3.8. Memahami 14. Yesus Mengamati: Tes Tertulis /lisan Pengalaman siswa tentang
pribadi Yesus Kristus sebagai tentang; persahabatan
Kristus sebagai sahabat sejati, Menyimak cerita yang menggambarkan arti persahabatan - Makna persahabatan 2x 3 JP Pengalaman seseorang tentang
sahabat sejati, tokoh idola dan syarat-syarat yang dibutuhkan dalam sebuah arti kristus bagi hidupnya
tokoh idola, dan persahabatan dalam hidup manusia. dan persyaratannya.
Juru Selamat Menyimak makna sahabat sejati menurut ajaran Kristiani. - Makna persahabatan Kitab Suci Yoh 15:12-17
menurut ajaran Komisi Kateketik
Yesus. KWI,Pendidikan Agama Katolik
Menanya: untuk SMA/K KelasX, Kanisius
4.8. Meneladani Yogyakarta, 2010
pribadi Yesus Apa arti persahabatan, dan apa saja persyaratannya?
Kristus sebagai Konperensi Wali Gereja
sahabat sejati, Apa makna persahabatan menurut ajaran Yesus? Karya ; Indonesia, Iman Katolik,
tokoh idola, dan Kanisius Yogyakarta, 1995
Juru Selamat Pengumpulan data: - refleksi tertulis
Mengumpulkan informai di buku-buku atau internet tentang kepribadian Katekismus Gereja Katolik, Nusa
tentang arti persahabatan , serta syarat –syarat nya dalam Yesus Kristus Indah, Flores, 1995
hidup masyarakat. sebagai sahabat
sejati, tokoh idola
Mengumpulkan informasi dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, dalam hdupnya.
pengertian persahabatan (misalnya dalam InjilYohanes
15:12-17).
Mengumpulkan informasi tentang sikap dan keteladanan Sikap;
Yesus sebagai tokoh idola: khususnya dalam menghadapi - selalu mau
orang-orang kecil (miskin, berdosa, tersingkir).
Mengumpulkan informasi dalam Perjanjian Baru tentang bersahabat dengan
sikap dan keteladanan Yesus dalam menghadapi orang lain tanpa
melihat
penguasa latarbelakang-nya.
- Perilaku baik
Mengasosiasi: selama dan sesudah
mengikuti
Menyimpulkan arti persahabatan , serta syarat –syarat nya pembelajaran.
dalam hidup masyarakat.
Merumuskan ajaran Yesus tentang makna persahabatan.
Menyimpulkan sikap dan keteladanan Yesus sebagai
tokoh idola: khususnya dalam menghadapi orang-orang
kecil (miskin, berdosa, tersingkir).
Menyimpulkan sikap dan keteladanan Yesus dalam
menghadapi penguasa
Mengkomunikasikan:
Menuliskan refleksi tentang kepribadian Yesus yang dekat
dengan sesama, terbuka kepada siapa saja yang datang
kepada-Nya, berani membela kebenaran dan keadilan.
Mengungkapkan niat untuk meneladani Yesus sebagai
tokoh idola sahabat dalam hidup sehari-hari.
15. Yesus Putra Mengamati: Tes Tertulis/lisan Kitab Suci Perjanjian Baru
Allah dan Juru Puisi: Litani Domba yang Kudus
Selamat Mengamati gelar-gelar kebangsawanan yang ada di tentang; 2x 3 JP
masyarakat (misalnya; raja, prabu, pangeran, gusti, ratu, - Makna dan pengaruh Komisi Kateketik
dst). KWI,Pendidikan Agama Katolik:
gelar-gelar Menjadi Murid Yesus, untuk
Menyimak gelar-gelar Yesus dalam Kitab Suci Perjanjian kebangsawanan SMA/K Kelas X. Kanisius
Baru dalam masyarakat. Yogyakarta, 2010.
- Makna gelar-gelar
Yesus . Konperensi Wali Gereja
Menanya: - Pengaruh gelar-gelar Indonesia, Iman Katolik,
Apa gelar-gelar kebangsawanan yang ada di mayarakat Kanisius Yogyakarta, 1995
kita? Yesus bagi bangsa
Apa arti dari gelar-gelar tersebut dan apa pengaruhnya Yahudi. Katekismus Gereja Katolik, Nusa
Indah, Flores, 1995
bagi masyarakat setempat? Karya;
Apa gelar-gelar yang diberikan kepada Yesus? - Refleksi tertulis
Apa latar belakang pemberian gelar tersebut? tentang Yesus Putra
Apa pengaruhnya terhadap bangsa Israel waktu itu? Allah dan Juru
Selamat.
Pengumpulan data:
Mengumpulkan informasi dari buku-buku, browshing Sikap;
internet atau wawancara narasumber tentang gelar-gelar - Hormat dan syukur
kebangsawanan yang ada di masyarakat Indonesia. pada Yesus Kristus
Mengumpulkan informasi gelar-gelar Yesus serta dalam hidup sehari-
maknanya, serta latarbelakang pemberian gelar tersebut hari.
dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, dan buku-buku referensi - Perilaku baik
Kristologi. (misalnya selama dan sesudah
mengikuti
(Yesus adalah Tuhan/Kristus, Anak Allah, Juru pembelajaran.
Selamat/Mesias, dll)
Mengasosiasi:
Menganalisis gelar-gelar kebangsawanan yang ada di
masyarakat Indonesia.
Mengidentifikasi gelar-gelar Yesus serta maknanya, apa
latarbelakang pemberian gelar tersebut
Merumuskan makna gelar-gelar Yesus,
Menghubungkan makna gelar-gelar Yesus sebagai Tuhan,
Anak Allah dan Juru Selamat bagi umat kristiani dewasa ini.
Mengkomunikasikan:
Menuliskan refleksi tentang Yesus Putra Allah dan Juru
Selamat
Mengungkapkan rasa hormat dan syukur pada Yesus
Kristus Tuhan, Anak Allah dan Juru Selamat manusia dengan
mendoakan Litani Domba Kudus.
Mengetahui Jakarta, Juli 2021
Kepala SMA Negeri 56 Jakarta Guru Mata Pelajaran,
Noviolaleni, S.Pd. Yohanes Suroyo, S.S., M.Pd.
NIP 196311081985122002 NIKKI 1000990
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI
SMA NEGERI 56 JAKARTA
Sekolah : SMA N 56 JAKARTA
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Saya Memiliki Kelebihan dan Kekurangan
Alokasi Waktu : 2 x 3 jam
A. Tujuan Pembelajaran
Para remaja dapat saja dihinggapi rasa rendah diri atau minder yang dapat menjadi kendala
bagiiperkembangan dirinya. Refleksi Alkitabiah tentang manusia sebagai gambaran dan citra Allah,
kiranya dapat membangkitkan rasa harga diri pada diri remaja. Setelah pembelajaran ini, melalui
metode Naratif (Eksperensial) siswa diharapkan mampu merefleksikan arti manusia sebagai citra
Allah dan mampu menemukan kekhasan atau keunikan sehingga disebut sebagai citra Allah.
B. Kegiatan Pembelajaran
➢ Kegiatan pendahuluan
• Salam pembuka, absensi dan doa
• Guru membangun suasana belajar yang kondusif
• Guru merangkai pembelajaran sebelumnya guna memasuki materi pembelajaran (garis
besar materi pelajaran )
➢ Kegiatan Iti
• Menyadari makna “Gambaran” dan “Citra”
• Mendalami dan menyadari Manusia sebagai Gambaran dan Citra Allah(kej 1:26-31; 2:4-
7
• Mendalami Kemampuan akal budi, kemampuanberkehendak bebas dan kemampuan
menguasai
• Menyadari sikap manusia terhadap dirinya dan sesama sebagai citra Allah.
➢ Kegiatan Penutup
• Guru memberi tugas siswa untuk merenungkan ucapan dan hidup orang Kudus Santa
Katarina dari Siena- Santo Yohanes Krisostomos
• Siswa mengendapkan merefleksikan diri dan secara tertulis sikap-sikap yang tepat dalam
menghargai diri dan sesama sebagai citra Allah., dan meutupnya dengan doa.
C. Penilaian pembelajaran
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Alokasi Waktu :
Tujuan Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Hasil Belajar
Kegiatan Pendahuluan Membuat Refleksi diri
Melalui prefleksian diri, diharap Kegiatan Inti
Kegiatan Penutup
siswa menyadari dirinya sebagai
citra Allah dan mampu
menghargai orang lain pula
sebagai sesama citra Allah dalam
sikap dan tindakan.
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
SMA N 56 Jakarta Agama Katolik
NOVIOLALENI, S. Pd. Yohanes Suroyo, SS., M.Pd
NIP. 196311081985122002 NIKKI 1000990
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI
SMA NEGERI 56 JAKARTA
Sekolah : SMA N 56 JAKARTA
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Saya diciptakan sebagai Citra Allah
Alokasi Waktu : 2 x 3 jam
A. Tujuan Pembelajaran
Para remaja kadangkala tidak menyadari akan potensi-potensi yang dimilikinya, tetapi dilain pihak
merekapun sulit menerima keterbatasan-keterbatasannya. Setelah pembelajaran menggunakan metode
Naratif (Eksperensial) ini, siswa diharapkan mampu merefleksikan atau menggali diri akan kelebihan dan
kekurangan yang ada dalam dirinya, mampu mengungkapkan dan menerima diri sebagai suatu ciptaan
yang unik, serta mampu menghargai keterbatasan orang lain.
B. Kegiatan Pembelajaran
> Kegiatan pendahuluan
• Salam pembuka, absensi dan doa
• Guru membangun suasana belajar yang kondusif
• Guru merangkai pembelajaran sebelumnya guna memasuki materi pembelajaran (garis besar
materi)
> Kegiatan Iti
• Mengamati keunggulan dan kekurangan dalam diri kita
• Menganalisis keberadaan fisik, Kemampuan, sifat-sifat yang dimiliki dan sikap menerima diri
• Meyadari segala potensi dan peluang dalam Terang Kitab Suci (Mat 25:14-30)
• Contoh cerita orang berbakat yang diremehkan banyak orang, / Film iklan sampho Pantene
> Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa menarik kesimpulan, dan mendorong siswa untuk mensyukuri kelebihan
dan kekurangan yang ada dalam dirinya.
• Siswa mengendapkan diri, pembatinan, merefleksikan diri secara tertulis, dan mengakiri dalam
doa
C. Penilaian pembelajaran
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Alokasi Waktu :
Tujuan Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Hasil Belajar
Melalui prefleksian diri, diharap Kegiatan Pendahuluan Membuat Refleksi diri
siswa menyadari akan potensi Kegiatan Inti
dan kekurangnnya, mampu Kegiatan Penutup
menghargai orang lain dan
mampu mensyukuri serta
menerima semua itu sebagi
Anugerah Tuhan
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
SMA N 56 Jakarta Agama Katolik
NOVIOLALENI, S. Pd. Yohanes Suroyo, SS., M.Pd
NIP. 196311081985122002 NIKKI 1000990
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI
SMA NEGERI 56 JAKARTA
Sekolah : SMA N 56 JAKARTA
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Sebagai Citra Allah, saya dan sesama adalah Saudara
Alokasi Waktu : 2 x 3 jam
A. Tujuan Pembelajaran
Akhir-akhir ini, terasa bahwa sikap fanatik dan deskriminatif ras, suku agama, budaya dan
kelompok sosial muncul dimana-mana. Banyak orang terseret ke dalam arus ini. Melalui metode Naratif
(Eksperensial ) maka, menajdi sangat urgent untuk menyadarkan orang muda bahwa isu diskriminasi
dan fanatisme ras, etnis, agama, dan kelompok sosial dapat melahirkan berbagai kekarasan dan
tindakan anarkis yang sungguh merusak.
B. Kegiatan Pembelajaran
> Kegiatan pendahuluan
• Salam pembuka, absensi dan doa
• Guru membangun suasana belajar yang kondusif
• Guru merangkai pembelajaran sebelumnya guna memasuki materi pembelajaran (garis besar
materi)
> Kegiatan Iti
• Mendalami sikap – sikap deskriminatif dan fanatisme suku, agama, ras, dan antar golongan.
• Menganalisis sebab-sebab munculnya sikap deskriminasi dan fanatisme serta mencari jalan
keluarnya.
• Mendalami dasar Alkitabiah atas sikap akomodatif dan toleran terhadap sesama.
> Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa menarik kesimpulan, dan mendorong siswa untuk mensyukuri keberbedaan
dan keberagaman suku, agama, ras , budaya dan adat istiadat.
• Siswa mampu mecari solusi menuju kedamaian atas perbedaan yang ada, dan mengakiri dalam
doa.
C. Penilaian pembelajaran
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Alokasi Waktu :
Tujuan Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Hasil Belajar
Kegiatan Pendahuluan Membuat Refleksi diri
Melalui prefleksian diri, diharapkan siswa Kegiatan Inti
Kegiatan Penutup
menyadari akan keberbedaan suku,
agama, ras, adat istiadat dan budaya,
serta mmampu menghargai
keberbedaan dan mampu mencari solusi
atas keragaman menuju kedamaian serta
mensyukuri semua itu sebagi Anugerah
Tuhan
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
SMA N 56 Jakarta Agama Katolik
NOVIOLALENI, S. Pd. Yohanes Suroyo, SS., M.Pd
NIP. 196311081985122002 NIKKI 1000990
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI
SMA NEGERI 56 JAKARTA
Sekolah : SMA N 56 JAKARTA
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Kepriaan dan Kewanitaan
Alokasi Waktu : 2 x 3 jam
A. Tujuan Pembelajaran
Para remaja sedang mengalami pertumbuhan yang sangat mekarmekarnya. Pertumbuhan
jasmani dan rohani ini sering kurang disadari. Dalam pertumbuhan tersebut remaja mengalami daya
dorong tertarik terhadap lawan jenis. Ketidaksadaran ini membuat remaja tidak pandai menempatkan
diri dalam pergaulan antar jenis, bahkan menyimpang. Melalui metode Dialog Narati-Partisipatif
menjadi sangat penting peranan pendampingan kaum remaja, sehingga setelah pembelajaran ini siswa
diharapkan dapat memahami diri akan hakekat kepriaan dan kewanitaan serta perannya dalam
kehidupan bermasyarakat, dapat menghargai diri sendiri dan lawan jenisnya.
B. Kegiatan Pembelajaran
> Kegiatan pendahuluan
• Salam pembuka, absensi dan doa
• Guru membangun suasana belajar yang kondusif
• Guru merangkai pembelajaran sebelumnya guna memasuki materi pembelajaran (garis besar
materi)
> Kegiatan Iti
• Memahami hakekat kepriaan dan kewanitaan.
• Dialogis, ciri-ciri kepriaan dan kewanitaan Ditinjau secara biologis .
• Perbedaan medasar kepriaan dan kewanitaan dari segi Psikologis.
• Menyadari daya tarik antara pria dan wanita.
• Pandangan kepriaan dan kewanitaan dalam terang Kitab Suci
> Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa menarik kesimpulan, dan mendorong siswa untuk mensyukuri keberbedaan
pria dan wanita sebagai citra Allah, yang saling melengkapi (komplementer) dan menghargai
serta, mengakirinya dalam doa.
C. Penilaian pembelajaran
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Alokasi Waktu :
Tujuan Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Hasil Belajar
Melalui prefleksian diri, diharapkan siswa Kegiatan Pendahuluan Membuat Refleksi diri
menyadari dan menerima keberbedaan Kegiatan Inti
pria dan wanita baik secara biologis Kegiatan Penutup
maupun secara psikolgis, serta
menghayati perbedaan komlementer dan
mensyukurinya sebagai citra Allah
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
SMA N 56 Jakarta Agama Katolik
NOVIOLALENI, S. Pd. Yohanes Suroyo, SS., M.Pd
NIP. 196311081985122002 NIKKI 1000990
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI
SMA NEGERI 56 JAKARTA
Sekolah : SMA N 56 JAKARTA
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Tugas pria dan wanita
Alokasi Waktu : 2 x 3 jam
A. Tujuan Pembelajaran
Pada umumnya, masyarakat masih berpandangan bahwa pria lebih unggul daripada wanita,
sehingga banyak sekali perlakuan tidak adil terhadap wanita. Masyarakat tradisional masih beranggapan
bahwa peran dan tugas wanita terbatas pada urusan dapur, meja makan dan tempat tidur. Bahkan ada
yang berpandangan wania sudah ditakdirkan sebagai abdi laki-laki. Maka menjadi sangat penting
peranan pendampingan remaja, sehingga setelah pembelajaran melalui metode Dialog partisipatif ini
siswa diharapkan dapat memahami diri akan hakekat kepriaan dan kewanitaan dan akan perannya
dalam kehidupan untuk dapat saling menghargai dan melengkapi atau saling bekerjasama menciptakan
tatanan kehidupan yang lebih baik sebagai anak-anak Allah.
B. Kegiatan Pembelajaran
> Kegiatan pendahuluan
• Salam pembuka, absensi dan doa
• Guru membangun suasana belajar yang kondusif
• Guru merangkai pembelajaran sebelumnya guna memasuki materi pembelajaran (garis besar
materi)
> Kegiatan Iti
• Mengamati ketidak adilan menyangkut peranan dan tugas wanita dalam masyarakat.
• Medalami peranan dan tugas pria dan waita dari segi kodratnya .
• Menyadari peran dan tugas pria dan wanita dalam terang Kitab Suci (Kej 2: 7. 18-25).
• Diskusi kelopok dan presentasi hasil diskusi.
> Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa menarik kesimpulan, dan mendorong siswa untuk saling menghargai tugas
dan peran pria dan wanita sebagai citra Allah di tengah masyarakat, dan mengakirinya dalam
doa.
C. Penilaian pembelajaran
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Alokasi Waktu :
Tujuan Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Hasil Belajar
Kegiatan Pendahuluan Membuat Refleksi diri
Melalui prefleksian diri, diharapkan siswa Kegiatan Inti
Kegiatan Penutup
menyadari dan menerima peran pria dan
wanita dimasyarakat, dan meninggalkan
pandangan tradisional tentang anggapan
yang salah akan tugas dan peran pria dan
wanita dalam masyarakat.
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
SMA N 56 Jakarta Agama Katolik
NOVIOLALENI, S. Pd. Yohanes Suroyo, SS., M.Pd
NIP. 196311081985122002 NIKKI 1000990
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI
SMA NEGERI 56 JAKARTA
Sekolah : SMA N 56 JAKARTA
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Hati Nurani
Alokasi Waktu : 2 x 3 jam
A. Tujuan Pembelajaran
Masa remaja adalah masa yang penuh aktivitas. Dalam beraktivitas para remaja perlu bimbingan
supaya tidak salah arah dan menyimpang atau menyelewenng dari Hati Nurani atau Suara Hatinya. Hati
Nurani mendorong dan mengarahkan ke arah yang baik dan memperingatkan kita bila kita menyimpang
dari kebaikan dalam situasi kongkrit. Maka menjadi sangat penting peranan pendampingan remaja,
sehingga setelah pembelajaran menggunakan metode Dialog Partisipatif ini para siswa dapat bertindak
sesuai hati nuraninya, sesuai hukum yang ditanam Allah dalam diri kita (GS. Art. 16).
B. Kegiatan Pembelajaran
> Kegiatan pendahuluan
• Salam pembuka, absensi dan doa
• Guru membangun suasana belajar yang kondusif
• Guru merangkai pembelajaran sebelumnya guna memasuki materi pembelajaran (garis besar
materi)
> Kegiatan Iti
• Menyadari arti dan makna Suara Hati (Cerita Pergumulan Hati Nurani Seorang Gadis).
• Arti dan Peranan Hati Nurani dalam terang Kitab Suci dan Dokumen Gereja (GS. Art. 16)
• Menyadari peran dan tugas Hati Nurani dalam terang Kitab Suci (Rm 7. 14-26).
> Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa menarik kesimpulan, dan mendorong siswa untuk memahami cara kerja
Hati Nurani, pola-pola pengambilan keputusan seturut Hati Nurani dan hukum Allah dalam diri
manusia dan mengakirinya dalam doa.
C. Penilaian pembelajaran
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Alokasi Waktu :
Tujuan Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Hasil Belajar
Melalui prefleksian diri, diharapkan siswa Kegiatan Pendahuluan Membuat Refleksi diri
menyadari dan mampu mengungkapkan Kegiatan Inti
pengalamannya dalam mengambil Kegiatan Penutup
keputusan terhadap persoalan yang
sama-sama penting, dan menjelaskan
latar belakang serta akibat dari pilihan
tersebut.
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
SMA N 56 Jakarta Agama Katolik
NOVIOLALENI, S. Pd. Yohanes Suroyo, SS., M.Pd
NIP. 196311081985122002 NIKKI 1000990
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI
SMA NEGERI 56 JAKARTA
Sekolah : SMA N 56 JAKARTA
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Pembinaan Suara Hati
Alokasi Waktu : 2 x 3 jam
A. Tujuan Pembelajaran
Dewasa ini perkembangan dunia semakin pesat, sekaligus persoalan-persoalan yang
ditimbulkannya semakin kompleks. Tidak heran bila kaum remaja semakin bingung menghadapi masalah
moral yang tak terpikirkan sebelumnnya, seperti ketaata, sopan santun, kejujuran, keadilan dan
persoalan baru seperti alat kontasepsi, bayi tabung, trasplantasi jantung dsb. Terhadap hal-hal tersebut
hati nurani bisa menjadi kabur, ragu-ragi dan bingung bahkan bisa menjadi tumpul dan buta. Karena itu
pembinaan dan pencerahan Hati Nurani terhadap kaum remaja menjadi sangat penting. Maka setelah
pembelajaran Dialog Partisipatif ini diharapkan siswa mampu menganalisis fakta matinya hati nurani,
dan melakukan tindakan-tindakan atau kegiatan dalam rangka membina Hati Nurani.
B. Kegiatan Pembelajaran
> Kegiatan pendahuluan
• Salam pembuka, absensi dan doa
• Guru membangun suasana belajar yang kondusif
• Guru merangkai pembelajaran sebelumnya guna memasuki materi pembelajaran (garis besar
materi)
> Kegiatan Iti
• Megamati dan menyadari kemerosotan peranan Hati Nurani dalam masyaakat dan sebab-
sebabnya.
• Pembinaan Hati Nurani
• Pembinaan Hati Nurani dalam terang Kitab Suci (Gal 5. 16-25).
> Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa menarik kesimpulan, dan mendorong siswa untuk memahami bagaimana
cara-cara membina Hati Nurani, pola-pola pengambilan keputusan seturut Hati Nurani dan
mengakirinya dalam doa.
C. Penilaian pembelajaran
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Alokasi Waktu :
Tujuan Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Hasil Belajar
Kegiatan Pendahuluan Membuat Refleksi diri
Melalui prefleksian diri, diharapkan siswa Kegiatan Inti
Kegiatan Penutup
mampu menganalisis matinya hati nurani
dimasyarakat, dan mampu
mengungkapkan bagaimana cara-cara
membina Hati Nurani seturut terang
Kitab Suci.
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
SMA N 56 Jakarta Agama Katolik
NOVIOLALENI, S. Pd. Yohanes Suroyo, SS., M.Pd
NIP. 196311081985122002 NIKKI 1000990
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI
SMA NEGERI 56 JAKARTA
Sekolah : SMA N 56 JAKARTA
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Bersikap Kritis terhadap media massa
Alokasi Waktu : 2 x 3 jam
A. Tujuan Pembelajaran
Para remaja dewasa ini sedang dalam proses mencari dan berusaha menemukan identitas
dirinya. Disamping itu mereka sedang dalam proses persoalan kebebasan, keaatan, hidup masa depan,
hidup seksual, dan sebagainya. Mereka berusaha menemukan jawaban atas persoalan – persoalan yang
dihadapinya. Mereka bisa menemukan jawaban ditengah keluarga, maupun dunia maya, mass media
sebagai alternatif termudah dan tercepat, namun terkadang lupa akan dampak yang ditimbulkannya,
dalam arti tidak memperhitungkan secara matang dampak-dampaknya. Maka pendampingan terhadap
mereka tetap penting. Setelah pembelajaran dalam metode Naratif (Eksperensial) ini diharapkan para
siswa memiliki sikap yang kritis, mandiri, dan kreatif, sebagaimaa masa muda Yesus yang tetap kritis
secara tegas menegaskan bahwa hukum taurat mengenai hari sabat dibuat untuk manusia bukan
manusia untuk hari sabat (lih. Mrk 2: 23-28).
B. Kegiatan Pembelajaran
> Kegiatan pendahuluan
• Salam pembuka, absensi dan doa
• Guru membangun suasana belajar yang kondusif
• Guru merangkai pembelajaran sebelumnya guna memasuki materi pembelajaran (garis besar
materi)
> Kegiatan Iti
• Megamati dan mendalami berbagai jenis media dan pengaruhnya.
• Pendalaman materi oleh guru dan siswa memperhatikan
• Mendalami sikap Yesus yang kritis seperti yang dikisahkan dalam Injil Mrk 2. 23-28
• Mecermati dan membangun sikap kritis.
> Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa menarik kesimpulan, dan mendorong siswa untuk memahami pengaruh
dan dampak mass media dalam rangka mencari jawaban akan persoalan hidup yang
dihadapinya. Siswa juga diharapkan mampu mengkritisi mass media yang tidak sesuai dengan
nilai-nilai atau kaidah-kaidah moral yang hidup di masyarakat dalam pemberitaannya.
C. Penilaian pembelajaran
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Alokasi Waktu :
Tujuan Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Hasil Belajar
Kegiatan Pendahuluan Membuat Refleksi diri
Melalui prefleksian diri, diharapkan siswa Kegiatan Inti
Kegiatan Penutup
mampu menganalisis dan mengkritisi
pemberitaan media massa, memilah mana
yang baik dan tidak baik, mana yang benar
dan mana yang tidak benar, seturut terang
Kitab Suci sebagaimana dikisahkan Yesus
dalam Mrk. 2:23-28.
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
SMA N 56 Jakarta Agama Katolik
NOVIOLALENI, S. Pd. Yohanes Suroyo, SS., M.Pd
NIP. 196311081985122002 NIKKI 1000990
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI
SMA NEGERI 56 JAKARTA
Sekolah : SMA N 56 JAKARTA
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katholik dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Bersikap Kritis terhadap Ideologi, aliran/paham dan trend-trend yang berkembang
Alokasi Waktu : 2 x 3 jam
A. Tujuan Pembelajaran
Dewasa ini dunia sedang megalami perkembagan yang sangat pesat denga tawaran – tawaran
yang menggiurkan seperti jaminan sosial ekonomi, kekuasaan dan kesenangan. Apalgi dengan munculya
Ideologi, aliran/paham dan trend-trend yang berkembang. Dalam menyikapi perkembangan tersebut
diharapkan siswa setelah pembelajaran dalam metode Naratif Eksperensial ini, meseki ditawarkan hal-
hal yang menggiurkan siaswa diharapkan tetap memiliki sikap kritis dan tangguh, berani berprinsip dan
menolak hal-hal yang tidak berpihak pada kebenaran dan hanya mencari keuntungan satu sepihak
namun menindas yang lain (bdk. Mat 4:1-11).
B. Kegiatan Pembelajaran
> Kegiatan pendahuluan
• Salam pembuka, absensi dan doa
• Guru membangun suasana belajar yang kondusif
• Guru merangkai pembelajaran sebelumnya guna memasuki materi pembelajaran (garis besar
materi)
> Kegiatan Iti
• Mendalami maka berbagai Ideolgi, Paham, dan Aliran dengan sikap kritis.
• Mengamati berbagai trend dan isu yang muncul pada zaman globalisasi.
• Mendalami sikap Yesus yang kritis terhadap Aliran dan berbagai tawaran zaman ( Mat 23: 1-36;
22: 23-33; Luk 4: 1-13)
> Kegiatan Penutup
• Guru bersama siswa menarik kesimpulan, dan mendorong siswa untuk memahami pengaruh
dan dampak berbagai Ideolgi, Paham, dan Aliran yang sedang trend dan berkembang pesat baik
di dalam maupun di luar negeri. Siswa juga diharapkan mampu mengkritisi Ideolgi, Paham, dan
Aliran yang sedang trend tersebut dan menentukan pilihan terhadap tawaran yang menggiurkan
berdasarkan analisis dan pengamatan yang kritis dan cermat, sebagaimana dikisahkan Yesus
dalam Mat 4: 1-11.
C. Penilaian pembelajaran
Sekolah :
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Alokasi Waktu :
Tujuan Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian Hasil Belajar
Kegiatan Pendahuluan Membuat Refleksi diri
Melalui perefleksian diri, diharapkan siswa Kegiatan Inti
mampu menganalisis dan mengkritisi Kegiatan Penutup
berbagai Ideolgi, Paham, dan Aliran yang
sedang trend, dan menentukan sikap yang
tepat setelah mencermati dan mengkritisinya,
seturut terang Kitab Suci sebagaimana
dikisahkan Yesus dalam Mat. 4:1-11.
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
SMA N 56 Jakarta Agama Katolik
NOVIOLALENI, S. Pd. Yohanes Suroyo, SS., M.Pd
NIP. 196311081985122002 NIKKI 1000990