The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Pedoman peralatan medik bagi pelayanan bayi baru lahir, bayi dan balita pengoperasian dan pemeliharaan

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Perpustakaan YPIB, 2023-07-24 21:24:27

Pedoman peralatan medik bagi pelayanan bayi baru lahir, bayi dan balita pengoperasian dan pemeliharaan

Pedoman peralatan medik bagi pelayanan bayi baru lahir, bayi dan balita pengoperasian dan pemeliharaan

Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 37 A. Cara pengoperasian 1. Persiapan a. Selang inspirasi b. Selang ekspirasi c. Elbow d. Paediatric APL (Adjustable Pressure Limiting) valve e. Reservoir bag f. T-connector g. Manometer 2. Pelaksanaan a. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan b. Pastikan semua komponen Infant T-Piece system serta APL dan manometer berfungsi dengan baik dan dalam kondisi bersih c. Pasang manometer pada ujung Infant T-Piece system d. Hubungkan selang inspirasi ke tabung oksigen e. Atur flow (aliran) gas minimum 6 LPM f. Untuk pengecekan, reservoir bag akan mengembang dan jika reservoir dipompa bersamaan dengan diberikan tahanan pada mask maka perubahan tekanan akan terlihat di manometer g. Setting PIP: atur flow sesuai yang diinginkan sambil reservoir bag dipompakan (terlihat di manometer) h. Setting PEEP: putar APL valve ke kanan atau ke kiri sesuai nilai PEEP yang diinginkan tanpa memompakan reservoir bag i. Pipa ETT dapat langsung disambungkan ke elbow (khusus untuk pasien terintubasi atau dalam transport pasien) B. Cara pemeliharaan 1. Setelah pemakaian, tutup aliran (flow) gas, 2. Lepas Infant T-Piece system dari sumber gas 3. Simpan dengan baik semua komponen dari Infant T-Piece system dan pastikan manometer berada pada posisi pembacaan nol (0) pada saat setelah pemakaian 4. Pastikan balon tidak bocor 5. Bersihkan alat dari debu dan kotoran Pada kasus gawat napas di fasilitas terbatas dapat digunakan alat dibawah ini: a. Infant T-Piece system Alat ini digunakan untuk memberikan PEEP saja dengan cara melekatkan sungkup ke mulut bayi dan mengatur flow (aliran) gas. Kelemahan alat ini tidak dapat digunakan untuk memberikan VTP karena saat balon dilepaskan butuh waktu untuk pengisian sehingga nilai PEEP akan menurun. Untuk transport dapat digunakan single nasal prong sebagai penganti sungkup. b. Ambu bag dengan PEEP Alat ini dianjurkan untuk VTP karena dapat memberikan PIP dan PEEP namun tidak bisa memberikan PEEP saja. Dianjurkan menggunakan manometer untuk melihat nilai PIP. Rekomendasi : Bayi dengan apnea atau gawat napas berat yang memerlukan VTP dianjurkan untuk menggunakan Ambu bag dengan PEEP. Sedangkan untuk bayi dengan gawat napas yang membutuhkan CPAP dianjurkan menggunakan Infant T-Piece System. Keterangan : Untuk rumah sakit setingkat PONEK dianjurkan untuk menggunakan Infant T-Piece resuscitator.


38 Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 18. CPAP BAYI LENGKAP Pada kasus gawat napas di fasilitas terbatas dapat digunakan alat dibawah ini: a. Infant T-Piece system Alat ini digunakan untuk memberikan PEEP saja dengan cara melekatkan sungkup ke mulut bayi dan mengatur flow (aliran) gas. Kelemahan alat ini tidak dapat digunakan untuk memberikan VTP karena saat balon dilepaskan butuh waktu untuk pengisian sehingga nilai PEEP akan menurun. Untuk transport dapat digunakan single nasal prong sebagai penganti sungkup. b. Ambu bag dengan PEEP Alat ini dianjurkan untuk VTP karena dapat memberikan PIP dan PEEP namun tidak bisa memberikan PEEP saja. Dianjurkan menggunakan manometer untuk melihat nilai PIP. Rekomendasi : Bayi dengan apnea atau gawat napas berat yang memerlukan VTP dianjurkan untuk menggunakan Ambu bag dengan PEEP. Sedangkan untuk bayi dengan gawat napas yang membutuhkan CPAP dianjurkan menggunakan Infant T-Piece System. Keterangan : Untuk rumah sakit setingkat PONEK dianjurkan untuk menggunakan Infant T-Piece resuscitator. Buble CPAP delivery system Buble CPAP patient interface


Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 39 A. Cara Pengoperasian 1 Persiapan: a. Delivery System terdiri dari: Humidifier chamber Selang inspirasi (biru) dan ekspirasi (putih) CPAP generator Pressure manifold 2. Infant Bonet atau head gear sesuai ukuran kepala bayi 3. Nasal tubing


40 Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 4. Nasal prong sesuai ukuran 5. Humidifier Base 6. Oxygen Mixer termasuk Flowmeter dan selang oksigen 7. Heater wire adapter dan temperature probe 8. Clamp untuk menggantung


Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 41 9. Selang tekanan tinggi untuk Oksigen dan Udara Tekan termasuk manometer 10. Tiang infus B. Pelaksanaan 1. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan 2. Gantung humidifier base dan oxygen mixer di tiang infus dengan posisi humidifier base terletak bagian bawah (lebih rendah dari posisi pasien) dan oxygen mixer di posisi atas, pastikan kedua unit dalam posisi seimbang 3. Hubungkan selang tekanan tinggi oksigen dari bagian belakang (outlet tertulis Oxy) ke sumber oksigen di dinding atau tabung oksigen, dan selang tekanan tinggi udara tekan dari (tertulis Air) ke sumber udara tekan (di dinding, tabung atau melalui Medical Air Compressor) 4. Pasang terlebih dahulu Delivery System: a. Hubungkan humidifier base ke sumber listrik b. Pasang humidifier chamber ke humidifier base dan lepaskan tutup plastik biru c. Pasang aqua steril ke humidifier chamber melalui selang yang telah disediakan dan gantung botol aqua steril 50 cm di atas chamber d. Pasangkan pressure manifold ke inlet dari humidifier chamber e. Hubungkan selang oksigen ke flowmeter dari dan ke pressure manifold f. Pasang selang inspirasi (warna biru) ke chamber humidifier g. Hubungkan heater wire adapter dan temperature probe ke selang inspirasi dan ujung yang lainnya ke humidifier base h. Gantungkan CPAP generator di tiang di bawah posisi bayi i. Pasang selang ekspirasi (warna putih) ke CPAP generator j. Dengan menggunakan corong isi CPAP generator sampai air aquades melewati over flow container, pilih tekanan PEEP yang dikehendaki dengan mengatur ketinggian PEEP probe oxygen mixer oxygen mixer mixer


42 Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik k. Lakukan tes kebocoran sistem dengan cara sambungkan selang inspirasi dan selang ekspirasi dengan menggunakan flow test elbow, lalu nyalakan humidifier base dengan menekan tombol on/off dan set di intubation mode, kemudian buka aliran pada flowmeter sebanyak 1 (satu) LPM, dan posisi PEEP probe pada CPAP generator pada angka 10 (sepuluh), apabila muncul gelembung menandakan Delivery System siap dipakai, apabila tidak muncul gelembung periksa kembali semua koneksi, pastikan tidak ada yang terlepas 5. Pemasangan Patient Interface: a. Atur posisi pasien b. Bersihkan hidung pasien c. Ukur lingkar kepala bayi untuk menentukan ukuran bonnet yang sesuai (dalam cm), kemudian pasang pada bayi, pastikan bagian bawah berada di tengkuk bayi dan bagian atas tepat di atas alis bayi d. Untuk pemilihan nasal prong yang akan digunakan, ukur jarak antara lubang hidung dengan menggunakan panduan pengukuran yang tersedia e. Pilih nasal tubing yang sesuai sehingga posisi nasal tubing tidak mengganggu fiksasi akhir, posisi nasal tubing sejajar dengan kepala bayi, tidak miring ke depan ataupun ke belakang (lepaskan lapisan busa untuk menyesuaikan) f. Pasang nasal prong pada nasal tubing dengan posisi angka pada nasal prong berada di depan, beri sedikit tekanan pada kedua sisi prong, lalu tekan sampai prong terkunci ke nasal tubing


Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 43 g. Hubungkan nasal tubing dengan Delivery System, lepaskan flow test elbow lalu hubungkan selang inspirasi (warna biru) dengan selang warna biru pada nasal tubing dan selang ekspirasi (warna putih) dengan selang warna putih pada nasal tubing h. Buka aliran di flowmeter pada sebanyak 6-8 lpm pada pemakaian awal, dan nilai PEEP sesuai dengan instruksi dokter i. Pasang sistem pada bayi: 1). Masukkan nasal prong ke hidung bayi tanpa menarik kulit, pastikan nasal prong memenuhi lubang septum (ukuran prong tidak kekecilan atau kebesaran) dan prong tidak menyentuh septum bayi (sisakan jarak antara nasal prong dan septum bayi sebesar +/- 2 (dua) mm) 2). Letakkan busa nasal tubing pada dahi bayi tepat di velcro strap biru di bonnet kemudian fiksasi dengan strap yang ada dengan tanpa ada penekanan berlebihan di dahi bayi, posisi nasal tubing harus paralel dengan wajah bayi 3). Fiksasi nasal prong dengan mengaitkan pada kaitan yang ada, tarik bersamaan sehingga didapat posisi ideal yang tidak menekan hidung bayi, kemudian tempelkan strap disampingnya. oxygen mixer


44 Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 4). Lakukan observasi fiksasi dan gelembung pada CPAP generator 5). Posisikan PEEP probe dan aliran flowmeter sesuai dengan yang diinginkan dan pastikan muncul gelembung 6). Cuci tangan setelah melakukan tindakan. B. Pemeliharaan 1. Setelah pemakaian pastikan humidifier base dalam kondisi mati (OFF) dan lepas semua selang gas (high pressure hose) 2. Cek kondisi kabel dan selang secara rutin 3. Jangan menarik/meregangkan selang pernafasan 4. Bersihkan mixer dan humidifier base dengan kain lembab, hindarkan alat dari debu dan kotoran yang berlebihan 5. Hati-hati pada saat melepas heater wire adapter dan temperature probe 6. Cek kabel listrik apakah ada yang kendur 7. Cek selang oksigen dan selang udara tekan tidak bocor 8. Asesoris CPAP (seperti humidifier chamber, pressure manifold, CPAP generator, selang inspirasi dan ekspirasi, infant bonnet, nasal tubing dan nasal prong) adalah single use. Apabila asesorisasesoris tersebut dipakai ulang (reuse) dapat mempengaruhi efektifitas kerja alat, misalnya dapat mengakibatkan kondensasi berlebihan dan timbul alarm No Permasalahan Solusi Perbaikan 1 Alarm humidifier base berbunyi dan indikator Periksa volume air dalam chamber untuk chamber berkedip Pastikan volume air sesuai dengan batas rekomendasi 2 Alarm humidifier base berbunyi dan indikator Periksa kabel temperature probe dan pastikan terpasang ke temperature probe berkedip humidifier base dengan tepat Periksa keadaan kabel temperature probe dalam keadaan baik/rusak 3 Alarm humidifier base berbunyi dan indikator Periksa koneksi heater wire adaptor ke humidifier base heater wire dan indikator outlet chamber Periksa keadaan kabel heater wire adaptor dalam keadaan berkedip baik/rusak 4 Alarm humidifier base berbunyi dan indikator Periksa koneksi temperature probe ke selang pernafasan outlet chamber dan indikator y-piece berkedip 5 Alarm humidifier base berbunyi dan display Alarm berbunyi karena Low Humidity (suhu lebih rendah dari temperatur berkedip 35,50 C) atau High Humidity (suhu lebih tinggi dari 410 C) Periksa set up keseluruhan 6 Pada Oxygen Blender, terdengar bunyi berdesis Periksa seluruh tekanan telah terhubung dan aliran dibuka 7 Gelembung pada CPAP generator konstan atau Periksa keadaan bayi dan koneksi selang-selang berhenti Gelembung pada saat inspirasi dan ekspirasi akan berbeda


Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 45 19. CPAP MANUAL UNTUK BAYI 1. Kompresor Udara 2. FiO 2 Blender dengan flowmeter (Udara dan O )2 3. Pressure Thermos 4. Humidifier & Heater 5. Panel Depan CPAP 6. Panel Belakang CPAP 7. Tube-set A. Cara Pengoperasian : Persiapan: 1. Letakan alat pada tempat yang sudah ditentukan (Pelayanan Perinatologi, NICU dan PICU) 2. Isilah 2 (dua) botol destilasi dengan air aquades Lihatlah ukuran batas minimum dan maksimum pada garis yang tertera pada botol. (gambar 1) 3. Letakkan kedua buah botol berisi cairan aquades pada tempat yang sudah di siapkan Gambar 1 Gambar 2


46 Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik FiO2 Air Oxy Patient Gambar 5 Gambar 6 LED Indikator Pergerakan Suhu Gambar 7 Indikator suhu yang di Indikator suhu yang sesuai dengan yang di (Aktual) Gambar 8 4. Pastikan bahwa penutup botol sudah tertutup rapat, dan selang silikon pada botol terpasang dengan baik dan benar tidak ada kebocoran (Gambar 3) dan (Gambar 4) 5. Periksa dan amati pastikan bagian asesoris sudah terpasang dengan baik dan benar. 6. Pasanglah selang penghubung oksigen (O2 ) pada outlet Oksigen sentral atau pada regulator oksigen tabung. 7. Pasang sumber listrik pada stop kontak jala-jala PLN bertegangan 220 Volt. B. Pelaksanaan : 1. Hidupkan alat dengan menekan tombol (ON/OFF), maka indikator temperatur dan kompresor menyala, Gambar 7. 2. Atur temperatur humidifier yang diinginkan sesuai prosedur pelayanan antara 36,5 0 C s/d 37,5 0 C Gambar 8 (proses menyesuaian suhu) menunggu beberapa menit sampai suhu yang di inginkan tercapai) Gambar 3 Gambar 4 setting setting


Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 47 3. Display berwarna hijau menunjukan Set Temperature. Suhu bisa diatur dari 35 0 C s/d 39 0 C dengan tombol SET TEMP. Display berwarna merah di bagian bawah menunjukan ACTUAL temperature. 4. Apabila Indikator suhu yang di inginkan sudah sesuai, maka aturlah keluaran oksigen dan keluaran udara (compress air), ikuti tabel yang tertera pada gambar dibawah ini SET TEMP ACTUAL TEMP Indikator Flowmeter udara Air Indikator Flowmeter Oksigen O2 Contoh : Apabila yang di inginkan 55%, maka takaran yang diuntuk Oksigen angka 3 LPM dan udara angka 4 LPM setting


48 Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 5. Aturlah selang keluaran (pressure thermos) sesuai protap pelayanan antara posisi di angka 3 s/d 10 tergantung berat badan pasien. 6. Setelah prosedur pengaturan suhu humidifier, takaran udara dan oksigen sudah sesuai dan level selang pada pressure thermos sudah diatur, maka pasanglah breathing circuit seperti pada gambar 10 7. Amati indikator alarm bila terjadi tanda lampu LED menyala, maka ada sesuatu yang perlu diperiksa pada bagian yang tertentu sesuai tanda lampu LED menyala. 8. Cuci tangan setelah melakukan tindakan 9. Amatilah terus menerus kondisi pasien selama di gunakan alat Gambar 9. Pressure thermos Pengatur Selang Gambar 10 Tombol mematikan suara alarm ALARM : Suhu terlalu tinggi Suhu terlalu rendah Tidak ada tegangan listrik 220 tidak terpasang tidak tercapai Tube set Humidity CPAP.


Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 49 C. Cara Pemeliharaan 1. Setelah pemakaian pastikan alat sudah dalam kondisi mati (OFF) dan lepaslah selang breathing circuit, lakukan sterilisasi bila memungkinkan dengan alat low temperature. 2. Buanglah cairan destilasi pada kedua botol, dan gantilah cairan destilasi setiap penggantian pasien. 3. Cucilah kedua buah botol dengan sikat dan sabun keringkan bila alat CPAP tidak digunakan. 4. Bersihkan seluruh bagian luar alat dengan dengan kain lembab dan hindari dari debu kotoran yang berlebihan. 5. Periksa seluruh konektor dan jaringan listrik, ganti segera bila ada kebocoran 6. Catat beban kerja alat jumlah pasien/bulan 7. Simpan alat ditempat yang mudah dilihat dan terjangkau. Dekontaminasi CPAP Manual Tubing CPAP Manual dibuat dengan perkiraan lama pakai 1 tahun dan dapat dipakai ulang (Reusable). Tubing ini berbahan dasar silicon, berbentuk lurus, tidak berkelok, di dalamnya terdapat kabel yang dapat menghasilkan panas. Berdasarkan klasifikasi Spaulding (klasifikasi risiko infeksi dari alat atau lingkungan terhadap pasien), tubing CPAP Manual termasuk alat dengan klasifikasi risiko sedang (semi Critical) karena tubing kontak dengan membran mukosa yang utuh. Perawatan alat tersebut hanya membutuhkan Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) dengan desinfektan kimia. Cara dekontaminasi tubing CPAP Manual: 1. Cairan enzim yang digunakan adalah cairan yang mengandung enzim, alkohol, non ionik surfaktan, solubilizer, fragrance dan colouring agent* Cara pembuatan larutan enzim berkonsentrasi 0,5% sebanyak 1 liter adalah sebagai berikut : • 5 ml cairan enzim dimasukkan ke dalam wadah perendaman yang sudah berisi air matang yang sudah didinginkan sebanyak 995 ml sehingga volume total menjadi 1 liter. • Aduk sampai merata, dan larutan siap untuk digunakan. • Larutan ini dapat dipakai selama 1 minggu. 2. Angkat dan bilas dengan air (yang sudah matang dan didinginkan) mengalir sampai tidak terlihat lagi kotoran, darah maupun lendir, kemudian tiriskan dan keringkan dengan kain bersih. 3. Rendam tubing dengan cairan desinfektan selama 15 menit. Cairan desinfektan yang dipergunakan adalah cairan desinfektan yang mengandung Cocospropylene-diamine-guanidine diacetate, Phenoxy Propanol dan Benzalkonium chloride*. Cara pembuatan larutan desinfektan dengan konsentrasi 4% sebanyak 1 liter adalah sebagai berikut : • 40 ml cairan desinfektan dimasukkan ke dalam wadah perendaman yang sudah berisi air matang yang sudah didinginkan sebanyak 960 ml, sehingga total volume menjadi 1 liter. • Aduk sampai merata dan larutan siap untuk digunakan. • Larutan ini dapat dipakai selama 1 minggu. 4. Bilas dengan aqua bidest/air bersih yang sudah dimasak sampai mendidih lalu didinginkan. Tubing direndam dengan enzim untuk melarutkan protein, darah, cairan atau lendir selama 5 menit. tubing


50 Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 5. Tubing dikeringkan dengan cara digantung dalam lemari tertutup yang bersih dan tidak berbau, dengan pencahayaan lampu 40-60 watt, dan bagian bawah lemari diberi alas berupa kain untuk menyerap tetesan air yang jatuh. Proses pengeringan membutuhkan waktu minimal 4-5 jam. 6. Pastikan tidak ada bintik air yang tersisa atau uap berembun setelah proses pengeringan. 7. Setelah kering alat dapat dipergunakan kembali. Dalam proses pencucian alat harus dipisahkan area bersih dan area kotor keterangan : *: Pada fasilitas pelayanan kesehatan terbatas dapat digunakan cairan enzim dan desinfektan lain dengan komposisi yang sama.


Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 51 20. OXYGEN MIXER/BLANDER A. Cara Pengoperasian 1. Persiapan a. Unit Oxygen Mixer dengan water trap b. Selang Tekanan tinggi untuk Oksigen c. Selang Tekanan tinggi untuk Udara Tekan d. Oksigen Flowmeter dengan selang oksigen e. Tiang infus 2. Pelaksanaan a. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan b. Gantungkan pada tiang infus dan pastikan posisi yang tepat dan stabil. c. Pasangkan Oksigen flowmeter pada Oxygen Mixer d. Pasangkan selang tekanan tinggi Oksigen dari bagian belakang Oxygen Mixer (outlet tertulis Oxy) ke sumber Oksigen di dinding atau di tabung Oksigen e. Pasangkan Selang Tekanan Tinggi Udara Tekan dari bagian belakang Oxygen Mixer (outlet tertulis Air) ke sumber Udara Tekan di dinding, di tabung atau Medical Air Compressor f. Set manometer pada regulator di masing-masing selang pada posisi 3 bar, dengan menarik knob dan memutarnya g. Pastikan flowmeter dalam keadaan tertutup (bola indikator berada di dasar flowmeter h. Buka aliran Oksigen dan Udara Tekan, akan terdengar suara alarm (nada tinggi) pada Oxygen Mixer untuk beberapa saat, i. Atur FiO2 sesuai instruksi dokter dengan memutar knob FiO2 pada Oxygen Mixer j. Atur aliran flowmeter sesuai kehendak. Besarnya aliran akan terlihat di flowmeter melalui indikator bola. k. Setelah selesai, tutup flowmeter dengan memutar knob hingga bola indikator berada di dasar (tidak ada aliran lagi), lalu lepaskan semua sumber gas dan matikan kompresor B. Pemeliharaan 1. Secara berkala buang sedikit angin di water trap untuk membuang uap air atau kotoran yang tertampung dengan menekan katup ke atas 2. Jangan sampai air masuk ke dalam unit 3. Jika manometer pada regulator di masing-masing selang telah menunjukkan 3 bar, jangan mengubah setting-an lagi 4. Bersihkan alat dari debu dan kotoran Oxygen Mixer


52 Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 21. INKUBATOR BAYI A. Cara pengoperasian 1. Persiapan a. Inkubator sudah disterilkan b. Pasang alas tempat tidur c. Isi humidifier dengan aquades sesuai batas d. Hubungkan selang supply O2 ke dalam inkubator B. Pelaksanaan 1. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan 2. Hubungkan kabel ke sumber catu daya 3. Bila pemanas dan kipas rusak alarm akan bunyi 4. Tekan tombol power untuk menyalakan inkubator Gambar 4.21b Humidifier yang harus diisi dengan air bersih dan dapat dikeluarkan untuk dibersihkan 5. Set temperatur room inkubator dengan cara: Tekan tombol set room (DOWN) kemudian tekan ENTER angka akan berkedip Lalu tekan tombol atau untuk mengatur temperatur yang diinginkan Lalu akhiri dengan tombol ENTER, inkubator mulai bekerja Cek indikator kipas dan pemanas apabila menyala, kipas dan pemanas mulai bekerja 6. Tekan tombol Hdt untuk mengecek kelembaban, jika sudah selesai tekan kembali Hdt 7. Biarkan inkubator menyala selama 30-40 menit untuk menstabilkan temperatur dalam inkubator 8. Tempatkan bayi dalan inkubator dengan meletakkan bayi di tengah matras dengan kepala di sebelah kiri dan kaki sebelah kanan. 9. Pasang temperature probe. 10. Untuk menghidupkan tekan tombol ON, untuk cek fungsi alarm tekan tombol hijau di samping panel inkubator 11. Cuci tangan setelah melakukan tindakan Gambar 4.21a Inkubator Bayi dengan 6 buah jendela (kanan, kiri, depan dan belakang) max


Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 53 B. Cara pemeliharaan 1. Periksa kondisi power kabel, ganti segera apabila terlihat terkelupas 2. Pastikan sebelum inkubator dibersihkan dalam keadaan tidak menyala dan sudah dingin 3. Bersihkan inkubator dari debu dan kotoran dengan menggunakan lap basah yang telah direndam klorin 4. Bersihkan inkubator setiap kali pasien keluar dengan mencucinya dengan cairan desinfektan, kemudian bersihkan dengan menggunakan presept keringkan. Periksa suhu ruangan inkubator dengan menggunakan alat kalibrator suhu. 5. Cek alarm setting 6. Cek air pada humidifier, apabila sudah kosong segera diisi kembali dan bersihkan 7. Cek sensor suhu apakah masih bekerja dengan baik 8. Cek panel display apakah masih berfungsi dengan baik 9. Cek fungsi semua tombol apakah masih berfungsi dengan baik 10. Buka hood dengan cara mengangkat ke atas sampai engsel mengunci 11. Angkat matras dan plat, bersihkan semua bagian dalam hood dan body 12. Ganti filter udara jika sudah kotor Gambar 4.21c Proses membersihkan inkubator sampai ke bagian dalam inkubator Bersihkan bagian-bagian infant incubator dengan menggunakan kain lap halus atau chamois yang dicelupkan ke larutan air dan sabun atau disinfektan. Pastikan saat mengelap bahwa semua bagian dapat dibersihkan dengan baik, terutama dibagian kompartemen bayi. No Permasalahan Solusi Perbaikan 1 Unit kondisi dinyalakan, tetapi mesin mati total. Periksa pemasangan kabel power pada stop kontak, apakah Indikator power tidak menyala sudah kuat Periksa fuse yang ada di bagian samping control panel, bila putus ganti dengan yang baru 2A 2 Bila fuse putus berkali-kali Kemungkinan ada kerusakan pada rangkaian elektronik, 3 Unit dinyalakan, heater tidak bekerja sehingga • Kemungkinan 1 : Kabel konektor heater putus suhu yang diinginkan tidak tercapai • Kemungkinan 2 : Kerusakan pada rangkaian elektronik • Kemungkinan 3 : Heater rusak 4 Alarm Fan Failure aktif Buka hood inkubator dan deck matras untuk dapat mengakses fan/blower. Periksa kemungkinan berikut: • Jika putaran fan terganggu, singkirkan penghambat fan. • Pastikan bahwa konektor kabel fan terpasang dengan baik. • Jika fan rusak, ganti fan dengan yang baru.


54 Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 22. INKUBATOR BAYI SEDERHANA 4. Indikator sumber listrik 1. Switch power UNIT INKUBATOR 5. Saklar tes alarm 2. Sekering 6. Indikator temperatur 3. Pengatur temperatur 7. Lampu alarm temperatur tinggi Gambar 4.22. Inkubator bayi sederhana A. Pengoperasian 1. Persiapan a. Pastikan ruang inkubator bayi sudah steril b. Masukan air aquabides ke dalam tempat botol c. Masukan kabel power listrik ke stop kontak d. Hidupkan inkubator bayi dengan menekan sakelar power e. Berikan pemanasan antara 5 – 10 menit f. Atur sakelar pengatur temperatur (suhu) g. Amati lampu Indikator temperatur bekerja, dan indikator alarm berfungsi h. Amati termometer ruangan apakah sesuai atau belum, i. Bila temperatur ruangan sudah sesuai yang ditentukan dan semua berfungsi dengan baik, maka Inkubator bayi siap dimasukan bayi baru lahir 2. Pelaksanaan a. Masukan bayi baru lahir pada ruangan inkubator b. Atur temperatur suhu ruangan sesuai protap pelayanan (tergantung berat bayi) c. Amati terus menerus kondisi temperatur ruangan, bila alarm berbunyi itu tandanya memberikan isyarat suhu di dalam ruangan tidak sesuai atau ada sesuatu yang tidak diinginkan. B. Cara Pemeliharaan 1. Periksa kondisi power kabel, ganti segera apabila terlihat terkelupas 2. Periksa air pada humidifier, apabila sudah kosong segera diisi kembali 3. Periksa sensor suhu apakah masih bekerja dengan baik 4. Periksa fungsi semua tombol apakah masih berfungsi dengan baik 5. Bersihkan unit dengan menggunakan kain lembut


Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 55 23. INKUBATOR BAYI A. Cara Pengoperasian 1. Persiapan a. Hubungkan sensor temperatur udara pada konektornya b. Posisikan matras dengan baik c. Pasang semua aksesoris d. Siapkan peralatan oksigen e. Cek kondisi kanopi inkubator f. Isi tanki air secukupnya. 2. Pelaksanaan a. Pasang kabel catu daya ke supply listrik b. Hidupkan alat dengan menekan tombol ke posisi ON dan lampu hijau menyala c. d. Lakukan pemanasan awal selama 30 menit sebelum bayi dimasukan ke dalam inkubator e. Masukan bayi ke dalam inkubator dan jaga posisi matras agar tidak berubah/bergeser f. Bila terjadi perbedaan temperatur sebesar ±1,50 C antara nilai dari temperatur udara dan nilai pengukuran maka alarm akan menyala dan lampu merah akan berkedip. g. Tekan tombol lonceng untuk mematikan sementara alarm maka lampu indikator kuning akan menyala. h. Bila temperatur udara diatas 380 C maka lampu merah akan menyala, begitu pula bila temperatur udara dibawah alarm limit. i. Tekan tombol reset, hingga alarm berhenti menyala 3. Pengemasan/penyimpanan: a. Matikan inkubator dengan menekan tombol ke posisi OFF b. Bersihkan alat secara menyeluruh c. Lepaskan semua aksesoris d. Catat beban kerja alat. B. Cara Pemeliharaan 1. Periksa kondisi power kabel, ganti segera apabila terlihat terkelupas 2. Cek tegangan grounding 3. Cek suhu ruangan inkubator dengan menggunakan alat kalibrator suhu 4. Cek alarm setting 5. Cek air pada humidifier, apabila sudah kosong segera diisi kembali 6. Cek suhu apakah masih bekerja dengan baik 7. Cek panel display apakah masih berfungsi dengan baik 8. Cek fungsi semua tombol apakah masih berfungsi dengan baik 9. Bersihkan unit dengan menggunakan kain lembut Gambar 4.23 Inkubator Bayi Set temperatur yang diinginkan set


56 Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 24. INKUBATOR TRANSPOR A. Cara Pengoperasian 1. Persiapan a. Inkubator sudah disterilkan b. Siapkan unit inkubator pada posisi dan tempat yang horizontal c. Pasang alat tempat tidur d. Cek level baterai e. Hubungkan kabel power ke output baterai naikkan sakelar pada baterai (charge baterai ± 6 jam) ketahanan baterai 3 jam, alarm akan berbunyi jika baterai telah habis Gambar 4.24b. Inkubator transpor dengan dilengkapi tabung oksigen portabel Infusion stand Hood Port door Humidity display Mattress Alarm indication Control panel Folding trolley Power box Gambar 4.24a. Inkubator transpor perlu dilengkapi dengan ksigen dan udara tekan o ON/OFF


Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 57 f. Bila pemanas dan kipas rusak alarm akan bunyi g. Tekan tombol power inkubator akan menyala h. Set temperatur room inkubator dengan cara: 1). Tekan tombol set room (DOWN) kemudian tekan ENTER, angka akan berkedip 2). Lalu tekan tombol atau untuk set temperatur yang diinginkan 3). Lalu akhiri dengan tombol ENTER, inkubator mulai bekerja 4). Cek indikator kipas dan pemanas apabila menyala, kipas dan pemanas mulai bekerja 5). Tekan tombol Hdt untuk mengecek kelembaban, jika sudah selesai tekan kembali tombol Hdt 6). Biarkan inkubator menyala selama 30-40 menit untuk menstabilkan temperatur dalam inkubator 7). Tempatkan bayi dalam inkubator dengan meletakkan bayi di tengah matras dengan kepala disebelah kiri dan kaki sebelah kanan 8). Pasang skin probe 9). Untuk kalibrasi tekan tombol ON warna hijau disamping panel inkubator 10). Siapkan peralatan Inkubator oksigen 11). Tarik tuas gaspring untuk tinggi rendah body inkubator 12). Cuci tangan setelah melakukan tindakan 13). Tekan tombol OFF untuk mematikan unit inkubator dan rapikan aksesori untuk inkubator transpor. B. Cara Pemeliharaan 1. Periksa kondisi power kabel, ganti segera apabila terlihat terkelupas 2. Pastikan sebelum inkubator dibersihkan dalam keadaan tidak menyala dan sudah dingin 3. Bersihkan inkubator dari debu dan kotoran dengan menggunakan lap basah yang telah direndam klorin 4. Bersihkan inkubator setiap kali pasien keluar dengan mencucinya dengan cairan desinfektan, kemudian bersihkan dengan menggunakan presept keringkan. Periksa suhu ruangan inkubator dengan menggunakan alat kalibrator suhu. 5. Cek alarm setting 6. Cek air pada humidifier, apabila sudah kosong segera diisi kembali dan bersihkan 7. Cek sensor suhu apakah masih bekerja dengan baik 8. Cek panel display apakah masih berfungsi dengan baik 9. Cek fungsi semua tombol apakah masih berfungsi dengan baik 10. Buka hood dengan cara mengangkat ke atas sampai engsel mengunci 11. Angkat matras dan plat, bersihkan semua bagian dalam hood dan body 12. Ganti filter udara jika sudah kotor


58 Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik No Permasalahan Solusi Perbaikan 1 Unit dinyalakan, mesin mati total. Periksa pemasangan kabel power antara inkubator dan power box (unit baterai) Periksa keluaran power box, apakah saklar DC/OUT sudah pada posisi ON Periksa apakah baterai dalam keadaan penuh dengan melihat led indikatornya Periksa fuse yang ada di dekat socket kabel, bila putus ganti dengan yang baru (8 A) 2 Bila fuse putus berkali-kali Kemungkinan ada kerusakan pada rangkaian elektronik, hubungi teknisi 3 Unit dinyalakan, display suhu udara tidak Kemungkinan ada kerusakan pada rangkaian elektronik, menyala hubungi teknisi 4 Unit dinyalakan, heater bekerja tetapi suhu yang Terjadi kebocoran pada hood inkubator. Periksa apakah diinginkan tidak tercapai pintu-pintu inkubator sudah tertutup rapat. Inkubator perlu dikalibrasi ulang. Hubungi teknisi 5 Unit dinyalakan, heater tidak bekerja Kemungkinan 1 : Kabel konektor heater putus (led indikator heater mati) sehingga suhu yang Kemungkinan 2 : Kerusakan pada rangkaian elektronik diinginkan tidak tercapai Kemungkinan 3 : Heater rusak hubungi teknisi 6 Alarm OverTemp/High Temp aktif Suhu udara dalam inkubator melebihi 380 C. Matikan inkubator dan buka pintu-pintu inkubator untuk menurunkan suhu. Atur kembali suhu yang diinginkan. 7 Alarm Fan Failure aktif Kabel konektor fan putus atau fan rusak. Hubungi teknisi 8 Alarm Low Battery aktif Baterai power box kosong/lemah. Charge baterai terlebih dahulu sebelum pemakaian • Jika setelah di charge baterai masih tetap kosong (led merah menyala), kemungkinan baterai rusak. 25. INFANT WARMER A. Cara Pengoperasian 1. Hubungkan kabel power pada instalasi listrik di bagian belakang unit. 2. Pasangkan skin sensor pada soket yang tersedia di bagian depan unit. Ini berarti unit akan melakukan control servo yaitu suhu pasien akan dikontrol oleh unit. 3. Tempelkan skin sensor pada permukaan kulit perut bayi (3 jari di atas pusar). 4. Posisikan main power ke posisi ON yang terletak di bagian belakang unit sehingga led di bagian panel control unit akan menyala. 5. Tekan tombol ON bagian depan maka unit akan menyala (unit akan melakukan starting selama ± 3 detik diikuti bunyi alarm). 6. Atur suhu setting-an (yang dikehendaki) sesuai dengan kebutuhan dengan menekan tombol Up dan Down (suhu setting-an akan ditampilkan pada display setting-an). 7. Posisikan saklar warna putih untuk melakukan penimbangan berat badan. Gambar 4.25 Infant Warmer


Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 59 8. Tunggu sampai display timbangan terkalibrasi (0000). 9. Taruh bayi maka secara otomatis display timbangan akan menunjukkan berat bayi dalam satuan gram. 10. Posisikan skin sensor pada bagian tubuh bayi (abdomen). 11. Display suhu tubuh bayi akan tampil dalam satuan 0 C pada display. 12. Tombol APGAR TIMER 13. Tombol INCREASE untuk mengatur waktu untuk 9:59 menit atau tombol DECREASE untuk mengatur waktu 5 menit. 14. Tekan saklar ke posisi ON pada sebelah kiri unit sehingga lampu halogen akan menyala. 15. Bila skin sensor dilepas maka unit akan bekerja secara control manual yaitu pemanasan dikontrol sepenuhnya oleh unit pada 0-100% pemanasan (untuk menambah dan mengurangi persentase pemanasan tekan tombol UP dan Down). B. Cara Pemeliharaan 1. Periksa kondisi catu daya, ganti segera apabila terlihat terkelupas 2. Cek tegangan dan grounding 3. Cek suhu ruangan Infant warmer dengan menggunakan alat ukur suhu 4. Cek alarm setting 5. Cek sensor suhu apakah masih bekerja dengan baik 6. Cek fungsi semua tombol apakah masih berfungsi dengan baik 7. Bersihkan unit dengan menggunakan kain lembut No Permasalahan Solusi Perbaikan 1 Heater tidak menyala Periksa kabel power pada stop kontak Periksa fuse yang ada di bagian kontrol panel, bila putus ganti dengan yang sesuai 2 Bila fuse tidak putus sinar lampu masih Periksa sakelar power dengan ohmmeter, tanpa ada tidak menyala sumber listrik Periksa heater dan kencangkan heater connector dari rumahnya, khawatir kendur. 3 Bila heater tetap tidak panas. Lepaskan heater dan periksa heater dengan ohmmeter, apakah putus atau tidak, 4 Bila heater rusak Ganti heater dengan heater yang sesuai dengan aslinya. 26. ALAT TERAPI SINAR/FOTOTERAPI A. Cara Pengoperasian 1. Persiapan a. Buka pakaian bayi b. Tutup mata bayi c. Jika laki-laki, tutuplah bagian alat vital 2. Pelaksanaan a. Hubungkan kabel ke sumber listrik b. Posisikan lampu dengan tepat c. Nyalakan tombol ON, display remote akan menyala Fototerapi (Lampu dapat digerakkan ke kanan-kiri, atas-bawah)


60 Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik d. Pilih tombol UP untuk manual terapi sinar akan menyala, untuk mengakhiri tekan ENTER e. Untuk setting timer pilih tombol DOWN, masukan waktu yang diinginkan dengan menekan tombol DOWN dan UP akhiri dengan tombol ENTER terapi sinar akan menyala f. Putar knopstar yang terletak di belakang body tengah untuk mengatur naik lampu terapi g. Selama pemakaian lampu terapi, cek suhu bayi secara teratur, jika menggunakan inkubator dan set inkubator pada control mode h. Catat pemakaian terapi sinar tanggal, jam mulai digunakan dan sampai kapan. B. Cara Pemeliharaan 1. Pastikan sebelum terapi sinar dibersihkan, lampu terapi dalam kondisi mati dan kabel power sudah tidak terhubung dengan listrik 2. Lepaskan dahulu 5 lampu terapi simpan di tempat yang terjaga 3. Lindungi controller timer dan power panel jangan terkena air 4. Bersihkan alat dari debu dan kotoran menggunakan lap basah yang telah direndam klorin 0.05% 5. Periksa sumber terapi sinar apakah masih berfungsi No Permasalahan Solusi Perbaikan 1 Sinar lampu tidak menyala Periksa kabel power pada stop kontak Periksa fuse yang ada di bagian kontrol panel, bila putus ganti dengan yang sesuai 2 Bila fuse tidak putus sinar lampu masih Periksa sakelar power dengan ohmmeter, tanpa ada tidak menyala sumber listrik Periksa sumber lampu dan kencangkan pitting lampu pada rumahnya, khawatir kendur. 3 Bila sinar lampu tetap tidak menyala. Lepaskan sinar lampu dan periksa lampu dengan ohmmeter, apakah putus atau tidak, 4 Bila lampu putus Ganti lampu dengan lampu yang sesuai dengan aslinya. 27. ELEKTROKARDIOGRAF Gambar 4.27 Elektrokardiograf


Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 61 A. Cara Pengoperasian 1. Persiapan a. Tempatkan alat pada ruang pemeriksaan/tindakan. b. Lepaskan penutup debu c. Siapkan patient cable, strap electrode, chest electrode, kertas perekam dan jelly/pasta d. Pasang patient cable, kertas perekam pada alat EKG e. Hubungkan alat ke terminal pembumian 2. Pemanasan a. Hubungkan alat dengan catu daya b. Cek baterai untuk alat yang menggunakan catu daya DC c. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON d. Lakukan pemanasan secukupnya e. Atur selector pada posisi STD, lakukan kalibrasi dengan menekan tombol kalibrasi berulangulang dan atur sakelar RUN paper speed pada posisi RUN, kemudian amati bentuk pulsa pada kertas rekam (bentuk pulsa segi empat II/square wave) 3. Pelaksanaan a. Perhatikan protap pelayanan b. Oleskan jelly pada pasien secukupnya c. Pasang strap electrode, chest electrode pada patient cable d. Pasang strap electrode, chest electrode pada pasien e. Pilih program (auto atau manual) f. Lakukan pemeriksaan 4. Penyimpanan 1. Atur kembali selector ke posisi STD 2. Matikan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF 3. Pasang strap electrode, chest electrode 4. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian 5. Lepaskan strap electrode, chest electrode dari pasien 6. Lepaskan strap electrode, chest electrode dari patient cable B. Cara Pemeliharaan 1. Bersihkan patient cable, strap electrode, chest electrode dengan tisu 2. Simpan patient cable, strap electrode dan chest electrode pada tempatnya 3. Pasang penutup debu 4. Kembalikan alat dan aksesori ke tempat semula 5. Catat beban kerja alat jumlah pasien/bulan


62 Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 28. NEBULYZER A. Cara Pengoperasian 1. Persiapan Obat-obatan (berotec, bisolvon, ventolin, pulmicort, san lain-lain), Spuit 3 cc 2. Pelaksanaan: a. Sebelum alat digunakan pastikan alat dalam keadaan bersih dan steril. b. Periksa kunci wadah, tutup obat, fan cover dan lainnya telah terpasang dengan benar. Periksa tombol start dan timer dalam keadaan OFF kemudian pasangkan konektor pada alat. c. Pasang kabel pada kontak listrik. d. Nyalakan alat dengan menekan tombol ON/OFF dan lampu indikator akan menyala berwarna hijau dan mengaktifkan kipas. e. Putar tombol timer untuk memulai nebulisasi, waktu maksimum diatur hanya 30 menit, jika menginginkan nebulisasi secara berkesinambungan maka putar knop timer kesebelah kiri. f. Untuk kecepatan pengeluaran udara dari nebulyzer dapat ditambah dengan memutar tombol adjusting searah jarum jam. g. Volume nebulyzer obat dapat diperbesar dengan memutar knop adjust. h. Rapikan alat dan kembalikan ke tempatnya i. Cuci tangan sesudah melakukan tindakan. j. Catat tindakan, hasil respon pasien dalam catatan perawatan. 3. Penyimpanan : a. Bersihkan alat dari debu dan kotoran b. Buang sisa cairan dari Nebulyzer c. Bersihkan masker dengan menggunakan lap yang sudah direndam klorin 0,05 % d. Keringkan alat B. Cara Pemeliharaan 1. Cabut penutup filter udara. a. Bersihkan lubang dan filter udara 60 hari atau bila sudah terlihat kotor, b. Pasang kembali filter udara dan penutup filter dengan benar 2. Bersihkan sisa obat yang tersisa di nebulyzer kit, 3. Cuci nebulyzer kit dan komponen lainnya dalam air hangat kemudian bilas. 4. Keringkan pada ruangan yang bersih. 5. Lap dengan kain bersih dan lembut 6. Sesudah semua bersih, simpan di tempat yang kering. Gambar 4.28 Alat Nebulyzer


Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 63 29. PULSE OXYMETER Gambar 4.29 Pulse Oxymeter A. Cara pengoperasian 1. Persiapan: a. Alat Pulse Oxymeter Rad-5 beserta casing b. Baterai tipe AA 4 buah c. Patient Cable (kabel pasien) d. Sensor bayi (disposable) e. Sensor anak (reusable) 2. Pelaksanaan: a. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan b. Pastikan baterai telah terpasang dan yakinkan pemasangan baterai benar c. Pasangkan casing pada unit d. Nyalakan unit dengan menekan tombol ON/OFF, keluar tulisan NO SEN. e. Atur alarm limit untuk semua parameter dengan menekan tombol Mode Enter sekali, akan keluar tulisan Al Vol untuk pengaturan volume alarm, tekan tombol panah atas/bawah sesuai dengan volume yang diinginkan


64 Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik f. Tekan tombol Next, akan keluar tulisan Lo untuk pengaturan batas bawah SpO2 , gunakan tombol panah atas/bawah untuk pengaturan setting. g. Tekan tombol Next, akan keluar tulisan High untuk pengaturan batas tinggi SpO2 h. Tekan tombol Next, akan keluar tulisan Lo untuk pengaturan batas bawah denyut nadi (Pulse Rate), gunakan tombol panah atas/bawah untuk pengaturan setting i. Tekan tombol Next, akan keluar tulisan High untuk pengaturan batas atas denyut nadi (Pulse Rate) j. Pasang Patient Cable ke unit k. Pasang sensor bayi (disposable) ke pasien (pastikan sumber cahaya dan detektor dalam posisi tegak lurus/sejajar dan lampu menyala) l. Hubungkan sensor ke patient cable (hati-hati pada saat menghubungkan, pastikan sensor terkunci dan tidak mudah lepas) m. Hasil pengukuran akan terbaca di layar unit n. Untuk melepas sensor disposable, tekan klip penjepit (warna putih) dan tarik sensor dari patient cable-nya o. Untuk melepas sensor reusable, buka plastik penutup dan tarik ujung sensor dan ujung patient cable-nya bersamaan. Jangan menarik di bagian kabelnya p. Cek kondisi bayi dan kulitnya secara rutin dan pindahkan posisi sensor bila diperlukan B. Cara Pemeliharaan 1. Pastikan baterai dalam kondisi bagus dan tidak ada kebocoran 2. Semua kabel pastikan tidak ada yang terlipat dan atau tidak ada yang menyentuh lantai 3. Lepas baterai apabila tidak digunakan dalam waktu yang lama 4. Bersihkan alat dari debu dan kotoran yang berlebihan dengan kain lembab 5. Simpan alat di tempat yang mudah dilihat dan terjangkau 30. SYRINGE PUMP A. Cara Pengoperasian 1. Persiapan: a. Tempatkan alat pada ruang pemeriksaan /tindakan. b. Lepaskan penutup debu c. Siapkan aksesori (spuit) 2. Pemanasan: a. Hubungkan alat dengan catu daya b. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON c. Pesawat akan melakukan self test sampai display menunjukkan 000.0ml/h d. Lakukan pemanasan secukupnya 3. Pelaksanaan: a. Cara singkat Perhatikan Protap Pelayanan Masukkan data rate yang dikehendaki Tekan start /stop untuk menjalankan pompa Untuk mengganti data ada 2 cara Gambar 4.30 Alat syringe pump


Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 65 b. Tekan start/stop untuk menghentikan pompa. Hapus data dengan menekan tombol C. Ganti data baru, lalu mulai lagi dengan menekan tombol start/stop. c. Tekan tombol C bila perlu isikan data baru, tekan tombol di bawah RATE 1). Cara perhitungan kecepatan infus otomatis Tekan tombol dibawah VOL tampak tanda dibawah VOL Bila perlu tekan C dua kali untuk menghapus data lama Masukkan banyaknya cairan yang diperlukan oleh pasien dalam ml Tekan VOL lagi tanda... hilang. TIME tampak tanda... di bawah TIME. Hapus data lama bila perlu. Masukkan total waktu yang dikehendaki. Tekan TIME tanda ... tampak di bawah RATE. Tekan RATE tanda ... hilang, angka RATE pindah ke display besar. 2). Tekan Start /stop untuk memulai. B. Cara pemeliharaan 1. Bersihkan alat dari debu dan kotoran 2. Setelah selesai dipakai kabel-kabel di cek dan bila ada yang longgar atau rusak beritahukan kepada penanggung jawab alat. 3. Posisi kabel power harus selalu dalam keadaan di charge di sentral listrik = 1 Fungsi khusus sedang aktif = 2 Pengoperasian menggunakan listrik = 3 Fungsi pembatasan volume sedang aktif = 4 Waktu untuk service sudah tiba = 5 Pump sedang berjalan simbol tampak berputar 1 3 6 2 8 9 10 7 5 6


66 Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik Syring pump Cara pemakaian 1. Sambungkan kabel listrik 2. Tekan tombol self test otomatis keluar -XX.X F pada layar (-XX.X berupa angka kode syringe yang diset sebelumnya) 3. Tarik klem Syringe dan pasang Syringe-nya 4. Tutup klem dan tekan Di layar tampil 000.0 5. Masukkan data rate yang dikehendaki 6. Tekan untuk memulai/menjalankan pump. Penggantian rate pada saat pump berhenti (Tekan untuk menghentikan) 1. Tekan untuk menghapus Tampil 000.0 2. Masukkan data rate yang dikehendaki 6. Tekan untuk memulai/menjalankan pump. Penggantian delivery rate pada saat pump berjalan 1. Tekan untuk menghapus Angka tampil berkedip 2. Masukkan data rate yang dikehendaki Angka berkedip 6. Tekan untuk memulai/menjalankan pump. Alarm-alarm dan penyebabnya Alarm berbunyi dan simbol alarm di bawah ini “berkedip” apabila ada masalah = 6 Baterai kosong, alarm ini dimulai 30 menit sebelum baterai kosong. Ada 3 level kapasitas batere: : penuh, : sedang, : rendah = 7 Alarm tekanan karena ada jalur yang buntu, pengurangan tekanan bolus = 8 Pre-alarm 3 menit sebelum syringe kosong (kotak hitam berkedip), menandai akhir dari infus = 6 Alarm pengingat jika input yang ditunggu tidak diisikan dan juga sebagai pre-alarm = Alarm tekanan, penggurangan tekanan bolus terganggu, tekanan bolus harus dikurangi manual = 10 Pemegang syringe pada syringe drive tidak terpasang dengan bagus = 3 Alarm volume, jumlah pemberian infus yang diinginkan telah terpasang Perhatian penyebab alarm, selesaikan masalahnya lalu tekan tombol Tombol untuk menghentikan bunyi alarm, setelah 2 menit alarm akan berbunyi lagi


Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 67 tombol fasilitas syringe pump Pemberian bolus (saat pump berjalan) Cara 1 : tekan tampil angka berkedip. Tekan isikan angka volume yang dikendaki, kemudian tekan untuk konfirmasi. Cara 2 : tekan tampil angka berkedip. Tekan dan tahan , bolus diberikan selama Tombol ditahan. Layar menunjukkan jumlah bolus, setiap 1 ml akan berbunyi ‘tit’. Untuk mengubah kecepatan bolus (saat pump berhenti) Tekan lalu tekan , angka kecepatan bolus berkedip Tekan untuk menghapusnya dan masukkan angka baru, lalu Untuk setting jumlah volume obat yang akan diberikan. Pump harus berhenti. Tekan lalu tekan . Masukkan volume yang diinginkan, dan tekan lagi. Sisa volume dapat dilihat dengan menekan lalu . Untuk mengatur sensivitas alarm tekanan bila ada yang buntu (occlusion pressure) Pump harus berhenti. Tekan lalu tekan Tampil P1 (sangat sensitif), P2 (sedang), atau P3 (kurang sensitif). Tekan P yang dikehendaki dengan menekan 1, 2, atau 3 Bila dilakukan saat pump berjalan, hanya dapat dilihat, tidak dapat dirubah setnya. Untuk setting waktu pemberian obat. Pump harus berhenti. Tekan , tekan . Masukkan waktu yang diinginkan, dan tekan lagi. Sisa waktu dapat dilihat dengan menekan lalu . Jika kecepatan infus tidak diset, sedangkan waktu dan volume keduanya diset, kecepatan infus akan otomatis dihitung dan ditampilkan berkedip di layar. Pemberian infus dapat langsung dimulai dengan menekan . Untuk melihat volume total cairan yang telah diberikan ke pasien. Tekan lalu tekan . Bila dilakukan saat pump berhenti, angkanya dapat di-reset dengan tombol . Untuk melihat kapasitas baterai ( ). Tekan lalu tekan . Ada 3 level kapasitas baterai: penuh, sedang, rendah Tampil : “000b” bila mempergunakan baterai alkaline standar. “xxxA” bila baterainya dapat di-charge, “xxx” adalah angka kapasitas dalam mAH. Untuk mengubah kode Syringe yang dipergunakan. Tarik keluar klem putih pemegang syringe (syringe holder). (Pump dalam keadaan berhenti) Tekan Muncul suatu kode berkedip. Tekan , masukkan kode syringe dari tabel di bawah Perfusor compact S. Tekan . Bila dilakukan saat pump berjalan, hanya dapat dilihat/dicek, tidak dapat dirubah. Fungsi Stand by, pump dalam keadaan berhenti. Tekan lalu tekan Display dan . Untuk mengaktifkan tekan lagi . Data Lock. Untuk mengunci tombol-tombol yang ada. Jika ‘Data Lock’ aktif, tidak ada angka yang dapat dirubah. Yang aktif hanya tombol . Cara mengunci, tekan dan tahan dan secara bersamaan. Untuk membukanya dapat dilakukan dengan cara yang sama, tekan dan tahan dan secara bersamaan.


68 Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 31. INFUSE PUMP A. Cara Pengoperasian 1. Persiapan : a. Memasang pump ke standar infus. b. Letakkan infuse pump ke pole clamp dengan posisi yang tepat, kencangkan sekrup yang terletak di tengah dasar pole clamp. (Cek stabilitas dari standard infus yang digunakan) c. Hubungkan kabel ke mesin dan sumber listrik, indikator baterai akan menyala, menandakan bahwa baterai dalam keadaan di “charge”. d. Buka pintu lalu tekan tombol “ON”, semua parameter akan menyala dan pompa “MIDPRESS” akan bergerak sesaat. e. Lakukan priming pada infuse set yang akan digunakan. Pastikan tidak ada gelembung udara. f. Geser klem sesuai arah panah, lalu pasang infuse set dari atas hingga bawah dengan posisi lurus, lalu tutup pintu g. Atur kecepatan aliran, dengan menekan tombol “RATE/LIMIT”, display terbaca D.RATE ml/h (nilai maksimum adalah 1200 mL/Jam). Set nilai D RATE dengan menekan tombol up down. h. Atur batasan cairan/Delivery Limit (maksimum 9999 ml), dengan menekan tombol “RATE/ LIMIT”, display terbaca D.LIMIT ml. i. Buka roler klem dari infuse Set, hubungkan infuse Set dengan IV Kateter, lalu tekan tombol “START”. j. Bila jumlah cairan yang diinginkan sudah tercapai, maka lampu “COMPLETION” akan menyala. Pada situasi ini, mesin masih berjalan dengan kecepatan yang minimal (1ml/jam), untuk menjaga agar IV kateter tetap dalam kondisi siap/stand by. k. Untuk mengakhiri tekan tombol “OFF”. B. CARA MENGGANTI LEVEL “OKLUSI” Tekan bersamaan tombol “RATE/LIMIT” dan satuan turun persepuluhan hingga display terbaca “PRESS”, tahan tombol “RATE/LIMIT” tekan tombol turun persepuluhan hingga level oklusi yang diinginkan (L/M/H). C. CARA MENGGUNAKAN “BODY WEIGHT MODE” 1. Tekan tombol “ON” pada sebelah kanan tulisan BODY WEIGHT MODE”. 2. Tekan tombol “SELECT”, lihat angka yang berkedip, bila yang berkedip DOSE RATE, masukkan dosis obat sesuai instruksi dokter dalam satuan µg/kg/min. 3. Tekan tombol “SELECT”, lihat angka yang berkedip, bila yang berkedip B.WEIGHT, masukkan berat badan pasien dalam satuan kg. 4. Tekan tombol “SELECT”, lihat angka yang berkedip, bila yang berkedip DRUG MASS, masukkan masa obat yang akan digunakan dalam satuan mg. 5. Tekan tombol “SELECT”, lihat angka yang berkedip, bila yang berkedip SOL. VOL., masukkan jumlah cairan dalam satuan ml. 6. Mesin secara otomatis akan menghitung jumlah tetesan obat dalam satuan ml/jam. Gambar 4.31 Alat Infuse Pump


Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 69 32. INFANT MONITOR Gambar 4.32 Infant Monitor A. Cara Pengoperasian 1. Persiapan a. Tempatkan alat pada ruangan pemeriksaan b. Lepaskan penutup debu c. Siapkan jelly d. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian e. Pasang kertas pencatat (Recording Paper), dan kabel pasien 2. Pemanasan a. Hubungkan alat dengan catu daya b. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke posisi ON c. Cek tegangan masuk, perhatikan lampu indikator d. Cek standar 1mV (satu milivolt test) dan perhatiakan gambar tampilan pada monitor bentuk pulsa segi empat/square wave e. Cek picture speed untuk pulsa-pulsa EKG & respirasi (25 mm/detik & 50 mm/detik) f. Cek filter EKG & respirasi g. Cek Non Invasive Blood Pressure (NIBP) dari posisi Nol s/d tekanan maksimum ± 300 mmHg h. Cek detak nadi per menit (BPM) i. Cek temperatur (pasang temperature sensor pada alat dan biarkan sensor mengukur temperatur ruangan), perhatikan hasilnya & cek sistem alarm j. Cek gas O2 saturasi, indikator-indikator, kontras gambar, brightness & colour 3. Pelaksanaan a. Perhatikan protap pelayanan b. Hubungkan kabel pasien pada pasien & sensor temperatur c. Atur rentang nilai respirasi d. Lakukan pelayanan diagnosa e. Lakukan perekaman bila diperlukan f. Pengemasan/penyimpanan g. Kembalikan posisi regulator ke posisi minimum h. Lepaskan kabel pasien dan sensor temperatur dari pasien i. Atur sistem mekanik ke posisi aman j. Matikan alat dengan menekan /memutar tombol ON/OFF ke posisi OFF k. Lepaskan hubungan alat dari catu daya l. Lepaskan kabel pasien dari alat dan simpan pada tempatnya m. Bersihkan alat dan aksesori n. Pasang penutup debu


70 Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 33. INFANT VENTILATOR A. Cara Pengoperasian 1. Persiapan a. Pastikan kabel listrik sudah dipasang. b. Sambung selang gas oksigen dan udara tekan dari ventilator ke sumber gas yang tersedia (bisa dari sentral gas atau silinder) c. Siapkan set dari breathing circuit sesuai dengan pasien yang akan dipasangkan. d. Pastikan kalau humidifier sudah terisi oleh aquades secukupnya dan hidupkan melalui tombol ON/OFF e. Pastikan proximal flow sensor sudah terpasang sesuai pasien (khusus bayi) 2. Pelaksanaan operasional a. Jalankan ventilator dengan menekan tombol ON/OFF beberapa detik. b. Dalam layar terlihat proses LOADING c. Setelah selesai, di layar akan muncul tampilan STAND BY d. Selanjutnya tekan dilayar pilihan CALIBRATION untuk melakukan kalibrasi e. Dalam layar terlihat SYSTEM TEST f. Kemudian lanjutkan dengan pilihan START g. Lakukan perintah BLOCK WYE (tutup Wye connector) lalu pilih OK. Unit akan proses system test sampai selesai h. Kemudian dilanjutkan dengan SYSTEM TEST (drop down menu) untuk pilih FLOW SENSOR (kalibrasi flow sensor) dan pastikan pilih HUMIDITY TYPE pada WARM HUMIDIFIER. i. Tekan START dan tunggu sampai proses selesai j. Lanjut dengan pilihan O2 SENSOR. Tekan tombol START sampai selesai (unit akan kalibrasi O2 mulai 21% sampai 100% dan kembali turun sampai 21%) k. Setelah selesai, pilih EXIT untuk keluar dari menu CALIBRATION. l. Terdapat pilihan PROXIMAL FLOW SENSOR, pilih ON dan pilihan HUMIDIFIER m. Menu selanjutnya adalah pilihan SETTING, STANDARD atau LAST n. Kalau pasien baru, pilih setting STANDARD o. Kalau pada pasien yang sama, pilih LAST p. Setelah selesai pilih NEXT akan muncul PROPOSED SETTING q. Pilih Proposed Mode yang akan digunakan. r. Kemudian isi semua parameter sesuai instruksi dokter s. Untuk setting ALARM, tekan tombol ALARM (di samping layar monitor) t. Untuk kembali ke SETTING, tekan tombol SETTING di atas tombol ALARM. u. Lalu pilih ACTIVATE. Lanjutkan dengan memasang TEST LUNG pada Wye connector v. Pada keadaan ini, unit ventilator siap untuk pasang ke pasien. w. Perhatikan situasi ventilator jika ada masalah perlu dilakukan ulang untuk mengetahui dimana letak permasalahannya. Gambar 4.33 Infant Ventilator setting


Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 71 B. Cara Pemeliharaan 1. Periksa kondisi kabel power, kalau perlu diperbaiki/diganti kalau terjadi kerusakan 2. Periksa High Pressure Hose (baik udara tekan maupun oksigen). 3. Periksa Water Trap di belakang ventilator. Jika ada air kondensasi, buanglah dengan memutar knob di bawah water trap searah jarum jam dan tekan ke atas. 4. Periksa kondisi Exhalation Membran dan Exhalation Cover setiap sebelum dipakai kepasien dan pastikan dibersihkan (disteril) setelah selesai pemakaian kepasien. 5. Ubah posisi Flex Arm untuk penyimpanan yang aman. 6. Untuk Humidifier, pastikan airnya diganti setiap pasien baru. 7. Setiap selesai pemakaian ventilator, pastikan HEATER WIRE ADAPTER, TEMPERATURE PROBE, dibersihkan. Untuk TEMPERATURE PROBE, harus steril dengan kapas alkohol pada bagian warna biru. 8. Bersihkan Heater Plate dari kotoran yang melekat. 9. Untuk Reusable Circuit Tubing, harus dicuci dan disterilkan dengan autoclave. 34. RESUSCITATION KIT Gambar 4.34a Resuscitation kit box Gambar 4.34b Isi Resuscitation kit box AMBU BAG YANG MAMPU MENGHASILKAN 1. Daftar alat: a. Self inflating bag b. Selang oksigen dan reservoir bag c. Sungkup berbagai ukuran d. Sumber gas 2. Pemakaian a. Pastikan bag dalam kondisi bersih dan siap pakai. b. Pilih ukuran sungkup yang sesuai dengan pasien. c. Pemakaian dengan konsentrasi oksigen 21 %, langsung pasang sungkup pada ujung depan bag, dan siap digunakan untuk bagging. d. Pemakaian dengan konsentrasi oksigen 40%, pasang selang oksigen pada ujung belakang bag dan hubungkan dengan sumber oksigen kemudian buka aliran oksigen, pasang sungkup pada ujung depan dan siap digunakan untuk bagging. e. Pemakaian dengan konsentrasi oksigen 100%, pasang selang oksigen dan reservoir pada ujung belakang bag lalu hubungkan dengan sumber oksigen, kemudian buka aliran oksigen, pasang sungkup pada ujung depan dan siap digunakan untuk bagging. PIP


72 Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 3. Pemeliharaan a. Setelah pemakaian, tutup aliran oksigen b. Simpan bag pada tempat yang mudah terjangkau, c. Bersihkan sungkup yang telah dipakai. AMBU BAG YANG MAMPU MENGHASILKAN PIP DAN PEEP A. Persiapan 1. Balon mengembang sendiri dengan PEEP. 2. Selang oksigen dan reservoir bag. 3. PEEP valve berbagai ukuran (5 cm H2 0 dan 7,5 cm H2 O). 4. Manometer. 5. Sungkup berbagai ukuran. 6. Sumber gas. PEEP VALVE PEEP PIP


Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 73 B. Pelaksanaan 1. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan. 2. Pilih PEEP valve dengan nilai yang sesuai dengan kebutuhan. 3. Pilih ukuran sungkup yang sesuai dengan pasien. 4. Pasang PEEP valve pada ujung depan bag. 5. Pasang manometer pada bagian bawah bag sebelum sungkup. 6. Lakukan pengetesan system dengan menutup sungkup dengan telapak tangan dan bag ditekan sehingga nilai PEEP terbaca pada manometer, pastikan nilai PEEP stabil. 7. Pemakaian dengan konsentrasi oksigen 21 %, langsung pasang sungkup pada ujung depan bag, pada saat melakukan VTP (Ventilasi Tekanan Positif) tekan bag sehingga nilai maksimal inspirasi (PIP) terbaca pada manometer dan setelah bag dilepas nilai PEEP stabil. 8. Pemakaian dengan konsentrasi oksigen 40%, pasang selang oksigen pada ujung belakang bag dan hubungkan dengan sumber oksigen kemudian atur aliran oksigen, pasang sungkup pada ujung depan dan siap digunakan untuk bagging. 9. Pemakaian dengan konsentrasi oksigen 100%, pasang selang oksigen dan reservoir pada ujung belakang bag lalu hubungkan dengan sumber oksigen, kemudian atur aliran oksigen, pasang sungkup pada ujung depan dan siap digunakan untuk bagging. PEEP PIP


74 Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik C. Pemeliharaan 1. Setelah pakai lepas semua aksesoris (cth. PEEP valve, manometer, sungkup, selang oksigen, reservoir). 2. Bersihkan sungkup setelah pakai. 3. Pastikan balon tidak bocor. 4. Simpan alat di tempat yang mudah dilihat dan terjangkau. 35. STERILISATOR A. Cara Pengoperasian 1. Persiapan a. Siapkan alat-alat yang akan disterilkan (Intrumen basic surgery, kapas, dan alat lain yang perlu sterilkan). b. Masukkan alat-alat yang akan disterilkan ke dalam tempat khusus dan bungkus dengan kain. c. Pastikan alat dalam keadaan siap untuk dapat dioperasikan. d. Pastikan stop kontak yang tersedia di ruangan 220 volt. 2. Pelaksanaan a. Masukan bahan yang akan di steril ke dalam alat sterilisasi. b. Sesuaikan dengan ukuran tempat yang tersedia. c. Tutup dan kunci pintu sterilisator dengan benar. d. Hubungkan sterilisator dengan kotak kontak 220 Volt. e. Setting suhu yang ditentukan dengan memutar tombol suhu 1200 C. f. Setting waktu antara 15-60 menit. g. Setelah selesai waktu yang ditentukan, buka pintu sterilisator. h. Setelah dingin ambil peralatan yang disterilkan. B. Cara Pemeliharaan 1. Periksa kondisi kabel power, jika ada kerusakan, perlu diperbaiki/diganti, karena beban arusnya cukup besar, bila ada yang kendor akan terjadi percikan bunga api. 2. Periksa bagian dalam sterilisasi dan bersihkan dengan kain bila kotor. 3. Periksalah tombol-tombol pengatur suhu, timer dan lampu indikator, apakah masih berfungsi normal. Gambar 4.35 Alat sterilisator kering


Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 75 36. VACCINE REFRIGERATOR (LEMARI ES UNTUK MENYIMPAN VAKSIN) Gambar 4.36 Vaccine Refrigerator Termostat Termometer atau Volume untuk vaksin = 24 Lt Freeze watch atau Freeze Tag. Cool pack Cool pack Vaccine Heat Sensitive Harus selalu berdekatan dengan evaporator Vaccine Freeze Sensitive Harus selalu berjauhan dengan evaporator


76 Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik A. Pemeliharaan Lemari Es (jadwal pemeliharaan sebaiknya dibuat dalam bentuk lampiran, dan dibuat dalam bentuk kolom check list) 1. Harian a. Periksa suhu lemari es 2 kali sehari setiap pagi dan sore kemudian catat suhu pada buku grafik suhu atau kartu suhu. b. Hindarkan seringnya buka - tutup pada lemari es. c. Periksa freeze watch/freeze tag. 2. Mingguan a. Bersihkan bagian luar lemari es/freezer untuk menghindari karat (korosif). b. Periksa kontak listrik pada stop kontak, upayakan jangan kendor. 3. Bulanan a. Bersihkan bagian luar dan dalam lemari es/freezer. b. Bersihkan karet seal pintu dan periksa kerapatannya dengan selembar kertas. Bila perlu beri bedak atau talk. c. Periksa engsel pintu lemari es, bila perlu beri pelumas. d. Pencairan bunga es. B. Penempatan Lemari Es Untuk Menyimpan Vaksin 1. Jarak minimal antara lemari es dengan dinding belakang adalah + 10-15 cm atau sampai pintu lemari es dapat dibuka. 2. Jarak minimal antara lemari es dengan lemari es lainnya adalah + 15 cm. 3. Lemari es tidak boleh terkena sinar matahari langsung. 4. Ruangan mempunyai sirkulasi udara yang cukup (dapat menggunakan exchaust fan). 5. Setiap 1 unit lemari es/freezer menggunakan hanya 1 stop kontak listrik. C. Alat Pemantau Lemari Es 1. Setiap lemari es dipantau dengan 1 buah Dial atau Muller. 2. Sebuah freeze watch atau freeze tag. 3. Sebuah buku grafik pencatatan suhu. thermometer


Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik 77 37. VAKSIN CARRIER (COOL BOX) Gambar 4.37 Vaccine Carrier 1. Masukan 4 Cool pack, bila tidak ada 2. Letakkan vaksin ditengah-tengah Cool pack dapat menggunakan air Dingin yang terbungkus dalam plastik 3. Tutup vaksin carrier 4. Vaksin siap dibawa.


78 Prosedur Pengoperasian dan Pemeliharaan Peralatan Medik


Penutup 79 PENUTUP Ketersediaan peralatan medik disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan kesehatan yang ada di Poskesdes, Puskesmas Pembantu, Puskesmas (termasuk Puskesmas Perawatan dan Puskesmas PONED), dan Rumah Sakit serta fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Hal ini agar pasien mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan menghindari rujukan dengan alasan ketidaktersediaan alat. Pemanfaatan peralatan medik yang aman dan optimal bagi pelayanan bayi baru lahir, bayi dan balita termasuk salah satu upaya percepatan penurunan kematian dan peningkatan kualitas hidup bayi baru lahir bayi dan balita. Hal ini dikarenakan peralatan medik dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu deteksi dini, screening dan live saving. Agar hal ini dapat terlaksana maka tenaga kesehatan diharapkan meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam mengoperasionalkan dan memelihara peralatan medik yang tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan. Adapun cara mengoperasikan dan pemeliharaan peralatan medik mengacu pada standar, hal ini bertujuan agar alat siap pakai, aman digunakan dan meningkatnya usia teknis peralatan tersebut. Buku “Pedoman Peralatan Medik, bagi Pelayanan Kesehatan Bayi Baru lahir, Bayi dan Balita, Pengoperasian dan Pemeliharaan”, termasuk spesifikasinya digunakan sebagai acuan penanggung jawab program, penanggung jawab penyelenggara pelayanan kesehatan, perencana peralatan medik di fasilitas kesehatan serta operator dan teknisi akan ketersediaan peralatan medis yang seharusnya ada, serta bagaimana pemanfaatannya baik di Puskesmas dan Rumah Sakit kelas D dan kelas C serta fasilitas kesehatan lainnya. 5


80 Penutup


Lampiran 81 (Contoh spesifikasi ini tidak bersifat mengikat, dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Spesifikasi bukan untuk pedoman pengadaan barang/jasa) LAMPIRAN 1 CONTOH SPESIFIKASI PERALATAN MEDIK BAGI PELAYANAN KESEHATAN BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN BALITA (Contoh spesifikasi ini tidak bersifat mengikat dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Tabel II-1 Peralatan Medik Esensial No Nama Alat Spesifikasi 1 Timbangan bayi Berat beban maksimum : 20 kg Nilai skala minimum : 0 ~ 10 kg = 50 g 10~20 kgs = 100 g 2 Lampu periksa tipe bergerak Tegangan : Maksimum 24 V Umur lampu : Minimal 1000 jam Intensitas sinar : > 3000 lux Diameter sinar : ± 150 mm Temperatur warna : ± 4000 k indeks rendering warna Ra : ≥ 90 Mains supply : 220 V, 50 Hz Tinggi : Dapat diatur (adjustable) 3 Lampu periksa tipe head lamp Tegangan : Maksimum 24 V Umur lampu : Minimal 1000 jam Temperatur warna : ± 4000 k Indeks rendering warna Ra : ≥ 90 Mains supply : Dapat diatur (adjustable) 4 Stetoskop neonatus Chest piece : Terbuat dari aluminium Membran : Diameter 28 mm, Rata dan lembut Bell : Diameter 22 mm Ear tips dan membran pengganti : Tersedia 5 Stetoskop pediatrik Chest piece : Terbuat dari aluminium Membran : Diameter 44 mm dan 30 mm, Rata dan lembut Ear tips dan membran pengganti : Tersedia 6 Laringoskop neonatus Lampu : Halogen Catu daya listrik : Baterai Blade Macintosh : Ukuran 0 (neonatus) Dilengkapi dengan daun lurus 7 Laringoskop bayi dan balita Lampu : Halogen Catu daya listrik : Baterai Blade Macintosh : Ukuran 1 (bayi) Ukuran 2 (anak) Dalam pengadaan peralatan medik, spesifikasi alat disesuaikan dengan kebutuhan)


82 Lampiran (Contoh spesifikasi ini tidak bersifat mengikat dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. No Nama Alat Spesifikasi 8 Tensimeter anak Toleransi error maksimum : ± 3 mmHg Kemurnian air raksa : 99.999% Pembangkitan tekanan : Dengan bulb Bulb : Dilengkapi dengan katup pembuang tekanan Katup pembuang tekanan : Katup pembuang tekanan yang presisi, anti keusangan dan dengan penyetelan halus Filter : Filter mikro yang tahan lama Cuff : Dengan dua slang bladder untuk ukuran anak dan neonatus Julat pengukuran : 0 – 300 mmHg dan mudah dilipat, terbuat dari kolom kaca diameter dalam 5.0 mm +/- 0.2 mm Pengunci air raksa : Harus tersedia 9 Oksigen konsentrator Oxygen Flow : ≥5 LPM Flowmeter : dengan increment 0,5 LPM) Tekanan keluaran : ± 20 psig (138 kPa) Kebisingan/Noise : <60 dBA Flowmeter khusus untuk bayi : 1/16 LPM-3/4 LPM (50cc-750cc) Botol humidifier : 2 buah Dilengkapi dengan : • Nasal canule bayi dan anak • Masker O2 bayi dan anak • Pengatur tegangan otomatis/AVR • Alarm suara dan visual yang bekerja bila: - Listrik padam - Tekanan tinggi dan rendah - Sistem pengaman kompresor yang berhenti secara otomatis bila temperatur tinggi Catu daya listrik : 220 VAC, 50 Hz 10 Baby suction pump portable Tekanan vakum : minimal 500 mmHg Volume maksimum : ± 1000 cc. Catu daya listrik : 220 VAC, 50Hz atau DC maksimum 24 V Dilengkapi dengan : • Kateter suction • Selang suction • manometer • Botol suction dilengkapi dengan pengaman tumpahan 11 CPAP (Continous Positive Tegangan/Frekuensi : 220V/50 Hz Airway Pressure) Keselamatan Listrik : Kelas 1 Terdiri dari : 1. O2 Mixer : - Sistem pengaliran, flow masukan, maksimal ± 15L/min - tekanan CPAP : adjustable - Konsentrasi FiO2 - O2 (O2 Mixer) : 21-100% O2 (adjustable) 2. Humidifying chamber: - Volume bertekanan : ± 15 L/min Dalam pengadaan peralatan medik, spesifikasi alat disesuaikan dengan kebutuhan)


Lampiran 83 (Contoh spesifikasi ini tidak bersifat mengikat dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. No Nama Alat Spesifikasi 11 3. Circuit Inspiratory/Expiratory: - Jalur Inspiratory : ± 150 ml - Jalur Ekspiratory : ± 100 ml 4. Bubble generator flash: - Kontainer air bubble maker : Minimal 500 ml Dilengkapi dengan : • Katup pembuang tekanan/ Pressure Relief Valve • Alarm yang menyala bila level air rendah dan katup bertekanan bocor • Buku petunjuk penggunaan dan service manual 12 CPAP (Continous Positive Tegangan / Frekuensi : 220 V / 50 Hz Airways Pressure) Manual. Daya : Maks : 125 VA Terdiri dari: 1. Kompresor Udara - Flow : Min : 60 L/menit - Tekanan Maksimum : Min : 300 cm H2 O - Kebisingan : Max: 50 dBA 2. O2 Mixer : - Flow masukan : Up to : 14 L/menit - Tekanan CPAP : Up to : 10 cm H2 O - Konsentrasi FiO2 – O2 (O2 Mixer): 21 – 100 % O2 (bisa dipilih) - O2 Flowmeter : Up to : 15 L/menit - Air Flowmeter : Up to : 15 L/menit 3. Humidifyng Chamber & Botol Bubble : - Flow masukan : Up to : 14 L/menit - Tekanan keluaran : 1 – 10 cm H2 O - Volume Botol Bubble : Approx : 500 mL - Jalur Inspiratori : Volume Min : 85 mL Panjang min : 100 cm. Dilengkapi dengan: 1. Sistem Pengaman bila: - Listrik terputus : a. Saluran O2 ditutup b. Alarm berbunyi - Suhu terlalu tinggi atau rendah : Alarm berbunyi - Bila konektor bocor : Alarm berbunyi - Bila humidity tidak tercapai : Alarm berbunyi 2. Delivery : 1. CPAP lengkap dengan - O2 Mixer - Humidifyng Chamber & Botol Bubble. 2. 1 unit Kompresor. 3. 2 buah botol Humidifier 4. 2 buah botol PEEP 5. 2 buah heater set 6. 1 buah prong. 7. 1 unit Frame + Castor 8. 3 meter selang O2 9. 1 unit wash basin. 3. Buku petunjuk penggunaan dan service manual Dalam pengadaan peralatan medik, spesifikasi alat disesuaikan dengan kebutuhan)


84 Lampiran (Contoh spesifikasi ini tidak bersifat mengikat dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. No Nama Alat Spesifikasi 13 Resusitator bayi (balon Resusitator silikon mengembang sendiri) Terbuat dari mekanisme katup silikon dan polikarbonat Dilengkapi dengan: • Katup pembuang tekanan lebih • Dua port masukan udara dan oksigen, yang dapat digunakan sebagai masker oksigen, ditambah dengan selang endotrachea atau yang sejenis yang terdiri dari: - Face Mask silikon untuk bayi - Face Mask silikon untuk anak - Airways - Oxygen Reservoir bag dan konektor - Selang oksigen dengan adaptor - Resusitator silikon untuk anak (reusable) - Resusitator silikon untuk bayi (reusable) 14 Infant incubator Kontrol temperatur : Udara/Kulit : adjustable (step 0,1 °C) Pengontrol temperatur : Dapat dikontrol oleh udara dalam chamber atau temperatur kulit bayi Dilengkapi dengan inlet oksigen Level kebisingan chamber : Minimal 60 dBA Level alarm suara pada jarak 3 m : 50 – 65 dBA (dapat diatur) Sudut kemiringan matras untuk pemeliharaan : ± 1350 Chamber : Dilengkapi 6 jendela bertutup dengan pengunci, dan aliran udara yang merata pada chamber/sungkup Kelembapan : 25 % - 75 % Kebutuhan Listrik : AC 220 V, 50 Hz Keselamatan Listrik : Kelas 1 Dilengkapi dengan : • castor (dengan rem) • inlet oksigen • alarm yang bekerja bila: - catu daya listrik mati - sensor udara tidak berfungsi - sensor kulit tidak berfungsi - sirkuit sensor kulit/udara terputus - sirkuit pemanas terputus - sirkuit fan terputus - temperatur berlebihan (tidak sesuai dengan pengaturan) - buku petunjuk penggunaan dan service manual 15 Inkubator transpor Persyaratan catu daya listrik : AC 220 V, 50 Hz, + 200VA Max 12-24 V, 150 VA Max Kelembaban sekitar : Julat Operasional (terbatas) : % ~ 75% RH non kondensasi Flow udara : Kontrol temperatur (udara dan kulit) : adjustable (step up 0,1˚C) Dilengkapi dengan : • Konektor untuk kontak catu daya ambulans • Panel akses yang dapat dibuka dari dua sisi untuk mengambil bassinet dari hood • Bassinet yang dapat diatur ketinggiannya Dalam pengadaan peralatan medik, spesifikasi alat disesuaikan dengan kebutuhan)


Lampiran 85 (Contoh spesifikasi ini tidak bersifat mengikat dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. No Nama Alat Spesifikasi 15 Inkubator transpor Dilengkapi dengan • Sistem alarm terisolasi yang akan bekerja secara otomatis segera jika sistem alarm rusak • Aksesoris standar: • Trolley stand Pucker able I.V Pole • Sensor kulit • Filter udara • Matras • Sabuk pengaman • Penutup port iris • Baterai • Buku petunjuk penggunaan dan service manual 16 Alat Terapi Sinar (fototerapi) Panjang gelombang : 400 – 500 nm Daya radiasi : ≥ 450 µW/cm2 Daya keluaran lampu : ≥ 100 W Timer : • Manual atau otomatik • 24 jam hitung mundur • Meter waktu pemakaian Roda : Castor 4 buah, ukuran ≥ 2” Kebutuhan listrik : AC 220 V, 50 Hz Keselamatan Listrik : Kelas 1 Dilengkapi dengan : Buku petunjuk penggunaan dan service manual 17 Elektrokardiograf (EKG) Lead : • Sakelar lead : Otomatis atau manual • Sensitivitas : 5, 10, 20 • Sinyal kalibrasi : tersedia • Julat frekuensi diagnostik dilengkapi dengan : - Filter - CMRR pada 50 Hz - Perekam/recorder - 3 buah kanal - Metode perekaman thermal array - Penanda lead otomatis - Kecepatan kertas 25-50 mm/s - Interpretasi hasil - Operasional baterai • Persyaratan listrik : 220 VAC, 50 Hz • Keselamatan Listrik : Kelas 1 • Dilengkapi dengan : Buku petunjuk penggunaan dan service manual 18 Nebulyzer Laju Nebulyzer : ± 3 ml/min Aliran udara/Air Flow : ≥20 l/men, maks. Ukuran partikel : < 4µm Temperatur Aerosol : 370 C, maks. Frekuensi Ultrasonik : 1.68 MHz ±5% Level suara : 35dB(A) Moda operasional : terus menerus Listrik : 220V ; 50 Hz EC Directive : MPG Iia Dalam pengadaan peralatan medik, spesifikasi alat disesuaikan dengan kebutuhan)


86 Lampiran (Contoh spesifikasi ini tidak bersifat mengikat dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. No Nama Alat Spesifikasi 18 Nebulyzer • Klasifikasi : Class I, Type B • Kondisi operasional : 10°C - 40°C / 0 - 90% RH (non kondensasi) • Kondisi penyimpanan : 0-90% RH (non kondensasi) • Dilengkapi dengan : - 0,15,30,45 dan 60 menit - Keluaran aliran udara/ - Laju nebulisasi yang dapat diatur - Jalur udara terpisah untuk pasien dan pendinginan - Fungsi alarm terintegrasi yang aktif bila cairan rendah/chamber kosong, perawatan selesai atau alat gagal berfungsi - Buku petunjuk penggunaan dan service manual 19 Pulse oxymeter dengan sensor Dilengkapi dengan julat pengukuran standar: untuk neonatus/bayi • SpO2 : 0-100% • Denyut jantung/Pulse rate : 20-240 bpm • Keakurasian Sp.O2 (0-100) : maksimum 3 persen • Keakurasian denyut jantung/pulse rate maksimum 3 persen pada saat bayi diam, dan 5 persen pada saat bayi bergerak • Dilengkapi dengan buku petunjuk penggunaan dan service manual 20 Syringe pump Flow rate : 0.1 s/d 1200 ml/h (0.1 ml/h increments) Accuracy : < 2 % Pressure max : dilengkapi dengan Pressure maximum Alarm : • occlusion • Infusion end • Sistem malfunction • Sistem unlock Compatible syringes : minimum,10,20,30,50 (mL) Catu daya listrik : 220 V 50 Hz Keselamatan Listrik : Kelas 1 Dilengkapi dengan : Buku petunjuk penggunaan dan service manual 21 Infuse pump • Julat laju aliran/Flowrate range : minimum 1 s/d 1000 mL/h dalam moda normal (0,1mL/h increments) • Julat Volume : - 1 s/d 999.9 mL dalam moda normal (minimum 1 mL increments) - 0,1 s/d 999.9 mL dalam moda mikro-infus (minimum 1 mL increments) • Catu daya utama : 220 VAC/50Hz • Keselamatan Listrik : Kelas 1 • Dilengkapi dengan : - Keakurasian laju aliran/Flowrate - Penyetelan moda - Baterai - Buku petunjuk penggunaan dan service manual Dalam pengadaan peralatan medik, spesifikasi alat disesuaikan dengan kebutuhan) Timer: Air-flow


Click to View FlipBook Version