FLIPBOOK:
KELOMPOK TRADISI
AMALIYAH
Problem :
Bagaimana hukum berdiri saat
maulid nabi?
Solving :
Hal yang lumrah di masyarakat, saat pembacaan maulid
Nabi, semisal ad-Diba'i, al-Barzanji, Simtud Duror dan
semacamnya, pada keadaan tertentu dilakukan dengan
berdiri, tepatnya pada bacaan Mahallul Qiyam.Mengenai
hukum berdiri pada waktu tersebut, Sayyid Abi Bakar Syato
ad-Dimyati menjelaskan :“Telah menjadi kebiasaan ketika
orang-orang mendengar disebutkannya kelahiran Nabi
Muhammad maka mereka berdiri sebagai penghormatan
kepada beliau. Berdiri semacam ini dianggap baik karena di
dalamnya mengandung pengagungan terhadap Nabi.”
(I'anah at-Thalibin, III/363)Untuk itu, berdiri pada saat
tertentu dalam rangkaian bacaan Maulid bukan suatu
kewajiban, tetapi sebagai bentuk tata krama. Abuya Sayyid
Muhammad al-Maliki juga menegaskan :“Ketahuilah,
sesungguhnya berdiri saat maulid Nabi bukan hal wajib,
bukan pula hal sunah. Dan keyakinan akan hukum itu tidak
benar namun merupakan ungkapan kebahagian umat. Ketika
disebut Rasulullah SAW lahir ke dunia, para pendengarnya
menggambarkan bahwa seluruh dunia kala itu bergetar
bahagia dengan nikmat tersebut sehingga ia
mengungkapkannya dengan berdiri. Persoalan ini murni
sebuah kebiasaan dan tidak masuk dalam ranah agama.
Berdiri itu bukan termasuk ibadah, bukan syariat, dan bukan
sunah tetapi hanya sebuah kebiasaan yang mengakar kuat
di tengah masyarakat.” (Al-I'lam, hal. 25-26)
Nama : Anisa chuzaimatuz zahro
Nim : 202269040077
Judul : Maulid Nabi