PENDIDIKAN GURU PENGGERAK ANGKATAN 7
KONEKSI ANTAR MATERI
MODUL 1.4
BUDAYA POSITIF
KETERKAITAN ANTARA MODUL 1.1, 1.2, 1.3 dan 1.4
YUDI HARIYANTO
CGP ANGKATAN 7
SDN SUMBERKARANG KAB. MOJOKERTO
KONEKSI ANTAR MATERI
MODUL 1.4
MODUL 1 MODUL 2
FILOSOFI NILAI DAN
PEMIKIRAN Ki PERAN GURU
PENGGERAK
HAJAR
DEWANTARA
MODUL 4 MODUL 3
BUDAYA VISI GURU
POSITIF PENGGERAK
Tujuan Akhir
01 02
Modul 1 Modul 2
Filosofi Pemikiran Ki Hajar Nilai dan Peran Guru Penggerak
Dewantara
03
04
Modul 3
Modul 4
Visi Guru Penggerak
Budaya Positif
Filosofi 1. PENDIDIKAN ADALAH MENUNTUN
Pemikiran KHD
Menuntun segala kodrat anak (kodrat alam
dan kodrat zaman) agar meraka mencapai
keselamatan dan kebahagian yang setinggi-
tingginya.
2. PENDIDIKAN MENGHAMBA PADA MURID
Pendidikan yang berpusat pada siswa sesuai
dengan menat, bakat dan kemampuan anak.
3. GURU IBARAT PETANI
Sekolah ibarat ladang, benih adalah murid,
guru adalah petaninya. Petani bisa
menuntun tumbuhnya benih dengan
merawatnya.
Nilai Dan Peran Guru Penggerak
Guru harus mempunyai Nilai dalam menjalankan perannya agar
mampu menuntun tumbuh kembangnya siswa melalui
pengajaran yang berpusat pada murid.
NILAI GURU PENGGERAK : PERAN GURU PENGGERAK :
1. Mandiri 1. Menjadi pemimpin pembelajaran
2. Reflektif 2. Menjadi coach bagi guru lain
3. Inovatif 3. Mendorong kolaborasi
4. Kolaboratif 4. Mewujudkan kepemimpinan murid
5. Berpihak pada murid 5. Menggerakkan komunitas praktisi
Visi Guru Penggerak
Dalam mewujudkan perubahan, diperlukan visi dan langkah yang tepat. Visi dapat terwujud
bila ada kerjasama dengan semua warga sekolah, karena itu untuk mewujudkan visi diperlukan
langkah konkret dengan menggunakan metode inquiry Apresiatif dengan Tahapan BAGJA.
Yang meliputi Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana dan Atur
Eksekusi
Budaya Positif
Dari Tahapan Bagja tersebut, akan muncul pembiasaan-pembiasaan yang
positif yang disebut dengan BUDAYA POSITIF.
Budaya positif ini akan menimbulkan rasa yang aman dan nyaman pada murid
dalam proses pembelajaran di sekolah.
Budaya positif juga dapat mendorong tumbuh kembang murid untuk berfikir,
bertindak dan menciptakan proses memerdekkan diri murid, sehingga muird menjadi
pribadi yang mandiri dan bertanggungjawab.
Refleksi dari pemahaman
keseluruhan materi dengan
pertanyaan berikut ini :
01 Sejauh mana pemahaman anda tentang konsep-konsep inti yang telah
anda pelajari di modul ini, yaitu : disiplin positif, teori kontrol, teori
motivasi, hukuman dan penghargaan, posisi kontrol guru, kebutuhan
dasar manusia, keyakinan kelas dan segitiga restitusi. Adakah hal-hal
yang menarik untuk Anda dan di luar dugaan ?
Konsep-konsep inti yang telah saya pelajari di Modul 1.4 Budaya Positif
adalah :
A. Disiplin Positif
Disipiln yang berasal dari diri sendiri yang disebabkan rasa
tanggungjawab yang muncul dari dalam diri untuk melaksanakan tindakan
sesuai hati nurani tanpa paksaan atau karena ingin dihargai oleh siapapun.
Disiplin positif merupakan pendekatan mendidik anak untuk melakukan
kontrol diri dan membentuk kepercayaan diri anak.
B. Teori Kontrol C. Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan
5 Posisi Kontrol Guru ❖ Untuk menghindari
➢ Penghukum ketidaknyamanan/hukuman
➢ Pembuat orang merasa ❖ Untuk menjadi orang yang mereka
bersalah inginkan
➢ Teman ❖ Untuk menghargai diri sendiri
➢ Pemantau dengan nilai-nilai kebajikan yang
➢ Manajer kita percayai
❖ Untuk mendapatkan imbalan dan
penghargaan dari orang lain.
D. Kebutuhan Dasar Manusia D. Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan
❖ Bertahan hidup
❖ Kasih sayang dan Rasa ❖ Untuk menghindari
Diterima ketidaknyamanan/hukuman
❖ Kebebasan
❖ Kesenangan ❖ Untuk menjadi orang yang
❖ Penguasaan mereka inginkan
❖ Untuk menghargai diri sendiri
dengan nilai-nilai kebajikan
yang kita percayai
❖ Untuk mendapatkan imbalan
dan penghargaan dari orang
lain.
E. Keyakinan Kelas
Keyakinan kelas merupakan sebuah ketetapan atau aturan kelas yang
telah disepakati dan telah di jelaskan Bersama apa dampak yang akan
diterima jika ada kesepekatan tersebut dilanggar.
Nilai kebajikan dan keyakinan kelas tujuannya mengacu pada nilai-
nilai dan prinsip mulia yang dianut seseorang. Sehingga siswa dengan
kesadaran penuh akan melaksanakan ketentuan tersebut dengan
penuh tanggungjawab.
F. Segitiga Restitusi
❑ Menstabilkan Identitas
❑ Validasi Tindakan yang salah
❑ Menanyakan keyakinan
02 Perubahan apa yang terjadi pada cara berfikir anda dalam menciptakan
budaya positif di kelas maupun sekolah anda setelah mempelajari modul ini.
Setelah mempelajari modul ini untuk menciptakan budaya positif di kelas
maupun di sekolah harus melibatkan siswa dalam merencanakan maupun
pelaksanaan budaya positif untuk mewujudkan kelas atau sekolah yang
aman dan nyaman.
Perubahan lainya bahwa posisi control saya sebagai penghukum atau
pembuat merasa bersalah ternyata kurang tepat untuk mewujudkan disiplin,
sehingga perlu merubah menjadi posisi kontrol manajer dan menerapkan
segitga restitusi.
03 Pengalaman seperti apakah yang pernah anda alami terkait penerapan
konsep-konsep inti dalam modul budaya positif baik dilingkup kelas maupun
sekolah anda
Pengalaman yang saya alami keitka saya punya keinginan untuk
menyelesaikan masalah pelanggaran siswa saya memposisikan diri sebagai
manajer, terkadang sikap saya berbenturan dengan budaya sekolah yang
terbiasa menghukum siswa sebagai Langkah untuk membentuk disiplin.
04 Bagaimanakah perasaan anda Ketika mengalami hal-hal tersebut?
Perasaan saya, bagaimana caranya saya bisa melakukan 3 tahapan
segitiga restitusi dengan tenang dan tidak membuat anak memposisikan diri
saya sebagai manajer semaksimal mungkin.
Dengan berbagai pertanyaan saya mengajak siswa untuk mencari solusi
dari setiap permasalahan dan bagaimana siswa dapat mengembangkan
pribadinya sesuai dengan kebajikan yang mereka Yakini dan
mempertanggungjawabkan semua tindakannya dengan rasa ikhlas bukan
karena paksaan dari siapapun.
05 Menurut anda,terkait penerapan konsep-konsep tersebut, hal apa sajakah
yang sudah baik? Adakah yang perlu diperbaiki?
Menurut saya hal baik yang ada di lingkungan kelas dan sekolah adalah
disiplin positif, nilai-nilai kebajikan dan keyakinan yang dibangun dengan
berpihak pada murid.
Dan yang perlu diperbaiki adalah posisi seorang guru yang cenderung
sebagai penghukum dan pembuat rasa bersalah menuju posisi manajer.
06 Sebelum mempelajari modul ini Ketika berinteraksi dengan murid
berdasarkan 5 posisi kontrol, posisi manakah yang paling sering anda
pakai, dan bagaimana perasaan anda sekrang dan apa perbedannya?
Sebelumnya saya sering menggunakan posisi kontrol sebagai penghukum
dan pemantau. Saat itu syay merasa banar dengan tindakan saya walaupun
kadang hasilnya kurang sesuai harapan saya.
Setelah mempelajari modul ini, saya menggunakan posisi kontrol sebagai
manajer. Saya memposisikan diri sebagai manajer dengan menerapkan
segitiga restitusi, Saya merasa bangga karena siswa saya lebih
tanggungjawab dlam memperbaiki kesalahannya.
07 Sebelum mempelajari modul ini, pernahkan anda menerapkan segitiga
restitusi kekita mengahdapi permasalahan murid anda? Jika iya tahap mana
yang anda praktekkan dan bagaimana anda mempratekkannya?
Sebelumnya saya pernah menggunakan konsep segitiga restitusi namun
tdak menyeluruh.
Tahapan yang saya lakukan adalah menstabilkan identitas dan validasi
tindakan salah, saya belum sampai tahap menanyakan keyakinan karena
saya cenderung meminta siswa melakukan perbaikan atas kesalahannya
bukan pendapat dari siswa sendiri.
08 Selain konsep-konsep yang disampaikan dalam modul ini adakah hal-hal
lain yang menurut anda penting untuk dipelajari dalam proses menciptakan
budaya positif baik di lingkungan kelas maupun di lingkungan sekolah?
Yanag menurut saya penting untuk menciptakan budaya positif dengan
kolaborasi dan kerja sama yang baik antara semua warga sekolah serta
sarana dan prasarana yang menunjang.
Kerjasama yang baik antara semua warga sekolah dapat mewujudkan nilai-
nilai kebajikan untuk membangun budaya positif di sekolah serta sarana
dan prasarana yang menunjang untuk emwujudkan sekolah yang nayama,
aman dan mendukung proses belajar yang menyenangkan
SALAM GURU HEBAT…!
TERIMA KASIH…
GURU BERGERAK, INDONESIA MAJU…