20220313 Warta Mingguan Paroki Katedral #97

GEREJA ST PERAWAN MARIA DIANGKAT KE SURGA
PAROKI KATEDRAL JAKARTA

Jl. Katedral No. 7B, Jakarta 10710
T. (021) 3457746 - 3519186
WA: 0812 1383 1415

e-mail: [email protected]
www.katedraljakarta.or.id

facebook/instagram: katedraljakarta

#97 WARTA MINGGUAN
MARET Hari Minggu Prapaskah II Tahun C
2022 13 Maret 2022

MEMBUKA DIRI DAN MENDENGARKAN SABDANYA

Oleh: Rm. Bernadus Ch. Triyudo Prastowo, SJ

Halo umat sekalian, semoga semua dalam Di tengah godaan, Ia tetap berusaha dan
kondisi baik dan sehat. Pada Minggu ini kita
sudah memasuki masa Prapaskah II. Masa tidak mengeluh. Melalui kisah ini, Allah
Prapaskah selalu mengingatkan kita untuk
memperbaiki relasi dengan diri sendiri, mengajarkan kepada kita untuk mau
sesama dan Allah. Dan bersyukur pada
minggu ini kita diingatkan lewat bacaan- menyediakan waktu membuka diri dan
bacaan, kita diajak untuk berlatih membuka
diri dan mendengarkan.
mendengarkan sabdaNya, sehingga

Di tengah dunia ini, kita tidak bisa lepas dari keputusan yang kita ambil pun dapat selaras
persoalan, entah besar atau kecil. Namun,
dalam menghadapi persoalan hidup, dengan kehendakNya.
seringkali kita hanya bergantung pada
kemampuan diri sendiri, padahal diri kita Begitu pula yang ingin ditunjukkan oleh
pun memiliki keterbatasan. Ego dan bacaan Injil Luk 9:28b-36. Dalam Injil Lukas
kesombongan kerap kali menjadikan diri kita disebutkan tujuan Yesus naik ke gunung ialah
menutup diri pada tanda-tanda yang untuk berdoa. Yesus mengomunikasikan
menyertai. Karena kesombongan itu, lambat segala sesuatunya kepada yang mengutus
laun kita lupa bahwa Allah tetap Dia. Dalam doa, Ia mendengarkan dan
mendampingi peziarahan setiap manusia. terbuka. Dan di situlah kemuliaan terjadi.
Mendengarkan adalah kata kunci dalam
Pengalaman bapa Abraham sebagai bapa bacaan-bacaan hari ini.
umat beriman bisa menjadi contoh
bagaimana Allah terus menuntun dan Apakah kita bisa tetap membuka diri
bagaimana ketika Abraham terbuka dengan
mau mendengarkan sabdaNya, Allah mendengarkan dia yang memang bisa
menunjukkan jalan (Kej 15:5-12.17-18).
Abram menyediakan diri untuk dimengerti dengan macam-macam cara oleh
mendengarkan Sabda Allah –meninggalkan
tanah air dan pergi ke tempat yang tidak Ia banyak orang, termasuk kita sendiri?. Masa
kenal, tanpa bekal kecuali sabda Allah (ia
yakin walau belum mengerti sepenuhnya). Prapaskah adalah masa untuk memahami
Abram percaya dengan hati: Ia memegang
janji Tuhan itu dan terus berjalan walaupun Yesus lewat jalan yang dilaluinya sendiri:
banyak terpaan/godaan/gangguan.
jalan yang membangun kembali

kemanusiaan di hadapan Tuhan. Dalam

perjalanan ini secercah tanda kebesarannya

tampak, juga bagi kita yang masih di sini.

Seperti ketiga murid itu, kita juga boleh

“diam dulu” untuk mengendapkan

pengalaman sebelum berbicara mengenai

siapa dia kepada banyak orang nanti. Masa

Prapaskah ini masa yang dikhususkan agar

kita makin akrab dengan dia yang kita

dengarkan itu. Mari kita terus berlatih

mendengarkan. AMDG (Ad Maiorem Dei

Gloriam).

KITAB SUCI, TRADISI SUCI, DAN MAGISTERIUM SEBAGAI PILAR IMAN

1. Tentang Tradisi Suci

a. Arti/Makna Tradisi Suci b. Contoh-Contoh Tradisi Suci:
Tradisi suci adalah pengalaman iman para Pengalaman iman secara lisan
rasul bersama Yesus yang lalu disalurkan para Rasul yang berjumpa
seutuhnya pada para pengganti mereka, dengan Yesus
agar pada pewartaannya, mereka Kitab Suci sebagai Tradisi Suci
memelihara, mengungkapkan dan Tertulis
menyebarkannya dengan setia. Dogma yang diajarkan Gereja
Dalam Katolik dikenal ada: Tradisi (dengan Katolik melalui Konsili- konsili
T besar) dan tradisi (dengan t kecil). (cth: KEESAAN DAN KE-
TRITUNGGAL-AN ALLAH, dan
Tradisi Suci dengan T besar lebih luas seluruh pengakuan iman
cakupannya karena menyangkut dalam Credo/Aku Percaya);
pengalaman iman para Rasul dengan Dogma yang diajarkan oleh
Yesus dan tidak bisa diubah-ubah Bapa Paus, selaku penerus
begitu saja. Misal: materia sakramen- Rasul Petrus, dan yang juga
sakramen, termasuk yang tertulis diajarkan oleh para uskup
yaitu KS atau dogma/doktrin. dalam kesatuan dengan Bapa
Tradisi dengan t kecil lebih kepada Paus (cth: Maria immaculata,
kebiasaan-kebiasaan Gereja yang Assumption of Mary)
manusiawi, dan karenanya bisa Sakramen-sakramen
diganti dengan kebiasaan lain yang
sesuai dengan zaman. Misal:
Penggunaan organ dalam ibadat,
penggunaan lonceng dsb.

2. Tentang Kitab Suci

a. Perspektif Gereja Katolik tentang Kitab Suci
KS bukan buku sejarah atau kitab yang turun langsung dari surga, tetapi
ungkapan/refleksi iman dari para penulis terhadap peristiwa Allah yang
menyelamatkan umatNya. Maka, KS berisi tentang wahyu Allah dan
tanggapan atasnya.
Karena ini adalah ungkapan iman, maka dalam membaca kitab suci, kita
perlu tahu makna yang terkandung di dalam teks, berdasarkan konteks
itu ditulis dan teksnya (perikop lengkap, bukan sepenggal), serta
menatapkannya pada realita sekarang.
Kebenaran KS ada pada makna (esensi) dari tulisan.

KITAB SUCI, TRADISI SUCI, DAN MAGISTERIUM SEBAGAI PILAR IMAN

b. Dua bagian besar Kitab Suci Katolik: Perjanjian lama (PL) dan Perjanjian Baru
(PB).

Disebut PL sebab berisikan perjanjian-perjanjian yang diadakan oleh Allah
dengan insan, sebelum Yesus tampil. disebut PB karena berisikan perjanjian
terakhir yang diadakan oleh Allah lewat Yesus Kristus sendiri. Isi dari PB
menggenapi/memperjelas apa yang ditulis dalam PL. Jadi, PB tidak
menggantikan PL.
Jumlah total goresan pena yang diterima sang Gereja Katolik pada Alkitab
ada 73 tulisan :

46 tulisan PL yang terdiri dari 39 kitab protokanonik serta 7 buku
deuterokanonika.
27 tulisan PB yang terdiri asal Injil, Kisah Para Rasul, Surat serta buku
Wahyu.
Proses buat memilih tulisan mana yang mampu masuk pada Alkitab diklaim
“Kanonisasi Alkitab”. istilah “Kanon” asal dari Bahasa Yunan qane (batang
gelagah atau tongkat pengukur) atau mampu diterjemahkan menjadi
pedoman/adat. Maka kanon alkitab berarti daftar resmi buku-buku yang
diakui menjadi Sabda Allah.

c. Tempat Alkitab dalam Hidup Gereja

Alkitab bagi Gereja menjadi pedoman iman, santapan kehidupan Gereja.
Sebagai pedoman iman, Alkitab berisi “hukum dan kaidah tertinggi dari iman
Gereja”. Dalam liturgi, Liturgi Sabda (Pembacaan KS dan Permenungannya)
mendapatkan tempat utama utk mempersiapkan Liturgi Ekaristi.
Sebagai santapan kehidupan, ia berperan untuk menumbuhkan,
mengembangkan dan memperbarui terus-menerus iman Gereja. Dei Verbum
(DV) 26, Ad Gentes (AG) 15 dan 21 mengungkapkan perkembangan Gereja
tergantung pada penghayatan sabda Allah.

Maka, sudah semestinya, setiap anggota Gereja akrab dengan Alkitab (KS), yakni
mau mendengar, membaca dan merenungkannya sebagai kebiasaan (habitus).
“Barangsiapa tidak mengenal Kitab Suci, ia juga tidak akan mengenal Kristus.” (St.
Hieronimus)

KITAB SUCI, TRADISI SUCI, DAN MAGISTERIUM SEBAGAI PILAR IMAN

3. Tentang Magisterium

Magisterium adalah wewenang mengajar Gereja, yang terdiri dari Bapa Paus
(sebagai pengganti Rasul Petrus) dan para uskup (sebagai pengganti para rasul)
dalam persekutuan dengannya, yang diberikan karisma dalam hal pengajaran
mengenai iman dan moral.

a.Sifat infalibilitas (tak dapat salah) ini tidak berlaku dalam segala hal, namun
hanya dalam hal iman dan moral, yaitu pada saat mereka mengajarkan
dengan tindakan definitif, seperti yang tercantum dalam Dogma dan Doktrin
resmi Gereja Katolik.

Selain itu, Magisterium memiliki wewenang untuk menafsirkan Alkitab secara
gerejawi dan membagikannya ke umat. Imam membantu Magisterium untuk
melanjutkannya ke umat.
Dasar KS: 2 Ptr 1:20-21; 3:16.

4. Hubungan Tradisi Suci-Kitab Suci-Magisterium

Tradisi Suci mengungkap pengalaman iman -> direfleksikan dalam KS ->
dilanjutkan dengan pewartaan (lisan dan tertulis) oleh para rasul -> diajarkan dan
diuptodate oleh para pengganti para rasul (magisterium Gereja).

a.Oleh karena itu Alkitab harus ditafsirkan dalam konteks dan dalam kesatuan
dengan Tradisi. Sulit membayangkan penafsiran Alkitab lepas dari Tradisi, sebab
sebelum Alkitab ditulis, Sabda Allah itu sudah lebih dahulu dihayati dalam
Tradisi.

b.Sebaliknya, karena penulisan Alkitab itu ada di bawah pengaruh Roh Kudus
sendiri, maka Tradisi yang dihayati Gereja di segala zaman itu harus dikontrol
dalam terang Alkitab. Pengontrolan ini ada dalam wilayah Magisterium Gereja.

Maka, dalam menafsirkan Tradisi & Alkitab, wewenang (otoritas) untuk mengajar
soal-soal iman dan moral (magisterium) ada di tangan para uskup sebagai pewaris
sah para rasul dengan Paus sebagai pemimpin, yakni pengganti Petrus. mengapa?
sebab dalam 2Pet 3:15-16 diingatkan bahwa Alkitab sangat sulit untuk dimengerti
sehingga butuh wewenang khusus untuk menafsirkannya dan wewenang itu ada d
itangan Gereja yang sudah diberi wewenang oleh Yesus sendiri.

PENGUMUMAN

PENGUMUMAN PERKAWINAN

KEDUA:
1.Vinsensius Terrer Sauliam Budianto, Paroki Katedral-Wilayah St. Antonius
Padua, Lingkungan St. Bernadinus dari Sienna & Noval Rianti Salim,
Pontianak.

JADWAL RUTIN

BERKAT IBU HAMIL: MINGGU KE-1, Pk 09.00
BERKAT ULANG TAHUN PERKAWINAN: MINGGU TERAKHIR, Pk 09.00

INFO GEREJA

INFO GEREJA

INFO MISA

KOLEKTE

Umat diperkenankan memberikan kolekte
melalui transfer atau scan QR code berikut:

Kolekte I:
BCA 391 300 1245
Gereja Katolik Katedral

Kolekte II:
CIMB 7061 9399 7300
Gereja Katolik Katedral Jakarta

SEKRETARIAT

PELAYANAN SEKRETARIAT PAROKI (UPDATE 15 JAN 2022)

Senin - Sabtu: 08.00 - 20.00, RABU libur
Minggu: 08.00 - 15.00

Pelayanan tatap muka terbatas dan mengikuti protokol.
Nomor telepon: 021-3457746 dan 3519186
WA: 0812-1383-1415
E-mail: [email protected]

Permohonan UJUD MISA dapat diajukan melalui Sekretariat
Paroki paling lambat 1 (satu) minggu sebelumnya.

MEDIA KOMUNIKASI PAROKI

FOLLOW & SUBSCRIBE:
@katedraljakarta

(instagram.com/katedraljakarta)

Katedral Jakarta
(facebook.com/katedraljakarta)

Komsos Katedral Jakarta
(youtube.com/komsoskatedraljakarta)

@katedraljakarta

www.katedraljakarta.or.id

Kami mengajak Lingkungan/Seksi/Kategorial untuk berbagi cerita dan foto kegiatan lewat
e-mail: [email protected]
Sertakan dengan keterangan tentang kegiatan (tempat, waktu, dll).
Foto yang memenuhi syarat dapat ditampilkan di FB, Instagram atau warta mingguan (bukan
foto selfie, tidak buram & terlihat jelas jenis kegiatannya).