pertama dari sebelah kanan
menunjukan banyaknya atom flourin, dan angka digit yang kedua dari sebelah kanan
menunjukan jumlah atom hidrogen, dan angka digit yang ketiga dari sebelah kanan
menunjukan jumlah atom karbon, dan di bawah ini diperlihatkan tabel dari refrigeran
yang termasuk ke dalam grup halocarbon compounds. Kelompok refrigeran ini sering
juga disebut kelompok CFC dan kelompok HCFC yang diketegorikan sebagai bahan
refrigeran BPO (bahan perusak ozon) dan refrigeran GRK (gas rumah kaca). Unsur Chlor
dan Flour yang terdapat pada setiap bahan refrigeran termasuk kelompok halogen dimana
istilah halocarbon compound ini merupakan kepanjangan dari haloginated hydrocarbon.
Bahan refrigeran sintetik ini sebenarnya dikembangkan dari unsur refrigeran hidrokarbon
juga dengan mengganti beberapa unsur carbon diganti dengan unsur chlor dan unsur

Agus Maulana – Praktisi dan Akademisi Mesin Pendingin – Refrigeran Hidrokarbon

Agus Maulana - Refrigeran Sintetik dan Refrigeran Alamiah 3

flour. Sumber refrigeran hidrokarbonnya bisa dari metana, etana, dan propana. Pada tabel
dibawah ini diperlihatkan nama kelompok refrigeran halocarbon compound tersebut.
Halocarbon Compounds

Penandaan Numerik Nama Kimia Refrigeran Rumus Kimia Refrigeran
11 Trichloromonofluoromethane
12 Diclorodifluoromethane C Cl3F
13 Monoclorotrifluoromethane C Cl2F2
22 Monoclorodifluromethane C Cl F3
30 Methylene Chloride C H Cl F2
40 Methyl Chloride C H2 Cl2
113 Triclorotrifluoroethane C H3Cl
114 Diclrotetrafluoroethane C Cl2 F C Cl F2
114a Diclrotetrafluoroethane C Cl F2 C Cl F2
152a Difluoroethane C Cl2 F C F3
C H3 C H F2

Agus Maulana – Praktisi dan Akademisi Mesin Pendingin – Refrigeran Hidrokarbon

Agus Maulana - Refrigeran Sintetik dan Refrigeran Alamiah 4

Refrigeran sintetik yang dibuat dari induknya yang berasal dari refrigeran hidrokarbon
(HC) metana atau sering disebut refrigeran sintetik seri metana yang dikenal dengan merk

dagang “freon”.
Agus Maulana – Praktisi dan Akademisi Mesin Pendingin – Refrigeran Hidrokarbon

Agus Maulana - Refrigeran Sintetik dan Refrigeran Alamiah 5

Refrigeran sintetik yang dibuat dari induknya yang berasal dari refrigeran hidrokarbon
(HC) etana atau sering disebut refrigeran sintetik seri etana yang dikenal dengan merk

dagang “freon”.
b. Azeotropes
Refrigeran ini terbuat dari hasil campuran dua material refrigeran, dan bahan ini tidak
dapat dipisah kembali kepada komponen pembentuknya melalui penyulingan. Refrigeran
azeotrope ini akan menguap dan mengembun sebagai material refrigeran yang tersendiri
(baru) dengan harga propertis yang berbeda dari material refrigeran pembentuknya.
Adapun refrigeran yang termasuk kelompok ini adalah R 500, merupakan campuran
refrigeran 12 dengan refrigeran 152a dengan proporsi 73,8% dan 26,2% dari beratnya.
Refrigeran kelompok ini temasuk kedalam BPO dan BPG, karena bahan pembentuknya
adalah dari kelompok halocarbon CFC dan HCFC.
c. Hidrokarbon
Refrigeran ini termasuk kepada bahan refrigeran yang alamiah dan dikelompokan sebagai
bahan refrigeran yang ramah lingkungan, selain itu pemakaian bahan refrigeran
hidrokarbon pada unit mesin pendingin dapat menghemat pemakaian energi listrik pada
unit kompresornya. Bahan refrigeran hidrokarbon telah dipakai dan dikenalkan sebelum
ditemukannya bahan refrigeran sintetik, terutama di industri perminyakan, industri kimia,
dan pemegang hak paten untuk refrigeran berbasis hidrokarbon adalah Albert Einstein.
Refrigeran hidrokarbon dapat dipakai untuk masa yang lama (longturm solution) , karena
tidak termasuk BPO dan sedikit menimbulkan pemanasan global. Akan tetapi bahan
refrigeran hidrokarbon ini memiliki sifat mudah terbakar (flammable) dengan tingkat
flammabality terendah (LFL) mulai 2% dari volume hingga tingkat flammabality
tertinggi (UFL) 10% dari volume. Sehingga dalam pemakaiannya memerlukan kehati-
hatian teknisi dengan selalu mengikuti SOP yang benar, selain itu teknisi harus mengenal

Agus Maulana – Praktisi dan Akademisi Mesin Pendingin – Refrigeran Hidrokarbon

Agus Maulana - Refrigeran Sintetik dan Refrigeran Alamiah 6

dan memahami karakteristik refrigeran hidrokarbon yang telah diterbitkan oleh
Pemerintah Indonesia melalui badan standarisasi nasional (BSN) untuk pemakaian
refrigeran hidrokarbon dan cara memperlakukannya. Adapun yang termasuk kedalam
grup refrigeran hidrokarbon dapat dilihat pada tabel di bawah ini dan yang paling banyak
dipergunakan pada berbagai mesin pendinginan adalah R-290, campuran R-290 dengan
R-600, campuran R-290 dengan R-600a. Perkembangan pembuatan refrigeran
hidrokarbon dengan berbagai grade akan terus dikembangkan sesuai dengan
kebutuhannya di masa yang akan datang, dan hal ini merupakan suatu peluang.

Refrigeran Hydrocarbon

Penandaan Nama Kimia Refrigeran Rumus Kimia Refrigeran

Numerik C H4
C H3 C H3
50 Methane C H3 C H2 C H3

170 Ethane

290 Propane

600 Butan

600a Iso butan

1270 Propilen

Saat ini telah dipasarkan refrigeran hidrokarbon buatan Pertamina untuk menggantikan
refrigeran sintetik R-12, R-22 dan R-134a yang masih banyak diapaki pada unit mesin
pendingin baik di masyarakat maupun di industri dengan merk dagang Musicool dengan
masing-masing jenisnya adalah refrigeran MC-12 (alternatif pengganti refrigeran R-12),
MC-22 (alternatif pengganti refrigeran R-22), MC-134A (alternatif pengganti refrigeran
R-134A). Bahan baku untuk membuat refrigeran hidrokarbon berasal dari minyak bumi
yang mengalami proses pemenggalan rantai carbon (cracking) yang selanjutnya diproses
secara khusus sehingga memenuhi pesyaratan sebagai bahan refrigeran yang berkualitas
dengan memperhatikan kemurnian dan kestabilan serta sifat “drop in subtituted”.

d. Inorganic Compounds
Refrigeran yang termasuk kelompok ini telah banyak dipakai oleh masyarakat luas dan
saat ini masih dipergunakan diantaranya dapat dilihat di bawah ini.

Refrigeran Inorganics Compounds Rumus Kimia Refrigeran
Penandaan Numerik Nama Kimia Refrigeran N H3
717 Ammonia H2 O
718 Air
729 Udara C O2
744 Carbon dioxida S O2
764 Sulfur Dioxida

Refrigeran kelompok ini termasuk refrigeran alamiah juga sebagaimana refrigeran
hidrokarbon. Refrigeran amoniak dan CO2 merupakan refrigeran yang telah dipakai sejak
lama oleh masyarakat pada mesin pendinginan terutama pada pabrik pembuat es batu

Agus Maulana – Praktisi dan Akademisi Mesin Pendingin – Refrigeran Hidrokarbon

Agus Maulana - Refrigeran Sintetik dan Refrigeran Alamiah 7

serta pembuat CO2 padat. Untuk refrigeran air dan udara biasanya banyak dipakai
sebagai “secondary refrigerant”.
3. Retrofitting

Retrofiting merupakan salah istilah yang dikenalkan pada saat terjadinya
peralihan dari refrigeran sintetik ke refrigeran alternatif penganti yakni refrigeran
hidrokarbon. Retrofiting memiliki arti mengganti refrigeran lama yang terdapat pada
mesin pendingin dengan refrigeran baru yang bahan kimianya berbeda tetapi memiliki
karakteristik yang hampir mirip dengan bahan refrigeran yang digantikannya.
Sebelumnya dikenal istilah “Charging”, merupakan proses memasukan refrigeran ke
dalam mesin pendingin dengan bahan refrigeran yang sama, baik unsur kimia dan
karakteristiknya. R-22 diganti dengan refrigeran hidrokarcon MC-22, prosesnya
dikatakan retrofiting, dan R-22 diisi dengan refrigeran R-22, prosesnya dikatakan
charging. Pembahasan secara lengkap perihal retrofiting pelaksanaan pekerjaan
retrofiting akan dibahas pada bab selanjutnya, gambar di bawah ini memperlihatkan
proses pelaksanaan pekerjaan retrofiting dengan refrigeran hidrokarbon pada unit AC
sentral.

Proses retrofiting menggunakan refrigeran hidrokarbon MC-22 menggantikan refrigeran
R-22 pada mesin AC sentral

Agus Maulana – Praktisi dan Akademisi Mesin Pendingin – Refrigeran Hidrokarbon

Agus Maulana - Refrigeran Sintetik dan Refrigeran Alamiah 8

Proses retrofiting menggunakan refrigeran hidrokarbon Petrozon Rossy-22 menggantikan
refrigeran R-22 pada mesin AC split wall

Proses retrofiting menggunakan refrigeran MO-59 (R-417A) menggantikan refrigeran
R-22 pada mesin AC split wall

4. Recovery
Agus Maulana – Praktisi dan Akademisi Mesin Pendingin – Refrigeran Hidrokarbon

Agus Maulana - Refrigeran Sintetik dan Refrigeran Alamiah 9

Istilah lainnya setelah terjadinya pembatasan pemakaian refrigeran sintetik pada
mesin pendingin adalah kata “recovery”, merupakan proses mengeluarkan bahan
refrigeran sintetik dengan cara penghisapan menggunakan alat recovery unit dari mesin
pendingin untuk selanjutnya refrigeran tersebut ditampung pada tempatnya (tabung
penampung). Proses recovery ini merupakan cara untuk mengurangi terbebasnya bahan
refrigeran sintetik terlepas ke udara, sehingga tidak mencemari lapisan ozon dan efek
terhadap pemanasan global. Pekerjaan recovery refrigeran bisa dilakukan secara aktif
yakni dengan bantuan unit mesin recovery sehingga refrigeran dapat terhisap semuanya
dari dalam mesin pendingin, sedangkan pekerjaan recovery secara pasif tidak
menggunakan unit mesin recovery sehingga refrigeran tidak dapat terhisap secara
sempurna, masih ada yang tersisa dalam mesin pendingin.

Sebelum adanya peraturan yang terkait dengan BPO pada sektor refrigeran, cara
recovery refrigeran tidak pernah dilakukan dalam pekerjaan servis atau perbaikan mesin
pendingin oleh teknisi, bahkan proses mengeluarkan gas refrigeran yang terdapat dalam
mesin pendingin dilakukan dengan cara mengeluarkannya langsung ke udara bebas
sampai gas refrigeran benar-benar habis dari dalam mesin pendingin. Proses keluarnya
refrigeran dari dalam mesin pendingin dapat terjadi dikarenakan adanya perbedaan
tekanan antara gas refrigeran yang ada dalam mesin pendingin dengan tekanan udara
bebas, sehingga dengan mudah gas refrigeran dikeluarkan dari dalam mesin pendingin.
Dengan diberlakukannya peraturan yang terkait dengan BPO pada sektor refrigeran saat
ini, proses pekerjaan recovery harus dilakukan oleh teknisi dalam melakukan kegiatan
perbaikan atau servis pada mesin pendingin yang mengharuskan refrigeran dikeluarkan
terlebih dahulu. Refrigeran hasil recovery bisa dipergunakan kembali setelah dilakukan
terlebih dahulu proses recyle refrigeran (pendaurulangan refrigeran dari uap air,
kontaminan, oli, dan berbagai polutan lainnya dengan tidak memperhatikan tingkat
kemurniannya)

Gambar di bawah ini memperlihatkan proses pekerjaan recovery refrigeran pada
unit AC split secara aktif menggunakan unit mesin recovery.

Agus Maulana – Praktisi dan Akademisi Mesin Pendingin – Refrigeran Hidrokarbon

Agus Maulana - Refrigeran Sintetik dan Refrigeran Alamiah 10

Proses recovery refrigeran R-22 dengan cara aktif pada mesin AC split wall

Proses recovery refrigeran R-22 dengan cara aktif pada mesin AC sentral

Refrigeran R-22 hasil proses recovery dari unit mesin pendingin
5. Recycle

Recycle refrigeran adalah proses pendaurulangan refrigeran hasil recovery untuk
dipergunakan kembali pada mesin pendingin sehingga mengurangi kebutuhan bahan
refrigeran BPO. Biasanya pada saat dilakukan perbaikan atau servis pada mesin
pendingin yang terkait dengan pengeluaran bahan refrigeran, umumnya bahan refrigeran
yang diisikan kembali diganti dengan refrigeran yang sama akan tetapi dari tabung yang
baru. Proses recycle refrigeran hasil recovery merupakan proses membersihkan kembali
refrigeran dari berbagai material kontaminan seperti uap air, zat polutan padat, oli. Pada
proses recycle refrigeran hasil recovery umunya tidak menekankan kepada kandungan

Agus Maulana – Praktisi dan Akademisi Mesin Pendingin – Refrigeran Hidrokarbon

Agus Maulana - Refrigeran Sintetik dan Refrigeran Alamiah 11

kemurnian refrigerannya, hal ini dikarenakan alat recovery unit yang ada tidak dilengkapi
dengan fasilitas untuk memproses kemurnian refrigeran. Berdasarkan peraturan
pemerintah negara Indonesia refrigeran hasil recovery termasuk bahan B3 (bahan
berbahaya dan beracun), oleh kerena itu bilamna refrigeran tersebut tidak akan
dipergunakan lagi harus dilakukan proses destruksi (penghancuran refrigeran) supaya
tidak menjadikan bahan pencemar bilamana tabung penampungnya bocor. Mesin untuk
memproses refrigeran yang berasal dari unit mesin pendingin memiliki proses tahapan 2R
(recovery, recharging), 3 R (recovery, recyle, recharge). Gambar di bawah ini
memperlihatkan unit mesin 3 R.

Mesin 3 R (recovery, recycle, recharge) untuk memproses refrigeran yang berasal dari
mesin pendingin

Proses recycle refrigeran R-22 menggunakan mesin recycle unit
Agus Maulana – Praktisi dan Akademisi Mesin Pendingin – Refrigeran Hidrokarbon

Agus Maulana - Refrigeran Sintetik dan Refrigeran Alamiah 12

6. Reclamation
Proses penanganan refrigeran sintetik untuk tahapan selanjutnya adalah

“reclamation”, yakni proses pengolahan refrigeran sintetik hasil recovery untuk
dimurnikan kembali kandungannya selain juga membersihkannya dari polutan yang
terkandung di dalamnya. Mesin reklamasi refrigeran telah dilengkapi dengan fasilitas
untuk melakukan proses pemurnian kandungan refigeran sehingga refrigern hasil
recovery bisa langsung diproses kemurniannya. Gambar dibawah ini memperlihatkan unit
mesin reklamasi untuk refrigeran sintetik diantaranya : R-12, R-22, R-134A, R-401 B, R-
407C, R-502, R-500, R-412, dan R-417A.

Unit mesin reklamasi untuk refrigeran sintetik (recovery, reklamasi, recharging)
Tingkat kemurnian refrigeran yang dilakukan proses reklamasi berdasarkan ARI-470
dapat diukur dari beberapa parameter diantaranya adalah : uap air (3 – 6 ppm), keasaman
(< 0,1), high boiling residu (0,005 % dari volume), gas non condensable (0,1 – 0,28 %
dari volume), oli pelumas (0,01 %).

Proses reklamasi refrigeran R-22 pada unit ice cube maker menggunakan unit mesin
reklamasi

Agus Maulana – Praktisi dan Akademisi Mesin Pendingin – Refrigeran Hidrokarbon

Agus Maulana - Refrigeran Sintetik dan Refrigeran Alamiah 13

7. Destruksi
Destruksi adalah proses penanganan refrigeran sintetik yang termasuk BPO

maupun GRK hasil recovery untuk selanjutnya dihancurkan sehingga gas refrigeran
tersebut tidak lagi akan mencemari lingkungan atmosfeer bumi dan meningkatkan
pemanasan global. Negara Indonesia sudah memiliki fasilitas untuk penghancuran
refrigeran sintetiki hasil recovery yang dikatagorikan termasuk BPO dan GRK di PT
Holchim yang berlokasi di daerah Bogor Jawa Barat. Proses destruksi refrigeran sintetik
dilakukan pada proses pembuatan produk semen pada fasilitas kiln semen dengan suhu
mencapai 1100 C, refrigeran dibakar di ruang kiln tersebut sehingga unsur chlor dan flour
benar-benar hancur. Gambar di bawah ini memperlihatkan kiln semen untuk proses
membuat bahan semen pada temperatur 1100 C.

Fasilitas kiln yang ada di PT Holchim untuk proses penghancuran refrigeran sintetik hasil
recovery

Instalasi penyaluran gas refrigeran sintetik yang akan dihancurkan menuju
fasilitas kiln semen melalui pemipaan

Agus Maulana – Praktisi dan Akademisi Mesin Pendingin – Refrigeran Hidrokarbon

Agus Maulana - Refrigeran Sintetik dan Refrigeran Alamiah 14

8. Identifier
Identifier adalah alat untuk menentukan jenis dan kandungan refrigeran yang

terdapat dalam tabung, dengan menggunakan alat identifier ini dapat diketahui jenis
refrigeran apa dan kandungan isi didalamnya terbuat dari apa saja. Alat ini sangat
membantu dalam mendeteksi refigeran sintetik yang telah dilarang pemakaiannya namun
dikemas pada tabung yang mencantumkan label refrigeran sintetik yang belum dilarang,
sehingga bilamana tidak diperiksa akan dengan mudah dipasarkan. Petugas pabean (bea
cukai) memiliki alat ini dimasing-masing pelabuhan, karena negara Indonesia adalah
salah satu pengimport bahan refrigeran sintetik dari negara lain seperti Cina, India,
Jepang, Amerika. Alat identifier ini mudah untuk dipergunakan dan bisa dibawa-bawa ke
lokasi sesuai dengan kebutuhan bilamana akan dilakukan pemeriksaan kandungan
refrigeran yang terdapat dalam tabung. Hasil pemeriksaannya langsung bisa diketahui
dengan cepat melalui laporan berupa printer yang terdapat pada alat tersebut. Gambar di
bawah ini memperlihatkan alat identifier refrigeran dengan alat printernya.

Alat identifier refrigeran sintetik portable

Agus Maulana – Praktisi dan Akademisi Mesin Pendingin – Refrigeran Hidrokarbon

Agus Maulana - Refrigeran Sintetik dan Refrigeran Alamiah 15

Melakukan proses identifier refrigeran R-12 dengan menggunakan unit identifier
Melakukan identifier refrigeran dapat juga dilakukan langsung pada unit AC atau mesin
pendingin yang masih terisi dengan refrigeran. Gambar dibawah ini memperlihatkan
kegiatan identifier refrigeran yang terdapat di dalam unit AC.

Melakukan kegiatan identifier refrigeran langsung pada unit AC
Hasil yang diperoleh dari printer terhadap kandungan refrigeran yang dilakukan identifier
berdasarkan hasil analisa printer dari alat identifier hasil yang diperoleh sebagai berikut :
a. kandungan udara = 6%
b. Kandungan R-12 = 10%
c. Kandungan R-22 = 45%
d. Kandungan R-134A = 18%
e. Kandungan Refrigeran hidrokarbon = 24%
Kesimpulannya refrigeran tersebut sudah tidak murni lagi dikarenakan kandungannya
sudah terdiri dari beberapa jenis, kualitas refrigeran dengan kompisisi tersebut dapat
merusak kompresor dan juga mempercepat degradasi kualitas oli kompresor.

Agus Maulana – Praktisi dan Akademisi Mesin Pendingin – Refrigeran Hidrokarbon


Click to View FlipBook Version