Awal kisah Ismail Al-Jazari
Pada tahun 1136 Masehi di wilayah timur Turki antara sungai Tigris dan Eufat lahirlah seorang ilmuwan islam yang bernama Abu Al-Izz Ibn Ismail Al-Razaz Al-Jazari yang merupakan putra dari Ismail dan kakek yang bernama Ibnu Ar-Razzaz.
Semenjak kecil Ismail Al-Jazari telah menunjukan bakatnya dalam bidang teknik mesin (mekanikal). Pada umur 14 tahun Ismail Al-Jazari telah membuat alat kincir angin mini yang
Bakat Ismail Al-Jazari
Ayahnya tidak mendukung
Ayah Ismail Al-Jazari tidak mendukung anaknya untuk berkecimpung dalam dunia teknik dan berusaha menjauhkan anaknya untuk mempelajari itu.
Berbeda dengan ayahnya, kakek Ibnu Ar-Razzaz mendukung penuh akan kehebatan cucunya dan memberikan buku-buku yang berisikan tentang pelajaran ilmu mekanika yang dapat
Mendapatkan suport dari kakek
Ketekunan Ismail Al-Jazari
Ismail Al-Jazari sempat mengalami masa-masa sulit dalam proses belajarnya selama 6 tahun karena tidak memiliki guru yang membimbingnya, selain itu ia juga belum memiliki banyak buku-buku tentang bidang teknik kecuali Ensiklopedia Yunani yang telah diterjemahkan Bahasa Arab.
Seiring berjalannya waktu Ismail Al-Jazari terus mencoba dan menciptakan mainan anak-anak seperti kaleng bergerak, benda-benda yang dapat digunakan abdi dalam, serta membantu ibu-ibu rumahtangga dalam membersihkan rumahnya.
Ismail Al-Jazari semakin dewasa...
Munculnya pemikiran-pemikiran Al-Jazari Sistem Tangki Air Rangkain mesin Al-Jazari salah satu komponen utama adalah tangki air yang berfungsi sebagai penampungan air sebagai sumber penggerak untuk semua sistem yang dibangun oleh Al-Jazari. Tinggi permukaan air pada tangki dapat menggerakan pelampung dimana pelampung akan berhubungan dengan sistem mekanika lainnya. Perubahan permukaan air pada tangki terjadi karena adanya kran pada tangki sehingga air yang mengalir pada tangki sendiri dapat menggerakan kincir air yang terhubung dengan sistem camshaft.
Sistem Pelampung Sistem mekanika yang mendukung gerak robot humanoid dimana otomatis gerak ini dipengaruhi oleh tingginya permukaan air dan pelampung sebagai kontrolnya. Pelampung yang dibuat Al-Jazira terbentuk dari dua logam tipis yang ditempa dalam bentuk rongga memanjang. Setiap bagian tersebut digabung menjadi satu bagian dengan kuat antara satu denan yang lain. - Al Jazari -
Sistem Scoop Wheel & Sistem Gearbox Sistem scoop wheel digunakan sebagai komponen penggerak pertama yang dibuat dan digerakan oleh aliran air. Sistem ini terdiri dari roda padat yang berbentuk sendok dan kemudian menggeraki sistem roda gigi untuk meningkatkan torsi. Sistem scoop wheel bergerak karena adanya air yang kemudian menggerakan robot pemain musik diatas kapal dierakan secara konstan dari tangki air diatasnya kemudian ikut menggerakan sistem jam merak secara beraturan di atasanya.
Sistem Katrol Sistem katrol adalah salah satu komponen mekanika utama yang sangat penting dalam berbagai peralatan yang di buat Al-Jazira. Sistem katrol menghubungkan dua buah beban, satu logam dan lainnya berupa pelampung atau beban yang berada didalam pelampun yang berfungsi sebagai pengerak robot untuk melakukan rotasi. Seiring berkembang pemikirannya Ismail Al-Jazari mulai mengembangkan ilmu mekanikanya dengan membuat robot
Robot cuci tangan otomatis dengan mekanisme flush
Robot cuci tangan otomatis ini merupakan contoh lain dari humanoid automata. Terdiri dari sosok manusia yang terbuat dari tembaga bersendi, memegang kendi menyerupai burung merak pada tangan kanannya. Teko terbuat dari kuningan dan di dalamnya terdapat sebuah bilik yang dibagi menjadi dua bagian oleh plat logam. Mekanisme ini membantu penuangan air dari cerat sehingga lancer dan tidak terciprat. Reservoir tempat air disimpan terletak disisi kanan sosok manusia. Sebuah poros dipasang ke siku kanan sosok manusia sehinga memungkinkan cairan mengalir dari reservoir melalui cerat kendi. Lengan kiri sosok itu memiliki berat tetap yang akan mengangkat dan menurunkan lengan yang akan memegang han- duk, sisir dan cermin.
Robot Pemain Musik
Robot Pemain musik ini menggambarkan air mancur dan automata musik dengan mekanisme kerja aliran air bergerak bergantian dari satu tangki besar ke tangki besar lainnya pada interval perjam atau setengah jam, pengoperasian ini dicapai melalui switching hidrolik.
Jam Gajah Jam gajah merupakan jam air dengan sistem rumit yang diletakan pada gajah Asia besar dengan kertea tradisional diatasnya. Mekanisme pengaturan waktu jam didasarkan pada pergerakan air, dimana sebuah tangki besar berisi air ditaruh diatas gajah dan di dalamnya mengapung sebuah mangkuk yang memiliki lubang di tengahnya dimana butuh waktu setengah jam untuk mengisinya melalui lubang.
Jam Istana Jam ini terpasang di ketinggian hampir 4 meter dan memiliki sistem kompleks yang kemudian disebut sebagai komputer analog pertama. Jam itu memiliki piringan zodiak emas, burung perunggu di bentengnya, dan sekelompok lima musisi mekanik di gerbangnya. Jam sejak matahari terbit ditunjukkan oleh pintu-pintu terbuka di sepanjang bagian atas jam.
Tahap pengerjaan jam istana
Jam Istana selesai
Jam ini juga berfungsi sebagai penentu waktu salat, puasa sehingga pada masa itu masyarakat sangat terbantu atas penemuan jam istana.
Pompa Rantai Saqiyah
Pompa rantai saqiya ini menggunakan konsep meminimalkan kerja intermiten yang bertujuan untuk memaksimalkan efisiensi pompa rantai saqiya yang dijalankan oleh tenaga air dari pada tenaga kerja manual. Mesin ini telah memasok air di Damaskus sejak abad ke-13 hingga zaman modern, dan digunakan sehari-hari di seluruh dunia islam pada abad pertengahan.
Pemberian gelar oleh raja
Al-Jazari dianggap selalu memuaskan raja sehingga posisinya sebagai ahli teknik tidak tergantikan sehingga Raja Qutbuddin Sukman Ibnu Muhammad menjadikan Insinyur kerajaan dan mendapatkan gelar Syaikh Rais Al-Amal sebagai gelar Insinyur Muslim
Al-Jazari wafat pada tahun 1206 M setelah menyelesaikan karya besarnya yang disempurnakan oleh Muhammad Ibn Yusuf Ibn ‘Uthman Al-Haskafiat yaitu sebuah risalah yang berisikan seluruh penemuannya yang berjudul The Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Devices
Wafatnya Ismail Al-Jazari