The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by zeifulsmeser, 2021-04-17 04:17:47

Hafal Al-Qur'an Itu Emang Keren

Hafal Al-Qur'an Itu Emang Keren

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

prosesi ini, Insyaa Allah.

Tarik nafas dalam-dalam,…

Kemudian hembuskan!… (Lakukan 3 kali)

Anda boleh sambil tidak pejamkan mata dan
tetaplah bernafas dengan alami

Biarkan semua pikiran apa pun tidak perlu berusaha
mengosongkannya.

Biarkan “mereka” pergi dan pikiran perasaan
menjadi semakin tenang.

Bismillahirrahmanirrahim…

Kita mulai…

Hitungan mundur buatlah lebih santai dan lebih
rileks. 3…., 2….., 1…. dan 0

Saat tubuh, pikiran dan perasaan sudah terasa
mulai semakin rileks, santai, nyaman dan khusyu’. Inilah
kondisi yang memungkinkan seseorang untuk mampu
menghafal 1 baris 1 menit, 15 menit satu halaman
kemudian 15 menit melancarkan. Sehingga 30 menit
bisa setoran hafalan 1 halaman.

Pengalaman dari 3100 alumni penghafal Al-Qur’an
di Yayasan Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional dalam
21 angkatan ini dapat disimpulkan seperti berikut ini.

Pada awalnya juz 30 membutuhkan waktu rata-rata
menghafal sekitar 5 menit sampai 5 jam per halamannya.

51

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

Juz 29 butuh waktu menghafal 2-7 jam hafalan
perhalamannya.

Juz 1-5 butuh waktu menghafal 1-5 jam hafalan per
halamannya.

Juz 6-10 butuh waktu menghafal 45 menit sampai 3
jam hafalan per halamannya.

Juz 11-20 butuh waktu rata-rata menghafal 15 menit
sampai 30 menit hafalan per halamannya.

Juz 21-28 butuh waktu menghafal 7 menit sampai
20 menit hafalan per halamannya.

Asumsinya Anda menghafal dimulai dari juz 30, 29,
kemudian juz 1, 2, 3, dst sampai juz 28.

Ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang
mudah menghafal Al-Qur’an. Dan semua itu tidak
terlepas dari peran Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang
memudahkannya.

Proses cepat menghafal Al-Qur’an itu hanya bisa
didapatkan jika meraih kenikmatan menghafal Al-
Qur’an. Semakin cepat-cepat ingin hafal Al-Qur’an
justru hasilnya lambat hafalnya.

Sebaliknya jika menikmati bacaan Al-Qur’an disertai
tadabbur ternyata banyak terjadi setiap halaman demi
halaman berhasil disetorkan dengan menikmati alur
makna Al-Qur’an serasa membaca novel yang tebal
namun semakin asyik dan nikmat.

52

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

Sumber:

https://www.hafalquransebulan.com/rahasia-1-baris-berhasil-
dihafal-1-menit/

53

Menghafal Al-Quran
Meningkatkan Kecerdasan

Dalam pembahasan psikologi umum dan
psikologikognitif,terdapatpembahasantentang
memori, yaitu ingatan, sebagaimana yang
telah kita ketahui bersama, memoriterbagi menjadi
beberapa macam, di antaranya adalah long term
memory (memorijanga panjang, dan short term
memory (memori jangka pendek).

Dalam persfektif psikologi kognitif, di pembahasan
memori jangka pendek terdapat pula memori kerja,atau
yang disebut juga working memory.

Working memory atau memori kerja adalah sebuah
memori yang mampu menyimpaninformasi selama
beberapa menit hingga beberapa jam kemudian,
memori kerja jugabisa berfungsi untuk memperbaharui

54

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

informasi dan juga mengubah informasi yangditerima
oleh otak, dalam beberapa penelitian yang dilakukan
oleh para ahli kognitif,terdapat hubungan yang cukup
besar antara memori kerja dengan kemampuankognitif
seseorang, dengan bahasa lain, mafhum
mukhalafahnya adalah bahwa jikaseseorang yang
memiliki kerja yang baik dan maksimal, maka tentu
orang tersebutmemiliki kemampuan kognitif yang baik
dan diatas rata-rata, kemampuan menyimpaninformasi
yang dilakukan oleh memori kerja dengan baik, maka
memungkinkaninformasi tersebut masuk kedalam
memori jangka panjang.

Lalu apa hubungannyadengan menghapal Al-
Qur’an ??Sebelum kita melihat hubungan antara
memaksimalkan kinerja memori ini denganmenghapal
Al-Qur’an,terlebih dahulu kita mencermati firman Allah
SWT dalam surahal-qamar ayat 17, 22, 32,40, Allah
menekankan dengan menyebutkan 4 kali ayatyang
sama dalam surah al qamar yang artinya :

”Dan sesungguhnya telah kamimudahkan Al-
Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mau
mengambilpelajaran ??” .

Dari ayat ini dapat kita ketahui bahwa Al-Qur’an
adalah kitab yangpaling gampang untuk dihapal dan
diajurkan untuk mengafalkannya, di zamansekarang ini
hafal Al-Quran adalah suatu hal yang lumrah, dan tentu
terdapat nilailebih jika seorang individu hafal Al-Quran.

Dalam pembahasan working memory, bahwa

55

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

informasi yang diterima dapat disimpandari beberapa
menit hingga beberapa jam, jika kita kaitkan dengan
menghapal Al-Qur’an, maka pembahasan working
memory ini sangat bersesuaian dengan orangyang
sedang menghafalkan Al-Qur’an,perlu dibedakan
antara menghafal Al-Qur’andengan mengulangnya
atau bahasa kerennya disebut dengan nderes, jika
bagipemula yang sedang menghafalkan Al-Qur’an
itu lebih banyak masuk dalampembahasan working
memory atau memori kerja, sedangkan bagi orang
yang sudahhafal dan hanya sekedar nderesnya saja,
maka ini lebih cendrung masuk dalam jenislong term
memory, atau memori jangka panjang.

Untuk dapat menghafalkan Al-Qur’an, tentu
diperlukan proses waktu dalam jangkayang agak lama
dan diperlukan istiqamah yang tinggi, dalam buku yang
pernah sayabaca, kalau tidak salah judulnya “Hafal Al-
Qur’an dalam Sebulan” disebutkan bahwakemampuan
otak dan kognitif manusia mampu menghafalkan al-
quran sebanyak 15 baris, atau setengah lembar (al-
qur’an arab, atau yang lebih dikenal dengan al-qur’an
pojok) hanya dalam waktu 30 menit, hafal dengan
lancar, pendapat dalambuku tersebut benar karena
saya dulu telah membuktikannya sendiri, namun bagi
beginner yang masih pemula menyatakan bahwa
mengafalkan surah pendek sajasangat susah, hal
tersebut ada benarnya juga karena belum terbiasa dan
belumlancar dan fasih membaca Al-Qur’an, jadi syarat
yang pertama supaya mudah dangampang mengafal
Al-Qur’an adalah kelancaran dan kefasihan dalam

56

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

membaca Al-Qur’an, lalu bagaimana caranya supaya
bisa cepat lancar dan fasih dalam membacaAl-Qur’an ??
jawabannya adalah sering-sering membaca Al-Qur’an.

Dalam proses menghafalkan, misalnya seseorang
menghapal juz 15 surah Al-Isralembar pertama, maka
segala informasi yang diterima (ayat-ayat Al_Qur’an)
tersebuttersimpan dalam working memory atau
memori kerja, karena di dalam prosesmenghafalkan
Al-Qur’an dibutuhkan retrival (pengulangan kembali),
seberapa seringseseorang mengulang apa yang telah
dihafalkannya, maka semakin kuat ingatannya,jika
individu tersebut telah mampu menghafalkan surah
Al-Isra juz 15 tadi, sebanyak setengah lembar dan
lancar, maka ayat-ayat yang telah dihafalkannya
taditersimpang di working memory, hal tersebut dapat
dibuktikan bahwa jika seseorangtelah hafal namun tidak
diulang kembali, maka apa yang telah dihafalkannya
akanhilang,informasi yang masuk kedalam working
memory hanya bertahan beberapajam.

sudah menjadi fakta bagian setiap orang yang
pernah menghafalkan Al-Qur’an,mesti setelah
menghafalkan akan hilang lagi, bahasa lebih
mudahnya jika seorang individu menghafalkan
setengah lembar di salah satu surat dalam Al-Qur’an
di pagihari dan lancar,mesti sore harinya jika individu
tersebut mengulang apa yang telahdihafalkannya tadi,
kemungkinan besar kelancarannya akan kurang, dan
jika tidakdiulang dalam beberapa hari, maka InsyaAllah
akan hilang,fakta ini menunjukkanbahwa seseorang

57

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

yang menghafal Al-Qur’an, maka proses menghafalkan
tersebutmasuk dalam proses memori kerja (working
memory).

Namun perlu dibedakan antara individu yang masih
menghafalkan dengan individuyang telah hafal dengan
utuh, hafalan yang telah utuh dan lancar masuk dalam
longterm memory, karena dengan sesering mungkin
seorang individu nderes hafalanyang telah dia punya,
maka semakin kuat pula ingatannya akan Al-Qur’an
yang telahdihafalkannya, dan jika hafalan Al-Qur’an
yang telah dia punya semakin kuat, makainsyaAllah
jenis hafalan yang seperti ini akan bertahan dalam
jangka waktu yanglama.

Bahasa kasarnya adalah jika lama hafalan tersebut
tidak diulang, insyaAllah jikadiulang di lain waktu
maka akan gampang dalam mengingatkan kembali
(masihlancar), karena hal yang seperti ini sudah masuk
dalam long term memory.

Namun jangan sekali kali mencoba tidak
mengulangnya bagi seseorang yang masih dalamtahap
menghafalkannya, karena tahap yang seperti ini
masih dalam tahapan workingmemory, jika tidak
diulang sesering mungkin maka akan hilang beberapa
jamkemudian setelah menghafalkannya.

Maka oleh sebab itu ada kata hikmah “mahfudzhat”
yang mengatakan bahwa“mengafal di masa kecil
bagaikan mengukir di atas batu, menghafal di masa
tuabagaikan melukis diatas air”.

58

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

Menghafal Al-Qur’an juga akan
meningkatkankecerdasan seseorang, baik dalam
kecerdasan akademik (IQ) dan kecerdasanemosional
(EQ), terlebih lagi pada kecerdasan spritualnya (SQ),
semuanya akanmeningkat jika seseorang menghafalkan
Al-Qur’an dengan sungguh-sungguh danpenuh
istiqamah. Tidak percaya ??? Buktikan sendiri !!!Wallahu
A’lam

Sumber:

http://daarulihsanbjb.com/berita/menghafal-al-quran-
meningkatkan-kecerdasan/

59

Metode Menghafal Al-Quran
dengan Melibatkan Lebih
Banyak Indera

Metode menghafal Al Qur’an ini sangat efektif
dan mudah diterapkan. Ini adalah sebagian
dari cara cepat menghafal Al Qur’an yang
saya terapkan. Sedangkan sebagian cara lainnya,
saya share di artikel (post) yang lain, pastinya di tema
“Metode menghafal Al Qur’an”.

Pastikan sobat juga membacanya di post tersebut
agar mendapatkan informasi yang lengkap dan
menyeluruh.

Untuk menghafalkan apapun. Apalagi untuk
meghafal Al Qur’an agar cepat dan mudah
mengingatnya kembali, maka sangat jauh lebih baik jika
kita melibatkan lebih banyak indera atau organ tubuh
kita.

60

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

Terutama kita libatkan mulut, mata (penglihatan),
telinga (pendengaran), tangan. Semua organ tersebut
memiliki sensasi dan caranya sendiri untuk ikut
menghafal dan mengingat, dengan bekerja secara
bersama-sama dan saling terkait.

Indera atau organ-organ tersebut ibarat kita
memiliki banyak teman yang ikut bersama-sama kita
belajar menghafalkan Al Qur’an juga. Pada saat kita lupa,
maka teman kita yang bernama “mata” akan membantu
mengingatkan kita, dengan memori visualnya.

Apabila si “mata” lupa juga, maka teman yang lain
yang bernama “telinga” akan membantu mengingatkan
dengan memori audionya. Sedangkan teman yang lain,
yaitu “mulut” dan “tangan” pun juga akan ikut membantu
mengingatkan kita dengan memori kinestetiknya.

Baiklah berikut ini caranya kita melibatkan mereka
dalam belajar menghafalkan Al Qur’an:

1. Mulut

Sudah hampir pasti ya.. ketika menghafalkan, kita
mengucapkannya berulang-ulang. Nah, makanya
jangan hanya dihafalkan di dalam hati saja, tapi
juga disuarakan (melalui mulut), agar mulut juga
“merekam” apa yang kita hafalkan (dengan sensasi
memori kinstetik). Selain itu, dengan bersuara akan
memberikan umpan secara otomatis pada telinga
untuk “merekam” melalui sensasi memori audio.

2. Telinga (pendengaran)

61

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

Indera pendengaran adalah indera yang paling
sensitif, karena indera inilah yang lebih dulu aktif
dibanding indera lainnya, bahkan saat kita masih di
dalam kandungan ibu. Maka sangat dianjurkan agar
kita sering mendengarkan audio murottal pada
ayat-ayat yang sedang kita hafalkan.

Pada saat kita mendengarkan audio murottal
tersebut, pendengaran kita (yang terhubung
dengan otak) akan merekam bacaan sekaligus lagu
dan karakter suara si pembaca Al Qur’an (Qari’).
Sehingga lagu dan karakter suara tersebut akan
sangat membantu kita mengingat kembali bacaan
yang kita hafalkan.

Itulah mengapa kita juga sangat mudah
menghafal suatu lagu (nyanyian) hanya dari
pendengaran. Lain halnya jika kita menghafalkan
lagu tersebut hanya dari teks liriknya saja, tentu
akan jauh lebih sulit bukan?

Untuk memaksimalkan peran indera
pendengaran ini, maka saat kita menghafalkan,
bacalah dengan keras sehingga indera pendengaran
kita akan merekam suara kita sendiri. Dan, sebisa
mungkin kita coba mengikuti lagu bacaan Al Qur’an
sesuai murottal yang kita dengarkan.

TIPS : Untuk lebih mudah, praktis dan efektif,
sobat KedJar bisa merekam suaranya sendiri di HP.
Kemudian dengarkan berulang-ulang suara anda.
Cara ini akan lebih membuat anda mengingat

62

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

secara audio. Karena biasanya kita akan lebih
detail memperhatikan rekaman suara kita sendiri
dibandingkan suara orang lain. Sebagaimana saat
kita memandangi foto bersama, kita biasanya lebih
detail memandangi wajah kita sendiri dibandingkan
wajah teman kita.

Pada saat kita mendengarkan suara kita sendiri,
biasanya kita merasa geli di beberapa bagian.
Kedengaran lucu atau ada hal yang membuat kita
kurang puas dengan hasil rekaman kita. Nah, justru
“kelucuan” itu akan terekam kuat di ingatan kita,
sehingga ini sangat membantu hafalan Al Qur’an
kita nantinya.

Atau bisa jadi saat kita tidak puas dengan
hasil rekaman kita, biasanya kita ingin mengulangi
membuat rekaman lagi dengan harapan
menadapatkan hasil yang lebih baik. Nah, ketika
kita mengulang-ulangi merekam suara kita, dengan
sendirinya kita telah melakukan teknik repetisi
(pengulangan), sehingga akan menguatkan hafalan
kita.

3. Mata (penglihatan)

Saat kita membaca ayat yang kita hafalkan,
niatkan dalam hati untuk merekam visualisasi letak
ayat tersebut. Apakah di atas, bawah, tengah, pojok,
awal/akhir ayat ada di samping kiri/kanan, dll.
Sambil kita menghafalkan, sambil membayangkan
dimana letaknya (visualisasikan di dalam pikiran).

63

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

Anda tidak perlu terlalu memikirkan bahwa ini
sulit dilakukan, tapi ini cukup mudah. Bahkan secara
otomatis ketika anda memandangi ayat yang anda
hafalkan secara berulang-ulang, maka dengan
sendirinya anda akan mengingatnya secara visual.
Dan ini akan sangat membantu dalam proses
mengingat urutan ayat dan kata pemicu hafalan
ayat. Yang dimaksud kata pemicu adalah satu kata
yang bisa membangkitkan ingatan kita pada kata-
kata lainnya dalam satu kalimat (ayat).

TIPS : Saat anda membaca ayat yang sedang
anda hafalkan, pandangan mata anda jangan fokus
hanya pada satu titik dimana lokasi ayat tersebut
berada. Tapi lebarkan atau luaskan pandangan,
sehingga keseluruhan halaman Al Quran ada dalam
jangkauan pandangan anda.

Atau anda bisa mencoba: pandangan anda
menyapu dengan lembut, pada keseluruhan
halaman, pada setiap sudut halaman, pada
penampakan atau warna dan bentuk tulisan, yang
kemudian berakhir pada ayat yang sedang anda
hafalkan. Lalu pejamkan mata, dan ingat (bayangkan)
kembali visualisasi letak ayat yang anda hafalkan
dan keseluruhan halamannya. Jika anda telah bisa
membayangkan dengan cukup detail, maka artinya
anda telah merekamnya (secara visual) dengan baik.

4. Tangan

Sangat disarankan apabila sobat KedJar juga

64

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

mencoba memberdayakan tangan untuk membantu
proses menghafal Al Quran. Ada beberapa cara
yang bisa dilakukan dengan tangan yaitu:

Menulis ulang teks arab ayat yang sedang
dihafalkan

Menulis ulang ayat yang sedang dihafalkan
akan menciptakan memori tentang “pengalaman”
di otak kita. Otak akan merekam pengalaman
kita saat menulis ayat di tiap kata nya, bahkan di
tiap hurufnya, atau di setiap guratan pensil kita di
kertas. Ini akan sangat membantu kita dalam proses
mengingat nantinya.

Menuliskan kata asosiasi

Untuk membantu kita menghafalkan kosakata
bahasa asing, kita bisa menggunakan teknik asosiasi.
Teknik tersebut sudah saya jelaskan secara detil di
artikel (post) yang lain (menghafal kosakata bahasa
inggris – tapi penerapannya bisa untuk bahasa
apapun).

Nah, jika anda sudah membaca artikel di atas dan
sudah paham dengan teknik asosiasi, maka tuliskan
kata asosiasinya di dekat (bisa di bawah atau di atas)
tiap kata dari ayat yang anda hafalkan. Langsung
tuliskan di Al Qur’an anda. Seperti jika mungkin
anda pernah belajar mengartikan Al Qur’an per kata
ketika di pesantren atau di majelis ta’lim.

Eits..tunggu dulu!! Jika anda sayang untuk

65

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

mencoret-coret Al Qura’n anda, maka Sobat bisa
lakukan tips berikut ini:

TIPS:

a Fotocopy lah Al Qur’an anda (di halaman yang
sedang dihafalkan), dan kemudian anda bisa
mencoret-coret Al Qur’an versi fotocopyannya.

b. Jika anda punya aplikasi Al Qur’an di komputer,
maka anda bisa men-print-out nya. Lalu coret-
coret di print-out itu.

c. Jika anda punya aplikasi Al Qur’an di komputer
atau di HP, bisa dicapture atau Print Screen. Dan
coret-coret lah di capture tersebut. Bagaimana
coret-coretnya? Masa’ monitor komputer/
HP dicoret-coret? Ya coret-coretnya dengan
aplikasi editor gambar/foto. Cara ini yang biasa
saya lakukan, karena tidak ada biaya. Namun
cenderung lebih ribet bagi yang tidak biasa
bermain edit gambar. Eh, Tapi ingat!!

Untuk kata asosiasi nya jangan semua ditulis
ya..! karena akan justru membingungkan atau
tidak efektif secara visual, karena malah ribet dan
mengganggu. Jadi, hanya tuliskan asosiasi dari kata
yang anda anggap sulit saja.

Kemudian yang juga penting, sangat dianjurkan
anda menuliskannya pakai ballpoint atau spidol
berwarna. Anda bisa membedakan warnanya untuk
setiap ayat atau kata. Untuk kata yang anda anggap

66

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

sulit, berikan penebalan atau warna berbeda, atau
berikan tanda khusus agar “menarik” secara visual
sehingga membantu perekaman di ingatan anda.

Sebisa mungkin tulisan anda ringkas agar tidak
membuat ruwet visual Al Qur’an anda. Jika tulisan
itu bisa disingkat, maka singkatlah! Jika bisa diganti
dengan suatu simbol yang simpel, gantilah dengan
simbol. Misalkan kata “harta” menjadi simbol “$”.
Dengan simbol atau gambar justru lebih baik bagi
ingatan kita.

Menggambar terjemahan per kata

Jika anda ingin menghafalkan ayat sekaligus
artinya. Maka anda bisa mencatat artinya dalam
bentuk gambar. Anda bisa menggambarnya di
kertas lain. Gambarnya berurutan sesuai urutan
ayat, bisa urut secara horisontal atau vertikal. Anda
bisa bayangkan seperti sebuah komik, tapi isinya
mengenai arti (makna) dari ayat-ayat yang sedang
anda hafalkan.

Saya kadang-kadang melakukan cara ini untuk
mempermudah mengingat arti berdasarkan alur
cerita (urutan ayat) nya. Bukankah kita biasanya lebih
tertarik dan mudah mengingat cerita bergambar
dibandingkan cerita yang hanya berupa tulisan saja?

Eh iya, mungkin saja ada yang bertanya, “Al
Qur’an kok dicoret-coret ?

Mm.. Saya juga kurang paham dengan hukum/

67

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

aturan mengenai itu. Tapi yang pasti, metode
mencoret-coret itu juga banyak diterapkan dalam
metode belajar mengartikan kitab termasuk Al
Qur’an. Jadi menurut saya, selama itu tujuannya baik
kenapa tidak? Dan pastikan Al Quran yang telah
kita coret-coret tersebut hanya sebagai pegangan/
konsumsi pribadi saja, jangan dipublikasikan untuk
menghindari kesalahpahaman.

Nah, dengan melibatkan banyak organ tubuh kita,
maka ingatan kita akan hafalan Al Qur’an akan menjadi
semakin kuat. Karena semua indera atau organ kita tadi
telah membantu kita menyimpan dalam format yang
berbeda-beda.

Sebagaimana jika misalnya saya menyimpan file
artikel ini di komputer dalam beberapa format file
yang berbeda. Misalnya selain saya menyimpan dalam
format “document (.doc)”, saya juga menyimpannya
dalam format audio (misal .mp3),juga format video
(.mpeg) atau gambar (.jpeg) dll. Sehingga saat simpanan
saya dalam format document (.doc) hilang, masih
ada simpanan dalam format-format lainnya. Maka
seperti itulah ibaratnya, ketika kita menghafal dengan
melibatkan banyak indera/organ tubuh kita.

Sumber:

http://kedaibelajar.com/cara-menghafal/metode-menghafal-al-
quran-dengan-melibatkan-lebih-banyak-indera/

68

Motivasi Praktis Menghafal
Al-Quran

Belajar dan menghafal al-Quran selama ini
identik dengan aktifitas para santri yang sedang
bergelut dengan pelajaran ilmu-ilmu keislaman
di pondok pesantren, sementara para pelajar dan
mahasiswa lebih sering dikaitkan dengan aktifitas
belajar ilmu-ilmu umum dan teknologi modern.
Mungkin terbilang langka mahasiswa hafal al-Quran
ataupun dosen hafal al-Quran.

Padahal kalau mau berkaca pada sejarah ilmuan-
ilmuan muslim yang fenomenal dalam bidang filsafat
dan sains pada abad pertengahan Islam, kita pasti akan
mendapatkan segudang contoh orang-orang yang
mumpuni di bidangnya, dan mereka rata-rata hafal dan
menguasai al-Quran. Ibnu Rusyd, Ibnu Sina, al-Ghazali,
Ar-Razi dll, mereka adalah sosok ilmuan yang komplit,
rumus-rumus fisika, kimia, astronomi dikuasai, tafsir,

69

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

hadis, fiqh juga dipahami secara mendalam.

Apa rahasianya? Ternyata memang saat itu ada
tradisi yang kuat bahwa hafal dan faham al-Quran itu
merupakan “harga mati” (tidak boleh ditawar) sebelum
mereka beranjak untuk mempelajari ilmu-ilmu lainnya.
Hal ini tercermin dalam tulisan Imam An-Nawawi dalam
kitabnya “Al-Majmu”:

“Hal Pertama ( yang harus diperhatikan oleh
seorang penuntut ilmu ) adalah menghafal Al Quran,
karena ia adalah ilmu yang terpenting, bahkan para
ulama salaf tidak akan mengajarkan hadis dan fiqh
kecuali bagi siapa yang telah hafal Al Quran. “ Imam
Nawawi, Al Majmu’,( Beirut, Dar Al Fikri, 1996 ) Cet.
Pertama, Juz : I, hal : 66

Dan menurut pengamatan penulis, sejumlah
mahasiswa yang menghafal al-Quran ataupun yang
telah hafal, memiliki tingkat kecerdasan dan kreatifitas
lebih dibanding lainnya. Rektor Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang, Bapak
Prof. Dr. Imam Suprayogo, dalam acara wisuda 2008
pernah menyampaikan bahwa dalam beberapa tahun
terakhir peraih predikat mahasiswa terbaik selalu diraih
oleh mahasiswa yang hafal al-Quran. Hal yang sama
juga dibuktikan oleh keluarga Bapak Mutammimul
Ula. Kesepuluh putra putrinya yang sedang menghafal
al-Quran itu rata-rata menjadi pelajar dan mahasiswa
terbaik di sekolah mereka masing-masing.

Oleh karena itu tidak heran bila ada testimoni yang

70

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

mengejutkan dari Dr. Abdul Daim al-Kaheel dari Kuwait.
Beliau menulis dalam Artikel yang berjudul: Asrar al-Ilaj
bi istima’ ila al-Quran dalam situs pribadinya: www.
kaheel7.com , sebagai berikut:

Bisa saya informasikan pada para pembaca yang
terhormat bahwa mendengarkan ayat al-Quran secara
kontinyu akan menambah kemampuan berinovasi,
sebagaimana yang terjadi pada diri saya. Sebelum hafal
al-Quran, saya masih ingat, saya kesulitan menulis satu
kalimat dengan baik dan benar, sementara sekarang
saya mampu menulis karya ilmiah hanya dalam kurun
waktu satu sampai dua hari saja.

Untuk itu, kehadiran artikel ini dirasa penting
untuk memotivasi dan mengarahkan mahasiwa yang
belum atau sedang menghafalkan al-Quran agar
mereka bergairah untuk menghafal dan harapannya,
mereka kelak menjadi generasi Islam yang unggul dan
mumpuni, sebagai “reinkarnasi” dari Al-Ghazali, Ar-
Razi, Ibnu Miskawaih dll. Salah satu tahapan utama dan
pertama adalah menjadikan para mahasiswa muslim
mau menghafal dan memahami al-Quran.

Berikut ini motivasi dan alasan-alasan ringan,
realistis, praktis, tentang mengapa al-Quran itu penting
untuk dihafal oleh mahasiswa.

1. Otak, semangat, dan kesempatan Anda sekarang
berada di masa keemasan

Kalau Anda seorang mahasiswa, pasti usia Anda

71

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

masih dalam kisaran 18-24 tahun. Usia tersebut
masuk dalam kategori usia subur dan produktif
(golden age) dalam mencari ilmu, termasuk
menghafal. Terkait ini dengan usia ini, Syekh Alwi
al-Haddad –dalam bukunya “Sabilul Iddikar” (matan
kitab An-Nashaih ad-Diniyyah) mengatakan:

Ketika usia remaja menginjak 20 tahun dan tidak
memiliki kebanggaan, maka tidak akan muncul
kebanggaan lagi

Ketika engkau tidak mampu menguasai masa
remaja, maka engkau tidak bisa menguasainya
setelah itu selama hidupnya.

Dengan kata lain, “hari ini” bagi seorang remaja
adalah miniatur kesuksesan di masa yang akan
datang. Bila “hari ini” dalam diri seorang remaja
telah tumbuh benih-benih kompetensi, integritas,
kepemimpinan, etos kerja tinggi, kemungkinan
besar 10 tahun atau 15 tahun yang akan datang,
sudah menjadi orang sukses sesuai dengan yang
dia kerjakan sekarang.

2. Bersyukurlah, tidak banyak orang yang bisa baca al-
Quran

Mensyukuri anugerah Allah adalah sebuah
keniscayaan manusia sebagai hamba Allah. Allah
memberikan anugerah kepada hambanya sesuai
takaran takdir yang dibarengi dengan ikhtiar
maksimal. Oleh karenanya, kadar karunia yang Allah

72

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

berikan kepada hambanya berbeda-beda satu
sama lain. Allah berfirman (QS. An-Nahl:71):

Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari
sebahagian yang lain dalam hal rezki,

Rizki itu bisa berupa harta, anak, kesehatan, ilmu
dan persaudaraan. Kalau anda hari ini kemampuan
membaca ayat-ayat al-Quran dengan baik, syukuri
itu sebagai bagian dari rizki Allah. Tidak banyak
orang yang bisa membaca al-Quran, hanya orang
pilihanlah yang diberi kemampuan itu.

Nabi bersabda: Barang siapa yang dikehendaki
Allah menjadi orang baik, maka dia memeiliki
pemahaman dalam agama

Pengalaman saya (penulis) mengajar matakuliah
PAI (pendidikan Agama Islam) di beberapa kampus
di kota Malang, rata-rata 80% dari mereka belum
bisa baca al-Quran padahal usia mereka berkisar
18-20 tahun. Belum lagi kemampuan baca al-
Quran masyarakat umum non mahasiswa, tentu
lebih banyak lagi. Jika kita tergolong orang yang
bisa baca al-Quran, maka bersyukurlah dengan
cara yang lebih produktif. Adakalanya dengan
memperbanyak bacaan al-Quran, meningkatkan
pemahaman kandungannya atau meneruskannya
ke jenjang tahfidz (menghafalkan).

Mungkin tidak akan bermanfaat apa-apa, apabila
kemampuan baca al-Quran yang dimiliki itu tidak

73

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

diamalkan secara istiqamah. Sebagaimana pisau,
ia tidak akan berarti apa-apa bila tidak digunakan
untuk keperluan memotong. Allah memberikan
ilmu hakikatnya bukanlah sebagai tujuan ( goal ) tapi
semata alat ( medium) untuk sampai pada tujuan.
Sedang tujuan akhirnya adalah pengamalan serta
pengajaran al-Quran itu sendiri.

3. Betapa banyak orang yang merindukan untuk
menjadi penghafal al-Quran

Saya banyak berkenalan dengan tokoh-tokoh
Islam, akademisi yang ada di kota Malang. Mereka
sekarang sudah jadi orang hebat, dihormati, memiliki
penghasilan tinggi. Di antara mereka ada yang
bercerita pada saya: ”mas, saya sampai sekarang ini
masih mendambakan untuk bisa hafal Al-Quran, tapi
pada usia setua ini apa masih bisa? Bahkan, salah
seorang dosen saya di S3 UIN Maliki Malang, dengan
usia di atas 50 tahun, mengatakan: “saya sekarang
menghafalkan al-Quran, berapapun dapatnya tidak
masalah, sebab Allah menghargai proses bukan
hasil. Cita-cita saya sebelum meninnggal, kalau bisa
semua ayat al-Quran sudah pernah dihafal agar
memori otak yang Allah ciptakan ini pernah terisi
dengan file-file al-Quran.” Bukankah otak atau hati
yang berisi al-Quran tidak akan disiksa oleh Allah?
Sebagaimana sabda Rasulullah:

Bacalah al-Quran, jangan sekali engkau tertipu
dengan mushaf yang tergantung ini, karena Allah

74

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

tidak akan menyiksa hati yang berisi al-Quran (HR.
Ad-Darimi)

Demikian juga salah seorang pembantu rektor
di Universitas Negeri Malang, secara implisit
bertanya hal yang hampir sama pada saya, yaitu
tentang tata cara menghafal dan menjaga al-
Quran di usia dewasa. Dua tahun yang lalu, saya
mengikuti acara khataman di rumah Ustdaz Asrukin
(Dosen Ilmu Perpustakaan UM), di sana bertemu
orang “ sepuh ” dari Kepanjen Malang yang sedang
menghafal al-Quran sejak usia 55 tahun, waktu itu
baru bisa menghafal 25 juz. Di Pesantren Darul
Quran Singosari Malang, juga pernah kedatangan
santriwati berusia 50-an tahun dari daerah Tanggul
kota Jember. Teman saya, seorang ibu dua anak
masih menyempatkan diri setoran hafalan al-
Quran seminggu sekali di Pesantren Nurul Ulum
Kebonagung Malang. Mungkin mereka yang
merindukan menjadi penghafal al-Quran tersebut
sudah pernah mencoba tapi gagal, atau mungkin
karena kesibukannya tidak sempat menghafal. Jadi,
kalau hari ini Anda menghafal, berarti Anda telah
melakukan sesuatu yang banyak dirindukan orang
lain. Kalau mereka baru bermimpi, Anda sudah
melakukannya, berbahagialah!

4. Tidak banyak orang yang punya niat dan mulai
menghafal

Sebagaimana disebutkan di atas, bahwa

75

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

kemampuan baca al-Quran yang sudah ada selama
ini seharusnya ditingkatkan, sebagai ungkapan rasa
syukur pada Allah. Demikian juga, bila kita hari
ini sudah punya niat untuk menghafal dan sudah
mulai menghafal, maka bersyukurlah, sebab tidak
banyak orang yang mendeklarasikan diri untuk
berkomitmen menghafal ( nawaitu ) dan mulai
melakukannya.

Rasa syukur itu semestinya dimanifestasikan
secara konkrit dalam bentuk upaya maksimal
meneruskan hafalan itu hingga paripurna (tuntas).
Ibarat biji tanaman, setelah ditancapkan ke dalam
tanah, ia harus kontinyu disiram dan dipupuk sampai
tumbuh dan berkembang subur lalu berbuah.

5. Tidakkah kita malu dengan anak balita yang hafal
al-Quran

Belum lama ini di situs Youtube terpampang
seorang anak balita brilian yang membaca al-
Quran bil ghaib. Dialah Abdurrahman Farih dari Al-
Jazair (yang saat direkam baru berusia tiga tahun).
Siapakah orang tua yang tidak bangga memiliki
anak sesholih dan secerdas dia. Di Indonesia, orang
tua yang anaknya terjaring dalam DACIL (Audisi Dai
Cilik) saja bangganya bukan kepalang. Hal yang
perlu menjadi catatan kita, dalam usia semuda itu
si Farih telah memulai dan melaksanakan hafalan
hingga tuntas.

Bagaimana dengan Anda? Sudah berapa usia

76

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

Anda? Bila hari ini usia Anda sudah di atas 18 tahun
dan belum nawaitu untuk menghafal atau belum
tuntas dalam menghafal, patutlah Farih menjadi
”cambuk”, agar anda merasa malu dan tergerak
untuk memulai. Kapan lagi memulai, jangan
pernah menunda sebuah niat suci. Motivasi tidak
ada jaminan datang dua kali. Bisa jadi, niat yang
pelaksanaannya tertunda akan menguap dan sirna
selamanya.

Jangan putus asa bila di usia sekarang Anda
belum sukses, masih ada beberapa tahun menuju
usia 23 tahun dimana sepanjang itu al-Quran
lengkap diturunkan. Atau mungkin usia Anda sudah
di atas 30 tahun, jangan putus asa untuk menghafal
sebab Rasulullah mulai menerima wahyu dan
menghafal baru di usia 40 tahun. Kalau usia anda
di usia 55 tahun belum selesai menghafal, jangan
putus ada karena Rasulullah tuntas menerima
wahyu di usia 61 tahun.

6. Tidak inginkah kita membahagiakan orang yang
selama ini rela menderita untuk kita

Setiap kali terlahir anak manusia, pasti di sana ada
orang yang ikut bersuka cita menyambut kehadiran
sang bayi. Siang malam tercurah kasih sayangnya.
Dialah ayah dan ibu kita. Sang anak tumbuh
menjadi besar lalu menjadi remaja, tak pernah lepas
dari belaian kasih sayang orang tua terutama ibu.
Mereka rela menderita demi kebahagiaan sang

77

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

anak. Keringat dan air mata menghiasi keikhlasan
mereka dalam mendidik dan membesarkan putra
putrinya.

Mahasiswa yang sedang studi jauh dari
orang tua, terkadang tidak banyak tahu tentang
penderitaan orang tua di rumah, bagaimana mereka
membanting tulang, berhutang rupiah kesana
kemari demi kelangsungan studi putra putrinya
yang berada di perantauan, nun jauh di sana. Si anak
sering tidak diberitahu tentang suka duka orangtua
yang di rumah, agar tidak tak terganggu konsentrasi
mereka. Namun, si anak mesti merasakan dan peka
akan suka duka orang tua tersebut. Harapannya,
dari sana akan muncul empati serta simpati dari
anak, untuk kemudian berupaya untuk memberikan
balas budi kepada orang tua kelak di kemudian hari.

Dengan menghafal al-Quran, kita ingin
memanjakan orang tua supaya mereka bisa
bangga dan terhibur. Rata-rata orang tua sudah
merasa senang manakala anaknya berprestasi dan
berperilaku baik, tawaddu’, dibanding semata-mata
”pamer kekayaan”. Paling tidak, dalam bayangan
orang tua, ketika mendengar anaknya hafal al-
Quran, kelak pahala baca al-Quran dari anak tak kan
pernah putus dan akan senantiasa menerangi kubur
mereka dengan cahaya al-Quran.

Rasulullah bersabda: Barang siapa yang
membaca al-Quran dan mengamalkan isinya maka

78

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

pada hari kiamat kedua orang tuanya akan diberi
mahkota yang cahayanya lebih indah daripada sinar
matahari di dunia.

7. Begitu indahnya, jika kubur orang tua kita selalu
bersinar lantaran al-Quran yang selalu kita baca

Sebagai orang beriman, kita meyakini akan
adanya siksa kubur dan akherat. Juga kita meyakini
bahwa al-Quran yang kita baca pasti akan sampai
pada orang yang telah meninggal. Cepat atau
lambat orang tua kita pasti berpulang ke hadirat
ilahi rabbi. Alangkah indahnya, jika kubur orang tua
kita yang sempit dan gelap, bertaburkan cahaya
al-Quran. Orang yang hafal al-Quran secara
umum memiliki intensitas bacaan yang lebih tinggi
dibanding dengan yang tidak, sehingga peluang
untuk mendoakan dan mengirimkan pahala pada
orang tua, lebih terbuka.

Abu Ja’far meriwayatkan dari Abdullah bin Umar
ra. Bahwa orang mukmin itu apabila diletakkan di
dalam kuburnya maka kuburnya itu dilapangkan
70 hasta, ditaburi harum-haruman dan ditutup
dengan kain sutera. Apabila ia hafal sebagian dari
Al-Qur’an maka apa yang dihafalnya itu menerangi
seluruh kuburnya, dan apabila ia tidak hafal, maka
ia dibuatkan cahaya seperti matahari di dalam
kuburnya. Ia bagaikan pengantin baru yang tidur
dan tidak dibangunkan kecuali oleh isteri yang
sangat dicintainya. Kemudian ia bangun dari

79

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

tidurnya seakan-akan ia belum puas dari tidurnya
itu.

8. Betapa inginnya kita mendapatkan pendamping
yang lidahnya selalu basah dengan al-Quran

Sayyidina Ali Karromallahu Wajhah berkata:
Perlakukan orang lain dengan sesuatu yang kau
ingin diperlakukan seperti itu.

Bila kau ingin dapat hadiah, seringlah memberi
hadiah pada orang lain. Sebaliknya bila kau ingin
disakiti oleh orang lain, sakiti dia. Ungkapan tersebut
senada dengan hadis nabi: Lakukan pada orang lain
sesuatu yang dia suka diperlakukan seperti itu.

Kecenderungan banyak orang, mereka ingin
memperoleh pasangan hidup yang sempurna
(cantik/tampan, pandai, setia, kaya dsb). Sementara,
tidak banyak yang memperindah dirinya dengan
sifat-sifat sempurna semacam itu. Termasuk hal
yang diidamkan oleh mayoritas muslim/muslimah
adalah memiliki istri atau suami yang mahir atau
hafal al-Quran. Begitu indah rasanya, apabila dalam
keluarga yang dimotori oleh suami atau istri, ada
gema lantunan ayat suci al-Quran yang tak pernah
putus. Dengan demikian, suasana rumah akan
terasa sejuk penuh aura kedamaian dan bertebarkan
cahaya qurani.

Rumah sebagai sebuah lembaga informal untuk
mendidik putra putri yang salih shalihah dan akan

80

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

sukses, manakala anak-anak meneladani hal-hal
baik yang dilakukan orangtuanya. Dari sini, banyak
contoh yang bisa dipaparkan. Keluarga alm. KH.
Amir Singosari Malang, enam anaknya hafal al-
Quran, kel. Drs. Mutammimul Ula di Bekasi, 10
anaknya hafal al-Quran dll.

Hanya saja, sebaiknya ketergantungan kita
dengan orang lain dihilangkan. Daripada mengharap
pasangan kita yang ideal, lebih baik mengidealkan
diri kita sendiri. Daripada bermimpi mendapatkan
jodoh penghafal al-Quran yang susah terrealisasi,
lebih baik kita sendiri menjadi penghafal al-Quran,
why not? Alih-alih mengharap dan mencari, kita
malah diharap dan dicari orang lain, insyaallah.

9. Begitu indahnya, jika kita membesarkan anak-anak
kita dengan gema dan aura al-Quran

Mereka yang hari ini sukses, jadi orang besar, jadi
orang baik, pasti mereka dididik dengan pola asuh
yang benar. Mereka pernah kecil, mengalami masa
kanak-kanak yang indah dan menyenangkan. Kita
semua juga ingin anak-anak kita hidup demikian.

Tentu, dimulai dari orang tuanya. Sapu yang
bersih akan dengan mudah membersihkan tempat
kotor. Sapu yang kotor malah mengotori tempat
bersih. Orangtua yang hafal al-Quran berpotensi
menciptakan generasi yang hafal al-Quran juga. Di
saat anak-anak masih tidur menjelang tiba waktu
Subuh, kita bangunkan mereka dengan nada-nada

81

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

al-Quran. Konon, alam bawah sadar anak (otak pada
gelombang teta) akan terus merekam suara-suara
luar meski mereka terlelap tidur. Meninabobokkan
bayi, sembari memperdengarkan alunan kalam ilahi,
sungguh memberikan energi positif yang luar biasa.

Demikian juga, ketika mengantar dan
menjemput anak sekolah, tak henti-hentinya orang
tua memandu hafalan anak. Lebih-lebih lagi, waktu
anak-anak sakit selalu dibacakan doa-doa dan ayat
al-Quran untuk memohon kesembuhan mereka.
Berkunjung ke makam famili dan orang sholih, kita
ajari mereka mendoakan dan membacakan al-
Quran serta pada even-even penting lainnya.

10. Suatu ketika, kita pasti menjadi dewasa lalu tua,
apa kegiatan kita di saat-saat menyongsong ajal
tersebut?

Sudah bukan rahasia lagi, bahwa masa tua adalah
masa dimana orang rentan terhinggap banyak
penyakit, semua organ tubuh sudah berkurang
fungsi dan powernya. Mata sudah mulai kabur,
pendengaran juga tidak setajam dahulu. Mungkin
pada usia itu, kita sudah pensiun dari pekerjaan,
rumah sudah bagus, harta melimpah, sehingga
tidak lagi membutuhkan aktivitas kerja lagi. Dalam
kondisi seperti ini, apakah Anda betah berjam-jam
duduk di depan televisi saja atau hanya jalan-jalan
ringan mengelilingi rumah, meski harta melimpah.
Lalu mana aktivitas ibadahnya?

82

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

Seusai shalat wajib di masjid tentu berdzikir
lalu pulang ke rumah begitu seterusnya. Mau baca
al-Quran mata tidak lagi jelas, apalagi menghafal.
Relakah masa tua kita hanya seperti itu? Tidakkah kita
ingin setiap hembusan nafas yang keluar dari mulut
kita adalah untaian kalimat al-Quran. Setiap detakan
jantung bernilai sepuluh kebaikan lantaran satu huruf
al-Quran yang kita baca. Siang dan malam hari, juz
demi juz terdendangkan dengan merdu. Semua
itu mustahil terjadi apabila seseorang tidak hafal
al-Quran. Meski mata tak mampu melihat lekukan
huruf-huruf al-Quran, tetapi hati sangat tajam dan
pikiran terus bersinar, mampu menangkap lafadz
dan makna al-Quran. Keistiqamahan semacam ini
insyaallah menjamin kita untuk menghembuskan
nafas terakhir dengan khusnul khatimah, amin.

Rasulullah saw menganjurkan agar “kepulangan
kita” kelak kepada Allah dalam kondisi membawa
al-Quran, beliau bersabda: Sesungguhnya kalian
tidak dikembalikan kepada Allah dengan membawa
sesuatu yang lebih utama dibanding sesuatu yang
keluar dari Allah yaitu al-Quran.

11. Maukah “rapot merah” amal kita “dikatrol” oleh al-
Quran? Bacalah al-Quran, niscaya dia kan datang
pada hari kiamat sebagai penolong pembacanya.

Hadis ini memberikan garansi kepada para
pembaca al-Quran atau orang yang mendalami
al-Quran. Garansi tersebut cukup melegakkan kita

83

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

semua, sebagai hamba Allah yang penuh salah dan
dosa. Di hari ketika harta dan tahta tidak lagi mampu
menyelamatkan kita dari kobaran api neraka.

Anak dan saudara juga tak kuasa menolong
dari dalamnya jurang jahannam, saat itulah al-
Quran datang sebagai syafi’ (penyelamat). Hari
itu tak ada yang kita butuhkan melainkan rahmat
Allah dan amal baik yang tulus kita lakukan. Allah
memberikan 10 tiket surga kepada penghafal al-
Quran yang juga pengamal isinya, untuk dibagikan
pada keluarganya, sebagaimana sabda Rasulullah:
Barang siapa membaca dan menghafal al-Quran
lalu menghukumi halal dan haram berdasar al-
Quran, maka Allah akan memasukkannya ke surga
dan memberi hak untuk menolong 10 keluarganya
yang telah dipastikan masuk neraka.

12. Betapa inginnya kita selalu berhujjah dengan al-
Quran dalam disiplin ilmu apapun

Hampir semua perguruan tinggi Islam di timur
tengah mensyaratkan calon mahasiswanya hafal al-
Quran minimal tiga juz untuk jurusan non keislaman
dan mahasiswa non Arab, dan 15 juz untuk jurusan
keislaman bagi mahasiswa dari negara-negara
Arab. Persyaratan tersebut didasarkan pada
pertimbangan akademis-ilmiyah. Sebagai calon
intelektual muslim, mahasiswa muslim diharapkan
mampu mengkolaborasikan ilmu umum dengan
ilmu agama dan mensinergikan ayat qur’aniyyah

84

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

dengan ayat kauniyyah.

Faktor inilah yang menambah tingkat urgensi
hafalan. Orang yang hafal sangat berpotensi untuk
paham arti kandungannya. Mereka yang hafal
dan paham, berpotensi memiliki kapasitas dalam
melakukan istinbath hukum serta proses istidlal
secara cepat dan akurat.

Al-Quran menopang disiplin ilmu apapun.
Ayat-ayat yang terkait ilmu-ilmu sosial, budaya,
seni, sangat melimpah dalam al-Quran. Kita
mendambakkan sosok seperti al-Ghazali, Ibn
Rusyd, Ibn Sina, mereka jadi orang jenius dan
kapabel dalam bidangnya masing-masing setelah
menghafal al-Quran. Al-Quran yang telah terpatri
dalam diri mereka, mampu menginspirasi untuk
memunculkan karya monumental mereka yang
abadi hingga kini. Dalam otak dan jiwa mereka
seakan terdapat ensiklopedia besar nan lengkap.
Ia siap diartikulasikan kapan saja, di mana saja dan
dalam bidang apapun. Terlebih lagi untuk hal-hal
yang bersinggungan dengan ilmu-ilmu keislaman,
seperti fiqh, tafsir, hadis dsb.

Mengamati sejarah keilmuan para fuqaha,
mufassirin, muhadditsin yang populer, hampir tidak
diketemukan dari mereka, orang yang tidak hafal
al-Quran. Bahkan rata-rata mereka hafal al-Quran
di usia anak-anak. Misalnya, Imam Syafii hafal al-
Quran di usia 7 tahun.

85

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

13. Betapa sejuknya hati, bila Al-Quran menghiasi setiap
kegiatan dalam keseharian kita

Kesejukan dan kedamaian hati bisa disebabkan
oleh banyak hal. Adakalanya kedamaian hati muncul
karena ketercukupan materi dan keterpenuhan
kebutuhan finansial. Bisa juga kedamaian hati itu
datang melalui dzikir dan membaca al-Quran.
Sebagaimana firman Allah: Ingatlah dengan
mengingat Allah hati menjadi tenang. Artinya,
semakin banyak kita membaca al-Quran, semakin
lama pula tingkat kedamaian yang menyelimuti kita.

Al-Quran bisa dibaca secara fleksibel kapan saja;
pagi, siang, sore, petang, malam, tengah malam,
saat senang, saat susah. Demikian juga, ia bisa
dibaca dimana saja; di atas sajadah, di atas kasur,
di atas kendaraan, sambil jalan, sambil beraktifitas.
Fleksibilitas tersebut hanya dapat dilakukan bila
yang bersangkutan hafal al-Quran secara lancar.

Kehadiran teknologi canggih saat ini sangat
membantu meminimalisir kesalahan. Dengan
teknologi audio digital, kita dapat mendengarkan
al-Quran secara utuh melalui piranti MP3 portable
yang terhubung dengan earphone mini. Teknologi
visual juga tidak kalah canggih, al-Quran sekarang
sudah bisa diinstall dalam perangkat ponsel, Ipad,
Iphone maupun Blackberry. Dengan kata lain,
hafalan yang kurang lancar, bukan sebuah kendala,
sebab bisa diatasi dengan perangkat canggih

86

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

tersebut.

14. Yakinlah bahwa Al-Quran akan menolong kita
selama kita juga menolong Al-Quran

Al-Quran adalah kalamullah (firman Allah),
sekaligus mukjizat nabi Muhammad terbesar.
Mengikuti pesan-pesan yang terdapat dalam
al-Quran hakikatnya adalah taat pada Allah
dan rasulnya. Ikut memelihara al-Quran berarti
ikut merealisasikan janji Allah dalam al-Quran:
Sesungguhnya kamilah yang menurunkan al-Quran
dan kamilah yang menjaganya.

Dalam ayat tersebut, terdapat kata “inna” yang
berarti kami, padahal yang dimaksud adalah Allah.
Sebagian mufassir mengatakan bahwa maksud
ayat tersebut adalah pelibatan manusia dalam
rangka penjagaan Allah terhadap al-Quran. Para
ulama sepakat bahwa hukum menghafal al-Quran
itu fardlu kifayah. Keputusan hukum tersebut
diantaranya didasarkan pada ayat di atas.

Hal senada dengan itu, firman Allah: Jika kalian
membantu Allah pastilah Allah akan membantu
kalian. Dengan kata lain kalau kalian membantu
al-Quran maka al-Quran akan membantu kalian.
Betapa banyak orang yang hidupnya bahagia
sejahtera, lantaran mencurahkan perhatiannya
untuk belajar dan mengajarkan al-Quran. Bentuk
perjuangan tertinggi dalam membantu al-Quran
adalah menghafalkannya. Untuk itu yakinlah, setelah

87

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

kita bersusah payah menghafalkan al-Quran kelak
hidup kita akan ditata langsung oleh Allah.

15. Tidak banyak, orang yang mendapatkan fasilitas
hidup seperti kita. Apa wujud terima kasih kita?

Rasa syukur yang mendalam atas sebuah
nikmat mampu menginspirasi untuk berbuat lebih
baik. Dengan menyadari karunia Allah berupa
kemampuan baca al-Quran atau berupa rizki yang
cukup, seseorang pasti ingin mengungkap rasa
syukurnya kepada pemberi karunia tersebut, yaitu
Allah swt. Syukur yang hakiki adalah mengarahkan
karunia tersebut sesuai dengan yang dikehendaki
Allah.

Lalu bagaimana mensyukuri karunianya yang
berupa kemampuan baca al-Quran? Sepakat atau
tidak sepakat harus diakui bahwa di sekeliling kita
sangat langka orang yang bisa baca al-Quran
dengan baik dan benar. Secara tersirat dapat
dipahami bahwa Allah memang memilih diantara
hambanya orang-orang yang dititipi al-Quran.
Orang pilihan pastilah orang yang terpercaya.
Orang yang terpercaya pastilah ia orang yang
terbaik. Allah berfirman: Kemudian Kitab itu Kami
wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di
antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka
ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan
di antara mereka ada yang pertengahan dan di
antara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat

88

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu
adalah karunia yang amat besar.

Adapun bentuk rasa syukur tersebut adalah
memperbanyak membaca atau menghafalkannya
atau memahami isi kandungannya atau melakukan
ketiganya. Orang yang diberikan kemampuan
membaca dengan baik, hakikatnya dia baru diberi
media untuk menjadi orang baik. Sama halnya
orang yang diberi kail untuk memancing atau pisau
untuk memotong. Kail dan pisau tersebut oleh si
pemberi bukan untuk hiasan. Si pemberi sebetulnya
sedang menanti kapan kail dan pisau tersebut
dipakai. Si pemberi akan merasa puas apabila
kedua alat tersebut benar-benar telah dipakai untuk
kebaikan. Demikian juga kemampuan baca al-
Quran, ia hanya sebuah media (wasilah), sementara
tujuan diberikannya karunia tersebut adalah dengan
membaca sebanyak-banyaknya, menghafalkannya,
dan memahami kandungannya.

16. Mulailah dari nol, karena ia pengganda setiap
bilangan. Mulailah dari niat, karena ia menjadi
penentu setiap sukses.

Banyak orang mendambakan suatu cita-cita
dan memimpikan cita-cita tersebut tergapai dengan
mudah tanpa pengorbanan. Tak terhitung mereka
yang kagum dengan para penghafal al-Quran. Tak
terhitung pula mereka berkeinginan untuk menjadi
penghafal al-Quran. Hanya saja tidak banyak

89

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

dari mereka yang menindaklanjuti keinginan
tersebut dalam bentuk aksi nyata. Terkait dengan
fenomena ini Ibn Athaillah dalam kitabnya Al-
Hikam mengatakan: Bagaimana mungkin engkau
mendapatkan keluarbiasaan (khoriqul adah) kalau
engkau tidak mengeluarkan dirimu dari kebiasaan

Setiap kesuksesan pasti diawali dari sebuah
perjuangan dan pengorbanan. Setiap perjuangan
dalam meraih kesuksesan pastilah akan berhadapan
dengan sekian banyak rintangan. Bukankah dalam
agama sendiri -menurut al-Quran- terdapat banyak
jalan mendaki (aqabah)? Dan Allah menjanjikan
surga bagi orang yang melewati aqabah terbut.

Bila Anda sekarang ini memiliki keinginan untuk
menghafal al-Quran, syukurilah itu karena ia adalah
obor yang membantu kita melewati gelapnya lorong
panjang menuju taman surgawi yang abadi. Jangan
pernah rasa cinta dan motivasi tersebut redup dan
memudar lalu padam. Pelihara obor itu agar lebih
terang dan semakin terang. Obor yang padam akan
susah menyala kembali. Obor yang padam tidak
dapat dipastikan kapan ia menyala kembali dan
tidak ada jaminan untuk menyala kembali.

Untuk itu mulailah dari sekarang, jangan pernah
menunda kesempatan emas karena ia tidak akan
pernah datang untuk kedua kalinya. Mulailah selalu
dengan niat dan komitmen tinggi. Niat laksana
angka nol yang menggandakan jumlah bilangan.

90

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

Tanpa angka nol, tidak mungkin ada angka sepuluh,
seratus, seribu dan seterusnya. Sebagaimana juga
tidak mungkin ada urutan ke sepuluh tanpa dimulai
dari urutan pertama. Artinya untuk mengejar cita-
cita suci, perlu sebuah niat dan komitmen yang
mantap, baru setelah itu memulai tahap I, tahap
terendah yang mesti dilalui.

Mustahil, bila ada orang hafal al-Quran 30 juz
secara instan, alias bim salabim, dalam hitungan
hari. Jangan bermimpi berlebihan bahwa Anda bisa
hafal al-Quran melalui jalan ladunni (pemberian
langsung dari Allah), sehingga waktu habis untuk
mencari wirid kesana kemari dan mengamalkannya
berbulan-bulan, sementara kegiatan menghafalnya
tidak ada sama sekali. Imam Ar-Raghib Assirjani
pernah mengatakan: Barang siapa yang tidak
mengerahkan sekuat tenaga untuk menghafal,
maka tidak akan tersisa di otaknya kecuali hanya
sedikit.

Saya bersama rombongan JQH (Jamiyyah
Qurro’ wal Huffadz, kini bernama HTQ) Universitas
Islam Negeri Malang tahun 2006 berkunjung ke
beberapa pesantren di daerah Mojokerto dan
Jombang. Dalam kunjungan tersebut, kami sempat
menanyakan perihal wirid/doa yang mempercepat
hafalan. Tak satupun dari para masyayikh yang kami
kunjungi memberikan ijazah doa/wirid. Sebaliknya
mereka justru mengatakan bahwa doa yang paling
mustajab adalah al-Quran itu sendiri. Mereka

91

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

lebih menekankan pada para santri yang sedang
menghafal untuk fokus hafalan secara istiqomah
dan menjauhi wirid-wirid khusus yang panjang.
Pepatah Arab mengatakan: Lebih baik mengharap
telur yang ada di hari ini dari pada mengharap ayam
tapi masih besok adanya

17. Akankah kita menyerah sebelum pertandingan
benar-benar selesai?

Tiap orang memiliki daya tahan ( endurence)
dan fokus yang berbeda-beda dalam menghafal,
sehingga tidak jarang para santri itu berhenti
di tengah perjalanan alias belum tuntas 30 juz,
kendati banyak juga yang selesai tuntas. Terkadang
ketidaktuntasan tersebut dipengaruhi oleh faktor
eksternal, misalnya lingkungan menghafal yang
kurang kondusif dan lemahnya dukungan keluarga.
Bisa juga masalah muncul dari lemahnya motivasi
internal.

Sejak awal, mestinya santri atau mahasiswa
mengidentifikasi kemampuan dirinya. Apakah dia
memiliki daya tahan dan fokus yang kuat? Apa dia
juga memiliki motivasi yang tinggi? Proses identifikasi
tersebut dilakukan dengan cara menghafal juz
30 terlebih dahulu. Juz 30 atau yang lebih dikenal
dengan juz ‘amma memiliki karakteristik ayat
dan surat yang pendek-pendek. Tentu dengan
karakteristik seperti ini, juz 30 menjadi lebih mudah
dihafal dibanding juz-juz lain dalam al-Quran.

92

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

Dengan kemudahan tersebut, seorang santri akan
mampu meraba sendiri kemampuan menghafalnya.
Kalaupun dia terhenti di tengah jalan, tidak akan sia-
sia. Sebab, suratnya pendek-pendek dan banyak
berguna untuk menjadi imam shalat, minimal efektif
untuk dijadikan wirid atau bacaan rutin harian.

Ibarat bangunan rumah, bangunan yang sudah
lengkap; ada dinding, pagar serta atap, ia akan
bertahan lama meski tidak dihuni dan tidak terawat.
Demikian juga hafalan. Ketika seseorang menghafal
satu surat secara utuh, biasanya akan awet atau
tahan lama, meski lama tidak dibaca. Resikonya
menghafal juz 1 pada tahap awal akan mudah hilang
seandainya terhenti di pertengahan juz.

18. Dengarlah rintihan orang yang ingin menghafal,
namun tidak tercapai

Diakui ataupun tidak, menghafal al-Quran itu
bagi umumnya kaum muslimin maupun muslimat
merupakan naluri. Ia akan muncul dan tenggelam
sesuai lingkungan dan situasi yang melingkupinya.
Naluri itu kadang menjelma menjadi sebuah cita-
cita dan harapan, layaknya kekayaan, jabatan dan
popularitas. Cita-cita tersebut akan berubah menjadi
menyakitkan manakala tidak tercapai.

Beberapa teman yang dulu ingin menghafal,
rata-rata mereka menyesali kenapa keinginan
tersebut dulu tidak direalisasikan dalam wujud
usaha. Lebih-lebih, mereka yang pernah menghafal

93

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

dan belum tuntas, atau pernah hafal namun kini
pergi entah ke mana, seumur hidup mereka akan
diliputi rintihan dan penyesalan. Mereka seakan
hidup dalam fatamorgana yang tiada henti dan
pengandaian yang tak berujung; seandainya dulu
saya begini dan begitu, niscaya saya akan seperti
mereka yang sukses menghafal.

Sebelum kita merasakan pahitnya penyesalan,
mari optimalkan potensi dan maksimalkan ikhtiyar.
Tentu perjuangan di awal itu beratnya luar biasa.
Penyesalan selalu berada di akhir cerita dan tak akan
pernah muncul di awalnya. Demikian pula, indahnya
kesuksesan itu hanya bisa dinikmati di akhir masa
penantian panjang. Kata pepatah: berakit-rakit ke
hulu berenang-renang ke tepian, bersusah-susah
dahulu lalu bersenang-senang kemudian.

19. Jangan tunda, hidup ini selalu dipenuhi dengan kata
“ternyata” dan “tiba-tiba”

Waktu ini kadang menyerupai fatamorgana.
Dari jauh kelihatan indah, seakan kita masih
memiliki kesempatan 1000 tahun yang tiap detiknya
bisa diisi dengan 1000 aktifitas luar biasa. Namun,
ternyata waktu yang kita miliki begitu singkat dan
sesak dengan berbagai kesibukan harian yang
teknis. Fatamorgana di atas akan meninabobokkan
setiap orang, terlebih jika ingin melakukan kegiatan
besar yang positif. Itulah ujian tiap orang yang ingin
sukses.

94

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

Saat menghafal al-Quran, mahasiswa kadang
begitu santai dalam melangkah. Alasan mereka,
nanti saja kalau perkuliahan agak sedikit longgar,
tugas kuliah terselesaikan semua, atau nanti saja
kalau liburan panjang datang, akan menghafal
sebanyak-banyaknya bila mungkin akan “bertapa”
demi menyelesaikan hafalan. Sikap “taswif”
(menunda-nunda) ini merupakan penyakit menular
yang sangat ganas, serta penyebab utama dari
setiap kegagalan menghafal.

Harus disadari, bahwa waktu kita secara
matematis masih terbentang luas, sebenarnya
hanyalah waktu bayangan bukan waktu yang
sebenarnya. Misalnya; pada hari Minggu besok
saya tidak ada kegiatan mulai pagi sampai malam
sehingga jadwal menghafal hari Sabtu ini ditunda
dulu lantaran agak sibuk. Marilah ditelaah contoh
kasus penundaan di atas. Manusia oleh Allah tidak
diberi kemampuan untuk mengetahui takdir di esok
hari. Kita semestinya tidak mengandalkan waktu yang
belum muncul di hari ini. Ada banyak kemungkinan
yang akan terjadi di esok hari, diantaranya:

a. Memang betul longgar, tetapi tiba-tiba ada
teman sakit yang butuh pertolongan kita

b. Memang betul longgar, tetapi tiba-tiba tubuh
kita meriang/sakit

c. Memang betul longgar, tetapi tiba-tiba ada
kabar kurang baik dari keluarga yang membuat

95

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

kita susah

d. Pada pagi hari tiba-tiba ingin berolah raga atau
main musik

e. Pada pagi hari, tiba-tiba ingin masak bersama
teman atau mencuci baju

f. Pada siang hari, tiba-tiba ada acara televisi yang
sangat bagus

g. Pada siang hari, tiba-tiba teman akrab lama
datang

h. Pada siang hari, tiba-tiba ingin posting facebook
atau menjawab email

i. Pada sore hari, tiba-tiba ingin bersih-bersih
ruangan dan taman

j. Pada sore hari, tiba-tiba HP/komputer kita
bermasalah yang butuh penanganan segera

k. Pada sore hari, tiba-tiba motor kita ditilang oleh
polisi

l. Pada sore hari, tiba-tiba tetangga kita meninggal
dunia

m. Pada sore hari tiba-tiba ingin cari makan yang
enak

n. Pada sore hari tiba-tiba muncul rasa malas atas
terkantuk ingin tidur

96

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

Dan masih ada ratusan kemungkinan lain yang
menggagalkan kita untuk melakukan kegiatan di
hari itu. Masihkah kita suka menunda?

20. Mimpikan kebaikan agar jadi kenyataan, nyatakan
kebaikan agar jadi mimpi indah

Hampir setiap orang memiliki “mimpi” dan cita-
cita untuk menjadi sesuatu atau memiliki sesuatu.
Namun, kondisi fisik, psikologis, sosial kerapkali
menenggelamkan mimpi itu. Sebetulnya orang
yang memiliki “mimpi sukses” itu tergolong orang
yang hebat, sebab tidak semua orang punya mimpi.
Mimpi itu termasuk ingin hafal al-Quran.

Anugerah Allah yang berupa “mimpi untuk
hafal al-Quran” jangan pernah disia-siakan.
Lakukan penguatan “mimpi” tersebut agar menjadi
motivasi kuat dengan banyak membaca kisah-kisah
para pengahafal al-Quran serta hikmah-hikmah
menghafal.

Dengan demikian, motivasi menjadi kuat
dan bisa menggerakkan anggota tubuh untuk
meralisasikannya menjadi kenyataan. Disini
diperlukan metode dan strategi, supaya mimpi itu
tidak dibelokkan menjadi angan-angan hampa
belaka. Yakinlah setelah mimpi itu terwujud, tentu
hari-hari kita begitu indah bersama al-Quran
bagaikan mimpi yang membuai angan dan
memanjakan khayalan.

97

Hafal al-Quran Itu Emang Keren!

21. Awali dari diri sendiri, kalau kita mendambakan
sebuah keluarga “Qur’ani”

Kita tentu tergiur dengan kesuksesan keluarga
bapak Mutammimul Ula yang kesepuluh anaknya
hafal al-Quran, atau ingin meniru Abdurrahman
Farih dan Husein Thababai yang mana di usia balita
mereka sudah hafal al-Quran. Kita juga ingin rumah
selalu bergaung suara al-Quran dari mulut anak-
anak.

Hanya saja, semua harus dimulai dari diri kita
(suami, istri, bapak, ibu). Bagaimana mungkin anak-
anak akan mengikuti jejak orangtuanya, sementara
orangtua tak memberi contoh pada mereka.
Orangtua yang hafal al-Quran akan dengan
mudah mengenalkan dan membiasakan hafalan
pada putra-putrinya di manapun mereka berada.
Mungkin setiap berangkat sekolah, anak dituntun
untuk menghafal surat-surat pendek. Pasti tanpa
terasa dalam kurun waktu satu tahun saja, anak
akan hafal lebih dari satu juz. Hal ini sulit terrealisasi
bila orangtua belum mulai menghafal sejak
sekarang. Memang, orangtua yang punya hafalan
itu mendatangkan efek domino yang luas, bukan
semata untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang
lain terutama keluarga dekatnya.

Sumber:

http://www.nuranitahfidh.com/motivasi-praktis-menghafal-al-quran/

98


Click to View FlipBook Version