The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Setelah disepakatinya Montreal Protokol, beberapa jenis refrigeran sintetik yang memiliki pengaruh merusak lapisan ozon dan meningkatkan pemanasan global telah dibatasi dan ada yang sudah dilarang pemakiannya.

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by maulanasuga, 2021-07-03 03:33:41

Pengenalan dan Pengelolaan Bahan Refrigeran BPO dan GWP

Setelah disepakatinya Montreal Protokol, beberapa jenis refrigeran sintetik yang memiliki pengaruh merusak lapisan ozon dan meningkatkan pemanasan global telah dibatasi dan ada yang sudah dilarang pemakiannya.

Keywords: Pengelolaan BPO GWP Refrigerant

PT AMJB – Agus Maulana 1
BPO – GWP Bahan Refrigerant - Pengelolaan – Jenis & Kelompok

Pengelolaan Bahan Refrigeran Perusak Ozon (BPO) Dan Bahan Yang
Meningkatkan Pemanasan (GWP) Pada Mesin Pendinginan

Pendahuluan

Pada saat ini bahan refrigerant atau yang disebut bahan media pendingin yang banyak dipakai
dalam unit mesin pendingin, merupakan bahan yang tidak ramah lingkungan yakni merusak
lapisan ozon dan meningkatkan pemanasan global, masyarakat lebih mengenalnya sebagai
bahan “Freon”. Pemakaian bahan Freon ini ternyata tidak hanya dipakai sebagai media
pendingin akan tetapi dipakai sebagai bahan gas pendorong (propelan / aerosol), untuk bahan
pengembang (blowing agent), untuk bahan pembersih (agent cleaning), dan untuk bahan
melindungi makanan supaya terhindar dari hama (fumigasi / pengasapan). Pada bahan ajar ini
hanya akan disampaikan refrigerant dari sector pendingin.

Apa yang dimaksud refrigerant ?

Merupakan bahan pendingin dalam wujud gas dan dipakai pada unit mesin pendingin terutama
dengan siklus vapor compression mulai dari kapasitas kecil hingga kapasitas besar, nama
dagang dari bahan refrigerant ini di masyarakat lebih dikenal dengan sebutan “Freon”. Bahan
Freon termasuk kelompok refrigerant sintetik yang telah dikenalkan sejak tahun ditemukannya
pada 1926 oleh Thomas Migley Jr dan Charles Cattering ilmuwan yang berkewarganegaraan
Inggris. Hingga pada sampai tahun ini berdasarkan peraturan internasional maupun peraturan
nasional bahan Freon ini merupakan bahan yang merusak lapisan ozon di atmosfer bumi dan
merupakan bahan yang dapat memberikan dampak pemanasan global.

Refrigeran kelompok sintetik ini pada sector mesin pendingin terbagai menjadi 3 bagian,
diantaranya :

1. Kelompok CFC (cloro floro carbon) merupakan bahan BPO dan bahan yang dapat
meningkatkan pemanasan global (GWP)

2. Kelompok HCFC (hidro cloro floro carbon) merupakan bahan BPO dan bahan yang dapat
meningkatkan pemanasan global (GWP)

3. Kelompok HFC (hidro floro carbon) bahan ini tidak termasuk BPO akan tetapi masih
termasuk bahan yang dapat meningkatkan pemanasan global (GWP)

Mesin pendingin yang saat ini banyak dipakai di masyarakat luas dapat dikelompokan menjadi 2
sektor yang meliputi sector Air Conditioning (A/C) dan sector Refrigeration (Refrigerasi), adapun
masing-masing dari sector tersebut dapat dibagi lagi manjadi :

Refrigeran BPO Agus Maulana Refrigeran GWP

PT AMJB – Agus Maulana 2
BPO – GWP Bahan Refrigerant - Pengelolaan – Jenis & Kelompok

Sektor Refrigeration (Refrigerasi) meliputi :

1. Domestic refrigeration (water dispenser, kulkas)
2. Commercial refrigeration (showcase, display cases, up-right, under-counter, ice cube

maker)
3. Industrial refrigeration (cold storage, pabrik pembuat es batu)
4. Marine and Transportaion refrigeration (kapal laut yang menngunakan mesin pendingin

untuk kepentingan pembekuan, mobil peti kemas yang menggunakan mesin pendingin,
pesawat terbang yang menggunakan mesin pendingin)

Sektor Air Conditioning (A/C) meliputi :

1. Domestic Air Conditioning (A/C Window, A/C Split)
2. Commercial Air Conditioning (A/C mulai kapasitas menengah hingga besar)
3. Industrial Air Conditioning (A/C sentral, A/C packaged, A/C system zona, water chiller)
4. Mobile Air Conditioning (MAC)

Perbedaan sector refrigeration dan sector air conditioning terletak pada fungsi pamanfaatan
temperature yang dihasilkannya. Mesin air conditioning lebih difungsikan untuk kenyamanan
hunian (orang yang menempati ruangan menjadi nyaman) dan temperature udara yang
dikondisikan oleh unit mesin air conditioning berkisar antara 16oC hingga 23oC. Sedangkan
untuk sector refrigeration dapat dibagi lagi menjadi 2 bagian daerah temperature, untuk
temperature mulai dari 14oC sampai 4oC dikelompokan sebagai refrigeration untuk penyejukan
(chilled), dan untuk temperature dari mulai 4oC hingga temperature di bawah 0oC baru disebut
refrigerasi.

A. Parameter Refrigeran Berkatagori BPO (ODP) dan GWP

BPO atau disebut bahan perusak ozon (ODS) dan GWP disebut global warming potential
merupakan harga indeks parameter yang dipakai untuk menunjukan bahan suatu material
refrigerant memberikan dampak terhadap kerusakan lingkungan. Sebagai keterangan harga
indeks BPO disitilahkan secara international dengan nama indeks ODP, dan GWP dengan indeks
GWP.

Harga Indeks ODP (ozon depleting potential) adalah harga yang memperlihatkan ukuran tingkat
kemampuan dari bahan refrigerant dalam merusak lapisan ozon yang berada diatmosfer bumi.
Bilamana harga indeks ODP dari suatu refrigerant = 0, artinya bahan rerigeran tersebut tidak
merusak lapisan ozon. Dan bilamana harga indeks dari suatu refrgeran = 1, artinya bahan
refrigerant tersebut dapat merusak lapisan ozon.

Refrigeran BPO Agus Maulana Refrigeran GWP

PT AMJB – Agus Maulana 3
BPO – GWP Bahan Refrigerant - Pengelolaan – Jenis & Kelompok

Harga indeks GWP (global warming potential) adalah harga yang menunjukan kesetaraan dari
suatu bahan refrigerant yang dapat menimbulkan efek pemanasan global dibandingkan dengan
efek pemanasan global yang ditimbulkan oleh gas CO2. Sebagai contoh bahan refrigerant R-22
memiliki harga indeks GWP = 4.800. Hal ini menunjukan bahwa bilamana refrigerant R-22
terlepas ke angkasa sebanyak 1 kg, akan dapat menimbulkan pemanasan global yang setara
dengan terbuangnya gas CO2 sebanyak 4.800 kg.

B. Lapisan Ozon Dan Pemanasan Global (GWP)

Lapisan Ozon merupakan selimut bumi yang berada di atmosfer bumi mulai dari ketinggian 15
km hingga 60 km, adapun fungsi dari lapisan ozon ini merupakan gas yang dapat mereduksi
(menurunkan) besarnya intensitas energi radiasi yang dipancarkan oleh matahari sehingga
memiliki harga yang pas untuk memberikan kelangsungan kehidupan di bumi ini. Bilamana
lapisan ozon terganggu (rusak dan menipis) maka akibat yang ditimbulkan adalah meningkatnya
intensitas energi radiasi melebihi ambang batas bagi kehidupan, intensitas energi radiasi yang
berlebihan akan menimbulkan berbagai penyakit bagi manusia.

Pemanasan global atau sering disebut dengan “global warming” terjadi dikarenakan material
gas yang dipakai oleh kegiatan manusia terbuang ke angkasa, yang salah satunya gas Freon. Gas
Freon ini memiliki berat jenis yang lebih kecil dari udara, sehingga bilamana keluar dari system
secara otomatis akan naik ke udara lepas (angkasa) dan di atas bumi akan membentuk suatu
lapisan yang sifatnya menahan energi panas yang dilepaskan oleh bumi ke luar angkasa. Bumi
tempat kita hidup sepanjang hari akan menerima panas dari sinar matahari, akan tetapi panas
ini tidak semuanya disimpan oleh bumi, panas tersebut akan dipancarkan kembali ke angkasa
luar. Akan tetapi panas tersebut terhalang oleh adanya lapisan gas yang bersifat sebagai
penyekat (sering disebut gas rumah kaca, kaca sendiri bersifat memantulkan), sehingga
panasnya dipantulkan kembali ke bumi, akibatnya bumi kita menjadi panas. Dan inilah peristiwa
yang disebut sebagai pemanasan global (global warming potential).

Seandainya suhu bumi naik temperaturnya dapat dibayangkan akibat yang ditimbulkannya
pada lingkungan hidup, seperti naiknya suhu air di laut akan menambah volumenya dan daerah
pesisir dan daerah yang rendah akan terendam, iklim dan cuaca akan berubah secara drastis
sehingga dapat merusak hasil panen dan menurunkan produksinya. Masih banyak akibat yang
ditimbulkan oleh pemanasan global ini terhadap kehidupan manusia di bumi. Pertanyaan yang
harus kita ajukan : Akankah peristiwa ini kita biarkan ? sehingga lambat laun kita sebagai
manusia mungkin akan punah, tentu jawabannya tidak. Oleh karena itu marilah bersama-sama
untuk mengatasinya.

Refrigeran BPO Agus Maulana Refrigeran GWP

PT AMJB – Agus Maulana 4
BPO – GWP Bahan Refrigerant - Pengelolaan – Jenis & Kelompok

C. Harga Indeks ODP dan Harga Indeks GWP untuk berbagai Refrigeran

Pemakaian refrigerant di masyarakat sangat banyak jenisnya sebagai mana telah dijelaskan
sebelumnya, dan masing-masing memiliki harga indeks ODP dan harga indeks GWP yang
berbeda-beda, di bawah akan diperlihatkan sebagian dari refrigerant seperti ini :

Kelompok CFC (cloro floro carbon)

REFRIGRAN INDEK ODP INDEK GWP
R 11 1 6.300
R 12 0.95 10.200
R 113 0.85 6.100
R 114 0.70 7.500
R 500 0.70 7.700
R 502 0.23 4.900

Kelompok HCFC (hidro cloro floro carbon)

REFRIGRAN INDEK ODP INDEK GWP

R 22 0.055 4.800
R 123 0.020 390
R 124 0.022 2.000
R 401 A 0.037 3.300
R 401 B 0.040 3.500
R 401 C 0.030 2.700
R 402 A 0.021 5.400
R 402 B 0.033 5.100
R 403 A 0.041 4.800
R 405 A 0.028 5.200
R 406 A 0.057 3.500
R 408 A 0.026 4.900

Refrigeran BPO Agus Maulana Refrigeran GWP

PT AMJB – Agus Maulana 5
BPO – GWP Bahan Refrigerant - Pengelolaan – Jenis & Kelompok

Kelompok HFC (hidro floro carbon)

REFRIGRAN INDEK ODP INDEK GWP

R 125 0 5.900
R 134A 0 3.300
R 404A 0 5.600
R 407A 0 4.000
R 407B 0 5.000
R 407C 0 3.600
R 410A 0 3.900
R 413A 0 3.400
R 417A 0 4.400
R 507A 0 5.700
R-32 0 675

C. Pemeriksaan Refrigerant BPO (bahan perusak ozon).

Untuk menentukan suatu bahan refrigerant termasuk bahan peruak ozon (BPO) dapat
ditentukan dengan menggunakan alat yang disebut “identifier”. Alat ini dapat mengetahui
komposisi bahan yang terkandung dalam suatu refrigerant, dengan melihat hasil analisa dari
peralatan identifier ini dapat ditetapkan apakah bahan refrigerant yang diteliti termasuk BPO
atau bukan BPO. Begitu juga dengan melihat table indeks GWP dapat ditentukan besarnya
harga indeks GWP dari refrigerant tersebut. Berdasarkan kepada pengamatan di masyarakat
bahan refrigerant yang termasuk BPO masih banyak dipakai sehingga perlu penanganan yang
optimal dalam penelolaannya, hal ini dimaksudkan untuk meminimalkan dampak yang akan
ditimbulkan bilamana material tersebut terlepas atau dilepaskan dengan sengaja ke udara
bebas. Berdasarkan peraturan pemerintah bahan refrigerant BPO yang sudah dilarang
peredarannya dikatagorikan sebagai material B3 (bahan beracun dan berbahaya) sehingga
perlu penanganan dan pengelolaan yang baik. Untuk itu langkah-langkah dalam menangani
bahan B3 yang salah satunya refrigerant BPO harus dibuatkan suatu peraturan yang jelas dan
dapat memberikan manfaat kepada masyarakat dalam hal perlindungan lingkungan. Begitu juga
masyarakat perlu diberikan pembelajaran terhadap dampak yang ditimbulkan oleh terlalu
banyaknya bahan-bahan perusak ozon yang dihasilkan oleh kegiatan lainnya di luar sector

Refrigeran BPO Agus Maulana Refrigeran GWP

PT AMJB – Agus Maulana 6
BPO – GWP Bahan Refrigerant - Pengelolaan – Jenis & Kelompok

mesin pendingin. Pada gambar di bawah ini diperlihatkan alat identifier yang dapat melakukan
analisa terhadap bahan refrigerant yang termasuk BPO atau bukan BPO.

Gbr. Pemeriksaan BPO pada bahan refrigerant yang ada pada tabung

Pada gambar ini dapat dilihat unit “identifier” secara langsung memeriksa bahan refrigerant
yang terdapat dalam tabungnya, dengan proses analisa yang dilakukan oleh alat ini hasilnya
dapat dilihat dari hasil pencetakan (print), dari komposisi bahan yang dicetak pada lembaran
kertas dapat disimpulkan bahwa bahan refrigerant tersebut termasuk BPO atau bukan BPO.
Waktu yang diperlukan oleh alat identifier untuk menganalisis komposisi bahan refrigerant
hanya dibutuhkan waktu 2 sampai 3 menit. Alat identifier dapat juga memeriksa bahan
refrigerant yang ada dalam mesin pendingin.

Gbr. Pemeriksaan BPO pada bahan refrigerant yang ada pada unit mesin A/C

Gambar ini memperlihatkan alat identifier memeriksa bahan refrigerant yang terdapat dalam
unit mesin A/C (air conditioning) jenis split di bagian out-door, data yang diperoleh dari hasil
analisa unit identifier melalui hasil cetakan dapat disimpulkan bahwa refrigerant yang ada pada
unit mesin A/C tersebut termasuk BPO atau bukan BPO. Untuk menggunakan alat ini para
pelaksana diperlukan latihan dan bimbingan terlebih dahulu supaya dapat melakukan

Refrigeran BPO Agus Maulana Refrigeran GWP

PT AMJB – Agus Maulana 7
BPO – GWP Bahan Refrigerant - Pengelolaan – Jenis & Kelompok

identifikasi bahan refrigerant. Alat identifier ini beratnya berkisar 2 kg dan dapat dibawa secara
mudah dalam melakukan pemeriksaan refrigerant BPO.

D. Penanganan Pengelolaan Refrigeran BPO (bahan perusak ozon).

Mengingat refrigerant yang dikatagorikan BPO berdasarkan peraturan termasuk B3, maka
diperlukan penanganan pengelolaan yang benar dan tepat. Adapun beberapa proses dalam
penanganan pengelolaan refrigerant BPO ini diantaranya adalah :

1. Recovery (penyedotan)
2. Recycle (pendaurulangan)
3. Reclamation (pemurnian)
4. Destruction (penghancuran)

1. Recovery (Penyedotan)

Kegiatan recovery bahan refrigerant dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut
“recovery unit”, kegiatan recovery bahan refrigerant merupakan persyaratan yang harus
dilakukan para pelaku yang bergerak pada sector servis mesin pendingin, bilamana bahan
refrigerant yang ada dalam unit mesin pendingin akan dikeluarkan, karena bahan refrigerant
BPO dilarang untuk dikeluarkan ke angkasa secara bebas. Melalui unit mesin recovery ini bahan
refrigerant yang ada dalam unit mesin pendingin akan disedot dan dikumpulkan dalam suatu
tabung penampung, sehingga refrigerant BPO ini dapat diamankan.

Gambar ini memperlihatkan proses recovery bahan refrigerant yang termasuk katagori BPO
dengan menggunakan unit mesin recovery, dan bahan refrigerant hasil recovery ditampung
langsung dalam tabung penampung, bahan refrigerant dari dalam unit mesin pendingin tidak
dilepaskan ke udara bebas. Untuk melakukan kegiatan recovery ini perlu adanya pelatihan dan
bimbingan bagi para pelaksana yang akan melalukan kegiatan ini.

Kegiatan recovery ini mutlak harus dilakukan, bilamana refrigerant BPO yang ada didalam unit
mesin pendingin akan diganti dengan bahan refrigerant yang lebih ramah lingkungan seperti
refrigerant alamiah kelompok hidrokarbon (HC). Refrigeran hidrokarbon ini merupakan salah
satu refrigerant yang dikatagorikan ramah lingkungan karena terbuat dari bahan alamiah, dan

Refrigeran BPO Agus Maulana Refrigeran GWP

PT AMJB – Agus Maulana 8
BPO – GWP Bahan Refrigerant - Pengelolaan – Jenis & Kelompok

bilamana dilihat harga indeks ODP dan GWP untuk refrigerant hidrokarbon ini memiliki harga
ODP = 0 dan GWP = < 3. Oleh karena itu refrigerant hidrokarbon ini harus terus disosialisasikan
kepada masyarakat luas sebagai salah satu alaternatif bahan refrigerant yang dapat
menggantikan refrigerant sintetik yang berkatagori BPO dan GWP.

2. Recycle (Pendaurulangan)

Kegiatan recycle bahan refrigerant dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut “recycle
unit”, tujuan kegiatan recycle bahan refrigerant dimaksudkan bilamana bahan refrigerant
masih diperlukan untuk keperluan servis bagi unit mesin pendingin dengan persyaratan
tertentu. Dalam proses recycle ini bahan refrigerant akan dipisahkan dari material yang
mengkontaminasinya, sehingga kadar material yang mengkontaminasi bahan refrigerant dapat
diturunkan, dan bahan refrigerant hasil recycle dapat dipergunakan kembali. Untuk melakukan
kegiatan recycle bahan refrigerant diperlukan pelatihan dan bimbingan terhadap para
pelaksana yang akan ditugaskan untuk kegiatan tersebut.

Gbr. Proses recycle bahan refrigerant menggunakan unit mesin recycle

3. Reclamation (Pemurnian)

Kegiatan reklamasi bahan refrigerant dilakukan dengan menggunakan unit mesin reklamasi.
Tujuan proses reklamasi bahan refrigerant adalah untuk memurnikan kembali komposisi dari
bahan refrigerant serta menurunkan kadar material yang mengkontaminasinya, sehingga bahan
refrigerant dapat dipakai kembali untuk keperluan servis dengan persyaratan tertentu, atau
bahan refrigerant hasil proses reklamasi dapat dijadikan sebagai bahan refrigerant cadangan
(bank Freon).

Untuk melakukan kegiatan reklamasi bahan refrigerant harus dilakukan malalui pelatihan dan
bimbingan bagi para pelaksana yang akan bertugas melaksanakan kegiatan ini, mengingat
untuk melakukan kegiatan reklamasi bahan refrigerant menggunakan unit mesin reklamasi
memerlukan pemahaman yang benar bagi para pelaksananya. Gambar di bawah ini
memperlihatkan kegiatan proses reklamasi bahan refrigerant dari suatu unit mesin pendingin.

Refrigeran BPO Agus Maulana Refrigeran GWP

PT AMJB – Agus Maulana 9
BPO – GWP Bahan Refrigerant - Pengelolaan – Jenis & Kelompok

Gbr. Proses reklamasi bahan refrigerant dari unit mesin pendingin

4.Destruction (Penghancuran)

Bahan refrigerant BPO yang peredarannya sudah dilarang harus segera dilakukan penghancuran
(pemusnahan), karena kemampuan alam untuk dapat mendaurulang bahan refrigerant BPO
yang terlepas ke udara baik sengaja maupun tidak sengaja memerlukan waktu yang cukup
lama, bahkan ada jenis refrigerant sintetik yang sudah dilarang (R-12) memerlukan periode
waktu didaurulang oleh alam dalam waktu 120 tahun (indeks ALT = atmospheric life time).

Untuk melakukan proses penghancuran bahan refrigerant BPO ini diperlukan temperature
berkisar 1000oC sampai dengan temperature 1200oC, karena pada temperature tersebut unsur
bahan flor (Fl) dan clor (Cl) yang terdapat dalam bahan refrigerant dapat dihancurkan /
dimusnahkan. Lembaga yang resmi ditunjuk oleh pemerintah untuk melakukan proses
destruction (pemusnahan) refrigerant BPO dan GWP adalah PT Holcim. PT Holcim ini
merupakan perusahaan yang menghasilkan produk semen. Pada tahap pembuatan semen
dilakukan proses pembakaran pada kiln dengan temparatur hingga 1200oC, dan bahan
refrigerant BPO dapat dibakar dalam kiln tersebut sehingga hancur / musnah. Gambar di
bawah ini memperlihatkan proses pemusnahan refrigerant BPO.

Gbr. Proses pemusnahan (destruction) refrigerant BPO

Refrigeran BPO Agus Maulana Refrigeran GWP


Click to View FlipBook Version