DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT SMK NEGERI 1 CILAKU - CIANJUR JL. Raya Cibeber Km.7 Kubangsari Tlp. menurut /Fax. (0263) 284729 Cianjur 43285 BEST PRACTICES CALON GURU PENGGERAK PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN P5BK KEBEKERJAAN KUNJUNGAN INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN DISUSUN OLEH : SINTA MARIAM, S.Pd Disusun untuk pelengkap dokumen portofolio tugas aksi nyata modul 1.4 Pendidikan Calon Guru Penggerak Angkatan ke-6 Kabupaten Cianjur 2023
Best Practices Sinta Mariam, S.Pd – CGP Angkatan 6 Kabupaten Cianjur 1 PARA PIHAK YANG BERPERAN PENTING DALAM BEST PRACTICES CALON GURU PENGGERAK
2 PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SENDIRI Naskah laporan pengalaman terbaik (best practices) : Judul : PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN KEBEKERJAAN KUNJUNGAN INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN Penulis : SINTA MARIAM, S.Pd Sekolah : SMKN 1 CILAKU - CIANJUR Jabatan : Guru Mata Pelajaran (MATEMATIKA) Alamat Sekolah : JL. Raya Cibeber Km.7 Kubangsari Kabupaten : CIANJUR Provinsi : JAWA BARAT Benar-benar merupakan karya asli saya dan bukan plagiasi hasil karya orang lain. Adapun kutipan dari kajian pustaka yang saya tuliskan dalam naskah best practice ini, saya sertakan judul buku referensi, nama penulis, dan tahun terbit. Apabila di kemudian hari terbukti karya ini plagiasi, saya bersedia menerima konsekuensi yang akan diberikan. Pengajar Praktik LARAS OCTAWA ZIMBALIST, S.Pd Cianjur, Maret 2023 Penulis Sinta Mariam, S,Pd NIP: 19850503 202221 2 017 Mengetahui, Atasan Langsung Kepala Sekolah SMKN 1 CILAKU Dra. RUSMINI, M.MPd NIP. 19680102 200501 2 006 BIOGRAFI PENULIS Materai 10.000
3 PROFIL PENULIS Assalammualaikum Wr.Wb SALAM BAHAGIA DAN SALAM GURU PENGGERAK ☺ ☺☺!!! Alhamdulillah segala puja dan puji serta ucap syukur hanya kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan petunjuk-Nya sehingga saya dapat lolos menjadi bagian dari calon guru penggerak angkatan ke – 6 kabupaten cianjur , sampai hari ini di hari Jumat, 31 Maret 2023 tak terasa perjalanan proses pendidikan guru penggerak yang telah saya lalui kurang lebih menuju di 8 bulan lamanya mengikuti semua kegiatan dalam bentuk pembelajaran modul yang berada di LMS (Learning Management Sistem) Calon Guru Penggerak yang didampingi oleh fasilitator Bapak Sunarli, S.Pd dan pendamping guru penggerak Ibu Laras Octawa Zimbalist, S.Pd. Perkenalkan nama saya adalah SINTA MARIAM, S.Pd (CGP angkatan ke-6 Kab. Canjur). Saya dilahirkan di Cianjur pada tanggal 03 Mei 1985. Saat ini saya bekerja di SMKN 1 CILAKU – CIANJUR yang beralamat di JL. Raya Cibeber Km.7 Kubangsari Kec. Cilaku Kab. Cianjur dan mengajar mata pelajaran MATEMATIKA. Pengalaman saya di dunia pendidikan dimulai dari tahun 2005 s.d 2015 mengajar di salah satu sekolah kejuruan negeri yang dahulu masih bernama SMEA Negeri 2 Cianjur (saat ini menjadi SMKN 1 Cianjur). Lalu pada tahun 2006 sampai pada hari ini di tahun 2023 saya bertugas mengajar di STM N 1 Cianjur (saat ini menjadi SMKN 1 Cilaku-Cianjur). No WA : 0857-2061-5353 Moto hidup yang selalu menguatkan dalam proses menjalani setiap fase dalam kehidupan saya adalah “Jangan hidup di masa lalu... Inilah dirimu sekarang, lakukan yang terbaik di setiap detik kehidupanmu, dan bermanfaatlah untuk orang banyak”. Cerita tentang motivasi mengikuti program CGP : Seperti yang ALLAH SWT terangkan dalam firman-NYA, yang artinya: “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. ALLAH SWT Maha Mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”. ( Qs. Al-Baqarah :216) Yang saya maknai dari ayat di atas adalah tidak ada yang terjadi tanpa sengaja, tak ada yang terjadi tanpa rencana ALLAH SWT, dan tak ada istilah kebetulan. Pengalaman saya yang terlalu keras pada diri sendiri dan berakhir merasa tertekan karena ingin berbuat banyak hal positif di tempat kerja/di lingkungan saya berada terutama untuk pembelajaran peserta didik, seolah-olah langkah saya tidak disetujui beberapa kalangan hingga setiap hal yang dilakukan selalu dianggap sebelah mata. Dari semua hal itu, saya pun berpikir untuk “melebarkan sayap saya di luar”, saya yakin saya akan mendapatkan dan bertemu dengan orang-orang yang memiliki pola pikir dan tujuan positif tentang pendidikan, saya sangat semangat untuk mendapatkan ilmu serta wawasan yag jauh lebih baik lagi. Dan Puji Syukur ,
4 ALLAH SWT gerakkan hati dan tangan saya untuk membuka aplikasi SIMPKB dan disanalah saya membuka notifikasi tentang guru penggerak. Tangan saya pun , digerakkan dengan ijinNYA untuk mengisi tiap-tiap essay yang ada dalam SIMPKB saat itu. Hingga beberapa bulan berlalu, saya pun mendapat kabar dari rekan kerja saya bahwasanya saya lulus masuk seleksi tahapan 1, lanjut ke seleksi 2 dan sampai seleksi 3 ... Hingga saya semakin meyakini bahwa segala hal apapun jika sudah ditakdirkan bersama, maka saya takkan bisa lari darinya. Begitupun sebaliknya jika sesuatu itu ditakdirkan menjauh dari saya, maka ia pun takkan pernah mendatangiku. Begitu luar biasanya segala ketetapan yang ALLAH SWT rencanakan untuk saya, semoga setelah melalui proses PGP Angkatan 6 ini pun saya selalu dapat memberikan hal-hal baik dan positif untuk orang- orang di sekitar saya Aamiin ... Aamiin YRA. Wassalammualaikum Wr.Wb
5 PRAKATA Assalammualaikum Wr.Wb SALAM GURU PENGGERAK !!! Alhamdulillah segala puja dan puji serta ucap syukur hanya kepada ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan sebuah karya tulis ini dengan tema yang diangkat dari konsep profil pelajar pancasila dengan PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA dalam tema KEBEKERJAAN dan sub tema BEKALI DIRI KUNJUNGAN INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN. Karya tulis ini disusun untuk dapat dijadikan bahan pelengkap dokumen portofolio tugas modul 1.4 di LMS (Learning Management Sistem) Calon Guru Penggerak. Selama pendidikan dan pelatihan calon guru penggerak, peserta diberikan tugas melalui LMS (Learning Management Sistem) yaitu sesuai alur belajar “MERRDEKA” (mulai dari diri, eksplorasi konsep, ruang kolaborasi, refleksi terbimbing, demonstrasi kontekstual, elaborasi konsep, koneksi antar materi, aksi nyata). Aksi nyata yang telah dilaksanakan pada modul 1.4 yaitu melaksanakan kesepakatan sekolah dalam program “Kunjungan Industri Siswa Jurusan Teknik Mesin SMKN 1 Cilaku-Cianjur” Tujuan perusahaan yang dikunjungi pada tanggal 30 januari 2023 lalu adalah: 1. PT. MITSUBISHI ELECTRIC AUTOMOTIVE INDONESIA 2. PT. INTI PRESS PANTIJA INDUSTRI (IPPI) 3. PT. MESIN ISUZU INDONESIA (MII) Menurut Filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara mengenai tujuan pendidikan itu sendiri adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Dalam proses “menuntun” anak, seorang pendidik yaitu sebagai pamong/pendamping diberi kebebasan dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang pendidik dapat memberikan “tuntunan” agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar dan mencapai tujuan belajar. Ki Hadjar Dewantara menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan “sifat” dan “bentuk” lingkungan dimana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan “isi” dan “irama”. Pendidik merupakan salah satu aset penting dalam mencapai tujuan pendidikan, sosok yang menuntun dalam mendorong tercapainya ekosisitem pendidikan yang aman, nyaman, dan memotivasi sehingga membuat murid dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodrat
6 alam dan zaman. Pembiasaan positif akan menjadi budaya sekolah, dimana penanaman karakter dan pembiasaan yang kuat melalui penanaman budaya positif di sekolah menjadi sangat krusial. Walaupun pada dasarnya, secara umum semua warga sekolah sudah memiliki nilai-nilai positif sebagai warisan dari nilai-nilai yang sudah mendarah daging. Lingkungan keluarga sebagai pendidikan utama dalam pembentukan budi pekerti dan karakter, namun nyatanya pendidik perlu menerapkan kembali pembiasaan-pembiasaan baik tersebut di lingkungan sekolah sebagai langkah nyata membentuk budaya yang positif sebagai penguat pondasi karakter dari pendampingan orang tua di rumah. Kegiatan pembelajaran, khususnya di tingkat SMK merupakan kegiatan yang kompleks, mulai dari belajar secara umum (kognitif), afektif, psikomotor, produktif dan sosial bahkan ke dunia usaha/ dunia industri. Untuk mengembangkan dan melatih aspek-aspek tersebut, saya sebagai seorang guru sangat perlu mendesain suatu pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pendidikan Indonesia. Salah satu hal yang dapat dilakukan yakni membentuk kesepakatan kelas dan juga kesepakatan sekolah yang tertuang di dalam program-program jurusan teknik mesin SMKN 1 Cilaku, salah satunya mengadakan kegiatan kunjungan industri untuk mewujudkan visi sekolah yang sebelumnya telah disepakati bersama, yaitu “Menghasilkan tamatan yang memiliki kompetensi standar industri 4.0, cerdas, inovatif, dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila pada tahun 2025”. Kesepakatan sekolah merupakan suatu hal yang disepakati bersama baik guru dengan guru , guru dengan siswa, guru dengan orang tua, maupun antar teman dalam lingkungan tempat belajar dalam ekosistem sekolah SMKN 1 CILAKU. Kesepakatan sekolah yang telah dibentuk akan diyakini menjadi keyakinan sekolah sebagai dasar dan alur bertindak dalam proses belajar mengajar baik di dalam kelas maupun diluar kelas. Persetujuan akan keyakinan sekolah akan dapat mewujudkan suasana belajar yang nyaman, aman, memotivasi dan memberikan pengalaman positif bagi para peserta didik. Cianjur, Maret 2023 Penulis Sinta Mariam, S.Pd
7 DAFTAR ISI Para Pihak yang berperang Penting dalam Best Practice Calon Guru Penggerak…………………………………… 1 Pernyataan Keaslian Karya Sendiri…………………………………….. 2 Profil Penulis…………………………………………………………… 3 Prakata………………………………………………………………….. 5 Daftar Isi………………………………………………………………… 7 BAB 1 Pendahuluan…………………………………………………… 8 A. Latar Belakang………………………………………………... 8 B. Tujuan Program………………………………………………. 11 C. Tolak Ukur……………………………………………………. 12 D. Dukungan yang dibutuhkan…………………………………... 13 BAB 2 Struktur Program dan Mitra………………………………… 14 A. Linimasa Tindakan…………………………………………… 14 B. Media Pembelajaran.P5BK…………………………………… 17 C. Sasaran Kegiatan Pelaksanaan Aksi Nyata…………………… 26 D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan……………………………… 27 E. Pihak yang terlibat dalam kegiatan…………………………... 27 F. Anggaran Pembiayaan………………………………………… 27 BAB 3 Pernyataan Tentang Kapasitas yang dimiliki Kelas/Sekolah . 29 A. Persiapan ……………………………………………………… 29 B. Langkah nyata yang dilakukan……………………………….. 32 1. Kondisi Awal ………………………………………………. 32 2. Proses yang dilakukan ……………………………………… 35 3. Hasil Akhir………………………………………………….. 35 C. Kendala yang dihadapi dan upaya mengatasinya………………. 36 BAB IV Rencana Evaluasi……………………………………………… 37 A. Kesimpulan………………………………………………………. 37 B. Refleksi dalam pengambilan keputusan…………………………. 37 C. Saran……………………………………………………………... 38 DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 39 LAMPIRAN……………………………………………………………… 41
8 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sekolah seyogyanya berusaha menciptakan iklim pendidikan yang mampu membiasakan setiap warganya, khususnya peserta didik melakukan budaya atau kebiasaan yang positif. Di dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 disebutkan tentang tujuan pendidikan yakni mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis juga bertanggung jawab. Pendidikan merupakan salah satu pondasi dalam kemajuan bangsa, semakin baik kualitas pendidikan yang diselenggarakan oleh suatu bangsa, maka akan diikuti dengan semakin baiknya kualitas bangsa tersebut. Indonesia adalah bangsa yang sangat mengutamakan pendidikan, karena pendidikan memiliki peranan yang sangat penting terhadap terwujudnya peradaban bangsa yang bermartabat dan berkarakter (PGP modul 1.4). Di ruang lingkup pekerjaan saya sebagai seorang guru dan sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu mengidentifikasi dan memanfaatkan segala sumber daya yang ada di dalam kelas, bengkel dan ruangan lainnya yang terdapat di sekolah. Semua potensi yang ada di kelas maupun lingkungan sekolah bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan bisa dipakai untuk mendukung saat merencanakan sebuah program yang berdampak positif bagi perkembangan murid, untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas maupun dilingkungan sekolah lainnya , meningkatkan minat belajar, menjadikan siswa senang dan bahagia belajar atau mewujudkan perkembangan skil dan well-being siswa (PGP modul 3.2). Pendidikan yang berpihak pada murid akan menjadikan peserta didik berani mengaktualisasikan segala potensi dirinya secara bebas tanpa ada rasa takut dan cemas. Menyampaikan segala keluh kesahnya kepada pendidik sehingga mereka dapat menyelesaikan segala problematika dan mendapatkan solusi terbaik untuk kemajuan dirinya. Perhatian sekolah terhadap kualitas pembelajaran yang dilakukan peserta didik akan menjadikan timbulnya perubahan besar pada kemajuan peserta didik. Penumbuhan budaya-budaya positif di sekolah tentu saja pendidik memiliki peran penting di dalamnya. Karena pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang
9 ada pada anak-anak, jadi tugas saya ssebagai pendidik hanyalah mendampingi, mengarahkan peserta didik untuk mengembangkan kekuatan yang ada dalam hidup batin dan hidup lahir mereka. Pendidik tidak bisa memaksakan tumbuh kembangnya kodrat yang ada pada anak karena itu di luar kemampuan saya sebagai pendidik. Pelajar dengan profil Pelajar Pancasila mengartikan pelajar yang terbentuk oleh budaya positif sepanjang hayat, kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila dengan keenam dimensi pembentuknya antara lain: 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; 2) Mandiri; 3) Bergotong-royong; 4) Berkebinekaan global; 5) Bernalar kritis; 6) Kreatif. Keenam dimensi ini perlu dilihat sebagai satu buah kesatuan yang tidak terpisahkan. Apabila satu dimensi ditiadakan, maka profil ini akan menjadi tidak bermakna. SMKN 1 Cilaku merupakan salah satu SMK Pusat Keunggulan (PK) di daerah kabupaten Cianjur di bawah Kantor Cabang Dinas VI Provinsi Jawa Barat, yang dipercaya mampu menjalankan program miniatur dunia usaha dan dunia industri atau
10 disebut juga Teaching Factory (TeFa) kepada warga satuan pendidikan, khususnya peserta didik. Dengan harapan bahwa Peserta didik akan terbiasa mampu menjalankan dunia usaha dan industri sejak di bangku sekolah. Teaching Factory memberikan kebermanfaatan yang luas bagi satuan pendidikan dan sektor industry dan manfaat yang dirasakan peserta didik ialah meningkatnya keterampilan dan kemampuan mereka yang relevan dengan dunia kerja. Sedangkan bagi sekolah, keberadaan TeFa menjadi nilai tambah karena meningkatkan kualitas sarana dan prasana serta pelatihan guru. Adapun manfaat yang dirasakan mitra industri dengan penerapan TeFa di satuan pendidikan yaitu membantu mereka mendapatkan SDM yang kompeten di masa depan dan sesuai dengan kebutuhan industry (PGP mod 3.2) Maka dari itu, suatu kesempatan besar untuk membangun sinergitas bersama Dunia Kerja dalam mengembangkan kurikulum dan pembelajaran berbasis Industri, akan memperkuat kompetensi keterampilan non teknis (soft skills) dan Keterampilan teknis (hard skills) peserta didik yang sesuai dengan kebutuhan Dunia Kerja, dapat mengembangkan karakter yang sesuai dengan nilai dan profil pelajar Pancasila, dapat pula membangun citra baru SMKN 1 Cilaku dengan mengembangkan proses pembelajaran abad 21 yang berkualitas sehingga dapat menjadi sekolah penggerak bagi pengembangan SMK lainnya sesuai dengan kebutuhan Dunia Kerja, serta semakin memperkuat kualitas kompetensi Sumber Daya Manusia SMKN 1 Cilaku yang profesional di bidangnya. Meningkatnya kualitas Mutu Layanan tata Kelola pendidikan SMKN 1 Cilaku dengan manajemen berbasis sekolah, sesuai bidang keahlian yang dikembangkan menjadi Pusat Keunggulan, terutama bidang Teknik Pemesinan serta semakin Meningkat pula kualitas Sarana Prasarana pendidikan di SMKN 1 Cilaku sesuai dengan standar kebutuhan kompetensi keahlian dan standar Dunia Kerja, sehingga menjadi Pusat Keunggulan yang lebih berkualitas dan berdaya saing. Saya sebagai calon guru penggerak angkatan 6 kabupaten Cianjur yang mengampu pelajaran matematika (guru adaptif/guru umum) akan berkolaborasi dengan guru-guru produktif Jurusan teknik mesin dan guru P5BK di SMKN 1 Cilaku untuk dapat bersinergi menciptakan well being ekosistem belajar - Pendididkan di dalam maupun di luar sekolah dalam mencapai atau mewujudkan visi misi sekolah dengan mensukseskan program kerja jurusan teknik mesin yaitu PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN KEBEKERJAAN KUNJUNGAN INDUSTRI JURUSAN TEKNIK MESIN ke tiga perusahaan besar yang ada di Indonesia yaitu, PT. MITSUBISHI ELECTRIC AUTOMOTIVE
11 INDONESIA Cikarang- Bekasi , PT. INTI PRESS PANTIJA INDUSTRI (IPPI) Karawang Timur, dan PT. MESIN ISUZU INDONESIA (MII) – Bekasi Barat. B. TUJUAN Tujuan Aksi Nyata (1.4) "Kesepakatan Keyakinan Kelas dan Keyakinan Sekolah - Penanaman Budaya Positif di Jurusan Teknik Mesin di dalam Program Kegiatan Kunjungan Industri " bersinergi dengan aksi nyata (3.3) Program yang dilaksanakan disebut dengan “miniatur teaching fatcory (TeFa)’. Dimana Murid, Guru dan satuan sekolah lainnya dibiasakan dengan kegiatan produksi sesuai dengan standar operasional prosedur yang diterapkan pada dunia usaha dan dunia industri (DUDI) seperti yang dipersyaratakan dalam TeFa itu sendiri. Model pembelajaran teaching factory mempunyai 3 (tiga) komponen, yaitu: (i) produk sebagai media pengantar kompetensi, (ii) Job sheet yang memuat urutan kerja dan penilaian sesuai dengan prosedur kerja standar industry serta (iii) pengaturan jadwal belajar yang memungkinkan terjadinya pengantaran softskill dan hardskill ke peserta didik dengan optimal. Setiap kompetensi keahlian di SMK dapat menerapkan teaching factory melalui 3 komponen tersebut sesuai dengan karakteristik dan kompleksitas masing-masing. Adapun tujuan yang ingin dicapai pada aksi nyata modul 1.4 adalah : • Menanamkan budaya positif yang akan menjadi modal awal peserta didik untuk merasakan selamat dan bahagia dalam mengikuti pembelajaran. • Memperkuat kemitraan antara Kemendikbud dan pemerintah daerah dalam pendampingan Program SMK Pusat Keunggulan. • Membangun sinergitas bersama Dunia Kerja untuk mengembangkan kurikulum dan pembelajaran berbasis Industri. Sedangkan tujuan aksi nyata modul 3.3 itu sendiri adalah” 1. Meningkatnya efisiensi dan efektivitas pengantaran soft skills dan hard skills kepada peserta 2. Meningkatnya kolaborasi dengan dunia usaha/dunia industri melalui penyelarasan kurikulum, penyediaan instruktur, alih pengetahuan/teknologi, pengenalan standar dan budaya 3. Terjadinya perubahan paradigma pembelajaran dan budaya kerja di institusi pendidikan dan pelatihan kejuruan. 4. Membantu siswa memilih bidang kerja yang sesuai dengan kompetensinya. 5. Menumbuhkan kreatifitas siswa melalui learning by doing
12 6. Memberikan keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja,dll. 7. Menumbuhkan kemampuan berprikir kritis 8. Menumbuhkan jiwa kepemimpinan siswa 9. Menjadikan kegiatan “TEFA” sebagai budaya positif di sekolah 10. Melatih kemandirian siswa dalam memecahkan masalah 11. Menumbuhkan budi pekerti dan kepribadian yang baik kepada siswa C. TOLAK UKUR Adapun alasan saya memilih Pembelajaran kolaborasi antara Pelajaran matematika, Pelajaran Produktif dan juga P5BK dalam PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN KEBEKERJAAN KUNJUNGAN INDUSTRI melalui aksi nyata 1.4 dan aksi nyata 3.3 saling bersinergi satu sama lain adalah: 1. Sebagai program dalam menumbuhkembangkan kepemimpinan murid. 2. Menyadarkan siswa SMK bahwa dalam penguasaan keterampilan tidak hanya mempraktikan soft skills (bekerja dalam tim, komunikasi, dll), tetapi juga merealisasikan pengetahuan secara langsung dan latihan bekerja untuk memasuki dunia kerja secara nyata. 3. Sarana pelatihan dan praktik berbasis produksi secara langsung bagi siswa SMK untuk mendukung ketercapaian penguasaan kompetensi yang dibutuhkan oleh DU/DI. 4. Membuat pembelajaran lebih menarik dan memotivasi siswa belajar. 5. Membantu siswa SMK dalam mempersiapkan diri menjadi tenaga kerja,serta membantu menjalin kerjasama dengan dunia kerja yang aktual, dll. 6. Memberi kesempatan kepada siswa SMK untuk melatih keterampilannya sehingga dapat membuat keputusan tentang karier yang akan dipilih. 7. Mampu meningkatkan peran serta Dunia Kerja dalam pembelajaran, penyaluran, dan penyerapan tamatan. 8. Mampu meningkatkan pelayanan pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik. 9. Mampu mewujudkan sekolah sehat dan menerapkan budaya industry
13 D. DUKUNGAN YANG DIBUTUHKAN Dalam melaksanakan program aksi nyata modul 1.4 dan 3.3 ini, dukungan yang dibutuhkan yaitu sebagai berikut : • Orang Tua/wali siswa di rumah dapat juga membiasakan budaya positif dan sebagai pendukung kegiatan putra-putrinya; • Warga sekolah sebagai role model/teladan bagi peserta didik dalam menanamkan budaya positif; • Seluruh warga sekolah berkolaborasi, bergotong royong dan bergerak bersinergi dalam menciptakan serta membiasakan budaya positif di sekolah. • Peserta didik sumber pusat aktivitas kegiatan • Dukungan dari Kepala Sekolah diperlukan untuk kelancaran aksi ini, supaya bisa diterapkan di jurusan lainnya, dan rekan sejawat terlebih suport dan kolaborasi dari rekan guru lainnya baik di jurusan mesin maupun jurusan lainnya, agar supaya program ini dapat berjalan di semua jurusan yang ada di SMKN 1 Cilaku Cianjur. Dan juga dukungan orang tua dalam memperhatikan dan selalu memotivasi putranya dalam setiap kegiatan atau program yang sekolah selenggarakan..
14 BAB II STUKTUR PROGRAM DAN MITRA A. LINIMASA TINDAKAN • Kesepakatan sekolah yang telah disepakati selanjutnya ditandatangani oleh seluruh orang tua/wali siswa; • Menumbuhkan, menanamkan dan membiasakan nilai-nilai profil pelajar pancasila dan kegiatan pembelajaran; • Mendokumentasikan setiap kegiatan pembelajaran yang menumbuhkan, mencerminkan dan membiasakan nilai-nilai profil pelajar Pancasila. • Lini masa tindakan yang akan dilakukan pada Aksi nyata modul 3.3 ini menggunakan tahapan B.A.G.J.A sebagai berikut : Buat pertanyaan : • Bagaimana guru dapat menumbuhkan life skill murid? • Mengapa guru perlu menumbuh life skill murid? • Bagaimana guru dapat membuat pembelajaran wellbeing siswa? Ambil pelajaran : • Melakukan pemetaan kebutuhan belajar • Melakukan pemetaan kekuatan asset • Berbagi pendapat bersama lebih banyak murid untuk mengetahui produk seperti apa yang menimbulkan ketertarikannya dalam pembelajaran berbasis produksi
15 Gali mimpi : • Menumbuhkan kreativitas murid dalam penggunaan alatalat produksi • Meningkatkan kreativitas dan inovasi murid. • Melibatkan murid dalam menentukan prioritas pilihan proses produksi yang dipilih dalam kegiatan. • Melibatkan murid dalam mengidentifikasi produk/hal yang akan dihasilkan. Jabarkan rencana : • Melibatkan murid dalam merancang produk yang akan dhasilkan, analisa harga, dan analisa strategi pemasaran. • Memeberikan kesempatan kepada murid untuk menentukan rencana, jadwal atau agenda dalam melaksakan projeknya. • Murid menyusun sendiri tahapan proses serta menentukan jenis peralatan yang digunakan dalam produksi. Atur Eksekusi : • Kepala sekolah mendukung kegiatan aksi nyata • Kolaborasi CGP, guru produktif dan guru adaptif di sekolah. • Memberi kesempatan kepada murid untuk melakukan semdiri proses produksi dan pemasaran produk yang difasilitasi dan divalidasi oleh guru (team). • Melakukan kegiatan pembelajaran berbasis proyek dan berbasis produksi. • Murid membuat hasil praktik (produk) sesuai dengan kemampuan yang telah dikuasainya. • Time Line Aksi nyata : Senin – Selasa , 30-31 Januari 2023 Jadwal kegiatan aksi nyata : Terlampir
16
17 B. MEDIA PEMBELAJARAN P5BK MODUL PROJEK P5BK SUB TEMA : Bekali Diri Projek Kunjungan Industri 1. Informasi Umum Nama Penyusun Sinta Mariam, S.Pd (CGP Angkata 6 Kab.Cianjur) Satuan Pendidikan SMK Negeri 1 Cilaku Alokasi Waktu 30 x 45 menit Kelas/ Fase X, XI / E,F Target Peserta Didik Peserta didik Kelas X dan XI Model Pembelajaran PjBL Pendekatan Saintifik Sarana Prasarana Perusahaan/industri, Ruang kelas, Lapangan, HP, kertas suara, kotak suara dan bilik suara Sumber Laptop, LCD proyektor, jaringan internet, power point, aplikasi mengajar lainnya. 2. Komponen Inti Tujuan Projek Pada akhir pembelajaran, Peserta Didik mampu : 1. Menjelaskan prinsip dasar- dasar , manfaat dan dampaknya dari usaha/bisnis/perusahaa dan suskses. 2. Memberikan contoh sukses di dunia usaha/dunia industri yang mampu berkolaborasi dengan satuan pendidikan (SMK) 3. Mengidentifikasi jenis-jenis sukses diri dan sukses di dunia usaha/dunia industri 4. Pemahaman dan penerapan dari sukses diri dan sukses di dunia usaha/dunia industri 5. Membuat desain dan melaksanakan projek Impian Peserta Didik menggunakan metode/cara menggambar sungai kehidupan (River of life). Relevansi tema dengan topik projek disekolah Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja atau dikenal dengan P5BK merupakan pembelajaran yang ditekankan pada pendidikan budi pekerti, pendidikan karakter bangsa, pendidikan berbasis budaya, dan apapun namanya untuk membangun "karakter" dengan enam ciri utama profil pelajar Pancasila. Peran guru, peserta didik dan lingkungan sekolah, terutama dunia kerja dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja (P5BK), adalah membuka ekosistem terbuka untuk menampung partisipasi seluas-luasnya. Keterlibatan masyarakat terutama dunia kerja dalam kegiatan pembelajaran di SMK, khususnya di SMKN 1 Cilaku-Cianjur sebagai salah satu SMK PK (Pusat Keunggulan) menjadi suatu keharusan agar semua kegiatan di sekolah berkontribusi kepada lingkungan, masyarakat sekitar, dan dunia kerja. Selanjutnya P4 diganti dengan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Program baru ini merupakan pembelajaran lintas
18 disiplin ilmu agar mampu mengamati dan memikirkan solusi atas permasalahan yang muncul di lingkungan sekitar. Selain itu, P5 muncul untuk menguatkan berbagai kompetensi peserta didik agar sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Guru dari semua mata pelajaran umum maupun guru produktif bertugas menjadi fasilitator P5 untuk membangun kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik. Melalui pembelajaran P5 ini, peserta didik di SMKN 1 CilakuCianjur diarahkan untuk mengenali dirinya, membangun mimpi, memahami potensi yang dimiliki, merancang usaha kreatif, membangun kerja sama dengan instansi lain (DU/DI) hingga membuat jalur kehidupan yang akan dilaluinya di masa depan. Kenali diri dan membangun mimpi. Proses ini bertujuan mengajak peserta didik untuk membangun mimpi, membangun cita-cita yang ingin digapainya. Melalui cara ini, mereka benar-benar berusaha mengenali diri hingga bertanya pada diri sendiri tentang kehidupan yang diimpikannya. Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan dan meningkatkan sinergitas asset di SMKN I CILAKU – CIANJUR , khususnya untuk Jurusan Teknik Mesin yang merupakan salah satu SMK Pusat Keunggulan (PK) yang harus menjalankan teaching factory (TeFa) yang berkolaborasi dengan pembelajaran P5BK pada tema modul ajar MAPEL PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN BUDAYA KERJA SMK Melalui program kunjungan industri Untuk menguatkan impian peserta didik, pihak sekolah mendatangkan dan mengundang para ahli di bidang usaha dan industri yang terkait dengan kompetensi keahlian yang terdapat di SMKN 1 Cilaku-Cianjur . Setiap pekan secara bergiliran, perwakilan peserta didik dari lima kompetensi keahlian mendapat informasi akurat berdasarkan pemaparan langsung dari orang yang ahli di bidangnya dan diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan magang di perusaan lebih awal (di luar jadwal program PKL). Selain peserta didik, para guru yang berkecimpung dalam bidang keahlian tersebut, ikut serta menyerap ilmu dan wawasan keahlian dari pakarnya, seminar sampai ikut magang di perusahaan tersebut. Selain itu juga, pihak sekolah membuat program Kunjungan Industri untuk lebih memotivasi peserta didik untuk dapat menggapai impiannya sehingga peserta didik dapat melihat langsung realisasi di dunia kerja dan dunia industri. Secara terbimbing, mereka bergerak mengunjungi industri lokal, pengusaha kuliner, percetakan, bertemu dengan polisi/tentara, serta 'sowan' kepada alumni lulusan perguruan tinggi bahkan ke perusahaan-perusahaan skala internasional yang ada di dalam negeri. Mereka mengumpulkan data dan fakta sebanyak-banyaknya agar paham betul mengenai hal-hal yang perlu dipersiapkan agar kelak bisa meraih impian. Dengan berbekal pedoman wawancara yang sudah diverifikasi di sekolah, mereka menggali sebanyakbanyaknya informasi untuk menguatkan mimpinya.
19 Pemahaman Bermakna -Pentingnya mengikuti impian karena Impian membuat kehidupan peseta didik layak dijalani, memiliki mimpi membuat mimpi kita layak dan bangga terhadap diri sendiri -Pengetahuan tentang sukses sebagai bentuk membangun komunikasi efektif antara guru dan murid serta antar murid tentang impian dan cita-cita peserta didik setelah lulus dari SMK. -Penerapan mengidentifikasi sukses untuk menciptakan suasana lingkungan sekolah yang sesuai dengan dunia industry. sukses diri dan sukses di Dunia usaha/Dunia industry di sekolah dengan berkolaborasi melalui kunjungan industry sebagai media mengaplikasikan -kegiatan siswa secara nyata untuk kemandirian, pemeblajaran dilapangan dan memotivasi siswa. - Pengetahuan tentang Dunia Usaha/Dunia industri di sekolah sebagai bentuk membangun komunikasi efektif antara guru dan murid serta antar murid tentang impian dan cita-cita peserta didik setelah lulus dari SMK. - Penerapan mengidentifikasi dunia usaha/dunia industri di sekolah untuk menciptakan suasana lingkungan sekolah yang sesuai dengan dunia industry. -Dunia usaha/Dunia industry di sekolah dengan berkolaborasi melalui kunjungan industry sebagai media mengaplikasikan kegiatan siswa secara nyata untuk kemandirian, pemeblajaran dilapangan dan memotivasi siswa. Pertanyaan Pemantik - Impian seperti apa yang diinginkan peserta didik? - Bagaimana cara meraih impian di kalangan pelajar Indonesia ? - Sukses seperti apa yang diimpikan peserta didik? - Jika kamu diminta untuk membuat implementasi kunjungan industry, Langkah apa saja yang akan kamu lakukan? Pengaturan Siswa - Berkelompok dengan 3-5 anggota yang heterogen (dalam kemampuan dan gender) Metode Pembelajaran - Tanya jawab - Diskusi - Praktik - Presentasi - Refleksi Jenis Asesmen -Penilaian Sikap : observasi, penilaian diri, penilaian antar teman - Asesmen Diagnotik non-konitif : Menngetahui gaya belajar dan kemampuan para peserta didik - Asesmen Formatif : Diskusi. Kuis, dan ujian melalui melalui Google Form - Asesme susmatif : Evaluasi, Refeksi siswa dan guru Profil Pelajar Pancasila Setelah Peserta Didik mengikuti pembelajaran, dimensi Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan muncul adalah: 1. Berakhlak baik 2. Berbhineka Global 3. Mandiri 4. Bernalar Kritis 5. Kreatif 6. Gotong royong
20 Alur Kegiatan Projek : Kegiatan Inti Langkah1 : Monitoring Kemajuan Proyek a. Peserta didik diminta menyiapkan hasil proyek yang telah dilakukan. b. Guru mendorong peserta didik untuk mengungkapkan hal menarik apa yang didapat dari pengalaman melaksanakan kunjungan industry. c. Guru melakukan cek ulang terhadap penilaian melalui rubrik yang telah dibuat. Langkah 2. Menguji Hasil a. Guru melakukan pengundian kelompok untuk urutan yang mempresentasikan hasil kegiatan proyeknya. b. Peserta didik/kelompok diminta menyiapkan diri dengan baik apabila presentasi langsung atau video yang akan dipresentasikan agar waktunya bisa efektif. c. Guru mengingatkan kembali tentang pembagian peran saat presentasi dilakukan d. Guru meminta dengan kelompok untuk mempresentasikan hasil kegiatan proyek mininya secara berurutan sesuai hasil undi. e. Peserta didik/kelompok lain diminta menanggapi dan memberikan argumen apa yang dipresentasikan. f. Guru memberikan penguatan jika diperlukan. Langkah 3. Mengevaluasi Pengalaman a. Perwakilan peserta didik diminta bercerita tentang pengalaman yang dialami selama melaksanakan kunjungan industri dan berdiskusi hasil kegiatan proyek hari ini. b. Guru memberikan tips menggunakan google sites. E. Kegiatan Penutup (15 menit) a. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi mengenai presentasi proyek mini hasil kgiatan kunjungan industri. b. Guru menutup kegiatan dengan mengucapkan salam. Dimensi, Elemen, Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila Suara Demokrasi Fase E Dimensi Elemen Sub elemen Target Pencapaian di akhir Fase E Aktivitas terkait Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia Akhlak bernegara Akhlak beragama Melaksanakan Hak dan Kewajiban sebagai Warga Negara Indonesia Pelaksana an Ritual Ibadah Menganalisis peran, hak, dan kewajiban sebagai warga negara, memahami perlunya mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi sebagai wujud dari keimanannya kepada Tuhan YME Melaksanakan ibadah secara rutin dan mandiri sesuai dengan tuntunan agama/kepercayaan, serta berpartisipasi pada perayaan hari-hari besar
21 Gotong Royong Kepedualian Tanggap terhadap lingkungan Sosial Tanggap terhadap lingkungan sosial sesuai dengan tuntutan peran sosialnya dan berkontribusi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Mandiri Pemaham an diri dan situasi yang dihadapi Mengenal i kualitas dan minat diri serta tantangan yang dihadapi Membuat penilaian yang realistis terhadap kemampuan dan minat , serta prioritas pengembangan diri berdasarkan pengalaman belajar dan aktivitas lain yang dilakukannya. Bernalar kritis menganalisi s dan mengevalua si penalaran dan prosedurnya menganalisi s dan mengevalua si penalaran dan prosedurnya Menalar dengan berbagai argumen dalam mengambil suatu simpulan atau keputusan. - Pengayaan & Remedial 1. Remedial Siswa dengan nilai atau performa di bawah rata-rata kelas, maka akan mendapat tugas untuk melakukan belajar terbimbing, yaitu dengan meminta bantuan kepada siswa dengan nilai di atas rata-rata kelas, kemudian setelah diperbaiki, mengirim ulang tugas- tugas. 2. Pengayaan Siswa dengan performa terbaik diatas standar yang ditentukan oleh guru, akan melakukan pengayaan dengan membuat laporan dari projek hasil kolaborasi kunjungan industry melalui artikel di media digital sesuai program keahlian masing-masing yang dikirim ke link di unggah pada Google Classroom atau aplikasikan yang disediakan guru. - Refleksi Peserta Didik & Guru Refleksi Peserta Didik ➢ Menampilkan perilaku sesuai nilai-nilai agama dan membangun komunikasi efektif kepada teman sejawat, guru, keluarga dan orang lain Refleksi Guru ➢ Apakah desain kegiatan pembelajaran proyek dapat berlangsung sesuai rencana
22 LAMPIRAN- LAMPIRAN ASESMEN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF Nama : ...... Fase/Kelas : E - ... Tanggal : ....... Petunjuk : Assesmen ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa SMKN 1 Cilaku mengenai impian, cita –cita, sukses dan dunia usaha/dunia industri.. Mohon diisi apa adanya sesuai yang Anda ketahui No Pertanyaan Jawaban 1 Apa yang akan peserta didik lakukan setelah lulus dari SMKN 1 Cilaku? 2 Kenapa peserta didik ingin menjadi sukses? 3 Jelaskan menurut pemikiran mu, apa yang dimaksud dengan Impian, cita-cita, kerja dan kuliah!
23 LEMBAR OBSERVASI Dimensi Profil Pelajar Pancasila Fase /Kelas : E-F/X /XI……………. Hari/Tanggal Pengamatan : ........................, ................. 2022 Nama Pembimbing : ................................................. Petunjuk : Berilah tanda ceklis pada kolom No. Nama Peserta Didik Dimensi dan Elemen PPP yang diamati Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia Gotong Royong Bernalar kritis Mandiri Akhlak Pribadi Akhlak Kepada Manusia Kepedulian Menghasilkan Gagasan Yang Orisinal Pemahan diri dan situasi yang dihadapi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 12. 13.
24 Kriteria Penilaian: Nilai Kualitatif Ket Belum Berkembang BB Mulai Berkembang MB Berkembang sesuai harapan BSH Sangat Berkembang SB Penilaian Sikap a. Instrumen Penilaian Diri (Gotong royong) No Aspek Pengamatan Skor 1 2 3 4 1 Saya melakukan tugas bersama kelompok dengan baik 2 Saya berani berpendapat untuk kemajuan tugas kelompok 3 Saya mendukung kelompok mencari referensi 4 Saya bersedia berbagi tugas Nilai = Skor yang diperoleh x 100 Skor maksimum
25 b. Instrumen Penilaian Antar peserta didik di dalam kelompok Nama teman yang dinilai : Nama penilai : Kelas/Semester : Waktu penilaian : No Pernyataan ya tidak 1 Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh 2 Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian 3 Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu 4 Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami 5 Berperan aktif dalam kelompok 6 Menyerahkan tugas tepat waktu 7 Selalu membuat catatan hal-hal yang dianggap baik Penting 8 Menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik 9 Menghormati dan menghargai teman 10 Menghormati dan menghargai guru Keterangan: 1. Penilaian antarteman digunakan untuk mencocokan persepsi diri peserta didik dengan persepsi temannya serta kenyataan yang ada. 2. Hasil penilaian antarteman digunakan sebagai dasar guru untuk melakukan bimbingan dan motivasi lebih lanjut. 3. Ya = skor 1, Tidak = Skor 0 4. Nilai = Skor yang diperoleh x 100 Skor maksimum
26 Refleksi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Nama : …………………………… Fasilitator : …………………………… Keterangan Ceklis : 1. Sangat Setuju (SS) 2. Setuju (S) 3. Tidak Setuju (TS) 4. Sangat Tidak Setuju (STS) No Pernyataan SS S TS STS 1 Suasana projek membuatku bersemangat untuk belajar dan tahu lebih banyak tentang masalah perundungan 2 Aku terlibat aktif dalam projek ini 3 Aku nyaman untuk mengungkapkan pendapat selama projek ini 4 Pembelajaran dalam projek ini membekali diriku sebagai warga sekolah yang baik 5 Waktu projek memadai untuk aku memahami cara meraih sukses yang ada di sekitarku 6 Diskusi di kelompokku berjalan asyik dan membuat pengetahuanku kaya 7 Fasilitator pada projek ini membantuku dalam belajar dan berproses 8 Metode yang digunakan pada projek ini seru dan menyenangkan 9 Keterampilanku bertambah pada projek ini 10 Aku bahagia dengan adanya program kunjungan industru di sekolah ? C. SASARAN PELAKSANAAN KEGIATAN AKSI NYATA Peserta yang menjadi sasaran pelaksanaan kegiatan adalah siswa kelas X dan XI Jurusan Teknik Mesin sejumlah 101 Siswa laki-laki.
27 D. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN Rencana waktu dan pelaksanaan untuk program aksi nyata modul 1.4 ini adalah : Waktu pelaksanaan : Senin , 30 Januari 2023 Hari/tanggal : Aksi nyata 1.4 Tempat : PT. MITSUBISHI ELECTRIC AUTOMOTIVE INDONESIA Cikarang- Bekasii, PT. INTI PRESS PANTIJA INDUSTRI (IPPI) Karawang Timur, dan PT. MESIN ISUZU INDONESIA (MII) – Bekasi Barat. Aksi Nyata 3.3 Bengkel Teknik Mesin SMKN 1 Cilaku – Cianjur ( Waktu Pelaksanaan dimulai pada ttanggal 16 Januari 2023 – 10 Maret 2023) E. PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM KEGIATAN Dalam kegiatan aksi nyata ini pihak yang terlibat yaitu : 1. Siswa: Sebagai sasaran utama yang melaksanakan program aksi nyata. 2. Guru : Sebagai pembimbing siswa yang memberi informasi dan mengarahkan siswa pada kegiatan aksi nyata. 3. Orang tua: Sebagai pendukung 4. Rekan Sejawat :Sebagai pendukung program 5. Kepala Sekolah : Sebagai pelindung dan penanggung jawab kegiatan aksi nyata. 6. Perwakilan Karyawan staff HRD Perusahaan yang dikunjungi F. ANGGARAN PEMBIAYAAN Terbilang : Tujuh Puluh Juta tujuh ratus rupiah (Rp. 70.700.000) Terlampir
28
29 BAB III PERNYATAAN TENTANG KAPASITAS YANG DIMILIKI KELAS/SEKOLAH A. PERSIAPAN Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan dan meningkatkan sinergitas asset di SMKN I CILAKU – CIANJUR , khususnya untuk Jurusan Teknik Mesin yang merupakan salah satu SMK Pusat Keunggulan (PK) yang harus menjalankan teaching factory (TeFa) yang berkolaborasi dengan pembelajaran P5BK pada tema modul ajar MAPEL PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DAN BUDAYA KERJA SMK Melalui program kunjungan industri . TeFa dipercaya mampu memberikan miniatur dunia usaha dan dunia industri kepada warga satuan pendidikan, khususnya peserta didik. Teaching factory adalah model pembelajaran berbasis produk (barang/jasa) melalui sinergi sekolah dengan industri untuk menghasilkan lulusan yang kompeten sesuai dengan kebutuhan industri. Model pembelajaran tersebut bertujuan untuk meningkatkan keselarasan proses pengantaran pengembangan keterampilan (skills), pengetahuan (knowledge) dan sikap (attitude) melalui penyelarasan tematik pada mata pelajaran normatif, adaptif dan produktif. Landasan hukum penerapan model pembelajaran teaching factory adalah: 1. Undang-Undang N 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4301); 2. Peraturan Pemerintah N 41 Tahun 2015 tentang Pembangunan Sumber Daya Industri; 3. Peraturan Pemerintah N 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 No. 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 5410); 4. Peraturan Presiden N 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, khususnya yang terkait dengan pendidikan menengah kejuruan; 5. Instruksi Presiden N 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia; 6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan N 103 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran. Dengan adanya kegiatan penumbuhan life skills, program sekolah untuk membekali murid agar menjadi lulusan SMK dengan kompetensi teknis yang utuh dan riil serta karakter kinerja yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, berjiwa wirausaha serta memiliki kesiapan untuk memasuki dunia kerja dan atau mengembangkan usaha secara mandiri bisa terwujud. Serta dapat meningkatkan sumber pendapatan sekolah dan murid yang terlibat di dalam team. Aset SDM dan
30 aset SDA serta sarana dan prasarana pendukung yang ada di SMKN 1 Cilaku- Cianjur sangat potensial dan memadai untuk mendukung dan menjalankan program tersebut. Berikut Pemetaan Aset Daerah dalam Pengelolaan Sumber Daya yang terdapat di SMKN 1 Cilaku – Cianjur 1. Modal Manusia a. Guru • Guru Profesional (S1 dan S2) • Guru juara guru berprestasi dan berdedikasi • Guru sebagai Instruktur • Guru kreatif dan inovatif b. Murid • Heterogen dengan berbagai potensi baik akademik maupun non akademik • Murid Juara Karate • Juara lomba Paskibra • Juara FLS2N , dll c. Orang tua dan Komite Yang selalu mendukung kebijakan sekolah dan PBM yang berpihak pada murid d. Tenaga Kependidikan (Pustakawan, OPS, bidang Sapras, bidang Kesiswaan, bidang Kepegawaian, kesenian, Kebersihan, dll) 2. Modal Sosial • Aturan sekolah yang tegas untuk menanamkan kedispilinan • PGRI, MGMP, Gugus dan IGTKI (Forum Berbagi untuk meningkatkan kompetensi) • Perguruan pencak silat • Komunitas keagamaan (Pondok pesantren, majlis ta’lim) • Masyarakat sekitar lingkungan petani dan konveksi • Parenting • GURU PENGGERAK • DU/DI (DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI) 3. Modal Fisik • Masjid • Laboratorium IPAS • Laboratorium Komputer • Ruang Keorganisasan (OSIS, PMR, Pramuka, Paskibra, seni, paduan suara, UKS/PMR, dll) • Ruang kelas yang menampung semua anak didik • Sarana prasarana yang memadai
31 • Lapangan Upacara dan Olah Raga • Toilet murid, guru, tenaga kependidikan, kepala sekolah yang terpisah • Sumber air / sumur • Bengkel Mesin • Bengkel Listrik • Bengkel Bangunan • Bengkel Otomotif • Kantin • Area Parkir • GOR • AULA Meeting • Ruang Guru Umum • Ruang Kepala Sekolah dan TU • Gudang • Ruang Komite Sekolah • Ruang BKK • Ruang BK • Pos Security 4.Modal Lingkungan Alam • Udara Masih segar karena berada di lingkungan yang asri dengan pepohonan • Taman Sekolah • Kebun sekolah • Lahan masih luas dan hijau • Sekolah bersih 5. Modal Finansial • Dana Bos • Koperasi sekolah, Guru dan siswa • BOPD • Tabungan • BOP • Bantuan Pembangunan Pemerintah Lainnya(Proposal Pengajuan) 6. Modal Politik • Pemerintahan daerah yang proaktif dan responsive kepada sekolah
32 • Rapat rutin yang diselenggaran setiap bulan sebagai wadah aspirasi dan inspirasi setiap warga sekolah • Keamanan (Raider , kodim, polisi dan Ikatan Alumni) • Bekerja sama dengan perusahaan/ Industri • Bekerja sama dengan lembaga kesehatan setempat (puskesmas, PMI, BNN) • KEBIJAKAN KEPSEK • PENGANGKATAN WAKASEK • WALI KELAS, BK, GURU PIKET, PANITIA KEGIATAN US, UAS, PPDB, KAJUR DLL) • KERJASAMA DENGAM DU/DI MENAJALIN KERJASAMA DENGAN INSTANSI PEMERINTAH MENJALIN KERJASAMA DENGAN KPU, BAWASLU (REMAJA MELEK POLITIK) 7. Modal Agama dan Budaya • Banyak lembaga keagamaan (Pondok Pesantren, Majlis Taklim, Madrasah) • Tokoh agama • Perayaan Hari besar Agama • Budaya berbagi untuk menumbuhkan empati • Salam Bahagia dan merdeka • SHALAT DHUHA • SHALAT DHUHUR BERJAMA’AH, ASAR BERJAMA’AH • MEMBACA AL-QUR’AN • KULTUM B. LANGKAH NYATA YANG DILAKUKAN 1. KONDISI AWAL Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja atau dikenal dengan P5BK merupakan pembelajaran yang ditekankan pada pendidikan budi pekerti, pendidikan karakter bangsa, pendidikan berbasis budaya, dan apapun namanya untuk membangun "karakter" dengan enam ciri utama profil pelajar Pancasila. Peran guru, peserta didik dan lingkungan sekolah, terutama dunia kerja dalam Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja (P5BK), adalah membuka ekosistem terbuka untuk menampung partisipasi seluas-luasnya. Keterlibatan masyarakat terutama dunia kerja dalam kegiatan pembelajaran di SMK,
33 khususnya di SMKN 1 Cilaku-Cianjur sebagai salah satu SMK PK (Pusat Keunggulan) menjadi suatu keharusan agar semua kegiatan di sekolah berkontribusi kepada lingkungan, masyarakat sekitar, dan dunia kerja. Selanjutnya P5BK diganti dengan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Program baru ini merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu agar mampu mengamati dan memikirkan solusi atas permasalahan yang muncul di lingkungan sekitar. Selain itu, P5 muncul untuk menguatkan berbagai kompetensi peserta didik agar sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Guru dari semua mata pelajaran umum maupun guru produktif bertugas menjadi fasilitator P5 untuk membangun kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik. Melalui pembelajaran P5 ini, peserta didik di SMKN 1 Cilaku-Cianjur diarahkan untuk mengenali dirinya, membangun mimpi, memahami potensi yang dimiliki, merancang usaha kreatif, membangun kerja sama dengan instansi lain (DU/DI) hingga membuat jalur kehidupan yang akan dilaluinya di masa depan. Kenali diri dan membangun mimpi. Proses ini bertujuan mengajak peserta didik untuk membangun mimpi, membangun cita-cita yang ingin digapainya. Melalui cara ini, mereka benar-benar berusaha mengenali diri hingga bertanya pada diri sendiri tentang kehidupan yang diimpikannya. Dan hasilnya Sungguh sangat fantastis, ternyata dari satu kelas binaan yang penulis ampu khususnya yaitu TM di dalam kegiatan P5, terpampang dengan jelas bagaimana mimpi yang memenuhi pikiran mereka. Meski mereka berasal dari satu kompetensi yang sama, yaitu Teknik Jurusan Mesin, hal yang mereka mimpikan sungguh sangat beragam. Bukan hanya guru, peserta didik pun seakan terhenyak dengan mimpi yang dibangunnya. Dari 36 angggota kelas, terdapat 2 orang ingin melanjutkan kuliah, 10 orang ingin bekerja ke negara Jepang , 3 orang ingin memiliki bengkel , 2 ingin menjadi penulis, 5 orang ingin menjadi polisi/tentara, 4 ingin bekerja di perusaan lokal , 3 orang ingin menjadi ahli IT, 4 orang melanjutkan usaha orang tua dan 3 orang ingin menjadi guru. Selanjutnya, mereka diajak membangun pohon impian atau diagram impian untuk mendokumentasikan mimpi yang mereka bangun. Kreasi dan gaya pembuatan pohon impian ini menunjukkan kualitas kreasi yang mereka miliki. Secara bergiliran, mereka menyampaikan makna pohon impian yang dibuatnya. Tanya jawab dan senda gurau pun mewarnai kegiatan ini. Durasi pembelajaran selama delapan jam pelajaran
34 hingga pukul 15.00 di hari Selasa itu tidak terasa lama. Bahkan waktu bergulir demikian cepat saking asyiknya bergelut dengan mimpi dan pohon impian. Untuk menguatkan impian peserta didik, pihak sekolah mendatangkan dan mengundang para ahli di bidang usaha dan industri (DU/DI) yang terkait dengan kompetensi keahlian yang terdapat di SMKN 1 Cilaku-Cianjur . Setiap pekan secara bergiliran, perwakilan peserta didik dari lima kompetensi keahlian mendapat informasi akurat berdasarkan pemaparan langsung dari orang yang ahli di bidangnya dan diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan magang di perusaan lebih awal (di luar jadwal program PKL). Selain peserta didik, para guru yang berkecimpung dalam bidang keahlian tersebut, ikut serta menyerap ilmu dan wawasan keahlian dari pakarnya, seminar sampai ikut magang di perusahaan tersebut. Selain itu juga, pihak sekolah membuat program Kunjungan Industri untuk lebih memotivasi peserta didik untuk dapat menggapai impiannya sehingga peserta didik dapat melihat langsung realisasi di dunia kerja dan dunia industri. Secara terbimbing, mereka bergerak mengunjungi industri lokal, pengusaha kuliner, percetakan, bertemu dengan polisi/tentara, serta 'sowan' kepada alumni lulusan perguruan tinggi bahkan ke perusahaan-perusahaan skala internasional yang ada di dalam negeri. Mereka mengumpulkan data dan fakta sebanyak-banyaknya agar paham betul mengenai halhal yang perlu dipersiapkan agar kelak bisa meraih impian. Dengan berbekal pedoman wawancara yang sudah diverifikasi di sekolah, mereka menggali sebanyak-banyaknya informasi untuk menguatkan mimpinya. Kegiatan ini berlangsung sangat seru dan penuh semangat. Terlihat betul bagaimana antusiasme peserta didik saat berkunjung dan mewawancarai objek yang menjadi tujuan mereka. Hasil kunjungan industri dan wawancara dikupas dan ditanggapi oleh teman-teman sekelasnya. Sungguh luar biasa tanggapan dan ungkapan rasa senang mereka melaksanakan kegiatan ini. Berdasarkan data dan fakta tersebut, mereka jadi paham betul tentang bekal yang harus dimiliki oleh dirinya agar kelak mampu meraih mimpi. Tidak masalah jika dalam proses perjalanan menuju arah impiannya, mereka harus berbelok arah terlebih dahulu, karena bisa jadi mereka mendapatkan 'sesuatu pembelajaran' yang lebih menjanjikan. Yang penting, sejak saat ini, mereka mulai menata diri, membekali diri, berjalan sesuai arah tujuan, kreatif dan proaktif, tanggung jawab, serta saling mendukung untuk menggapai impian. Karena impian adalah langkah awal menuju kesuksesan yang sesungguhnya.
35 2. PROSES YANG DILAKUKAN Proses yang saya lakukan dalam menyelesaikan aksi nyata ini adalah sebagai berikut: • Sosialisasi kepada warga sekolah dan orang tua/wali siswa terkait disiplin positif; • Guru/ Sekolah menjelaskan tentang pengertian dan pentingnya kesepakatan sekolah dengan melakukan rapat orang tua siswa; • Guru/Sekolah memfasilitasi peserta didik dan orang tua/wali siswa untuk membuat kesepakatan kesepakatan sekolah; • Kesepakatan sekolah yang telah disepakati selanjutnya ditandatangani oleh ketua komite SMKN 1 Cilaku untuk dapat dilaksanakn kegiatannya. • Saya dan panitia melaksanakan survei perusahaan sebelumnya. • Saya, panitia dan pihak perusahaan merencanakan kesepakatan tentang kegiatan kunjungan industri yang akan di lakukan. • Saya dan panitia mencari akomodasi transportasi dan keperluan lainnya untuk kegiatan kunjungan industri yang akan dilaksanakan. • Membuat jadwal pemberangkatan dengan mencocokkan semua agenda yang telah dilakukan setelah survei. • Mempersiapkan peserta didik yang akan mengikuti kegiatan kunjungan industri. • Pelaksaan kunjungan industri dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 2023. 3. HASIL AKHIR Respon peserta didik dan orang tua/wali siswa tentu saja merasa senang dan apresiatif, mereka bersemangat dengan adanya program jurusan yang memberikan pengalaman kepada para peserta didik tetang industri. Bersemangat untuk menyepakati draft kesepakatan karena motivasi intrinsic dan ekstrinsik untuk menjadi lebih baik. Proses kegiatan aksi nyata ini awalnya akan dilaksanakan pada tanggal 23- 24 November 2022 lalu, hanya saja harus diundur berhubung 2 hari sebelum keberangkatan yaitu 21 November 2022, Kota Cianjur terkena musibah (bencana alam nasional) yaitu terjadinya gempa bumi. Sehingga pada saat itu, saya langsung menghubungi pihak perusahaan untuk dapat memahami situasi dan kondisi kami yang ada di cianjur dan berharap pihak perusahaan menyetujui untuk pengunduran tanggal kunjungan industri yaitu di tanggal 30 Januari 2023. Untuk hasil aksi nyata yang saya lakukan dalam modul 1.4 ini menggunakan kesepakatan sekolah dalam kegiatan program kunjungan industri jurusan teknik mesin, dan laporan sementara aksi nyata ini berupa hasil survey lapangan secara langsung berkordinasi dengan pihak perusahaan pada tanggal 21-22 Oktober 2022. Alhamdulillah, kunjungan industri dapat dilaksanakan pada tanggal 30 januari 2023 dengan baik, lancar dan sesuai dengan rencana awal. Respon siswa, orang tua siswa, dan rekan kerja pun positif akan kegiatan yang sudah dilaksanakan ini. Dan siswa semakin semangat dalam pembelajaran setelah selesainya kegiatan tersebut.
36 Dengan selesainya kegiatan aksi nyata ini, yang bertujuan dapat menumbuhkembangkan kemampuan, keahlian, dan jiwa kepemimpinan peserta didik saya juga jadi termotivasi untuk dapat membuat bentuk nyata hasil program kunjungan industri melalui pembelajaran hasil karya siswa dalam membuat model media pembelajaran matematika berkolaborasi dengan guru produktif dalam pembuatan “MEDIA PEMBELAJARAN BANGUN RUANG 3D dan 2D” yang insyaALLAH pada kegiatan lokakarya 7 hasilnya akan dipampangkan dalam stand pameran CGP angkatan ke-6 kabupaten cianjur. 4. KENDALA YANG DIHADAPI DAN UPAYA MENGATASINYA Kendala yang dihadapi dan upaya mengatasi dan langkah pengambilan keputusan yang saya alami dalam membuat, merencanakan, proses bahkan setelah kegiatan aksi nyata adalah : - Kendala yang dihadapi : menyatukan pemikiran dan kesepakatan menuju satu suara positif untuk tujuan kunjungan industri yang berpihak pada peserta didik, memutuskan tentang nominal iuran siswa untuk kegiatan ini, menentukan waktu pemberangkatan dan waktu survei dikarenakan kesibukan dari masing-masing panitia, terjadinya bencana alam gempa cianjur di 2 hari sebelum keberangkatan. - Upaya dalam mengatasinya : Untuk Menyatukan pemikiran, ide antara keinginan, ego dari pihak sekolah, orang tua siswa, bahkan dari rekan kerja itu sendiri, saya berusaha keras untuk menata hati dan pikiran yang tenang dengan tujuan kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik sesuai modul 1.4 dan 3.3 yang sudah saya pelajari yaitu pembelajaran yang berpihak pada peserta didik dan memunculkan jiwaa kepemimpinan kepada peserta didik. Alhamdulillah akhirnya semua dapat sepakat dan satu suara untuk melancarkan dan mensuskseskan program kunjungan industri ini yang dilaksanakan dalam rapat yang pihak sekolah adakan.
37 BAB IV RENCANA EVALUASI A. KESIMPULAN Ceritakan kesimpulan dari hasil aksi nyata 1.4 dan 3.3 adalah : Rancangan aksi nyata ini akan selalu dilaksanakan pada tiap tahunnya , dengan berkolaborasi membuat kesepakatan sekolah yang berpusat/ berpihak pada murid dengan beberapa konten atau isi berisi aspirasi murid. Mengagendakan untuk mensosialisasikan budaya positif kepada semua pemangku kepentingan. Mengimbaskan disiplin positif pada peserta didik, dan membiasakan selalu komunikasi dua arah dengan peserta didik maupun orang tua/wali siswa. Pembiasaan meminta aspirasi dari peserta didik. Dan membiasakan memberi apresiasi terhadap kemajuan dan perkembangan peserta didik atas pencapaiannya membudayakan budaya positif. Perubahan yang akan dilakukan, role models dengan membudayakan 5S (salam, senyum, sapa, sopan, santun) di sekolah, dan menerapkan kedisiplinan dengan cara berkomunikasi dengan murid secara dua arah. Dengan adanya kegiatan penumbuhan life skills, program sekolah untuk membekali murid agar menjadi lulusan SMK dengan kompetensi teknis yang utuh dan riil serta karakter kinerja yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, berjiwa wirausaha serta memiliki kesiapan untuk memasuki dunia kerja dan atau mengembangkan usaha secara mandiri bisa terwujud. Serta dapat meningkatkan sumber pendapatan sekolah dan murid yang terlibat di dalam team. Aset SDM dan aset SDA serta sarana dan prasarana pendukung yang ada di SMKN 1 Cilaku- Cianjur sangat potensial dan memadai untuk mendukung dan menjalankan program TeFa. Sharing dan kolaborasi bisa terlaksana dengan baik dengan orang tua/wali siswa maupun murid karena dilakukan dengan pengadaan rapat orang tua/wali siswa begitupun berdiskusi langsung dengan siswa di dalam kelas sehingga mendapatkan hasil yang maksimal. B. REFLEKSI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN Hasil yang didapat dari pengambilan keputusan adalah Pembelajaran yang saya dapatkan bagaimana saya mampu mengelola aset dalam Ekosistem sekolah melalui kekuatan berpikir positif ataupun pendekatan berbasis aset atau PKBA (cara praktis menemukan dan mengenali hal-hal yang positif dalam kehidupan, dengan menggunakan kekuatan sebagai tumpuan berpikir). Dimana saya diajak untuk
38 memusatan pada apa yang bekerja, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif. PKBA ini menekankan kepada kemandirian dari suatu komunitas (murid) untuk dapat menyelesaikan tantangan yang dihadapinya dengan bermodalkan kekuatan dan potensi yang ada di dalam diri mereka sendiri. Dengan demikian hasil yang diharapkan akan lebih berkelanjutan. C. SARAN Saran untuk sesama rekan CGP dan rekan non CGP Jika budaya positif terlaksana dengan baik, hal baik yang akan muncul adalah ditandai dengan kebiasaan baik dalam berkomunikasi dua arah antar semua pemangku kepentingan. Demikian best practice CGP angkatan ke-6 ini dapat saya selesaikan dalam lokakarya 7. Semoga bermanfaat Wassalammualaikum Wr.Wb Salam Bahagia dan Salam Guru Penggerak ☺ LINK Portofolio & Youtube https://sites.google.com/guru.smk.belajar.id/sintamariam/beranda
39 DAFTAR PUSTAKA Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) Online. tt. Karier. Diambil dari https://kbbi.web.id/karier. Diakses Tanggal 14 Agustus 2021 Pukul 11.03. Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) Online. tt. Kreatif. Diambil dari https://kbbi.web.id/kreatif. Diakses Tanggal 14 Agustus 2021 Pukul 10.59. Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) Online. tt. Potensi. Diambil dari https://kbbi.web.id/potensi, Diakses Tanggal 14 Agustus 2021 Pukul 11.11. Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) Online. tt. Proaktif. Diambil dari https://kbbi.web.id/proaktif. Diakses Tanggal 14 Agustus 2021 Pukul 11.04. Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI) Online. tt. Sukses. Diambil dari https://kbbi.web.id/sukses. Diakses Tanggal 14 Agustus 2021 Pukul 10.40. Nonna 039. 2019. Zonasi “Antara Solusi, Penghulu Dan Frustasi”. Diambil dari https://portalmakassar.com/zonasi-antara-solusi-penghulu-dan-frustasi/. Diakses Tanggal 17 Agustus 2021 Pukul 19.02. Parwistnst. 2017. Memperkenalkan Diri dengan Metode River of Life. Diambil dari https://steemit.com/introduce/@parwisnst/memperkenalkan-diri-denganmetode-river-of-life. Diakses Tanggal 13 Agustus 2021 Pukul 23.5 Aqib, Zainal dan Sujak. 2011. Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter cet 1. Bandung:Yrama Widya. Darmadi, Hamid.2007. Dasar Konsep Pendidikan Moral: Landasan Konsep Dasar dan Implementasi. Bandung: Penerbit Alfabeta. Hidayatullah, M Furqon. 2010. Pendidikan Karakter: Membangun Peradaban Bangsa. Surakarta: Yuma Pustaka. Depdiknas, (2001), Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: Depdiknas. Ella Yulaelawati, (2007), Kurikulum dan Pembelajaran Filosofi, Teori dan Aplikasi, Jakarta: Pakarjaya. Jamal Ma’mur, (2012, Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif, dan inovatif, Yogyakarta: Diva Press. Kemendikbud, (2014), Manajemen Kepemimpinan Sekolah, Bahan Ajar Implementasi Kurikulum 2013 untuk Kepala Sekolah, Jakarta : Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kemendikbud. Kemendikbud, (2014), Manajemen Implementasi Kurikulum 2013, Bahan Ajar Implementasi Kurikulum 2013 untuk Kepala Sekolah, Jakarta : Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Badan Pengembangan SDM Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Kemendikbud.
40 Daryanto & Mulyoraharjo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media. Depdiknas. 2003. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas. Martinis Yamin. 2007. Kiat Membelajarkan Peserta didik. Jakarta: Gaung Persada Press. Moh. Uzer Usman. 2009. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nana Sudjana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Oemar Hamalik. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Parjono, dkk. – Sardiman. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Slameto.2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Zainal Arifin. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Hidayat, D. (2011). Model Pembelajaran Teaching Factory Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Dalam Mata Pelajaran Produktif. Jurnal Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang, 17(4). Hidayat, D. (2011). Model Pembelajaran Teaching Factory Untuk Meningkatkan Kompetensi Siswa Dalam Mata Pelajaran Produktif. Jurnal Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang, 17(4). Kuswantoro, A. (2014). Teaching Factory: Rencana dan Nilai Entrepreneurship. Yogyakarta: Graha Ilmu.
41 LAMPIRAN
42
43
44