The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by diseminasibbt, 2021-11-18 03:09:51

BUKU PANDUAN DISEMINASI BBT 2021

BUKU PANDUAN DISEMINASI 2021-FINAL

BUKU
PANDUAN

OPTIMALISASI PEMANFAATAN TEKNOLOGI TPT BERKELANJUTAN
UNTUK MENDUKUNG PENINGKATAN SUBSTITUSI IMPOR

BALAI BESAR TEKSTIL

24 November 2021

BALAI BESAR TEKSTIL

kata
pengantar

Industrialisasi merupakan salah satu penggerak pembangunan. Konsep pengembangan
industri yang ideal adalah industri berkelanjutan yang berprinsip pada pemenuhan kebutuhan
masa kini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi
kebutuhannya sendiri. Dengan konsep tersebut, dampak positif industrialisasi bagi
perekonomian, peningkatan nilai tambah serta penerapan sains, teknologi dan inovasi, sejatinya
dapat diperoleh dengan tetap mempertahankan keseimbangan lingkungan hidup dan sosial
budaya. Perkembangan teknologi modern akan selalu hadir dengan dua hal yaitu solusi untuk
permasalahan yang ada dan atau terciptanya suatu permasalahan baru. Oleh karena itu akan
selalu ada konsekuensi di balik setiap manfaat yang diberikan oleh teknologi. Agar diperoleh
suatu keseimbangan, maka setiap teknologi baru yang tercipta dan dimanfaatkan pada
kerangka industri berkelanjutan ini, haruslah memiliki prioritas yang setara untuk kemanusiaan,
keekonomian dan kelestarian lingkungan.
Diseminasi Teknologi Industri TPT 2021 yang diselenggarakan oleh Balai Besar Tekstil kali ini
mengambil tema "OPTIMALISASI PEMANFAATAN TEKNOLOGI TPT BERKELANJUTAN
UNTUK MENDUKUNG PENINGKATAN SUBSTITUSI IMPOR". Teknologi TPT berkelanjutan
merupakan modal untuk mewujudkan Industri TPT yang lebih kuat, maju, mandiri dan berdaya
saing, khususnya di era baru Industri 4.0 ini. Dengan optimalisasi teknologi berkelanjutan,
diharapkan salah satu indikator dalam peningkatan kemandirian dan daya saing industri dapat
dicapai, yaitu peningkatan substitusi impor dan peningkatan penggunaan produk dalam
negeri. Diseminasi Teknologi Industri TPT 2021 ini diharapkan mampu memberikan wawasan
serta cara pandang yang lebih luas bagi para pesertanya, dan dijadikan sebagai dasar untuk
turut membangun dan menumbuhkan Industri TPT nasional yang lebih kuat, mandiri dan
berdaya saing namun dengan tetap memberikan prioritas yang setara pada kemanusiaan dan
keberlanjutan alam semesta.

Bandung, November 2021
PANITIA PENYELENGGARA

susunan BALAI BESAR TEKSTIL
acara
BANDUNG, 24 NOVEMBER 2021
DISEMINASI
TEKNOLOGI
INDUSTRI TPT
2021

pembukaan pembicara

08.00 – 08.30 WIB 10.10– 10.30 WIB
Registrasi Peserta Pembicara 1 –Ida Nuramdhani, S.Si.T, M.Sc, Ph.D
(Dosen Politeknik STTT Bandung)
08.30 – 08.45 WIB “Dukungan Teknologi TPT Berkelanjutan
Mukadimah dan pembacaan tata tertib acara Terhadap Peningkatan Substitusi Impor”
Menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya
Pembacaan do’a 10.30 – 10.50 WIB
Pembicara 2 –Iwan Iswandi, S.Si.T (Direktur Riset
08.45 – 08.55 WIB & Pengembangan Bisnis PT. Panjimas Textile)
Sambutan – Cahyadi, S.SiT, MAB “Strategi Pengembangan Produk dan Penggunaan
Kepala Balai Besar Tekstil Teknologi Dengan Konsep Reuse, Reduce and
Recycle”
08.55 – 09.10 WIB
Pembukaan – Dr. Ir. Doddy Rahadi, MT, IPU 10.50 – 11.10 WIB
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Pembicara 3 – Basrie Kamba
Industri Kementerian Perindustrian (Direktur PT. Asia Pacific Rayon)
“Inovasi Teknologi Berkelanjutan Pada Industri
pembicara utama Bahan Baku Serat Untuk Substitusi Impor”

09.10 – 09.25 WIB 11.10 – 11.30 WIB
Pembicara Utama – Ir. Dody Widodo, M.Si Pembicara 4 – Indra Prima Montana, S.Si.T
Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian (Founder Rise Up Yarn & Fabrics Recycle
Developer)
09.25– 09.40 WIB “Pemanfaatan Kain Residu Denim Menjadi
Pembicara Utama – Ir. Muhammad Khayam, MT Benang dan Kain”
Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil
Kementerian Perindustrian 11.30 – 12.15 WIB
Tanya Jawab dan Diskusi –
09.40 – 9.55 WIB Moderator Dr. Doni Sugiyana, ST, M.Eng
Pembicara Utama– Ravi Shankar
Ketua Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen 12.15 – 13.15 WIB
Indonesia (APSyFI) ISHOMA & Penayangan Poster

9.55– 10.10 WIB 12.30 – 13.15 WIB
Rehat Registrasi Peserta Diseminasi Untuk Sesi Paralel

13.15 – Selesai
Paparan Sesi Paralel dan Penutupan

panduan prosedur registrasi
teknis
peserta Peserta bergabung (sign in) dengan
menggunakan akun ZOOM
DISEMINASI minimum 15 menit sebelum acara
TEKNOLOGI berlangsung.
INDUSTRI TPT
2021 Klik ikon JOIN pada aplikasi ZOOM
dengan menggunakan :
format acara
MEETING ID : 957 763 9286
Diseminasi Teknologi Industri TPT 2021 PASSCODE : bbtjuara
diselenggarakan dalam format WEBINAR
secara daring/online menggunakan platform atau menggunakan tautan :
aplikasi ZOOM.
https://bit.ly/ZoomMeetingDiseminasiBBT2021
Pastikan perangkat yang akan anda gunakan
(PC, Laptop atau Ponsel) telah terkoneksi format nama peserta
dengan jaringan internet.
Peserta wajib menggunakan nama akun
Pastikan aplikasi ZOOM telah terpasang pada formal sesuai dengan format yang
perangkat anda. Jika belum, anda dapat ditentukan Panitia sebagai berikut :
mengunduhnya via :
Penyaji Karya Tulis Oral
Google Play Store (untuk Android) dan PO – KODE PESERTA – NAMA LENGKAP
Apple App Store (untuk iOS) TANPA GELAR
https://zoom.us/support/download untuk PC Contoh : PO – A01 – Askara Janardana
atau Laptop
Penyaji Karya Tulis Poster
Acara Diseminasi Teknologi Industri TPT 2021 PP – Nama lengkap tanpa gelar
terbagi menjadi 2 sesi, yaitu Sesi Pleno (Pukul Contoh : PP – Askara Janardana
08.00 – 12.15 WIB) dan Sesi Paralel (Pukul
13.15 – 16.00 WIB). Setelah acara Sesi Pleno Peserta Hearing(Non – Penyaji)
selesai, Peserta tetap berada di ROOM MEETING
hingga acara Sesi Paralel dimulai. NAMA LENGKAP TANPA GELAR – NAMA
INSTANSI/PERUSAHAAN/UNIVERSITAS
Contoh : Askara Janardana – Balai Besar
Tekstil

panduan penyaji karya ilmiah poster
teknis
penyaji Penyaji poster diwajibkan menyiapkan
POSTER PRESENTASI karya ilmiah sesuai
DISEMINASI dengan template poster format Power
TEKNOLOGI Point (PPT) yang dapat diunduh pada link
INDUSTRI TPT https://linktr.ee/DiseminasiBBT2021
2021
Poster presentasi menyajikan isi karya
penyaji karya ilmiah oral ilmiah secara ringkas dan jelas, terdiri dari
judul, identitas Penyaji, latar belakang,
Penyaji oral diwajibkan menyiapkan metodologi, hasil dan pembahasan, serta
REKAMAN VIDEO PRESENTASI karya kesimpulan.
ilmiah yang direkam menggunakan aplikasi
ZOOM, GOOGLE MEET atau WEBEX Poster presentasi dan karya ilmiah lengkap
dengan durasi maksimum 10 menit. diunggah oleh Penyaji paling lambat
tanggal 20 November 2021 melalui link
Video presentasi menyajikan isi karya ilmiah https://linktr.ee/DiseminasiBBT2021
secara ringkas dan jelas, terdiri dari judul, pada opsi REGISTRASI ULANG
identitas Penyaji, latar belakang, PEMAKALAH ACCEPTED
metodologi, hasil dan pembahasan, serta
kesimpulan. Penyaji poster diwajibkan bergabung pada
Whatsapp Group untuk fasilitasi tanya
VIDEO PRESENTASI direkam dalam format jawab pada sesi poster. Link Whatsapp
MPEG-4 (.mp4) dengan kualitas video HD Group akan diinformasikan lebih lanjut.
dan minimum resolusi layar 720p. Video
menampilkan slide presentasi, audio dan
Penyaji dalam satu frame.

Video presentasi direkam dengan
menggunakan virtual background
Diseminasi Teknologi Industri TPT 2021
yang dapat diunduh pada link
https://linktr.ee/DiseminasiBBT2021

Video dan slide presentasi serta karya ilmiah
lengkap diunggah oleh Penyaji paling
lambat tanggal 20 November 2021 melalui
link https://linktr.ee/DiseminasiBBT2021

tata tertib Peserta tidak diperkenankan
umum membicarakan masalah politik, gosip
peserta dan hal-hal yang berkaitan dengan
SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar
DISEMINASI Golongan).
TEKNOLOGI
INDUSTRI TPT Peserta diharapkan berpakaian rapi
2021 dan berperilaku sopan selama
pelaksanaan acara.
Pembicara, Penyaji dan Peserta Hearing
tidak diperkenankan menggunakan Peserta diharapkan tidak berulang
latar belakang khusus (virtual kali keluar – masuk ROOM MEETING
background dan video filter) selain latar untuk menjaga ketertiban
belakang yang diberikan oleh Panitia. pelaksanaan acara.

Pembicara, Penyaji dan Peserta Hearing Peserta wajib mengikuti seluruh
wajib memastikan mikrofon/audio rangkaian kegiatan Diseminasi
perangkat dalam keadaan MUTE Teknologi Industri TPT 2021 dan
selama JOIN MEETING dan hanya mengisi form daftar hadir serta
dinyalakan jika akan bertanya dan telah evaluasi kegiatan dengan
disilakan oleh Moderator. menggunakan identitas nama
lengkap dan gelar akademik.
Peserta mengikuti semua arahan MC
dan Moderator selama acara
berlangsung. Selama pelaksanaan
acara, Peserta diharuskan
berkomunikasi dengan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.

tata tertib prosedur sesi tanya jawab
sesi pleno
Fitur RAISE HAND – Moderator akan memilih
DISEMINASI beberapa pertanyaan dari Peserta dan akan
TEKNOLOGI menyampaikannya secara langsung kepada
INDUSTRI TPT Pembicara atau Penyaji.
2021
FITUR CHAT PADA MENU ZOOM DENGAN
Pembicara, Penyaji dan Peserta bergabung FORMAT : [TANYA] – NAMA
menggunakan aplikasi ZOOM pada tanggal PEMBICARA/PENYAJI YANG DITUJU –
24 November 2021 pukul 07.45 WIB untuk PERTANYAAN
memulai acara pembukaan Diseminasi Contoh : [TANYA] – Askara Janardana –
Teknologi Industri TPT 2021. Bagaimana cara pengolahan serat alam yang
lebih ramah lingkungan?
Peserta wajib mengikuti seluruh rangkaian
kegiatan Diseminasi Teknologi Industri TPT Aplikasi sli.do – Agar Peserta dapat
2021 dan mengisi form daftar hadir serta mengakses fitur dan mengajukan
evaluasi kegiatan dengan menggunakan pertanyaan, Panitia akan memberikan KODE
identitas nama lengkap dan gelar akademik. EVENT acara Diseminasi Teknologi
Industri TPT 2021 untuk aplikasi sli.do yang
Tautan daftar hadir dan form evaluasi kegiatan rutin diinformasikan/ditayangkan selama Sesi
akan ditayangkan rutin mulai pukul 08.30 WIB Pleno berlangsung. Peserta diharapkan
pada menu CHAT dan hanya berlaku hingga menggunakan nama lengkap dan nama
pukul 11.30 WIB untuk Sesi Pleno. instansi saat mengajukan pertanyaan.

Tautan materi Sesi Pleno akan diinformasikan
melalui fitur CHAT pada akhir kegiatan
Diseminasi Teknologi Industri TPT 2021.

Hal-hal yang belum diatur pada Tata Tertib ini,
akan diberitahukan kembali lebih lanjut

ketentuan perolehan e-certificate peserta

Mengikuti acara Diseminasi Teknologi Industri TPT 2021 dari mulai Sesi
Pleno hingga Sesi Paralel;
Mengisi form registrasi Peserta, daftar hadir untuk Sesi Pleno hingga Sesi
Paralel dan form evaluasi kegiatan;
Penyaji karya ilmiah oral dan poster hanya akan diberikan e-Certificate jika
hadir dan mempresentasikan karya ilmiahnya pada Diseminasi Teknologi
Industri TPT 2021;
Peserta yang telah memenuhi ketentuan di atas akan diberikan e-Certificate
paling lambat 1 (satu) minggu setelah pelaksanaan kegiatan.

tata tertib
sesi
paralel

DISEMINASI Sesi Paralel akan dipandu oleh Moderator
TEKNOLOGI pada masing-masing ROOM MEETING.
INDUSTRI TPT
2021 Sesi Paralel akan dibagi ke dalam beberapa
Sesi Presentasi, yang tiap satu sesi terdiri dari
Peserta dapat bergabung pada masing-masing 3 (tiga) hingga 4 (empat) orang Penyaji. Pada
ROOM MEETING Sesi Paralel 30 menit sebelum setiap sesi, akan ditampilkan VIDEO
acara berlangsung (pukul 12.45 WIB). PRESENTASI dari para Penyaji dengan
durasi masing-masing ± 10 menit.
Untuk Sesi Paralel, Peserta mengganti identitas
(ID) menggunakan format ID ZOOM sebagai Jika satu Sesi Presentasi selesai dan seluruh
berikut : Penyaji pada sesi tersebut telah
menyampaikan materinya, maka akan
Kelas INDUSTRI 4.0; P3DN; SUBSTITUSI dilanjutkan dengan Sesi Tanya Jawab
IMPOR BAHAN BAKU & PENOLONG selama 20 menit per sesi. Format tanya
FORMAT ID ZOOM : ROOM A – NAMA jawab pada sesi ini mengacu pada Tata
LENGKAP TANPA GELAR Tertib Sesi Pleno Diseminasi Teknologi
CONTOH : ROOM A – Askara Janardana Industri TPT 2021.
Kelas TEKNOLOGI PROSES TEKSTIL
FORMAT ID ZOOM : ROOM B – NAMA Jika Peserta atau Penanya ingin memberikan
LENGKAP TANPA GELAR feedback pada Penyaji, disilakan untuk
CONTOH : ROOM B – Askara Janardana UNMUTE mikrofon/audio perangkat dan
Kelas TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL menyampaikan permintaan untuk memberi
BERKELANJUTAN feedback kepada Moderator terlebih dahulu.
FORMAT ID ZOOM : ROOM C – NAMA
LENGKAP TANPA GELAR Pada akhir acara Sesi Paralel akan
CONTOH : ROOM C – Askara Janardana diumumkan penghargaan untuk kategori
Penyaji Karya Tulis Oral dan Poster Terbaik
Host akan memindahkan Peserta sesuai dengan serta Karya Tulis Terbaik. Pemenang
ROOM yang telah dipilih. Peserta disilakan berhak mendapatkan e-Certificate of Merit
masuk ke dalam ROOM dengan menekan dan cinderamata dari Panitia.
tombol ACCEPT pada tampilan ZOOM.
Penutupan Diseminasi Teknologi Industri
Peserta wajib mengisi daftar hadir dan form TPT 2021 akan dilaksanakan di masing-
evaluasi kegiatan. Tautan daftar hadir Sesi masing ROOM jika seluruh sesi pada ROOM
Paralel akan ditayangkan secara rutin mulai tersebut telah selesai dilaksanakan.
pukul 13.15 WIB yang berlaku hingga pukul
15.00 WIB. Tautan evaluasi kegiatan akan
dibagikan 30 - 60 menit menjelang acara Sesi
Paralel berakhir.

sesi poster narahubung
&
narahubung Jika mengalami kendala teknis pada saat
pelaksanaan acara atau terdapat hal-hal
DISEMINASI yang ingin ditanyakan terkait Diseminasi
TEKNOLOGI Teknologi Industri TPT 2021, peserta
INDUSTRI TPT disilakan untuk menghubungi
2021 Narahubung berikut ini :

sesi poster NARAHUBUNG UMUM/KENDALA TEKNIS
RUDI BURNAMA
POSTER PRESENTASI dari Penyaji akan Kontak : 0813 9454 4040
ditayangkan secara slideshow selama waktu
ISHOMA berlangsung (pukul 12.15 - 13.15 NARAHUBUNG ROOM A
WIB). EVA NOVARINI
Kontak : 0821 1870 2705
POSTER PRESENTASI dapat diakses dan
diunduh oleh Peserta pada link NARAHUBUNG ROOM B
https://linktr.ee/DiseminasiBBT2021 DERMAWATI SUANTARA
Kontak : 0821 2007 9514
Tanya jawab dan diskusi untuk sesi poster
akan dilangsungkan melalui WHATSAPP NARAHUBUNG ROOM C
GROUP. Link Whatsapp Group akan SILVANI OLIVAL ALIF
diinformasikan lebih lanjut saat pelaksanaan Kontak : 0878 2346 7213
acara. Para peserta disilakan untuk bergabung
ke dalam Whatsapp Group tersebut.

Peserta yang ingin mengikuti tanya jawab
dapat bergabung dan mengajukan
pertanyaan dengan format :
NAMA PENANYA - ASAL INSTANSI - KODE
POSTER YANG DITANYA - PERTANYAAN

Penyaji poster yang mendapatkan pertanyaan
dimohon dapat menjawab sesegera mungkin
dengan cara me-reply langsung pada chat
pertanyaan tersebut.

tim
pelaksana
kegiatan

DISEMINASI
TEKNOLOGI
INDUSTRI TPT
2021

dewan penyunting

penasehat Koordinator Dr. Doni Sugiyana, ST, M.Eng
Anggota Saeful Islam, S.SiT, MT
Kepala Balai Besar Tekstil Rizka Yulina, ST, M.Sc
Arif Wibi Sana, S.SiT
pengarah Siti Robi’ah Adawiyah, S.SiT
Cica Kasipah, S.Si
Kepala Bagian Tata Usaha Agus Surya Mulyawan, S.SiT
Plt. Ka. Bid Sarana Riset dan Standardisasi
Plt. Ka. Bid Pengembangan Jasa Teknis reviewer
Plt. Ka. Bid Pengembangan Kompetensi &
Alih Teknologi Lili Melani, ST, M.Sc, Ph.D (Institut Teknologi Bandung)
Hardianto, S.SiT, M.Eng (Politeknik STTT )
panitia pelaksana Nandang Setiawan, ST, M.Ds (Politeknik STTT)
Dr. Doni Sugiyana, ST, M.Eng (Balai Besar Tekstil)
Ketua Doni Primadi M. Danny Sukardan, S.Teks (Balai Besar Tekstil)
Sekretaris Eva Novarini Drs. Tatang Wahyudi, M.Si (Balai Besar Tekstil)
Bendahara Reni Herliani Dr. RR. Srie Gustiani, ST, MT (Balai Besar Tekstil)
Anggota Rudi Burnama Rudi Burnama, ST, M.IL (Balai Besar Tekstil)
Dermawati Suantara
Asep Erwin Hidayat moderator
Mulia Hendra
Emma Yuniar Rakhmatiara Dr. Doni Sugiyana, ST, M.Eng
Yusniar Siregar Mulia Hendra, ST
Endah Oktaviani M. Danny Sukardan, S.Teks
Rd. Aldi M. Gozali Drs. Tatang Wahyudi, M.Si
Silvani Olival Alif
Ikbal Mahsani
Iwan Setiawan
Faradhila Bellady Agnes
Bella Patria Khrisna

AROOM SUSUNAN ACARA

TOPIK MATERI :
PENGUATAN INDUSTRI 4.0
PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI
SUBSTITUSI IMPOR BAHAN BAKU DAN BAHAN PENOLONG

MODERATOR : MULIA HENDRA

13.15 - 13.25 WIB
A01 - FERY KURNIYAWAN AFFANDI - PT. SUCOFINDO, JAKARTA

Membangun Negeri Dengan Penerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)

13.25 - 13.35 WIB
A02 - NANIEK UTAMI HANDAYANI - UNIVERSITAS DIPONEGORO, SEMARANG

Peran Logistics 4.0 Sebagai Penguatan Implementasi Industry 4.0

13.35 - 13.45 WIB
A03 - IWAN SATRIYO NUGROHO - UNIVERSITAS ISLAM NUSANTARA, BANDUNG

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Dalam Meningkatkan Produktivitas dan Mutu
Produksi Kain Grey (Studi Kasus CV. Jaya Lestari, Bandung)

13.45 - 14.00 WIB
TANYA JAWAB DAN DISKUSI SESI 1

14.00 - 14.05 WIB
REHAT

14.05 - 14.15 WIB
A04 - EMMA YUNIAR RAKHMATIARA - BALAI BESAR TEKSTIL, BANDUNG

Performa Sutera Samia Indonesia Sebagai Bahan Baku Industri Tekstil dan Produk Tekstil

14.15 - 14.25 WIB
A05 - ROBINSON MANALU - PT. BUANA SARANA PROFESSIONAL, BANDUNG

Pembuatan dan Karakterisasi Benang Polipropilena (PP) Side by Side
Dengan Menggunakan Mesin Pemintalan Leleh

14.25 - 14.35 WIB
A06 - AGUS SURYA MULYAWAN - BALAI BESAR TEKSTIL, BANDUNG

Pemanfaatan Partikel ZnO Pada Kain Rajut Kapas Sebagai Absorber Ultraviolet

14.35 - 14.50 WIB
TANYA JAWAB DAN DISKUSI SESI 2

14.50 - 14.55 WIB
REHAT

14.55 - 15.05 WIB
A07 - MUFID DJOKO PURWANTO - BALAI BESAR LOGAM DAN MESIN, BANDUNG

Prototipe Alat Uji Kekuatan Benang Dengan Memanfaatkan Software Open Source

15.05 - 15.15 WIB
A08 - RINI MARLINA - BALAI BESAR TEKSTIL, BANDUNG

Kajian Mutu Masker Kain Sesuai Persyaratan Mutu SNI 8914 : Tekstil - Masker Dari Kain

15.15 - 15.25 WIB
A09 - ADI SUSANTO - BADAN NARKOTIKA NASIONAL, JAKARTA

Analisis Dampak Penggunaan Toko Daring Pada Penjualan Produk UMKM Lokal
di Kota Bandar Lampung

15.25 - 15.40 WIB
Tanya Jawab dan Diskusi Sesi 3

15.40 - 15.45 WIB
PENUTUPAN

BROOM SUSUNAN ACARA

TOPIK MATERI :
TEKNOLOGI PROSES TEKSTIL

MODERATOR : M. DANNY SUKARDAN : :

13.15 - 13.25 WIB
B01 - ANISA DWICAHYA - BALAI BESAR TEKSTIL, BANDUNG

Studi Optimasi Aktivitas Antibakteri Dengan Teknik Plasma Lucutan Korona
Pada Katun Termodifikasi Senyawa Kurkumin

13.25 - 13.35 WIB
B02 - LELI NUR RINA HIDAYAT - SEKOLAH TINGGI ANALIS BHAKTI ASIH, BANDUNG

Perbandingan Penggunaan Cross Linking Agent Dengan Teknologi Plasma Lucutan Korona
Terhadap Aktivitas Antibakteri Ekstrak Jintan Hitam (Nigella Sativa L.) Pada Kain Katun
dan Ketahanannya Terhadap Proses Pencucian

13.35 - 13.45 WIB
B03 - IKBAL MUHAMAD PAUJI - BALAI BESAR TEKSTIL, BANDUNG

Pengaruh Plasma Lucutan Korona Oleh Ionisasi Udara Terhadap Pencelupan
Zat Warna Alam Kunyit Pada Kain Kapas Sebagai Pengganti Proses Mordanting

13.45 - 14.00 WIB
TANYA JAWAB DAN DISKUSI SESI 1

14.00 - 14.05 WIB
REHAT

14.05 - 14.15 WIB
B04 - JAKARIYA NUGRAHA - BALAI BESAR TEKSTIL, BANDUNG

Studi Peningkatan Sifat Tolak Air Kain Kapas Dengan Modifikasi Teknik Plasma
dan Coating Menggunakan Asam Stearat

14.15 - 14.25 WIB
B05 - MAYA KOMALASARI - POLITEKNIK STTT, BANDUNG

Super Absorbent Polymer (SAP) Natrium Poliakrilat Untuk Aplikasi Disposable Baby Diapers

14.25 - 14.35 WIB
B06 - HERMAN FITRIANTO - BALAI BESAR TEKSTIL, BANDUNG

Pembuatan Filamen Anti Ultraviolet Dari Polipropilena dan Nanopartikel Seng Oksida
Dengan Metode Pemintalan Leleh

14.35 - 14.50 WIB
TANYA JAWAB DAN DISKUSI SESI 2

14.50 - 14.55 WIB
REHAT

14.55 - 15.05 WIB
B07 - ARIF WIBI SANA - BALAI BESAR TEKSTIL, BANDUNG

Tinjauan Tentang Pencelupan Kain Kapas Dengan Media Karbondioksida Superkritis

15.05 - 15.15 WIB
B08 - WULAN ASTUTI - BALAI BESAR TEKSTIL, BANDUNG

Penggantian Teknologi Untuk Penghematan Energi Listrik Pada Industri Pemintalan

15.15 - 15.25 WIB
Tanya Jawab dan Diskusi Sesi 3

15.25 - 15.30 WIB
PENUTUPAN

CROOM SUSUNAN ACARA

TOPIK MATERI :
TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL
BERKELANJUTAN

MODERATOR : TATANG WAHYUDI

13.15 - 13.25 WIB
C01 - AGUS HAERUDIN - BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK, YOGYAKARTA

Pengaruh Zat Pra Mordan Ekstrak Kulit Kayu Jambal (Peltophorum Pterocarpum)
Dan Kemiri (Aleurites Moluccanus) Pada Pewarnaan Kain Batik Kapas dan Sutera
Dengan Zat Warna Alami Dari Ekstrak Kayu Secang (Caesalpinia Sappan)

13.25 - 13.35 WIB
C02 - RATNA STIA DEWI - UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN, PURWOKERTO

Dekolorisasi Limbah Cair Tekstil Menggunakan Pleurotus Ostreatus Teramobil
Dalam Reaktor Kontinyu

13.35 - 13.45 WIB
C03 - INDRA KURNIAWAN - BALAI BESAR TEKSTIL, BANDUNG

Inovasi Tekstil dan Produk Tekstil Yang Berkelanjutan

13.45 - 14.00 WIB
TANYA JAWAB DAN DISKUSI SESI 1

14.00 - 14.05 WIB
REHAT

14.05 - 14.15 WIB
C04 - ABDURROHMAN - POLITEKNIK STTT, BANDUNG

Pemanfaatan Limbah Masker Sebagai Bahan Pembuatan Benang Monofilamen

14.15 - 14.25 WIB
C05 - ALICIA CHRISTY ZVEREVA GADI - UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, YOGYAKARTA

Prototipe Busana Kerja Casual Bussiness Dengan Metode Zero Waste Cutting dan Flat Pattern

14.25 - 14.40 WIB
TANYA JAWAB DAN DISKUSI SESI 2

14.40 - 14.45 WIB
REHAT

14.45 - 15.05 WIB
C06 - DESTI MARTINA - POLITEKNIK STTT BANDUNG

Isolasi Biopolimer Zein Dari Produk Samping Pengolahan Jagung
Sebagai Bahan Baku Pembuatan Serat Zein

15.05 - 15.15 WIB
C07 - RESKI ALYA PRADIFTA - POLITEKNIK STTT, BANDUNG

Isolasi Protein Kedelai Dari Limbah Ampas Tahu Sebagai Bahan Baku Pembuatan Serat Protein Kedelai

15.15 - 15.25 WIB
Tanya Jawab dan Diskusi Sesi 3

15.25 - 15.30 WIB
PENUTUPAN

BALAI BESAR TEKSTIL

PENGUATAN INDUSTRI 4.0

SPUEBNSINTIGTUKSAITIMANPOPRENBGAHGUANNABAAN
KUPRDOADNUBKASHI DANALPAEMNONLEOGENRGI

ROOM

A

MODERATOR

MULIA HENDRA

MEMBANGUN NEGERI DENGAN PENERAPAN
TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)
BUILD A COUNTRY WITH APLICATION LOCAL CONTENT (TKDN)

FERY KURNIYAWAN AFFANDI
PT. Sucofindo (Persero)
ASEP ERWIN HIDAYAT, ANNE SUKMAWATI
Balai Besar Tekstil, Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 390, Bandung 40272

ABSTRAK ABSTRACT

Penerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada The application of the Local Content (TKDN) in the procurement of
pengadaaan barang dan jasa mempunyai tujuan untuk goods and services has the aim of reducing dependence on
mengurangi ketergantungan terhadap produk impor dan sebagai foreign products, the use of domestic products is the
implementasi dari Peraturan Presiden RI Nomor 12 Tahun 2021 implementation of the Presidential Regulation of the Republic of
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Pasal 66 Indonesia Number 12 of 2021 concerning the Procurement of
Penggunaan Produk Dalam Negeri). Semakin tinggi penggunaan Government Goods/Services (Article 66 Use of Domestic Products).
produk dalam negeri dapat mengerakkan pertumbuhan dan With the increasing use of domestic products, it will certainly be
memberdayakan industri dalam negeri, termasuk industri tekstil able to drive growth and empower domestic industries, encourage
dan produk tekstil. Penerapan TKDN diharapkan dapat industrial competitiveness, utilize potential resources, increase
mendorong daya saing industri, pemanfaatan potensi sumber business fields and absorb labor, optimize domestic goods/service
daya, meningkatkan lapangan usaha, penyerapan tenaga kerja, spending. In implementing TKDN, it has benefits for the industry
dan optimalisasi belanja barang/jasa dalam negeri. Penerapan including being able to participate in government procurement
TKDN dalam industri tekstil dan produk tekstil bisa menjadi sebagai tenders, getting price preferences in government procurement
salah satu nilai tambah dalam proses tender pengadaan tenders, marketing tools to offer your products to companies
barang/jasa pemerintahan, mendapatkan preferensi harga, dan participating in government tenders, marketing tools to offer your
marketing tools untuk menawarkan produk kepada perusahaan products as raw materials to companies that verify Local Content.
yang mengikuti tender pemerintah, sehingga hasil tender
mendapatkan produk yang berkualitas dengan tingkat kandungan Keywords : Local Content, The Procurement of Government
dalam negeri yang relatif lebih tinggi. Goods/Services, Industry Competitiveness

Kata kunci : TKDN, Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Daya
Saing Industri

PERAN LOGISTICS 4.0 SEBAGAI PENGUATAN IMPLEMENTASI INDUSTRY 4.0
THE ROLE OF LOGISTICS 4.0 AS A REINFORCEMENT OF INDUSTRY 4.0

NANIEK UTAMI HANDAYANI, M. AGUNG WIBOWO, YUSUF WIDHARTO, M. MUJIYA ULKHAQ, DIANA PUSPITA SARI,
DYAH IKA RINAWATI, SHERLY WARDANI
Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang
YASMIN MAULIDDINA
Program Studi Teknik Industri, Institut Teknologi Indonesia, Tangerang Selatan; e-mail korespondensi : [email protected]
WIJAYANTO, LINA WARDIYA NINGSIH
Direktorat Ekonomi Digital, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika

ABSTRAK ABSTRACT

Logistik berperan dalam manajemen pergerakan material baik Logistics plays a major role in the management of the flow of
masuk dan keluar dalam suatu perusahaan. Kondisi negara materials in and out of a company. The condition of Indonesia
Indonesia yang berupa kepulauan, menjadikan peranan logistik which is an archipelago makes the role of logistics is increasingly
menjadi semakin penting. Namun, saat ini kinerja sistem logistik important. However, currently, the performance of the national
nasional belum optimal karena masih tingginya biaya logistik logistics system is not that good due to the high cost of national
nasional yang mencapai 21.3% dari Produk Domestik Bruto. logistics which reaches up to 21.3% of Gross Domestic Product.
Berdasarkan Logistics Performance Index (LPI) pada tahun 2018, Based on the Logistics Performance Index (LPI) in 2018, Indonesia
Indonesia menempati urutan ke-46 dari 163 negara dengan skor ranks 46 out of 163 countries with a score of 3.15. Various obstacles
LPI sebesar 3,15. Berbagai kendala menjadi faktor penyebab are the factors causing the low performance of Indonesia's logistics,
rendahnya performansi logistik Indonesia, seperti infrastruktur, lead such as infrastructure, lead time for the processing of exported and
time untuk proses eskpor dan impor, biaya pungutan liar, kapasitas imported goods, fees for illegal levies, capacity and service network,
dan jaringan pelayanan, pengelolaan stok, dan disparitas harga di stock management, and price disparities in remote and outer areas.
daerah terpencil dan terluar. Dalam studi ini, dilakukan studi literatur In this study, a literature study related to the current state of
terkait dengan kondisi logistik Indonesia saat ini dan inisiatif Indonesia's logistics and logistics digitalization initiatives has been
digitalisasi logistik dalam mendukung keberlanjutan peranan carried out in supporting the sustainability of the role of logistics in
logistik dalam mendukung Industri 4.0 di Indonesia. Peranan supporting Industry 4.0 in Indonesia. The role of digitization can
digitalisasi dapat meningkatkan transparansi antar pelaku industri, increase transparency among industry players, also, they can make
seperti dapat mengefisiensikan rantai pasok, energi, dan waktu the supply chains, energy, and time efficient in carrying out
dalam melakukan distribusi maupun kegiatan logistik lainnya. distribution and other logistics activities.

Katakunci : Logistik 4.0, Industri 4.0, Digitalisasi Keywords: Logistics 4.0, Industry 4.0, Digitalization

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI
DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN MUTU PRODUKSI KAIN GREY
(STUDI KASUS CV. JAYA LESTARI, BANDUNG)
INFORMATION SYSTEM ANALYSIS AND DESIGN
IN IMPROVING PRODUCTIVITY AND QUALITY OF GREIGE FABRIC PRODUCTION
(CASE STUDY OF CV. JAYA LESTARI BANDUNG)

IWAN SATRIYO NUGROHO, TAUFIK MALIK DJAMALUDIN
Universitas Islam Nusantara, Jl. Soekarno Hatta No. 530 Bandung
e-mail : [email protected]; [email protected]; [email protected]

ABSTRAK ABSTRACT

CV. Jaya Lestari sebagai perusahaan tekstil kain grey memiliki CV. Jaya Lestari as a greige textile company has a goal of how to
tujuan bagaimana memproduksi kain sesuai target jumlah dan produce fabrics according to the target quantity and quality
mutu yang diminta konsumen, dengan 8 order corak dan sistem demanded by consumers, with 8 orders of patterns and a
produksi berdasarkan metode job-order yang diterima langsung production system based on the job-order method received
dari kantor pusat. Hasil produksi dinilai secara kuantitatif dengan directly from the head office. Production results are assessed
kesesuaian jumlah meter kain, dan kualitatif dengan mutu Grade A, quantitatively with the suitability of the number of meters of fabric,
B dan C. Permasalahan yang ada saat ini adalah rendahnya and qualitatively with the quality of Grades A, B and C. The current
produktivitas dan mutu produksi kain grey. Pencapaian produksi problem is the low productivity and quality of grey fabric
sepanjang Januari - Juni 2019 hanya 85% dari target 90%. production. Production achievement during January - June 2019
Sedangkan kain Grade A rata-rata produksi hanya mencapai was only 85% of the 90% target. Meanwhile, the average
94,11%, Grade B 5,33% dan Grade C 0,55%. Target Grade A yang production of Grade A fabrics only reached 94.11%, Grade B 5.33%
dicanangkan adalah 97%, dengan Grade C targetnya 0,1%. and Grade C 0.55%. The declared Grade A target is 97%, with Grade
Dengan analisa permasalahan didapatkan salah satu C the target is 0.1%. By analyzing the problem, it was found that one
permasalahan yang paling besar adalah sistem pengawasan dan of the biggest problems was the supervision and control system at
pengendalian pada 3 stasiun kerja dari 6 stasiun kerja yang 3 work stations from 6 work stations which reached 130 machines,
mencapai 130 mesin yaitu Warping, Beaming dan Weaving. namely Warping, Beaming and Weaving. The speed of
Kecepatan keputusan manajemen dalam perawatan, perbaikan management decisions in maintenance, repair and action for work
dan tindakan bagi stasiun kerja yang berproduksi 3 shift (24 jam) stations that produce 3 shifts (24 hours) is the fastest answer to
menjadi jawaban paling cepat bagi permasalahan tersebut. Industri these problems. Industry requires a response that is minimal in cost
membutuhkan jawaban yang minim biaya dan waktu untuk and time for repair and modification management. With simple
manajemen perbaikan dan modifikasi. Dengan teknologi technology such as Googlesheet and Nitro 8 as well as the
sederhana seperti Googlesheet dan Nitro 8 serta penempatan placement of simple CCTV technology and used monitors for
teknologi sederhana CCTV dan monitor bekas untuk pengawasan monitoring work stations in real time in managing information
stasiun kerja secara real time dalam pengelolaan sistem informasi systems, decision making will be fast. The methods used are in-
akan cepat dalam pengambilan keputusan. Metode yang depth observation and qualitative interviews. After the repairs were
digunakan adalah metode observasi dan kualitatif interview yang carried out, there was an increase in November - December 2019
mendalam. Setelah dilaksanakan perbaikan terdapat peningkatan namely the production achievement increased to 88% with an
pada bulan November - Desember 2019 yaitu capaian produksi increase in Grade A reaching 96.8%.
meningkat menjadi 88% dengan peningatan Grade A mencapai
96,8%. Keywords : Analysis, Design, Information Systems, Productivity,
Quality
Katakunci : Analisis, Perancangan, Sistem Informasi, Produktivitas,
Mutu

PERFORMA SUTERA SAMIA INDONESIA
SEBAGAI BAHAN BAKU INDUSTRI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL
INDONESIA SAMIA SILK PERFORMANCE
AS A MATERIAL FOR TEXTILE INDUSTRY AND IT'S PRODUCTS

EMMA YUNIAR RAKHMATIARA, M. DANNY SUKARDAN, ANISA DWICAHYA
Balai Besar Tekstil, Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 390, Bandung; e-mail : [email protected]

ABSTRAK ABSTRACT

Sutera dikenal sebagai serat mewah untuk menghasilkan tekstil Silk has been known as luxury fibers to produce high quality textile
dan produk tekstil (TPT) yang berkualitas, hal ini disebabkan and its products, its excellent chemical and physical qualities satisfy
kualitas sifat fisika dan kimia sutera yang sangat baik dan various market demands, despite facing keen competition from
memuaskan kebutuhan pasar, meskipun menghadapi persaingan man-made fibers, silk has maintained its supremacy in the
ketat dengan serat buatan, sutera telah mempertahankan production of luxury apparel of the highest quality. Until now, only
supremasinya dalam menghasilkan pakaian dengan kualitas silk fibers produced by Bombyxmori is used by the commercial silk
terbaik. Sampai saat ini hanya serat sutera yang berasal dari industry. Indonesia can produce silk fibers, however, its supply
serangga Bombyx mori yang paling umum digunakan secara could only be able to meet 5% of the total national demand of the
komersial untuk memenuhi kebutuhan industri. Indonesia dapat silk fibers industry which is equal to 900 tonnes/year. Other silk
menghasilkan serat sutera, namun pasokan sutera lokal hanya sources exploration despite Bombyx mori, is one of the efforts to
mampu memenuhi 5% dari kebutuhan sutera nasional, sebesar enhance national silk production, and the development of Samia
900 ton/tahun. Eksplorasi sumber sutera selain Bombyx mori silk is one of the efforts. Samia silkworm cultivation has been
merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produksi sutera developed and used as a textile material so that its scientific
nasional, salah satunya adalah pengembangan sutera Samia character is indispensable. In this research, has been carried out
(Samia cynthia ricini). Budidaya ulat sutera samia telah fibers process which includes: cocoon collecting, cocoon cutting,
dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai bahan pembuat TPT, pupae dispensing, cocoon boiling, fibers drying, until its produced
sehingga informasi mengenai karakteristik serat sutera samia silk fibers which are ready to be spin. This research aims to discover
secara saintifik sangat diperlukan. Pada penelitian ini telah Samia silk fibers characteristic as textiles material, compared with
dilakukan proses persiapan sutera samia, yang terdiri dari the Bombyxmori. SEM results show that Samia silk fibers diameter
pengumpulan kokon, pemotongan kokon, pengeluaran pupa, is 9,080 µm-22,521 µm, the cross-section is an irregular triangular
perebusan kokon, pengeringan serat, sampai dihasilkan serat shape, tenacity 7.88-10.59 cN/Tex, elongation 6,53-7.2%5. By
sutera yang siap untuk dipintal. Penelitian ini bertujuan mengetahui knowing its characteristics, we can determine the potency and
karakteristik sutera samia sebagai bahan baku industri TPT, yang further development to Indonesia Samia silk as a textiles material for
kemudian dibandingkan dengan sutera Bombyx mori. Hasil uji the national textile industry.
SEM menunjukkan bahwa diameter sutera samia berada dalam
rentang 9,080 µm - 22,521 µm, dengan penampang melintang Keywords : Samia Silk Fibres, Fibres Treatment Process, Physical
berbentuk triangular tak beraturan, kekuatan spesifik serat 7,88 - Fibres Characteristic, Chemical Fibres Characteristic
10,59 cN/Tex, mulur 6,53 - 7,26%. Dengan diketahuinya
karakteristik sutera samia ini, diharapkan akan diketahui potensi
dan pengembangan lebih lanjut dari sutera samia Indonesia
sebagai bahan baku industri TPT nasional.

Kata kunci : Serat Sutera Samia, Proses Penyiapan Serat,
Karakteristik Fisika Serat, Karakteristik Kimia Serat

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BENANG POLIPROPILENA (PP)
SIDE BY SIDE DENGAN MENGGUNAKAN MESIN PEMINTALAN LELEH
SIDE BY SIDE POLYPROPYLENE (PP) YARN MANUFACTURING AND
CHARACTERIZATION WITH A MELT SPINNING MACHINE

RIZAL FAHRUROJI, SILVANI OLIVAL ALIF, MULIA HENDRA
Balai Besar Tekstil, Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 390, Bandung 40272;
e-mail : [email protected], [email protected], [email protected]
ROBINSON MANALU
PT. Buana Sarana Professional, Jl. Melong Cijerah IV No.2, Cijerah Bandung 40213; e-mail : [email protected]

ABSTRAK ABSTRACT

Laboratorium pemintalan leleh PPDC untuk Advanced in Filament PPDC’s Melt Spinning laboratory for Advanced in Filament Yarn
Yarn Spinning of Textile and Polymers mengembangkan benang Spinning of Textile and Polymer develops synthetic yarns with a
sintetik dengan karakteristik yang berbeda menggunakan variety of properties employing innovative combinations in the
kombinasi yang baru pada Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT). Textile and Textile Products industry. The most effective way is to
Peningkatan karakteristik benang sintetik pada proses pembuatan improve the qualities of synthetic yarn during the yarn
benang merupakan metode yang paling efektif. Dengan manufacturing process. Several yarn properties can be mixed in
menggunakan mesin pemintalan leleh bikomponen, beberapa one yarn using a bicomponent melt spinning process to obtain
karakteristik benang dapat digabungkan dalam satu benang specified features. The major goal of this study is to commercially
sehingga mendapatkan karakteristik yang khusus. Tujuan utama make polypropylene (PP) yarn in two different colors side by side.
dari penelitian ini untuk menghasilkan benang polipropilena (PP) To improve the quality of our products, we use melt spinning and
side by side dari dua warna yang berbeda dengan skala komersial. hot drawing methods.
Proses produksi meliputi proses pemintalan leleh dan penarikan
panas untuk meningkatkan sifat mekaniknya seperti kekuatan tarik Keywords: Melt spinning, Advanced Textiles, Polypropylene (PP)
dan modulus Young.

Katakunci : Pemintalan leleh, AdvancedTextile, Polipropilena (PP)

PEMANFAATAN PARTIKEL ZNO PADA KAIN RAJUT KAPAS
SEBAGAI ABSORBER ULTRAVIOLET
UTILIZATION OF ZNO PARTICLES ON COTTON KNITTING FABRIC
AS ULTRAVIOLET ABSORBER

AGUS SURYA MULYAWAN, TATANG WAHYUDI
Balai Besar Tekstil, Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 390, Bandung 40272;
e-mail : [email protected]

ABSTRAK ABSTRACT

Radiasi sinar matahari ke bumi mengandung ultraviolet yang dapat The sun’s radiation to the earth contains ultraviolet which can be
membahayakan manusia. Oleh karena itu, dikembangkan tekstil harmful to humans. Therefore, an anti-ultraviolet textile was
anti-ultraviolet menggunakan partikel ZnO. Penelitian ini bertujuan developed using ZnO particles. The aim of this research is to obtain
untuk mendapatkan konsentrasi ZnO yang optimum pada the optimum concentration of ZnO in the finishing of cotton knitting
penyempurnaan kain rajut kapas. Ukuran partikel ZnO diuji dengan fabrics. Particle size of ZnO analyzed with Particle Size Analyzer
Particle Size Analyzer (PSA) dan morfologinya diamati dengan (PSA), and its morphology observed with Scanning Electron
Scanning Electron Microscope (SEM). Partikel ZnO diaplikasikan ke Microscope (SEM). ZnO particles were applied to the fabric with a
kain dengan teknik pad-dry-cure, kemudian permukaan kain pad-dry-cure technique, then the surface of the fabric was
diamati dengan Scanning Electron Microscope (SEM). Beda warna observed with Scanning Electron Microscope (SEM). Color
(dE) diuji dengan Spectrophotometer Colorscan. Nilai kain anti- differences (dE) were tested with Spectrophotometer Colorscan.
ultraviolet dan ketahanannya terhadap pencucian diuji The anti-ultraviolet value of the fabric and its resistance to washing
menggunakan Spectrophotometer UPF. Hasil penelitian were tested with Spectrophotometer UPF. Results showed that the
menunjukkan bahwa partikel ZnO berbentuk tidak beraturan dan ZnO particles were irregular in shape and had an average size of 1.0
berukuran rata – rata 1,0 µm. Partikel ZnO terdistribusi secara tidak µm. ZnO particles were unevenly distributed on the fabric surface.
merata pada permukaan kain. Kain tidak mengalami perubahan The fabric did not has a significant color change after finishing with
warna yang signifikan setelah penyempurnaan dengan ZnO. ZnO. The use of ZnO 0.25 % could increase the UPF value of 10.2 %,
Penggunaan ZnO 0,25 % dapat meningkatkan nilai UPF sebesar while ZnO (0.50 – 1.00) % of 19.3 %. The optimum concentration of
10,2 %, sedangkan pada ZnO (0,50 – 1,00) % sebesar 19,3 %. ZnO is 0.5 %.
Konsentrasi ZnO yang optimum adalah 0,50 %.
Keywords: ZnO, Ultraviolet, Fabric, Knitting, Cotton
Katakunci : ZnO, Ultraviolet, Kain, Rajut, Kapas

PROTOTIPE ALAT UJI KEKUATAN BENANG
DENGAN MEMANFAATKAN SOFTWARE OPEN SOURCE
PROTOTYPE OF YARN STRENGTH TESTING EQUIPMENT
BY UTILIZING OPEN SOURCE SOFTWARE

MUFID DJOKO PURWANTO, GUNAWAN
Balai Besar Logam dan Mesin, Jl. Sangkuriang No 12 Bandung; e-mail : [email protected], [email protected]
ARIF BASUKI
Teknik Material FTMD Institut Teknologi Bandung, Jl Ganesha 10 Bandung; e-mail : [email protected]

ABSTRAK ABSTRACT

Untuk menumbuhkan kualitas produk dalam negeri diperlukan alat To grow the quality of domestic products, test equipment is
uji yang mampu membantu untuk menilai kualitas dari suatu needed that can help to assess the quality of an industrial product.
produk industri. Salah satu alat yang penting dalam menguji One of the important tools in testing product quality in the textile
kualitas produk dalam bidang pertekstilan adalah alat uji kekuatan sector is a yarn strength tester. This test equipment can also be
benang. Alat uji ini juga dapat dijadikan pula sebagai prototipe used as a prototype for other material strength test equipment. This
untuk alat uji kekuatan material lain. Alat uji kekuatan benang ini yarn strength test tool is made by utilizing open source both in
dibuat dengan memanfaatkan open source baik dari sisi hardware terms of hardware and software. In this research, yarn test
maupun softwarenya. Pada penelitian ini dilakukan pembuatan alat equipment was made by utilizing the Arduino open-source facility
uji benang dengan memanfaatkan fasilitas open source Arduino and its derivatives. By utilizing stepper motors, straingates, and
serta turunannya. Dengan memanfaatkan motorstepper, straingate, ballscrews as well as being supported by open sources to regulate
serta ballscrew serta didukung dengan open source untuk the movement of the stepper motor and the value of the straingate
mengatur gerakan motor stepper dan nilai dari output straingate output, a high-precision thread tensile tester can be realized. By
dapat diwujudkan alat uji tarik benang dengan kepresisian yang utilizing this open-source, a yarn strength tester can be realized at a
tinggi. Dengan memanfaatkan open source ini dapat diwujudkan low cost and with an accuracy of up to 0.1 gram Newton.
alat uji kekuatan benang dengan biaya murah serta dengan
ketelitian hingga 0.1 gramNewton. Keywords : Test Equipment, Tensile Strength of Thread, Arduino
Open Source Software
Katakunci : Alat Uji, Kekuatan Tarik benang, SoftwareOpenSource
Arduino

ANALISIS DAMPAK PENGGUNAAN TOKO DARING PADA PENJUALAN
PRODUK UMKM LOKAL DI KOTA BANDAR LAMPUNG
ANALYSIS OF THE IMPACT OF E-COMMERCE USE ON SALES OF LOCAL MSME
PRODUCTS IN BANDAR LAMPUNG CITY

ADI SUSANTO
Badan Narkotika Nasional (BNN), Jl MT Haryono 11, Cawang, Jakarta, (021) 8087-1566
e-mail: [email protected] /[email protected]

ABSTRAK ABSTRACT

Kota Bandar Lampung memiliki sekitar 4634 UMKM yang tersebar Bandar Lampung city has around 4634 MSMEs spread over 20
di 20 (dua puluh) kecamatan. Saat ini tengah ramai digitalisasi pada (twenty) sub-districts. Currently, digitalization is busy in the business
dunia usaha, tak terkecuali UMKM lokal di Kota Bandar Lampung. world, including local MSMEs in Bandar Lampung City. Many local
UMKM lokal di Kota Bandar Lampung, banyak yang menjual MSMEs in Bandar Lampung City sell their products in various
produknya di berbagai toko daring atau e-Commerce. Riset ini online stores or e-Commerce. This research aims to analyze the
bertujuan untuk menganalisis dampak penggunaan toko daring impact of using online stores in increasing the sales of local MSME
dalam meningkatkan penjualan produk UMKM lokal di Kota products in the City of Bandar Lampung. This study uses a
Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan pendekatan qualitative approach, namely descriptive analysis. Data collection
kualitatif yaitu analisis deskriptif. Pengumpulan data teknik yang techniques used are observation, interviews and documentation
digunakan adalah observasi, wawancara dan teknik dokumentasi. techniques. The research subjects were 5 MSME actors in Bandar
Subyek penelitian adalah 5 pelaku UMKM di Kota Bandar Lampung City. The results of the research analysis show that there
Lampung. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa ada 2 are 2 (two) impacts of using online stores as a medium for selling
(dua) dampak digunakannya toko daring sebagai media penjualan local MSME products, namely positive impacts and negative
produk UMKM lokal, yaitu dampak positif dan dampak negatif. impacts. The positive impact of using an online store is that the
Dampak positif dari digunakannya toko daring yaitu toko dapat store can be accessed 24 hours, providing security and
diakses 24 jam, memberikan keamanan dan kenyamanan dalam convenience in the transaction process, facilitating promotions, so
proses transaksi, memudahkan promosi sehingga dapat that it can help communicate faster with customers and can access
membantu berkomunikasi lebih cepat dengan pelanggan dan global markets and can satisfy customers and increase sales. The
dapat mengakses pasar global, dapat memuaskan pelanggan dan negative impact of using an online store, namely the potential for
meningkatkan penjualan. Sedangkan dampak negatif dari product damage during the delivery process, different shipping
digunakannya toko daring, yaitu potensi kerusakan barang saat and packaging costs, the number of competitors, the online store
proses pengiriman, biaya pengiriman dan pengepakan berbeda- admin fee charged to buyers and sellers, and the online store
beda, banyaknya saingan, biaya admin toko daring dibebankan ke system makes sellers feel disadvantaged because the funds are
pembeli dan penjual, sistem toko daring membuat penjual merasa disbursed after the goods confirmed by the buyer.
dirugikan karena dana dicairkan setelah barang dikonfirmasi
sampai oleh pembeli. Keywords: MSME, e-Commerce, Product Sales

Katakunci : UMKM, Toko Daring, Penjualan Produk

KAJIAN MUTU MASKER KAIN SESUAI PERSYARATAN MUTU
SNI 8914 : TEKSTIL – MASKER DARI KAIN
STUDY OF THE QUALITY OF FABRIC MASK ACCORDING TO THE QUALITY
REQUIREMENTS OF SNI 8914 : TEXTILE – MASK FROM FABRIC

RINI MARLINA, ANNE SUKMAWATI
Balai Besar Tekstil, Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 390, Bandung 40272; e-mail : [email protected] ; [email protected]

ABSTRAK ABSTRACT

Masker merupakan salah satu alat pelindung diri (APD) yang Mask is one of the personal protective equipment which is usually
biasanya digunakan untuk keperluan perlindungan saluran used for respiratory protection purposes. The masks consist of
pernafasan. Berbagai macam masker diantaranya masker medis, medical masks, respirator masks, and cloth masks. Cloths masks
masker respirator dan masker kain. Masker kain mempunyai have the ability to filter particles, viruses, and bacteria, although their
kemampuan filtrasi partikel, virus dan bakteri, walaupun effectiveness is not as high as medical masks and respirator masks.
efektivitasnya tidak setinggi masker medis dan masker respirator. The use of cloth masks can function effectively if they meet the
Penggunaan masker dari kain dapat berfungsi dengan efektif quality requirements in the standard, including the ability to absorb
apabila memenuhi syarat mutu dalam standar, diantaranya on the inner layer of a cloth mask and can withstand the absorption
kemampuan penyerapan pada bagian lapisan dalam masker kain of liquid on the outer layer of a cloth mask. The research method
dan dapat menahan absorpsi cairan pada lapisan luar masker kain. includes evaluating the quality of cloth mask products from various
Metode penelitian meliputi evaluasi mutu produk masker kain dari types of fibers/materials and their mixtures for both the inner and
berbagai macam jenis serat/bahan dan campurannya baik untuk outer layers of cloth masks. The use of materials derived from
lapisan dalam dan lapisan luar masker kain. Penggunaan jenis natural fibers or their mixtures can fulfill the quality requirements of
bahan yang berasal dari serat alam maupun campurannya dapat cloth masks, namely the absorption capacity of fewer than 60
memenuhi syarat mutu masker kain yaitu daya serap yang seconds. The air permeability of cloth masks is influenced by the
dihasilkan kurang dari 60 detik. Daya tembus udara pada masker type of material and the number of layers of the cloth mask. Cloth
kain dipengaruhi oleh jenis bahan dan jumlah lapisan masker kain. masks can fulfill the quality requirements of breathability if they are
Masker kain memenuhi syarat mutu daya tembus udara apabila made with at least 3 layers of fabric with an average test result
dibuat dengan minimal 3 lapisan kain dengan hasil uji rata-rata between 150-650 mm/second. Cloth masks that have water-
diantara 150-650 mm/detik. Masker kain yang mempunyai sifat anti repellent properties are indicated by the results of the wetting test
air ditunjukkan dengan hasil uji daya pembasahan (uji siram) (flush test) at a minimum of ISO 2 scale and PFOS levels of 1.0
minimal skala ISO 2 dan kadar PFOS 1,0 µg/m2 dan total kadar µg/m2 and total PFOA levels of 1.0 mg/kg. Cloth masks that have
PFOA 1,0 mg/kg. Masker kain yang mempunyai sifat anti bakteri anti-bacterial properties are indicated by the test results of the anti-
ditunjukkan dengan hasil uji nilai aktivitas anti bakteri bacterial activity of Staphylococcus aureus and Klebsiella
Staphylococcus aureus dan Klebsiella pneumoniae sebesar 2,00. pneumoniae of 2.00. The outer and inner layers of colored cloth
Lapisan luar dan dalam masker kain yang berwarna harus masks must fulfill quality requirements for azo levels, extracted
memenuhi syarat mutu untuk uji kadar azo, kadar logam terekstrasi, heavy metal contents, color fastness to washing, color fastness to
tahan luntur warna terhadap pencucian, tahan luntur warna perspiration, and color fastness to saliva. Fulfillment of the quality
terhadap keringat dan tahan luntur warna terhadap saliva. requirements of SNI 8914:2020, Textiles - Cloth masks by business
Pemenuhan persyaratan mutu SNI 8914: Tekstil – Masker dari Kain actors will increase industrial competitiveness and support the
oleh pelaku usaha akan meningkatkan daya saing industri dan government’s efforts to prevent transmission of viruses such as
mendukung upaya pemerintah dalam mencegah penularan virus Covid 19.
seperti covid 19.
Keywords : Cloth Mask, Personal Protective Equipment, Quality
Katakunci : Masker Kain, Alat Pelindung Diri, Syarat Mutu Requirement

TEKNOLOGI PROSES TEKSTIL

ROOM

B

MODERATOR

M. DANNY SUKARDAN

STUDI OPTIMASI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DENGAN TEKNIK PLASMA
LUCUTAN KORONA PADA KATUN TERMODIFIKASI SENYAWA KURKUMIN
STUDY ON OPTIMIZATION OF ANTIBACTERIAL ACTIVITY USING CORONA
DISPLACEMENT PLASMA TECHNIQUE ON CURCUMIN COMPOUND
MODIFICATION COTTON

ANISA DWICAHYA, Rr. SRIE GUSTIANI
Balai Besar Tekstil, Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 390, Bandung 40272
SANDRA AMALIA RIYADI, LELI NUR RINA HIDAYAT
Program Studi Analis Kimia, Sekolah Tinggi Analis Bhakti Asih, Jl. Padasuka Atas No. 233, Bandung

ABSTRAK ABSTRACT

Senyawa kurkumin memiliki kandungan yang berfungsi sebagai Curcumin compounds have content that functions as an
antibakteri disamping dapat memberikan zat warna alami pada antibacterial in addition to being able to provide natural dyes on
kain katun. Sifat antibakteri menurun setelah kain melewati proses cotton fabrics. The antibacterial properties decrease after the fabric
pencucian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada goes through the washing process. The purpose of this study was
tidaknya pengaruh sifat antibakteri pada kain termodifikasi to determine whether or not there was an effect of antibacterial
kurkumin menggunakan Teknik plasma lucutan korona beserta properties on curcumin-modified fabrics using the corona
ketahanannya terhadap pencucian. Kurkumin 1g/L diaplikasikan discharge plasma technique and their resistance to washing.
pada kain katun (variasi katun dengan proses plasma dan tidak) Curcumin 1g/L was applied to cotton fabrics (cotton variations with
dengan dan tanpa penambahan binder agent asam sitrat plasma process and not) with and without the addition of citric acid
menggunakan metoda rendam peras-pemanasawetan (pad-dry- binder agent using the pad-dry-cure method and the results were
cure) dan hasil proses dibandingkan dengan kain kapas blanko. compared with blank cotton fabrics. The characterization of the
Karakterisasi pada kain hasil proses meliputi pengamatan morfologi processed fabrics included morphological observations (SEM),
(SEM), analisa gugus fungsi (FTIR) dan uji aktivitas antibakteri. Hasil functional group analysis (FTIR), and antibacterial activity tests. The
penelitian menunjukan bahwa katun termodifikasi kurkumin results showed that curcumin-modified cotton had the ability to
memiliki kemampuan mereduksi bakteri S. aureus sebesar 62,6%, reduce S. aureus bacteria by 62.6%, while curcumin-modified
sedangkan kain katun termodifikasi kurkumin menggunakan cotton cloth using the plasma technique increased the bacteria
Teknik plasma meningkatkan kemampuan reduksi bakteri menjadi reduction ability to 80.3% and increased with the addition of citric
80,3% dan terjadi peningkatan dengan penambahan asam sitrat acid to 100%. The resistance of curcumin as an antibacterial agent
menjadi 100%. Ketahanan kurkumin sebagai zat antibakteri secara simultaneously with exposure to plasma and the use of binder
bersamaan dengan paparan plasma dan penggunaan binder agents had the best antibacterial resistance after washing with a
agent memiliki ketahanan antibakteri setelah pencucian yang bacterial reduction percentage of 49.7% after the washing process.
paling baik dengan persentase reduksi bakteri sebesar 49,7%
setelah proses pencucian. Keywords : Cotton, Antibacterial, Curcumin, Corona Discharged
Plasma
Katakunci : Katun, Antibakteri, Kurkumin, Plasma Lucutan Korona

PERBANDINGAN PENGGUNAAN CROSS LINKING AGENT
DENGAN TEKNOLOGI PLASMA LUCUTAN KORONA TERHADAP
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK JINTAN HITAM (Nigella sativa L.)
PADA KAIN KATUN DAN KETAHANANNYA TERHADAP PROSES PENCUCIAN
COMPARISON OF THE USE OF CROSS LINKING AGENT WITH CORONA DISCHARGE
PLASMA TECHNOLOGY TOWARDS ANTIBACTERIAL ACTIVITY OF BLACK CUMIN EXTRACT
(Nigella sativa L.) ON COTTON FABRIC AND ITS RESISTANCE TO THE WASHING PROCESS

LELI NUR RINA HIDAYAT, SANDRA AMALIA RIYADI
Program Studi Analis Kimia, Sekolah Tinggi Analis Bhakti Asih, Jl. Padasuka Atas No. 233, Bandung; e-mail: [email protected]
RR. SRIE GUSTIANI, ANISA DWICAHYA
Balai Besar Tekstil, Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 390, Bandung 40272

ABSTRAK ABSTRACT

Seiring perkembangan jaman dan teknologi, maka kebutuhan Along with the development of the era and technology, the
masyarakat terhadap pangan juga semakin meningkat. Di sisi lain community's need for clothing is also increasing. On the other
masyarakat juga semakin peduli dengan kesehatan. Tentu dengan hand, people are also increasingly concerned about health. Of
mengaplikasikan agen antibakteri pada kain katun akan sangat course, applying an antibacterial agent to cotton fabric will be very
berguna agar kain terbebas dari bakteri yang dapat menimbulkan useful so that the fabric is free from bacteria that can cause skin
masalah kulit. Pada penelitian ini digunakan ekstrak biji jintan hitam problems. In this study, black cumin seed extract (10%, 20%, 30%,
(10%, 20%, 30%, 40% dan 50%) sebagai agen antibakteri pada kain 40% and 50%) was used as an antibacterial agent on cotton fabrics
katun dengan variasi metode (tanpa cross linking agent maupun with various methods (without a crosslinking agent or plasma
teknologi plasma, menggunakan teknologi plasma, menggunakan technology, using plasma technology, using citric acid as a solvent
asam sitrat sebagai crosslinking agent dan menggunakan crosslinking agent and using plasma-citric acid technology). The
teknologi plasma - asam sitrat). Proses pelapisan dilakukan dengan coating process is carried out by soaking the heat-cured pad (pad-
rendam peras - pemanas awetan (pad-dry-cure). Karakterisasi pada dry-cure). The characterization of the processed fabrics included an
kain hasil proses meliputi uji aktivitas antibakteri, pengamatan antibacterial activity test, morphological observation (SEM), and
morfologi (SEM), dan analisa gugus fungsi (FTIR). Hasil penelitian functional group analysis (FTIR). The results showed that black
menunjukan bahwa ekstrak jintan hitam dapat digunakan sebagai cumin extract could be used as an antibacterial agent on cotton
agen antibakteri pada kain katun. Pada kain katun dengan fabrics. In cotton cloth with extract concentrations of 10%, 20%,
konsentrasi ekstrak 10%, 20%, 30%, 40% dan 50% berturut-turut 30%, 40% and 50%, respectively, it can inhibit the growth of bacteria
dapat menghambat pertumbuhan bakteri sebesar 32,33%; 61,38%; by 32.33%; 61.38%; 96.10%; 96.48% and 96.60% against
96,10%; 96,48% dan 96,60% terhadap Staphylococcus aureus dan Staphylococcus aureus and 21.11%; 45.43%; 79.12%; 79.25% and
21,11%; 45,43%; 79,12%; 79,25% dan 79,39% terhadap Escherichia 79.39% against Escherichia coli. The best method to maintain the
coli. Metode yang paling baik dalam mempertahankan attachment of black cumin extract is plasma technology and the
penempelan ekstrak jintan hitam adalah dengan teknologi plasma addition of citric acid as a crosslinking agent. After 9x household
dan penambahan asam sitrat sebagai crosslinking agent. Setelah washing, the % reduction decreased from 99.83% to 77.72%
9x pencucian rumah tangga, % reduksi menurun dari 99,83% against Staphylococcus aureus and 99.91% decreased to 75.14%
menjadi 77,72% terhadap Staphylococcus aureus dan 99,91% against Escherichiacoli. From the SEM results, there is black cumin
turun menjadi 75,14% terhadap Escherichia coli. Dari hasil SEM, extract attached to the fabric. From the results of the FTIR analysis, it
terdapat ekstrak jintan hitam yang menempel pada kain. Dari hasil can be seen that there is a new absorption peak at a wavelength of
analisis FTIR dapat dilihat adanya puncak serapan baru pada 1712 cm-1, which indicates the presence of an active substance
panjang gelombang 1712 cm-1, yang menunjukkan adanya zat from black cumin extract attached to the fabric.
aktif dari ekstrak jintan hitam yang menempel pada kain.
Keywords : Textile, Cotton Fabric, Black Cumin Extract,
Katakunci : Tekstil, Kain Katun, Ekstrak Jintan Hitam, Antibakteri Antibacterial

PENGARUH PLASMA LUCUTAN KORONA OLEH IONISASI UDARA
TERHADAP PENCELUPAN ZAT WARNA ALAM KUNYIT PADA KAIN KAPAS
SEBAGAI PENGGANTI PROSES MORDANTING
THE EFFECT OF CORONA DISCHARGE PLASMA BY AIR IONIZATION
ON THE DYEING OF TURMERIC NATURAL DYE ON COTTON
AS A SUBSTITUTE FOR THE MORDANTING PROCESS

IKBAL MUHAMAD PAUJI
Balai Besar Tekstil, Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 390, Bandung 40272; e-mail: [email protected]
NOVI FITRIA
Program Studi Analis Kimia, Sekolah Tinggi Analis Bhakti Asih, Jl. Padasuka Atas No. 233, Bandung; e-mail : [email protected]

ABSTRAK ABSTRACT

Kualitas celupan zat warna alam dari ekstrak kunyit (Curcuma The quality of dyeing natural dyes from turmeric extract (Curcuma
Domestic Val) pada kain kapas dalam prosesnya menggunakan Domestic Val) on cotton cloth in the process using mordant salt
garam mordan (mordanting) yang memerlukan biaya produksi (mordanting) which requires high production costs. In this study,
tinggi. Pada penelitian ini dilakukan pengembangan teknologi corona discharge plasma technology was developed to replace
plasma lucutan korona untuk menggantikan proses mordanting. the mordanting process. The purpose of this study was to analyze
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menentukan and determine the effect of corona discharge plasma on the dyeing
pengaruh plasma lucutan korona terhadap pencelupan zat warna of turmeric natural dye on cotton as a substitute for the mordanting
alam kunyit pada kapas sebagai pengganti proses mordanting. process. This research method is a true experiment with a posttest-
Metode penelitian ini bersifat true experiment dengan desain only control group design. The control group was dyeing without
penelitian posttest-only control group design. Kelompok kontrol mordanting and plasma pre-treatment, while the treatment group
yakni pencelupan tanpa mordanting dan pra-perlakuan plasma were: (1) immersion with mordanting, (2) immersion with
sedangkan kelompok dengan perlakuan yaitu: (1) pencelupan mordanting and plasma pre-treatment, (3) immersion with plasma
dengan mordanting, (2) pencelupan dengan mordanting dan pra- pre-treatment. The parameters tested are: (1) color aging, (2)
perlakuan plasma, (3) pencelupan dengan pra-perlakuan plasma. rubbing color fastness, (3) washing color fastness, (4) sunlight color
Parameter yang diujikan yaitu: (1) ketuaan warna, (2) ketahanan fastness. (5) morphological analysis, (6) functional group analysis.
luntur warna gosokan, (3) ketahanan luntur warna pencucian, (4) The results showed that dyeing with corona discharge plasma
ketahanan luntur warna sinar matahari. (5) analisa morfologi, (6) gave results that were not significantly different from dyeing using
analisa gugus fungsi (spektrum FT-IR). Hasil penelitian mordanting (p-value > 0.05), however, further implementation was
menunjukkan pencelupan dengan plasma lucutan korona needed to improve color fastness in the washing process. Dyeing
memberikan hasil yang tidak berbeda signifikan dengan with mordanting and pre-treatment simultaneously greatly
pencelupan menggunakan mordanting (p-value > 0,05), namun, improved the quality of the dyed results on each parameter tested
masih diperlukan implementasi lebih lanjut untuk meningkatkan compared to other dyeing variations.
ketahanan luntur warna pada proses pencucian. Pencelupan
dengan mordanting dan pra-perlakuan secara simultan sangat Keywords : Turmeric, Cotton, Dyeing, Mordanting, Corona
meningkatkan kualitas hasil celupan pada setiap parameter yang Discharge Plasma
diujikan dibandingkan dengan variasi pencelupan lainnya.

Kata kunci : Kunyit, Kapas, Pencelupan, Mordanting, Plasma
Lucutan Korona

STUDI PENINGKATAN SIFAT TOLAK AIR KAIN KAPAS DENGAN MODIFIKASI
TEKNIK PLASMA DAN COATING MENGGUNAKAN ASAM STEARAT
STUDY OF ENHANCING WATER REPELLENT PROPERTIES OF COTTON FABRIC
WITH MODIFICATION OF PLASMA AND COATING TECHNIQUES USING STEARIC ACID

JAKARIYA NUGRAHA, HERMAN FITRIANTO
Balai Besar Tekstil, Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 390, Bandung 40272; e-mail : [email protected]
NURFADILAH IKHSANI
Politeknik STTT Bandung, Jl. Jakarta No. 31 Bandung, telp (022) 7272580; fax (022) 7271694
RIZKY BERLIANA WIJAYANTI
Balai Besar Keramik, Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 392, Bandung 40272

ABSTRAK ABSTRACT

Salah satu proses penyempurnaan yang dapat dilakukan pada One of the finishing processes that can be carried out on cotton
kain kapas adalah sifat tahan air menggunakan bahan kimia dan fabric is its water repellent using certain chemicals and techniques
teknik tertentu sehingga permukaan kain menjadi kasar atau thus the surface of the fabric becomes rough or has low surface
memiliki energi permukaan yang rendah. Asam stearat merupakan energy. Stearic acid is a chemical that can be used in water
zat kimia yang dapat digunakan pada penyempurnaan tahan air repellent and applied to the surface of cotton fabrics by immersion
dan diaplikasikan pada permukaan kain kapas dengan teknik technique. This study aims to study the finishing process using
perendaman. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses stearic acid and or plasma in enhancing the water repellency of
penyempurnaan menggunakan asam stearat dan atau plasma cotton fabrics by modifying the coating technique, namely a
dalam meningkatkan tolak air kain kapas dengan memodifikasi combination of plasma and immersion techniques. After finishing
teknik coating yaitu kombinasi antara teknik plasma dan the water repellent, the cotton fabric was observed for its surface
perendaman. Kain kapas setelah penyempurnaan tahan air diamati using a Scanning Electron Microscope (SEM), the water contact
permukaannya menggunakan Scanning Electron Microscope angle was measured using the sessile method. The results show
(SEM), sudut kontak air diukur dengan menggunakan metode that the modification process has been successfully carried out.
Sessile. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses modifkasi The highest water contact angle value obtained is 116.8°. Plasma
sudah berhasil dilakukan. Nilai sudut kontak air tertinggi yang treatment after the stearic acid modification process was effective in
didapatkan adalah 116,8°. Perlakuan plasma setelah proses increasing the water contact angle value by 5.89% than the stearic
modifikasi asam stearat efektif meningkatkan nilai sudut kontak air acid-modified cotton fabric without plasma treatment. The value of
sebesar 5,89 % daripada kain kapas hasil modifikasi asam stearat the water contact angle also means that the use of stearic acid
tanpa perlakuan plasma. Dengan nilai sudut kontak air tersebut assisted by plasma treatment is close to the results of using
juga berarti bahwa penggunaan asam stearat yang dibantu commercial water repellent agents in the process of perfecting the
perlakuan plasma mendekati hasil dari penggunaan waterrepellent water repellent of cotton fabrics.
agentkomersial pada proses penyempurnaan tolak air kain kapas.
Keywords : Water Repellent, Plasma, Stearic Acid, Cotton Fabric,
Katakunci : Tolak Air, Plasma, Asam Stearat, Kain Kapas, Pelapisan Coating

SUPER ABSORBENT POLYMER (SAP) NATRIUM POLIAKRILAT
UNTUK APLIKASI DISPOSABLE BABY DIAPERS
SUPER ABSORBENT POLYMER (SAP) SODIUM POLYACRYLATE
FOR APPLICATION DISPOSABLE BABY DIAPERS

MAYA KOMALASARI
Politeknik STTT Bandung, Jl. Jakarta No. 31 Bandung, telp (022) 7272580; fax (022) 7271694
e-mail : [email protected]

ABSTRAK ABSTRACT

Salah satu polimer yang saat ini banyak digunakan sebagai SAP One of the polymers that are widely used today as SAP (Super
(Super Adsorbent Polymer) pada produk diaper adalah natrium Adsorbent Polymer) in diaper products is sodium polyacrylate
poliakrilat (NaPA). Polimer NaPA disintesis melalui polimerisasi adisi (NaPA). NaPA polymers are synthesized by the addition
dari monomer akrilat atau metakrilat (baik asam ataupun garamnya) polymerization of acrylic or methacrylate monomers (either acids or
serta menambahkan crosslinker agent jenis amida, amina, atau their salts) and by the addition of amide, amine, or acrylic
akrilat Kapasitas penyerapan dari NaPA sebagai SAP ditentukan crosslinking agents. The adsorption capacity of NaPA as SAP is
oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang akan determined by internal and external factors. The internal factor that
menentukan kapasitas penyerapan dari SAP adalah jumlah determines the absorption capacity of SAP is the number of
crosslink. Secara umum, jumlah crosslink pada polimer SAP dijaga networks. In general, the number of crosslinks in the SAP polymer
pada konsentrasi rendah (0,03 mol/liter polimer) untuk memastikan was kept at a low concentration (0.03 mol/liter of polymer) to
SAP memiliki kapasitas penyerapan yang besar. Selain itu, kapasitas ensure that the SAP had a high adsorption capacity. Furthermore,
penyerapan juga akan dipengaruhi oleh faktor eksternal yaitu jenis the absorption capacity is also influenced by external factors,
fluida yang digunakan. Ketika NaPA berinteraksi dengan air maka namely the type of liquid used. When NaPA interacts with water,
polimer akan terionisasi membentuk poliakrilat yang memiliki the polymer ionizes to form negatively charged polyacrylate and
muatan negatif dan ion natrium. Akibat perbedaan konsentrasi, sodium ions. Due to the difference in concentration, an osmosis
maka proses osmosis akan terjadi, dimana molekul air akan process occurs in which air molecules diffuse into the polyacrylate
berdifusi masuk kedalam rantai poliakrilat. Molekul air akan terus chain. Water molecules continue to penetrate the entire
masuk hingga seluruh rantai poliakrilat meregang maksimum atau polyacrylate chain with maximum elongation or are often referred
sering disebut dengan kondisi swollen. Titik batas air yang mampu to as swelling conditions. The air limit point that can be absorbed
diserap oleh SAP tersebut kemudian disebut titik saturasi. Adanya by the SAP is then called saturation. The presence of a cross-link in
ikatan silang pada SAP memungkinkan molekul air terjebak di the SAP allows the molecules to become entrapped in the polymer
dalam rantai polimer. Kemampuan penyerapan dari SAP sangat chain. The adsorption capacity of SAP is very important due to the
dipengaruhi oleh jumlah ikatan silang yang terdapat pada polimer cross-linked. This study aims to examine the interaction between
NaPA. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari interaksi antara NaPA as SAP with different types of liquids and to determine the
NaPA sebagai SAP dengan berbagai jenis fluida dan mengetahui effect of these types of liquids on the absorbency of SAP. The NaPA
pengaruh jenis fluida tersebut terhadap kemampuan penyerapan polymer used is used by various diapers. Liquids used in water; 5%
oleh SAP. Polimer NaPA yang digunakan akan diambil dari saline solution and soapy water. 10%. Based on the results of the
berbagai diapers. Fluida yang digunakan dalam air; larutan garam 5 study, it was shown that the swollen state was influenced by the
% dan air sabun 10 %. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan type of solution, the concentration of the polymer, the osmosis
bahwa kondisi swollen dipengaruhi oleh jenis larutan, konsentrasi process, and the polymer chain bonds. Saturation is the endpoint
polimer, proses osmosis, dan ikatan rantai polimer. Saturasi adalah (maximum) of water that SAP can absorb. The absorbent capacity
titik akhir (maksimum) air yang mampu diserap oleh SAP. Kapasitas (ml) of the sodium polyacrylate polymer SAP is affected by the type
penyerapan (mL) pada polimer SAP natrium poliakrilat dipengaruhi of aqueous/liquid solution, saline and soap and the brand of diaper
oleh jenis larutan/fluida air, larutan garam dan larutan sabun. used. Absorption capacity (ml) liquid water is larger than saline and
Kapasitas penyerapan (mL) fluida air lebih besar dibandingkan soapy solutions. The average percentage of water absorption is
larutan garam dan larutan sabun. Nilai persentase rata-rata 77%, soap 15.75% and salt 7.15%.
kapasitas penyerapan air sebesar 77 %, sabun 15,75 % dan garam
7,15%. Keywords : Diapers, SAP (Super Adsorbent Polymer) Swollen,
Saturation, Fluida
Kata kunci : Diapers, SAP (Super Adsorbent Polymer) Swollen,
Saturasi, Fluida

PEMBUATAN FILAMEN ANTI ULTRAVIOLET DARI POLIPROPILENA DAN
NANOPARTIKEL SENG OKSIDA DENGAN METODE PEMINTALAN LELEH
MANUFACTURE OF ANTI-ULTRAVIOLET FILAMENT FROM POLYPROPILENE AND
ZINC OXIDE NANOPARTICLES USING MELT SPINNING METHODE

HERMAN FITRIANTO, DONI SUGIYANA
Balai Besar Tekstil, Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 390, Bandung 40272; e-mail : [email protected]

ABSTRAK ABSTRACT

Peningkatan kemampuan kain sintetik untuk memproteksi efek An increase in the ability of synthetic fabrics to protect against the
negatif radiasi ultraviolet (UV) dapat diperoleh melalui proses negative effects of ultraviolet (UV) radiation can be obtained
penyempurnaan menggunakan nanopartikel seng oksida (ZnO). through a finishing process using zinc oxide (ZnO) nanoparticles.
Teknologi konvensional menggunakan modifikasi permukaan Conventional technologies using surface modification with wet or
dengan penyempurnaan basah atau plasma memiliki kekurangan plasma finishing have a deficiency in the durability of functional
dalam durabilitas sifat fungsional. Salah satu metode yang dapat properties. One method that can be applied to increase the
diaplikasikan untuk meningkatkan durabilitas sifat fungsional kain durability of the functional properties of the fabric is through the
adalah melalui pembuatan filamen dengan metode pemintalan manufacture of filaments by the melt spinning method. The
leleh. Pembuatan filamen fungsional anti ultraviolet diawali dengan manufacture of anti-ultraviolet functional filaments begins with the
pembuatan masterbatch untuk mencampurkan nanopartikel seng manufacture of a masterbatch to mix zinc oxide nanoparticles into
oksida ke dalam chip polipropilena dengan konsentrasi polypropylene chips with a certain concentration of ZnO
nanopartikel ZnO tertentu. Proses pembuatan filamen dilakukan nanoparticles. The filament manufacturing process was carried out
menggunakan mesin pemintalan leleh skala laboratorium dengan using a laboratory-scale melt spinning machine by varying the
memvariasikan konsentrasi nanopartikel ZnO. Evaluasi dan concentration of ZnO nanoparticles. Evaluation and
karakterisasi dilakukan terhadap morfologi filamen menggunakan characterization were carried out on the morphology of the filament
Scanning Electron Microscopy (SEM) dan performa anti-UV melalui using Scanning Electron Microscopy (SEM) and anti-UV
pengukuran UltravioletProtectionFactor(UPF). Beberapa penelitian performance by measuring the Ultraviolet Protection Factor (UPF).
sebelumnya menunjukkan performa anti UV pada kain sintetik Several previous studies showed that anti-UV performance on
dengan penambahan nanopartikel ZnO mengalami peningkatan synthetic fabric with the addition of ZnO nanoparticles increased
nilai UPF dari 35% – 65 % dengan konsentrasi nanopartikel ZnO 0 - the UPF value from 35% - 65% with a concentration of 0 - 2 % ZnO
2%. nanoparticles.

Kata kunci : Anti Ultraviolet, Penyempurnaan, Polipropilena, Seng Keywords : Anti-Ultraviolet, Finishing, Polypropylene, Zinc Oxide,
Oksida, Pemintalan Leleh Melt Spinning.

TINJAUAN TENTANG PENCELUPAN KAIN KAPAS
DENGAN MEDIA KARBONDIOKSIDA SUPERKRITIS
A REVIEW ON COTTON DYEING USING SUPERCRITICAL CARBONDIOXIDE

ARIF WIBI SANA, AGUS SURYA MULYAWAN
Balai Besar Tekstil, Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 390, Bandung 40272; e-mail: [email protected]
MOHAMAD WIDODO, IDA NURAMDHANI
Politeknik STTT Bandung, Jl. Jakarta No.31, Bandung

ABSTRAK ABSTRACT

Pencelupan dengan media karbondioksida superkritis (SC-CO2) Dyeing with supercritical carbon dioxide (SC-CO2) media is a
merupakan sebuah terobosan konsep dalam upaya mengurangi breakthrough concept in an effort to reduce the use of clean water
penggunaan sumber air bersih dan produksi limbah. Metoda sources and waste production. This method has several
tersebut memiliki beberapa keuntungan, diantaranya: advantages, including carbon dioxide can be recovered, dyes that
karbondioksida dapat diambil ulang, zat warna yang tidak terserap are not absorbed into the material can be collected and reused,
ke dalam bahan dapat dikumpulkan dan digunakan ulang, serta and saving energy. For synthetic fibers, especially polyester, dyeing
hemat energi. Pada serat sintetik khususnya poliester, teknik techniques with disperse dyes and SC-CO2 media have been
pencelupan dengan zat warna dispersi dan media SC-CO2 sudah developed to an industrial scale, while natural fibers are still in the
dikembangkan hingga mencapai skala industri sedangkan pada development stage. Cotton is one type of natural fiber that is
serat alam masih dalam tahap pengembangan. Kapas merupakan important in the textile industry. In this review, the technique of
salah satu jenis serat alam yang penting dalam industri tekstil. dyeing cotton fabrics with SC-CO2 media will be studied based on
Dalam tinjauan ini, teknik pencelupan kain kapas dengan media the grouping of dyes used, namely disperse, disperse-reactive, and
SC-CO2 akan dikaji berdasarkan pengelompokkan zat warna yang reactive. The information described is expected to be a reference in
digunakan, yaitu dispersi, dispersi-reaktif, dan reaktif. Informasi yang developing more efficient and environmentally friendly cotton
diuraikan tersebut diharapkan dapat menjadi referensi dalam fabric dyeing methods.
pengembangan metode pencelupan kain kapas yang lebih efisien
dan ramah lingkungan. Keywords: Cotton, Dyeing, Supercritical Carbondioxide

Katakunci : Pencelupan, Kapas, Karbondioksida Superkritis

PENGGANTIAN TEKNOLOGI UNTUK PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK
PADA INDUSTRI PEMINTALAN
TECHNOLOGY REPLACEMENT FOR ELECTRIC ENERGY SAVING
IN SPINNING MILL

DONI PRIMADI, WULAN ASTUTI, DONI SUGIYANA, EVA NOVARINI
Balai Besar Tekstil, Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 390 Bandung 40272, Telepon:022-7206214, Fax:022 7271288
e-mail: [email protected]

ABSTRAK ABSTRACT

Industri pemintalan benang dihadapkan pada permasalahan The yarn spinning industry is faced with the burden of energy
beban biaya energi. Untuk memecahkan permasalahan biaya costs. To solve the energy cost problem, a Resource Efficiency and
energi digunakan sebuah metode Resource Efficiency and Cleaner Cleaner Production (RECP) method are used. The RECP method
Production (RECP). Metode RECP menyediakan solusi yang dapat provides solutions that can be applied individually or in
diaplikasikan secara individual atau kombinasi pada industri tekstil. combination to the textile industry. One strategy in applying RECP
Salah satu strategi dalam mengaplikasikan RECP adalah dengan is to replace technology that is more efficient and low/no waste. In
penggantian teknologi yang lebih efisien dan rendah/tanpa limbah. the spinning process, the replacement of technology in the context
Dalam proses pemintalan, penggantian teknologi dalam rangka of efficient use of energy, especially electrical energy, will have
efisiensi penggunaan energi khususnya energi listrik akan memiliki consequences in reducing the energy cost, although there are
konsekuensi pada pengurangan biaya energi, walaupun ada consequences for investment costs that must be incurred at the
konsekuensi biaya investasi yang harus dikeluarkan di awal. beginning. Replacement in machinery, spare parts and moisture
Pergantian mesin, suku cadang dan sistem kelembaban pada systems in a spinning mill can affect the energy efficiency of the
pabrik pemintalan dapat mempengaruhi efisiensi energi pada spinning process resulting in a decrease in energy costs. For
proses pemintalan yang berakibat pada penurunan biaya energi. example, twelve conventional engines that require 27 kW of
Sebagai contoh dua belas mesin konvensional yang electrical power/engine can be replaced by four new engines that
membutuhkan daya listrik 27 kW/mesin dapat digantikan oleh require 41 kW of electricity/engine, resulting in a power savings of
empat mesin baru yang membutuhkan daya listrik 41 kW/mesin, 160 kW or 2.3 MWh per year. The investment cost required to
sehingga menghasilkan penghematan daya sebesar 160 kW atau procure this new carding machine is around US$100,000 with a
sebesar 2,3 MWh per tahun. Biaya investasi yang dibutuhkan untuk payback period of about 1.3 years. Replacement of spare parts V-
pengadaan mesin carding baru ini sekitar US $ 100.000 dengan belts to drive motors to Cogged Belts can reduce electrical energy
Pay Back Periode sekitar 1,3 tahun. Pergantian suku cadang V-belt use by 2.77% at spinning mills in India resulting in electricity savings
untuk menggerakkan motor ke Cogged Belt dapat mereduksi of 30 MWh/year/20 belts with an investment cost of US$ 244 and
penggunaan energi listrik sebesar 2,77% pada pabrik pemintalan di Pay Back Period less than 1 year. Technology replacement can be
India menghasilkan penghematan listrik sebesar 30 an alternative for energy efficiency in the spinning process which
MWh/tahun/20 belts dengan biaya investasi sebesar US $ 244 dan can reduce the cost of electrical energy in the spinning mill.
Pay Back Periode kurang dari 1 tahun. Dengan demikian
pergantian teknologi dapat menjadi alternatif untuk efisiensi energi Keywords : Electrical Energy, RECP, Technology Replacement,
pada proses pemintalan yang dapat mengurangi biaya energi listrik Spinning Process, Energy Efficiency, Energy Cost
pada pabrik pemintalan.

Kata kunci : Energi Listrik, RECP, Penggantian Teknologi, Proses
Pemintalan, Efisiensi Energi, Biaya Energi

TEKSTIL DAN PRODUK
TEKSTIL BERKELANJUTAN

ROOM

C

MODERATOR
TATANG WAHYUDI

PENGARUH ZAT PRA MORDAN EKSTRAK KULIT KAYU JAMBAL (Peltophorum
pterocarpum) DAN KEMIRI (Aleurites moluccanus) PADA PEWARNAAN KAIN
BATIK KAPAS DAN SUTERA DENGAN ZAT WARNA ALAMI DARI EKSTRAK
KAYU SECANG (Caesalpinia sappan)
THE EFFECT OF PRE MORDAN SUBSTANCE JAMBAL BARK (Peltophorum
pterocarpum) AND CANDLENUT (Aleurites moluccanus) EXTRACT ON THE DYEING
OF COTTON AND SILK FABRIC WITH NATURAL DYES FROM SECANG WOOD
(Caesalpinia sappan) EXTRACT

AGUS HAERUDIN, YUDI SATRIA, VIVIN ATIKA
Balai Besar Kerajinan dan Batik Jalan Kusumanegara No. 7 Yogyakarta
e-mail: [email protected]; [email protected]; [email protected]

ABSTRAK ABSTRACT

Pewarna alami bersifat substantif dan membutuhkan mordan Natural dyes are substantive and require a mordant to bond to the
untuk terikat pada kain, bahan mordan dapat diperoleh dari zat fabric, mordant materials can be obtained from chemicals or natural
kimia atau bahan alami. Zat mordan yang banyak digunakan materials. Most of the mordant substances used come from
berasal bahan kimia berbasis garam logam berat yang tidak chemicals based on heavy metal salts which are not completely
sepenuhnya aman buat lingkungan dan kesehatan. Sehingga safe for the environment and health. So it is necessary to use natural
dibutuhkan pemanfaatan bahan alami sebagai zat mordan pada materials as mordant substances in dyeing batik. This study aims to
pewarnaan kain batik. Penelitian ini bertujuan mengetahui kualitas determine the quality of the pre mordant substance of jambal bark
zat pra mordan kulit kayu jambal dan kemiri pada pewarnaan kain and candlenut in the dyeing of cotton and silk batik fabrics with
batik kapas dan sutera dengan zat warna alami ekstrak kayu natural dyes of secang wood extract. This study varied the pre
secang. Penelitian ini melakukan variasi zat pra mordan tawas, kulit mordant alum, jambal bark and candlenut, with the extraction pH
kayu jambal dan kemiri, dengan pH ekstraksi asam (4,5 - 5), basa acidic (4,5 - 5), alkaline (8,5 - 9), or neutral (7 - 7,5). Testing the quality
(8,5 - 9), atau netral (7 - 7,5). Pengujian kualitas ketahanan lutur of colorfastness resistance to washing at 40 °C, on wet and dry
warna terhadap pencucian 40 °C, pada gosokan basah dan kering, rubbing, L, a, b color difference test, and color direction visualization
uji beda warna L,a,b, dan uji visualisasi arah warna. Hasil penelitian test. The results showed that jambal bark and candlenut extracts
menunjukkan ekstrak kulit kayu jambal dan kemiri dapat could be used as natural pre mordant substances, with an average
digunakan sebagai zat pra mordan alami, dengan uji ketahanan color fastness test of 4 in the good category, the results of the L, a, b
luntur warna rata-rata 4 pada kategori baik, hasil uji beda warna color difference test showed the use of candlenut in an acid state
L,a,b menunjukkan penggunaan kemiri dalam keadaan asam pada on cotton fabrics would produce the color is darker, while in silk, the
kain katun akan menghasilkan warna yang lebih tua sedangkan use of jambal in an acid state will produce a darker color with the
pada kain sutera, penggunaan jambal dalam keadaan asam akan resulting color visual towards pink for cotton and silk fabrics
menghasilkan warna yang lebih tua dengan visual warna yang
dihasilkan ke arah warna merah muda untuk kain katun maupun Keywords : Binder Pre Mordant Substances, Batik, Natural Dyes,
sutera. Jambal Bark, Candlenut

Kata kunci : Zat Pra Mordan, Batik, Zat Warna Alami, Kulit Kayu
Jambal, Kemiri.

DEKOLORISASI LIMBAH CAIR TEKSTIL MENGGUNAKAN Pleurotus ostreatus
TERAMOBIL DALAM REAKTOR KONTINYU
DECOLORIZATION OF TEXTILE WASTEWATER USING IMMOBILIZED
Pleurotus ostreatus IN A CONTINUOUS REACTOR

RATNA STIA DEWI, ARIS MUMPUNI, CITRA MAWADA ENTRISTIANA
Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman, Jl. dr Soeparno 63 Purwokerto; e-mail: [email protected]
MARDIYAH KURNIASIH
Fakultas MIPA, Universitas Jenderal Soedirman, Jl. dr Soeparno 61 Purwokerto
RR. SRIE GUSTIANI
Balai Besar Tekstil, Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 390, Bandung 40272

ABSTRAK ABSTRACT

Pewarna tekstil mengandung senyawa xenobiotik yang dapat Textile dyes contain xenobiotic compounds that can pollute the
mencemari ekosistem jika dibuang ke badan air. Penelitian ini ecosystem if discharged into water bodies. This study aims to
bertujuan mengetahui efisiensi miselium Pleurotus ostreatus yang determine the efficiency of the mycelium of Pleurotus ostreatus
teramobil pada matriks bahan organik berbentuk papan dengan immobilized on a matrix of organic matter in the form of a board
sistem susunan yang berbeda dalam reaktor dengan mode operasi with a different arrangement system in a reactor with continuous
kontinyu untuk dekolorisasi limbah tekstil. Matriks bahan organik operating mode for the decolorization of textile waste. The organic
disusun dengan sistem yang berbeda ini yaitu vertical dan matter matrix is ​arranged in different systems, namely vertical and
horizontal untuk mengetahui efisiensinya dalam dekolorisasi horizontal to determine its efficiency in decolorizing textile industry
limbah industri tekstil. Reaktor dikemas dengan didalamnya berisi waste. The reactor was packed inside containing a matrix with
matriks dengan miselium teramobil berbentuk papan, dioperasikan immobilized mycelium in the form of a board, operated
secara kontinyu pada aliran 1000 mL/menit. Hasil penelitian ini continuously at a flow of 1000 mL/min. The result of this research is
adalah sistem susunan vertikal tidak dapat menghilangkan warna that the vertical arrangement system cannot completely remove
sepenuhnya. Sistem horizontal berhasil mendekolorisasi limbah the color. The horizontal system succeeded in decolorizing textile
industri tekstil mulai waktu aliran 24 jam. Tubuh buah jamur pada industry waste starting with a flow time of 24 hours. Fungal fruiting
sistem ini dapat tumbuh baik pada matriks papan. hasil bodies in this system can grow well on the board matrix. Mycelium
pengamatan miselium pada mikroskop yaitu terliat adanya observations on a microscope showed that there was a binding of
pengikatan pewarna pada dinding selnya. Matriks pada sistem the dye to the cell wall. The matrix in the horizontal arrangement
susunan horizontal memiliki daya resap setelah pemakaian sampai system has absorption power after the use of up to 3 exposures.
dengan 3 kali pendedahan. Hasil keseluruhan menunjukkan The overall results show that the matrix immobilized P. ostreatus
bahwa miselium P. ostreatus teramobil matriks dengan bahan mycelium with organic board-shaped material can be considered
organik berbentuk papan dapat dianggap sebagai alat yang efektif as an effective tool for application in decolorizing dyes from textile
untuk aplikasi dalam mendekolorisasi pewarna dari limbah cair industry wastewater.
industri tekstil.
Keywords : Decolorization, Immobilization, Textile Waste,
Kata kunci : Dekolorisasi, Imobilisasi, Limbah Tekstil, Miselium, Mycelium, Reactor
Reaktor

INOVASI TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL YANG BERKELANJUTAN
SUSTAINABLE INNOVATION IN TEXTILE AND TEXTILE PRODUCTS

INDRA KURNIAWAN, JAKARIYA NUGRAHA, DONI SUGIYANA
Balai Besar Tekstil, Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 390, Bandung 40272;
e-mail : [email protected]; [email protected]; [email protected]

ABSTRAK ABSTRACT

Pengembangan tekstil dan produk tekstil harus mampu menjadi The development of textiles and textile products must be able to
industri yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. become a sustainable and environmentally friendly industry. This
Pengembangan tersebut dapat dilakukan dengan inovasi sumber development can be carried out through resource innovation and
daya dan pengolahan limbah. Inovasi sumber daya dapat waste management. Resource innovation can be done with
dilakukan dengan efisiensi penggunaan material input, efficient of input materials, using alternative raw materials,
menggunakan bahan baku alternatif, penekanan pengunaan emphasizing the use of energy and water. Meanwhile, waste
energi dan air. Sedangkan inovasi pengolahan limbah dengan treatment innovation by minimizing the waste generated and using
meminimalisasikan limbah yang dihasilkan dan penggunaan low-carbon technology.
teknologi yang rendah karbon.
Keywords: Sustainable Textiles, Eco-friendly
Katakunci : Tekstil Berkelanjutan, Ramah Lingkungan

PEMANFAATAN LIMBAH MASKER
SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BENANG MONOFILAMEN
UTILIZATION OF WASTE MASK
AS A MANUFACTURING MATERIAL OF MONOFILAMENT YARN

ABDURROHMAN, RONI SAHRON, DINAN SAFTA OKTAVIAN
Program Studi Teknik Tekstil, Politeknik STTT Bandung, Jl. Jakarta No. 31 Bandung
AKBAR HANIF DAWAM ABDULLAH
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
LESTARI WARDANI, MIA KARLINA
Program Studi Kimia Tekstil, Politeknik STTT Bandung, Jl. Jakarta No. 31 Bandung

ABSTRAK ABSTRACT

Pandemi Covid-19 yang melanda hampir diseluruh penjuru dunia The Covid-19 pandemic that has hit almost all corners of the world
menyebabkan peningkatan drastis sampah medis seperti masker has led to a rapid increase in medical waste such as disposable
sekali pakai. Terdapat 129 miliar masker wajah yang digunakan masks. There are 129 billion face masks used every month.
setiap bulannya. Menurut data LIPI, jumlah timbulan limbah bahan According to LIPI data, the amount of hazardous and toxic waste
berbahaya dan beracun (B3) di Indonesia, termasuk masker dan (B3) in Indonesia, including masks and personal protective
alat pelindung diri (APD), mencapai 1.662,75 ton selama masa equipment (PPE), reached 1,662.75 tons during the pandemic,
pandemi, yakni selama bulan Maret hingga September 2020. Di namely from March to September 2020. In the capital city of DKI
ibukota DKI Jakarta sendiri, terdapat lebih dari 1.500 kg limbah Jakarta itself, There have been more than 1,500 kg of disposable
masker sekali pakai dari rumah tangga sejak awal pandemi pada mask waste from households since the start of the pandemic in
bulan April 2020 lalu. Hal ini menjadi permasalahan lingkungan April 2020. This is a new environmental problem, in addition to
yang baru, disamping limbah plastik yang telah lama menjadi isu plastic waste which has long been an environmental issue.
lingkungan. Masker sekali pakai pada umumnya terbuat dari kain Disposable masks are generally made of nonwoven fabric made
nonwoven yang berbahan plastik polipropilena. Plastik from polypropylene plastic. Plastic is difficult to degrade, it is
mempunyai sifat sulit terdegradasi, diperkirakan membutuhkan estimated that it will take 100 to 500 years for the plastic to
100 hingga 500 tahun agar plastik dapat terdekomposisi dengan decompose completely. Therefore, the effort to recycle single-use
sempurna. Oleh karena itu usaha untuk mendaur ulang limbah mask waste is interesting and important to research. Polypropylene
masker sekali pakai ini menjadi menarik dan penting untuk diteliti. as a thermoplastic polymer has the property of being easy to soften
Polipropilena sebagai polimer termoplastik memilki sifat mudah when heated so that it has the opportunity to change its shape or
melunak jika diberikan pemanasan sehingga berpeluang untuk volume. Disposable mask waste has the opportunity to be used as
dapat dirubah bentuk ataupun volumenya. Limbah masker sekali raw material for the manufacture of monofilament yarn using the
pakai berpeluang untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku melt spinning method. In this study, disposable mask waste will be
pembuatan benang monofilamen dengan menggunakan metode sterilized using the existing mask sterilization procedure before
pemintalan leleh. Pada penelitian ini limbah masker sekali pakai being melted down through a melt spinning process into
akan disterilkan terlebih dahulu menggunakan prosedur sterilisasi monofilament yarn. The resulting monofilament yarn is then tested
masker yang ada sebelum kemudian dilelehkan melalui proses mechanically and chemically to determine its properties and
pemintalan leleh menjadi benang monofilamen. Benang characteristics.
monofilamen yang dihasilkan kemudian diuji secara mekanik dan
kimia untuk mengetahui sifat dan karaternya. Keywords: Disposable Mask Waste, Polypropylene, Melt spinning,
Monofilament Yarn
Katakunci : Limbah Masker Sekali Pakai, Poliropilena , Pemintalan
Leleh, Benang Monofilamen

PROTOTIPE BUSANA KERJA CASUAL BUSSINESS
DENGAN METODE ZERO WASTE CUTTING DAN FLAT PATTERN
PROTOTYPE OF CASUAL BUSINESS CLOTHES
WITH ZERO WASTE CUTTING AND FLAT PATTERN METHODS

ALICIA CHRISTY ZVEREVA GADI
Tata Busana, Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta; e-mail : [email protected]

ABSTRAK ABSTRACT

Penelitian ini bertujuan: (1) menghasilkan prototipe busana kerja This study aims to: (1) produce a prototype of casual business
casualbussines dengan metode zero waste pattern cutting dan flat clothing with zero-waste pattern cutting and flat pattern methods;
pattern; (2) mengetahui analisis dari ahli busana dan calon (2) knowing the analysis of fashion experts and prospective
konsumen tentang kualitas desain, teknologi jahit, tekstil, dan consumers regarding the quality of designs, sewing technology,
keterpakaian busana kerja bergaya casual bussines dengan zero textiles, and the use of casual business clothing with zero-waste
waste pattern cutting dan flat pattern. Jenis penelitian ini adalah cutting and flat patterns. This type of research is research and
penelitian dan pengembangan (research & developement). development (research & development). The research on the
Penelitian pengembangan prototipe busana kerja casual bussiness development of a casual business dress prototype using the zero-
dengan metode zero waste pattern cutting dan flat pattern ini waste pattern cutting and flat pattern method was carried out in
dilakukan melalui tiga tahap yaitu: (1) menganalisis kebutuhan, (2) three stages, namely: (1) analyzing needs, (2) product
pengembangan produk, (3) validasi dan uji coba produk. Tahap development, (3) product validation and testing. The production
produksi meliputi pra produksi, produksi dan pasca produksi. stage includes pre-production, production, and post-production.
Subyek dalam penelitian ini adalah ahli busana dari kalangan The subjects in this study were fashion experts from academics and
akademisi maupun professional yang berusia antara 30 - 50 tahun professionals between the ages of 30 - 50 years totaling 27 people.
berjumlah 27 orang. Hasil analisis kualitas desain, teknologi jahit, The results of the analysis of design quality, sewing technology,
tekstil, dan keterpakaian busana kerja bergaya casual bussiness textiles, and the use of casual business-style work clothes with zero-
dengan zero waste pattern cutting dan flat pattern berdasarkan waste pattern cutting and flat patterns are based on an assessment
penilaian prototipe produk dengan tiga bahan tekstil yang of product prototypes with three different textile materials. The
berbeda. Hasil penelitian menunjukkan: (1) prototipe busana kerja results showed: (1) casual business workwear prototypes with zero-
casualbussiness dengan metode zero waste pattern cutting dan flat waste pattern cutting and flat pattern methods with decent
pattern dengan kategori layak baik dari segi kualitas desain, categories in terms of design quality, sewing technology, textiles,
teknologi jahit, tekstil, dan keterpakaian calon konsumen. and wearability of potential consumers. Feasibility of casual
Kelayakan produk busana kerja casual bussiness dengan metode business clothing products with zero waste pattern cutting and flat
zero waste pattern cutting dan flat pattern dalam kategori sangat pattern methods in the very feasible category with a large group
layak dengan uji coba kelompok besar calon konsumen dengan trial of prospective consumers with an average value of 85% in all
nilai rata-rata 85% di semua aspek termasuk dalam kategori sangat aspects included in the very feasible category and can be applied
layak dan dapat diterapkan untuk pembuatan busana kerja wanita to the manufacture of career women's work clothes at the moment.
karier saat ini.
Keywords: Zero Waste Pattern Cutting, Work Clothes
Katakunci : Zero Waste Pattern Cutting, Busana Kerja

ISOLASI BIOPOLIMER ZEIN DARI PRODUK SAMPING PENGOLAHAN JAGUNG
SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN SERAT ZEIN
ZEIN BIOPOLYMER ISOLATION FROM CORN PROCESSING SIDE PRODUCTS
AS RAW MATERIALS IN ZEIN FIBER MANUFACTURING

DESTI MARTINA, NOERATI
Politeknik STTT Bandung, Jl. Jakarta No.31, Bandung; e-mail: [email protected]
DONI SUGIYANA
Balai Besar Tekstil, Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 390, Bandung 40272; e-mail: [email protected]

ABSTRAK ABSTRACT

Biopolimer merupakan polimer biodegradable yang berasal dari Biopolymers are biodegradable polymers derived from nature,
alam, yang dihasilkan dari tanaman, hewan, dan mikroorganisme. which are produced from plants, animals, and microorganisms.
Salah satu biopolimer yang dapat dikembangkan adalah polimer One of the biopolymers that can be developed is zein polymer. Zein
zein. Zein merupakan biopolimer berupa protein jenis prolamin dan is a biopolymer in the form of prolamin and glutelin-type proteins
glutelin yang terkandung pada tanaman jagung. Zein dapat contained in corn plants. Zein can be isolated from corn processing
diisolasi dari produk samping pengolahan jagung, misalnya dari side products, for example from corn oil processing products or
produk pengolahan minyak jagung atau produk pengolahan corn flour processing products. One of the potential sources of zein
tepung jagung. Salah satu yang potensial sebagai sumber zein is Corn Gluten Meal (CGM), which is a side product of corn milling.
adalah Corn Gluten Meal (CGM) yang merupakan produk samping In this study, zein was isolated from CGM using the extraction
penggilingan jagung. Pada penelitian ini zein dilakukan proses method, with the results of the isolation yielding a 12% yield. A
isolasi dari CGM dengan metode ekstraksi, dengan hasil isolasi qualitative test of isolation with the biuret method showed a purple
menghasilkan rendemen sebesar 12%. Uji kualitatif isolasi dengan color, which indicated that it contained zein protein positively. The
metode biuret menunjukan warna ungu, yang menandakan positif results of the insulation can be used for applications in the textile
mengandung protein zein. Hasil isolasi dapat digunakan untuk sector including being used as raw material for the manufacture of
aplikasi dalam bidang tekstil diantaranya digunakan sebagai bahan zein fiber.
baku pembuatan serat zein.
Keywords: Corn Gluten Meal, Prolamin, Glutelin, Zein
Katakunci : CornGlutenMeal, Prolamin, Glutelin, Zein

ISOLASI PROTEIN KEDELAI DARI LIMBAH AMPAS TAHU
SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN SERAT PROTEIN KEDELAI
SOY PROTEIN ISOLATION FROM TOFU WASTE
AS A MATERIAL FOR SOY PROTEIN FIBRES

RESKI ALYA PRADIFTA, NOERATI
Politeknik STTT Bandung, Jl. Jakarta Nomor 31 Bandung; e-mail : [email protected]
DONI SUGIYANA
Balai Besar Tekstil, Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 390, Bandung 40272; e-mail: [email protected]

ABSTRAK ABSTRACT

Protein kedelai merupakan produk yang sering digunakan di Soy protein is a product that is often used in the food sector.
bidang pangan. Namun protein kedelai juga dikembangkan pada However, soy proteins are also developed in the textile sector also
sektor tekstil karena merupakan salah satu polimer yang bersifat because soy protein is one of the biodegradable polymers, the
biodegradable. Salah satu produk dari protein kedelai tersebut yaitu product is an isolated form. Soy Protein Isolate (ISP) can be sourced
dalam bentuk isolat. Soy Protein Isolate (ISP) dapat bersumber dari from the soy itself or from food sector waste like tofu waste. In this
kedelai langsung maupun dari limbah pangan seperti ampas tahu. study, the isolation was carried out using the alkaline-acid method,
Pada penelitian kali ini isolasi dilakukan dengan metode alkali-asam the extraction in alkaline condition using NaOH and precipitation in
yaitu ekstraksi pada suasana alkali menggunakan NaOH dan acid condition using HCl. The evaluation was carried out
pengdendapan pada suasana asam menggunakan HCl. qualitatively using the biuret method by adding a solution of
Pengujian dilakukan secara kualitatif menggunakan metode biuret CuSO4 in alkaline conditions. The results showed that the color of
dengan cara menambahkan larutan CuSO4 pada kondisi alkali. the solution changed to purple, which means the reaction showed
Hasil didapatkan bahwa warna larutan berubah menjadi berwarna that there was protein content in the product that was isolated from
ungu yang berarti reaksi menunjukkan bahwa terdapat tofu waste. The protein yield is 8%. ISP can be applied in the textile
kandungan protein pada isolat protein dari limbah ampas tahu sector as soy protein fibers are produced using the electrospinning
yang dihasilkan. Rendemen protein yang dihasilkan sebesar 8%. method.
Isolat protein kedelai yang dihasilkan dapat diaplikasikan pada
bidang tekstil sebagai serat protein kedelai yang diproduksi Keywords: Soy Protein Isolate (SPI), Tofu Waste, Electrospinning
menggunakan metode electrospinning.

Katakunci : SoyProteinIsolate (SPI), Ampas Tahu, Electrospinning

ABSTRAK

POSTER

STRATEGI PENINGKATAN PENGGUNAAN PRODUK DALAM NEGERI MELALUI
PENILAIAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)
DALAM MENDUKUNG SUBSTITUSI IMPOR PADA SEKTOR INDUSTRI TEKSTIL
STRATEGIES FOR INCREASING DOMESTIC PRODUCT USAGE THROUGH
DOMESTIC COMPONENT LEVEL ASSESSMENT (TKDN)
IN SUPPORTING IMPORT SUBSTITUTION IN THE TEXTILE INDUSTRY SECTOR

YUSNIAR SIREGAR, M. SAHID ALAMSYAH, EVA NOVARINI, DERMAWATI SUANTARA
Balai Besar Tekstil, Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 390, Bandung 40272; e-mail : [email protected]

ABSTRAK ABSTRACT

Kebijakan substitusi impor merupakan strategi pemerintah untuk Import substitution policy is the government's strategy to protect
melindungi industri dalam negeri, sehingga industri dalam negeri domestic industries so that domestic industries are able to produce
mampu memproduksi produk yang lebih kompetitif dibandingkan products that are more competitive than imported products. The
produk impor. Sektor industri tekstil merupakan salah satu industri textile industry sector is one of the industries that is quite affected by
yang cukup terdampak akibat maraknya produk impor. Oleh the rise of imported products. Therefore, the textile industry is one
karena itu industri tekstil merupakan salah satu dari 7 sektor industri of the 7 main industrial sectors that are encouraged by the
utama yang didorong pemerintah untuk penerapan substitusi government to implement import substitution. One way to support
impor. Salah satu cara untuk mendukung langkah substitusi impor the import substitution step, the government is making a program
tersebut, pemerintah membuat program Peningkatan to Increase the Use of Domestic Products (P3DN). To measure the
Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Untuk mengukur besar size of the Domestic Component Level (TKDN) in a product, it is
kecilnya Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam suatu necessary to evaluate several product components which include
produk maka perlu dilakukan penilaian dari beberapa komponen raw materials, work tools, and labor. The assessment will determine
produk yang meliputi bahan baku, alat kerja dan tenaga kerja. the percentage of domestic content in a product. Domestic
Penilaian tersebut akan menentukan persentase kandungan products that have fulfilled a minimum TKDN of 25 percent will get
dalam negeri dalam suatu produk. Bagi produk dalam negeri yang a price preference in the auction for the procurement of
telah memenuhi TKDN minimal 25 persen akan memperoleh government goods. Through the TKDN program, it is hoped that it
preferensi harga dalam lelang pengadaan barang belanja can support the achievement of the import substitution target of 35
pemerintah. Melalui program TKDN, diharapkan dapat percent by 2022 and Indonesia can become a strong and
mendukung pencapaian target substitusi impor 35 persen pada independent industrial country which will ultimately have an
tahun 2022 dan Indonesia dapat menjadi negara industri tangguh impact on the welfare of the Indonesian people.
dan mandiri yang pada akhirnya berdampak pada kesejahteraan
masyarakat Indonesia. Keywords: Component, Domestic, Import, Textiles

Katakunci : Komponen, Dalam Negeri, Impor, Tekstil

KARAKTERISASI SERAT BIDURI SEBAGAI BAHAN BAKU
PEMBUATAN BENANG SPINNING SEBAGAI SUBTITUSI IMPOR SERAT KAPAS
CHARACTERIZATION OF BIDURI FIBER AS A RAW MATERIAL
FOR SPINNING YARN AS COTTON FIBER IMPORT SUBSTITUTION

SAEFUL ISLAM
Balai Besar Tekstil, Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 390, Bandung 40272; e-mail : [email protected]
M. DANNY SUKARDAN
Balai Besar Tekstil, Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 390, Bandung 40272; e-mail : [email protected]

ABSTRAK ABSTRACT

Serat biduri (calotropis gigantea) mulai mendapatkan perhatian Biduri fibers (Calotropis gigantea) are starting to get more attention.
lebih. Tanaman ini tumbuh liar di berbagai wilayah Indonesia. This plant grows wild in various parts of Indonesia. Some of the
Beberapa daerah penghasil Biduri diantaranya: Cimaung, Biduri producing areas include: Cimaung, Pamarican, East
Pamarican, Lombok Timur, Semarang, Pangandaran, dan Aceh. Di Lombok, Semarang, Pangandaran, and Aceh. Among the uses of
antara pemanfaatan serat biduri ini adalah sebagai bahan baku this biduri fiber is as a raw material for making yarn as a substitute for
pembuatan benang sebagai subtitusi impor serat kapas. Maka imported cotton fibers. Therefore, it is necessary to characterize the
dibutuhkan karakterisasi sifat-sifat fisika dari serat ini. Hasil physical properties of this fiber. The results of the characterization of
karakterisasi serat Biduri dari berbagai daerah di Indonesia adalah Biduri fibers from various regions in Indonesia are as follows:
sebagai berikut: kehalusan 0,85 - 1,2 denier, diameter (SEM) 15 - 32 fineness 0.85 - 1.2 denier, diameter (SEM) 15 - 32 microns, Maturity
mikron, Indeks Kedewasaan (SCI) 0,64 - 0,88, panjang 0,98 - 1,40 Index (SCI) 0.64 - 0.88, length 0.98 - 1.40 inch, long uniformity index
inch, indeks keseragaman panjang 72 - 88, Indeks serat pendek 5,8 72 - 88, short fiber index 5.8 - 8.4, strength 21.2 - 40.1 gram/tex,
- 8,4, kekuatan 21,2 - 40,1 gram/tex, mulur 3,4% - 4,3%, tingkat stretch 3.4% - 4.3%, brightness level 56.8 - 72.2 and 16.1 - 24.0
kecerahan 56,8 - 72,2 dan derajat kekuningan 16,1 - 24,0. yellowness degree.

Kata kunci : Serat Biduri, Calotropis gigantea, Karakterisasi, Sifat Keywords : Biduri Fiber, Calotropis gigantea, Characterization,
Fisika, Benang Physical Properties, Yarn

STUDI POTENSI PEMANFAATAN SERAT DAUN NANAS
SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN BAKU TEKSTIL
STUDY OF THE POTENTIAL UTILIZATION OF PINELAPE LEAF FIBER
AS AN ALTERNATIVE TO TEXTILE RAW MATERIALS

MUKTI WIDODO, IKBAL MAHSANI
Balai Besar Tekstil, Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 390, Bandung 40272; e-mail : [email protected]

ABSTRAK ABSTRACT

Perkebunan tanaman nanas banyak ditemukan di berbagai Pineapple plantations are found in many regions of Indonesia. So
wilayah Indonesia. Selama ini pemanfaatan tanaman nanas far, the use of pineapple plants is generally in the fruit harvested.
umumnya pada buah yang dihasilkan. Sebenarnya tanaman nanas Actually, the pineapple plant has another potential besides the fruit,
memiliki potensi lain selain buahnya, yaitu daunnya yang kaya serat namely its leaves that are fibers-rich and so far it is only considered a
dan selama ini hanya dianggap sebagai limbah sampingan dari by-product of pineapple plantations. In the cycle of this pineapple
perkebunan tanaman nanas. Siklus dari tanaman nanas ini apabila plant when the fruit is harvested, the leaves must be removed so
buahnya dipanen, maka daunnya harus dibuang agar tunas that the new shoots grow well. Pineapple leaves that have not been
barunya tumbuh dengan baik. Daun nanas yang belum utilized are usually thrown away, burned, used as animal feed, or
termanfaatkan ini biasanya dibuang, dibakar, menjadi pakan compost. The estimated harvested area of p​ ineapples throughout
ternak, atau pupuk kompos. Perkiraan luas panen tanaman nanas Indonesia is around 17,000 hectares, so with a yield of about 3%
di seluruh Indonesia yang mencapai sekitar 17.000 hektar, maka there is a potential pineapple leaf fiber that can be produced
dengan rendemen sekitar 3% terdapat potensi serat daun nanas around 3,800 tons/year. This value is still relatively small compared
yang dapat dihasilkan sekitar 3.800 ton/tahun. Nilai ini memang to the need for the natural fiber obtained through imports of
masih relatif kecil dibandingkan kebutuhan serat alam yang 629,000 tons but has the potential to provide additional income for
diperoleh melalui impor sebesar 629.000 ton, tetapi berpotensi farmers and small industries that process pineapple leaves.
memberikan tambahan penghasilan bagi para petani dan industri Currently, pineapple leaf fiber, which is one of the natural fibers, is
kecil yang mengolah daun nanas ini. Saat ini serat daun nanas yang still not widely known and used by the community as a textile raw
merupakan salah satu serat alami masih belum banyak diketahui material. From several properties, especially the physical and
dan dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan baku tekstil. Dari mechanical properties of pineapple leaf fiber, the fiber allows it to
beberapa sifat, terutama sifat fisik dan mekanik yang dimiliki serat be used as an alternative textile raw material. This study will discuss
daun nanas, serat tersebut memungkinkan digunakan sebagai the potential use of pineapple leaf fiber as an alternative textile raw
alternatif bahan baku tekstil. Kajian ini akan membahas potensi material.
pemanfaatan serat daun nanas sebagai salah satu alternatif bahan
baku tekstil. Keywords: Pineapple, Leaf, Fiber, Yield, Textile, Natural, Alternative

Katakunci : Nanas, Daun, Serat, Rendemen, Tekstil, Alami, Alternatif

KARAKTERISASI BENANG WOL DOMBOS (DOMBA WONOSOBO)
SEBAGAI BAHAN BAKU TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT)
CHARACTERIZATION OF WOOL DOMBOS (DOMBA WONOSOBO) YARN
AS A RAW MATERIAL FOR TEXTILE AND TEXTILE PRODUCT (TPT)

TONY SETIAWAN, M. DANNY SUKARDAN, ARI PEBRIANTO
Balai Besar Tekstil, Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 390, Bandung 40272; e-mail : [email protected]

ABSTRAK ABSTRACT

Serat dari domba Wonosobo (dombos) telah lama dimanfaatkan Fiber from Wonosobo sheep (dombos) has long been used by
oleh IKM di kota Wonosobo menjadi produk TPT. Produk TPT dari SMEs in the city of Wonosobo to become TPT. TPT products from
serat dombos yang telah diproduksi diantaranya benang, sepatu dombos fiber that have been produced include yarn, shoes, and
dan kain. Untuk mengetahui karakteristik benang yang dihasilkan cloth. In order to investigate the characteristics of the yarn
dari serat dombos, pada penelitian ini dilakukan karakterisasi produced from dombos fiber, this research was characterized by
benang berdasarkan sifat fisika. Untuk pembanding dilakukan pula was carried out based on physical properties. For comparison,
pengamatan dengan benang wol yang ada dipasaran. observations were also made with wool threads on the market. The
Berdasarkan pengamatan diketahui bahwa karakteristik serat wol observations revealed that the wool fiber after the scouring process
dombos setelah proses scouring memiliki kehalusan/fineness 33 has a fineness of 33 microns, moisture content (MC = 14 %, MR = 17
micron, kadar air (MC = 14 %, MR = 17 %), berat jenisnya 1,26 g/cm3 %), its density is 1.26 g/cm3 and the longitudinal cross-section of
dan penampang membujur serat bergerigi dan memiliki efek crimp the fiber is serrated and has a crimp effect such as well as wool fiber
seperti halnya serat wol pada umumnya. Benang wol dari serat in general. There are 2 kinds of wool yarn from dombos fiber with
dombos yang dihasilkan ada 2 macam dengan sifat fisika nomor physical properties of yarn numbers Ne1 0.53 and Ne1 1.27, tensile
benang Ne1 0,53 dan Ne1 1,27, kekuatan tarik per helai 1,83 cN/tex strength per strand 1.83 cN/tex and 3.45 cN/tex, elongation 11.76
dan 3,45 cN/tex, mulur 11,76 % dan 16,50 % dan jumlah antihan per %, and 16.50 %, and the number of twists per inch 3.20 and 5.03.
inchi 3,20 dan 5,03. Untuk benang wol yang ada dipasaran hasil uji For wool yarn on the market, the results test of yarn number Ne1
nomor benangnya Ne1 1,16, kekuatan tarik per helai 4,38 cN/tex, 1.16, tensile strength per strand 4.38 cN/tex, elongation 13.21%,
mulurnya 13,21 %, dan antihan per inchi 2,54. Dari hasil uji and twist per inch 2.54. The results test characteristics of dombos
karakteristik wol dombos yang dilakukan benang kualitas benang wool, the quality of dombos wool yarn is still lower than the
wol dombos masih lebih rendah dibandingkan dengan benang comparison wool yarn.
wol pembanding.
Keywords: Wonosobo Sheep, Dombos, Fiber, Yarn
Katakunci : Domba Wonosobo, Dombos , Serat, Benang

BALAI BESAR TEKSTIL


Click to View FlipBook Version