TAHUN 2021 ADALAH TAHUN INTEGRITAS
19 SEPTEMBER 2021
RENUNGAN KHUSUS
TERTANAM
DI GEREJA LOKAL
untuk kalangan sendiri
1. Karena mereka melanjutkan ke jenjang
akademis yang lebih tinggi
2. Karena anggota gereja cenderung menghakimi
anak muda dan dinilai munafik
3. Karena generasi muda tidak merasa terhubung
dengan gereja
RENUNGAN KHUSUS Lebih dari ketiga alasan di atas, sebenarnya orang
bisa saja memakai alasan apapun, menyalahkan
TERTANAM orang lain dan menyalahkan situasi, untuk
DI GEREJA LOKAL berpindah-pindah bahkan meninggalkan gereja.
Terlebih di era gereja virtual ini di mana semua
Di era pandemi COVID-19 ini di mana kita harus orang dapat dengan mudah 'berjemaat' di gereja
beribadah secara virtual, semua gereja di seluruh manapun di seluruh dunia. Faktanya, seorang
dunia berlomba-lomba dalam hal menyajikan Kristen tidak dapat bertumbuh jika tidak
konten yang terbaik, display yang estetik, musik tertanam di sebuah gereja lokal.
yang menarik, dan kemampuan editing yang
kekinian. Dalam sebuah survei yang dilakukan Kita mungkin pernah mendengar bahwa tertanam
oleh Barna Research pada bulan Juli 2020 di gereja lokal diibaratkan seperti menanam
mengenai kehadiran jemaat lintas generasi dalam benih. Sebuah benih yang ditanam di dalam tanah
ibadah virtual di masa pandemi, 40 persen dari
generasi baby boomer tetap berada di gereja
mereka yang semula, 31 persen dari generasi X,
dan hanya 30 persen dari generasi milenial yang
tertanam di gereja.
Bagi generasi muda, 'tertanam di gereja' mungkin
bukan sebuah hal yang mudah; sebaliknya
berpindah-pindah atau bahkan tidak bergereja
sama sekali bukan sesuatu yang sulit untuk
dilakukan. Tiga alasan terbesar mengapa anak
muda tidak tertanam dan meninggalkan gereja
menurut penelitian yang dilakukan oleh LifeWay
Research adalah:
tentu saja tidak dapat menghasilkan buah secara ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan
instan keesokan harinya. Dibutuhkan waktu untuk tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak
benih tersebut berakar, bertunas, menumbuhkan diketahui orang itu.”
batang dan dedaunan, lalu barulah benih tersebut
dapat menghasilkan buah. Setiap proses untuk bertumbuh yang dialami
sebuah benih terjadi di dalam tanah, di tempat
Proses pertumbuhan yang paling krusial dari gelap di mana tidak ada seorangpun yang bisa
sebuah benih terjadi di dalam tanah, yaitu dalam melihat dan mengetahuinya. Demikian pula
proses penumbuhan akar. Karena akar adalah dengan setiap kita sebagai benih; ketika kita
bagian yang menentukan seberapa kuat tanaman berkomitmen untuk tertanam di gereja lokal, kita
tersebut nantinya ketika sudah bertumbuh, dan akan mengalami berbagai proses yang mungkin
seberapa banyak nutrisi dari tanah yang dapat membuat kita tidak nyaman, dan setiap proses
diserap oleh akar untuk dihantarkan ke bagian- yang kita alami tersebut tidak dapat dilihat oleh
bagian lain dalam tanaman. orang lain.
Markus 4:26-29 memuat sebuah perumpamaan Sayangnya, banyak orang yang menyerah ketika
singkat tentang kerajaan Allah, yang digambarkan melewati proses krusial ini. Banyak yang tergoda
dengan proses bercocok tanam. Ayat 27 berkata, untuk melihat rumput tetangga yang selalu akan
terlihat lebih hijau dibandingkan rumput di
“lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari pekarangan rumah sendiri. Ingat, yang terlihat
oleh mata kita hanyalah hasil akhirnya yang sudah
tampak baik. Sementara yang tidak kita lihat
adalah proses yang juga dialami oleh rumput
tetangga ketika baru ditanam dan masih di dalam
tanah.
Padahal, benih yang terus menerus dipindah
media tanamnya akan membutuhkan waktu lagi
untuk beradaptasi dengan tanah yang baru.
Proses itu menghambat pertumbuhan, dan tak
jarang benih yang terus menerus dipindahkan
akan mati dan tidak dapat berbuah lagi. Yohanes
15:2 menuliskan,
“Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah,
dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah,
dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak
berbuah.”
bersambung ke halaman 6
3
SEPTEMBER senin selasa rabu
20 21 22
Azusa Street Prayer Tower Azusa Street Prayer Tower
pkl. 14.00 via ZOOM
KANTOR GEREJA pkl. 10.00 via ZOOM
Gd. Lautan Bogor
Jl. Gg. Pabaton No.63, RT.02/RW.03,
Pabaton, Kecamatan Bogor Tengah,
Kota Bogor, Jawa Barat 16121 Doa Pelayan Jemaat R7
Telp. 0251-8326315 pkl. 19.00 via ZOOM
Fax. -
www.gbi-bogor.org
[email protected]
4
kamis jumat sabtu minggu
23 24 25 26
Ibadah di rumah
Menara Doa Pembangunan Morning in His Presence
pkl. 17.00 via ZOOM pkl. 06.00 via ZOOM STREAMING VIA YOUTUBE
channel GBI Danau Bogor Raya
pkl. 09.00 WIB
Anda Rindu Menjadi Saluran Berkat ? PENTAKOSTA KETIGA
1. LumbungCOOL menerima donasi berupa beras
Pentakosta Ketiga adalah pencurahan Roh
atau mie instan yang dapat dikirim atau kami dapat Kudus yang dahsyat di zaman ini melebihi
mengambil di tempat Bapak/Ibu/Saudara.
yang terjadi di Azusa Street.
2. LumbungCOOL menerima donasi berupa uang tunai
yang dapat ditransfer ke BCA 566 075 3780 Pentakosta Ketiga akan mengakibatkan
an. GBI Danau Bogor Raya. (Mohon bukti transfer penuaian jiwa yang terbesar dan yang
dapat dikirim melalui WA 0813-5000-3682, terakhir sebelum Tuhan Yesus datang
Sdri. Cindy Lensoen).
kembali.
Informasi LumbungCOOL dapat menghubungi
Pentakosta Ketiga akan membangkitkan
WA 0813-5000-3658 generasi Yeremia yaitu anak-anak muda yang
PEMBERITAHUAN dipenuhi Roh Kudus, cinta mati-matian
kepada Tuhan Yesus, tidak kompromi
PERSEMBAHAN ATAU terhadap dosa, dan akan bergerak untuk
PERPULUHAN
memenangkan jiwa.
Bagi Saudara yang akan memberikan persembahan
perpuluhan atau persembahan lainnya, dapat ditransfer Pentakosta Ketiga lahir di Indonesia dan
ke : bergerak ke bangsa-bangsa. Gerakan ini dari
# Rekening Bank Permata No. 070 16 84 702 Timur ke Barat dan akan kembali ke
atas nama Gereja Bethel Indonesia Jemaat Induk Yerusalem.
Danau Bogor Raya
Pentakosta Ketiga akan memberikan kuasa
# Rekening Bank BCA No. 573 53 80 777 untuk menyelesaikan Amanat Agung dan
atas nama Gereja Bethel Indonesia setelah itu Tuhan Yesus datang kembali.
# Saudara juga dapat tetap mentransfer ke Nomor
Rekening seperti yang biasa Saudara pergunakan selama
ini.
Mohon bukti transfer dapat dikirim melalui:
WhatsApp 0813-9871-8924
an. Chrisyani (Dept Keuangan R7 Bogor)
sambungan dari halaman 3 bukan dikubur!
Tuhan menginginkan pertumbuhan dari sebuah
benih, dan agar kelak benih tersebut dapat 2. Jalani Proses
menghasilkan buah yang lebat. Tentu saja hal ini Proses adalah bagian terpenting dari perjalanan
tidak dapat terjadi jika benih tersebut kerap hidup setiap manusia, di mana manusia dibentuk
dipindah-pindahkan. Jika kita tidak tertanam di lewat hal-hal yang sulit agar menjadi semakin
gereja lokal, maka kita tidak dapat mengalami baik dan semakin kuat di kemudian hari.
pertumbuhan yang sempurna, bahkan tanpa kita
sadari kita bisa mengalami kematian rohani. Kita Alkitab berulang kali menggambarkan hidup
tidak dapat menikmati buah yang seharusnya manusia bagaikan tanah liat di tangan tukang
dapat kita hasilkan apabila kita tertanam di gereja periuk (Yeremia 18:1-6, Roma 9:20-21). Sebelum
lokal. menjadi bejana, maka tanah liat harus mengalami
proses diremukkan, ditekan, diputar berulang
Lalu, hal-hal apa yang dapat terus mendorong kita kali di meja kerja sang tukang periuk, bahkan
untuk tetap tertanam di gereja lokal? dimasukkan dalam tungku untuk dibakar
sebelum bejana tersebut jadi sempurna.
1. Mengubah Perspektif Kita
Sekali lagi, ketika sebuah benih ditanam ia akan Tidak ada seorang pun yang luput dari proses.
diletakkan di dalam tanah yang gelap dan tak Proses pecahnya benih untuk bertunas dan
terlihat. Tempat di bawah tanah dan tak terlihat ini mengeluarkan akar juga hal yang harus dilewati
juga bisa menjadi situasi yang sama yang dipakai setiap benih agar bisa bertumbuh. Ingat, proses
untuk menguburkan jasad orang yang sudah inilah yang akan menentukan seberapa kuat akar
meninggal. Namun letak perbedaannya adalah, yang akan kita hasilkan untuk menyokong seluruh
benih yang ditanam masih memiliki kehidupan pertumbuhan kita nantinya. Oleh sebab itu,
dan dapat mengalami pertumbuhan, sementara mengalami berbagai proses di gereja lokal adalah
jasad yang dikubur sudah tidak dapat hidup hal yang wajar, agar kita sebagai benih dapat
kembali. memiliki akar yang kuat. Dalam proses itulah
Tuhan sedang membentuk karakter kita agar
Itu sebabnya sebagai sebuah benih, kita harus semakin serupa dengan Kristus.
mengubah perspektif kita bahwa ketika kita
sedang berada di dalam tanah: kesepian, tidak Sebelum akhirnya naik ke kayu salib, Yesus juga
dilihat orang, sulit bergerak, gelap dan seakan- mengalami berbagai proses yang menyakitkan
akan tidak ada jalan keluar; kita bukan sedang ketika Ia harus dipukul, dicambuk, dimahkotai
dikubur, melainkan kita sedang ditanam! duri, diludahi dan dicemooh orang, bahkan sama
seperti benih yang ada di dalam tanah, Ia tidak
Jika kita berpikir bahwa kita sudah dikubur, maka dipandang orang. Namun proses yang dilewati
tidak akan ada lagi pertumbuhan yang dapat kita Yesus inilah yang membuat karya keselamatan-
alami. Namun ketika kita mengubah perspektif Nya menjadi sempurna di atas kayu salib. Apapun
kita bahwa keadaan yang saat ini kita alami di yang kita alami ketika kita tertanam di gereja
dalam tanah adalah karena kita sedang ditanam lokal, mari tetap jalani proses tersebut agar
dan mengalami proses di dalam tanah, maka kita karakter kita semakin dibentuk serupa dengan
akan terus bertumbuh hingga waktunya benih Kristus.
tersebut akan tampak di atas tanah dan
menghasilkan buah. Kita sedang ditanam, dan
6
3.Berhenti Membanding-bandingkan orang lain.
Kita tahu cerita tentang Lea yang selalu merasa
tidak dicintai oleh suaminya Yakub, karena Yakub Keputusan yang paling tepat bagi sebuah benih
lebih cinta kepada Rahel, istri keduanya. Pada saat adalah untuk tetap tertanam di mana ia
itu Lea melahirkan tiga anak laki-laki bagi Yakub ditanamkan. Sebagai benih yang ditanam di gereja
sementara Rahel mandul (Kejadian 29:31-34). Lea lokal, mari kita ubah perspektif kita bahwa kita
yang terus-menerus membandingkan cinta dari sedang ditanam dan bukan dikubur, jalani proses
Yakub kepada Rahel merasa sedih, tertekan, kita dengan ucapan syukur, dan berhenti
kesepian, sampai ia mencurahkan perasaannya itu membanding-bandingkan. Maka pada waktu-Nya
lewat arti nama yang diberikan kepada ketiga kita akan bertumbuh dan berbuah lebat, sehingga
anaknya. Ketika Lea terus membanding- buah tersebut dapat kita nikmati dan juga
bandingkan, ia tidak dapat melihat berkat yang dinikmati oleh orang lain. (GYA)
telah diberikan Allah justru kepadanya, yaitu
ketika ia dapat melahirkan keturunan bagi Yakub AMIN
sementara Rahel belum juga mengandung.
KATAALKITAB
Sama seperti kisah Lea, ketika kita sibuk
membanding-bandingkan, kita tidak bisa melihat SAAT DALAM UJIAN,
berkat yang telah Allah sediakan di tengah situasi
kita saat ini. Dalam konteks ini, ketika kita terus Lakukan 3 Hal Ini Supaya Tetap Kuat
membanding-bandingkan gereja lokal kita,
pemimpin kita, rekan sepelayanan kita dengan jawaban.com
gereja orang lain, kita tidak dapat melihat berkat
dan tujuan yang telah Allah tetapkan ketika Ia Apa tujuan ujian rohani?
menempatkan kita di gereja lokal kita saat ini. Banyak orang Kristen yang bersaksi soal
bagaimana pernikahannya yang hampir hancur
Katakan gereja lokal kita adalah sebuah rumah; kembali baik setelah salah satu atau kedua
tidak ada rumah yang sempurna. Namun setiap pasangan mencari Tuhan. Ada juga yang bersaksi
rumah yang Tuhan tempatkan bagi kita adalah soal mujizat kesembuhan yang dialami setelah
tempat yang terbaik yang dipilih Tuhan untuk didiagnosa penyakit yang mematikan. Yang
pertumbuhan kita. Tidak ada orang tua yang lainnya bersaksi soal pergumulan keuangan dan
sempurna. Namun setiap orang tua yang Tuhan utang. Dan semua kesaksian yang mereka bagikan
berikan pasti memiliki tujuan, mimpi, dan visi berakar pada satu solusi yaitu bagaimana mereka
Ilahi bagi setiap kita. menghadapi ujian rohani mereka bersama Tuhan.
Bagaimana mereka menyerahkan sepenuhnya
Sebuah kutipan dari Pastor Steven Furtick, masalah mereka ke dalam tangan Tuhan.
“The reason why we struggle with insecurity is Dan setelah melewati masa-masa menyakitkan
because we compare our behind the scenes with itu, mereka justru berdiri jauh lebih kuat dan
everyone else's highlight reel.” berani dalam iman. Hampir semua orang yang
lulus dari ujian rohani tidak lagi hidup dengan
Alasan mengapa kita terus merasa tidak aman cara yang sama seperti dia sebelumnya. Ada yang
adalah karena kita membandingkan apa yang jauh lebih dewasa, ada yang paradigmanya
terjadi di belakang layar kita dengan kesuksesan diubahkan, semakin mengasihi Tuhan dan hidup
dengan cara yang berbeda.
Buah inilah yang Tuhan mau dialami setiap orang
setelah melewati masa-masa ujian rohani. Ujian
rohani bukan untuk menghancurkan hidup kita,
tapi untuk memperkuat dan mempelebar
kapasitas iman kita.
bersambung ke halaman 8
sambungan dari halaman 7
Waktu kamu sedang dalam ujian rohani, ingatlah
melakukan 3 hal ini:
1. Tuhan mau mengenali diri kita lebih dalam.
Tuhan sudah tahu potensi yang ada di dalam diri
kita. Dia mau melihat kita menyadarinya. Jadi
waktu semua bidang kehidupan kita tampaknya
diserang sekaligus, Tuhan sedang menetapkan
standar baru dalam hidup kita baik itu soal
kebenaran, kekudusan, kedamaian, kasih dan
keadilan. Dia bisa memakai badai masalah untuk
membuat kita naik.
2. Semua orang beriman mengalami ujian
rohaninya masing-masing. Lihatlah Daud, Yusuf,
Abraham, Samuel, Daniel dan sebagainya, gak ada
tokoh iman yang terhindar dari ujian rohani.
Waktu menghadapi ujian rohani, masing-masing
bahkan merasa ditinggalkan, sendiri dan
kesepian. Tapi tahukah kamu, masa-masa itulah
yang harusnya kita pakai untuk membangun
hubungan intim dengan Tuhan. Seperti Daud saat
dikejar-kejar oleh Raja Saul, dia sendiri dan
kesepian. Tapi di masa-masa itu dia justru memilih
untuk banyak berkomunikasi dengan Tuhan dan
menciptakan puji-pujian untuk Tuhan.
Jangan pernah lari kepada manusia waktu kamu
dalam kesulitan. Percayakan semuanya kepada
Tuhan.
3. Semua ujian rohani pasti akan berakhir. Baik
ujian yang kecil maupun besar, semuanya itu akan
berakhir. Kita hanya perlu menjalani prosesnya
dengan setia dan percaya bahwa janji Tuhan atas
kita akan terjadi.
Andalkan Tuhan dalam melaluinya dan
nantikanlah saat masalah itu akan berlalu dalam
hidupmu.
Kamu pasti akan bersyukur kepada Tuhan karena
ternyata ujian rohani tidak berkuasa
memperbudak hidupmu. Dan kamu mengakui
kalau proses ini berlaku karena campur tangan
Tuhan sendiri.
AMIN
8