The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Panut Setiono, 2023-07-19 05:40:48

1 HAKIKAT PENDIDIKAN IPS SD NEW

1 HAKIKAT PENDIDIKAN IPS SD NEW

1


ii KATA PENGANTAR Marilah senantiasa kita mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita kesehatan dan kekuatan hingga hari ini. Tidak lupa juga sholawat dan salam kepada tauladan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah membimbing kita untuk senantiasa mengingat dan menjalankan perintah-Nya. Modul Belajar Hakikat Pendidikan IPS SD ini merupakan salah satu sumber belajar mandiri bagi mahasiswa dalam mata kuliah Pendidikan IPS SD. Modul belajar ini disajikan dalam bentuk e-book interaktif yang diharapkan mampu membangkitkan gairah mahasiswa untuk belajar secara efektif. Modul ini dapat mempermudah mahasiswa dalam menangkap materi-materi melalui berbagai media di dalamnya seperti teks, gambar, dan video. Modul belajar ini masih perlu untuk disempurnakan, untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan komentar dari pembaca, terutama mahasiswa sebagai pengguna agar dapat kami tingkatkan kelayakannya. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung proses penyusunan modul ajar ini, yaitu: 1. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI yang telah memfasilitasi kegiatan Pengembangan dan Penyelenggaraan Pembelajaran Digital tahun 2023. 2. Rektor Universitas Bengkulu yang telah membantu proses administrasi kegiatan. 3. Dekan FKIP yang telah memberikan dukungan pelaksanaan kegiatan. 4. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Akhir kata, semoga karya ini dapat memberikan manfaat bagi kami sebagai penulis, pembaca, masyarakat, dan bangsa Indonesia. Bengkulu, Juli 2023 Penulis


iii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................................. ii DAFTAR ISI .........................................................................................iii STRATEGI EFEKTIF MEMBACA E-MODUL ........................................................iv SEJARAH PENDIDIKAN IPS DI INDONESIA ........................................................1 A. Era Pasca Kemerdekaan......................................................................2 B. Era Kurikulum 1968 ...........................................................................5 C. Era Kurikulum 1975 ...........................................................................7 D. Era Kurikulum 1984 ......................................................................... 10 E. Era Kurikulum 1994 ......................................................................... 11 F. Era Kurikulum 2004 ......................................................................... 12 G. Era Kurikulum 2006 ......................................................................... 14 H. Era Kurikulum 2013 ......................................................................... 15 I. Era Kurikulum Merdeka 2023 .............................................................. 16 TUJUAN, MANFAAT DAN RUANG LINGKUP IPS DI SD......................................... 18 A. Tujuan Pendidikan IPS SD.................................................................. 18 B. Manfaat Pendidikan IPS di SD ............................................................. 19 C. Ruang Lingkup Pendidikan IPS SD......................................................... 20 PERBANDINGAN PENDIDIKAN IPS DI INDONESIA DENGAN NEGARA LAIN................... 22 A. Pendidikan IPS di Malaysia................................................................. 22 B. Pendidikan IPS SD di Singapura ........................................................... 24 C. Pendidikan IPS SD di China ................................................................ 25 D. Pendidikan IPS SD di Jepang............................................................... 26 E. Pendidikan IPS SD di Australia ............................................................ 28 F. Pendidikan IPS SD di Amerika Serikat.................................................... 29 INFO SEJARAH .................................................................................... 31 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 32


iv STRATEGI EFEKTIF MEMBACA E-MODUL Saudara mahasiswa, sebelum anda membaca materi melalui e-modul ini, perhatikan beberapa hal di bawah ini! 1. Persiapkan perangkat teknologi anda dengan baik. Periksa ketersediaan daya baterai serta atur pencahayaan layar yang anda gunakan. Sebaiknya anda gunakan laptop atau tablet untuk membaca, karena menyediakan layar lebih besar dibandingkan layar handphone. 2. Posisi Membaca Aturlah posisi membaca anda dengan tepat dan nyaman agar anda dapat membaca dalam waktu yang lama, sebaiknya anda tidak membaca sambil berbaring. Duduklah di kursi dengan laptop/tablet yang diletakkan di dengan jarak sekitar 25-30 cm dari mata anda. 3. Fokus pada tujuan membaca Untuk mencapai hasil yang diinginkan, anda harus fokus pada tujuan membaca yang akan anda lakukan. Jika anda tidak memiliki tujuan, otak anda tidak akan mampu menangkap pesan dari bahan bacaan yang dibaca. 4. Memahami gambaran bahan bacaan Penting juga anda memahami gambaran bacaan yang akan and abaca, anda dapat menemukannya di halaman kata pengantar atau daftar isi. 5. Fokus dalam membaca Jangan sekali-kali anda melakukan aktivitas lain dalam membaca, sebab jika tidak fokus otak anda tidak akan mampu menyimpan pesan dalam bahan bacaan dengan baik. 6. Membuat Pikiran Kita Familiar Dengan Isi Bahan Bacaan Temukan kata atau kalimat yang mudah kita pahami dan sering kita gunakan, hal ini menjadikan anda merasa familiar dengan isi E-modul. Untuk menemukannya anda bisa menggunakan metode skemata. 7. Berdialog dengan bahan bacaan Jangan dianggap bacaan yang and abaca adalah benda mati. Ungkapkan pertanyaanpertanyaan agar anda dapat menemukan jawaban yang ada di dalam e-modul. 8. Kecepatan Yang Bervariasi Atur kecepatan membaca anda, jika menemukan kata-kata sulit silahkan ulangi beberapa kali hingga anda memahaminya. 9. Mencatat Dengan Tepat Selain membaca, anda juga dapat mencatat hal-hal yang anda anggap penting, Sehingga anda akan menemukan inti penting dari bahan bahan bacaan anda.


1 SEJARAH PENDIDIKAN IPS DI INDONESIA Saudara mahasiswa, keberadaan IPS di Indonesia sebagai sebuah kurikulum tidak hanya sebagai pelengkap instrumen komponen dalam sistem pendidikan nasional kita. IPS telah menjadi kurikulum inti dan tidak pernah lepas dari kurikulum sejak tahun 1968. Hingga saat ini Pendidikan IPS menjadi langkah strategis dalam upaya mewujudkan masyarakat yang sesuai dengan cita-cita kemerdekaan. Tahukah Saudara, kemunculan Pendidikan IPS diawali dari perkembangan revolusi industry di Inggris pada tahun 1827 di Kota Rugby. Istilah yang digunakan saat itu yaitu Social Studies. Kemunculan social studies ini dikenalkan agar dapat mengatasi dampak negative dari revolusi industri yang menyebabkan berkurangnya tenaga kerja manusia yang digantikan oleh tenaga mesin. Akibat dari perubahan tersebut, mengakibatkan munculnya pengangguran yang berimplikasi pada munculnya perilaku negatif di masyarakat yang mengarah pada tindakan kriminalitas. Selain Inggris, Amerika memulai Pendidikan IPS karena faktor perbedaan ras (warna kulit), dimana saat itu sering terjadi pertikaian hingga terjadinya Perang Budak pada tahun 1861 – 1865, yang disebabkan oleh perbedaan ras antara ras indian, ras kulit putih yang berasal dari Eropa dan ras kulit hitam yang datang dari Afrika (Hidayat, 2020). Berdasarkan dua hal di atas, para akademisi mencari solusi atas permasalahan yang terjadi. Meskipun memiliki latar belakang yang berbeda, tujuan dibuat Pendidikan IPS adalah satu, yaitu menjadikan warga negara yang baik (rehumanisasi)


2 serta untuk menyatukan masyarakat yang beragam. Selain alasan yang sudah disampaikan, menurut (Gunawan, 2016) dengan dimasukkanya social studies dalam kurikulum sekolah, hal ini bertujuan agar setelah meninggalkan sekolah dasar dan menengah, para siswa diharapkan: (1) Menjadi warga negara yang baik, dalam arti mengetahui dan menjalankan tugas dan fungsinya sebagai warga Negara; dan (2) Dapat hidup bermasyarakat secara seimbang, dalam arti memperhatikan kepentingan pribadi dan masyarakat. Di Indonesia sendiri, Pendidikan IPS mulai diperkenalkan mulai digunakan dalam kurikulum sejak tahun 1968. Namun, pada saat itu belum digunakan istilah Pendidikan IPS tetapi masih dilakukan dengan membaginya menjadi beberapa mata pelajaran seperti Sejarah, Geografi, dan Pendidikan Kewarganegaraan. (Jaenudin, 2014) menyatakan bahwa Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dibentuk untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis mengenai kondisi sosial masyarakat saat memasuki masyarakat yang dinamis. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Indonesia dibangun secara sistematis, komprehensif dan terpadu dalam proses pembelajaran untuk kedewasaan dan keberhasilan hidup bermasyarakat. Untuk lebih jelas tentang perkembangan sejarah pendidikan IPS di Indonesia, bacalah uraian berikut ini. A. Era Pasca Kemerdekaan Saudara mahasiswa, Pendidikan IPS dalam era kemerdekaan Indonesia telah mengalami perkembangan yang signifikan. Pendidikan IPS saat itu berperan penting dalam membentuk generasi yang memiliki pengetahuan yang luas tentang sejarah, geografi, ekonomi, dan isu-isu sosial yang relevan. Pendidikan IPS juga berusaha untuk mengembangkan sikap kritis, kreatif, dan bertanggung jawab dalam menjawab tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Pendidikan IPS juga dilakukan sebagai


3 upaya membangun kesadaran nasional dan membentuk warga negara yang cerdas, berintegritas, dan bertanggung jawab. Pada awal kemerdekaan, sistem pendidikan di Indonesia mengalami perubahan yang mendasar. Pendidikan nasional diarahkan untuk memperkuat semangat nasionalisme dan membangun identitas nasional yang kuat. Di dalamnya, IPS menjadi mata pelajaran yang penting untuk membekali generasi muda dengan pengetahuan tentang sejarah, geografi, ekonomi, dan politik. Pemerintah Indonesia pada masa itu menetapkan beberapa kebijakan pendidikan yang berdampak pada pengembangan IPS. Salah satu kebijakan penting adalah pembentukan kurikulum nasional yang mengintegrasikan berbagai mata pelajaran, termasuk IPS, untuk memperkuat pemahaman siswa tentang sejarah, geografi, dan masalah sosial yang dihadapi bangsa Indonesia. Untuk memudahkan Saudara memahami sejarah ini, dalam kurikulum Pendidikan IPS era kemerdekaan dapat dibagi menjadi dua periode perkembangan yaitu: Tabel 1. Perkembangan Pendidikan IPS Era Pasca Kemerdekaan Masa Awal Kemerdekaan (1945-1950) Era Demokrasi Terpimpin (1950-1966) 1) Pendidikan IPS masih dalam tahap pengembangan yang terbatas, karena fokus utama pada masa ini adalah membangun negara yang baru merdeka dari penjajahan. 2) Pemerintah Indonesia mulai membentuk kebijakan dan lembagalembaga pendidikan, termasuk di dalamnya pendidikan IPS. 3) Pendidikan IPS lebih difokuskan pada pemahaman dasar tentang sistem politik, ekonomi, dan sosial di Indonesia. 1) Pendidikan IPS di era ini mengalami perubahan yang signifikan, seiring dengan perubahan politik di Indonesia. 2) Masa ini ditandai oleh pengembangan kurikulum nasional, yang mencakup pendidikan IPS. 3) Kurikulum IPS mencakup mata pelajaran seperti sejarah, geografi, ekonomi, dan sosiologi dengan penekanan pada ideologi dan politik negara Dari berbagai sumber literature, telah dikemukakan oleh sejumlah pakar bahwa secara embrionik kurikuler, PIPS di lembaga pendidikan formal atau sekolah di Indonesia


4 pernah dimuat dalam kurikulum tahun 1947, kurikulum berpusat 1952, kurikulum tahun 1964, dan kurikulum 1968 (Hidayat, 2020). Tujuan pendidikan IPS era kemerdekaan dapat kita lihat dari beberapa peristiwa penting dalam sejarah pendidikan IPS di era kemerdekaan antara lain: 1. Pendidikan Kewarganegaraan: Setelah kemerdekaan, pendidikan kewarganegaraan menjadi bagian penting dari kurikulum pendidikan. Tujuan pendidikan kewarganegaraan adalah untuk membentuk siswa yang memiliki rasa cinta tanah air, menghargai keberagaman budaya, dan memiliki komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi. 2. Perkembangan Kurikulum: Pada awalnya, mata pelajaran IPS belum diintegrasikan menjadi satu mata pelajaran yang komprehensif. Namun, seiring waktu, terjadi perkembangan dalam penyusunan kurikulum IPS. Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mengintegrasikan mata pelajaran sejarah, geografi, dan ilmu sosial lainnya menjadi satu mata pelajaran yang lebih terpadu. 3. Peningkatan Akses Pendidikan: Setelah kemerdekaan, pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat. Upaya ini termasuk peningkatan akses pendidikan IPS bagi anak-anak di seluruh wilayah Indonesia. Sekolah-sekolah baru didirikan dan upaya dilakukan untuk meningkatkan kualitas pengajaran di seluruh negeri. 4. Pembentukan Lembaga Pendidikan Tinggi: Pada era kemerdekaan, didirikan beberapa lembaga pendidikan tinggi yang menawarkan program studi IPS, seperti jurusan sejarah, geografi, sosiologi, dan ilmu politik. Lembaga-lembaga ini berperan penting dalam pengembangan ilmu sosial di Indonesia serta menghasilkan tenaga pendidik yang berkualitas di bidang IPS. 5. Pendidikan dalam Pembangunan Nasional: Pada masa pembangunan nasional pasca-kemerdekaan, pendidikan IPS menjadi salah satu pilar penting dalam upaya pembangunan sosial dan ekonomi. Pendidikan IPS memberikan landasan pengetahuan bagi warga negara Indonesia untuk berpartisipasi dalam


5 pembangunan negara dan memahami isu-isu sosial, ekonomi, dan politik yang dihadapi. B. Era Kurikulum 1968 Pada implementasi kurikulum ini, Indonesia mengalami dinamika sosial yang tinggi dengan terjadinya peristiwa Gerakan 30 September oleh Partai Komunis Indonesia (G30S PKI). Gejolak politik yang demikian hebat mengakibatkan terjadinya reformasi pemerintahan dari Orde Lama yang dipimpin Sukarno menjadi Orde Baru yang dipimpin Suharto. Di era kurikulum 1968 yang masih belum mengadakan materi IPS didalamnya. Karena pada kurikulum tahun 1968, pembelajaran mengarah pada kegiatan mempertinggi keterampilan, kecerdasan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat (Alhamuddin, 2014). Kurikulum 1968 juga yang menjadi landasan bagi pengembangan kurikulum IPS selanjutnya dengan adanya konsep penggabungan mata pelajaran dan pendekatan interdisipliner yang diperkenalkan dalam kurikulum ini masih berlanjut dalam kurikulum IPS yang lebih modern. Pendidikan IPS dalam Kurikulum telah dikembangkan dengan tujuan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki pemahaman mendalam tentang realitas sosial dan politik Indonesia serta mampu berkontribusi dalam pembangunan negara. Berikut adalah beberapa poin penting tentang pendidikan IPS pada era kurikulum 1968: 1) Fokus pada Ilmu Sosial: Kurikulum 1968 menekankan penguasaan ilmu-ilmu sosial sebagai landasan utama dalam pendidikan IPS. Ilmu-ilmu sosial yang diajarkan meliputi sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, dan politik. Tujuan utama pendidikan IPS pada kurikulum ini adalah untuk mengembangkan pemahaman tentang masyarakat, politik, dan ekonomi Indonesia serta meningkatkan kesadaran sosial dan politik siswa. 2) Pendekatan Interdisipliner: Kurikulum 1968 mengadopsi pendekatan interdisipliner dalam pengajaran IPS. Hal ini berarti bahwa berbagai disiplin ilmu sosial seperti


6 sosiologi, sejarah, dan ekonomi diajarkan secara terintegrasi untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang masalah-masalah sosial dan politik. 3) Pembelajaran Berbasis Masalah: Kurikulum 1968 mendorong pembelajaran berbasis masalah di mana siswa diajak untuk aktif mencari pemecahan masalah sosial dan politik. Siswa diberikan tugas-tugas atau studi kasus yang memungkinkan mereka untuk menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari dalam konteks kehidupan nyata. 4) Pemahaman tentang Pancasila: Kurikulum 1968 juga memberikan penekanan pada pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila. Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional diintegrasikan dalam kurikulum IPS untuk membangun kesadaran nasional dan semangat kebangsaan. 5) Pengembangan Keterampilan: Selain pengetahuan teoritis, kurikulum 1968 juga menekankan pengembangan keterampilan kritis dan analitis siswa. Siswa diajarkan untuk mengamati, menganalisis, dan menginterpretasikan fenomena sosial dan politik dengan menggunakan metode ilmiah. 6) Fokus pada Pendidikan Wawasan Kebangsaan: Kurikulum 1968 menempatkan penekanan pada pendidikan wawasan kebangsaan dan pemahaman tentang Indonesia sebagai negara merdeka. Melalui mata pelajaran Pendidikan Sosial, siswa diajarkan tentang sejarah bangsa, geografi dan lingkungan hidup, serta dasar-dasar ekonomi Indonesia. 7) Pembelajaran Berbasis Keterampilan: Kurikulum 1968 juga mengedepankan pembelajaran berbasis keterampilan. Selain mempelajari teori dan konsep, siswa juga diberikan pelatihan untuk mengembangkan keterampilan analisis, pemecahan masalah, berpikir kritis, dan berkomunikasi. Hal ini bertujuan untuk membekali siswa dengan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja dan kehidupan seharihari. sejalan dengan perkembangan Pendidikan IPS di tingkat Perguruan tinggi, perkembangan pendidikan IPS berikutnya dibedakan menjadi dua bagian, yaitu pendidikan IPS untuk perguruan tinggi dan pendidikan IPS untuk sekolah dasar dan menengah. Dalam hal ini (Somantri, 2001) menyatakan bahwa Pendidikan IPS untuk


7 sekolah dasar dan menengah diartikan sebagai penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis psikologis untuk tujuan pendidikan. Sedangkan makna pendidikan IPS untuk perguruan tinggi adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan. Sehingga disimpulkan bahwa perbedaanya dalam kedua pendidikan IPS tersebut adalah pada kata penyederhanaan dan seleksi dari disiplin ilmu dan seterusnya. Pendapat itu bermakna bahwa pendidikan IPS di perguruan tinggi dan sekolah dasar dan menengah kontenya memiliki perbedaan. Perbedaan itu terdapat pada istilah penyederhanaan dan seleksi, meskipun sumber kajian materinya sama diambil dari disiplin ilmu-ilmu sosial (Hidayat, 2020). C. Era Kurikulum 1975 Konsep pendidikan IPS untuk pertamakalinya masuk kedunia persekolahan di Indonesia terjadi pada tahun 1972-1973, yakni dalam Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP). Kurikulum ini dinisiasi oleh tim dari Universitas Pendidikan Indonesia Bandung yaitu seperti Achmad Sanusi, Numan Somantri, Achmad Kosasih Djahiri, dan Dedih Suwardi. Tim inilah yang menjadi pakar dalam Seminar Nasional tentang Civic Education tahun 1972 di Tawangmangu Solo, dimana dari hasil seminar ini salah satunya menghasilkan rumusan tentang istilah dalam pendidikan IPS yaitu: pengetahuan sosial, studi sosial, dan ilmu pengetahuan sosial” yang diartikan sebagai suatu studi masalahmasalah sosial yang dipilih dan dikembangkan dengan menggunakan pendekatan interdisipliner dan bertujuan agar masalah-masalah sosial itu dapat dipahami siswa (Udin S & Darojat, 2013).


8 Pada era Kurikulum 1975 di Indonesia, pendidikan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) di tingkat Sekolah Dasar (SD) mengalami beberapa perubahan dalam konteks kurikulum. Berikut adalah gambaran umum tentang pendidikan IPS pada era Kurikulum 1975 di SD: 1) Pemisahan Mata Pelajaran: Pada era ini, mata pelajaran IPS mulai diperkenalkan sebagai mata pelajaran yang terpisah di tingkat SD. Sebelumnya, pengetahuan sejarah, geografi, dan pemerintahan diajarkan dalam satu mata pelajaran yang disebut "Pengetahuan Sosial." 2) Materi Pembelajaran: Mata pelajaran IPS pada Kurikulum 1975 di SD mencakup pengetahuan dasar tentang sejarah, geografi, dan pemerintahan. Materi pembelajaran ini ditujukan untuk memberikan pemahaman awal tentang lingkungan sosial, geografis, dan sejarah Indonesia kepada siswa. 3) Pendekatan Pembelajaran: Kurikulum 1975 menekankan pendekatan pembelajaran yang bersifat transmisi, di mana guru berperan sebagai sumber utama informasi dan siswa sebagai penerima pengetahuan. Pembelajaran lebih didominasi oleh ceramah, pengajaran langsung, dan penugasan yang memerlukan hafalan dan pemahaman konsep dasar. 4) Tujuan Pendidikan IPS: Pendidikan IPS pada era Kurikulum 1975 bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar tentang sejarah, geografi, dan pemerintahan, serta memperkenalkan siswa pada konsep-konsep dasar mengenai kehidupan sosial di Indonesia. 5) Evaluasi: Evaluasi dalam pendidikan IPS pada Kurikulum 1975 cenderung menggunakan pendekatan tradisional, seperti ujian tulis dan tes objektif untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Pada era Kurikulum 1975, pendidikan IPS di SD masih dalam tahap pengembangan awal, dan pendekatan pembelajaran yang digunakan lebih didasarkan pada penerimaan informasi oleh siswa. Pendekatan ini kemudian mengalami perubahan yang signifikan seiring dengan perkembangan kurikulum dan pendekatan pembelajaran di era-era berikutnya.


9 Materi pembelajaran IPS pada Kurikulum 1975 di SD diberikan dengan pendekatan yang lebih deskriptif dan berfokus pada penguatan pengetahuan siswa tentang aspekaspek sosial dan budaya. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman dasar tentang masyarakat, sejarah, dan geografi kepada siswa agar mereka dapat mengembangkan rasa cinta terhadap tanah air serta meningkatkan pemahaman tentang lingkungan sosial mereka. Berikut ini disajikan materi IPS yang disajikan dalam kurikulum 1975. Tabel 2. Materi IPS pada Kurikulum 1975 Disiplin Ilmu IPS Materi Sejarah 1) Pengetahuan umum tentang sejarah bangsa Indonesia. 2) Tokoh-tokoh sejarah Indonesia dan peran mereka dalam perjuangan kemerdekaan. 3) Peristiwa penting dalam sejarah Indonesia. Geografi 1) Pengetahuan dasar tentang peta, arah mata angin, dan lokasi geografis. 2) Pembelajaran tentang benua, samudra, sungai, dan gunung di Indonesia dan dunia. 3) Kebudayaan, tradisi, dan kehidupan sosial di berbagai daerah di Indonesia Pemerintahan 1) Pemahaman dasar tentang sistem pemerintahan Indonesia. 2) Struktur pemerintahan di tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota. 3) Peran dan fungsi lembaga-lembaga pemerintahan. Ekonomi 1) Pengenalan konsep dasar ekonomi, seperti produksi, konsumsi, dan distribusi. 2) Pengenalan jenis pekerjaan dan mata pencaharian. 3) Pentingnya kerja sama dalam kegiatan ekonomi.


10 D. Era Kurikulum 1984 Kurikulum 1984 juga dikenal dengan istilah Kurikulum Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Pendidikan IPS pada Kurikulum 1984 mencoba untuk menyediakan bekal pengetahuan dan pemahaman dasar mengenai masyarakat dan negara Indonesia kepada siswa SD. Meskipun pendekatan pembelajaran pada waktu itu cenderung lebih tradisional, upaya tersebut merupakan langkah awal dalam pengembangan dan penyempurnaan kurikulum IPS di SD untuk tahun-tahun berikutnya. Pada era Kurikulum 1984 di Indonesia, pendidikan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) di tingkat Sekolah Dasar (SD) mengalami beberapa perubahan dan pengembangan. Berikut adalah gambaran umum tentang pendidikan IPS pada Kurikulum 1984 di SD: 1. Struktur Kurikulum: Kurikulum 1984 masih mempertahankan pendekatan yang terpisah untuk mata pelajaran IPS di SD. Dalam kurikulum ini, mata pelajaran IPS terdiri dari tiga komponen utama, yaitu Sejarah, Geografi, dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKN). Masing-masing komponen memiliki cakupan materi yang berbeda. 2. Materi Pembelajaran: a. Sejarah: Materi sejarah yang diajarkan pada Kurikulum 1984 mencakup sejarah Indonesia, termasuk tokoh-tokoh sejarah, peristiwa penting, dan perkembangan bangsa. b. Geografi: Materi geografi fokus pada pengetahuan tentang geografi fisik dan manusia Indonesia, seperti letak geografis, gunung, sungai, dan perkembangan wilayah. c. Pendidikan Kewarganegaraan (PKN): Pendidikan Kewarganegaraan mencakup pengetahuan tentang sistem pemerintahan, lambang negara, dan nilai-nilai kewarganegaraan. 3. Pendekatan Pembelajaran: Pada Kurikulum 1984, pendekatan pembelajaran masih lebih berpusat pada guru sebagai sumber utama informasi, dan siswa lebih banyak menjadi penerima pengetahuan. Pembelajaran dilakukan melalui metode ceramah, diskusi, dan kegiatan yang mengedepankan pemahaman konsep dan hafalan materi.


11 4. Evaluasi: Evaluasi dalam pendidikan IPS Kurikulum 1984 cenderung menggunakan pendekatan tradisional, seperti ujian tulis dan tes objektif untuk mengukur pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. 5. Tujuan Pendidikan IPS: Tujuan utama pendidikan IPS pada Kurikulum 1984 adalah memberikan pengetahuan dasar tentang sejarah, geografi, dan pemerintahan Indonesia kepada siswa SD. Selain itu, pendidikan IPS juga bertujuan untuk membentuk kesadaran kewarganegaraan dan cinta tanah air pada siswa. E. Era Kurikulum 1994 Pada kurikulum 1994, mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) juga mengalami perubahan. Sebelumnya, mata pelajaran ini dikenal dengan sebutan "Pengetahuan Sosial" atau "Pendidikan Kewarganegaraan" dengan cakupan yang lebih luas daripada IPS pada saat ini. Berikut adalah beberapa poin penting mengenai sejarah IPS SD dalam kurikulum 1994: 1. Penamaan Mata Pelajaran: Sebelum kurikulum 1994, pada tingkat SD, mata pelajaran ini lebih dikenal dengan istilah "Pengetahuan Sosial" atau "Pendidikan Kewarganegaraan." Namun, dalam kurikulum 1994, mata pelajaran ini mulai dikenal dengan sebutan "Ilmu Pengetahuan Sosial" atau singkatannya "IPS." 2. Konten Mata Pelajaran: Pada kurikulum 1994, IPS SD mencakup berbagai aspek kehidupan sosial, budaya, sejarah, dan geografi Indonesia, serta nilai-nilai kewarganegaraan. Konten pembelajaran mencakup hal-hal seperti asal usul bangsa Indonesia, kebudayaan daerah, tradisi, peran dan fungsi lembaga pemerintahan, dan pengetahuan geografi tentang Indonesia. 3. Pengenalan Nilai Kewarganegaraan: Selain pemahaman tentang masyarakat dan budaya, pendidikan IPS SD dalam kurikulum 1994 juga mengedepankan


12 pengenalan nilai-nilai kewarganegaraan. Siswa diajarkan tentang pentingnya cinta tanah air, rasa persatuan, dan keberagaman budaya di Indonesia. 4. Pendekatan Pembelajaran: Pembelajaran IPS SD dalam kurikulum 1994 didesain untuk sesuai dengan tingkat pemahaman dan perkembangan anak-anak usia sekolah dasar. Pendekatan pembelajaran yang digunakan lebih mengutamakan pendekatan cerita, permainan, dan kegiatan yang mengandung nilai-nilai pendidikan IPS. 5. Penilaian: Evaluasi dalam mata pelajaran IPS SD kurikulum 1994 dilakukan melalui metode penilaian yang sederhana dan mengutamakan pemahaman siswa tentang materi pelajaran serta kemampuan mereka dalam berpikir kritis dan berkomunikasi. Pengenalan IPS dalam kurikulum 1994 pada tingkat SD memiliki tujuan untuk membentuk dasar pemahaman sosial dan budaya serta nilai kewarganegaraan pada anak-anak sejak dini. Kurikulum 1994 menjadi salah satu tonggak penting dalam perkembangan pendidikan di Indonesia karena memberikan pendekatan yang lebih terpadu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat pada saat itu. Meskipun telah mengalami beberapa revisi dan penyempurnaan, konsep-konsep yang diperkenalkan dalam kurikulum 1994 masih menjadi dasar bagi pendidikan IPS SD di Indonesia hingga sekarang. F. Era Kurikulum 2004 Kurikulum 2004 juga disebut sebagai Kurikulum Berbasi Kompetensi (KBK). Kurikulum 2004 mengalami perubahan yang signifikan dari kurikulum sebelumnya, termasuk dalam pendidikan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) di tingkat Sekolah Dasar (SD). Berikut adalah beberapa poin penting mengenai IPS dalam Kurikulum 2004 untuk SD: 1. Penyederhanaan dan Pengintegrasian Materi: Salah satu perubahan utama dalam Kurikulum 2004 adalah penyederhanaan dan pengintegrasian materi pelajaran.


13 Pada masa sebelumnya, mata pelajaran IPS di SD mencakup sejumlah besar konten dari berbagai disiplin ilmu, seperti sejarah, geografi, ekonomi, dan ilmu politik. Namun, dalam Kurikulum 2004, konten IPS lebih disederhanakan dan diintegrasikan sehingga lebih mudah dipahami oleh siswa. 2. Pembelajaran Tematik: Kurikulum 2004 menerapkan pendekatan pembelajaran tematik, di mana pembelajaran dilakukan melalui tema-tema atau topik-topik tertentu yang terintegrasi. Tema-tema ini mencakup berbagai aspek kehidupan sosial, budaya, dan alam sekitar yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan pembelajaran yang lebih bermakna dan kontekstual bagi siswa. 3. Pendidikan Karakter: Salah satu fokus utama dalam Kurikulum 2004 adalah pendidikan karakter, yang mencakup pembentukan sikap dan nilai-nilai positif pada siswa. Dalam pembelajaran IPS, nilai-nilai kewarganegaraan, etika, toleransi, dan kepedulian terhadap lingkungan ditekankan. 4. Keterpaduan dengan Sains dan Bahasa: Dalam Kurikulum 2004, terdapat upaya untuk mengintegrasikan pembelajaran IPS dengan pembelajaran sains dan bahasa. Pendekatan ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan lintas disiplin dan memberikan pemahaman yang lebih menyeluruh tentang dunia sekitar. 5. Pembelajaran Aktif dan Kreatif: Kurikulum 2004 mendorong pendekatan pembelajaran aktif dan kreatif, di mana siswa diajak untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran melalui diskusi, eksperimen, pengamatan lapangan, dan kegiatan kreatif lainnya. 6. Penilaian Berbasis Kompetensi: Dalam Kurikulum 2004, penilaian dilakukan berdasarkan pada pencapaian kompetensi atau keterampilan yang telah dicapai siswa. Guru menilai pemahaman siswa tentang materi pelajaran, kemampuan berpikir kritis, keterampilan berkomunikasi, serta sikap dan nilai-nilai yang telah terbentuk.


14 G. Era Kurikulum 2006 Kurikulum 2006 juga dikenal dengan istilan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pendidikan IPS dalam KTSP berusaha untuk lebih relevan, kontekstual, dan mampu menciptakan siswa yang aktif, kreatif, dan berpikiran kritis. Meskipun KTSP kemudian digantikan oleh kurikulum yang lebih baru (Kurikulum 2013 dan seterusnya), namun konsep pendekatan pembelajaran yang diperkenalkan oleh KTSP terus diintegrasikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Berikut adalah beberapa poin penting mengenai pendidikan IPS dalam KTSP: 1. Inti Mata Pelajaran: Pendidikan IPS dalam KTSP masih meliputi aspek-aspek utama, seperti sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi, dan ilmu politik. Namun, satuan pendidikan memiliki kebebasan untuk menentukan porsi dan penekanan materi yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan karakteristik wilayah setempat. 2. Pembelajaran Tematik: Salah satu ciri khas pendidikan IPS dalam KTSP adalah penggunaan pendekatan pembelajaran tematik. Materi pembelajaran dapat diintegrasikan dengan topik atau tema tertentu yang relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Hal ini bertujuan untuk membuat pembelajaran lebih bermakna dan kontekstual. 3. Pendekatan Saintifik: KTSP mendorong penerapan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran. Siswa diajak untuk berpikir kritis, mengajukan pertanyaan, mengamati fenomena sosial, melakukan penyelidikan, dan mengambil kesimpulan berdasarkan bukti yang ada. 4. Penilaian Berbasis Kompetensi: Penilaian dalam pendidikan IPS KTSP didasarkan pada pencapaian kompetensi siswa. Selain penilaian akademik, aspek keterampilan sosial dan kemandirian siswa juga dievaluasi.


15 5. Pengembangan Kurikulum Lokal: KTSP memberikan ruang bagi sekolah untuk mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan kondisi lokal dan kearifan lokal setempat. Hal ini bertujuan untuk lebih mendekatkan pendidikan dengan kehidupan siswa. 6. Implementasi di Tingkat Sekolah: Setiap sekolah memiliki kebebasan dalam menyusun rencana pembelajaran, menentukan metode pengajaran, dan menyesuaikan materi pembelajaran dengan kondisi siswa dan keberagaman wilayah. H. Era Kurikulum 2013 Pendidikan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dalam Kurikulum 2013 berfokus pada pengembangan pemahaman dan keterampilan siswa dalam memahami realitas sosial, politik, dan ekonomi di Indonesia serta mengaitkannya dengan dunia global. Berikut adalah beberapa poin penting tentang pendidikan IPS dalam Kurikulum 2013: 1. Penekanan pada Penguasaan Kompetensi: Kurikulum 2013 menekankan penguasaan kompetensi atau kemampuan khusus yang harus dimiliki siswa. Kompetensi dalam IPS meliputi pemahaman konsep, keterampilan berpikir kritis, analisis, sintesis informasi, keterampilan berkomunikasi, dan kemampuan mengaitkan isu-isu lokal dengan isu global. 2. Pembelajaran Berbasis Tema: Dalam Kurikulum 2013, pendidikan IPS mengadopsi pendekatan pembelajaran berbasis tematik. Materi pelajaran disajikan melalui tema-tema tertentu yang relevan dengan kehidupan siswa dan realitas sosial di sekitarnya. Pendekatan ini bertujuan untuk membuat pembelajaran lebih kontekstual dan bermakna bagi siswa. 3. Integrasi Disiplin Ilmu Sosial: Pendidikan IPS dalam Kurikulum 2013 mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu sosial, termasuk sejarah, geografi,


16 sosiologi, dan ekonomi. Integrasi ini bertujuan untuk mengajarkan siswa bagaimana memahami fenomena sosial yang kompleks dari berbagai perspektif dan memahami keterkaitan antara berbagai aspek kehidupan sosial. 4. Pengenalan Perspektif Multikultural dan Global: Kurikulum 2013 juga memberikan perhatian pada pengenalan perspektif multikultural dan global. Siswa diajarkan tentang keberagaman budaya dan etnis di Indonesia serta pentingnya memahami isu-isu global dan dampaknya pada masyarakat dunia. Pendekatan Pembelajaran Aktif dan Kreatif: Kurikulum 2013 mendorong pendekatan pembelajaran aktif dan kreatif, di mana siswa diajak untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran melalui diskusi, simulasi, proyek, dan kegiatan kreatif lainnya. Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK): Pendidikan IPS dalam Kurikulum 2013 juga mengintegrasikan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Siswa diberikan kesempatan untuk mengakses informasi dari berbagai sumber dan mengembangkan keterampilan TIK yang relevan. Kurikulum 2013 telah mengalami beberapa revisi dan pengembangan sejak diperkenalkan. Namun, prinsip-prinsip dan pendekatan yang diperkenalkan dalam kurikulum ini terus menjadi landasan bagi pendidikan IPS di Indonesia dengan fokus pada penguasaan kompetensi, pendekatan berbasis tematik, dan integrasi disiplin ilmu sosial. I. Era Kurikulum Merdeka 2023 Kurikulum Merdeka mulai diberlakukan pada tahun 2023 secara bertahap di seluruh satuan pendidikan di Indonesia. Pada implementasi kurikulum ini, pemerintah menggunakan istilah Merdeka Belajar sebagai landasan filosofi dalam pelaksanaan kurikulum. Merdeka belajar memberikan kebebasan dalam proses untuk mencapai tujuan, namun dengan tetap melaksanakan semua aturan dan prosedur yang ada. Kunci Merdeka Belajar adalah desain strategi pembelajaran bermula dari kemerdekaan


17 belajar pada guru menjadi kemerdekaan belajar pada murid. Sementara, terdapat tiga prinsip Merdeka Belajar, yakni 1) berpusat pada murid: 2) proses bersifat literasi: 3) cita, cara, dan cakupan belajar. Dalam Kurikulum Merdeka, mata pelajaran IPA dan IPS digabungkan menjadi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS), dengan harapan dapat memicu anak untuk dapat mengelola lingkungan alam dan sosial dalam satu kesatuan. IPA dan IPS disatukan pada Fase B. Pada fase B kurikulum sekolah dasar mandiri, yaitu di kelas 3-4 mata pelajaran dasardasar ilmu alam dan sosial (IPAS) yang bertujuan membangun kemampuan pengetahuan dasar. Muatan ini membentuk dasar untuk mempersiapkan ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial yang lebih kompleks di tingkat menengah. Inilah Hal-Hal Esensial Kurikulum Merdeka di Jenjang SD: 1. Penguatan kompetensi yang mendasar dan pemahaman logistic. a) Untuk memahami lingkungan sekitar, mata pelajaran IPA dan IPS digabungkan sebagai mata pelajaran Imlu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS). b) Integrasi computational thinking dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika dan IPAS. c) Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran pilihan. 2. Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan Profil Pelajar Pancasila dilakukan minimal 2 kali dalam satu tahun ajaran. Sampai bagian ini, apakah Anda sudah memahami materi yang disajikan? Jika belum silahkan anda ulangi membaca materi, jika sudah silahkan anda lanjutkan membaca pada materi selanjutnya. Silahkan anda klik tombol di bawah ini! Ya saya sudah paham Ya, saya Belum paham


18 TUJUAN, MANFAAT DAN RUANG LINGKUP IPS DI SD A. Tujuan Pendidikan IPS SD Secara keseluruhan, tujuan pendidikan IPS di SD adalah membentuk siswa yang memiliki pemahaman yang luas tentang dunia di sekitar mereka, menghargai perbedaan, dan siap untuk berpartisipasi sebagai warga yang bertanggung jawab dalam masyarakat. Tujuan pendidikan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) di Sekolah Dasar (SD) meliputi beberapa aspek penting yang bertujuan untuk membentuk pemahaman dan kesadaran sosial, budaya, sejarah, dan ekonomi pada anak-anak. Berikut adalah beberapa tujuan utama dari pendidikan IPS di SD: 1. Memahami Lingkungan Sosial: Salah satu tujuan utama pendidikan IPS di SD adalah membantu anak-anak memahami lingkungan sosial di sekitar mereka. Mereka diajak untuk memahami peran dan interaksi dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat. Hal ini membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial, seperti berkomunikasi dengan baik, bekerja sama, dan menghargai perbedaan. 2. Mengenal dan Menghargai Kebudayaan: Anak-anak diajak untuk mengenal dan menghargai berbagai kebudayaan yang ada di dunia. Melalui IPS, mereka belajar tentang tradisi, nilai-nilai, bahasa, dan keunikan budaya dari berbagai daerah. Ini membantu meningkatkan toleransi dan pemahaman terhadap perbedaan budaya. 3. Memahami Sejarah dan Perkembangan Masyarakat: Pendidikan IPS di SD juga bertujuan untuk memperkenalkan anak-anak pada sejarah dan perkembangan masyarakat. Mereka belajar tentang tokoh-tokoh bersejarah, peristiwa penting, dan bagaimana masyarakat berkembang dari masa lampau hingga saat ini. Hal ini membantu mereka memahami identitas nasional dan warisan budaya. 4. Menanamkan Kesadaran Lingkungan: IPS juga mengajarkan anak-anak tentang pentingnya lingkungan dan bagaimana menjaga kelestariannya. Mereka mempelajari tentang masalah lingkungan, seperti polusi dan pemanasan global,


19 serta cara-cara untuk menjadi warga yang bertanggung jawab terhadap alam sekitar. 5. Mengenal Konsep Ekonomi Dasar: Tujuan lain dari IPS di SD adalah memperkenalkan anak-anak pada konsep dasar ekonomi. Mereka belajar tentang pengertian uang, perdagangan, produksi, dan distribusi sederhana. Ini membantu mereka memahami bagaimana ekonomi berfungsi dalam kehidupan sehari-hari. 6. Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis: Melalui IPS, anak-anak juga diajak untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis. Mereka diajak untuk mengajukan pertanyaan, menyusun argumen, dan menganalisis informasi yang mereka terima. Keterampilan ini penting untuk membantu mereka memahami dunia dengan lebih baik. B. Manfaat Pendidikan IPS di SD Pendidikan IPS di SD membantu membentuk karakter dan pemahaman yang luas pada siswa. Ini adalah fondasi penting bagi perkembangan mereka sebagai warga negara yang bertanggung jawab dan berperan aktif dalam masyarakat. Pendidikan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) di Sekolah Dasar (SD) memberikan berbagai manfaat penting bagi siswa dalam tahap perkembangan awal mereka. Beberapa manfaat dari pendidikan IPS di SD antara lain: 1. Memahami Lingkungan Sosial: IPS membantu siswa memahami dan beradaptasi dengan lingkungan sosial di sekitar mereka, termasuk keluarga, teman sebaya, dan masyarakat. Mereka belajar cara berinteraksi, mengembangkan keterampilan komunikasi, dan memahami norma-norma sosial yang berlaku. 2. Mengenal Budaya dan Kebudayaan: IPS memperkenalkan siswa pada berbagai kebudayaan dan adat istiadat yang ada di dunia. Melalui IPS, siswa belajar menghargai perbedaan budaya dan mengembangkan rasa toleransi terhadap keragaman di masyarakat. 3. Memahami Sejarah dan Identitas Nasional: Siswa di SD mempelajari sejarah awal bangsa mereka, tokoh-tokoh bersejarah, dan peristiwa penting yang


20 membentuk identitas nasional. Ini membantu mereka mengenal warisan budaya dan nilai-nilai kebangsaan. 4. Meningkatkan Kesadaran Lingkungan: Pendidikan IPS juga dapat menanamkan kesadaran siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan. Mereka belajar tentang masalah lingkungan, seperti polusi, penghijauan, dan daur ulang, serta cara-cara untuk berkontribusi dalam pelestarian alam. 5. Mengenal Konsep Ekonomi Dasar: IPS mengajarkan siswa tentang konsep dasar ekonomi, seperti uang, perdagangan, dan kebutuhan ekonomi. Ini membantu siswa memahami bagaimana sumber daya alam dan tenaga kerja digunakan dalam kehidupan sehari-hari. 6. Mengembangkan Keterampilan Berpikir Kritis: IPS membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis dengan memahami berbagai isu sosial dan masalah di masyarakat. Mereka diajak untuk mengidentifikasi masalah, mencari solusi, dan melihat berbagai sudut pandang sebelum membuat keputusan. 7. Mengenal Sistem Pemerintahan: IPS mengenalkan siswa pada sistem pemerintahan di tingkat lokal dan nasional. Mereka belajar tentang pentingnya pemerintah dalam menjalankan negara dan masyarakat. 8. Menumbuhkan Rasa Kepedulian Sosial: Melalui IPS, siswa diajak untuk memahami isu-isu sosial dan masalah kemanusiaan. Mereka belajar mengembangkan empati dan rasa peduli terhadap sesama dan masyarakat. C. Ruang Lingkup Pendidikan IPS SD Ruang lingkup pendidikan IPS di SD disesuaikan dengan perkembangan kognitif dan sosial siswa pada usia ini. Tujuan utamanya adalah memberikan pemahaman yang luas tentang aspek-aspek sosial dan kemanusiaan yang relevan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Ruang lingkup pendidikan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) di Sekolah Dasar (SD) mencakup berbagai topik dan konsep yang relevan dengan pemahaman siswa tentang lingkungan sosial, budaya, sejarah, dan ekonomi di sekitar mereka. Beberapa topik yang termasuk dalam ruang lingkup pendidikan IPS di SD antara lain:


21 1. Keluarga dan Lingkungan Sosial: Anak-anak belajar tentang keluarga, peran anggota keluarga, dan interaksi dalam kelompok sosial. Mereka memahami bagaimana keluarga berfungsi sebagai unit sosial dan bagaimana masyarakat terbentuk. 2. Masyarakat dan Kebudayaan: Siswa mempelajari berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti rumah adat, pakaian tradisional, bahasa, makanan khas, dan permainan tradisional. Mereka juga mengenal berbagai kelompok etnis dan kebudayaan di Indonesia dan di dunia. 3. Sejarah dan Tokoh Bersejarah: Siswa diperkenalkan pada sejarah bangsa mereka dan tokoh-tokoh bersejarah yang berpengaruh dalam membentuk identitas nasional. Mereka belajar tentang peristiwa penting dan bagaimana masa lalu mempengaruhi kehidupan sekarang. 4. Pengenalan Konsep Ekonomi: Siswa dihadapkan pada konsep dasar ekonomi, seperti uang, perdagangan, kebutuhan dan keinginan, serta pentingnya mengelola sumber daya dengan bijaksana. 5. Pemerintahan dan Kewarganegaraan: Siswa dikenalkan pada sistem pemerintahan di tingkat lokal dan nasional. Mereka memahami peran pemerintah dalam menjalankan negara dan bagaimana mereka dapat berpartisipasi sebagai warga negara yang bertanggung jawab. 6. Lingkungan dan Konservasi: Pendidikan IPS juga dapat menyentuh topik lingkungan, di mana siswa belajar tentang pentingnya menjaga alam dan sumber daya alam dengan bijaksana. 7. Isu-isu Sosial dan Kemanusiaan: Siswa juga dapat mempelajari isu-isu sosial dan kemanusiaan yang relevan, seperti kemiskinan, ketimpangan, dan masalah sosial lainnya. Ini membantu mereka mengembangkan empati dan rasa peduli terhadap sesama. Sampai bagian ini, apakah Anda sudah memahami materi yang disajikan? Jika belum silahkan anda ulangi membaca materi, jika sudah silahkan anda lanjutkan membaca pada materi selanjutnya. Silahkan anda klik tombol di bawah ini! Ya saya sudah paham Ya, saya belum paham


22 PERBANDINGAN PENDIDIKAN IPS DI INDONESIA DENGAN NEGARA LAIN Mahasiswa yang budiman, pada bagian ini Anda akan disajikan materi tentang perbandingan Pendidikan IPS SD di Indonesia dengan beberapa negara lain, seperti Malaysia, Singapura, Australia dan lainnya. Apakah Indonesia memiliki kesamaan kurikulum pendidikan IPS dengan Malaysia yang merupakan negara tetangga yang waktu dahulu meminta guru dari Indonesia untuk mengajar disana, atau dengan Amerika Serikat yang merupakan sumber pengembangan pembelajaran IPS. Nah, untuk menjawabnya silahkan Anda baca uraian berikut ini. A. Pendidikan IPS di Malaysia Pendidikan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) di Sekolah Dasar (SD) di Malaysia memiliki beberapa kesamaan dengan pendidikan IPS di Indonesia, tetapi juga ada beberapa perbedaan dalam hal kurikulum dan pendekatan pengajarannya. Berikut adalah beberapa poin penting tentang pendidikan IPS SD di Malaysia: 1. Kurikulum: Di Malaysia, kurikulum pendidikan ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan diimplementasikan di seluruh negara. Mata pelajaran IPS di SD biasanya mencakup berbagai topik seperti sejarah, geografi, ekonomi, dan kewarganegaraan. Siswa mempelajari tentang budaya Malaysia, sejarah bangsa, lingkungan sosial, dan ekonomi dasar. 2. Multikulturalisme: Malaysia memiliki masyarakat yang multikultural dengan berbagai kelompok etnis dan agama. Oleh karena itu, pendidikan IPS di SD berfokus pada mengenalkan siswa pada berbagai kebudayaan yang ada di Malaysia. Hal ini bertujuan untuk memupuk pemahaman, penghargaan, dan toleransi terhadap perbedaan budaya dan agama di antara siswa.


23 3. Bahasa Pengantar: Di Malaysia, pendidikan IPS di SD biasanya diajarkan dalam bahasa Malaysia sebagai bahasa pengantar, meskipun ada juga beberapa sekolah yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar dalam beberapa mata pelajaran, termasuk IPS. 4. Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran: Seperti halnya di Indonesia, penggunaan teknologi dalam pembelajaran IPS di Malaysia juga menjadi fokus pengembangan. Pemerintah dan lembaga pendidikan di Malaysia berupaya untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa. 5. Integrasi Nilai-Nilai Moral: Pendidikan IPS di Malaysia juga berusaha untuk mengintegrasikan nilai-nilai moral dan etika dalam pembelajaran. Ini bertujuan untuk membentuk siswa yang memiliki karakter dan bermoral baik. 6. Kurikulum Nasional dan Lokal: Selain kurikulum nasional yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Malaysia, ada juga kurikulum lokal yang diadopsi oleh beberapa sekolah. Beberapa sekolah dapat menyesuaikan kurikulum IPS dengan kebutuhan dan konteks lokal mereka. Pendidikan IPS di SD di Malaysia bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang aspek sosial, budaya, sejarah, dan ekonomi di dalam negeri mereka. Tujuannya adalah untuk membentuk generasi muda yang berpengetahuan, peka terhadap perbedaan budaya, dan memiliki rasa cinta tanah air serta kesiapan untuk berkontribusi dalam masyarakat.


24 B. Pendidikan IPS SD di Singapura Pendidikan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) di Sekolah Dasar (SD) di Singapura memiliki ciri khas tersendiri yang mendorong siswa untuk memahami dan menghargai lingkungan sosial, budaya, sejarah, dan ekonomi di sekitar mereka. Berikut adalah beberapa poin penting tentang pendidikan IPS SD di Singapura: 1. Kurikulum Berbasis Kebutuhan: Kurikulum pendidikan di Singapura didesain secara cermat untuk memenuhi kebutuhan siswa dan mencakup berbagai mata pelajaran, termasuk IPS. Kurikulum IPS di SD di Singapura menekankan pemahaman aspek lokal dan global, serta relevansi dalam kehidupan siswa. 2. Mengenal Multikulturalisme: Singapura adalah negara yang multikultural dengan berbagai etnis dan agama. Pendidikan IPS di SD di Singapura menitikberatkan pada memahami dan menghargai keberagaman budaya, tradisi, dan nilai-nilai yang ada di masyarakat. 3. Mengenalkan Sistem Pemerintahan: IPS di SD di Singapura juga membantu siswa mengenal dan memahami sistem pemerintahan negara mereka. Mereka belajar tentang bagaimana pemerintah berfungsi dan bagaimana keputusan politik diambil dalam konteks negara mereka. 4. Memahami Sejarah dan Identitas Nasional: Siswa di Singapura mempelajari sejarah negara mereka dan bagaimana perkembangan masyarakat di masa lalu mempengaruhi kondisi sekarang. Mereka juga mengenal tokoh-tokoh bersejarah yang berpengaruh dalam membentuk identitas nasional. 5. Mendorong Keterampilan Berpikir Kritis: Pendidikan IPS di SD di Singapura juga mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis. Mereka diajak untuk memahami berbagai isu sosial dan masalah di masyarakat dan mengajukan pertanyaan serta mencari solusi.


25 6. Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran: Singapura termasuk negara maju dalam penggunaan teknologi dalam pendidikan. Siswa di SD di Singapura dapat mengakses berbagai sumber daya digital dan alat pembelajaran interaktif untuk meningkatkan pengalaman belajar mereka dalam mata pelajaran IPS. 7. Pendidikan Karakter: Selain pemahaman akademis, pendidikan IPS di SD di Singapura juga mendorong pembentukan karakter siswa. Ini termasuk nilai-nilai moral, tanggung jawab sosial, dan kepemimpinan yang baik. Pendidikan IPS di SD di Singapura bertujuan untuk membekali siswa dengan pemahaman mendalam tentang dunia sosial, budaya, sejarah, dan ekonomi. Melalui pendidikan IPS, siswa diharapkan dapat menjadi warga negara yang berpengetahuan, toleran, dan mampu berkontribusi dalam masyarakat yang semakin kompleks dan global C. Pendidikan IPS SD di China Pendidikan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) di Sekolah Dasar (SD) di China diatur oleh Kementerian Pendidikan Republik Rakyat Tiongkok dan diimplementasikan secara nasional. Berikut adalah beberapa poin penting tentang pendidikan IPS SD di China: 1. Kurikulum Nasional: China memiliki kurikulum nasional yang mencakup berbagai mata pelajaran, termasuk IPS. Kurikulum ini dirancang untuk memastikan siswa mendapatkan pemahaman yang menyeluruh tentang aspek sosial, budaya, sejarah, dan ekonomi di Tiongkok dan di seluruh dunia. 2. Mengenalkan Budaya dan Sejarah Tiongkok: Sebagai negara dengan sejarah panjang dan budaya yang kaya, pendidikan IPS di SD di China menekankan pengenalan pada budaya dan sejarah Tiongkok. Siswa mempelajari tentang tradisi, kebudayaan, dan peristiwa bersejarah yang telah membentuk bangsa mereka.


26 3. Mengajarkan Nilai-Nilai Patriotisme: China juga menanamkan nilai patriotisme melalui pendidikan IPS di SD. Siswa diajarkan untuk mencintai dan menghormati negara mereka serta menghargai perjuangan dan prestasi bangsa Tiongkok. 4. Pengenalan Sistem Pemerintahan: Siswa di SD di China juga dikenalkan pada sistem pemerintahan negara mereka. Mereka memahami bagaimana pemerintahan berfungsi dan bagaimana keputusan politik diambil dalam tingkat pemerintahan yang berbeda. 5. Keterampilan Berpikir Kritis dan Analitis: Pendekatan pembelajaran IPS di China juga mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis. Mereka diajak untuk menganalisis informasi, mengajukan pertanyaan, dan mengembangkan pemahaman mendalam tentang isu-isu sosial dan masalah di masyarakat. 6. Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran: China juga telah mengadopsi teknologi dalam pendidikan, termasuk dalam pembelajaran IPS. Siswa di SD dapat mengakses sumber daya digital dan platform pembelajaran online untuk mendukung pembelajaran mereka. 7. Pendidikan Karakter dan Etika: Selain fokus pada aspek akademis, pendidikan IPS di SD di China juga menekankan pentingnya pendidikan karakter dan etika. Siswa diajarkan tentang nilai-nilai moral, etika, dan tanggung jawab sosial. Pendidikan IPS di SD di China bertujuan untuk membentuk siswa yang memiliki pemahaman yang luas tentang sosial, budaya, sejarah, dan ekonomi di Tiongkok, serta mengembangkan karakter yang baik sebagai warga negara yang berbudi pekerti dan beretika. D. Pendidikan IPS SD di Jepang Pendidikan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) di Sekolah Dasar (SD) di Jepang memiliki karakteristik unik yang mencerminkan budaya, sejarah, dan nilai-nilai negara tersebut. Berikut adalah beberapa poin penting tentang pendidikan IPS SD di Jepang:


27 1. Kurikulum Berbasis Pengalaman: Pendidikan IPS di SD di Jepang menekankan pembelajaran berbasis pengalaman dan partisipasi aktif siswa. Siswa diajak untuk melakukan observasi, wawancara, dan eksplorasi lapangan untuk memahami lingkungan sosial, budaya, dan sejarah di sekitar mereka. 2. Pengenalan Budaya dan Sejarah Jepang: Mata pelajaran IPS di SD di Jepang mencakup pengenalan pada budaya dan sejarah Jepang. Siswa mempelajari tentang tradisi, kebudayaan, festival, dan peristiwa bersejarah yang berkontribusi pada identitas bangsa Jepang. 3. Pengenalan Nilai-Nilai Sosial: Pendidikan IPS di Jepang juga menanamkan nilainilai sosial dan moral kepada siswa. Mereka diajarkan tentang nilai-nilai seperti kerjasama, rasa hormat, tanggung jawab, dan kesadaran terhadap lingkungan. 4. Pengenalan Konsep Ekonomi Sederhana: Di tingkat SD, siswa juga diperkenalkan pada konsep dasar ekonomi. Mereka belajar tentang uang, perdagangan, dan konsumsi sederhana sebagai bagian dari pendidikan ekonomi di dalam IPS. 5. Belajar Dari Perbandingan: IPS di SD di Jepang sering menekankan belajar dari perbandingan antara Jepang dengan negara-negara lain di dunia. Hal ini bertujuan untuk memahami perbedaan dan kesamaan budaya, masyarakat, dan sejarah di berbagai belahan dunia. 6. Memahami Lingkungan Sosial: Siswa di Jepang diajarkan tentang lingkungan sosial di sekitar mereka, termasuk keluarga, sekolah, dan masyarakat. Mereka belajar tentang peran dan interaksi dalam kelompok sosial, mengembangkan keterampilan komunikasi, dan bekerja sama dengan orang lain. 7. Pendidikan Karakter dan Etika: Selain pembelajaran akademis, pendidikan IPS di SD di Jepang juga menekankan pentingnya pendidikan karakter dan etika.


28 Siswa diajarkan tentang nilai-nilai moral, etika, dan sikap yang baik sebagai anggota masyarakat. Pendidikan IPS di SD di Jepang berusaha untuk membentuk siswa yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang lingkungan sosial, budaya, dan sejarah Jepang. Tujuannya adalah untuk membentuk generasi muda yang berbudi pekerti, berwawasan luas, dan siap berkontribusi dalam masyarakat yang semakin kompleks dan global E. Pendidikan IPS SD di Australia Pendidikan IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) di Sekolah Dasar (SD) di Australia memiliki pendekatan yang berbeda dari beberapa negara lain karena negara ini memiliki sistem pendidikan yang unik. Berikut adalah beberapa poin penting tentang pendidikan IPS SD di Australia: 1. Sistem Pendidikan Terdesentralisasi: Sistem pendidikan di Australia adalah terdesentralisasi, yang berarti bahwa kebijakan dan kurikulum pendidikan ditetapkan oleh pemerintah negara bagian atau wilayah yang berbeda. Ini dapat menyebabkan variasi dalam penekanan dan pendekatan pendidikan IPS di setiap wilayah. 2. Mata Pelajaran Studies of Society and Environment (SOSE) atau HSIE: Di beberapa wilayah Australia, IPS di SD dikenal dengan sebutan "Studies of Society and Environment" (SOSE) atau "Human Society and Its Environment" (HSIE). Ini mencakup studi tentang masyarakat, lingkungan, geografi, sejarah, dan beberapa aspek ekonomi. 3. Mengenalkan Kebudayaan Aborigin dan Torres Strait Islander: Pendidikan IPS di SD di Australia sering kali mencakup pengenalan pada kebudayaan dan sejarah suku asli Australia, yaitu Aborigin dan Torres Strait Islander. Hal ini bertujuan


29 untuk mempromosikan pemahaman dan menghargai warisan budaya dan sejarah yang kaya dari kelompok etnis ini. 4. Fokus Pada Pembelajaran Aktif: Seperti banyak negara maju lainnya, pendidikan IPS di SD di Australia juga menekankan pada pembelajaran aktif, eksplorasi, dan partisipasi siswa. Guru sering mendorong siswa untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek, eksperimen, diskusi, dan aktivitas lapangan. 5. Pengenalan Isu-Isu Lingkungan: Pendidikan IPS di SD di Australia juga mencakup pemahaman tentang isu-isu lingkungan, seperti pelestarian alam, keberlanjutan, dan masalah lingkungan global. Siswa diajarkan tentang pentingnya menjaga lingkungan alam sekitar mereka. 6. Pengenalan Nilai-Nilai Demokrasi: IPS di SD di Australia juga mencakup pengenalan pada nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia. Siswa diajarkan tentang sistem pemerintahan, proses pemilu, dan pentingnya partisipasi warga dalam pembuatan keputusan. 7. Penggunaan Sumber Daya Teknologi: Seperti banyak negara maju, teknologi juga digunakan dalam pembelajaran IPS di SD di Australia. Siswa memiliki akses ke berbagai sumber daya digital dan platform pembelajaran yang memperkaya pengalaman belajar mereka. Pendidikan IPS di SD di Australia bertujuan untuk memberikan pemahaman yang luas tentang masyarakat, lingkungan, sejarah, dan budaya di Australia dan di dunia. Tujuan utamanya adalah membentuk siswa yang berpengetahuan luas, berpikiran terbuka, dan siap berpartisipasi secara aktif dalam masyarakat yang semakin kompleks dan multikultural. F. Pendidikan IPS SD di Amerika Serikat Di Amerika Serikat, tidak ada mata pelajaran khusus yang disebut "IPS" di tingkat Sekolah Dasar (SD). Sebagai gantinya, di Amerika Serikat, pendidikan IPS pada tingkat SD sering kali diintegrasikan ke dalam kurikulum sejarah, ilmu pengetahuan sosial, atau studi sosial. Mata pelajaran ini mencakup berbagai topik sosial, budaya, sejarah, dan


30 geografi. Berikut adalah beberapa poin penting tentang pendidikan IPS di SD di Amerika Serikat: 1. Kurikulum Ilmu Pengetahuan Sosial: Di tingkat SD, mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial sering mencakup topik-topik seperti sejarah, geografi, pemerintahan, ekonomi, dan budaya. Siswa mempelajari tentang berbagai peristiwa sejarah, tokoh-tokoh bersejarah, tempat-tempat penting, sistem pemerintahan, ekonomi dasar, serta budaya dan kehidupan masyarakat. 2. Mengenalkan Nilai-Nilai Demokrasi: Pendidikan IPS di SD di Amerika Serikat juga mencakup pengenalan pada nilai-nilai demokrasi dan hak-hak warga negara. Siswa diajarkan tentang konsep-konsep seperti kebebasan, kesetaraan, hak asasi manusia, dan partisipasi warga negara dalam proses demokratis. 3. Belajar Dari Berbagai Perspektif: Kurikulum IPS di Amerika Serikat sering menekankan pentingnya belajar dari berbagai perspektif. Siswa diajarkan untuk memahami bahwa ada beragam sudut pandang dalam sejarah dan budaya, dan penting untuk mempertimbangkan banyak faktor dalam memahami peristiwa sejarah atau fenomena sosial. 4. Keterlibatan Siswa: Pendidikan IPS di SD di Amerika Serikat mendorong partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran. Guru sering mendorong siswa untuk berdiskusi, membuat proyek, dan melakukan eksplorasi lapangan untuk memperdalam pemahaman mereka tentang berbagai topik sosial. 5. Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran: Seperti banyak negara maju, teknologi juga digunakan dalam pembelajaran IPS di SD di Amerika Serikat. Siswa memiliki akses ke sumber daya digital dan platform pembelajaran yang mendukung pembelajaran mereka. Meskipun tidak ada mata pelajaran khusus bernama "IPS" di SD di Amerika Serikat, pendidikan IPS pada tingkat ini berfungsi untuk memberikan pemahaman yang luas tentang aspek sosial, budaya, sejarah, dan geografi di dalam negeri mereka dan di seluruh dunia. Tujuan utamanya adalah membentuk siswa yang berpengetahuan luas,


31 berpikiran kritis, dan siap berpartisipasi dalam masyarakat yang semakin kompleks dan multikultural. Sampai bagian ini, apakah Anda sudah memahami materi yang disajikan? Jika belum silahkan anda ulangi membaca materi, jika sudah silahkan ikuti kegiatan belajar berikutnya di elarning. Silahkan anda klik tombol di bawah ini! Saya sudah selesai Ya, Saya belum paham Saudara Mahasiswa, perkembangan kurikulum Pendidikan IPS di Indonesia tidak lepas dari peran organisasi yang bernama Himpunan Sarjana Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial Indonesia (HISPISI). Organisiasi ini sangat fokus membahas tentang dimensi konseptual mengenai pendidikan IPS. Pembahasannya berulang kali dilakukan rangkaian pertemuan ilmiah, yakni pertemuan HISPISI pertama di Bandung tahun 1989, Forum Komunikasi Pimpinan HIPS di Yogyakarta tahun 1991, di Padang tahun 1992, di Ujung Pandang tahun 1993, Konvensi Pendidikan kedua di Medan tahun 1992. Salah satu materi yang selalu menjadi agenda pembahasan ialah mengenai konsep PIPS. Salah satu tokoh HISPISI yang berperan penting dalam pengembangan konsep PIPS adalah Prof. M. Nu’man Soemantri. Dewan pakar dan ketua HISPISI ini menyatakan pada pertemuan di Ujung Pandang, menegaskan kembali adanya dua versi PIPS sebagaimana dirumuskan dalam pertemuan di Yogyakarta, yaitu: 1) Versi PIPS untuk Pendidikan Dasar dan Menengah. PIPS adalah penyederhanaan, adaptasi dari disiplin Ilmu-ilmu Sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang duorganisir dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis/psikologis untuk tujuan pendidikan. 2) Versi PIPS untuk Jurusan Pendidikan IPS-IKIP. PIPS adalah seleksi dari disiplin Ilmu-ilmu Sosial dan humaniora serta kegiatan dasar manusia yang diorganisir dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan. Sumber: https://www.academia.edu/35255247/Konsep_IPS_beberapa_Negara INFO SEJARAH


32 DAFTAR PUSTAKA Alhamuddin. (2014). Sejarah Kurikulum di Indonesia. Nur El-Islam, 1(2), 48–58. Gunawan, R. (2016). Pendidikan IPS, Filosofi, Konsep dan Aplikasi. Alfabeta. Hidayat, B. (2020). Tinjauan Historis Pendidikan Ips Di Indonesia. Jurnal Pendidikan IPS Indonesia, 4(2), 147–154. https://doi.org/10.23887/pips.v4i2.3493 Jaenudin, R. (2014). Konsep Ilmu Pengetahuan Sosial dalam Sistem Pendidikan di Indonesia. Jurnal Forum Sosial, VII(1), 440–451. Somantri, N. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. PT Remaja Posdakarya. Udin S, W., & Darojat, O. (2013). Paradigma Pendidikan IPS. In Modul Pendidikan IPS SD (Vol. 53, Issue 9). Universitas Terbuka. https://www.academia.edu/35255247/Konsep_IPS_beberapa_Negara


Click to View FlipBook Version