Akhir Hayat Pada 13 September 1903 R.A. Kartini melahirkan seorang anak laki-laki dengan selamat yang diberi nama Soesalit Djojoadhiningrat. Setelah melahirkan kondisi R.A. Kartini nampak sehat dan berseri-seri. Namun pada 17 September 1903 Kartini wafat dalam usia yang masih sangat muda 25 tahun. Sekolah Kartini Latar Belakang R.A. Kartini adalah anak perempuan yang lahir dari pasangan Raden Mas (R.M.) Sosroningrat dan Mas Ajeng Ngasirah. Kartini lahir dalam lingkungan keluarga priyayi atau bangsawan, karena itu ia berhak menambahkan gelar Raden Ajeng (R.A.) di depan namanya. R. A. KARTINI Raden Ayu Adipati Kartini Djojoadhiningrat atau sering disebut dengan gelarnya sebelum menikah: Raden Ajeng Kartini, adalah seorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini adalah seorang pejuang kemerdekaan dan kedudukan kaumnya, pada saat itu terutama wanita Jawa. Pernikahan Suatu hari, R.A. Kartini dilamar oleh Bupati Rembang Raden Adipati Djojo Adiningrat. Namun sang ayah sempat bimbang karena anaknya itu pernah memutuskan untuk tidak menikah. Setelah meminta waktu untuk berpikir kembali dan meminta saran dari saudari lainnya, R.A. Kartini pun menyetujui lamaran Raden Adipati Djojo Adiningrat dengan beberapa persyaratan. R.A. Kartini dan Roekmini saudarinya mendirikan sekolah untuk anak perempuan yaitu Sekolah Kartini. Murid-murid di sekolahnya belajar membaca, menulis, menggambar, tata krama, sopan-santun, memasak, serta membuat kerajinan tangan. Kelompok 1: 1. Dyah Pramesti w. (07) 2. Fadila Rizky A. (10) 3. Ichsan Sachrul R. (11) 4. Muhammad Arvan P. (17) 5. Rika Nur Cahyani (21) 6. Yudha Septriawan (29)