The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

E Book ini dibuat untuk siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Banjarmasin

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by susanapr709, 2022-09-02 22:32:20

E Book KD 3.2 Sistem Dinamika Demokrasi Pancasila

E Book ini dibuat untuk siswa kelas XI di SMA Negeri 2 Banjarmasin

Keywords: PPKn E Book

MATERI AJAR
BAB 2 NORMA DAN KEADILAN

PENULIS :
SURYANTI, S.Pd
NO UKG : 201500448731

PENDIDIKAN PROFESI GURU ANGKATAN 1
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2022

1

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya, sehingga pada
kesempatan ini penulis telah berhasil menyelesaikan materi ajar yang berjudul
” Bab 2 Norma dan Keadilan “ dengan tepat waktu. Sebagai salah satu Tugas
Pokok dalam Pelaksanaan Pendidikan Profesional Guru ( PPG) Angkatan 1.

Tujuan dari penulisan materi ajar adalah tidak lain untuk membantu Peserta
didik di dalam menganalisis materi bidang studi PPKn yang berkaitan dengan Bab 2
Norma dan Keadilan.

Dalam penyusunan materi ajar ini penulis menyadari tidak akan selesai tanpa
bantuan dari berbagai pihak.

Penulisan menyadari bahwa penyusunan materi ajar ini masih banyak
kekurangannya,oleh karena itu diperlukan saran dan kritik yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan materi ajar ini.
Akhirnya, penulis berharap semoga materi ajar ini bermanfaat bagi dunia pendidikan.

Angsana , Agustus 2022

Penyusun

2

DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………. 2

Daftar Isi ………………………………………………………………………. 3

A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat …………………………............................................ 4

2. Relevansi ……………………………………………………………… 4
3. Petunjuk Belajar …………………………….......................................... 4

B. Inti

1. Capaian Pembelajaran ……………………………………………………… 5
2. Sub Capaian Pembelajaran ………………………………………………… 5

3. Uraian Materi

A. Norma Dalam kehidupan Bermasyarakat …………………………….. 5
B. Arti Penting Norma Dalam Mewujudkan Keadilan ………………… 9
C. Perilaku Sesuai Norma Dalam kehidupan Sehari – Hari ……………. 13

4. Tugas Struktur ……………………………………………………………… 15
5. Forum Diskusi ……………………………………………………………… 15

C. Penutup

1. Rangkuman …………………………………………………………..... 15
2. Tes Formatif …………………………………………………………… 16

Daftar Gambar
Gambar 1. Nilai Moral …………………………………………………...... 6

Gambar 2 . Norma dan Keadilan …………………………………………... 7
Gambar 3. Penerapan Demokrasi di Lingkungan Sekolah ………………… 8
Daftar Pustaka …………………………………………………………………. 20

3

A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat

Materi ajar ini membahas Materi Norma dan Keadilan secara lengkap sehingga
dapat membantu seorang guru PPKn untuk mengembangkan kompetensi dasar
keilmuan dari sudut kemampuan saintifik atau pedagogic.
Secara rinci materi ajar ini memuat 3 point penting yaitu ,(1) Norma Dalam
Kehidupan Bermasyarakat (2) Arti Penting Norma Dalam Mewujudkan Keadilan .
(3) Perilaku Sesuai Norma dalam kehidupan Sehari – hari
2. Relevansi

Menganalisis Norma dan Keadilan yang berkaitan dengan konsep karakteristik
civic melalui civic knowledge ( pengetahuan kewarganegaraan) , civic skill

( kecakapan kewarganegaraan) dan civic disposition ( watak – watak
kewarganegaraa).
3. Petunjuk Belajar

1. Untuk menguasai materi pada bahan ajar ini bacalah dengan teliti dan pahami
isi dari tiap materi yang ada pada modul ini

2. Pelajari keseluruhan modul ini secara keseluruhan agar dapat memahami tiap
bagianbagian/Sub dari modul ini

3. Diskusikanlah materi yang dianggap sulit dari modul ini bersama teman
sejawat

4. Refleksikan materi yang anda pelajari adari modul ini dalam kehidupan sehari-
hari.

4

B. Inti
1. Capaian Pembelajaran
Melalui pembahasan materi tentang Norma dan Keadilan diharapkan Peserta

didik mampu menganalisisnya dan memecahkan masalah dengan baik.
2. Sub Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari keseluruhan materi ajar ini, diharapkan Peserta didik dapat

menganalisis Norma dalam kehidupan bermasyarakat , arti penting norma dalam
mewujudkan keadilan , perilaku sesuai norma dalam kehidupan sehari serta dapat
menerapkan dalam pembelajaran.

3. Uraian Materi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMP Negeri 3 Satap Angsana
Mata Pelajaran : PPKn
Tahun ajaran : 2022 / 2023
Kelas/Semester : VII / Ganjil
Materi Pokok : Norma dan Keadilan
Alokasi Waktu : 3 X 40 Menit ( 1 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
 KI1: Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
 KI2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya
diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai
dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional.

5

 KI3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana

berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait

fenomena dan kejadian tampak mata.

 KI4: Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara

kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah

konkret dan ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan

sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

B Tujuan Pembelajaran

1. Setelah mengamati PPT , Peserta didik mampu Mengidentifikasikan ( C2 )

Pengertian Hakikat Norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat

dengan tepat.

2. Setelah mengamati tayangan gambar pada PPT Peserta didik mampu

Mendeskripsikan ( C2 ) macam-macam norma dalam kehidupan

bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara dengan benar

3. Setelah Mengamati gambar pada PPT, Peserta didik mampu Menunjukkan

( P3 ) Prilaku sesuai Norma yang berlaku dalam kihidupan bermasyarakat

dengan benar

4. Setelah Menyimak presentasi PPT, Peserta Didik mampu Menganalisis ( C4)

Sikap Norma yang berlaku di lingkungan Masyarakat,berbangsa dan

bernegara dengan benar

5. Setelah Menyimak presentasi PPT, Peserta didik mampu Memprensentasikan

( C6) ) hasil diskusi tentang norma dalam kehidupan bermasyarakat dengan

benar.

C. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1.2 Menghargai Norma-norma keadilan yang 1.2.1Bersyukur atas keberadaan Norma

berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dalamkehidupanbermasyarakatberbangsa

sebagai anugerah Tuhan yang Maha Esa dan bernegara

1.2.2Menyadari pentingnya penegakan

hukumuntuk kehidupan bermasyarakat,

6

berbangsa dan bernegara

2.2 Mematuhi Norma-norma yang berlaku dalam 2.2.1 Mendukung proses penegakan Hukum

kehidupan bermasyarakat untuk mewujudkan 2.2.2 terlibat aktif dalam penegakan tata tertib

keadilan di Sekolah

3.2 Memahami Norma-norma yang berlaku 3.2.1. Mengdeskripsikan ( C2 )

dalam kehidupan bermasyarakat untuk Pengertian Hakikat Norma yang berlaku

mewujudkan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat dengan

tepat

3.2.2.Mendeskripsikan ( C4 ) macam-

macam

Norma dalam kehidupabermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara dengan benar.

3.2.3.Menunjukkan ( C3 ) Prilaku

Sesuai Norma yang berlaku dalam

kehidupan bermasyarakat dengan benar

3.

4.2 Mengampanyekan perilaku sesuai Norma- 4.1.1 Menyajikan (P3) hasil telaah tentang

norma yang berlaku dalam kehidupan Norma-norma yang berlaku dalam

bermasyarakat untuk mewujudkan keadilan. kehidupan bermasyarakat

4.1.2Menyajikan (P3) hasil portofolio

tentangNorma-norma yang berlaku

dalam kehidupan bermasyarakat untu

mewujudkan keadilan

A. Penerapan Norma dalam Kehidupan Bermasyarakat
Manusia pada dasamya memiliki dua kedudukan, yaitu sebagai makhluk individu
dan juga sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia selalu
membutuhkan orang lain Oleh karena itu, ia akan tergabung dalam kelompok
manusia yang mempunyai keinginan dan harapan yang harus diwujudkan secara
bersama-sama. Akan tetapi, sebagai makhluk individu, setiap orang memiliki
perbedaan pemikiran dan perbedaan kepentingan, yaitu kepentingan pribadi.
kepentingan umum, dan kepentingan masyarakat Dalam kehidupan bermasyarakat

7

perbedaan kepentingan dapat menimbulkan adanya perselisihan, perpecahan, bahkan
menjurus ke arah terjadinya kekacauan Oleh karena itu.

untuk menghindari adanya benturan akibat perbedaan kepentingan tersebut,
diperlukan suatu tatanan hidup berupa aturan-aturan dalam pergaulan hidup di
masyarakat Tatanan hidup tersebut biasanya disebut norma. Norma dibentuk untuk
melindungi kepentingan-kepentingan manusis sehingga dapat terwujud ketertiban
dan kedamaian dalam kehidupan masyarakat Setiap anggota masyarakat memiliki
hak dan kewajiban untuk memelihara tata cara yang berlaku, yaitu berupa kaidah
atau norma Pelaksanaan terhadap norma-noma akan menciptakan.

1. Pengertian norma Norma adalah kaidah atau ketentuan yang dijadikan
peraturan hidup, sehingga Perintah dan larangan dalam norma .
a. Perintah adalah sesuatu yang berupa keharusan bagi seseorang untuk berbuat atau
tidak berbuat sesuatu karena akibat-akibatnya dipandang baik
b. Larangan adalah sesuatu yang berupa cegahan bagi seseorang untuk tidak berbuat
sesuatu karena akibat-akibatnya dianggap tidak baik.
keserasian dan keseimbangan hidup bersama. memengaruhi tingkah laku manusia
dalam kehidupannya, baik di dalam hidup bermasyarakat berbangsa, dan bernegara
Norma sebagai peraturan hidup mengikat setiap manusia sebaga anggota suatu
masyarakat. Norma digunakan sebagai standar atau ukuran tentang perbuatan
manusia, mana yang benar dan mana yang salah, serta mana yang baik dan mana
yang buruk. Norma digunakan sebagai peraturan hidup manusia dalam pergaulan
masyarakat Norma terdiri atas dua hal pokok, yaitu perintah dan larangan. Berikut ini
makna perintah Sebagai kaidah, ketentuan, atau petunjuk hidup, nomma mengikat
setiap masyarakat Norma menjamin keamanan dan ketertiban demi kelangsungan
hidup masyarakat tersebut Keberadaan norma sangat diperlukan untuk memberi
petunjuk kepada manusia tentang bagaimana manusia harus bersikap bertingkah laku
dalam masyarakat agar tercipta kehidupan bersama yang tertib, tenteram, aman, dan
harmonis. Dengan kata lain, nomma merupakan pedoman hidup anggota masyarakat
yang memberikan keleluasaan, sehingga keterbat bertindak dan menentukan sesuatu
itu baik atau buruk

8

2. Ragam norma dalam kehidupan masyarakat Norma merupakan perwujudan dari
martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya dan bermoral. Norma berasal
dari larangan dan perintah. Norma bersumber dan nilai-nilai dan adat istiadat
setempat sehingga bentuknya dapat berwujud norma agama, kesusilaan, kesopanan,
dan hukum. Norma-norma itu saling berkaitan dan melengkapi sehingga dapat
berjalan sistematis, simultan, dan berkesinambungan.

Norma atau kaidah yang berlaku dalam masyarakat sangat bervarias Suatu norma
ada yang dibuat oleh negara dan ada pula norma yang tumbuh dan berkembang
dalam masyarakat. Norma yang dibuat oleh negara berbentuk peraturan tertulis,
adapun norma yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat berbentuk tidak
tertulis. Norma-norma yang berlaku dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi
empat, yaitu norma agama, norma kesopanan, norma kesusilaan, dan norma hukum

a. Norma agama
Norma agama adalah peraturan hidup yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa
guna menciptakan kehidupan bahagia di dunia dan akhirat. Peraturan hidup yang
diciptakan ini harus diterima sebagai perintah-perintah, larangan-larangan, dan
ajaran-ajaran yang berasal dari Tuhan. Sumber norma ini adalah kitab suci dan setiap
agama yang dianut seperti Alquran bagi umat beragama Islam, Alkitab bagi umat
beragama Kristen Katolik Tripitaka bagi umat beragama Buddha, dan Weda bagi
umat beragama Hindu.
Norma agama bersifat abadi dan universal Abadi berarti norma agama berlaku
selama manusia hidup di dunia, adapun universal berarti norma agama berlaku untuk
semua umat beragama Dengan demikian, kita harus menaati norma agama di mana
saja dan kapan saja Pelanggaran norma agama menimbulkan dosa dan diancam
hukuman dari Tuhan di akhirat nanti, sedangkan yang mematuhi akan mendapat
pahala Dengan demikian, norma agama tidak lain merupakan aturan hidup yang
diterima sebagai perintah, larangan, dan anjuran yang berasal dari Tuhan. Para
pemeluk agama mengakui dan berkeyakinan bahwa peraturan-peraturan hidup itu
berasal dari Tuhan dan bersifat universal berlaku bagi seluruh manusia di dunia.
Norma agama merupakan tuntutan hidup ke arah jalan yang benar.
Indonesia merupakan negara yang memberikan jaminan kepada rakyatnya untuk
memeluk agama dan berbadah sesuai dengan keyakinannya masing-masing.

9

Hal tersebut diatur dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 29
ayat (2) yang berbunyi. "Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing masing dan untuk beribadat menurut agama dan
kepercayaannya itu Contoh norma agama, seperti anjuran jangan menyakiti sesama
manusia, beribadahlah sesuai ajaran agama, sayangilah anak yatim dan fakir miskin,
janganlah berbuat dosa.

b. Norma kesusilaan
Dalam norma kesusilaan terdapat pula peraturan hidup seperti dalam norma
agama. Norma kesusilaan juga menetapkan baik buruknya perbuatan manusia dalam
masyarakat karena sifatnya universal dan dapat diterima semua orang. Norma
kesusilaan merupakan norma yang pelaksanaannya erat sekali dengan norma agama
dan nilai-nilai lokal yang dianut suatu masyarakat. Pelanggaran terhadap norma ini
akan mendapatkan sanksi sosial, seperti cibiran atau cemoohan masyarakat sampi
kejahatan, serta tanamkanlah cinta kasih kepada semua makhluk.
Norma kesusilaan adalah peraturan hidup yang dianggap sebagal suara hati
sanubari manusia. Norma ini juga merupakan aturan hidup tentang perilaku baik dan
buruk. Aturan hidup ini berupa bisikan kalbu atau suara batin yang diakui dan
disadari oleh setiap orang sebagai pedoman dalam berperilaku. Pedoman berperilaku
ini dilakukan berdasarkan kebenaran dan keadilan. Oleh karena itu, kita harus
menaati norma kesusilaan. Norma kesusilaan memberikan peraturan-peraturan
kepada manusia agar menjadi diasingkan dari lingkungan masyarakat. Norma
kesusilaan memberikan petunjuk tentang cara bersikap dan bertingkah laku dalam
memutuskan hal-hal yang harus dilakukan, dihindari, dan ditentang. Walaupun
bersumber dari hati nurani, norma kesusilaan disesuaikan dengan nilai-nilai yang
berlaku umum, seperti agama, budaya, dan filsafat.
Contoh norma kesusilaan, yaitu tolong-menolong bila ada yang kesusahan, jangan
menghakimi orang yang bersalah dengan cara sendiri,mendamaikan orang yang
bertengkar, dan melindungi orang yang ditindas. Seseorang yang melanggar norma
kesusilaan akan mendapat sanksi yang bersifat otonom, artinya ancaman hukuman
tersebut berasal dari dalam pribadi orang itu sendiri yang berupa penyesalan, siksaan
batin. Norma kesusilaan bersifat umum, universal, dan dapat diterima oleh seluruh

10

umat manusia
. c. Norma kesopanan
Norma kesopanan bersumber dari keyakinan masyarakat yang bersangkutan.

Norma kesopanan merupakan peraturan hidup yang timbul dari pergaulan-pergaulan
segolongan masyarakat. Peraturan-peraturan tersebut diikuti sebagai pedoman yang
mengatur tingkah laku manusia yang ada di sekitarnya. Golongan masyarakat
tertentu dapat menetapkan peraturan-peraturan tertentu mengenai kesopanan, yaitu
apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh seseorang dalam masyarakat
itu. Hakikat norma kesopanan adalah kepantasan, kepatutan, atau kebiasaan yang
berlaku dalam masyarakat. Norma kesopanan sering disebut sopan santun, tata
krama, atau adat istiadat.

Contoh norma kesopanan yang berlaku dalam kehidupan masyarakat antara lain
berbicara pelan kepada orang tua, membalas sapaan orang tua, tidak boleh buang air
kecil sembarangan, dan makan menggunakan tangan kanan.
Apabila seseorang dalam bersikap di dalam pergaulan masyarakat tidak
menghiraukan tata krama atau norma sopan santun maka ia akan memperoleh sanksi
berupa celaan,cemoohan, ditertawakan, dan diasingkan dari pergaulan hidup. Norma
kesopanan tidak berlaku bagi seluruh masyarakat dunia, melainkan bersifat khusus
dan setempat (regional) dan hanya berlaku bagi segolongan masyarakat tertentu saja.
Apa yang dianggap sopan bagi segolongan masyarakat, mungkin bagi masyarakat
lain tidak demikian. Apa yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat tertentu
mungkin dianggap biasa saja, namun bagi kelompok masyarakat lain dinilai tidak
sopani. Dengan demikian, aturan mengenal sopan atau tidaknya perbuatan dapat
berbeda antara satu kelompok masyarakat dengan kelompok masyarakat yang
lainnya.

d. Norma hukum
Norma hukum merupakan aturan-aturan yang bersumber atau dibuat oleh lembaga
yang berwenang, bersifat mengikat dan memaksa. Negara (alat negara) memiliki
kekuasaan untuk memaksakan aturan-aturan hukum agar dipatuhi dan bagi siapa saja
yang bertindak melawan hukum dapat diancam dan dijatuhi hukuman tertentu.

11

Adapun ciri-ciri norma hukum sebagai berikut.
1) Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam, pergaulan masyarakat.
2) Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib.
3) Peraturan bersifat memaksa.
4) Sanksi terhadap pelanggaran peraturan adalah tegas.
5) Peraturan berisi perintah dan larangan.
6) Perintah/larangan tersebut harus ditaati oleh tiap orang.

Norma hukum diperlukan karena alasan-alasan berikut ini. :
1) Tidak semua orang menaati dan patuh pada norma kesusilaan, adat, dan agama.
2) Masih banyak kepentingan manusia yang tidak dijamin oleh ketiga norma
lainnya.
3) Masih ada kepentingan-kepentingan yang bertentangan dengan ketiga norma
tersebut yang memerlukan perlindungan.
d.Norma hukum
Sebagai kaidah hukum bermasyarakat dan bernegara dibuat dalam bentuk tertulis

dan tidak tertulis. Contoh hukum tertulis seperti Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana (KUHP) dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata) serta
Undang-Undang Dasar 1945. Contoh hukum tidak tertulis ialah hukum adat dan
hukum kebiasaan.Indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum. Negara hukum
adalah negara yang mendasarkan segala sesuatu, baik tindakan maupun pembentukan
lembaga negara pada tertulis atau tidak tertulis. Menurut A.V. Dicey, negara hukum
mengandung tiga sebagai berikut.

1) Suprem Supremacy of law, artinya di negara hukum, yang berdaulat atau yang
memiliki kekuasaan tertinggi adalah hukum, Seluruh rakyat atau pemerintah
harus tunduk pada hukum yang berlaku.

2) Equality before of law, artinya setiap orang berkedudukan sama di depan
hukum tanpa melihat status dan kedudukannya.

3) Human rights, artinya diakui dan dijaminnya hak-hak asasi manusia dalam
Undang hukum Undang Dasar.

Keistimewaan norma hukum terletak pada sifatnya yang memaksa. Sanksinya berupa
ancaman hukuman. Sanksi terhadap pelanggaran peraturan hukum bersifat
heteronom, artinya dapat dipaksakan oleh kekuasaan dari luar, yaitu kekuasaan

12

negara. Sumber norma hukum bisa berupa peraturan perundang-undangan,
yurisprudensi, kebiasaan, doktrin, dan agama. Contoh pelaksanaan norma hukum
ialah hukuman mati, penjara, denda (hukum pidana), mengganti kerugian dalam jual
beli (hukum perdata), serta persyaratan pendirian perseorangan (hukum dagang).

Berdasarkan kekuatan atau daya pengikatnya, norma dapat dibedakan menjadi tata
cara (usage), kebiasaan (folkwaya), tata kelakuan (mores), adat istiadat (customs),
dan hukum (aws) Berikut ini akan diuraikan lebih lanjut norma-norma berdasarkan
kekuatan daya pengikatnya

1) Tata cara adalah bentuk perbuatan yang dilakukan oleh individu dalam suatu
masyarakat. tetapi tidak dilakukan secara terus-menerus. Tata cara (usage)
adalah norma yang paling temah daya pengikatnya. Tata cara lebih
mengontrol dalam hubungan antarindividu Orang yang melanggar biasanya
tidak akan mendapatkan sanksi yang berat, melainkan mendapat cemooh atau
ejekan saja, misalnya pada waktu makan bersendawa, tidak mencuci tangan
sebelum makan, dan makan menggunakan tangan kiri.

2) Kebiasaan Kebiasaan adalah suatu perbuatan yang dilakukan terus-menerus
dalam bentuk yang sama secara sadar dengan tujuan, yaitu dianggap baik dan
benar oleh masyarakat tertentu.Kebiasaan memang tuntunan perilaku yang
tidak tertulis, namun mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam perilaku
seseorang. Kebiasaan memiliki kekuatan yang lebih besar daripada tata cara.
Kebiasaan umumnya bukan merupakan aturan yang mengikat secara ketat
dan kaku . Contoh kebiasaan antara lain memberikan salam pada waktu
bertemu, membungkukkan badan sebagai tanda penghormatan kepada orang
yang lebih tua. Pada umumnya, kebiasaan dapat menjadi hukum kebiasaan
apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut
a. Harus ada serangkaian sikap tindak sejenis, yang jumlahnya tergantung
keadaan.
b. Kebiasaan yang lama harus dapat ditunjukkan
c. Kebiasaan yang lama itu harus merupakan kebiasaan anggota masyarakat
suatu bangsa atau golongan yang dapat mewakili bangsa atau golongan
itu.
d. Kebiasaan yang lama itu harus berdasar atas kesadaran hukum.

13

e. Pelanggaran terhadap norma kebiasaan akan mendapatkan sanksi berupa
celaan, kritik, dan pengucilan secara batin.

Contoh norma kebiasaan sebagai berikut.
a) Berjabat tangan ketika kita bertemu dengan sahabat atau kerabat.
b) Mengetuk pintu ketika hendak masuk rumah teman atau bertamu.

3). Tata kelakuan
Tata kelakukan (mores) adalah aturan yang berlandaskan pada apa yang baik
dan seharusnya Tata kelakuan merupakan kebiasaan tertentu yang tidak
sekadar dianggap sebagai cara berperilaku, melainkan diterima sebagai norma
pengatur Dengan demikian. tata kelakuan dapat berupa norma kesusilaan dan
norma agama. Apabila orang melanggar kebiasaan akan dianggap aneh, tetapi
apabila melanggar tata kelakuan (mores) akan disebut jahat, misalnya
larangan berzina, berjudi, minum-minuman keras, penggunaan narkoba, dan
mencuri. Dalam kehidupan masyarakat, tata kelakuan mempunyai fungsi
fungsi sebagai berikut.
1) Memberikan batas-batas pada kelakuan individu.
2) Mengidentifikasikan individu dengan kelompoknya
3) Menjaga solidantas di antara anggota-anggotanya

4). Adat istiadat
Adat istiadat (customa) adatan kebiasaan kebiasaan sosial yang sejak lama
ada dalam masyarakat dengan maksud mengatur tata tortib. Ada pula yang
menganggap adat istiadat sebagai peraturan sopan santun yang turun-
temurun. Pada umumnya adat istiadat merupakan tradisi Adat istiadat
dipandang penting bagi berfungsinya suatu masyarakat dan kehidupan sosial.
Anggota masyarakat yang melanggar adat istiadat akan mendapat sankal
Bentuk sanksi yang biasa diterapkan adalah dikucilkan dalam pergaulan di
masyarakatnya Tradisiadat istiadat dapat berkembang menjadi hukum adat di
masyarakat Keberadaan adat agar dapat menjadi hukum adat memiliki syarat-
syarat sebagai berikut.

14

a. Memiliki sifat hukum yang kuat
b. Diyakini masyarakat mempunyai kekuatan hukum sehingga menimbulkan

adanya kewajiban hokum
c. Dalam keadaan apa pun selalu diindahkan oleh masyarakat.
d. Memberi efek jera bagi masyarakat yang melanggamnya.
e. Dapat diterapkan secara tegas dan berkelanjutan.

5). Hukum adat
adalah hukum yang terletak dalam peraturan-peraturan kebiasaan (adat).
Hukum adat terdiri atas unsur asli (sifat tradisional) dan unsur agama.
Hukum mempunyai empat corak berikut.
a. Komunal, artinya manusia adat menurut hukum adat merupakan makhluk
dalam kemasyarakatan yang kuat.
b. Religius-magis, artinya adanya kepercayaan kepada hal-hal gaib (roh-roh,
makhluk halus, dan kekuatan sakti).
c. Konkret, artinya setiap perbuatan harus sesuai dengan ucapan nyata
d. Visual, artinya hubungan hukum dianggap terjadinya bila diben wujud
suatu benda atau tanda yang dapat dilihat.
Hukum adat memiliki ciri-ciri, antara lain tidak tertulis dalam bentuk
perundangan dan tidak dikodifikasi, tidak disusun secara sistematis dalam
bentuk kitab perundang-undangan,serta aturannya tidak sistematis

6). Hukum
Hukum (laws) merupakan norma yang bersifat formal, berupa aturan tertulis
yang dibuat oleh lembaga yang berwenang serta memiliki sanksi yang tegas
dan memaksa. Sebagai warga negara yang tinggal di negara hukum, kita
harus menyadari pentingnya hukum sebagai pedoman dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Ketentuan-ketentuan norma hukum dan norma
lainnya harus diterapkan dalam berbagai lingkungan kehidupan. Norma
hukum memiliki unsur-unsur sebagai berikut.
a. Aturan tentang perilaku manusia dalam pergaulan masyarakat.
b. Aturan dibuat oleh badan atau lembaga berwenang.
c. Aturan bersifat memaksa.

15

d. Sanksi bersifat tegas,
e. Aturan berisl perintah dan larangan.
f. Perintah harus ditaati dan larangan dijauhi setiap orang Hukum memiliki

sifat memaksa dan mengatur.
Oleh karena itu, norma hukum lebih ditaati masyarakat daripada norma lainnya.
Hukum dapat memaksa seseorang untuk menaati tata tertib yang berlaku dalam
kehidupan masyarakat dan terhadap orang yang tidak menaatinya diberikan sanksi
yang tegas. Suatu ketentuan hukum mempunyai tugas untuk berikut.
a. Menjamin kepastian hukum bagi setiap orang di dalam masyarakat.
b. Menjamin ketertiban, ketenteraman, kedamaian, keadilan, kemakmuran,

kebahagiaan, dan kebenaran.
c. Menjaga agar tidak terjadi perbuatan atau tindakan main hakim sendiri dalam

kehidupan masyarakat. Hukum yang berlaku di Indonesia dibentuk guna
menciptakan kondisi negara yang damai, tertib, aman, sejahtera, dan makmur.
Norma hukum tidak dapat berjalan sendiri, maka untuk mencapai tujuan keadilan
diperlukan alat-alat perlengkapan negara, antara lain polisi, lembaga pengadilan,
adat, dan tokoh masyarakat.

1) Polisi sebagai aparat negara bertugas memelihara keamanan dan ketertiban,
mencegah dan mengatasi perilaku menyimpang Peran polisi bukan hanya
menangkap, menyidik, dan menyerahkan pelaku pelanggaran ke instansi lain, seperti
kejaksaan, tetapi juga membina dan mengadakan penyuluhan terhadap orang yang
berperilaku menyimpang dari hukum.
2) Pengadilan merupakan alat pengendalian sosial untuk menentukan hukuman bagi
orang yang melanggar peraturan. Tujuannya agar orang tersebut jera dan sadar atas
kesalahan yang diperbuatnya, serta agar orang lain tidak meniru berbuat hal yang
melanggar hukum atau merugikan orang lain. Sanksi yang tegas akan diberikan bagi
mereka yang melanggar hukum, berupa denda, kurungan atau penjara, Ringan
beratnya hukuman tergantung kesalahan pelaku menurut hukum yang berlaku.
3) Adat merupakan lembaga atau pranata sosial yang terdapat pada masyarakat
tradisional.

Dalam hukum adat terdapat aturan untuk mengatur tata tertib tingkah laku anggota

16

masyarakatnya. Adat yang sudah melembaga disebut tradisi. Pelanggaran terhadap
hukum adat dan tradisi akan dikucilkan atau diusir dari lingkungan masyarakatnya
tergantung tingkat kesalahannya berat atau ringan. 4) Tokoh masyarakat adalah
orang yang memiliki pengaruh atau wibawa (karisma) sehingga ia dihormati dan
disegani masyarakat. Tokoh masyarakat diharapkan menjadi teladan, pembimbing,
penasihat, dan petunjuk.
Ada dua macam tokoh masyarakat, yaitu tokoh masyarakat formal dan informal.
a) Tokoh masyarakat formal, misalnya presiden, ketua DPR/MPR, menteri, bupati,
dan lurah.
b) Tokoh masyarakat informal, misalnya pimpinan agama, ketua adat, masyarakat.

3. Fungsi, tujuan, dan peran norma dalam kehidupan masyarakat dan pimpinan
Diberlakukannya suatu norma dalam kehidupan bermasyarakat mempunyai tujuan
berikut:

a. Menjamin keteraturan.
b. Mewujudkan tatanan kehidupan yang aman, tertib, rukun, dan damai.
c. Menciptakan ketertiban, ketenteraman, keamanan, kedamaian, dan

kesejahteraan.
Norma sebagai pedoman dan pengatur dasar kehidupan seseorang dalam
bermasyarakat bertujuan untuk mewujudkan kehidupan yang aman, tenteram, dan
sejahtera.
Adapun fungsi norma yang berlaku di dalam masyarakat sebagai berikut.
a. Sebagai pedoman dalam bertingkah laku. Dalam kaitan ini, norma memuat

aturan tingkah laku masyarakat dalam pergaulan sosial.
b. b. Sebagai alat untuk menjaga kerukunan anggota masyarakat. Dalam kaitan

ini norma mengatur agar perbedaan dalam masyarakat tidak menimbulkan
kekacauan atau ketidaktertiban.
c. c. Sistem pengendalian sosial. Dalam pengertian ini norma atau aturan
menjadi alat yang dapat mengendalikan dan mengawasi tingkah laku anggota
masyarakat.
d. d. Sebagai alat untuk mewujudkan keadilan.
Dalam kaitan ini norma atau aturan terutama norma hukum dibuat untuk
mewujudkan keadilan dalam masyarakat.

17

Adapun peranan norma dalam kehidupan masyarakat sebagai berikut.:
a. Menciptakan kehidupan di masyarakat menjadi aman dan tertib.
b. Mencegah terjadinya benturan kepentingan di masyarakat.
c. Memberi petunjuk/pedoman bagi setiap individu dalam menjalani kehidupan

di masyarakat.
d. Sebagai dasar dalam menyelesaikan konflik di masyarakat.
e. Memenuhi rasa keadilan dan kepastian hukum.
4. Faktor-faktor yang memengaruhi perubahan norma dalam masyarakat
Norma-norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat akan mengalami
perubahan atau pergeseran sesuai kebutuhan masyarakat berkaitan dengan
pengaturan perilaku warga masyarakat untuk menciptakan tertib sosial. Adapun
faktor-faktor yang menyebabkan perubahan norma dalam kehidupan bermasyarakat,
sebagai berikut.
a. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Ilmu pengetahuan dan teknologi
berkembang seiring dengan manusia yang terus berinovasi untuk membantu dan
mempermudah kehidupannya. Pengaruh perkembangan iptek juga memengaruhi
nilai dan norma masyarakat.
b. Pengaruh kebudayaan asing Dengan meluasnya pergaulan manusia, terutama di
era globalisasi dan informasi saat ini yang melintas batas-batas negara telah
mengakibatkan keinginan-keinginan untuk meniru atau mengadopsi budaya asing
tertentu ke dalam kebudayaan setempat, seperti cara berpakaian (fashion), sistem
pendidikan, sistem pertanian, dan sistem perdagangan.
c. Lingkungan baru Nilai dan norma cenderung berubah jika seseorang menempati
daerah atau lingkungan baru. Dengan perpindahan tersebut, terjadi asimilasi yang
lambat laun akan mengikuti nilai dan norma sosial yang dianut oleh masyarakat
setempat sehingga nilai dan norma yang dibawa dari daerah asal akan memudar.

5. Hubungan antarnorma
Kehidupan manusia dalam bermasyarakat, selain diatur oleh hukum juga diatur

oleh norma-norma agarna, kesusilaan, dan kesopanan, serta kaidah-kaidah lainnya.
Kaidah-kaidah sosial tersebut bersifat mengikat dalam arti harus dipatuhi oleh
anggota masyarakat di mana kaidah tersebut berlaku.Hubungan antara hukum dan

18

kaidah-kaidah sosial lainnya tersebut itu saling mengisi. Artinya, kaidah sosial
mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat dalam hal-hal hukum tidak
mengaturnya. Dengan demikian selain saling mengisi, juga saling memperkuat.

Hubungan antara norma agama, kesusilaan, kesopanan, dan hukum tidak dapat
dipisahkan, meskipun dapat dibedakan karena masing masing memiliki sumber yang
berla Norma agama sumbernya kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Norma
kesusilaan sumbernya suara hati (insan kamil). Norma kesopanan sumbernya
keyakinan masyarakat yang bersangkutan. Norma hukum sumbernya peraturan
perundang-undangan,
Suatu kaidah hukum, misalnya "Anda tidak boleh membunuh", diperkuat oleh
kaidah) sosial lainnya. Kaidah agama, kesusilaan, dan adat juga berisi suruhan yang
sama. Dengan demikian, tanpa adanya kaidah hukum pun dalam masyarakat sudah
ada larangan untuk membunuh sesamanya. Hal yang sama juga berlaku untuk
pencurian, penipuan, dan pelanggaran hukum lainnya.

B. Arti Pentingnya Norma dalam Mewujudkan Keadilan dalam Masyarakat
Aturan dalam masyarakat memiliki arti penting bagi terciptanya ketertiban dan
keharmonisan masyarakat. Norma dalam masyarakat terbentuk karena ada berbagal
perbedaan individu. Sebagai makhluk individu, manusia memiliki kepribadian,
kepentingan, keinginan, tujuan hidup yang berbeda satu dengan yang lain. Agar
segala perbedaan tersebut tidak menimbulkan perpecahan dan ketidaktertiban dalam
masyarakat, dibuatlah peraturan atau norma.Dalam kehidupan sosial, pastilah ada
norma yang mengatur kehidupan tersebut. Sebagai makhluk sosial, manusia lahir,
berkembang, dan meninggal dunia dalam masyarakat. Setiap individu berinteraksi
dengan individu atau kelompok lainnya. Interaksi yang dilakukan manusia senantiasa
didasari oleh norma yang berlaku dalam masyarakat. Dengan demikian, keberadaan
norma melekat dalam kehidupan bermasyarakat. Norma juga diperlukan untuk
mewujudkan dan menjaga tatanan kehidupan bersama yang harmonis. Tanpa adanya
norma maka akan terjadi ketidakteraturan dalam kehidupan bermasyarakat.
Berikut akan dijelaskan mengenai pentingnya norma dalam mewujudkan keadilan.
1. Arti penting norma
Keberadaan kaidah atau norma dalam suatu masyarakat sangat mutlak. Dalam

19

pergaulan hidup di masyarakat, kaidah berperan sedemikian rupa, sehingga setiap
anggota masyarakat akan menyadari apa yang menjadi hak dan kewajibannya
Adapun arti penting norma bagi kehidupan masyarakat sebagai berikut.

a. Membatasi tingkah laku manusia..
b. Menjadi pedoman atau penuntun tingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa dan bernegara
c. Menciptakan kehidupan yang aman, tertib, serasi, dan seimbang.
d. Membentuk budi pekerti yang baik dan luhur.
2. Norma hukum dalam kehidupan bernegara
Kehidupan bernegara diatur dengan norma hukum yang berbeda dengan norma-
norma lainya. Persamaannya adalah norma-norma tersebut mengatur tata tertib
dalam masyarakat, sedangkan perbedaannya terletak pada sanksinya. Dalam
kehidupan bernegara, norma hukum memiliki peranan yang lebih besar karena
mengikat dan memaksa seluruh warganegara serta para penyelenggara negara.
Pasal 1 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa
"Negara Indonesia adalah negara hukum.
Negara hukum adalah negara yang mendasarkan segala sesuatu, baik tindakan
maupun pembentukan lembaga negara pada hukum tertulis atau tidak tertulis
Jaminan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bahwa Indonesia sebagai
negara hukum dapat ditemukan dalam UUD 1945 Pasal 1 ayat (3) dan Pasal 27 ayat
(1) yang berbunyi "Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum
dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak
ada kecualinya Sebagai negara hukum, tentu bangsa Indonesia menerapkan aturan
hukum dalam penyelenggaraan pemerintahan serta dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bemegara. Setelah memahami negara hukum, Anda juga harus
memahami, menyadari, dan melaksanakan hukum tersebut.
a. Unsur hukum
1) Peraturan tentang tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat.
2) Peraturan itu dibuat oleh badan-badan resmi.
3) Peraturan itu bersifat memaksa.
4) Sanksi terhadap pelanggaran peraturan bersifat tegas.
b. Tujuan dan fungsi hukum

20

Keberadaan hukum dalam pergaulan hidup masyarakat memiliki arti penting
antara lain untuk menjamin keseimbangan hubungan antaranggota masyarakat dan
beberapa kepentingan yang beragam. Hukum bertujuan menciptakan ketenteraman,
ketertiban. keadilan, dan kepastian hukum bagi masyarakat.

Secara garis besar, fungsi norma hukum sebagai berikut.
1) Memberikan pengesahan (legitimasi) terhadap apa yang berlaku dalam
masyarakat.
2) Sebagai alat rekayasa masyarakat.
3) Sebagai sarana pembentukan masyarakat, khususnya sarana pembangunan.
4) Sebagai senjata dalam konflik sosial.

Seandainya dalam masyarakat tidak ada aturan yang mengatur kehidupan
masyarakat, tentu tidak akan tertib dan timbul kekacauan di mana-mana. Oleh karena
itu, untuk menjaga ketertiban dalam kehidupan bermasyarakat, norma hukum harus
ditegakkan. Setiap pelanggaran norma hukum harus mendapatkan sanksi agar
terwujud keadilan. Hal ini sesuai dengan satu tujuan hukum, yaitu terwujudnya
keadilan dalam kehidupan masyarakat.

c. Pentingnya norma hukum bagi warga negara Pentingnya peraturan perundang-
undangan atau hukum bagi warga negara sebagai berikut.

1) Memberikan kepastian hukum bagi warga negara Sebuah peraturan berfungsi
untuk memberikan kepastian hukum bagi warga negara. Pada saat tidak ada
kepastian hukum, semua orang akan bertindak sesuka hatinya. Hukum rimba
akan berlaku. Dengan hadimya hukum tidak akan terjadi kesewenang
wenangan. Semuanya diatur sehingga warga dapat hidup tenang

2) Melindungi dan mengayomi hak-hak warga negara Peraturan berfungsi untuk
melindungi dan mengayomi hak-hak warga negara. Undang undang ada untuk
menjamin hak itu terus terjaga. Karena bila melanggar hak itu, la akan
berhadapan dengan hukum.

3) Memberikan rasa keadilan bagi warga negara. Harus diakui bahwa UU

21

merupakan sebuah jaminan tertulis adanya rasa keadilan.Tanpa adanya UU bila
ada pelanggaran akan sulit diusut
4) Menciptakan ketertiban dan ketenteraman
UU mampu merapikan kekacauan yang terjadi. Bila segalanya telah baik dan
terkendali, maka ketertiban dan ketenteraman akan datang dengan sendirinya.
3. Keadilan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara Setiap manusia
mempunyai kepentingan yang berbeda-beda Perbedaan kepentingan
tersebut jika tidak dihadapi dengan bijaksana bisa menimbulkan kekacauan. Oleh
karena itu, diperlukan aturan atau norma dalam pergaulan hidup supaya kepentingan
yang berbeda-beda tersebut dapat terpelihara dan terjamin serta terwujudnya
keadilan.
a Pengertian keadilan
Kata keadilan dapat diartikan sebagai suatu tindakan yang tidak berdasarkan
kesewenang wenangan atau tindakan yang didasarkan pada norma-norma, yaitu
norma agama, kesusilaan, kesopanan, dan hukum. Adapun pengertian keadilan
berdasarkan pendapat para ahli, sebagai berikut.
1) Plato
Keadilan adalah di luar kemampuan manusia biasa di mana keadilan hanya ada di
dalam hukum dan perundang-undangan yang dibuat oleh para ahli yang
khususnya
memikirkan hal itu.
2) Thomas Hobbes
Keadilan adalah suatu perbuatan yang didasarkan pada perjanjian yang telah
disepakati
3) Aristoteles
Keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan yang dimaksud
adalah titik tengah antara kedua ujung ekstrem, tidak berat sebelah, dan tidak
memihak.
Pada hakikatnya, keadilan adalah memperlakukan seseorang atau pihak lain sesuai
dengan haknya. Adapun yang menjadi hak setiap orang adalah diakui dan
diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya, yang sama derajatnya, yang
sama hak dan kewajibannya, tanpa membedakan suku, keturunan, dan agamanya.

22

Dengan demikian, sudah seharusnya kita mengakui dan memperlakukan manusia
sesuai dengan martabatnya tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama dan
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, serta warna kulit.

b. Macam-macam keadilan Keadilan bersifat subjektif karena adil bagi seseorang
belum tentu adil bagi pandangan orang lain.

Secara umum, jenis keadilan dapat dibedakan, sebagai berikut.
1) Keadilan komutatif adalah keadilan yang memberikan kepada masing-masing
orang terhadap apa yang menjadi bagiannya dengan berdasarkan hak
seseorang pada suatu objek tertentu.
2) Keadilan distributif adalah keadilan yang memberikan kepada masing-masing
terhadap apa yang menjadi hak pada suatu subjek hak, yaitu individu.
Keadilan distributif berarti keadilan yang menilai dari proporsionalitas atau
kesebandingan berdasarkan jasa, kebutuhan, dan kecakapan
3) Keadilan legal adalah keadilan menurut undang-undang di mana objeknya
adalah masyarakat yang dilindungi UU untuk kebaikan bersama atau banum
commune.
4) Keadilan vindikatif adalah keadilan yang memberikan hukuman atau denda
sesuai dengan pelanggaran atau kejahatannya.
5) Keadilan kreatif adalah keadilan yang memberikan masing-masing orang
berdasarkan bagiannya yang berupa kebebasan untuk menciptakan kreativitas
yang dimilikinya pada berbagai bidang kehidupan.
6) Keadilan protektif adalah keadilan dengan memberikan penjagaan atau
perlindungan kepada pribadi-pribadi dari tindak sewenang-wenang oleh pihak
lain.

Selain keadilan-keadilan di atas, macam-macam keadilan dibedakan menjadi dua,
yaitu keadilan individual dan sosial.
1) Keadilan individual

Keadilan individual adalah keadilan yang tergantung dari kehendak baik atau
buruk masing-masing individu. Misalnya, seorang ibu memberikan uang saku kepada
anaknya sesuai kebutuhan. Jika sang ibu memberikan uang saku dalam jumlah yang
sama kepada setiap anaknya, tindakan tersebut dikatakan tidak adil meskipun ia

23

memberi secara sama rata. Keadilan individual tidak hanya tergantung dari
kemampuan individu yang langsung bersangkutan, tetapi juga tergantung dari
struktur dalam masyarakat.

2) Keadilan sosial
Keadilan sosial adalah keadilan yang pelaksanaannya tergantung dari struktur

kekuasaan dalam masyarakat. Keadilan sosial juga dipandang sebagai suatu keadaan
yang menggambarkan bahwa hasil pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh
Indonesia, misalnya pembangunan yang merata di berbagai daerah.

Menurut Aristoteles, keadilan dapat dibedakan menjadi lima jenis, yaitu keadilan
distributif, keadilan komutatif, keadilan kodrat alam, keadilan konvensional, dan
keadilan perbaikan.rakyat

1) Keadilan distributif adalah keadilan yang berhubungan dengan distribusi jasa
dan kemakmuran menurut kerja dan kemampuannya.

2) Keadilan komutatif adalah keadilan yang berhubungan dengan prinsip
persamaan dan kewajiban yang diterima oleh setiap orang tanpa melihat jasa-
jasa perorangan.

3) Keadilan kodrat alam adalah keadilan yang bersumber pada hukum alam atau
memberi sesuatu sesuai dengan yang diberikan oleh orang lain kepada kita.

4) Keadilan konvensional adalah keadilan yang mengikat warga negara karena
melalui kekuasaan khusus.

5) Keadilan perbaikan adalah keadilan yang terjadi dengan adanya pemulihan
nama baik atas seseorang telah mencemarkan nama baik orang lain.

Menurut Plato, keadilan diproyeksikan pada diri manusia sehingga orang yang
dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dengan akal.
Dalam pandangan Plato, keadilan dapat dibedakan atas keadilan moral dan
prosedural.

1) Keadilan moral adalah keadilan yang didasarkan pada keselarasan, berdasarkan
pendapat bahwa keadilan itu timbul karena adanya persatuan atau penyesuaian

24

yang memberi tempat yang selaras kepada bagian-bagiannya.
2) Keadilan prosedural atau hukum adalah keadilan sebagai suasana untuk

melaksanakan keadilan moral,
c. Jaminan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bemegara
Jaminan keadilan bagi warga negara dapat ditemukan dalam peraturan perundang
undangan sebagai berikut.
1. Pancasila
Adanya jaminan keadilan bagi rakyat Indonesia yang dinyatakan secara tegas
dalam sila-sila Pancasila, misalnya sila kedua Kemanusiaan yang adil dan beradab
juga sila kelima Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
2) Undang-Undang Dasar 1945
Terdapat pasal-pasal yang menjamin adanya hukum dan keadilan dalam berbagai
aspek atau bidang, misalnya Pasal 27 (bidang hukum dan pemerintahan), Pasal 28
(bidang politik), Pasal 28A-28J (bidang hak asasi manusia), Pasal 29 (bidang
keagamaan), Pasal 30 (bidang pertahanan negara), Pasal 31 dan 32 (bidang
pendidikan dan kebudayaan), serta Pasal 33 dan 34 (bidang kesejahteraan sosial).
3) Undang-undang
Jaminan hukum dan keadilan terdapat pula dalam berbagai undang-undang,
misalnya UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM, UU No. 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, UU No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan
Menyampaikan Pendapat di Muka Umum, dan UU No. 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan Kehakiman.

4. Perlunya keadilan dalam kehidupan bermasyarakat Jaminan keadilan diberikan
oleh pemerintah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bertujuan untuk memberi
rasa kesamaan perlakuan bagi seluruh warga Indonesia di berbagai aspek kehidupan.
Arti penting keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai berikut.

a. Meningkatkan rasa kesetiakawanan sosial.
b. Memberi rasa keamanan dan ketertiban di masyarakat.
c. Menumbuhkan sikap kebersamaan hidup.
d. Mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan.
e. Meningkatkan nilai-nilai kesatuan dan persatuan.

25

Terwujudnya keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dapat
memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa karena dengan adanya keadilan,
seluruh masyarakat merasa sama sebagai satu bangsa dan satu negara. Oleh karena
itu, perlu diupayakan terciptanya keadilan yang merata di seluruh wilayah tanah air
Indonesia untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Pemerintahan
mempunyai peranan yang sangat besar untuk menciptakan keadilan sesuai dengan
tujuan negara yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945.

Tujuan tersebut mengandung makna bahwa pemerintahan memiliki kewajiban
melindungi seluruh rakyat dan memberi rasa keadilan sebagai dasar pembinaan
persatuan dan kesatuan bangsa.

keadilan dalam bentuk-bentuk berikut.
a. Pemerataan kesejahteraan hidup rakyat.Untuk mencapai persatuan dan

kesatuan bangsa, pemerintah harus memberi jaminan
b. b. Mengembangkan rasa keadilan di bidang hukum sesuai dengan Pasal 27

ayat (1) UUD 1945.
c. c. Memberikan kesempatan yang sama dalam berpolitik sesuai dengan Pasal

28 UUD 1945. d. Memberikan kebebasan warga negara dalam
mengembangkan kebudayan sesuai Pasal 32 UUD 1945.

5. Upaya-upaya meningkatkan jaminan keadilan
Upaya meningkatkan jaminan keadilan dapat diwujudkan dalam berbagai bidang
kehidupan, baik di bidang politik, hukum, sosial budaya, maupun ekonomi.
a. Bidang politik
Upaya meningkatkan jaminan keadilan dalam bidang politik sebagai berikut.

1) Memberi hak setiap orang untuk berserikat, berkumpul, dan memiliki
organisasi.

2) Memperlakukan partai politik atau organisasi lain secara sama.
3) Menghargai hak-hak kaum/kelompok minoritas.
b. Bidang hukum
Upaya meningkatkan jaminan keadilan di bidang hukum sebagai berikut.
1) Memberi hukuman yang sesuai dengan kesalahannya.
2) Asas praduga tidak bersalah.

26

3) Memberi kesempatan pada setiap orang untuk mendapatkan perlindungan
hukum.

c. Bidang sosial budaya Upaya meningkatkan jaminan keadilan dalam bidang sosial
budaya sebagai berikut.

1) Memberi kesempatan yang sama pada kebudayaan daerah untuk berkembang.
2) Menyantuni fakir miskin dan anak-anak terlantar.
3) Tidak ada perlakuan diskriminasi terhadap orang yang berbeda status sosial

budaya.
d. Bidang ekonomi Upaya meningkatkan jaminan keadilan dalam bidang ekonomi
sebagai berikut.

1) Memberi upah dan penghargaan sesuai dengan prestasi dan kemampuan.
2) Pemerataan hasil pembangunan kepada daerah sesuai dengan besarnya

sumbangan daerah tersebut.
3) Memberi subsidi pada penduduk dan daerah yang tidak mampu

C. Berperilaku Sesuai dengan Norma dalam Kehidupan sehari-hari
Norma, aturan, hukum dibuat untuk melindungi hak asasi dan mengatur pola
hubungan dalam tata pergaulan masyarakat dan menciptakan keadilan. Untuk itu
dibutuhkan kesadaran hukum dari warga masyarakat agar dapat menjalankan hukum
dan peraturan dengan baik. Kesadaran hukum adalah kemauan untuk mematuhi
hukum yang berlaku sebab jika ketentuan-ketentuan yang berlaku dilanggar akan
merugikan keteraturan hidup bermasyarakat.
Perilaku dan sikap patuh terhadap norma, kebiasaan adat istiadat, hukum yang
berlaku hendaknya dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,
masyarakat, bangsa dan negara. Contoh-contoh perilaku sesuai norma tersebut
sebagai berikut.
1. Perilaku sesuai norma dalam kehidupan
a. Menaati aturan dalam keluarga

27

b. Mengerjakan pekerjaan rumah yang telah disepakati bersama.
c. Menjaga nama baik keluarga dan hormat kepada orang tua.
d. Menaati perintah orang tua. Bertutur kata yang baik dan bersikap

2. Perilaku sesuai norma sopan.
Dalam kehidupan sekolah

a. Menjaga nama baik sekolah dengan perilaku yang baik.
b. Memakai seragam sekolah sesuai ketentuan.
c. ikuti upacara bendera dengan tertib.
d. Mengikuti pelajaran dengan sungguh-sungguh.
3. Perilaku sesuai norma dalam kehidupan bermasyarakat
a. Membuang sampah di tempatnya.
b. Menghormati dan mengh menghargai orang
c. Mengikuti kegiatan kerja bakti meskipun berbeda suku, agama, dan ras.
d. Membantu tetangga yang terkena musibah.
e. Mengikuti adat istiadat yang dilaksanakan di daerah masing-masing.
f. Menciptakan kebersihan, ketenteraman, dan keamanan lingkungan.
4. Perilaku sesuai norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
a. Menaati semua peraturan perundangan yang berlaku.
b. Ikut serta mendukung pemberantasan penyelundupan obat-obat terlarang.
c. Menghindari pelanggaran KKN dalam setiap pemberian pelayanan publik.

4. Tugas Terstruktur
Untuk lebih memperdalam pengetahuan saudara tentang Sbab 2 Norma dan
Keadilan silahkan menjawab pertanyaan berikut ini :
1) Menganalisis Norma dalam kehidupan Bermasyarakat .
2) Merumuskan Arti Pentingnya Norma dalam mewujudkan Keadilan
3) Menunjukkan Perilaku sesuia norma dalam kehidupan sehari – hari
5. Forum Diskusi
Setelah Anda mempelajari pada moodul ini, diskusikan bersama teman sejawat

28

melalui fasilitas daring pada slot forum diskusi terkait berikut ini :
1) Bagaimana proses terbentuknya norma di masyarakat ?
2) Jelaskan 4 macam norma ?
3) Mengapa norma perlu dimasyarakat

C. Penutup
1. Rangkuman

A. Norma dalam Kehidupan Masyarakat
Norma pada hakekatnya merupakan kaedah hidup yang memengaruhi tingkah
laku manusia dalam hidup bermasyarakat. Juga dapat diartikan aturan atau ketentuan
yang mengatur kehidupan warga masyarakat, digunakan sebagai panduan, tatanan,
dan pengendalian tingkah laku. Dalam kehidupan masyarakat terdapat empat macam
norma, yaitu norma kesopanan, norma kesusilaan, norma agama, dan norma hukum.
Norma adalah aturan atau ketentuan yang mengatur kehidupan masyarakat yang
digunakan sepada panduan, tatanan dan pengendalian tingkah laku. Dalam kehidupan
bermasyarakat, setiap manusia memiliki perbedaan kepentingan. Untuk melindungi
kepentingan dan menghindari perbedaan kepentingan tersebut diperlukan adanya
aturan hidup yang disepakati bersama dengan norma.
1. Macam-macam norma.
Ada empat macam norma yang berlaku di masyarakat, yaitu sebagai berikut.

a. Norma kesusilaan, yaitu peraturan hidup yang bersumber dari suara hati
nurani manusia. Contohnya, (1) tidak mengambil dompet seseorang yang
terjatuh atau tertinggal; (2) tidak menyontek pada saat ulangan atau ujian.

b. Norma kesopanan, yaitu peraturan hidup yang bersumber dari pergaulan
hidup manusia. Contohnya, (1) berkata sopan kepada orang tua; (2)
menggunakan tangan kanan menunjukkan sesuatu dan sebagainya.

c. Norma agama, peraturan hidup yang bersumber dari wahyu Tuhan.
Contohnya, (1) melaksanakan ibadah sesuai dengan ajaran agama yang
dianutnya; (2) larangan yang diperintahkan oleh Tuhan dalam suci.

d. Norma hukum, peraturan hidup yang dibuat oleh badan-badan resmi negara
yang mengatur dan memaksa setiap warga negara. Contohnya, (1) kewajiban

29

memiliki SIM bagi pengendara kendaraan bermotor; (2) menggunakan helm
bagi pengendara kendaraan bermotor roda dua (motor).

B. Arti Penting Norma dalam Mewujudkan Keadilan
Keadilan adalah setiap orang yang harus diperlakukan sesuai dengan hak-

haknya dan tidak diperlakukan secara sewenang-wenang.
Norma diperlukan dalam kehidupan masyarakat untuk melindungi kepentingan-
kepentingan manusia sehingga dapat mewujudkan kebutuhan dan kenyamanan dalam
kehidupan.

Fungsi norma dalam masyarakat antara lain sebagai berikut.
a. Pedoman dalam bertingkah laku.
b. Norma memuat aturan tingkah laku masyarakat dalam pergaulan sosial.
c. Menjaga kerukunan anggota masyarakat.
d. Norma mengatur agar perbedaan dalam masyarakat tidak menimbulkan

masalah atau ketidaktertiban.
Sistem pengendalian sosial. Tingkah laku anggota masyarakat dan dikendalikan oleh
aturan yang berlaku.
Pasal 1 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa
”Negara Indonesia adalah negara hukum”
Yang dimaksud dengan negara hukum adalah negara yang mendasarkan segala
sesuatu, baik tindakan maupun pembentukan lembaga negara pada hukum tertulis
atau tidak tertulis.

Menurut AV Dicey, negara hukum mengandung tiga unsur berikut ini.
Supremasi hukum. Dalam arti tidak boleh ada kesewenang-wenangan sehingga
seseorang harus dihukum jika melanggar hukum.Persamaan di depan hukum. Setiap
orang sama di depan hukum tanpa melihat status dan kedudukannya, baik bagi rakyat
maupun pejabat. Hak asasi Manusia. Diakui dan dijaminnya hak-hak asasi manusia
dalam undang-undang atau keputusan pengadilan.

Secara garis besar fungsi norma hukum adalah sebagai berikut.

30

a. Fungsi hukum memberikan pengesahan (legitimasi) terhadap apa yang
berlaku dalam masyarakat.

b. Fungsi hukum sebagai alat rekayasa masyarakat.
c. Fungsi hukum sebagai sarana pembentukan masyarakat, khususnya sarana

pembangunan.
Mewujudkan keadilan merupakan salah satu teori tertua dari tujuan hukum.
Keadilan berasal dari kata dasar adil. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
diartikan sebagai (tindakan) tidak berat sebelah, sepatutnya; tidak sewenang-wenang.
Nilai-nilai keadilan harus terwujud dalam kehidupan bersama adalah sebagai berikut
a. Keadilan distributif, yaitu suatu hubungan keadilan antara negara warganya,

dalam arti pihak negara yang wajib memenuhi keadilan dalam bentuk keadilan
membagi, dalam bentuk kesejahteraan, bantuan, subsidi dan kesempatan hidup
bersama yang didasarkan atas hak dan kewajiban.
b. Keadilan hukum, yaitu hubungan keadilan antara warga negara dan pihak
warga negara wajib memenuhi keadilan dalam bentuk mentaati peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
c. Keadilan komutatif, yaitu suatu hubungan keadilan antara warga satu dengan
yang lain secara timbal balik (Kaelan, 2004 :83).
Menurut pandangan hukum, keadilan mengandung arti adanya jaminan negara
terhadap anggota masyarakat untuk mendapatkan apa yang menjadi haknya dan
memperoleh perlakuan yang sama di hadapan hukum

C. Perilaku Sesuai Norma dalam Kehidupan Sehari-hari
Manusia sebagai makhluk sosial, hidup dan berada di tengah-tengah masyarakat
sekaligus menjadi warga dan anggota masyarakat yang bersangkutan. Sudah
merupakan kelaziman bahwa dalam suatu masyarakat ada norma dan aturan yang
berlaku. Norma, dan aturan tersebut wajib ditaati oleh semua anggota masyarakat.
Ketaatan adalah sikap patuh pada aturan yang berlaku. Kepatuhan harus muncul
dari dorongan tanggung jawab sebagai warga negara yang baik. Bukan karena
adanya sanksi atau kehadiran aparat negara.Sikap patuh terhadap norma-norma yang
berlaku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara bukan karena
keadaan dipaksa, takut dikenakan sanksi atau karena kehadiran aparat penegak

31

hukum. Kepatuhan harus muncul dari dorongan tanggung jawab kalian sebagai
warga negara yang baik.Sikap patuh akan muncul pertama kali dalam diri sendiri
apabila sudah menjadi kesadaran.Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kalian
membina sikap dan budaya sebagai berikut.

a. Budaya malu, yaitu sikap malu jika melanggar aturan. Misalnya, malu datang
terlambat hadir di sekolah.

b. Budaya tertib, yaitu memperhatikan tertib di mana pun kalian berada.
Misalnya, mengikuti antrian sesuai dengan nomor antrian.

c. Budaya bersih, yaitu sikap untuk berkata dan berperilaku jujur dan bersih dari
tindakan-tindakan kotor. Misalnya tidak menyontek ketika ulangan atau ujian.

Dalam kehidupan di masyarakat, penetapan norma yang ditentukan oleh Ketua Adat
(tokoh yang berpengaruh dalam masyarakat itu), ada pula yang ditentukan
berdasarkan kesepakatan bersama (konsensus), baik melalui musyawarah maupun
melalui pemungutan suara. Fakta seperti itu banyak terjadi dalam kehidupan
masyarakat, termasuk dalam pergaulan di sekolah, organisasi.
2. Tes Formatif
Pada bagian tes formatif , peserta diminta untuk menyelesaikan kumpulan
soal – soal multiple choice di bawah ini secara baik dan benar. Selanjutnya silahkan
dan selamat mengerjakan.
Soal – soal

1. Pedoman dalam bertingkah laku merupakan ….
a. Fungsi norma
b. Tujuan norma
c. Prinspi norma
d. Macam – macam norma
e. Pengertian norma

2. “Negara Indonesia adalah Negara hukum” merupakan bunyi pasal 1 ayat …
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4

32

e. 5
3. Suatu hubungan keadilan antara warga satu dengan yang lainnya secara

timbal balik merupakan pengertian dari ….
a. Keadilan
b. Keadilan komutatif
c. Keadilan legal
d. Keadilan distributive
e. Keadilan komulatif
4. “Segala warga negara bersama kedudukannya di dlama hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya”merupakan bunyi pasal …
a. 23
b. 24
b. 25
d. 26
e. 27 ayat 1
5. Sekumpulan kaidah atau peraturan hidup manusia yang bersumber dari wahyu
Tuhan merupakan pengertian dari …
a. norma
b. norma hukum
c. norma kesopanan
d. norma agama
e. norma kesusilaan.

KUNCI JAWABAN
1. A
2. C
3. B
4. E
5. D

33

34

Daftar Pustaka
Artikelsiana. (2021, juni 20). Norma Agama : Pengertian , contoh - contoh dan ciri- cirinya .

pp. -.
Samin, C. (2020). Macam-macam Norma dan Contohnya. artikelmateri.com.
Saputra, I. H. (2014, Agustus 29). Norma Kesusilaan . Plengadut.Com, pp. -.
Surya Saputra, Lukman dkk. (2017). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs

Kelas VII Edisi Revisi 2017. . Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI

35


Click to View FlipBook Version