The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by rbdskts, 2021-08-28 01:20:24

Sang Kancil & Monyet

Sang Kancil & Monyet

Nyamannya suasana rimba di pagi hari.
Mergastua bergembira menikmati keindahan
alam semula jadi. Di alam inilah tinggalnya Sang
kancil yang bijaksana dengan sahabat karibnya
Sang Kura-kura. Mereka hidup rukun damai,
bebas bergembira, tolong-menolong dan
bekerjasama di taman peliharaan mereka.

Kelihatan seekor monyet berdekatan kawasan
taman peliharaan Sang Kancil dan Sang Kura-
kura. Sungguh lincah si monyet, bergayutan ke
sana ke mari. Megah dengan kebolehannya.
Awas, monyet! jangan ganggu ketenteraman
penghuni yang lain.

Tiba-tiba monyet berhenti bergayut dan
memerhatikan sesuatu, apa pula yang
dilihatnya? “Ranumnya buah-buahan di sini.
siapa punya agaknya?” kata Sang Monyet. “Oh,
rupanya Sang kancil dan Sang kura-kura.” Balas
Sang Monyet sendiri selepas melihat Sang
Kancil dan Sang Kura-kura yang ada di situ.
Begitu rajin mereka bekerja. bukan seperti
engkau monyet.

Lantas itu, Sang Monyet bergerak ke arah Sang
Kancil dan Sang Kura-kura sambil memegang
perutnya. Eh, ini mesti ada apa-apakan
monyet? “Tolong, tolong! dah empat hari aku
tak makan. Tolonglah, berikan aku sedikit
makanan. kasihanilah aku.” Sang Monyet
berpura-pura sakit di depan dua sahabat baik
itu.

Sang Kancil dan Sang Kura-kura saling
berpandangan, lalu Sang Kancil berkata,
“Kasihannya, empat hari tak makan. Baiklah
Sang Monyet. Ambil sajalah apa yang engkau
nak dari taman kami. Makanlah sepuas hati
engkau, Sang Monyet.” Sang kancil yang begitu
prihatin dengan kesakitan yang dihadapi
monyet menghulurkan bantuan.

“Terima kasih kancil, terima kasih kura-kura,”
ujar monyet setelah berjaya memperdaya
Sang Kancil dan Sang Kura-kura.

“Aku nak itu, aku nak itu!” pinta monyet dalam
nada mendesak, sambil jarinya menuding ke
arah pokok cili yang nampak menarik itu.

“Eh, tak boleh monyet. kita tak boleh makan
buah tu,” larang Sang Kancil sambil dibantu
Sang Kura-kura di sebelahnya.

“Aku tak peduli, aku tak peduli, aku nak juga.”
Monyet yang tamak dan degil itu masih
berkeras mahu mengambil cili itu untuk
dimakannya.

“Jangan Sang Monyet, jangan!” belum pun
sempat Sang Kancil menghabiskan ayatnya,
monyet telah mengambil cili itu lalu
memakannya beberapa batang sekaligus. Apa
lagi, terasa berapi dan merah muka Sang
Monyet akibat kepedasan yang melampau.

“Ha, rasakan engkau monyet. Beginilah jadinya
mereka yang tidak menerima nasihat,” ujar
Sang Kura-kura yang geram melihat kedegilan
monyet.

Selang beberapa hari kemudian, Sang Kancil dan
Sang Kura-kura bersiar-siar di taman
peliharaan mereka. “Apa khabar pula dengan
Sang Monyet?” bicara Sang Kancil kepada Sang
Kura-kura.

“Kasihan, ingat-ingat Sang Monyet. Jangan
diulang lagi," kata Sang Kura-kura yang
terlihatkan monyet yang masih berada di situ.

Pengajaran:
1. Jangan tamak
2. Mendengar nasihat
3. Jangan berdendam


Click to View FlipBook Version