The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by herdiriki, 2023-09-08 03:05:06

Demo

201 | Indonesia Cigar


202 | Indonesia Cigar
The history of cigars in Indonesia dates back cen- turies and has been influenced by various cultural and colonial factors. Here is an overview of the history of cigars in Indonesia in English:
Introduction of Tobacco in Indonesia: Tobacco was introduced to Indonesia by Portu- guese traders in the 16th century. Initially, tobacco cultivation and usage were primarily associated with traditional ceremonies and religious rituals.
Cigar Production in Java:
In the 17th century, organized tobacco production began in Java. The Dutch established extensive to- bacco plantations on the island and employed local labor to cultivate and harvest the crops. Private companies also played a significant role in tobacco cultivation.
European Cultural Influence:
During the 19th century, cigars gained popularity among the Dutch colonial rulers and the Javanese middle class, who were influenced by European culture.


203 | Indonesia Cigar


204 | Indonesia Cigar


The history of cigars in Indonesia dates back centuries and has been influenced by various cultural and colonial factors. Here is an over- view of the history of cigars in Indonesia in English:
Introduction of Tobacco in Indonesia: Tobacco was introduced to Indonesia by Por- tuguese traders in the 16th century. Initially, tobacco cultivation and usage were primarily associated with traditional ceremonies and religious rituals.
Cigar Production in Java:
In the 17th century, organized tobacco pro- duction began in Java. The Dutch established extensive tobacco plantations on the island and employed local labor to cultivate and har- vest the crops. Private companies also played a significant role in tobacco cultivation.
European Cultural Influence:
During the 19th century, cigars gained popu- larity among the Dutch colonial rulers and the Javanese middle class, who were influenced by European culture.
205 | Indonesia Cigar


206 | Indonesia Cigar
The history of cigars in Indonesia dates back cen- turies and has been influenced by various cultural and colonial factors. Here is an overview of the history of cigars in Indonesia in English:
Introduction of Tobacco in Indonesia: Tobacco was introduced to Indonesia by Portu- guese traders in the 16th century. Initially, tobacco cultivation and usage were primarily associated with traditional ceremonies and religious rituals.
Cigar Production in Java:
In the 17th century, organized tobacco production began in Java. The Dutch established extensive to- bacco plantations on the island and employed local labor to cultivate and harvest the crops. Private companies also played a significant role in tobacco cultivation.
European Cultural Influence:
During the 19th century, cigars gained popularity among the Dutch colonial rulers and the Javanese middle class, who were influenced by European culture.


207 | Indonesia Cigar


Cerutu, atau yang juga dikenal sebagai rokok tembakau bergulung, memi- liki sejarah yang panjang di Indonesia. Berikut adalah gambaran umum tentang sejarah cerutu di Indonesia:
Perkenalan tembakau di Indonesia:
Tembakau diperkenalkan ke Indonesia oleh para pedagang Portugis pada abad ke-16. Awalnya, tanaman tembakau diimpor dari Brasil dan Karibia, dan pada awalnya, penggunaan tembakau di Indonesia lebih berkaitan dengan upacara adat dan keagamaan.
Produksi cerutu di Jawa:
Pada abad ke-17, produksi tembakau yang lebih terorganisir mulai berkembang di Jawa. Belanda mendirikan perkebunan tembakau yang luas di Jawa dan memanfaatkan tenaga kerja setempat untuk mengelolanya. Selain itu, perkebunan tembakau juga dibuat oleh perusahaan swasta.
Pengaruh budaya Eropa:
Pada abad ke-19, cerutu menjadi semakin populer di kalangan penguasa kolonial Belanda dan golongan menengah Jawa yang terpengaruh oleh budaya Eropa. Pengaruh kolonial ini menyebabkan popularitas cerutu semakin meningkat di kalangan orang-orang kaya.
Pembaruan dan modernisasi:
Setelah kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, produksi dan konsumsi cerutu tetap tinggi. Pada awalnya, sebagian besar cerutu diproduksi secara tradisional, tetapi seiring berjalannya waktu, ada upaya untuk memoderni- sasi proses produksi cerutu dan meningkatkan kualitasnya.
Perubahan peraturan dan kesehatan:
Seiring dengan kesadaran akan dampak kesehatan dari merokok, pemer- intah Indonesia mulai mengenakan regulasi yang lebih ketat terkait iklan cerutu, pemasaran, dan peringatan kesehatan di kemasan rokok. Meskipun demikian, produksi dan konsumsi cerutu tetap tinggi di Indonesia.
Ragam cerutu:
Indonesia memiliki beragam jenis cerutu dengan rasa dan kualitas yang berbeda. Beberapa merek terkenal di Indonesia termasuk Djarum, Gudang Garam, Sampoerna, dan Bentoel.
penyakit kronis dan kanker. Oleh karena itu, banyak pemerintah dan organisasi kesehatan telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi konsumsi tembakau di seluruh dunia.
208 | Indonesia Cigar


Click to View FlipBook Version