1 Aksara Edisi 34 | November 2024 Website : sman10-semarang.sch.id
2 Aksara Edisi 34 | November 2024 AKSARA Pembina: Kepala Sekolah SMAN 10 Semarang (Akhirul Fatoni, SE), Penasehat: Wakasek Kurikulum, Wakasek Kesiswaan, Wakasek Sarpras, Wakasek Humas, | Pimpinan Redaksi:Abdul Azis, S.Pd, | Tim Redaksi: Rini Setyorini, S.Pd. Ummi Rohmah, S.Pd., Kandida, M.Pd., Adi Nur Heriyanto, S.Pd., M. Eko Aris M. S.Pd. Muhamad Imron, S.Pd., Didiet Chandra A., S.Pd., Yunita Khusnulia W., S.Pd., Fatkhurohman, S.Pd.I., Arif Drajat S., S.Pd., Bagus Atmaja, S.Pd. | Reporter : Tim Jurnalis Siswa, | Layout: Tim Desain. REDAKSI Assalamualaikum Wr Wb Selamat bersua lagi para pembaca setia Majalah Aksara! Kami segenap redaksi Majalah AKSARA mengucapkan puji syukur kepada Tuhan YME atas izinnya pada penerbitan ke-34 di tahun 2024 ini. Majalah Aksara memuat berbagai informasi tentang kegiatan di SMA Negeri 10 Semarang, tidak hanya informasi saja tetapi juga karya sastra guru dan siswa, karya ilmiah, dll. Dengan adanya majalah digital ini semoga dapat menambah informasi dan literasi bagi para pembaca khususnya warga SMA Negeri 10 Semarang. Kritik dan saran kami harapkan untuk perbaikan majalah ini. Pada kesempatan ini kami mengekspos tentang berbagai Kegiatan di SMANTEN dan Berbagai informasi lainnya. Kiriman tulisan atau karya dari siswa atau guru sangat kami harapkan. Semoga sajian kami bisa bermanfaat untuk warga SMAN 10 Semarang. Wassalamualaikum Wr Wb Redaksi DAFTAR ISI SAMPUL 1 SALAM REDAKSI 2 FIGUR 3 KABAR SMANTEN 4 KABAR SMANTEN 5 KABAR SMANTEN 6 KABAR SMANTEN 7 KABAR SMANTEN 8 KABAR SMANTEN 9 GALERI 10 GALERI 11 GALERI 12 OPINI 13 OPINI 14 KABAR SMANTEN 15 GALERI 16 GALERI 17 SASTRA 18 SASTRA 19 SASTRA 20 BAHASA 21 KABAR SMANTEN 22 GALERI 23 GALERI 24
3 Aksara Edisi 34 | November 2024 FIGUR
4 Aksara Edisi 34 | November 2024 P5 SUARA DEMOKRASI SUKSES GELAR PEMILOS 2024 KABAR Kegiatan proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Fase F SMAN 10 Semarang sukses menggelar Pemilihan Ketua OSIS, Kamis, 7 November 2024. Acara pemilihan berada di TPS-TPS yang berjajar di area parkir kendaraan siswa. Area parkir disulap menjadi sebanyak 11 TPS. Sebelas TPS yang beragam pilihan temanya tersebut merupakan representasi dari jumlah kelas XI yang sedang melaksanakan proyek. Di antara tema-tema yang dipilih oleh kelas yaitu: TPS 1 bertema wayang, TPS 2 bertema keraton, TPS 3 bertema kepahlawanan, TPS 4 bertema laut Indonesia, TPS-5 bertema budaya Bali , TPS 6 bertema batik nusantara, TPS 7 bertema wayang, TPS 8 bertema budaya Bali, TPS 9 bertema pahlawan, TPS 10 bertema budaya Betawi, dan TPS 11 bertema budaya Bali. Proyek yang berkolaborasi dengan Komisi Pemilihan OSIS dibuka oleh Kepala SMAN 10 Semarang. Dalam sambutannya beliau menekankan bahwa P5 dengan tema Suara Demokrasi ini merupakan pengamalan Pancasila sila ke-4, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. “P5 dengan tema Suara Demokrasi ini merupakan pengamalan Pancasila sila ke-4, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan,” tutur Kepala Sekolah Akhirul Fathoni. “Apalagi tema TPS-nya beragam seperti yang dipilih oleh kelas. Keberagaman merupakan fondasi persatuan dan kesatuan Indonesia dalam berdemokrasi,” lanjutnya. Di tempat terpisah koordinator P5 Suara Demokrasi, Abdul Azis, S.Pd. mengungkapkan bahwa subtema acara yaitu Bersuaralah Sebelum Bersuara Dilarang. Sedangkan keberagaman TPS-TPS memang sengaja dipilih untuk memberikan gambaran kepada peserta didik tentang keberagaman dari negara Indonesia. Pemilihan Ketua OSIS kali ini diikuti oleh 3 pasangan calon. Yaitu pasangan calon nomor urut 1 Muhammad Bintang-Evelyn Safira, pasangan calon nomor urut 2 Aufla Rachelia-Akhmad Satrio, dan pasangan calon nomor urut 3 Ghaitsaa Yasmine-Febrian Zea. (AA)
5 Aksara Edisi 34 | November 2024 KABAR SMANTEN GELAR CAMPUS EXPO TAHUN 2024 SMAN 10 Semarang menggelar Campus Expo tahun 2024 pada Selasa-Rabu, 19-20 November 2024. Kegiatan yang dilaksanakan di halaman belakang atau area parkir sekolah dikuti 12 kampus PTS dan 2 bimbingan belajar. Kampus tersebut adalah Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Universitas Semarang (USM), Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA), STIE BPD, Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS), UNIKA SOEGIJAPRANATA, Universitas Wahid Hasyim (UNWAHAS), BINUS University, UNISBANK,WIDYA USAHA, Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS), Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Semarang. Adapun 2 bimbingan belajar yaitu dari Ganesha Operation (GO), dan NEUTRON. Selain 12 kampus PTS dan Bimbel, sekolah juga menghadirkan Balai Besar Pelatihan Vokasi Dan Produktivitas (BBPVP) dulu bernama Balai Latihan Kerja (BLK) Semarang. Kehadiran BBPVP dalam rangka memberikan gambaran programprogram pelatihan terhadap siswa yang berorientasi bekerja setelah lulus nantinya. Hal ini sesuai dengan tugas dari BBPVP yaitu melaksanakan pelatihan vokasi dan peningkatan produktivitas, peningkatan kompetensi instruktur dan tenaga pelatihan, sertifikasi kompetensi, dan uji coba program, sistem dan metode pelatihan vokasi dan peningkatan produktivitas, serta konsultansi dan peningkatan jejaring di bidang pelatihan vokasi dan produktivitas. Kepala SMAN 10 Semarang, Akhirul Fathoni, SE saat membuka acara menyampaikan dengan adanya campus expo dapat memberi wawasan kepada siswa tentang kampus-kampus swasta khususnya di Kota Semarang. Acara dibuka dengan pemotongan pita sebagai simbolis tanda dimulainya acara. "Manfaatkan kegiatan ini sebagai tambahan informasi untuk semua siswa yang ingin kuliah, untuk mencari berbagai informasi tentang perguruan tinggi khususnya perguruan tinggi swasta,” pinta Kepala SMAN 10 Semarang. Pada inti kegiatan ini diawali dengan pemaparan dari perwakilan tiap stan dan kampus. Tiap pemapar diberi kesempatan mempresentasikan berbagai jurusan, fasilitas dan kelebihan universitas masing-masing. dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Selain itu, para siswa bisa mengunjungi langsung pada stan yang tersedia untuk bertanya lebih dalam tentang kampus yang diminati. Harapannya kegiatan seperti ini terus dilaksanakan setiap tahun, supaya siswa dapat termotivasi dan siswa yang hendak meneruskan studi ke perguruan tinggi lebih banyak. (Humas)
6 Aksara Edisi 34 | November 2024 KABAR Tim Pendampingan Akademik SMA Negeri 10 Semarang sukses menyelenggarakan Character Building Parenting Sabtu, 2 November 2024 kemarin. Kegiatan yang bertemakan Merajut Keharmonisan untuk Mewujudkan Impian diperuntukkan bagi siswa Calon Elligible 2024/2025. Acara ini mendatangkan narasumber Dosen Psikologi UNDIP, Ibu. Dra. Darosy Endah Hyocyamina, M. Pd. sekaligus pakar parenting dan penggiat Keluarga Indonesia dan Gerakan Indonesia Beradab. Tujuan dari penyelenggaraan kegiatan dengan melibatkan Orangtua Siswa dan Sekolah merupakan kegiatan penguatan Parenting yang dihadiri siswa bersama orang tua/ wali siswa kelas XII untuk menyamakan komunikasi dalam menentukan masa depan Pendidikan dan karir setelah Pendidikan menengah yang ditempuh sekaligus komitmen bersama dalam membentuk calon lulusan SMA Negeri 10 yang berkarakter. Kegiatan Parenting ini dibagi dalam tiga sesi, yaitu sesi Character Building Siswa bertempat di Masjid Rahmatan Lil Alamin, kemudian pukul 10.00 WIB, selama siswa mengikuti sesi games kolaborasi Bbrsama tim, orang tua dan wali siswa dikumpulkan di Ruang Multimedia juga diberikan materi penguatan chacter building oleh Ibu. Dra. Darosy Endah Hyocyamina, M. Pd bersama tim dan diakhiri dengan sesi foto bersama, pembagian bunga tanda cinta anak kepada orangtua serta sesi sharing orang tua dan siswa di Masjid kembali. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 07.30 WIB sampai dengan pukul 12.00 WIB. Orang tua sebagai support system yang pertama SMA Negeri 10 Semarang Sukses Selenggarakan Character Building Parenting
7 Aksara Edisi 34 | November 2024 KABAR dan utama dalam menentukan paradigma sukses setiap anak. Sukses yang dimaksud tidak hanya sukses secara akademis, akan tetapi anak juga harus sukses secara spiritual, emosional, sosial dan jasmani. Orang tua sebagai penopang pertama dan utama. Keluarga memegang peran penting dalam menentukan arah sukses dan karier anak di masa yang akan datang. Pola asuh pada anak akan berbeda pada masing-masing orang tua karena setiap keluarga memiliki kondisi-kondisi tertentu yang berbeda corak dan sifatnya antara keluarga yang satu dengan keluarga yang lain. Semua orang tua pasti ingin anak-anaknya memiliki masa depan yang baik. Sehingga atas dasar itulah, setiap orang tua berharap anak-anaknya sukses. Kesuksesan itu sendiri bagi para orang memang terkesan bukan sesuatu yang mudah untuk diwujudkan, orangtua memiliki kontribusi terbaik bagi putra – putri mereka agar memiliki masa depan yang lebih baik nantinya. Dalam kegiatan ini, sekolah bersama orangtua berkolaborasi meningkatkan motivasi siswa Kelas XII SMA Negeri 10 Semarang dalam menentukan masa depan dan pendidikan karir anak agar harmonis dan tercapai Impian yang dinginkan. Dengan penyamaan persepsi antara orangtua, siswa dan sekolah diharapkan peningkatan character dapat menjadi kunci suksesnya SMA Negeri 10 dalam SNBP 2024 ini dengan jumlah diterima diperguruan tinggi sesuai dengan yang dipilih anak semakin berpeluang besar dan pilihan yang dilakukan sesuai dengan bakat prestasi yang dimiliki oleh anak sebagai peserta didik dalam mewujudkan pendidikan dan karir di masa yang akan datang yang lebih cemerlang. Oleh: Asih Rahayu | AA
8 Aksara Edisi 34 | November 2024 KABAR DEBAT CALON KETUA OSIS DIIKUTI 3 PASANGAN Tiga pasangan calon ketua OSIS SMAN 10 Semarang ikuti debat yang di selenggarakan oleh Komisi Pemilihan OSIS, Senin, 4 November 2024. Ketiganya adalah pasangan nomor urut 1 Muhammad Bintang Naufal dan Evelyn Safira Christanto, pasangan calon nomor urut 2 Aufla Rachelia Krisnawati dan Akhmad Satrio Kusumo Prawiro dan pasangan calon nomor urut 3, Ghaitsaa Yasmine Alayna Faalihah dan Febrian Zea Saputra. Debat diawali dengan pemaparan visi dan misi dari masing-masing pasangan calon. Visi misi dari masing-masing pasangan calon sebagai berikut. Visi dari pasangan calon nomor urut 1 yaitu mewujudkan OSIS SMAN 10 Semarang sebagai organisasi yang KREDIBEL ( Komunikatif, Responsif, Disiplin, dan Berbudi Luhur ) bagi siswa SMA Negeri 10 Semarang dengan mengedepankan kepribadian yang unggul dan berkarakter sesuai dengan Pancasila serta turut andil dalam mensukseskan SMANTEN Peduli Hijau. Sedang misinya yaitu 1) menciptakan komunikasi yang harmonis dan terbuka antar pengurus OSIS dengan seluruh Warga SMA Negeri 10 Semarang. 2) mengembangkan soft skill dan hard skill serta karaktersiswa yang berkepribadian unggul dan berlandaskan Pancasila. 3) menjadikan lingkungan SMA Negeri 10 Semarang sebagai lingkungan yang Asri dan Serasi dengan berpartisipasi SMANTEN Peduli Hijau. Visi dari pasangan calon nomor 2 yaitu menjadikan OSIS SMA Negeri 10 Semarang yang KHARISMA (Kreatif Harmonis Inovatif Sportif dan Mandiri,) serta mengembangkan potensi siswa siswi SMA Negeri 10 Semarang yang berkarakter, kreatif, dan peduli. Adapun misinya yaitu 1) membentuk lingkungan SMA Negeri 10 Semarang yang peduli terhadap kesehatan, kebersihan, dan kelestarian lingkungan melalui kegiatan kampanye dan aksi nyata. 2) meningkatkan peran OSIS SMA Negeri 10 Semarang dalam mendukung kegiatan
9 Aksara Edisi 34 | November 2024 KABAR sekolah, seperti kegiatan akademik, ekstrakurikuler, dan sosial. 3) meningkatkan kualitas siswa siswi SMA Negeri 10 Semarang yang memiliki sikap 5TIF (adapTIF, produkTIF, inovaTIF, kompetiTIF, dan komunikaTIF). 4) merealisasikan inovasi kerja yang mendukung pengembangan bakat dan minat siswa dalam bidang akademik dan nonakademik. Visi dari pasangan terakhir yaitu Menciptakan OSIS SMA Negeri 10 Semarang sebagai agen perubahan yang dapat mengajak seluruh warga sekolah untuk mengimplementasikan nilai - nilai pancasila agar berintegritas, berkarakter, dan komunikatif. Misinya adalah 1) Memperkuat solidaritas, kerjasama, dan komunikasi yang baik antar organisasi, siswa, dan guru. 2) Meningkatkan kepeduliam seluruh warga SMA Negeri 10 Semarang untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. 3) Menciptakan lingkungan sekolah yang positif dengan menerapkan dan menjunjung tinggi nilai pancasila, kedisiplinan, dan tanggung jawab. 4) Menjalin hubungan yang baik antar intern dan ekstern SMA Negeri 10 Semarang. Pada sesi pendalaman visi misi dan program kerja dengan saling bertanya antarpasangan, suasana menjadi lebih hidup. Namun mereka masih terkesan saling segan untuk saling menjatuhkan dalam acara debat tersebut. Dalam debat tersebut juga ada hal yang berbeda, yaitu banyaknya atribut partai-partai pendukung untuk masing-masing pasangan calon. Atributatribut tersebut merupakan bagian dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema Bersuaralah Sebelum Bersuara Dilarang. (AA)
10 Aksara Edisi 34 | November 2024 GALERI
11 Aksara Edisi 34 | November 2024 GALERI
12 Aksara Edisi 34 | November 2024 GALERI
13 Aksara Edisi 34 | November 2024 OPINI A da hal yang penting didiskusikan bersama terkait konsep pendidikan, terutama di era kurikulum merdeka ini. Hal tersebut yaitu filosofi pendidikan yang “berhamba” pada murid. Kata berhamba inilah yang menjadi perdebatan, bahkan di kalangan para guru sendiri. Jika kita menilik arti kata hamba pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti hamba yaitu abdi ; budak belian. Dalam Islam, hamba merupakan seorang yang taat dan tunduk kepada Tuhan, tanpa menolak, membantah, atau membangkang perintah-Nya. Dari beberapa makna hamba di atas, mungkin dari kita akan berpikir pantaskah seorang guru berhamba pada murid? Konsep pendidikan yang berhamba pada murid muncul pada salah satu modul dalam program pendidikan guru penggerak sebagai pemikiran dari Ki Hadjar Dewantara. Dalam konteks implikasinya guru harus mampu memahami dan memenuhi kebutuhan murid agar proses pembelajaran dapat berjalan efektif, efisien, dan menyenangkan. Dari pihak yang setuju, mereka beranggapan bahwa gagasan utama menghamba pada murid saat ini digemakan kembali tentu bukan tanpa alasan, karena fakta yang terjadi di lapangan, tidak sedikit ketika guru bersikap otoriter memaksakan kehendaknya dalam pembelajaran di kelas, sehingga murid belum merasakan kemerdekaannya. Oleh sebab itu, guru perlu merancang dan melaksanakan pembelajaran yang mampu memfasilitasi keberagaman murid. Namun, bagi pendapat yang kontra atau tidak setuju, berargumen bahwa jika memang konsep menghamba diartikan memberikan pembelajaran yang mampu menyesuaikan keberagaman murid dan memerdekakannya, maka tidak seharusnya hal tersebut menggunakan kata hamba. Kata hamba lebih tepat ditujukan untuk orang yang merendahkan diri kepada Tuhan dan benar-benar tunduk terhadap segala yang diperintahkan dan dilarang oleh Tuhan. Walaupun dari pihak yang setuju mengatakan bahwa kata berhamba tidak serta merta tunduk kepada murid, tetapi jika kita melihat makna secara umum, seorang hamba kedudukannya lebih rendah, sehingga dari pihak kontra mengatakan bahwa kata berhamba tersebut tidak tepat digunakan untuk pendidikan, apalagi guru yang berhamba pada murid. Kekhawatiran pihak yang kontra adalah konsep guru yang berhamba pada murid dapat mengakibatkan munculnya murid yang merasa mereka lebih tinggi kedudukannya terhadap guru, dampaknya adalah murid yang tidak menghormati guru dan berlaku seenaknya. Dari perdebatan tersebut, penulis mengajak kembali merefleksikan bagaimana perkembangan REFLEKSI HARI GURU NASIONAL 2024 GURU BERHAMBA PADA MURID? Didiet Chandra Ariadi, S.Pd. Guru SMA Negeri 10 Semarang
14 Aksara Edisi 34 | November 2024 OPINI pendidikan saat ini, terutama mengenai rentannya profesi guru. Berbagai kasus guru yang dianiaya atau dilaporkan kepada pihak berwajib, bahkan dilakukan oleh orang tua yang terjadi akhir-akhir ini, merupakan bukti bahwa profesi yang sangat mulia ini sangat rentan. Guru SMP Raden Rahmat, Balongbendo, Sidoarjo, Sambudi dikasuskan oleh orang tua murid pada tahun 2016. Sambudi saat itu diduga mencubit murid berinisial SS karena tak melaksanakan kegiatan salat berjamaah di sekolah. Zaharman, Guru SMAN 7 Rejang Lebong, mengalami kebutaan setelah diketapel orang tua murid pada Selasa, 1 Agustus 2023 lalu hanya karena menegur murid yang kepergok merokok di sekolah. Guru SD Plus Darul Ulum, Jombang, Khusnul Khotimah dilaporkan orang tua murid ke polisi karena dianggap lalai dalam mengawasi murid saat jam kosong. Guru tersebut dilaporkan pada Februari 2024 lalu. Khusnul Khotimah kemudian ditetapkan sebagai tersangka lantaran muridnya ada yang terluka di bagian mata. Muridnya terluka di bagian mata kanan akibat lemparan kayu saat bermain di ruang kelas, sedangkan saat itu Khusnul tidak berada di kelas. Terakhir ada guru honorer SDN 4 Baito, Konawe Selatan, Supriyani dilaporkan orang tua murid atas tuduhan penganiayaan kepada murid April 2024 lalu. Berdasarkan keterangan orang tua murid yang merupakan anggota polisi, Aipa Dibowo, laporan ini diajukan setelah dia melihat terdapat luka memar di paha anaknya. Namun, proses hukum dalam kasus ini menuai kontroversi, mulai dari dugaan pelanggaran kode etik, hingga adanya isu permintaan uang damai sebesar 50 juta rupiah yang diminta orang tua murid. Dari berbagai kasus tersebut, banyak kejadian yang kita lihat di media sosial, guru yang hanya mendiamkan atau tidak menegur murid yang melakukan pelanggaran karena takut dilaporkan polisi. Bahkan hal tersebut dijadikan parodi di media sosial. Dari berbagai kasus tersebut bisa kita lihat seolah-olah murid memiliki kuasa atau bahkan terkesan kurang hormat, bahkan kurang ajar kepada guru. Murid menjadi “cengeng” jika ditegur atau dihukum sedikit oleh guru dan akan melaporkannya kepada orang tua, kemudian orang tua akan melaporkannya kepada polisi. Oleh sebab itu, menurut pandangan pribadi penulis setelah melihat berbagai sisi, kalimat guru berhamba kepada murid tidaklah tepat. Jika melihat maknanya, guru akan berada dalam posisi lebih rendah dari murid. Seorang hamba harus merendahkan diri. Dikhawatirkan akan muncul murid-murid yang tidak bermoral, bersikap tidak hormat kepada guru bahkan berani kepada guru. Padahal semestinya murid harus hormat kepada guru karena guru merupakan orang tua yang ada di sekolah dan barokahnya ilmu ketika kita mampu menghormati guru.
15 Aksara Edisi 34 | November 2024 KABAR Lets go lets go PGRI adalah sepenggal lirik dari yel-yel SMAN 10 Semarang untuk lomba dalam rangka memperingati HUT ke-79 Persatuan Guru Republik Indonesia se-Kecamatan Genuk. Lomba yang dihelat pada Sabtu, 30 November 2024 di lapangan Bangetayu Wetan. Pukul 06.00 WIB para personil lomba yel-yel sudah mulai berdatangan ke sekolah untuk melakukan rias wajah dan memakai kostum. Kostum berupa rumbairumbai dan hiasan kepala berupa bulu-bulu serta riasan wajah yang didominasi garis-garis warna putih sebagai ciri dari adat Papua menjadi pilihan. Kurang lebih satu jam setengah merias diri, tim yel-yel segera meluncur ke lokasi lomba yang jaraknya kurang lebih 5 km dengan armada Si Tayo Biru. Sesampainya di lokasi, suasana lapangan sudah ramai. Suara panitia yang mengatur barisan terdengar lantang melalui sound system. Peserta apel telah dibariskan dengan rapi dan apel pembukaan segera dimulai. Tim yel-yel segera berbaris di belakang anggota PGRI dari SMAN 10 Semarang yang sudah hadir terlebih dahulu. Setelah apel pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan jalan sehat terlebih dahulu. Jalan sehat diikuti oleh anggota PGRI se-Kecamatan Genuk dengan mengambil rute sekitaran Lapangan Bangetayu Wetan. Satu per satu tim yel-yel maju untuk tampil di depan dewan juri. No Undi satu, undi dua, undi tiga, undi empat telah menampilkan yel-yel masing-masing. Tibalah saatnya Tim yel-yel SMAN 10 Semarang untuk tampil. Para official tim menata properti yang akan digunakan di tengah lapangan. Iringan musik mulai terdengar, dengan penuh semangat dan wajah ceria tim yel-yel SMAN 10 Semarang mulai memasuki lapangan membentuk pola lantai dengan koreografi yang menarik. Selama kurang lebih tiga menit kombinasi gerakan yang menghentak penuh semangat, mengalun dengan kelembutan sesuai dengan irama musik dan penuh ekspresi mewarnai penampilan tim SMAN 10 Semarang. Ripno Aji berlari dengan tongkat yang di ujungnya bendera PGRI berkibar bersamaan dengan formasi yang menampilkan tulisan PGRI secara bergantian menambah semangat dan antusias. Tulisan PGRI berwarna putih yang tiap hurufnya tertempel di media berwarna merah mengkilat berukuran 50 x 50 tampak kontras dengan media yang berukuran sama berwarna silver yang mengelilinganya. Dengan sedikit digoyangkan dan ditambah sinar matahari yang menerpanya menjadikan kilatan merah dan silver menjadi tampilan yang memukau. Selain itu, lirik yelyel juga menggugah semangat. Misalnya saja lirik ini yang dinyanyikan dengan tempo cepat. Dengan ilmu / dengan hati / dengan cinta / dedikasi / P G R I maju jaya. Ada juga lirik yang menggambarkan optimisme yang tinggi. Misalnya cerdas negriku / maju negriku / teguh dalam sumpah / kuat dalam janji / P G R I untuk bangsa maju jaya. Saat tiba pengumuman, tim yel-yel SMAN 10 Semarang dinyakan sebagai pemenang kedua. Sorak sorai segera menyeruak dari para official dan tim yel-yel. Wajah-wajah ceria dan gemuruh tepuk tangan menggema di pojok lapangan sisi selatan sebagai tanda apresasi dari peserta jalan sehat dan yel-yel. “Bukan kemenangan yang kami kejar,” ungkap Ripno Aji W., S.Pd. leader dari Tim Yel-yel SMAN 10 Semarang. “Kami hanya berusaha tampil lebih baik daripada saat latihan, “ tambahnya. Di tempat terpisah Ketua PGRI ranting SMAN 10 Semarang, Dedi Setiyono, S.Pd. mengapresiasi penampilan tim yel-yel yang bisa tampil kompak, walaupun persiapan hanya kurang lebih 3 hari. (MBD) LOMBA YEL-YEL PGRI, SMANTEN JUARA 2
16 Aksara Edisi 34 | November 2024 GALERI
17 Aksara Edisi 34 | November 2024 GALERI
18 Aksara Edisi 34 | November 2024 SASTRA Rahasia Si Burung Cantik Oleh : Yolentta Sekar XI-11 Pada zaman dulu kala, di dalam hutan hiduplah seekor Burung Kakak Tua yang memiliki bulu berwarna hitam. Burung Kakak Tua ramah dan suka membantu binatang lain. Tapi Burung Gagak selalu mengejeknya karena menganggap bulu hitam Burung Kakak Tua pembawa sial. Saat itu, Burung Gagak adalah burung yang paling cantik diantara burung lainnya karena bulunya putih bersih. Namun Burung Gagak memiliki sikap sombong dan suka mengejek binatang lain. Suatu hari, Burung Kakak Tua sedang mengumpulkan biji-bijian di dalam batang pohon besar. Hari itu Burung Kakak Tua terlihat sangat sibuk menata sarangnya yang ada di dalam batang pohon itu. Tidak jauh dari sana terlihat Burung Gagak sedang dipuji-puji oleh binatang lain karena memamerkan
19 Aksara Edisi 34 | November 2024 SASTRA kecantikan bulunya. “Cantik sekali bulumu itu, Burung Gagak. Aku ingin memiliki bulu putih bersih sepertimu.” Kata Burung Merpati memuji Burung Gagak. Burung Gagak pun terkekeh merasa tersanjung. “Terimakasih. Dan lihatlah Burung Kakak Tua.” Semua binatang melihat kearah Burung Kakak Tua yang masih sibuk mengumpulkan makanan ke dalam sarangnya. “Menurutmu, mengapa Burung Kakak Tua memiliki bulu hitam?” Tanya Kura-kura. “Karena ia terlalu banyak bekerja sampai lupa mengurus bulunya yang jelek.” Tawa Burung Gagak. “Hei Burung Gagak, jangan mengejek teman seperti itu!” Tegur Kancil. Burung Gagak berhenti tertawa. “Kancil… Kancil… Mengapa kau bersikap sok pintar? Biarlah dia tahu kalau bulunya memang jelek.” Burung Gagak tertawa lagi dan Kancil pergi karena sudah malas menghadapi sikap sombong Burung Gagak. “Kancil benar,” Ucap Burung Merpati menyadari bahwa dari tadi Burung Gagak hanya mengejek Burung Kakak Tua. “Aku setuju, Burung Kakak Tua memang tidak secantik kau, tapi dia sangat baik,” Tambah Kurakura mendukung perkataan Kancil. Burung Gagak tidak suka ketika ia dibandingbandingkan dengan kebaikan Burung Kakak Tua. Burung Gagak semakin geram dan akhirnya terbang ke tempat lain dimana ia akan dipuji lagi karena bulu cantiknya. Sedangkan Burung Kakak Tua sudah selesai dengan kesibukannya. Kancil menghampiri sarang Burung Kakak Tua. “Halo, Burung Kakak Tua.” Sapa Kancil ramah. Burung Kakak Tua tersenyum melihat kehadiran Kancil. “Halo, Kancil. Apakah ada sesuatu yang perlu kubantu?” Dengan murah hati Burung Kakak Tua siap membantu Kancil. Tapi ternyata Kancil menghampiri Burung Kakak Tua bukan untuk meminta bantuan. “Tidak, Burung Kakak Tua. Aku hanya ingin bertanya, mengapa kau terlihat sangat sibuk pagi ini?” Tanya Kancil. “Lihatlah ke langit, awan sudah gelap, pasti nanti siang akan ada hujan badai. Aku harus mempersiapkan makan jika nanti aku lapar saat hujan badai,” Jelas Burung Kakak Tua. Kancil mengangguk. “Baiklah, Burung Kakak Tua. Kalau begitu aku akan segera mencari tempat berlindung.” Lalu ia berjalan pergi. Siang hari pun tiba, awan sudah berkumpul di atas hutan, langit juga berubah menjadi gelap. Benar perkataan Burung Kakak Tua, dan untunglah ia sudah mempersiapkan segalanya. Tak lama kemudian hujan badai pun membasahi hutan. Burung Gagak secepatnya mencari tempat berlindung. Namun pada saat yang sama, Burung Gagak merasa kelaparan karena tadi pagi ia sibuk memamerkan bulu cantiknya pada binatangbinatang di hutan. “Aku lapar…” Keluh Burung Gagak sudah tidak tahan lagi. Akhrinya Burung Gagak terbang ke danau kecil ditengah hujan badai untuk mencari ikan. Air hujan membuat pengelihatan Burung Gagak menjadi buram. Ia asal mendarat, tapi ternyata Burung Gagak mendarat di sebuah lumpur dekat danau kecil itu.
20 Aksara Edisi 34 | November 2024 SASTRA “Buluku yang cantik…” Gumam Burung Gagak melihat bulu sayapnya terkena lumpur kotor itu dan menjadi warna hitam. “Tolong! Tolong!” Seru Burung Gagak panik, berharap ada yang mau menolongnya di saat hujan badai. Tak jauh dari situ, Burung Kakak Tua terbangun dari tidur siangnya karena mendengar suara meminta tolong. Burung Kakak Tua melihat seekor burung berbulu putih bersih terjebak lumpur. Walau hujan badai masih belum reda, tapi karena kebaikan hati, Burung Kakak Tua rela terbang untuk menolongnya. Saat terbang menerjang hujan badai, bulu Burung Kakak Tua berubah menjadi warna-warni indah. Sedangkan bulu putih bersih Burung Gagak berubah menjadi hitam. “Tolong! Tolong!” Burung Gagak sekali lagi berteriak meminta tolong. Dari kejauhan, Burung Gagak samar-samar melihat seekor burung berbulu warna-warni seperti pelangi. Burung itu mendekati Burung Gagak. “Burung Gagak, ini aku!” Ternyata itu Burung Kakak Tua. “Tolong aku! Tolong aku!” Teriak Burung Gagak, ia hanya ingin selamat dari lumpur kotor itu. Burung Kakak Tua meraih ranting panjang lalu ia arahkan ujung ranting itu pada Burung Gagak, dan Burung Gagak pun berhasil ditarik keluar dari lumpur itu. Burung Kakak Tua menuntun Burung Gagak untuk berlindung di sarangnya. Burung Gagak masih belum mengenali siapa burung cantik yang telah menolongnya Setelah masuk ke dalam sarang Burung Kakak Tua, Burung Gagak baru mengenali bahwa burung cantik itu ternyata Burung Kakak Tua yang selama ini diejek karena bulu hitamnya. “Burung Kakak Tua?” Tebak Burung Gagak. “Iya, ada apa?” Burung Kakak Tua pun melihat bulu-bulunya berubah menjadi lebih berwarna karena terkena hujan. Lalu Burung Kakak Tua melihat bulu-bulu Burung Gagak yang berubah menjadi warna hitam. “Burung Gagak mengapa bulumu berubah?” Burung Gagak langsung menyadari bahwa seluruh tubuhnya sekarang berwarna hitam. Namun Burung Gagak tidak memperdulikan bagaimana pun penampilan dirinya, ia masih merasa bersalah. “Maaf, Burung Kakak Tua, selama ini aku selalu sombong dan mengejek bulu hitam mu.” Mata Burung Gagak berlinang air mata. Burung Kakak Tua segera memeluk Burung Gagak dengan kedua sayap indahnya. “Tidak apa-apa yang penting kau selamat.” Kebaikan hati Burung Kakak Tua tidak pernah berubah walaupun ia menjadi lebih cantik. Dari kisah ini kita dapat belajar untuk tidak bersikap sombong apalagi mengejek orang lain hanya karena fisiknya, tapi bertemanlah dengan mereka dan bersikap baik hati pada siapa pun. SELESAI
21 Aksara Edisi 34 | November 2024 BAHASA 11 Kosa Kata Baru dan Unik dalam KBBI P ernah dengar kata Pramusiwi? Pranala? Gawai? Kata-kata tersebut adalah katakata baru di Bahasa Indonesia, yang muncul bersamaan dengan era teknologi saat ini. Kata-kata tersebut digunakan untuk menggantikan kebiasaan kita menggunakan Bahasa Inggris. Kata seperti “Unduh” yang menggantikanDownload, “Unggah” yang menggantikan Upload, “Simpan” yang menggantikan Save, dan “Potong” yang menggantikan Cut ,sudah sering kita gunakan dalam penggunaan teknologi. Ternyata masih ada beberapa kata yang terlalu baru dan unik bermunculan dalam KBBI. Berikut penulis paparkan beberapa kata baru yang masih begitu jarang digunakan. 1.Gawai Gawai adalah kata yang digunakan untuk menggantikan kata Gadget. Jangan terkejut, karena gawai juga memiliki arti sebagai perkakas atau alat. Ponsel, laptop, tab, komputer dan sebagainya secara tidak langsung juga berupa alat atau perkakas. Kata Gadget, atau sering dieja gejed, sudah terlalu terbiasa diucapkan oleh masyarakat Indonesia. Saat ini, media cetak dan daring nasional sudah mulai menggunakan kata Gawai untuk menggantikan Gadget. 2.Pramusiwi Masih terbiasa menyebut kata babysitteruntuk penjaga dan pengasuh bayi? Tenang. Dalam Bahasa Indonesia, babysitter berarti Pramusiwi. Biasakan, yah. 3.Tetikus Ehm, silakan arahkan kursor tetikus Anda ke sudut kiri situs ini. Kalian tahu apa arti tetikus, kan? 4. Warganet Warganet muncul untuk menggantikan kata Netizen. Sebelumnya, kata Netizen juga muncul sebagai plesetan dari kata Citizendi internet. Jadi, siap-siap mendirikan RW (Rukun Warganet) di grup Facebook Anda. 5. Pranala Kata Pranala muncul untuk menggantikan kata Hyperlink atau Link, yang sudah terbiasa disebut dalam bahasa IT. 6. Daring dan Luring Daring muncul untuk menggantikan online. Daring juga akronim dari dalam jaringan. Sedangkan Luring adalah akronim dari luar jaringan muncul untuk menggantikan kata offline. 7. Swafoto Swafoto berarti foto sendiri, atau mengambil foto dengan usaha sendiri. Kata ini muncul untuk menggantikan kata selfie. 8. Peladen Mirip profesi seseorang yang bertugas untuk meladeni. Tapi, faktanya kata peladen muncul untuk menggantikan kataserver. 9. Komedi Tunggal Frase ini muncul untuk menggantikan frasestand up comedy yang sebenarnya kalau dialihbahasakan menjadi komedi berdiri. 10. Saltik Seperti daring dan luring, kata Saltik juga merupakan akronim, yang berarti Salah Ketik. Langsung tahu kan, kata ini untuk menggantikan kata apa? 11. Derau Noise yang sebenarnya berarti ribut, sering pula digunakan untuk suara yang tidak diperlukan dalam satu rekaman suara atau video. Kata noise itu digantikan oleh kata Derau.
22 Aksara Edisi 34 | November 2024 KABAR UPACARA HARI GURU NASIONAL DI SMANTEN BERJALAN LANCAR SMA Negeri 10 Semarang melaksanakan upacara memperingati Hari Guru Nasional, Senin tanggal 28 November 2024 dengan lancar. Upacara kali ini berbeda dengan upacara di hari biasanya, karena seluruh petugas upacara dilaksanakan oleh Bapak/ Ibu guru SMA Negeri 10 Semarang, dan Kepala Sekolah bertindak sebagai pembina upacara. Dalam upacara peringatan Hari Guru 2024 berisi serangkaian agenda, salah satunya adalah pembacaan sambutan dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. Hari Guru tahun ini mengambil tema Guru Hebat Indonesia Kuat. Tema tersebut mempunyai tiga makna. Pertama, penegasan tentang arti dan kedudukan penting para guru. Kedua, guru tidak hanya berperan sebagai agen pembelajaran, tetapi juga agen peradaban. Ketiga, guru menentukan kualitas sumber daya manusia, generasi bangsa yang melanjutkan perjuangan dan bertanggung jawab memajukan bangsa dan negara. Guru yang hebat menentukan kualitas pembelajaran kualitas lulusan dan kualitas sumber daya manusia. Untuk memeriahkan acara Hari guru Nasional, SMA Negeri 10 Semarang juga menampilkan flasmob. Flasmob ditampilkan oleh bapak/ibu guru yang mengenakan seragam SMA. Semua guru dan siswa terhibur dengan adanya flasmob tersebut. Sebagai ungkapan syukur, diadakan pemotongan tumpeng oleh Kepala Sekolah, Bapak Akhirul Fathoni. Pemotongan tumpeng diserahkan kepada salah satu guru senior yang telah mengabdikan diri di dunia pendidikan SMA Negeri 10 Semarang. Acara hari ini ditutup dengan pemberian bunga dan ucapan terima kasih dari siswa-siswi kepada Bapak/Ibu guru kesayangan mereka. Rasa haru, bahagia dan bangga mewarnai hari Guru Nasional tahun ini. (Humas)
23 Aksara Edisi 34 | November 2024 GALERI
24 Aksara Edisi 34 | November 2024 GALERI