The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Katedral Jakarta, 2024-07-01 06:29:22

Warta Mingguan Paroki Katedral #216

Warta Mingguan Paroki Katedral #216

GEREJA ST. PERAWAN MARIA DIANGKAT KE SURGA PAROKI KATEDRAL JAKARTA WARTA MINGGUAN HARI MINGGU BIASA XIII - TAHUN B 29 JUNI 2024 #216 JUNI 2024 IMAN:HATI YANG MENGARAH PADA TUHAN Jl. Katedral No. 7B, Jakarta 10710 T. (021) 3457746 - 3519186, WA: 0812 1383 1415 e-mail: [email protected] www.katedraljakarta.or.id Facebook/Instagram: katedraljakarta Oleh Rm. Yohanes Deodatus, SJ Saudara-saudariku terkasih, faktanya; tidak semua orang yang dekat dengan Tuhan mengalami peningkatan kualitas hidup, terkabul doanya, atau mendapat mukjizat. Mengapa? Saudara-saudari, diantara kita banyak orang datang ke Gereja merayakan ekaristi, berdoa di gua maria, adorasi pada sakramen mahakudus di ruang adorasi. Pernahkah anda merasa atau melihat; “Kok aku tidak berubah lebih baik?”, “Kok doa-doaku tidak dikabulkan oleh Tuhan?”, “Kok aku merasa masih selalu jatuh dalam dosa yang sama?” Atau singkatnya bertanya, “Mengapa hidup rohaniku tidak mengubah/berdampak seperti yang aku harapkan?” Hanya dengan begitu ada perubahan yang semakin menyerupai Tuhan Yesus, karena arahnya pada yang lain, yaitu Tuhan, bukan diri sendiri. Pertama, kita bisa mengutip Surat Yakobus 4:2b-3. Dikatakan, “Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu.” “Mengapa hidup rohaniku tidak mengubah/berdampak seperti yang aku harapkan?” Jangan-jangan doa-doa kita didorong nafsu; Tuhan aku ingin begini, aku ingin begitu, aku ingin ini, aku ingin itu, aku ingin semuanya. Kalau begitu, doa tidak akan mengubah, karena melulu tentang aku dan apa yang kuinginkan. Atau doa-doa kita mengarah pada Tuhan; Tuhan apa yang Kau inginkan dalam hidupku, apa yang sebaiknya aku lakukan Tuhan. Kedua, “Mengapa hidup rohaniku tidak mengubah/berdampak seperti yang aku harapkan?” ini perkara iman. Markus 11:23-34, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.” Baik Yairus dan Wanita sakit pendarahan adalah orang-orang yang ada dalam situasi terdesak. Tidak ada kekuatan manusia manapun yang bisa membantu mereka.


SAPAAN WARTA Hati kita – disposisi batin kita mesti terarah kepada Yesus dengan penuh iman dan harapan akan kasih Yesus. Hanya dengan begitu - menjawab pertanyaan di atas - “Hidup rohaniku mengubah/berdampak” Yairus anaknya sakit dan hampir mati (bahkan ketika Yesus dalam perjalan sudah mati) dan wanita pendarahan itu sudah berobat ke berbagai tabib malah tambah parah. Mereka mengarahkan diri mereka hanya pada Yesus, hanya pada Yesus, tidak ada yang lain. Memang ada perbedaan antara Yairus dan wanita sakit pendarahan ini. Yairus adalah orang terpandang, ia kepala rumah ibadat. Ketika mendengar Yesus, Ia mengungkapkan imannya secara terbuka: Ia segera datang pada Yesus yang baru saja turun dari perahu dan tersungkur. Memohon-mohon dengan sangat kepada Tuhan untuk anaknya di hadapan banyak orang yang berkerumun di situ Berbeda dengan perempuan pendarahan itu. Ia bukan siapa-siapa. Ia mengungkapkan iman secara sembunyi-sembunyi demi kesembuhan dirinya. Karena penyakitnya ia dianggap najis, disingkarkan dan tidak boleh dekat-dekat Bait Allah Namun perbedaan ungkapan iman itu tidak masalah asalkan HATI KITA – DIRI KITA percaya dan tidak bergeming sedikitpun pada Tuhan. Jadi bukan soal ungkapannya bagaimana, tetapi HATI NYA mengarah pada Tuhan. Tidak peduli omongan jelek orang lain, tawaran dukun ini – jimat itu, tetap fokus pada Tuhan. Maka pesan Injil Minggu ini bagi kita adalah kita tidak boleh menjadi orang yang hanya puas berada di sekitar Yesus – di sekeliling Yesus, melainkan masuk menjadi seperti pribadi Yesus. Beda ya… yang satu hanya di sekeliling kolam, yang satu nyemplung – masuk ke dalam kolam. Yesus pasti mengubah hidup kita lebih baik, seburuk apapun situasi kita, karena Ia ingin kita selamat, asal kita mau percaya padanya. Caranya bagaimana? Dengan menaruh kepercayaan pada Tuhan, diriku-egoku-kehendakku harus semakin kecil dan Yesus, kehendak Yesus harus semakin besar dalam diriku. Sama seperti hidup rumah tangga, yang satu harus meninggalkan egonya untuk berkorban bagi yang lain, demikian pula sebaliknya. Dengan demikian orang yang kita cintai itu hidup dan semakin besar dalam hati kita, bukan ego diri masing-masing yang gede. Maka, kalau ingin Yesus semakin besar dalam diri kita dan ego kita makin kecil, cara satu-satunya adalah LATIHAN BERKORBAN. percaya itu bukan sekedar ungkapan. Ungkapan adalah salah satunya. Percaya itu seluruh diri kita. Ya Believing (mengungkapkan kebenaran), Trusting (berserah-yakin bahwa Allah mampu), and Doing (melakukanmewujudkan apa yang kita percayai). Atau dengan kata lain; seluruh diri kita. Allah dalam bacaan kedua ditunjukkan oleh Paulus sebagai Allah yang solider, karena tidak omong doang, tapi mau solider. Allah memilih datang ke dunia, dekat dengan kita untuk mewartakan keselamatan, dan melalui diri-Nya kita diselamatkan. Semoga kita tidak hanya dekat dan ada di sekeliling Yesus, namun hati kita terarah pada Yesus, mau masuk lebih dalam ikut Yesus, dengan cara LATIHAN BERKORBAN bagi Yesus dan bagi sesama, seperti teladan Yesus yang mengurbankan diri bagi kita. Amin


KATEKESE KOMUNI DENGAN LIDAH, BOLEHKAH? Apakah Gereja masih memperbolehkan komuni dengan Lidah saat ini? Padahal hal tersebut masih berlaku di Vatikan hingga saat ini. Dalam Tradisi Gereja tentang penerimaan Ekaristi (Komuni), kita menemukan dua cara,langsung ke mulut atau di tangan. Memang, sampai sebelum Konsili Vatikan II, penerimaan Komuni dilakukan langsung ke mulut. Namun pada tahun 1969, Roma mengeluarkan surat instruksi yang memperbolehkan dua cara penerimaan Komuni dalam Ekaristi, di tangan dan di mulut. Dengan memberikan anjuran agar "sedapat mungkin dipertahankan tradisi pemberian Ekaristi langsung ke mulut, walau tidak menutup kemungkinan pemberian ke tangan. Jika itu diputuskan oleh Konferensi para Uskup di tempat yang bersangkutan, asal tetap menjaga penghayatan dan penghormatan yang layak kepada Ekaristi" (Paus Paulus VI. "Memoriale Domini the Instruction on the Manner of Administring Holy Communion. The Congregation for Divine Worship on 29 Mei 1969). Katekismus Gereja Katolik no. 1377 mengatakan, bahwa Kristus hadir dalam Ekaristi "mulai dari saat konsekrasi dan berlangsung selama rupa Ekaristi ada. Di dalam setiap rupa, dan di dalam setiap bagiannya tercakup seluruh Kristus, sehingga pemecahan roti tidak membagi Kristus." Penerimaan Komuni langsung ke mulut dapat menghindari tercecernya serpihan serpihan hosti yang kita percayai mengandung seluruh tubuh Kristus. Maka, jika Komuni diberikan di tangan, perhatian khusus harus diberikan agar tidak ada serpihan hosti yang tercecer. Dan tak kalah penting, adalah tetap dengan hormat menerima Tubuh Kristus dengan sikap batin yang baik. Sebagai anggota Gereja Katolik di Indonesia, kita menghormati keputusan Konferensi para Uskup Indonesia, yang memperbolehkan penerimaan Ekaristi di tangan, walaupun sesungguhnya, kita dapat saja tetap menerima Ekaristi langsung di mulut, seperti yang dianjurkan oleh Bapa Paus. Bahkan pada Peringatan Corpus Christi yang baru lalu, di Vatikan, Bapa Paus Benedictus XVI hanya memberikan Komuni langsung ke mulut pada umat yang menerimanya dengan berlutut. Mari kita simak penjelasannya!!


PENGUMUMAN P ERKAWI N A N P E N GU M U M A N P ERTA M A Bagi Umat yang mengetahui adanya Halangan Nikah Wajib memberitahukan kepada Pastor paroki CHRISTINE AQUARIANI GUNAWAN: lingkungan St. Maria Goretti, Wilayah St. Theresia DKKY, Paroki Katedral, Gereja St. Perawan Maria Diangkat ke Surga Jakarta dan CHRISTIAN BAYUAJI WIJAYA Paroki Grogol-Jakarta Barat P ERKAWI N A N P E N GU M U M A N KE T IGA LIDIA SIRAIT: Paroki Katedral, Gereja St. Perawan Maria Diangkat ke Surga Jakarta dan WILLI ALFONSO SINURAT Paroki Santo Petrus - Medan


PENGUMUMAN JADWAL RUT I N MISA ANAK-ANAK SETIAP BULAN GANJIL DI MINGGU TERAKHIR PUKUL 11.00 WIB MISA PEMBERKATAN IBU HAMIL DAN MENDAMBA ANAK: SETIAP MINGGU PERTAMA, PUKUL 08.30 WIB MISA PEMBERKATAN HARI ULANG TAHUN PERKAWINAN: SETIAP MINGGU TERAKHIR, PUKUL 08.30 WIB MISA PEMBERKATAN HARI ULANG TAHUN LANSIA: SETIAP SABTU TERAKHIR, PUKUL 16.00 WIB PEMBAPTISAN BAYI: SETIAP BULAN GENAP DI HARI MINGGU PERTAMA, PUKUL 13.00 WIB


PENGUMUMAN BINA IMAN ANAK (BIA) INDRIA, USIA 4- 5 TAHUN: SETIAP MINGGU, PUKUL 11.00-12.00 WIB DI RUANG YOSEP (KECUALI MINGGU TERAKHIR DALAM BULAN: LIBUR). BINA IMAN ANAK (BIA) PRATAMA, USIA 6-7 TAHUN: SETIAP MINGGU, PUKUL 11.00-12.00 WIB DI RUANG MARIA (KECUALI MINGGU TERAKHIR DALAM BULAN: LIBUR). BINA IMAN ANAK (BIA) MADYA, USIA 8-9 TAHUN: SETIAP MINGGU, PUKUL 11.00-12.00 WIB DI RUANG FX (KECUALI MINGGU TERAKHIR DALAM BULAN: LIBUR). BINA IMAN REMAJA (BIR), USIA 10-16 TAHUN: SETIAP SABTU; MINGGU KE 2&4, PUKUL 16.00-17.00 WIB. JADWAL RUT I N


LEGIO MARIA PRESIDIUM REGINA ANGELORUM: SETIAP SABTU, PUKUL 15.00-17.00 WIB DI RUANG MATIUS LEGIO MARIA PRESIDIUM RATU SURGA: SETIAP SELASA, PUKUL 16.00-18.00 WIB DI RUANG MATIUS LEGIO MARIA PRESIDIUM RATU PECINTA DAMAI: SETIAP KAMIS, PUKUL 15.00-17.00 WIB DI RUANG MATIUS LEGIO MARIA PRESIDIUM RATU ROSARI: SETIAP MINGGU, PUKUL 16.00-18.00 WIB DI RUANG MATIUS LEGIO MARIA PRESIDIUM PINTU SURGA: SETIAP JUMAT, PUKUL 14.00-16.00 WIB DI RUANG MATIUS DOA KOMUNITAS KERAHIMAN ILAHI (KKI): SETIAP JUMAT PUKUL 17.00-18.00 WIB DI RUANG MATIUS PENGUMUMAN JADWAL RUT I N


INFO GEREJA


INFO GEREJA


KOLEKTE I: BCA 391 300 1245 Gereja Katolik Katedral KOLEKTE II: CIMB 7061 9399 7300 Gereja Katolik Katedral Jakarta KOLEKTE Umat dipersilakan untuk memberikan kolekte melalui transfer atau scan QR code berikut:


FOLLOW & SUBSCRIBE: @katedraljakarta (instagram.com/katedraljakarta) Katedral Jakarta (facebook.com/katedraljakarta) Komsos Katedral Jakarta (youtube.com/komsoskatedraljakarta) @katedraljakarta www.katedraljakarta.or.id PELAYANAN SEKRETARIAT PAROKI Senin-Sabtu : 08.00-20.00 WIB Rabu : lIBUR (TUTUP) Minggu : 08.00-15.00 WIB Nomor telepon : 021-3457746 dan 3519186 WA : 0812-1383-1415 Email : [email protected] SEKRETARIAT M EDIA KO M U N IKAS I PAROKI Kami mengajak Lingkungan/Seksi/Kategorial untuk berbagi cerita dan foto kegiatan melalui email: [email protected] Sertakan dengan keterangan tentang detail kegiatan (tempat, waktu, dll.) Foto yang memenuhi syarat dapat ditampilkan di FB, Instagram atau Warta Paroki mingguan (bukan foto selfie, tidak buram & terlihat jelas jenis kegiatannya) Permohonan UJUD/INTENSI MISA KUDUS dapat diajukan melalui Sekretariat Paroki paling lambat 1 (satu) minggu sebelumnya atau dengan mengakses https://bit.ly/IntensiMisaKatedral. UJUD/INTENSI MISA KUDUS


Click to View FlipBook Version