Menciptakan Sekolah Impian Melalui Pembiasaan
Budaya Positif & Penanaman Profil Pelajar Pancasila
A. Latar Belakang
Sekolah impian adalah sekolah yang didalamnya mampu memenuhi segala
kebutuhan warga sekolah baik itu dari segi psikologis maupun sarana dan prasarana
yang memadai. Sekolah impian juga merupakan sekolah yang mampu menciptakan
kenyamanan dan memberikan kemerdekaan untuk hidup dan berkembang bagi peserta
didik sesuai dengan kodratnya. Sekolah yang terbebas dari penindasan, bulliying,
kekerasan dan pemaksaan terhadap seluruh warga sekolah khususnya peserta didik.
Dimana sekolah akan berusaha sekuat tenaga untuk menciptakan suasana yang penuh
dengan keharmonisan, kenyamanan dan keteratuan.
Namun pada kenyataannya banyak sekolah yang belum mampu memberikan
kenyamanan, keharmonisan dan keteraturan di lingkungan disekolah. Hal itu
disebabkan karena belum adanya budaya positif yang terbentuk disekolah. Selain itu
jarang ada sekolah yang mampu memberikan keleluasaan pada peserta didik karena
adanya paradigma yang salah mengenai dunia pendidikan serta proses pembelajaran
di sekolah. Kebanyakan di sekolah menerapkan peraturan yang berjalan searah tanpa
adanya kesepakatan semua pihak, dan otoritas atas peraturan sekolah ada ditangan
bapak ibu guru dan bagi yang melanggar peraturan akan mendapat hukuman atau
konsekuensi sehingga banyak peserta didik lebih menghindari pelanggaran karena
takut akan hukuman atau takut dikucilkan. Peserta didik cenderung mentaati
perraturan karena takut akan menghadapi hukuman atau menerima konsekuensinya
yang berat dan dapat menurun nama baiknya akibatnya peserta didik melakukan
kebaikan hanya pada saat ada disekolah atau hanya pada saat di depan orang lain atau
orang yang berpotensi untuk memberikan hukuman atau konsekuensi. Keteraturan
yang mereka lakukan tidak berasal dari kesadaran diri, keteraturan tersebut bukanlah
sebuah kebiasaan akan tetapi ketakutan dan mencari perhatian.
Berkaca pada hal tersebut seharusnya sekolah mampu menciptakan iklim
pendidikan yang mampu membiasakan setiap warga disekolah khususnya peserta
didik dalam melakukan budaya positif. Budaya positif yang mengakar kuat dan
menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan secara berkelanjutan dan penuh dengan
kesadaran diri oleh setiap warga sekolah. Semua pihak diharapkan untuk terlibat
dalam pembiasaan positif tersebut. Pembiasaan positif akan menjadi budaya dan akan
menjadi karakter baik pada peserta didik. Budaya positif yang dipegang teguh oleh
seluruh warga sekolah dan menjadi kekhasan dari sekolah, budaya tersebut harus
tercipta dalam seluruh kegiatan sekolah. Hal yang menjadi pertanyaan adalah
bagaimana budaya positif dapat tumbuh dan tertanam dalam proses pembelajaran,
bagaimana budaya positif mengakar dalam diri setiap peserta didik dan terciptanya
profil pelajar pancasila.
B. Tujuan
1. Menumbuhkan budaya positif dengan kesepakatan kelas
2. Menumbuhkan nilai-nilai profil pelajar pancasila pada diri peserta didik
3. Melakukan pembiasaan positif pada peserta didik untuk menanamkan profil
pelajar pnacasila.
C. Tolak Ukur
1. Peserta didik mampu membuat kesepakatan kelas
2. Peserta didik terlibat dalam proses pembelajan dan seluruh kegiatan disekolah
sesuai dengan minat dan bakatnya.
3. Peserta didik dapat mengaplikasikan nilai-nilai profilpelajar pancasila secara
berkelanjutan sehingga tercipta budaya positif di sekolah
D. Linimasa Tindakan Yang Dilakukan
Dalam menciptakan budaya positif disekolah dapat dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut ini :
1. Melakukan sosialisasi mengenai disiplin positif, kesepakatan kelas dan profil
pelajar pancasila kepada seluaruh warga sekolah. Serta memberikan teladan
secara nyata dalam penerapannya.
2. Memberikan pemahaman tentang pentingnya kesepakatan kelas
3. Memfasilitasi peserta didik untuk membuat kesepakatan kelas
4. Menerapkan kesepakatan kelas yang telah disepakati dan memasangnya
didinding kelas
5. Mensosialisasikan pentingnya penumbuhan karakter pada diri peserta didik
dengan mengikuti kegiatan sekolah yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
6. Menumbuhkan, menanamkan serta membiasakan nilai-nilai profil pelajar
pancasila dalam setiap kegiatan disekolah baik itu di bidang akademi maupun non
kademik
7. Mendokumentasikan setiap kegiatan disekolah yang mencerminkan profil pelajar
pancasila
E. Dukungan Yang Dibutuhkan
1. Orang tua dan wali murid dalam membiasakan budaya positif di rumah
2. Warga sekolah/ bapak ibu guru, kepala sekolah dan karyawan sebagai role model
atau teladan bagi peserta didik dalam menanamkan budaya positif di sekolah
3. Kolaborasi dari seluruh warga sekolah untuk bergotong royong, dan bergerak
secara sinergis dan berkelanjutan dalam menciptakan budaya positif di sekolah.