GEREJA ST PERAWAN MARIA DIANGKAT KE SURGA
PAROKI KATEDRAL JAKARTA
Jl. Katedral No. 7B, Jakarta 10710
T. (021) 3457746 - 3519186
WA: 0812 1383 1415
e-mail: [email protected]
www.katedraljakarta.or.id
facebook/instagram: katedraljakarta
#99 WARTA MINGGUAN
MARET Hari Minggu Prapaskah IV Tahun C
2022 27 Maret 2022
BELAS KASIH ALLAH TANPA BATAS
Oleh: Rm. Bernadus Ch. Triyudo Prastowo, SJ
Halo umat sekalian. Selamat hari Minggu. Ia mengajak si sulung berbagi harapan
Minggu ini kita memasuki Minggu Prapaskah dan sukacita, bukan tinggal dalam
keempat atau disebut juga Minggu Laetare kemuraman dan rasa iri hati.
(minggu bersukacita). Sebutan ini diambil
dari kata pertama antifon pembuka Di titik inilah, perumpamaan ini ingin
(introitus) dalam bahasa Latin: Laetare
Ierusalem (Bersukacitalah Yerusalem).
menggarisbawahi bagaimana Allah itu
Karena nuansa kegembiraan ini ditengah sungguh mau setia menemani perjalanan
Prapaskah, dan bahwa setengah masa setiap orang, dalam kondisinya masing-
puasa sudah dilewati, kesuraman Liturgis masing dan tepat itulah dasar dari sebuah
prapaskah dikurangi sedikit. Karena itu, pertobatan sejati. Pertobatan bukan lagi
dipakai busana Liturgi warna Rose (pink), karena takut dihukum atau untuk
sedikit bunga dan iringan musik. mendapatkan pahala, tetapi karena
pertama-tama, Allah sendiri mau hadir
Pada minggu ini, kita diajak untuk dan mengajak kita untuk memperbaiki diri
memahami belas kasih Allah tanpa batas seperti yang ditunjukkan kepada anak
sebagai dasar dari pertobatan sejati. Allah sulung dan anak bungsu dalam
yang diperkenalkan oleh Yesus bukanlah perumpamaan Bapa yang Murah Hati.
Allah yang senang menghukum atau Kasih Allah itulah yang dapat
menakut-nakuti, tetapi Allah yang menggerakkan kita untuk menjadi
mahamurah dan pengampun, yang selalu perpanjangan tanganNya di dunia ini.
hadir dalam pergulatan manusia. Ia bukan Apakah kita mau membuka hati kita
Allah yang mudah menjudge orang dalam untuk ditemani Allah? Apakah kita juga
pergumulannya. Kita bisa lihat dari sikap mau berlatih mendengarkan dan
bapa dalam perumpaan Injil hari ini untuk si menemani pergulatan seseorang dan
bungsu dan si sulung. bukan mencari-cari kesalahannya?
Ketika ia tahu bahwa si bungsu merasa diri Paus Fransiskus dalam salah satu bulla
tidak pantas, terlunta-lunta, bap aitu lari pernah mengatakan, “Hendaknya kita
menyongsongnya. Ia mengajaknya bercerita menjadi alat belas kasih karena kita telah
dan masuk ke dalam rumah. Ketika si lebih dahulu menerima belas kasih dari
sulung kesal, menggerutu dan tidak terima, Allah. Hendaknya kita murah hati kepada
bapa itu mendengarkan dan mengajak si sesama karena kita tahu bahwa Allah
sulung melihat bahwa adiknya adalah telah menaburkan kebaikan-Nya atas diri
“harta” bagi keluarga, ia yang hilang telah kita dengan kemurahan hati yang luar
kembali dan ditemukan. biasa…” (Paus Fransiskus, Bulla
Pemakluman Yubelium Luar Biasa
Kerahiman Ilahi, Misericordiae Vultus, 14).
IV. GEREJA
1. Arti dan Tujuan Gereja:
Menurut Konsili Vatican II, Gereja
bukan sekadar bangunan atau
tempat doa. Namun, Gereja adalah
umat Allah (persekutuan umat
beriman) yang memiliki martabat
dan perutusan yang sama yaitu
menggambil bagian dalam tugas
imamat, kenabian, dan
penggembalaan Yesus (Tritugas
Yesus).
Tujuan: menjadi tanda dan sarana
keselamatan bagi seluruh umat
manusia -> mewujudkan karya
Allah yang nyata di bumi untuk
pembangunan kerajaan kasih. ->
Arahnya: mewujudkan menjadi
Sakramen Keselamatan.
2. Ciri-ciri Pokok Gereja:
Satu: menunjuk pada satu dasar: kasih
Allah melalui Yesus Kristus dan diperkuat
oleh Roh Kudus (tritunggal mahakudus)
Kudus: menunjuk pada kehendak Allah
untuk menguduskan umat manusia
Katolik: menunjuk pada sifat universal,
terbuka dari keselamatan bagi semua
ciptaan, bukan hanya keselamatan
individual.
Apostolik: menunjuk pada panggilan dan
perutusan dari Para Rasul (sebagai
dasarnya) dan tugas kita untuk
mewartakan kerajaan Allah lewat kata
dan tindakan bagi semua orang.
3. Tugas Pokok Gereja:
Dasar KS
tentang tugas pokok Gereja: Kisah Para Rasul 2: 41-47
Ada 5 Tugas Pokok Gereja yang seringkali disebut juga sebagai
Pancatugas Gereja :
Liturgia: Pengudusan Kerygma: Pewartaan
Liturgia: keterlibatan aktif Keryma: keikutsertaan dalam
dalam perayaan ibadat resmi membawa kabar gembira bahwa
yang dilakukan Yesus kristus Allah menyelamatkan dan
dalam GerejaNya kepada Allah menebus dosa, dengan terlebih
Bapa dahulu mendalaminya berdasar
Bentuk keterlibatan aktif itu injil, memperdalam pokok2
antara lain: ajaran dan tetap setia.
Menjadi petugas liturgi: Bentuknya a.l.:
lektor, prodiakon, organis, Akrab dengan sabda Tuhan
pemazmur, petugas tata dalam KS (membaca dan
laksana, paduan suara, merenungkannya)
penghias altar, petugas Membaca dan mendalami
sakristi, PA/PS. dokumen-dokumen Gereja
Berani utk memimpin ibadat Katolik.
sabda di lingkungan, Aktif dalam kegiatan
memimpin doa bersama katekese lanjutan dan ikut
dalam kelompok, terlibat dalam beberapa
pendalaman iman kegiatan BIA, BIR, OMK,
Ikut aktif dalam perayaan ataupun beberapa seminar
ekaristi dgn menjawab ttg iman dan kegiatan dgn
aklamasi, bernyanyi, agama lain.
menunjukkan sikap liturgi
yang benar (duduk, berdiri,
berlutut)
Mengikuti beberapa kegiatan
kerohanian: rekoleksi, retret,
ziarah, sarasehan Koinonia:
Persaudaraan/Persekutuan
Koinonia: keikutsertaan dalam upaya membangun persaudaraan sebagai
anak-anak terang (pembangunan ke dalam). Tujuannya utk cura anima
(pemeliharaan jiwa2).
Bentuknya a.l.:
Kegiatan-kegiatan rohani bersama: doa, novena,
renungan/pendalaman iman
Kegiatan-kegiatan rekreatif bersama: olahraga bersama, ziarek,
perayaan hari raya/hari pelindung lingkungan, arisan, aneka refreshing
Membangun komunikasi lewat dunia digital yang memudahkan
komunikasi antar anggota
Mengunjungi anggota lingkungan/kelompok yang sakit, saling
membantu Ketika ada anggota yang membutuhkan
Diakonia: Pelayanan
Diakonia: keikutsertaan aktif dalam karya karitatif melalui aneka kegiatan
amal kasih kristiani. Khususnya kepada KLMTD. Tujuannya: membangun
kesadaran dan tanggungjawab akan hidup bersama dan kebaikan bersama
(bonum communae).
Bentuknya antara lain:
Melakukan kegiatan social karitatif (membagi sembako, pengobatan
gratif, menjadi orang tua asuh, dll.)
Memberikan perhatian kepada warga yang sakit, lansia atau
berkekurangan (mengunjungi, mendengarkan, berbagi kisah dan kasih)
Membantu warga masyarakat yang mengalami musibah. Bersama dengan
warga sekitar, aktif dalam beberapa kegiatan kemanusiaan
Martyria: Kesaksian
Martyria (Kesaksian): keikutsertaan menjadi saksi Kr
istus bagi dunia.
Diwujudkan dalam hidup sehari-hari sebagai orang beriman di tempat
kerja maupun di tengah masyarakat, Ketika menjalin relasi dengan umat
agama lain.
Bentuknya antara lain:
Memupuk budaya dialog (dialog kehidupan, dialog karya/sosial, dialog
teologi, dialog tentang pengalaman religius)
Aktif dalam kegiatan RT/RW tempat tinggal
Ikut aktif dan tanggap dalam menyelesaikan persoalan-persoalan
yang dialami masyarakat terdekat (seperti banjir, keamanan,
kerusakan infrastruktur, dsb)
Berani menyatakan pendapat jika ada perlakuan tidak adil dan tidak
jujur
Tidak malu mengakui identitas kekatolikan tanpa mengurbankan
kerukunan, kebersamaan
4. HUBUNGAN IMAM DAN AWAM
Dalam Gereja terdapat dua panggilan hidup yang amat mendasar Ketika orang dibaptis:
1. "imamat umum” yang mengalir dari Sakramen Baptis. Berlaku utk semua awam yang
telah dibaptis. Melalui Sakramen Baptis, dia diikutsertakan juga dalam hidup dan misi
Yesus Kristus, yaitu melalui imamat umum (Ing: common priesthood; bdk 1 Ptr 2:5.9; LG
10; SC 14; AA 3; KGK 1268).
Dengan imamat umum, kaum awam juga dipanggil menjalankan fungsi imami, yaitu
membawa persembahan umat kepada Allah dan menguduskan hidup dunia ini (LG
34; KGK 901) Keseluruhan hidup umat bisa dipersembahkan kepada Tuhan, termasuk
“hidup mereka selaku suami istri dan dalam keluarga,” bahkan segala ”beban hidup
bila ditanggung dengan sabar.” Syarat yang terpenting ialah semua kegiatan hidup
sehari-hari itu “dijalankan dalam Roh”, dihidupi menurut Roh (Rom 8:1-17). Tanpa
butir ini, maka semua aspek kehidupan itu tidak akan menjadi kurban rohani. Inilah
kurban rohani yang dipersembahkan umat ketika menghadiri perayaan Ekaristi.
2. “imamat pelayanan” yang diterima oleh kaum tertahbis. Melalui Sakramen Tahbisan,
seseorang disaturagakan dengan Yesus Kristus sebagai Kepala dan Gembala Gereja dan
menerima imamat pelayanan (Ing: ministerial priesthood) dan ”kuasa suci” (Latin:
potestas sacra). Orang yang ditahbiskan menjalankan fungsi imamat sebagai Kepala,
Gembala, dan Mempelai.
Sebagai mempelai, ia “dikaruniai” Kuasa suci yang memampukan merayakan Ekaristi.
Sebagai Kepala dan Gembala, imam tertahbis memiliki tugas pastoral
memberdayakan imamat umum kaum awam. Pengajaran dan peneguhan dari para
imam tertahbis sangat dibutuhkan umat.
Memiliki dasar sama: pelayanan dalam perutusan. Perbedaan: hakikat tanggung jawabnya.
Kedua imamat itu tidak berlawanan. Keduanya mewujudkan imamat Yesus Kristus yang
satu dan sama, tapi dengan cara yang berbeda (LG 10). Dengan kata lain, Dalam
pelayanan, imamat umum dan imamat pelayanan saling melengkapi (hubungan kemitraan)
sehingga menghasilkan buah.
PENGUMUMAN
PENGUMUMAN PERKAWINAN
PERTAMA :
1.Febryanus Ryan Tedja Atmadja, Paroki Katedral-Wilayah SPMB Ratu Rosari,
Lingkungan SPMB Perantara Rahmat & Agnes Gratia De Vina Hungan, Paroki
Cilegon, Serang.
2.Yohanes Berchmans Bagas Pratama, Paroki Katedral-Wilayah St. Petrus,
Lingkungan St. Yohanes & Verawati Veronica Sianturi, Paroki St. Kristoforus,
Grogol.
3.Birgitta Nini Rosana, Paroki Katedral-Wilayah Sta. Anna, Lingkungan Sta.
Elizabeth & Charlie, Jakarta Pusat.
KEDUA :
1.Tommy Chandra Rominto, Paroki Katedral-Wilayah Theresia dari Kanak-
kanak Yesus, Lingkungan St. Gabriel Possenti & Anggreny, Jakarta Barat.
JADWAL RUTIN
BERKAT IBU HAMIL: MINGGU KE-1, Pk 09.00
BERKAT ULANG TAHUN PERKAWINAN: MINGGU TERAKHIR, Pk 09.00
INFO GEREJA
INFO MISA
KOLEKTE
Umat diperkenankan memberikan kolekte
melalui transfer atau scan QR code berikut:
Kolekte I:
BCA 391 300 1245
Gereja Katolik Katedral
Kolekte II:
CIMB 7061 9399 7300
Gereja Katolik Katedral Jakarta
SEKRETARIAT
PELAYANAN SEKRETARIAT PAROKI (UPDATE 15 JAN 2022)
Senin - Sabtu: 08.00 - 20.00, RABU libur
Minggu: 08.00 - 15.00
Pelayanan tatap muka terbatas dan mengikuti protokol.
Nomor telepon: 021-3457746 dan 3519186
WA: 0812-1383-1415
E-mail: [email protected]
Permohonan UJUD MISA dapat diajukan melalui Sekretariat
Paroki paling lambat 1 (satu) minggu sebelumnya.
MEDIA KOMUNIKASI PAROKI
FOLLOW & SUBSCRIBE:
@katedraljakarta
(instagram.com/katedraljakarta)
Katedral Jakarta
(facebook.com/katedraljakarta)
Komsos Katedral Jakarta
(youtube.com/komsoskatedraljakarta)
@katedraljakarta
www.katedraljakarta.or.id
Kami mengajak Lingkungan/Seksi/Kategorial untuk berbagi cerita dan foto kegiatan lewat
e-mail: [email protected]
Sertakan dengan keterangan tentang kegiatan (tempat, waktu, dll).
Foto yang memenuhi syarat dapat ditampilkan di FB, Instagram atau warta mingguan (bukan
foto selfie, tidak buram & terlihat jelas jenis kegiatannya).