E-LKPD FISIKA
DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING
IMPULS DAN MOMENTUM
Yovita Ina Palang
Dr. Yosaphat Sumardi, M.Pd., M.Si
Handoyo Saputro, M.Si
NAMA : ______________
NIS : ______________
KELAS : ______________
UNTUK SMK/MAK X
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
E-LKPD
Dengan Model Problem Based Learning
E-LKPD FISIKA dengan Model Problem based Learning pada
Bahan Ajar Impuls dan Momentum
Untuk SMK/MAK Kelas X
Penulis
Yovita Ina Palang
Pembimbing
Dr. Yosaphat Sumardi, M.Pd.,M.Si
Handoyo Saputro, M.Si
Validator
Aditya Yoga Purnama, M.Sc
Sony Yanuar Erlangga, M.Pd
Drs. R. Abdulgani
2
E-LKPD
Dengan Model Problem Based Learning
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiratan Tuhan Yang Maha
Esa atas berkat, Rahmat dan anugerahnya, penulis dapat menyelesaikan
E-LKPD fisika dengan Model Problem Based Learning pada Bahan Ajar
Impuls dan Momentum. E-LKPD ini disusun berdasarkan Kompetensi Inti
dan Kompetensi Dasar dengan menggunakan Kurikulum 2013 untuk
sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)
kelas X.
Penulis mengucapkan terimah kasih kepada dosesn pembimbing
yang telah memberikan masukan dan bimbingan selama proses
penyusunan E-LKPD pada Bahan Ajar Impuls dan Momentum dan kepada
validaor yang telah memvalidasi E-LKPD ini serta segenap pihak yang
telah membantu dalam penyusunan E-LKPD ini baik secara langsung
maupun tidak langsung.
E-LKPD ini dibuat dengan model Problem Based Learning, dengan
model ini diharapkan siswa dapat memahami materi secara mandiri,
menemukan konsep dan menyelesaikan masalah selama proses
pembelajaran berlangsung. Selain itu, E-LKPD ini dilengkapi gambar dan
warna yang menarik dengan harapan dapat membantu siswa untuk lebih
mudah memahami materi dan tertarik dengan materi yang disajikan
dalam E-LKPD.
Penulis menyadarai sepenuhnya bahwa E-LKPD ini masih jauh
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
pembaca untuk penyempurnaan E-LKPD ini.
Februari 2022
Penulis
3
E-LKPD
Dengan Model Problem Based Learning
Daftar Isi
Kata Pengantar .................................................................................................................................... 3
Daftar Isi................................................................................................................................................. 4
Deskripsi E_LKPD ................................................................................................................................. 5
PETUNJUK PENGGUNAAN E-LKPD..................................................................................................... 6
STANDAR ISI ........................................................................................................................................... 7
Kompetensi Inti..................................................................................................................................... 7
Kompetensi Dasar ................................................................................................................................ 7
Indikator Pencapaian Kompetensi. .............................................................................................. 8
Peta Konsep............................................................................................................................................ 9
Kegiatan 1 ............................................................................................................................................. 10
Momentum dan Impuls....................................................................................................................... 15
Kegiatan 2 .............................................................................................................................................. 18
Menganalisi Tumbukan ...................................................................................................................... 21
Kegiatan 3 .............................................................................................................................................. 23
Aplikasi konsep Momentum, Impuls, dan tumbukan............................................................... 27
Evaluasi .................................................................................................................................................. 29
Daftar Pustaka...................................................................................................................................... 32
Profil Penulis .......................................................................................................................................... 33
4
E-LKPD
Dengan Model Problem Based Learning
Deskripsi E-LKPD
E-LKPD adalah Lembar Kerja Peserta Didik dalam bentuk elektronik berupa file. Lembar
kerja peserta didik Impuls dan Momentum merupakan E-LKPD fisika yang membahas
tentang materi Impuls dan Momentum di sekolah untuk pesrta didik kelas X SMK/MAK. E-
LKPD ini menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning yang berfungsi sebagai
salah satu media dan bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk memamahami
materi yang disampaikan. Dalam E-LKPD ini berisi kompetensi yang akan dicapai , peta
konsep, ringkasan materi tentang konsep Impuls dan Momentum, kegiatan pembelajaran
berupa penyajian fenomena/ permasalahan.
5
E-LKPD
Dengan Model Problem Based Learning
Petunjukan Penggunaan E-LKPD
1. Bagi guru
a. Guru dapat mengarahkan peserta didik untuk mempelajarai E-LKPD di rumah
atau di sekolah secara mandiri untuk memperdalam pemahaman materi
impuls dan Momentum.
b. Guru sebagai fasilitaor dalam proses pembelajaran.
c. Guru dapat membimbing peserta didik dalam menyelesaikan persoalan yang
disajikan
2. Bagi peserta didik
a. E-LKPD ini dapat digunakan secara mandiri atau kelompok.
b. Keberhasilan E-LKPD ini bergantung pada ketekunan masing-masing peserta
didik.
c. Baca dan pahami setiap tujuan pembelajaran pada setiap kegiatan belajar!
d. Pahami setiap konsep dam contoh yang disajikan dalam uraian materi pada
kegiatan belajar dengan baik.
e. Kerjakan permasalahan sesuai dengan petunjuk yang telah disusun dan
direncanakan.
f. Catatlah setiap kesulitan yang anda alami selama mempelajari dan
mengerjakan proyek dalam E-LKPD ini. Tanyakan kesulitan kepada Guru.
6
E-LKPD
Dengan Model Problem Based Learning
Standar Isi
Komptensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong
royong), kerja sama, toleran, damai, santun, responsif dan proaktif, dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkaan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang
kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, manalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.Seni Budaya dan
Prakarya
Kompetensi dasar
3.5 Menerapkan konsep momentum, impuls, dan hukum kekekalan momentum.
4.5 Mendemonstrasikan berbagai jenis tumbukan.
7
E-LKPD
Dengan Model Problem Based Learning
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.51 Peserta didik mampu mengidentifikasikan Impuls
3.52 Peserta didik mampu mengidentifikasi Momentum
3.53 Peserta didik mampu mengidentifikasi Hukum Kekekalan Momentum
3.54 Peserta didik mampu menjelaskan impuls
3.55 Peserta didik mampu menjelaskan momentum
3.56 Peserta didik mampu menjelaskan Hukum Kekekalan Momentum
3.57 Peserta didik mampu menerapkan persamaan untuk menyelesaikan
permasalahan Impuls
3.58 Peserta didik mampu menerapkan persamaan untuk menyelesaikan Momentum
3.59 Peserta didik mampu menerapkan persaman untuk menyelesaikan Hukum
Kekekalan Momentum
4.51 Peserta didik mampu melaksanakan percobaan sederhana
tumbukan dengan terampil.
Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaraan dengan model Problem
Based Learning peserta didik dapat mengetahui konsep
impuls, momentum, dan hukum kekekalan momentum
dengan tepat dan sistematis.
8
E-LKPD
Dengan Model Problem Based Learning
PETA KONSEP
Momentum, Impuls, dan Tumbukan
membahas
Momentum dan Tumbukan
Impuls meliputi
membahas
Momentum Impuls Hukum Tumbukan Tumbukan Koefisien
Kekelan Lenting Tidak Lenting Restitusi
Momentum
9
E-LKPD
Dengan Model Problem Based Learning
Kegiatan 1
Potensi masalah
ILUSTRASI 1
Cermati cerita berikut ini!
Pada saat praktik di bengkel Tono mengambil mesin amplas (sander) untuk
merapikan kayu yang sudah ia potong. Mesin amplas merupakan mesin khusus
yang digunakan untuk menghaluskan permukaan sebuah bahan dan mesin
amplas bekerja dengan tenaga listrik. Namun mesin amplas tetap memerlukan
tenaga manusia untuk mengarahkan mesin pada bagian yang diinginkan.
Sebelum tono menggunakan mesin amplas ia memasang kertas amplas terlebih
dahulu yang berfungsi sebagai pengahlus permukaan kayu. Mesin yang telah
dilengkapi kertas ampals kemudian di nyalahkan. Saat Tono menggunakan
mesin amplas ia memberikan gaya selama beberapa waktu sehingga permukaaan
kayu terlihat lebih halus, dan saat bersamaan juga Tono menggerakan mesin
amplas ke kanan-kiri atau atas bawah sehingga memiliki kecepatan tertentu.
Gambar 1. Mesin amplas
sumber: https://ceklist.id/6626/mesin-amplas-elektrik-terbaik/
10
E-LKPD
Dengan Model Problem Based Learning
Mengorganisasikan peserta didik untuk
belajar
1. Besaran fisika apa saja yang terdapat dalam cerita di atas?
2. Setelah membaca cerita di atas cobalah menjelaskan kembali apa yang dimaksud
dengan impuls, Momentum dan tuliskan persamaannya ?
3. Cobalah menghubungkan Impuls dan Momentum sesuai dengan cerita di
atas!
11
E-LKPD
Dengan Model Problem Based Learning
Potensi masalah
ILUSTRASI 2
Cermati cerita berikut ini!
Di sore hari Andi sedang berolaraga di halaman rumahnya, tiba-tiba terdengar
suara kegaduan di luar rumahnya, ia pun keluar dan mencari tahu apa yang
sedang terjadi. Setelah sampai di luar ternyata ada kecelakaan antara sebuah
mobil dengan sepeda motor . Menurut warga setempat mobil berlaju dengan
kecepatan tinggi sehingga menabrak sepeda motor yang sedang melaju dari arah
berlawanan, yang mengakibatkan mobil dan sepeda motor terpental .
Mengorganisasikan peserta didik untuk
belajar
4. Jelaskan cerita di atas dengan menggunakan hukum kekekalan momentum, dan
tuliskan persamaannya ?
12
E-LKPD
Dengan Model Problem Based Learning
Membimbing penyelidikan
alat dan bahan yang digunakan
1. Meteran
2. Timbangan
3. Stopwatch
Langkah kerja
1. Ukurlah massa anda terlebih dahulu
2. Ukurlah panjang lintasan yang ditempuh sepanjang 50 m
3. Percobaan pertama berjalan cepat pada lintasan yang sudah diukur sambil
menghidupkan stopwatch. Setelah sampai dititik akhir matikan stopwatchnya dan
catatlah waktu yang anda tempuh.
4. Percobaan kedua berlari pada lintasan yang sudah diukur sambil menghidupkan
stopwatch. Setelah sampai dititik akhir matikan stopwatchnya dan catatlah waktu
yang anda tempuh.
Menyajikan data
Massa = kg Jarak lintasan (s) (20 m) Waktu (t) Kecepatan v=s/t
No Percobaan
1
2
1. Hitunglah momentum anda pada percobaan 1 dan 2 dengan menggunakan
persamaan p = mv ?
13
E-LKPD
Dengan Model Problem Based Learning
2. Bandingkan nilai momentum percobaan 1 dan 2, kemudian simpulkan ?
Mengevaluasi
Setelah mengerjakan pertanyaan di atas, tuliskan kendala anda dalam memecahkan
permasalahn!
Kemudian cermati materi impuls
dan momentum bagian pertama
berikut ini.
14
E-LKPD
Dengan Model Problem Based Learning
A. Momentum dan Impuls
Suatu ketika kamu berada di tengah lapangan, kemudian kamu melihat dua bola
dilemparkan ke arah mu, yaitu bola kasti dan bola voli. Kedua bola bergerak dengan lajuan
yang sama. Kamu hanya dapat menangkap satu bola, sedamgkan bola yang satuanya akan
mengenai tubuhmu. Bola manakah yang kamu tangkap dan bola mana yang kamu biarkan
mengenai tubuhmu?Dengan memahami konsep momentum, kamu dapat menentukan pilihan
dengan tepat.
1. Momentum
Pada peristiwa di atas, kamu cenderung memilih untuk menangkap bola yang lebih
berat agar bola yang mengenai tubuhmu tidak terasa sakit. Hal tersebut sesuai dengan
konsep momentum. Momentum ( ) benda berbanding lurus dengan ( ) dan kecepatan ( )
benda. Momentum merupakan hasil perkalian antara massa dengan kecepatan gerak
benda. Secara matematis, persamaan momentum adalah:
=
Dengan
= momentum ( kg m/s)
= massa benda ( kg)
= kecepatan benda ( m/s)
Semakin besar momentum benda, maka semakin sulit benda untuk dihentikan
(diperlukan gaya yang lebih besar). Jika dihubungkan dengan peristiwa di atas , maka bola
voli memiliki momentum yang lebih besar daripada bola kasti, karena massa bola voli lebih
besar dan kecepatan keduanya sama. Jadi kamu akan lebih baik menangkap bola voli dan
bertabrakan dengan bola kasti.
15
E-LKPD
Dengan Model Problem Based Learning
2. Impuls
Gambar 2. Memberi impuls pada bola kasti melalui pemukul
Sumber : https://www.google.com/
Benda yang geraknya dipengaruhi oleh gaya luar, berdasarkan hukum II Newton akan
mengalami percepatan. Ketika benda bergerak dengan percepatan, maka kecepatannya
berubah. Berikut merupakan analisis matematis perubahan momentum benda berdasarkan
Hukum ll Newton.
= Dengan
= Δ ∆ = perubahan momentum ( Kg m/s)
= Impuls ( Kg m/s)
Δ = massa benda ( Kg)
∆ =perubahan kecepatan benda ( m/s)
Δ = ( − ) ∆ = selang waktu ( s)
Δ =
= ∆
Berdasarkan persamaan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perubahan
momentum benda yang bergerak dipercepat sama dengan gaya yang dikerjakan pada
benda selama selang waktu tertentu. Gaya dalam selang waktu tersebut dikatakan sebagai
gaya impuls.
16
E-LKPD
Dengan Model Problem Based Learning
3. Hukum Kekekalan Momentum.
Pernahkah kamu bermain kelereng? Ketika kamu menembakkan kelereng ke
temanmu, apa yang terjadi pada kedua kelereng tersebut? Interaksi antara kedua kelereng
dan benda-benda lain dapat dianalisi dengan hukum kekekalan momentum.
Gambar 3. Interkasi antara dua benda
Sumber: https://materiipa.com/momentum-linear
Perhatikan gambar di atas! Ketika kedua benda berinteraksi ( bersentuhan untuk
beberapa saat), maka kedua saling memberikan gaya. Misalkan gaya benda 1 terhadap
benda 2 adalah gaya aksi, dan gaya benda 2 terhadap benda 1 adalah gaya reaksi. Kedua
gaya ini sama besar, tetapi berlawanan arah. Untuk sistem dengan gaya yang terlibat saat
interaksi hanyalah gaya dalam, maka secara matemmatis berdasarkan hukum III Newton:
Faksi = −Freaksi
F12 = −F21 , jika kedua ruas dicari Impulsnya maka persamaan menjadi:
∆ = − ∆ 1 v1’− 1 v1 = − 2v2’ + 2v2
∆ = −∆ 1 v1’+ 2v2’ = 2v2 + 1 v1
1 ( v1’−v1 ) = − 2 (v2’ − v2 ) ’ + ’ = +
Tanda aksen (‘) pada persamaan di atas artinya setelah interaksi. Perhatikan
bahwa jumlah momentum kedua benda setelah berinteraksi sama dengan jumlah momentum
kedua benda sebelum berinteraksi. Persamaan tersebut merupakan persamaan berlaku
berdasarkan hukum kekekalan momentum.
17
E-LKPD
Dengan Model Problem Based Learning
Kegiatan 2
Potensi masalah
Suatu sore Budi bermain kelereng bersama temannya di
halaman rumahnya. Percobaan pertama Budi menembak
kelerengnya terhadap kelereng temannya yang sedang
bergerak, ternyata saling bersentuhan dan bergerak
berlawanan dengan arah sebelum bersentuhan. Kemudian
pada percobaan kedua Budi mencoba lagi menembak,
ternyata setelah diamati kelerengnya menyatu dan
bergerak searah dengan kelereng temanya. Pada kejadian
tersebut Dino berpikir dalam benaknya apa yang membuat
kelereng pada percobaan pertama dan kedua berbeda
perlakuannya.
Mengorganisasikan peserta didik untuk
belajar
1. Sebutkan besaran apasaja yang terdapat pada cerita di atas?
2. Sebutkan perbedaan perlakuan kelereng pada percobaan satu dan dua?
18
E-LKPD
Dengan Model Problem Based Learning
3. Jelaskan tumbukan apa yang terjadi pada percoban satu dan dua, sertakan dengan
persamaannya?
Membimbing penyelidikan
Dan
menyajikan data
Peserta didik diminta untuk mengamati perstiwa-peristiwa lain yang sama seperti
yang disampiakan namun perlakuan pada benda yang berbeda!
19
E-LKPD
Dengan Model Problem Based Learning
Mengevaluasi
Setelah menjawab pertanyaan di atas, tuliskan kendala-kendala dalam
menyelesaikan soal-soal!
Kemudian cermati materi impuls
dan momentum bagian kedua
mengenai analisis tumbukan.
20
E-LKPD
Dengan Model Problem Based Learning
B. Menganalisis Tumbukan Benda
Banyak peristiwa tumbukan yang dapat kita amati disekitar kita. Peristiwa
tumbukan dalam kehidupan sehari-hari misalnya ketika kamu bermain karambol, bola
biliar, kelereng, bola boling, dan sebagainya. Peristiwa tumbukan terjadi ketika dua buah
benda saling mendekati hingga kemudian berinteraski.
Ketika dua benda bertumbukan, adakalanya terdengar suara. Misalnya ketika kamu
bermain bkarambol, ketika terjadi tumbukan antar koinkoin maka akan terdengar suara.
Hal tersebut menunjukan bahwa dada energi kinetik yang diubah menjadi energi bunyi.
Berdasarkan kekal tidaknya energi kinetik sistem, tumbukan dibedakan menjadi dua jensis.
1. Tumbukan Lenting Sempurna
Benda-benda yang bertumbukan lenting sempurna memiliki momentum dan energi
kinetik yang kekal. Gambar 4 merupakan ilustrasi terjadinya tumbukan lenting. Kedua
benda akan bergerak secara terpisah setelah tumbukan terjadi terjadi. Berikut adalah
tigas persamaan matematis yang berlaku pada tumbukan lenting.
1 1 + 2 2 = 1 1’ + 2 2’
1 1 1 2 + 1 2 2 2= 1 1( 1’ )2 + 1 2 ( 2′)2
2 2 2 2
2’ − 1’= −( 2 − 1 )
Gambar 4 : tumbukan antara dua bola biliar,
Sumber: http://www.fisikasekolah.com/2016/12/hukum-kekekalan-momentum-dan-
tumbukan.html
21
E-LKPD
Dengan Model Problem Based Learning
2. Tumbukan Tidak Lenting
Pada tumbukan tidak lenting, jumlah momentum kedua benda adalah kekal sebelum
dan sesudah tumbukan. Namun energi kinetiknya tidak kekal, misalnya berubah menjadi
energi bunyi atau kalor. Tumbukan tidak lenting dibedakan menjadi dua, yaitu tidak
lenting sempurna dan tidak lenting sebagian.
Tumbukan tidak lenting sempurna terjadi ketika kedua benda bergabung dan
bergerak bersama setelah tumbukan. Perhatikan skema tumbukan tidak lenting sempurna
pada gambar di bawah! Berikut adalah persamaan matematis yang berlaku pada tumbukan
tidak lenting sempurna.
1 1 + 2 2 = ( 1 + 2 ) ′
1 1 1 2 + 1 2 2 2= 1 1( 1’ )2 + 1 2 ( 2′)2 + ℎ
2 2 2 2
Tumbukan tidak lenting sebagian dapat kamu amati pada saat kamu melemparkan
bola bekel ke lantai, kemudian bola tersebut memantul kembali namun tidak setinggi kamu
lemparkan sebelumnya.
Gambar 5. Contoh gambar tidak lenting sama sekali antara segumpal tanah liat dan sebuah
bola biliar.
Sumber : https://www.google.com/imgres
22
E-LKPD
Dengan Model Problem Based Learning
Kegiatan 3
ppoPotensi masalah
Gambar 6. Sebuah bola kasti dijatuhkan dari ketinggian ℎ1
Mengorganisasikan peserta didik
untuk belajar
Perhatika gambar 6 di atas dan jawablah pertanyaan berikut!
1. Ketika bola kasti dijatuhkan dari ketinggian tertentu, kemudian dipantulkan
kembali ke atas, maka tinggi pantulan tidak sama dengan sebelumnya. Jelaskan
mengapa hal ini bisa terjadi?
23
E-LKPD
Dengan Model Problem Based Learning
Membimbing penyelidikan
A. Alat dan bahan
1. Mistar
2. Alat tulis
3. Bola kasti
4. Bola pimpong
5. kelereng
B. Langkah percobaan
1. Jatuhkan bola kasti pada ketinggian tertentu (ℎ1 dan ukur ketinggiannya
2. Ukurlah ketinggian maksimum yang dicapai saat pemantulan pertama (ℎ2)
3. Ulangi kembali langkah 1-3 pada bola yang lain
4. Catatlah hasil pengamatan anda
5. Kemudian tentukan nilai koefisien restitusinya
Menyajikan data
Data hasil pengamatan ℎ1 ℎ2
Jenis bola Percobaan ke
Kasti
Pimpong
kelereng
Pertanyaan
1. Jelaskan jenis tumbukan apasaja berdasarkan nilai koefisiennya?
24
E-LKPD
Dengan Model Problem Based Learning
2. Jelaskan kesimpulan anda peroleh dari percobaan di atas?
mengevaluasi
Setelah menyelesaikan masalah di atas tuliskan kendala-kendala yang anda temui!
Kemudian cermati materi
bagian ketiga berikut ini
tentang koefisien restitusi
25
E-LKPD
Dengan Model Problem Based Learning
3. Koefisien restitusi
Dalam tumbukan benda-benda makroskopis, dikenal istilah koefisien. Koefisien
restitusi merupakan kekuatan kelentingan atau elastisitas benda. Koefisien restitusi (diberi
lambang e) adalah negatif perbandingan antara kecepatan relatif sesaat sesudah
tumbukan dengan kecepatan relatif sesaat sebelum tumbukan, untuk tumbukan satu
dimensi. Nilai dari koefisien restitusi dua benda bertumbukan dapat dihitung secara
matematis dengan persamaan berikut:
e = −∆ ′ = −( ′ − ’)
∆ −
Nilai koefisien restitusi tumbukan lenting sempurna adalah 1, tumbukan tidak
lenting sebagian adalah antara 0 sampai 1. Sedangkan tmubukan tidak lenting sempurna
adalah 0. Pada benda yang jatuh bebas, kemudian memantul maka koefisien restitusi
dihitung dengan persamaan berikut ini.
e = ℎ2
ℎ1
Gambar 7 . Bola dijatuhkan dari ketinggian tertentu dan dipantul pada ketinggian tertentu
pula
Sumber : http://www.fisikasekolah.com/2016/12/hukum-kekekalan-momentum-dan-
tumbukan.html
26
E-LKPD
Dengan Model Problem Based Learning
C. Aplikasi konsep momentum, Impuls dan tumbukan
Bumper mobil yang penyok Gambar 8. Bumper mobil yang penyok
Mobil yang mengalami penyok diakibatkan oleh
benturan dengan benda keras. Misalnya, ketika mobil Sumber :
tanpa sengaja menabrak bangku atau tiang di jalan. https://www.suara.com/otomotif/2020/09/2
Apakah kamu tahu bahwa mobil memang sengaja 9/160500/begini-cara-perbaiki-bumper-
dirancang dengan bahan yang mudah penyok. Bagian mobil-yang-penyok
bumper depan dan belakang sebuah mobil sengaja
dibuat dari bahan yang mudah penyok dengan tujuan
untuk memperbesar waktu sentuh ketika terjadi
benturan.
Gaya pental (recoil) Gambar 9. Momentum peluru yang melesat
Mengapa bahu penembak terpental ke belakang ketika ke depan diimbangi oleh momentum
peluru melesat dari laras senapannya? Kejadian ini senapam yang mengarah kebelakang
sesuai dengan hukum kekekalan momentum. Sebelum sehingga momentum tetap nol.
peluru ditembakan, jumlah momentum peluru senapan
sama dengan nol. Ketika peluru lepas, momentum peluru Sumber : https://id.wikihow.com/Membidik-
yang mengarah ke depan diimbangi oleh momentum Dengan-Senapan
senapan yang mengarah ke belakang dan mendorong
bahu penembak, sehingga jumlah momentum sistem
tetap nol. Gaya yang mendorong bahu penembak ke
belakang disebut gaya pental atau gaya recoil. Gaya
pental ini lebih mencolok terjadi dalam peristiwa
penembakan yang menggunakan pesawat-pesawat
tembak proyektif berukuran besar. Oleh karena itu,
pesawat tembak perlu didesain agar dapat meredam
gaya pental itu.
27
E-LKPD
Dengan Model Problem Based Learning
Gerak balon dan gerak ikan gurita Gambar 10. Ikan gurita meneguk air dan
Balon mainan yang sudah ditiup lalu dilepaskan, ternyata mengeluarkan dengan kecepatan tinggi ke
bisa melesat terbang. Ikan gurita juga dapat bergerak cepat belakang. Momentum semburan air
di dalam air padahal tidak punya sirip dan ekor seperti ikan diimabngi oleh momentum badan gurita
pada umumnya. Gerak kedua benda ini pun menurut hukum melesat ke depan sehingga momentum
kekekalan momentum. Ketika balon melesat, gas di dalam tetapnya sama dengan nol.
balon menyembur ke luar berlawan arah gerak balon.
Momentum balon mengimbangi momentum gas yang keluar Sumber :
dari balon, sehingga jumlah momentumnya tetap nol. Hal
yang sama dilakukan ikan gurita. Ikan gurita meneguk air https://foxum.ru/id/stati/FcL8gy4.html
dan menyemburkannya dengan kecepatan yang tinggi
kebelakang.
28
E-LKPD
Dengan Model Problem Based Learning
Evaluasi
A. Pilihan ganda
(Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi tanda silang
(X) pada huruf a, b, c, d, e)
1. Seorang petinju menyarangkan pukulan ke muka lawannya dalam selang waktu
teretentu. Kemudian tangannnya ditarik kembali. Hasil kali gaya pukulan dengan
selang waktu yang dialami oleh lawannya tersebut adalah….
a. Momentum
b. Gaya
c. Usaha
d. Impuls
e. Energi
2. Diantara benda bergerak berikut, yang akan mengalami gaya terbesar bila
menumbuk tembok sehingga berhenti dalam selang waktu yang sama ialah….
a. Benda bermassa 20 kg bergerak dengan laju 5 m/s
b. Benda bermassa 25 kg bergerak dengan laju 3 m/s
c. Benda bermassa 50 kg bergerak dengan laju 2 m/s
d. Benda bermassa 75 kg bergerak dengan laju 1,4 m/s
e. Benda bermassa 100 kg bergerak dengan laju 1 m/s
3. v = 5 m/s B Diam
A
1) jika tumbukan lenting sempurna, A diam dan B bergerak dengan kecepatan 5
m/s.
2) jika tumbukan lenting sempurna, B tetap diam dan A bergerak dengan
kecepatan berlawanan arah (-5 m/s).
3) jika tumbukan tidak lenting sama sekali, = = m/s.
pernyataan yang benar berkaitan dengan gerak benda A dan B setelah tumbukan
ditunjukan oleh nomor….
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (1) dan (3)
e. (2) dan (3)
29
E-LKPD
Dengan Model Problem Based Learning
4. Sebuah mobil bermassa 1 ton melaju dengan kecepatan 54 km/jam. Besarnya
momentum mobil tersebut adalah….
a. 54 kg m/s
b. 540 kg m/s
c. 15.000 kg m/s
d. 20.000 kg m/s
e. 25.000 kg m/s
5. Andi melemparkan bola yang bermassa 1 kg dengan kecepatan 20 m/s dari keadaan
diam, jika waktu sentuh Andi terhadap bola dibatasi 1 sekon maka percepatan
yang diperlukan andi adalah…. ( Jika massa Andi 50 kg)
a. 0,4 kg ⁄ 2
b. 2,5 kg ⁄ 2
c. 0,5 kg ⁄ 2
d. 2 kg ⁄ 2
e. 1 kg ⁄ 2
6. Benda A bergerak dengan kecepatan 10 m/s mendekati benda B yang diam. Setelah
tumbukan, kedua benda bergabung dan bergerak bersama dengan kecepatan 8 m/s,
perbandingan massa benda A dan benda B adalah….
a. 1 : 2
b. 2 : 1
c. 1 : 4
d. 4 : 1
e. 1 : 3
7. Sebuah bola memeliki koefisien restitusi 0,4. Ketinggian pantulan kedua ketika bola
tersebut pertama kali dijatuhkan dari ketinggian 1 meter adalah….
a. 1,6 cm
b. 2,56 cm
c. 16 cm
d. 25,6 cm
e. 40 cm
8. Andi memanah apel bermassa 300 gram dengan anak panah yang massanya 200
gram. Ketika panah menembus apel, kecepatanya 50 m/s. setelah menembus apel,
anak panah bergerak bersama apel dengan ketinggiian ….
a. 30 m
b. 15 m
c. 20 m
d. 25
e. 5m
30
E-LKPD
Dengan Model Problem Based Learning
B. Esay
Jawablah pertanyaan berikut di buku latihan anda!
1. Andi mendorong bola billiar menggunakan tongkat dengan gaya sebesar 50 N. jika
tongkat bersentuhan dengan bola selama 0,25 sekon, berapakah momentum bola
tersebut sesaat ketika mulai bergerak?
2. Budi memukul bola golf hingga bola tersebut bergerak dengan kecepatan 15 m/s.
jika gaya yang diberikan Budi sebesar 200 N, berapakah lamanya bola pemukul
bersentuhan dengan bola golf? (massa bola golf 400 gram)
3. Benda A bermassa 2 kg bergerak dengan kecepatan 10 m/s ke kanan, mendekatai
benda B bermassa 1,5 kg yang bergerak ke kiri dengan kecepatan 20 m/s. kedua
benda kemudian bertumbukan lenting sempurna sehingga setelah tumbukan benda
A berbalik arah dengan kecepatan 15 m/s. berapakah kecepatan benda B setelah
tumbukan dan kemana arah geraknya?
4. Sebuah bola tenis dilepaskan dari ketinggian tertentu. Pada pemantulan pertama,
tinggi yang dapat dicapai adalah 3 m dan pada pemantulan kedua 1, 5. Hitunglah:
a. Koefisien restitusi
b. Tinggi bola tenis mula-mula ( sebelum dilepaskan)
5. Sebuah bus bermassa 10.000 kg yang sedang bergerak dengan kelajuan 4 m/s, tepat
berpapasan dengan sebuah truk bermassa 20.000nkg yang sedang bergerak dalam
arah berlawanan. Kedua kendaraan bertabrakan dan kemudian keduanya segera
berhenti. Berapakah kelajuan truk sesaat sebelum tabrakan?
31
E-LKPD
Dengan Model Problem Based Learning
Daftar Pustaka
Suratman, Maman dan Lilis Kurniasih. 2014. Fisika 1 untuk SMK/MAK Kelas X Bidang
Keahlian Teknologi dan Rekayasa, Teknologi Informasi dan Komunikasi,
kesehatan, agribisnis dan agroteknologi, perikanan dan kelautan. Bandung :
Armico
Tani, sekar.FISIKA C1 ( BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA.2018. Surakarta:
Mediatama
Kanginan, Martin.2016. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Cimahi:Erlangga
32
E-LKPD
Dengan Model Problem Based Learning
PROFIL PENULIS
Nama : Yovita Ina Palang
NIM : 2018005007
Prodi : Pendidikan Fisika
Fakultas : Keguruan dan ilmu pendidikan
Universitas : Sarjanawiyata Tamansiswa
Alamat asal :Ohe-Kolontobo, Ile Ape, Lembata, NTT
No.HP/WA : 085338312595
Email : yovitainapalang38115@gmail.com
33
E-LKPD
Dengan Model Problem Based Learning
Problem Based Learning
KERJAKAN DENGAN LEBIH DAN
SEPENUH HATI
34