The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by blakasuta58, 2025-03-11 23:24:04

AKSARA JULI 2024

aksara juli 24

1 Aksara edisi 30 | Juli 2024


2 Aksara edisi 30 | Juli 2024 SALAM AKSARA Pembina: Kepala SMAN 10 Semarang (Akhirul Fatoni, SE), Penasehat: Wakasek Kurikulum, Wakasek Kesiswaan, Wakasek Sarpras, Wakasek Humas, | Pimpinan Redaksi:Abdul Azis, S.Pd, | Tim Redaksi: Rini Setyorini, S.Pd. Ummi Rohmah, S.Pd., Kandida, M.Pd., Adi Nur Heriyanto, S.Pd., M. Eko Aris M. S.Pd. Muhamad Imron, S.Pd., Didiet Chandra A., S.Pd., Yunita Khusnulia W., S.Pd., Fatkhurohman, S.Pd.I., Arif Drajat S., S.Pd., Bagus Atmaja, S.Pd. | Reporter : Tim Jurnalis Siswa, | Layout: Tim Desain. Assalamualaikum Wr Wb Selamat bersua lagi para pembaca setia Majalah Aksara! Kami segenap redaksi Majalah AKSARA mengucapkan puji syukur kepada Tuhan YME atas izinnya pada penerbitan ke-30 di tahun 2024 ini. Majalah Aksara memuat berbagai informasi tentang kegiatan di SMA Negeri 10 Semarang, tidak hanya informasi saja tetapi juga karya sastra guru dan siswa, karya ilmiah, dll. Dengan adanya majalah digital ini semoga dapat menambah informasi dan literasi bagi para pembaca khususnya warga SMA Negeri 10 Semarang. Kritik dan saran kami harapkan untuk perbaikan majalah ini. Pada kesempatan ini kami mengekspos tentang berbagai Kegiatan di SMANTEN dan Berbagai informasi lainnya. Kiriman tulisan atau karya dari siswa atau guru sangat kami harapkan. Semoga sajian kami bisa bermanfaat untuk warga SMAN 10 Semarang. Wassalamualaikum Wr Wb Redaksi DAFTAR ISI Cover 1 Salam Redaksi 2 Profil Figur 3 KABAR SMANTEN 4 KABAR SMANTEN 5 KABAR SMANTEN 6 KABAR SMANTEN 7 KABAR SMANTEN 8 KABAR SMANTEN 9 KABAR SMANTEN 10 KABAR SMANTEN 11 KABAR SMANTEN 12 KABAR SMANTEN 13 PERISTIWA 14 RENUNGAN 15 RENUNGAN 16 OPINI 17 OPINI 18 SASTRA 19 SASTRA 20 BAHASA 21 ARTIKEL 22 ARTIKEL 23 GALERI 24


3 Aksara edisi 30 | Juli 2024 FIGUR


4 Aksara edisi 30 | Juli 2024 SMAN 10 Semarang pada hari kedua Diklat Peningkatan Kompetensi Guru menghadirkan Kepala SMA Negeri 4 Malang, Dr. Hari Wahjono, S. Pd., M. Pd. untuk pengimbasan sekolah penggerak. Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis, 18 Juli 2024 dengan materi Manajemen Kelas Sekolah Berkemajuan Terbaik dalam Karakter dan Prestasi dan Membangun Aktivitas Instruksional Pembelajaran Berdiferensiasi. Dalam materinya, Hari Wahjono mengatakan perlunya diadakan kegiatan yang bersifat membangun karakter baik akan menjadi langkah awal memupuk peningkatan prestasi baik secara akademik maupun non akademik. Perubahan yang dilakukan tidak bisa langsung terjadi, karena mengubah kebiasaan yang sudah terjadi memerlukan proses dan waktu. Demikian juga perubahan karakter siswa, sebagai sasaran utama aktivitas pembelajaran, memerlukan proses yang berkesinambungan. Semua kegiatan berpedoman pada STAR (Strategi, Tantangan, Aksi, Refleksi). Pada kegiatan pembelajaran berdiferensiasi, seorang pendidik harus mampu mengelola lingkup pembelajaran sesuai dengan kebutuhan, minat, dan bakat siswa. Dengan demikian, diharapkan semua dapat mencapai Capaian Pembelajaran yang sesuai. Hal senada juga disampaikan oleh Kepala SMAN 10 Semarang, Akhirul Fathoni, SE saat memberikan sambutan. Beliau mengajak seluruh guru dan karyawan untuk mendukung pelaksanaan kurikulum ini sesuai dengan tupoksi masing-masing. Penulis : Dyah Retno | AA PENGIMBASAN SEKOLAH PENGGERAK SMANTEN HADIRKAN KEPALA SMAN 4 MALANG Dr. Hari Wahjono, S.Pd., M.Pd. Kepala SMAN 4 Malang saat menjadi pembicara dalam acara pengimbasan Sekolah Penggerak di SMANTEN. Sumber Tim Media KABAR


5 Aksara edisi 30 | Juli 2024 OSIS SMAN 10 SEMARANG sukses menggelar acara Ajang Pertunjukan Ekstrakurikuler atau yang biasa disebut dengan APATAR. Acara yang mengambil tema “Adventure to Advance” dilaksanakan pada hari Kamis, 25 Juli 2024 di lapangan utama SMAN 10 SEMARANG. APATAR merupakan suatu acara tahunan yang diselenggarakan dengan tujuan memperkenalkan organisasi dan ekstrakurikuler ke peserta didik baru. Hal yang diperkenalkan dapat berupa kegiatan maupun prestasi. Ketua panitia APATAR, Faeza Zahra Orisela menjelaskan tujuan diselenggarakan acara tersebut adalah sebuah ajang pertunjukan organisasi dan ekstrakurikuler. APATAR juga biasanya disebut dengan demo ekskul. “APATAR juga sering disebut demo ekskul. Setiap ekstrakurikuler dan organisasi di SMAN 10 SEMARANG menampilkan sebuah pertunjukan maupun menggelar ekspo guna memperkenalkan diri kepada siswa kelas X. Organisasi dan ekstrakurikuler yang ada secara bergantian mendemonstrasikan atau menampilkan sebuah pertunjukan,” jelas Faeza Zahra Orisela. SMAN 10 SEMARANG memiliki beberapa organisasi dan ekstrakurikuler yaitu Osis, MPK, Rohis, rebana, olimpiade, tari tradisional, jurnalistik, Dewan Ambalan, perisai diri, TIK, PMR, dasa sinema, Persen, paduan suara, bulu tangkis, Paskibra, teater, Dasapala, debat, basket, PA (Pendamping Akademik), modern dance, kewirausahaan, jahit, futsal, sepak bola, voli, BTA (Baca Tulis AlQuran), kaligrafi, seni baca Al-Quran, ECC (English Conversation), band dan Danger. OSIS SUKSES GELAR APATAR 2024 Stand OSIS dan ekstra Jurnalistik dalam pameran acara Ajang Pertunjukan Ekstrakurikuler (APATAR) tahun 2024| Tim Media KABAR


6 Aksara edisi 30 | Juli 2024 APATAR disambut dengan antusias oleh siswa/ siswi SMAN 10 SEMARANG. Mulai dari X dan XI serta kelas XII semuanya excited karena di acara APATAR ini adalah awal kelas X untuk menentukan pilihan Ekstrakurikuler yang ingin diikuti. APATAR dimulai dengan sambutan oleh Kepala SMAN 10 SEMARANG, yaitu bapak Akhirul Fathoni S.E. Selanjutnya diisi dengan penampilan dan promosi dari setiap organisasi atau ekstrakurikuler dan diakiri dengan penampilan dari Danger. Tidak hanya penampilan dan promosi saja, organisasi dan ekstrakurikuler juga menghias stand mereka masing-masing agar menarik siswa/siswi SMAN 10 SEMARANG yang ingin melihat dan bergabung dalam organisasi dan ekstrakurikuler tersebut. Stand dari masing-masing organisasi dan ekstrakurikuler sangat menarik dan keren. Masing-masing organisasi dan ekstrakurikuler memiliki ciri khas dan tema tersendiri dalam menghias stand mereka. Penulis : Anisa XI-3 dan Linda XI-8 | MBD P eserta Didik Baru telah mulai masuk sekolah sejak Senin, 22 Juli 2024. Kegiatan awal Tahun Ajaran 2024-2025 mereka lalui dengan mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) selama 3 hari. Saat MPLS inilah Peserta Didik Baru dikenalkan dengan bermacam kegiatan ekstrakurikuler. Setelah itu Peserta Didik Baru masih dikenalkan dengan ekstrakurikuler maupun organisasi siswa yang ada di SMAN 10 Semarang dalam ajang APATAR. APATAR sendiri merupakan kependekan dari Ajang Pertunjukan Ekstrakurikuler. Yang tahun ini berlangsung pada Kamis, 25 Juli 2024. Berbagai stand berdiri memenuhi lapangan sisi timur dan selatan. Sedangkan lapangan tengah diperuntukkan untuk demo ekstrakurikuler. OSIS, MPK, Rohis, dan berbagai ekstrakurikuler mengenalkan diri dengan membuka stand yang dihias dan demonstrasi atau pertunjukan. Selain itu organisasi dan ekstrakurikuler membuka pendaftaran anggota baru dengan membagikan flayer maupun melalui media sosial. Ektrakurikuler yang ada di SMAN 10 Semarang antara lain: Pramuka, Pasgasra, PMR-KKR, Pecinta Alam, Rebana, Jurnalistik, Informatika, Baca Tulis Al Quran, Seni Baca Al Quran, Pencak Silat, Sepak Bola, Futsal, Bola Voli, Basket, Bulu Tangkis, Dance dan Tari, Teater, Sinematografi, Debat, Menjahit, Band, Paduan Suara, KSN (Biologi, Kimia, Fisika, Ekonomi, Geografi, Matematika, Astronomi), Kewirausahaan, Lukis-Kaligrafi, dan English Conversation Club (ECC). Koordinator Ekstrakuler, Muhammad Eko Aris Munandar, S.Pd. mengharap semua siswa bisa memilih dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah. Pemilihan tersebut berdasarkan bakat maupun minat yang dimiliki siswa. Hal tersebut berkesesuaian dengan kebijakan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1998) yang menempatkan kegiatan ektrakurikuler sebagai bagian dari kebijakan pendidikan secara keseluruhan mempunyai tujuan dan tugas pokok sebagai berikut: Memperdalam dan memperluas pengetahuan siswa. Mengenali hubungan antara berbagai mata pelajaran. Menyalurkan bakat dan minat. (MBD) OSIS, MPK, DAN EKSTRAKURIKULER REKRUT CALON ANGGOTA BARU


7 Aksara edisi 30 | Juli 2024 SMA 10 Semarang menerima penerjunan mahasiswa Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) UIN Walisongo Semarang. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Senin (22/07/2024) di ruang multimedia. Bapak kepala sekolah, Akhirul Fathoni, S.E. menerima sebanyak 13 mahasiswa dari Fakultas Sains dan Teknologi yang terdiri atas 4 mahasiswa Pendidikan Biologi, 3 mahasiswa Pendidikan Matematika, 3 mahasiswa Pendidikan Kimia, dan 3 mahasiswa Pendidikan Fisika. “Saya ucapkan selamat datang di SMA 10 Semarang. Adik-adik mahasiswa silakan melaksanakan PLP sebaik-baiknya. Walaupun ini praktik, tetap harus bersikap layaknya guru,” terang Pak Thoni. Mahasiswa PLP tersebut akan dibimbing oleh 7 guru pamong. Guru pamong tersebut antara lain Bapak Edy Priyanta (Biologi), Bapak Didiet Chandra (Biologi), Bapak Subuh Jaelani (Kimia), Ibu Eko Budiyanti (Kimia), Ibu Ummi Rohmah (Fisika), Bapak Suhari (Fisika), dan Ibu Uswatun Hasanah (Matematika). Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Bapak Supriyadi, S.Pd. memberikan penjelasan terkait hal -hal terkait kurikulum, aturan yang harus ditaati, dan kegiatan pembelajaran di SMA 10 Semarang. “Silakan adik-adik mahasiswa juga mengikuti jam kerja yang ada di SMA 10 Semarang. Untuk bel masuk pukul 07.50 dan bel pulang pukul 15.25. Selama PLP silakan mengaplikasikan ilmunya disini, berbagi disini, apalagi kalian berasal dari perguruan tinggi berbasis islam sehingga bisa menekankan akhlak kepada siswa-siswi SMAN 10 Semarang,” terang Pak Pri. Pak Pri juga menekankan kegiatan PLP tidak hanya mengajar saja, tetapi juga turut andil dalam kegiatan-kegiatan sekolah, seperti pembinaan ekstrakurikuler. Kegiatan PLP akan dilaksanakan selama kurang lebih 2 bulan dari tanggal 22 Juli – 23 Agustus 2024. (Didiet/MBD) SMA 10 SEMARANG TERIMA 13 MAHASISWA UIN WALISONGO SEMARANG KABAR Guru Pamong beserta Mahasiswa dari UIN Walisongo saat penerjunan PLP di SMANTEN | Didiet Chandra A.


8 Aksara edisi 30 | Juli 2024 Mengawali Tahun Pelajaran Baru 2024-2025, SMAN 10 Semarang menyelenggarakan upacara bendara yang sekaligus pembukaan kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Senin, 22 Juli 2024. Upacara dilaksanakan di lapangan utama sekolah. Bertindak sebagai pembina upacara adalah Kepala SMAN 10 Semarang, Akhirul Fathoni, S.E. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) merupakan kegiatan awal untuk memperkenalkan para peserta didik baru terhadap semua hal mengenai lingkungan sekolah. Kegiatan ini dimulai dari program pengenalan sekolah, sarana dan prasarana sekolah, sistem pembelajaran, pengenalan diri, hingga pelatihan. Dalam sambutannya, Kepala SMAN 10 Semarang berpesan kepada peserta didik baru agar segera beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah. Terutama terkait tata tertib sekolah. Tata tertib SMAN 10 Semarang sudah tentu berbeda dengan tata tertib sekolah sebelumnya saat di bangku SMP/sederajat. “Saya berharap peserta didik baru segera beradaptasi dengan lingkungan SMAN 10 Semarang,” harap Akhirul Fathoni, S.E. Terutama terhadap tata tertib yang berlaku di sini tentu berbeda dengan tata tertib yang berlaku di SMP atau sekolah asal”, lanjutnya. Pada saat upacara juga terdapat prosesi penyerahan peserta didik baru kepada sekolah. Penyerahan secara simbolis dilakukan oleh Ketua Komite Sekolah, Drs. Ali Nasikin, M.Si. dan diterima oleh Kepala SMAN 10 Semarang. (MBD) KEPALA SMAN 10 SEMARANG TERIMA PESERTA DIDIK BARU DARI ORANG TUA SECARA SIMBOLIS PADA SAAT MPLS Penyerahan secara simbolis Peserta Didikl Baru dari perwakilan orang tua kepada Kepala Sekolah dalam acara MPLS . KABAR


9 Aksara edisi 30 | Juli 2024 S etelah melalui proses PPDB yang panjang, di awal tahun pelajaran 2024/2025 SMA Negeri 10 Semarang menggelar acara Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada 22 Juli 2024 s.d. 24 Juli 2024. Kegiatan yang bertujuan mengenalkan seluk beluk sekolah dan mengenali bakat minat siswa dibuka langsung oleh Bapak Akhirul Fathoni, S.E selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 10 Semarang. Dalam sambutannya Akhirul Fathoni, S.E meminta peserta didik baru untuk segera menyesuaikan diri dengan lingkungan SMAN 10 Semarang. Terutama dalam hal menaati ketentuan tata tertib sekolah dan aturan lainnya. Pada kegiatan MPLS kali ini Peserta Didik Baru diminta untuk datang ke Masjid guna mengikuti kegiatan yang akan disampaikan oleh narasumber. Dalam kegiatan tersebut terdapat 4 narasumber di hari pertama. Pemateri menyampaikan materi mengenai SMA Negeri 10 Semarang dan persatuan dan kesatuan dan tata tertib. Narasumber pertama adalah Bu Yuniati Indra T S. Pd, memaparkan materi tentang kesadaran berkebangsaan dan berkenegaraan. Dalam pemaparannya banyak sekali hal hal yang diberikan mengenai bagaimana seharusnya warga negara Indonesia berkebangsaan dan berkenegaraan. Didalam akhir penjelasannya bu Yuni memberikan beberapa tugas yaitu ciri ciri apa saja yang harus dimiliki oleh ketua Osis?. Narasumber kedua adalah Bu Laksi Setyorini, S. Pd, yang menjelaskan tentang materi wawasan wiyata mandala. Materi ini mengajarkan tentang sikap bertanggung jawab dan menghargai tempat kita untuk menempuh ilmu atau belajar. Narasumber ketiga adalah Pak Adi Nur Heriyanto, S. Pd, yang mengabarkan tentang materi visi misi sekolah dan pemanfaatan media sekolah, hal ini mengenakan tentang visi misi SMAN 10 Semarang dan mengenakan tata letak bangunan dan ruangan MPLS SMAN 10 SEMARANG KENALKAN LINGKUNGAN SEKOLAH DAN KENALI BAKAT MINAT SISWA Suasana acara Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah saat penyampaian materi dan motivasi oleh pemateri. KABAR


10 Aksara edisi 30 | Juli 2024 di SMAN 10 Semarang.Narasumber keempat adalah Pak M. Eko Aris Munandar, S. Pd, yang menjelaskan tentang ekstrakurikuler apa saja yang ada di SMAN 10 Semarang dimulai dari yang akademis dan non akademis. Hari pertama ditutup dengan Ishoma dan pengumpulan rangkuman yang ditulis oleh peserta MPLS. Hari kedua dimulai dengan narasumber pertama Bapak Supriyadi, S. Pd, yang menjabarkan tentang kurikulum merdeka, Pengenalan guru dan karyawan. Dijelaskan tentang mata pelajaran apa saja yang ada di SMAN 10 Semarang serta guru dan staf serta pembelajaran P5. Narasumber kedua adalah Bu Kandida, S. Pd, yang menjelaskan tentang Etika dan Budi Pekerti dalam kerangka profil pelajar pancasila. Menginformasikan tentang etika atau adab yang harus dilakukan dan diterapkan oleh siswa-siswi di lingkungan SMAN 10 Semarang. Narasumber ketiga adalah Pak Sisworo, S. Pd, yang menjabarkan tentang bahaya nya narkoba dan Napza yang salah satunya membahas tentang larangan larangan penggunaan hal terlarang di SMAN 10 Semarang. Narasumber keempat adalah Mursilah, S. Pd, memaparkan tentang motivasi dan semangat belajar dimana menjelaskan tentang motivasi-motivasi untuk siswa agar semangat belajar di SMAN 10 Semarang. Ditutup oleh Ishoma dan pengumpulan rangkuman ke panitia. Narasumber pertama di hari ketiga dari Polsek Genuk, yang memaparkan tentang tata tertib berlalu lintas. Anggota dari polsek Genuk tersebut memaparkan materi tentang bagaimana berkendara yang baik. Harus menggunakan helm, tidak boleh berbonceng tiga, harus selalu membawa SIM dan STNK. Narasumber kedua dari Pak Ahmad Fadlol, S.Ag. M.Pd.I yamg menjabarkan mengenai moderasi beragama, disini Pak Fadlol menjelaskan tentang tata cara seorang siswa dalam melakukan akhlak terpuji. Adapun narasumber ketiga adalah Pak Dedi Setiyono, S.Pd, yang memberikan informasi mengenai tata tertib yang ada di SMAN 10 Semarang, diantaranya rambut siswa laki-laki tidak boleh panjang, datang tepat waktu pada jam 06.50 WIB, menggunakan seragam yang tepat sesuai harinya dan lengkap seperti menggunakan dasi pada hari senin dan kamis, dan mengenakan hasduk pada hari jumat. Penutup MPLS dimeriahkan dengan penampilan unjuk bakat yang ada pada diri siswa masingmasing. Setiap perwakilan kelas atau bahkan satu kelas diharuskan menampilkan unjuk bakat. Dalam unjuk bakat yang ditampilkan sangat beragam, mulai dari menyanyi, dance, bahkan sampai flashmob. (Faeza, Rima, Akbar/MBD) Kepala SMAN 10 Semarang, Akhirul Fathoni secara resmi membuka acara Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) denganmenyematkan tanda peserta kepada siswa baru.


11 Aksara edisi 30 | Juli 2024 D ewan Ambalan Ki Ageng Pandanaran dan Nyi Ageng Serang (Ambalan Panser) SMA Negeri 10 Semarang tampil memukau di hadapan penonton pada Ajang Pertunjukkan Ekstrakurikuler (APATAR) 2024. Kegiatan yang digelar pada Kamis, 25 Juli 2024 merupakan salah satu rangkaian Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk mempromosikan setiap organisasi dan ekstrakurikuler di SMA Negeri 10 Semarang. Dewan Ambalan memberikan beberapa penampilan, yakni variasi baris-berbaris, pertunjukkan yel-yel, dan flashmob. Persiapan yang diperlukan dalam partisipasi kegiatan APATAR dilakukan selama hampir satu bulan, sehingga Dewan Ambalan dapat memberikan pertunjukkan yang terbaik. Dengan adanya kegiatan ini, Dewan Ambalan Panser dapat menunjukkan performanya sekaligus membuka peluang bagi peserta didik baru kelas 10 yang tertarik memperdalam ilmu kepramukaan di tingkat Penegak melalui proses recruitment. Di menit terakhir penampilan, Dewan Ambalan mengajak adik-adik kelas 10 untuk ikut menari saat flashmob dimulai. "Kami menyiapkan diri dengan latihan secara rutin setiap hari selama kurang lebih satu bulan," tutur Mia Rizki Anggraeni, Pradana Putri. Persiapan ini guna memberikan penampilan yang menarik. Kami menampilkan variasi baris-berbaris, pertunjukkan yel-yel, dan flashmob," tambahnya. Mereka yang tampil variasi PBB antara lain Oktavian Dwi (XII-5), Dinda Putri (XII6), Muhammad Nassyron (XII-8), Anggun Erlita (XI-1), Fabian Thristandhika (XI-1), Fahira Anfadantri (XI-1), Maulaa Dandy (XI-1), Azril Cahyo (XI-5), Anggun Alya (XI-3), Amrina Rosyada (XI4), Tyas Aprilianto (XI-7), Naila Nur (XI-9), dan Keysha Firsty (XI-4). Sedangkan yang tampil yel-yel antara lain: Desva Zahra, Khusnul Putri, Windya Arweni, Azzahra Aurelia, Iffet Vaceha, Mohamad Huda, Rizkiyati Rahmania, Risky Amelia, Laurenzia Christy, Mia Rizki, Lika Dewi, Muhammad Khoiril, Rizka Ayu, Umi Wulandari, Linda Salma, Hanifa Putri, Dwi Zahra, Zaslena Lauwra, Mia Nova, Annisa Dwi, Esty Zaskya, Rizqullah Rifat, dan Violetia Kinanti. Penulis : Azril Cahyo, Laurenzia Christy | Editor : MBD AMBALAN PANSER TAMPIL MEMUKAU DI APATAR 2024 KABAR Penampilan dari Dewan Ambalan Ki Ageng Pandanaran -Nyi Ageng Serang dalam APATAR 2024. | Tim Media


12 Aksara edisi 30 | Juli 2024 M PK (Majelis Perwakilan Kelas) SMAN 10 Semarang membuka pendaftaran calon pengurus baru. Kegiatan Open Recruitment (OPREC) dilaksanakan dari 30 Juli-16 Agustus 2024. Dalam acara ini membuka peluang bagi seluruh peserta didik baru kelas 10 untuk bergabung dalam kepengurusan MPK melalui beberapa tahap seleksi. Kegiatan Open Recruitment (OPREC) tahun ini diketua oleh Yolentta Sekar. Pendaftaran ini bertujuan untuk mencari penerus yang bertanggung jawab, berkualitas, dan berdedikasi tinggi untuk berkontribusi dalam berbagai program kerja MPK yang terselenggara setiap tahunnya di sekolah. Terdapat beberapa seleksi, di antaranya; Tes Tertulis, Wawancara, Tes Debat & Problem solving. Tes ini dirancang untuk mengukur pengetahuan serta kemampuan berpikir dengan basis kepemimpinan bagi calon anggota MPK. Selain tes yang melibatkan cara berpikir kritis, ada pula Tes Lapangan untuk mengukur seberapa teliti, cekatan dan profesionalitas Calon MPK dalam mengatasi masalah yang ada di lapangan. “Menjadi bagian dari MPK adalah kesempatan yang berharga bagi siswa untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan, meningkatkan soft skill, serta berkontribusi dalam berbagai kegiatan yang mendukung pengembangan sekolah,” ungkap Khanza D. Aryadifa, Sekretaris MPK. Selaras dengan yang disampaikan sekretaris, Ketua seleksi juga mengungkapkan bahwa dengan bergabung pada organisasi di sekolah, akan menambah skill anggotanya untuk menjadi pribadi yang baik dalam hidup berorganisasi. Harapannya, dengan diadakannya proses seleksi ini dapat melahirkan pemimpin muda yang tangguh dan berdedikasi tinggi, sehingga mampu membawa perubahan positif bagi sekolah, nusa dan bangsa di masa mendatang. Penulis : Humas MPK | Editor : AA OPEN RECRUITMENT MPK TAHUN 2024 KABAR Proses open recruitment Majelis Perwakilan Kelas (MPK) tahun 2024. | Tim MPK SMANTEN


13 Aksara edisi 30 | Juli 2024 D ewan Ambalan Ki Ageng Pandanaran dan Nyi Ageng Serang (Ambalan Panser) SMA Negeri 10 Semarang, berpartisipasi dalam kegiatan Perlombaan Cerdas Tangkas Pramuka Siaga, Penggalang, dan Penegak tingkat Kwartir Ranting Genuk. Acara ini berlangsung pada hari Sabtu, 27 Juli 2024, di SD Negeri Bangetayu Wetan 02. Selain dari pangkalan SMA Negeri 10 Semarang, perlombaan ini juga diikuti oleh beberapa pangkalan di wilayah Genuk, seperti MA Negeri 2 Semarang, SMA Islam Sultan Agung 3, MA Futuhiyah, SMK Cut Nya’Dien dan lainnya. Ambalan Panser mengirim dua tim untuk lomba ini, yaitu tim putra dan tim putri, yang masing-masing terdiri dari tiga anggota. Tim putra terdiri dari M. Nassyron (12-8), Fabian Tristandika Prasetyo (11-1), dan Maulaa Dandy Nugroho (11-1). Sementara itu, tim putri beranggotakan Desva Zahra C.M (12-1), Fahira Arfadantri (11-1), dan Annisa Dwi Ariyanti (11-6). Dengan bangga, tim putri berhasil meraih juara 1 kategori Penegak Putri, sementara tim putra mendapatkan juara 2 kategori Penegak Putra. Selanjutnya, tim putri akan melajutkan ke Lomba Cerdas Tangkas Pramuka tingkat Kwartir Cabang Kota Semarang bersama dengan tim putra dari Pangkalan MAN 2 Kota Semarang. Pembina Putri, Kak Ummi Rohmah mengungkapkan rasa bangganya terhadap pencapaian yang telah diraih oleh tim putri sebagai juara 1. Sedangkan Pembina Putra, Kak Mulyadi tetap mengapresiasi hasil yang diraih oleh tim putra. Beiau juga berharap di even berikutnya, tim putra bisa meraih prestasi yang lebih baik. "Saya ikut bangga atas prestasi yang diraih oleh tim putri," ungkap Pembina Putri Kak Ummi Rohmah dengan antusias. Di tempat terpisah pembina putra, Kak Mulyadi juga mengungkapkan hal yang senada dengan Kak Ummi. Penulis: Desva Zahra | Editor : AA KABAR Penerimaan piala kejuaraan Lomba Cerdas Tangkas Pramuka Kwartir Ranting (Kwarran) Genuk Kota Semarang AMBALAN PANSER JUARA LCTP KWARRAN GENUK


14 Aksara edisi 30 | Juli 2024 PERISTIWA


15 Aksara edisi 30 | Juli 2024 RENUNGAN D i era modern ini, banyak hal yang berubah dengan cepat, mulai dari teknologi hingga gaya hidup. Namun, nilai-nilai kepribadian, integritas, dan tanggung jawab tetap menjadi fondasi yang diperlukan untuk menjadi generasi idaman. Menjadi generasi yang diharapkan oleh keluarga, masyarakat, dan bangsa bukanlah tugas yang mudah, tetapi bisa dicapai dengan langkah-langkah yang tepat. 1. Berkarakter Kuat dan Berintegritas Generasi idaman adalah mereka yang memiliki karakter kuat dan integritas. Integritas berarti jujur dalam setiap tindakan, baik saat diawasi maupun tidak. Kejujuran ini menjadi landasan yang membuat seseorang dapat dipercaya dan dihormati. Karakter kuat berarti mampu bertahan di tengah tekanan dan godaan, tetap berpegang pada prinsip kebaikan meski menghadapi berbagai tantangan. Untuk menjadi pribadi berintegritas, mulailah dari hal-hal kecil seperti menepati janji, tidak menyontek, dan jujur dalam komunikasi. Kebiasaan kecil ini akan membentuk karakter yang tangguh dan bisa diandalkan dalam kehidupan yang lebih luas. 2. Berjiwa Inovatif dan Kreatif Tantangan dunia modern menuntut setiap orang untuk terus berinovasi dan kreatif. Kemampuan untuk berpikir di luar kotak dan menciptakan solusi dari permasalahan yang ada adalah ciri generasi idaman. Teknologi dan informasi berkembang pesat, sehingga generasi muda harus cepat tanggap terhadap perubahan tersebut, memanfaatkannya untuk menciptakan karya dan kontribusi positif. Langkah awal untuk menjadi inovatif adalah dengan tidak takut bereksperimen, mencari ideide baru, serta berani gagal. Kegagalan adalah bagian dari proses kreatif yang membantu kita belajar dan memperbaiki diri. 3. Pendidikan yang Berkualitas dan Pembelajaran Sepanjang Hayat Generasi idaman tidak hanya mengejar pendidikan formal, tetapi juga terus belajar sepanjang hayat. Pendidikan yang berkualitas adalah pondasi utama untuk memahami dunia secara kritis dan menyeluruh. Namun, pembelajaran tidak berhenti setelah lulus dari sekolah atau universitas. Dunia terus berkembang, dan generasi idaman harus siap menghadapi tantangan dengan terus mengasah keterampilan dan pengetahuan baru. Gunakan akses yang ada, seperti kursus online, Menjadi Generasi Idaman: Jalan Menuju Masa Depan yang Cemerlang


16 Aksara edisi 30 | Juli 2024 seminar, atau pelatihan untuk terus mengembangkan diri. Dengan belajar terus-menerus, kita dapat tetap relevan di tengah perubahan zaman yang cepat. 4. Kepedulian Sosial dan Rasa Empati Seiring dengan perkembangan individualisme di zaman sekarang, generasi idaman justru harus mampu menyeimbangkan kepentingan pribadi dengan kepedulian terhadap orang lain. Empati dan kepedulian sosial sangat penting dalam membangun komunitas yang harmonis. Generasi yang peduli akan masalah sosial, lingkungan, dan kemanusiaan akan menjadi agen perubahan yang positif bagi masyarakat. Kepedulian ini bisa dimulai dari hal-hal kecil, seperti membantu teman yang sedang kesulitan, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, hingga ikut berkontribusi dalam gerakan yang berdampak luas, seperti menjaga kebersihan lingkungan. 5. Tanggung Jawab Terhadap Diri Sendiri dan Orang Lain Tanggung jawab adalah salah satu kualitas paling penting yang harus dimiliki oleh setiap orang. Generasi idaman tidak hanya bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri, tetapi juga peduli terhadap dampaknya bagi orang lain. Mereka yang bertanggung jawab akan menjalankan tugas dan kewajibannya dengan sungguh-sungguh serta mempertimbangkan setiap keputusan dengan bijak. Belajar bertanggung jawab bisa dimulai dengan mengerjakan tugas tepat waktu, menjaga katakata, serta tidak lari dari masalah. Menghadapi masalah dengan kepala tegak dan mencari solusi adalah tanda kedewasaan dan tanggung jawab yang besar. 6. Semangat dan Dedikasi untuk Memberikan Kontribusi Positif Generasi idaman tidak hanya berpikir tentang dirinya sendiri, tetapi juga bagaimana mereka bisa memberikan dampak positif bagi dunia. Mereka memiliki semangat dan dedikasi untuk terlibat dalam hal-hal yang bermanfaat bagi masyarakat, baik melalui pekerjaan, kegiatan sosial, maupun inovasi yang mereka ciptakan. Dedikasi dan semangat ini mendorong seseorang untuk terus bekerja keras, tak kenal lelah, dan bersedia mengorbankan waktu serta tenaga demi kebaikan bersama. Mereka adalah agen perubahan yang selalu berpikir ke depan, berusaha menciptakan masa depan yang lebih baik. 7. Kemampuan Mengelola Waktu dan Sumber Daya dengan Baik Waktu adalah aset paling berharga yang kita miliki. Generasi idaman tahu bagaimana memanfaatkan waktu dengan efektif, menyeimbangkan antara pekerjaan, pendidikan, hobi, dan kehidupan pribadi. Mereka juga mampu mengelola sumber daya yang ada, baik dalam bentuk tenaga, uang, maupun kesempatan, untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Kunci dalam mengelola waktu adalah disiplin dan perencanaan yang baik. Buatlah prioritas, hindari menunda-nunda, dan selalu siapkan rencana cadangan. 8. Berkomitmen pada Nilai-Nilai Moral dan Spiritual Di tengah arus globalisasi dan modernisasi, nilainilai moral dan spiritual tetap menjadi pilar penting bagi generasi idaman. Mereka yang memiliki dasar moral yang kuat cenderung lebih teguh dalam menghadapi godaan, tekanan sosial, dan tantangan lainnya. Komitmen pada nilai-nilai ini menciptakan pribadi yang seimbang secara emosional dan mental. Aktivitas spiritual, seperti beribadah, merenung, atau berbuat baik kepada sesama, membantu memperkuat nilai-nilai ini dan menjaga kita tetap berada di jalur yang benar. Menjadi generasi idaman bukanlah sesuatu yang mustahil. Dengan membangun karakter yang kuat, terus belajar dan berinovasi, serta memiliki rasa tanggung jawab dan kepedulian sosial, setiap individu bisa menjadi bagian dari generasi yang diharapkan oleh bangsa dan dunia. Yang paling penting, teruslah berusaha menjadi versi terbaik


17 Aksara edisi 30 | Juli 2024 G erakan Pramuka, sebagai salah satu organisasi kepanduan terbesar di Indonesia, telah menjadi bagian penting dalam pendidikan karakter anak-anak dan remaja selama beberapa dekade. Namun, dengan perkembangan zaman dan pergeseran nilai serta gaya hidup, terutama di kalangan Generasi Z, muncul kebutuhan untuk mereorientasi Gerakan Pramuka agar tetap relevan dan menarik bagi generasi muda saat ini. Artikel ini akan membahas tantangan yang dihadapi Gerakan Pramuka dalam menarik minat Generasi Z, serta peluang yang dapat dimanfaatkan untuk memperkuat peran Pramuka dalam membentuk karakter dan kepribadian generasi muda. Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, tumbuh di era digital yang sangat berbeda dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka terbiasa dengan kemudahan akses informasi, penggunaan teknologi canggih, dan kehadiran media sosial dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, cara pandang dan pola pikir Generasi Z cenderung berbeda, dengan fokus pada kebebasan berekspresi, kecepatan, serta keterbukaan terhadap keberagaman. Salah satu tantangan utama bagi Gerakan Pramuka adalah bagaimana menyesuaikan program dan kegiatan yang selama ini berbasis pada metode tradisional dengan kebutuhan dan minat Generasi Z. Pramuka selama ini identik dengan kegiatan outdoor, disiplin, dan penanaman nilai-nilai kebangsaan melalui cara -cara konvensional. Namun, pendekatan ini mungkin tidak selalu sejalan dengan kebutuhan Generasi Z yang lebih tertarik pada aktivitas yang interaktif, dinamis, dan relevan dengan dunia digital. Untuk tetap relevan, Gerakan Pramuka perlu melakukan reorientasi dengan memperkenalkan inovasi-inovasi yang dapat menarik minat Generasi Z. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain: 1) Integrasi Teknologi Digital: Mengintegrasikan teknologi digital dalam setiap kegiatan Pramuka dapat menjadi salah satu cara untuk menarik perhatian Generasi Z. Penggunaan aplikasi berbasis teknologi, permainan edukatif online, serta platform media sosial dapat dijadikan OPINI REORIENTASI GERAKAN PRAMUKA DI ERA GENERASI Z: TANTANGAN DAN PELUANG


18 Aksara edisi 30 | Juli 2024 sarana untuk menyampaikan nilai-nilai Pramuka secara lebih menarik dan interaktif. 2) Pengembangan Konten Edukasi yang Relevan: Konten yang disampaikan dalam kegiatan Pramuka perlu disesuaikan dengan isu-isu terkini yang relevan dengan kehidupan Generasi Z. Misalnya, pendidikan tentang literasi digital, kewirausahaan, dan kesadaran lingkungan dapat menjadi tema-tema utama yang diangkat dalam kegiatan Pramuka. 3) Keterbukaan terhadap Keberagaman: Generasi Z dikenal sebagai generasi yang sangat menghargai keberagaman dan inklusivitas. Oleh karena itu, Gerakan Pramuka harus mampu menciptakan lingkungan yang terbuka dan menerima berbagai latar belakang budaya, agama, dan kepercayaan. Ini dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang mempromosikan toleransi, kerjasama, dan pemahaman antarbudaya. 4) Keterlibatan dalam Isu Sosial: Generasi Z sangat peduli terhadap isu-isu sosial seperti perubahan iklim, hak asasi manusia, dan keadilan sosial. Gerakan Pramuka dapat mengambil peran aktif dalam mengajak anggotanya untuk terlibat dalam aksiaksi nyata terkait isu-isu tersebut, seperti kampanye lingkungan, kegiatan sosial, atau advokasi untuk keadilan sosial. 5) Pembentukan Karakter Melalui Pengalaman Nyata: Meski Generasi Z sangat akrab dengan dunia digital, mereka juga menghargai pengalaman nyata yang dapat membentuk karakter. Oleh karena itu, kegiatan outdoor yang menantang, seperti petualangan alam, kemah bakti sosial, dan proyek-proyek komunitas tetap relevan, asalkan dikemas dengan cara yang menarik dan menyenangkan. Dengan melakukan reorientasi yang tepat, Gerakan Pramuka memiliki peluang besar untuk kembali menjadi organisasi yang diminati oleh Generasi Z. Melalui pendekatan yang inovatif dan adaptif, Pramuka dapat memainkan peran penting dalam membentuk karakter, keterampilan, dan kepedulian sosial di kalangan generasi muda. Selain itu, reorientasi ini juga dapat menjadi kesempatan bagi Gerakan Pramuka untuk memperluas jangkauan dan dampaknya, tidak hanya di kalangan remaja, tetapi juga di masyarakat luas. Dengan mengedepankan nilai-nilai kebersamaan, keberanian, dan kepedulian, Gerakan Pramuka dapat membantu membangun generasi muda yang siap menghadapi tantangan masa depan, sekaligus menjadi agen perubahan yang positif di tengah masyarakat. Reorientasi Gerakan Pramuka pada era Generasi Z bukanlah sebuah pilihan, melainkan sebuah keharusan jika ingin tetap relevan dan berkontribusi bagi pembentukan karakter bangsa. Dengan inovasi yang tepat dan keterbukaan terhadap perubahan, Pramuka dapat terus menjadi wadah pembinaan yang efektif bagi generasi muda. Melalui sinergi antara tradisi yang kuat dan inovasi yang adaptif, Gerakan Pramuka diharapkan mampu menjawab tantangan zaman dan melahirkan pemimpin masa depan yang berkualitas.


19 Aksara edisi 30 | Juli 2024 S enja mulai turun, mewarnai langit dengan gradasi oranye dan ungu yang memikat. Di sebuah desa kecil di kaki gunung, tinggal seorang anak bernama Raka. Ia seorang anak yang pendiam dan jarang bermain dengan temantemannya. Raka lebih suka menghabiskan waktu di pinggir hutan, tempat ia bisa menikmati ketenangan dan memandangi burung-burung yang terbang rendah. Suatu sore, Sandhya berjalan lebih jauh dari biasanya. Tanpa sadar, ia sudah berada di dalam hutan, di tempat yang belum pernah ia datangi sebelumnya. Hutan itu terasa berbeda, lebih sepi dan misterius. Angin berdesir lembut, membisikkan sesuatu yang entah apa artinya. Sandhya berhenti sejenak, menatap pepohonan yang tinggi menjulang. Ia merasa ada yang mengamatinya, namun ketika ia menoleh, tidak ada siapa-siapa. Merasa penasaran, ia melangkah lebih dalam ke dalam hutan. Di sana, ia melihat sesuatu yang aneh, cahaya lembut berpendar dari balik rimbun pepohonan. Dengan hati-hati, Sandhya mendekati sumber cahaya tersebut. Di balik semak-semak, ia menemukan sebuah danau kecil yang airnya jernih. Di tengah danau, ada batu besar yang berkilauan diterpa cahaya senja. Tapi, bukan batu itu yang menarik perhatiannya, melainkan sosok seorang gadis kecil yang duduk di tepi danau. Gadis itu tampak seusianya, dengan rambut panjang yang jatuh hingga ke punggung. Wajahnya berseri-seri, namun SASTRA Cahaya di Ujung Senja Oleh : Rizkiyati Rahmania


20 Aksara edisi 30 | Juli 2024 tatapannya kosong, seakan ia sedang menatap sesuatu yang jauh di luar sana. Raka merasa ingin berbicara dengannya, namun ia ragu. “Hai,” akhirnya Sandhya memberanikan diri. Gadis itu menoleh perlahan, tersenyum tipis. “Hai,” jawabnya lembut. “Kamu siapa? Kenapa ada di sini sendirian?” tanya Sandhya penasaran. “Aku menunggu,” jawab gadis itu singkat. “Menunggu siapa?” Gadis itu menggeleng, senyumnya tetap tidak berubah. “Aku menunggu cahaya yang akan datang saat senja benar-benar turun. Kamu mau menunggu bersamaku?” Sandhya ragu sejenak, tetapi ada sesuatu yang membuatnya tidak bisa menolak. “Baiklah,” katanya sambil duduk di sebelah gadis itu. Senja semakin memudar, dan perlahan malam mulai datang. Namun, tak ada tanda-tanda cahaya yang ditunggu gadis itu. Sandhya mulai merasa aneh. “Apa maksudmu dengan cahaya? Bukankah matahari sudah tenggelam?” Gadis itu hanya tertawa kecil. “Cahaya yang kumaksud bukan dari matahari.” Tiba-tiba, danau di hadapan mereka berkilauan. Sandhya terperangah ketika melihat bintangbintang mulai muncul di permukaan air. Satu demi satu, cahaya-cahaya kecil itu melayang ke udara, mengelilingi mereka. Seolah-olah bintang-bintang turun dari langit, menari di sekeliling danau. Sandhya menatap takjub. “Apa ini?” Gadis itu tersenyum. “Inilah cahaya yang kutunggu. Bintang-bintang dari hati yang tulus. Mereka datang untuk mengingatkan kita bahwa meski dunia bisa gelap, selalu ada cahaya di dalam diri kita yang bisa kita nyalakan.” Sandhya terdiam, merenungi kata-kata gadis itu. Ketika ia menoleh lagi, gadis itu sudah tidak ada. Hanya cahaya bintang yang tersisa, melayanglayang di udara. Sejak malam itu, Raka selalu ingat pesan gadis di tepi danau. Setiap kali senja datang, ia selalu mencari cahaya di dalam dirinya sendiri cahaya yang ia tahu akan selalu ada, meskipun malam tampak begitu pekat. (SELESAI)


21 Aksara edisi 30 | Juli 2024 P enulisan yang benar untuk Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) adalah dengan meletakkan angka peringatannya setelah kata 'HUT' dan sebelum nama negara. Misalnya, harus ditulis 'Selamat HUT ke-79 RI' bukan 'Selamat HUT RI ke-79'. Penulisan yang salah dapat menimbulkan kesan bahwa yang sedang merayakan ulang tahun adalah RI yang ke79, padahal negara kita hanya ada satu. Agar lebih memahami penulisan ucapan HUT ke79 RI yang benar, mari perhatikan beberapa contoh di bawah ini! 1. Penulisan yang benar: HUT ke-79 RI Penulisan yang salah: HUT RI ke-79 2. Penulisan yang benar: HUT ke-79 Republik Indonesia Penulisan yang salah: H.U.T.R.I ke-79 3. Penulisan yang benar: Selamat HUT ke-79 RI Penulisan yang salah: Selamat HUT RI ke-79 4. Penulisan yang benar: Hari Ulang Tahun ke-79 RI Penulisan yang salah: Hari Ulang Tahun RI ke-79 5. Penulisan yang benar: Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia Penulisan yang salah: Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79 6. Penulisan yang benar: Peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 RI Penulisan yang salah: Peringatan Hari Ulang Tahun RI ke-79 7. Penulisan yang benar: Selamat Ulang Tahun ke79 Republik Indonesia Penulisan yang salah: Selamat Hari Ulang Tahun RI ke-79 Penggunaan Kata Dirgahayu yang Benar Pada ucapan HUT ke-79 RI, banyak orang yang menggunakan istilah 'dirgahayu'. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dirgahayu berarti berumur panjang dan biasanya ditujukan kepada negara atau organisasi yang sedang memperingati hari jadinya. Namun, banyak masyarakat yang salah kaprah dan mengartikan 'dirgahayu' sama dengan 'selamat ulang tahun. Kesalahan dalam penggunaan kata dirgahayu pun sering kita temukan. Agar kesalahan tersebut tidak terulang, mari kita simak penggunaan dan penulisan kata 'dirgahayu' yang benar di bawah ini! 1. Penulisan yang benar: Dirgahayu RI Penulisan yang salah: Dirgahayu RI ke-79 2. Penulisan yang benar: Dirgahayu Republik Indonesia Penulisan yang salah: Dirgahayu HUT RI 3. Penulisan yang benar: Dirgahayu Kemerdekaan RI Penulisan yang salah: Dirgahayu Kemerdekaan RI ke-79 4. Penulisan yang benar: Dirgahayu Kemerdekaan Indonesia Penulisan yang salah: Dirgahayu Kemerdekaan Kita ke-79 Baca artikel detikjogja, "Penulisan Ucapan HUT Ke-79 RI yang Benar dan Contohnya, Awas Keliru!" selengkapnya https://www.detik.com/jogja/berita/d-7493169/penulisan -ucapan-hut-ke-79-ri-yang-benar-dan-contohnya-awaskeliru. BAHASA Penulisan Ucapan HUT Ke-79 RI yang Benar


22 Aksara edisi 30 | Juli 2024 ARTIKEL I ndonesia merupakan salah satu bangsa atau negara yang memiliki banyak perbedaan. Perbedaan-perbedaan tersebut menjadikan Indonesia kaya akan keberagaman. Masyarakat di Indonesia juga saling menghargai perbedaan yang ada. Mereka tidak saling membeda-bedakan dan menjelekkan suatu perbedaan dengan perbedaan yang lainnya. Perbedaan yang terdapat di Indonesia, seperti perbedaan agama, suku, ras, bahasa, dan lainnya. Masyarakat Indonesia memiliki beragam jenis agama atau kepercayaan yang dianut. Terdapat 6 agama yang ada di Indonesia, diantaranya yaitu Agama Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Budha, dan Khonghucu. Agama-agama tersebut tidak bisa disamakan karena memiliki aliran atau kepercayaan yang dianut masingmasing. Agama Islam merupakan agama terbesar yang ada di Indonesia. Selain perbedaan agama, di Indonesia juga memiliki banyak sekali perbedaan suku. Terdapat kurang lebih 1.340 suku di Indonesia. Suku-suku yang sering dijumpai di Indonesia yaitu Suku Betawi, Suku Sunda, Suku Jawa, Suku Aceh, Suku Batak, Suku Minangkabau, Suku Asmat, Suku Dani, Suku Bugis, dan masih banyak lagi. Sukusuku tersebut dibedakan dari tempat tinggal seseorang di suatu wilayah, serta memiliki tradisi dan budayanya masing-masing. Suku terbesar yang ada di Indonesia adalah Suku Jawa. Indonesia juga memiliki banyak perbedaan ras. Terdapat 4 ras yang ada di Indonesia, PERBEDAAN DI INDONESIA MEMBENTUK SUATU KEANEKARAGAMAN BANGSA Oleh : Aisha Azalia Citranti (XII-3/4)


23 Aksara edisi 30 | Juli 2024 diantaranya yaitu Ras Asiatic Mongoloid, Ras Malayan Mongoloid, Ras Papua Melasonoid, Ras Veddoid. Umumnya ras-ras tersebut dibedakan dari ciri-ciri tubuh seseorang. Ras yang mendominasi wilayah Indonesia adalah Ras Malayan Mongoloid. Selain itu, di Indonesia juga terdapat banyak perbedaan bahasa. Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan, karena setiap wilayah di Indonesia memiliki bahasa daerahnya masingmasing. Bahasa daerah tersebut yang sering mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Indonesia memiliki kurang lebih 715 bahasa daerah. Bahasa daerah yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia, yaitu Bahasa Jawa, Bahasa Sunda, Bahasa Madura, Bahasa Minangkabau, Bahasa Musi, Bahasa Bugis, Bahasa Banjar, Bahasa Aceh, Bahasa Bali, dan Bahasa Betawi. Bahasa Jawa merupakan bahasa daerah yang mendominasi wilayah Indonesia. Terdapat kurang lebih 100.000.000 jiwa yang menggunakan Bahasa Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Perbedaan-perbedaan tersebut menjadikan Indonesia memiliki banyak jumlah keanekaragaman. Walaupun begitu, masyarakat Indonesia tetap menghormati, menghargai, dan tidak menjelek-jelekkan perbedaan yang ada. Indonesia adalah salah satu negara yang masyarakatnya memiliki rasa toleransi yang tinggi. Bahkan perbedaan tersebut dijadikan pembelajaran untuk menambah wawasan. Contoh kegiatan atau peristiwa toleransi terhadap suatu perbedaan yaitu menghormati dan tidak mengganggu seseorang yang sedang melakukan ibadah walau berbeda agama. Selain itu, adanya sikap tolong-menolong antar warga ketika menjaga serta menertibkan keamanan setempat saat melaksanakan hari raya di agama manapun. Jadi, walaupun berbeda agama kita harus tetap membantu satu sama lain. Dimana kegiatan tersebut dapat menambah rasa toleransi dan saling menguntungkan satu sama lain. Perbedaan dapat menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak positifnya, yaitu bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kaya akan keberagaman, memiliki identitas bangsa yang berbeda dengan bangsa lain, masyarakatnya memiliki jiwa toleransi yang tinggi, dan lain-lain. Dampak negatifnya, yaitu munculnya banyak persaingan karena merasa paling unggul, memunculkan sikap etnosentrisme dan fanatisme yang berlebihan, dapat memunculkan konflik, munculnya kelompok rasis dan radikal, dan lainnya. Maka dari itu kita harus pandai-pandai bersikap dalam menghadapi suatu perbedaan yang ada. Sesuai dengan dampak positif perbedaan, Indonesia merupakan negara yang kaya akan keberagaman. Dimana keberagaman tersebut dapat menjadi ciri khas suatu bangsa atau negara. Jadi, kita sebagai warna negara harus mengupayakan agar perbedaan-perbedaan tersebut tidak luntur atau hilang. Upaya untuk menjaga keberagaman Indonesia agar semakin maju, yaitu saling menghargai dan membantu satu sama lain, tidak saling menjatuhkan, dan saling menjalin kebersamaan.


24 Aksara edisi 30 | Juli 2024 GALERI


Click to View FlipBook Version