The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by jazahayati8, 2021-06-19 06:29:07

NATASHA MUTIARA AMALIYA 20234046 BIBLIOGRAFI BERANOTASI BUKU MINANGKABAU

NATASHA MUTIARA AMALIYA
nim: 20234046

Keywords: Dokumentasi Informasi Minangkabau

1

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita. Salawat beriring salam kita ucapkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang
telah membawa ilmu Allah SWT dan memberi contoh suri tauladan mengamalkan ilmu
tersebut, semoga terlimpahkan pula lese;amatan bagi keluarga dan sahabat Nabi Muhammad
SAW.
Pada kesempatan kali ini penulis membuat bibliografi beranotasi buku Minangkabau
yang berjumlah 25 buah. Banyak dari kekayaan Minangkabau berupa adat, budaya hingga
kehidupan sosial diabadikan menjadi sebuah buku. Namun belum begitu banyak orang-orang
yang membaca buku tersebut, hal tersebut menjadi landasan tujuan penukisan bibliografi
beranotasi buku Minangkabau ini dibuat agar dapat dilihat dan dibaca oleh banyak orang.
Penyusunan penulisan ini mengelompokkan sesuai dengan subjek yang sama,
sehingga pembaca dapat dimudahkan dalam menemukan referensi yang dibutuhkan. Harapan
saya selaku penulis, meskipun terdapat banyak kesalahan serta kekurangan semoga laporan
ini bermanfaat bagi para pembaca.

Padang Panjang, 17 Juni 2021

Natasha Mutiara Amaliya

2

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………….2
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………3
PETUNJUK
PENGGUNAAN……………………………………………………………………………...4
BIBLIOGRAFI BERANOTASI ARTIKEL MINANGKABAU

A. Adat Istiadat ………………………………………………………………………….5
B. Kebudayaan …………………………………………………………………………. 7
C. Sejarah ……………………………………………………………………………… 12
D. Sastra ……………………………………………………………………………….. 14

3

PETUNJUK PENGGUNAAN BIBLIOGRAFI

1 001 4
2
Jamil, Muhammad. Modul Materi Kelas Adat. Padang
3 Panjang. Padang: STKIP PGRI Sumbar Press.
5 2019. Cetak. Buku ini menjelaskan mengenai
……………………………………………………
……………………………………………………

………………………………………………
Kata Kunci: Adat, Minangkabau

KETERANGAN

1. Nomor entry
2. Bilbilografi (MLA), baris kedua

dijorotkan kedalam sesuai dengan
aturan MLA
3. Anotasi, terdiri dari penjelasan
singkat dari buku yang dibuat
4. Gambar buku, berguna untuk
memberikan penjelasan lebih lanjut
tentang artikel tersebut
5. Kata kunci, terdiri dari kata/istilah
penting dalam artikel yang dibuat,
setiap kata kunci diberikan tanda ;
(tirik koma) sebagai pemisah dan
minimal kata kunci yaitu 3 kata
dengan diurutkan sesuai abjad

4

ADAT ISTIADAT

001

Rahmat Wahyudi dan Maryelliwati. Minangkabau (Adat, Bahasa, Sastra dan Bentuk
Penerapan). Padang: STKIP PGRI Sumbar Press, 2019. Cetak. Buku ini berisi
seputar sastra Minangkabau. Berbagai bentuk sastra
rakyat Minangkabau kemudian diolah maupun
diadaptasi menjadi sebuah seni pertunjukan.
Globalisasi membawa banyak perubahan pada
kehidupan masyarakat tidak terkecuali dari segi
ilmu pengetahuan, teknologi kesusatraan baik itu
dalam kesusastraan tradisi maupun modern.
Perkembangan tersebut juga memperngaruhi bentuk
pemetasan yang ada pada setiap budaya di
Indonesia. Didalam buku ini menjelaskan mengenai
suku bangsa Minangkabau, wilayah-wilayah
Minangkabau, bentuk Bahasa yang digubakan
masyarakatminangkabau.

Kata kunci: adat, Bahasa, Sastra Minangkabau.

002

Marthala, Agus, Efi. Pakaian Pengantin dalam Perkawinan Masyarakat Minangkabau
Padang. Padang: Humaniora. 2015. Cetak. buku ini berisi tentang ke
minanagkabauan dari berbagai aspek seperti latar
belakang, asal usul penduduk, asal usul nama
Minangkabau, asal usul masyarakat kota padang,
adat istiadat serta budaya perkawinan hingga
pakaian penganten.

Kata Kunci: Mianagkabau, Perkawinan, Pengantin,
Pakaian adat.

5

003

Putri, Sefli, Mahat. Perempuan dan Modernitas Perbahan Adat Perkawinan
Minangkabau Pada Awal Abad ke-20. Yogyakart: Gre Publishing. 2018. Cetak.
Buku ini menceritakan mengenai seorang perempuan payakumbuh bernama Djoeriah
yang menulis artikel bertajuk “Perkawinan” yang dimuat dalam surat kabar seonting
melajor yang merupakan surat kabar perempuan pertama. Dalam artikelnya ia
mengecam banyaknya orang tua yang menyerahkan
anak perempuannya yang berusia 20 tahunan menikah
dengan pria uzur berusia 50-60 tahun. Dalam kultur
Minangkabau, perempuan dewasa yang belum menikah
akan menimbulkan aib oleh seluruh kaum. Begitu
krusialnya masalah perkawinan di Minangkabau.
Polemik dalam adat perkawinan mendapat perhatian
seiring dengan pendidikan yang mulai berkembang
pada masyarakat Minangkabau.

Kata Kunci: Adat, Perempuan, Perkawinan Minangkabau

004

Yulika, Febri. Epistemologi Minangkabau Makna Pengetahuan dalam Filsafat Adat
Minangkabau. Padang Panjang: Institut Seni Indonesia Padang Panjang. 2017.
Cetak. Buku ini berisi mengenai adat yang terdpaat di Minangkabau seperti adat
basadi syara’. Masyarakat Minangkabau dikenal
sebagai masyrakat yangmenjadi nilai-nilai adat dan
islam sebagai pedoman hidupnya, adat basandi syara’-
syara’ basandi kitabullah adalah adat atau norma
hukum yang digunakan nenek moyang orang
Minangkabau, yang berdasarkan kepada ajaran syara’-
syara’ basandi kitabullah di Minangkabau. Di dalam
perkembangan adat Minangkabau telah terjadi
beberapa perubahan penting terutama setelah
masuknya agama islam ke Minangkabau. Selain itu
buku ini juga membahas degradasi Minangkabau dan
juga keunikan yang dimiliki Minangkabau.

Kata Kunci: Adat minagkabau, Filsafat.

6

KEBUDAYA

005

Eva, Yunista. Dari Komunal Ke Individual Perubahan Budaya Hukum Masyarakat
Adat Mingkabau. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2019. Buku ini menceritakan
tentang perubahan yang terjadi dalam masyarakat adat Minangkabau di Sumatera
Barat, yang menjadikannya masyarakat Minangkabau yang komunal menjadi
masyarakat yang individual. Perubahan ini mengakibatkan berubahnya tatanan
kehidupan masyarakat adat Minangkabau yang
sudah membumi Bab 1 menyajikan tentang
teori-teori kajian hukum dan perubahannya
dalam, masyarakat dan struktur nagari secara
umum. Bab 2 dari buku ini menggambarkan
tentang sejarah dan kehidupan masyarakat adat
Minangkabau yang komunal dalam bernagari.
Perubahan masyarakat adat Minangkabau
disajikan pada Bab 3 dan Bab 4 dalam buku ini.
Semua perubahan disesuaikan dengan data-data
yang akurat dengan menampilkan fakta-fakta
yang terjadi di lapangan. Adapun gambaran
yang terdapat dalam dua bab di atas adalah
dominasi hukum negara, masyarakat adat yang
komunal menjadi masyarakat yang individual
beserta faktor-faktor perubahannya, keterikatan
struktur hukum dengan struktur pemerintahan
nagari, kebijakan pemerintah dalam nagari dan
perubahan struktur kelembagaan masyarakat nagari. Pada Bab 5 menyajikan tentang
penyatuan konsep antara hukum adat dan hukum negara.

Kata Kunci: Adat Minangkabau, Hukum Adat, Perubahan masyarakat

006

Djanaid, Djanalis, dkk. Manajemen dan Leadership dalam Budaya Minangkabau.
Universitas Brawijaya Press, 2011. Cetak. Buku
ini menjadi pegangan bagi para pemimpin/manager
dalam melaksanakan kepemimpinannya yang
bersumber pada budaya bangsa dan bisa dipahami
secara ilmiah. Oleh karena itu, pembahasan
bersumber pada sistematika Managemen dan
Leadership. Uraiannya berdasarkan budaya bangsa,
khususnya Minangkabau.

Kata Kunci: Budaya Minangkabau, Manajemen dan
Leadership

7

007

Ediwar, dkk. PELESTARIAN MUSIK TRADISIONAL MINANGKABAU: KAJIAN
FORMULA MUSIKAL DAN KEUNIKANNYA.
Jakarta: Gre Publishing. 2019. Cetak. Buku ini
merupakan hasil dari penelitian yang berjudul
“Pelestarian Musik Tradisional Minangkabau: Strategi
Menjaga Ketahanan Seni Budaya Bangsa Menghadapi
Masyarakat Ekonomi Asean di Sumatera Barat” tahap
ketiga atau tahun terakhir dari tiga program terfokus
kepada (1) Analisis Musik Perkusi Melodis; (2) Analisis
Musik Perkusi Ritmis; (3) Analisis Dendang
Minangkabu Diiringi Alat Musik Tiup Hal ini dilakukan
sebagai salah satu upaya untuk menyelamatkan warisan
budaya dari pendegradasian nilai dan kepunahan musik
tradisional seiring dengan perkembangan zaman.
Melalui Buku Ajar ini diharapkan munculnya kesadaran
masyarakat dan strategi kebijakan dari pemerintah agar
musik tradisional Minangkabau eksis dan dapat
bersaing secara kompetitif dalam percaturan masyarakat
ekonomi Asean.

Kata Kunci: Musik, Seni Budaya

008

Ediwar, dkk. Musik Tradisional Minangkabau. Jakarta: Gre Publishing. 2018. Cetak.
Buku ini berisi mengenai Keragaman musik yang terdapat di Minangkabau
merupakan kekayaan budaya yang sangat berharga. Warisan tersebut mencerminkan
betapa kreatifnya para seniman masa lalu menciptakan entitas-entitas musik yang
saling berbeda antara satu tempat dengan tempat yang lain. Perbedaan-perbedaan itu
bisa terjadi pada bentuk fisik, sumber bahan, ukuran, cara memainkan, suara yang
dihasilkan, lagu-lagu yang dimainkan, jumlah pemain, karakter musiknya, konsep
musiknya, kategori musiknya, masyarakat pendukungnya, dan fungsinya di
masyarakat. Apabila kita merujuk perjalanan waktu, bahwa kesenian yang ada dewasa
ini merupakan perkembangan dari warisan budaya masa lampau yang bergulir dari
satu generasi ke generasi berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa kesenian
(tradisional) mengalami dinamika yang hebat. Ketika
masyarakat Minangkabau hidup dalam tatanan
masyarakat tradisional yang agraris, kehadiran kesenian
akan memberi makna tersendiri dalam hidup dan
kehidupannya; ketika masyarakat Minangkabau
dipengaruhi oleh budaya Islam, maka kesenian yang
bernafaskan Islam juga ikut berkembang dan
mempengaruhi budaya masyarakat; ketika masyarakat
Minangkabau dipengaruhi oleh budaya Barat dan budaya
lainnya, maka kesenian modern gaya Barat dan budaya
lain yang mengimbuhinya pun ikut mempengaruhi pola
hidup masyarakat Minangkabau.

Kata Kunci: Budaya Minangkabau, Musik Tradisional.

8

009

Saifullah, dan Febri Yulika. Pertautan Budaya-Sejarah Minangkabau & Negeri
Sembilan. Padang Panjang: ISI Padang Panjang. 2017. Cetak. Buku ini berisi
mengenai Alam Minangkabau dengan segala aspek
budayanya. Diawali dengan Minangkabau: Tanah Leluhur,
yang merupakan tema utama dan asal mulanya kajian, dan
dari padanyalah kajian berikutnya dikembangkan. Artikel
kedua, Negeri Sembilan: Rantau Minangkabau Tanah
Semenanjung dan selanjutnya Menggali Pertautan Budaya
dan Sejarah: Negeri Sembilan (Malaysia) dan Minangkabau
(Indonesia). Ketiga tulisan tersebut menjelaskan tentang etnik
Minangkabau dan budaya “Merantau” dengan seluruh
penyebab dan implikasinya, baik ketika akan meninggalkan
kampung halaman maupun ketika beradaptasi di negeri orang.
Bagian Kedua berisi suka-suka dan narasi perantau
Minangkabau ke Tanah Semenanjung Malaya. Dilanjutkan
dengan Dato’ Seri Utama Tan Sri Abdul Samad Idris: Tokoh
yang berjasa membuka kembali hubungan Negeri Sembilan dan Minangkabau.

Kata Kunci; Alam Minangkabau, Etnik Budaya

010

Gardjito, Murdjiati, dkk. Kuliner Minangkabau Pusaka Nenek Moyang, Yang Pantang
Disayang. Jakarta: Gramedia Pusaka Utama. 2019. Cetak. Buku ini menceritakan
mengenai Minangkabau yang sarat akan ritual adat lengkap dengan kuliner khasnya
yang mampu menambah kekayaan budaya bangsa Indonesia. Kepiawaian dan
kecerdasan urang Minang pada masa lampau telah mewarnai kehidupan masyarakat
Minang di masa setelahnya. Meskipun demikian masyarakatnya tetap menjalankan
berbagai macam tradisi daur hidup dilengkapi dengan hidangan khasnya sejak tempo
dulu hingga sekarang. Keberagaman kuliner Minang dalam setiap tradisi yang
dilakukan baik dalam upacara berkaitan dengan kehidupan maupun keagamaan telah
ikut mewarnai hidangan seperti yang ditunjukkan dalam deretan hidangan nikmat
mulai dari makanan yang menyandang gelar mahkota
hidangan yaitu Rendang, Sate Padang, Ayam Pop,
Asam Padeh Ikan, Nasi Kapau, Gulai Kancah, Soto
Padang, aneka Kalio, Ikan Goreng danau Maninjau,
lalu disusul dengan hidangan kudapan lezat seperti
Ampiang Dadiah, Kue Bika, Bubur Kampiun, Godok,,
Kue Sapik, Kue Tunjuk, Keripik Balado, Lapek Bugih,
Lapek Koci, Rakik Maco, serta Es Tebak. Beragam
minuman penghangat dan penyegar badan yaitu Aia
Kawa, Aia Aka, Teh Talua, dan Kopi Telur yang tidak
dapat ditemui di daerah lain selain di Minangkabau.
Tradisi yang terkait dengan kehidupan masyarakat
Minang sungguh sangat menarik untuk dilestarikan
bagi budaya masyarakat Indonesia yang tidak ternilai
dan nantinya dapat diwariskan pada generasi selanjutnya.

Kata Kunci: Kuliner Minangkabau, Pusaka.

9

011

Deddy, M. Modifikasi Tata Rias Pengantin Minang & Melayu. Jakarta: Gramedia
Pusaka Utama, 2012. Cetak. Buku ini berisikan mengenai keragaman budaya di
Indonesia memicu lahirnya beragam tata rias pengantin daerah atau tradisional,
terutama pada pengantin wanita. kreasi tata rias pengantin modifikasi yang tengah
berkembang dan sedang digemari oleh masyarakat Perbedaan tata tias pengantin
wanita tiap-tiap daerah biasanya ditandai dengan penataan rambut atau sanggul dan
aksesoris rambut yang melengkapinya serta
sanggul dan aksesoris rambut yang
melengkapinya serta busana dan perhiasan yang
dikenakan oleh pengantin. Dalam buku ini
ditampilkan berbagai konsep tata pengantin
Melayu dan Minangkabau modifikasi. Konsep tata
rias pengantin Melayu dan minang tradisional,
aksesoris-aksesoris penting yang perlu dipakai
dan menjadi ciri khas dari tata rias pengantin
tersebut, serta berapa jauh modifikasi tersebut bisa
diterapkan dan menciptakan konsep tata rias
pengantin melayu dan minang yang berbeda dan
terkesan modern.

Kata Kunci: Pengantin, Melayu, Minang, Tata rias.

012

Soeroto, Myrtha. Minangkabau. Jakarta: Myrtle Publishing, 2005. Cetak. Buku ini
membahas mengenai Kekayaan seni-budaya Nusantara merupakan aset nasional yang
tak ada duanya di dunia. Salah satu khasanah budaya yang menonjol adalah rumah-
rumah tradisional dengan bentuk arsitektur yang sangat beragam. Bukan saja
keindahan arsitekturnya, tapi juga kebudayaan
tradisional daerah yang melatarbelakanginya.
Kemanunggalan rumah dan budayanya terwujud
dalam arsitektur yang menyatu dengan segenap
aktivitas kehidupan manusia yang
dipapankannya. Kesemuanya itu tampak pada
Tongkonan Toraja, Saoraja Bugis, Makassar,
Ruma Bolon Batak, Rumah Gadang
Minangkabau, dan berbagai daerah lainnya.
Dengan mengenal arsitektur tradisional serta latar
belakang budayanya, dapatlah diharapkan
kelestarian rumah tradisional dari setiap wilayah
budaya.

Kata Kunci: Atsitektur Tradisional, Budaya Nusantara

10

SEJARAH

013

Fadila, Zikri. PENERBITAN MINANGKABAU MASA KOLONIAL: Sejarah
Penerbitan Buku di Fort de Kock (Bukittinggi) 1901-1942. Yogyakarta: Gre
Publishing, 2018. Cetak. Buku ini merupakan kajian sejarah sosial-ekonomi yang
menggambarkan perkembangan penerbitan buku di Fort de Kock tahun 1901-1942.
Perkembangan pendidikan dan perekonomian di Fort de Kock mendorong berdirinya
perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam dunia penerbitan buku.
Penduduk Pribumi dan keturunan Tionghoa bersaing membesarkan penerbitannya,
namun tetap dalam usaha memajukan dunia penerbitan buku di Fort de Kock. Dengan
demikian, buku ini mencoba memberikan gambaran secara utuh tentang
perkembangan penerbitan buku di Fort de Kock tahun 1901-
1942. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
perkembangan penerbitan buku di Fort de Kock pada 1901-
1942. Pada masa awal perkembangan penerbitan buku
(1901-1920), orang-orang Tionghoa dan Pribumi melihat
peluang bisnis yang menggiurkan di dunia penerbitan buku
di Fort de Kock. Merekalah yang menjadi pemain utama
dalam bisnis literasi ini. Pada masa puncak perkembangan
penerbitan buku masa kolonial (1921-1942), justru penerbit
swasta milik pribumi menjamur di Fort de Kock dan tidak
terlihat adanya penerbit Tionghoa yang berdiri pada masa
ini. Perkembangan penerbitan buku di Fort de Kock tersebut
didukung dengan banyaknya genre buku yang diterbitkan,
kaum intelektual yang berkontribusi dalam menulis naskah
buku, serta pola distribusi dan jumlah oplah buku. Sitem
sosial masyarakat yang ditetapkan oleh Pemerintah Hindia
Belanda kemudian sangat mempengaruhi banyak muncul penerbitan buku di Fort de
Kock, terutama penerbit Tionghoa dan Pribumi.

Kata Kunci: Penerbitan buku, Sejarah

014

Darwis, Yuliandre. Sejarah Perkembangan Pers Minangkabau (1859 - 1945). Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama. 2013. Cetak. Buku ini berisi tentang peran penting pers
dalam membentuk sejarah Minangkabau tak terbantahkan. Lahir dari tanggapan kritis
terhadap perubahan zamannya, pers Minangkabau menampilkan mozaik situasi sosial,
politik, ekonomi, dan budaya yang dihidupi oleh orang-orang pada zamannya.
Kendati pers Minangkabau tergolong salah satu yang tertua di Indonesia, ternyata
belum banyak tulisan yang secara mendalam mengangkat sejarah pers Minangkabau
khususnya pada periode 1859–1950. Dalam konteks itulah buku ini mengambil
perannya. Secara garis besar buku ini akan menunjukkan (1) latar belakang sejarah
Minangkabau, adat-istiadat, dan budayanya; (2) sejarah pergerakan reformasi Islam di
Minangkabau, yang bermula pada abad ke-8, ketika Islam diperkenalkan di
Minangkabau oleh para pedagang dari Arab dan Gujarat; (3) sejarah pers
Minangkabau yang diawali dengan pemakaian bahasa dan abjad Arab-Melayu,

11

sampai masa pemakaian bahasa Melayu sepenuhnya oleh
media; dan (4) perkembangan pers Islami hingga
organisasi dan lembaga pendidikan yang menjadi lokasi
awal produksi sebelum akhirnya benar-benar berbentuk
penerbitan. Ditulis dengan metode historiografi, buku ini
dengan lugas menekankan bahwa pers Minangkabau
berkontribusi penting dalam pembentukan jiwa nasionalis
hingga akhirnya turut memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia.
Kata Kunci: Pers Minangkabau, Sejarah

015

Grave, Elizabeth, E. Asal-Usul Minangkabau Modern-Respons Terhadap Kolonial
Belanda Abad XIX/XX. Jakarta: Obor Indonesia.
2007. Cetak. Buku ini menceritakan mengenai
kemerdekaan Indonesia, warga Indonesia pada saat itu
masih minim akan pendidikan, yang memiliki
keahlian professional masih sangat sedikit jumlahnya.
Cikal bakal dari prestasi orang Minangkabau terletak
pada cara mereka memberikan tanggapan terhadap
kehadiran kekuasaan colonial Belanda sejak
pertengahan abad ke -19. Dari semua kasus-kasus
yang diceritakan dalam buku ini menunjukkan bahwa
betapa prakarsa setempat, minat, dan Sebagian
didukung oleh system sosial yang menjadi peran
penting dalam menentukan bagaimana penduduk
Minangkabau berubah.

Kata Kunci: Pendidikan, Profesi, Kolonial Belanda

016

Bakhtiar, dkk. Ranah Minang Ditengah Cengkeraman Kristenisasi. Jakarta: Bumi
Aksara. 2005. Cetak. Buku ini menceritakan tentang Ranah Minang sebagai salah
satu basisi di Indonesia, kini sedang digrogoti oleh gerakan Kristenisasi. Upaya
penyebaran agama kristen di Ranah Minag tidak hanya
terjadi sekarang ini saja, jauh sebelumnya telah dimulai
sejak zaman penjajahan. Gerakan kristenisasi ini
dilakukan secara terorganisisr, sistematis, dan didukung
dengan dana yang besar.
Tujuan dari gerakan kristenisasi adalah untuk
memperlemah akidah umat Islam dan sekaligus
memurtadkan dari agamanya secara bertahap. Kasus-
kasus kristenisasi dan usaha pendangkalan akidah umat
Islam sesungguhnya telah banyak dan telah
berlangsung sejak lama. Cara yang dilakukan tidak

12

hanya dengan cara-cara halus, tetapi uga melalui cara sangat kasar dan tidak simpatik.
Untuk mencapai tujuan itu mereka selalu menggunakan waktu dan kesempatan
sehingga umat Islam terkecoh dengan gerakan yang mereka lakukan. Buku ini
menjelaskan tentang gerakan kristenisasi di Ranah Minag. Buku ini merupakan
gambaran dari kepungan dan cengkeraman Kristenisasi di Ranah Minang dengan
mengemukakan fakta dan data serta analisis yang memadai dari kasus-kasus yang
muncul ke permukaan.
Kata Kunci: Agama, Gerakan Kristenisasi.

017

Dobbin, Christine. Gejolak Ekonomi, Kebangkitan Islam, dan Gerakan Padri:
Minangkabau 1784 – 1847. Jakarta: Komunitas Bambu, 2008. Cetak. Buku ini
berisikan latar belakang terjadinya reformasi
agama di pedalaman Minangkabau melalui
Gerakan padri. Bagaimanakah sesungguhnya
sejarah Perang Padri dan sebab-sebab yang
melatarbelakanginya serta lingkungan sosial-
budaya-politik Minangkabau sejak abad ke-18?
Buku ini menjawabnya, membeberkan faktor-
faktor ekonomis yang mendorong proses
reformasi agama di pedalaman Minangkabau
sebagaimana tercermin dalam gerakan Padri
yang pernah dianggap sebagai “pasang naik
pertama” dalam perkembangan Islam di
Indonesia yang menjadi masalah (kalau tidak
dapat disebut kontroversi) karena tampil
sebagai kekuatan teror dengan panglima-
panglima perangnya yang kejam, salahsatunya
yang terkenal adalah Tuanku Rao.

Kata Kunci: Gerakan Padri, Kebangkitan Islam.

13

SASTRA

018

Djamaris, Edwar. Pengantar Sastra Rakyat Minangkabau. Jakarta: Obor Indonesia.
2001. Cetak. Buku ini berisi mengenai sastra Minangkabau yang terdapat didaerah
sumatera barat. Pembicaraan tentang sastra Minangkabau secara lengkap dan
menyeluruh belum pernah disusun, yang pernah
dilakukan yaitu pantun, mantra dan randai. Dalam buku
ini yang diceritakan pertama adalah perkembangan sastra
Minangkabau yang mulai dari sastra lisan, sastra tertulis
berupa naskah (tulis tangan) hingga sastra berupa buku
cetak. Selain itu jenis sastra Minangkabau dalam bentuk
puisi, prosa dan drama. Puisi Minangkabau berupa
mantra, pantun, talibun, teka-teki, pepatah-petitih dan
syair. Prosa dalam sastra Minangkabau berupa curito,
kaba, tambo, dan undang-undang.

Kata Kunci: Budaya, Sastra Minangkabau.

019

Sunarti, Sastri. Kelisanan dan Keberaksaraan Dalam Surat Kabar Terbitan Awal di
Minangkabau (1859-1940-an). Jakarta: Gramedia. 2013. Cetak. Buku ini
Menceritakan mengenai sejaraj terciptanya kata
“Lisan” dan “Kelisanan”. Bermula dari Bahasa
melayu yang dipinjam dari Bahasa arab, dalam
perkembangannyakata “lisan” dalam Bahasa
melayu/Indonesia memperoleh makna yang lebih
luas akibat pengaruh dari kata oral Bahasa
inggris.Masyarakat belum memiliki kesadaran
bahwa sejak bebrapa puluh tahun yang lalu kata
“lisan” sudah menjadi istilah dengan konotasi
“tidak beraksara”. Ledakan informasi terjadi pada
pengaruh pertama abad ke-20 tercetus oleh
perkembangan komunikasi elektronik yang pesat.
Pada masa ini, televisi memainkan peran yang
terpenting sehingga pada tahun 1960-an
bermunculan beberapa karya yang menyoroti perkembangan ini.

Kata Kunci: Sastra, Surat kabar Minangkabau.

14

020

Ummuki. Dari Tanah Haram ke Ranah Minang: Kisah Pilu TKW di Dua Negeri.
Jakarta: Gramedia Pusaka Utama. 2013. Cetak. Buku ini menceritakan kisah
hanifa seorang perempuan yang mengalami berbagai kegetiran hidup. Perubahan
besar yang menyeretnya ke jurang gelap adalah tragedi pemerkosaan yang dia alami.
Bersikeras mempertahankan jabang bayi yang dikandungnya, dia lantas terdampar di
panti sosial, terpaksa bertahan hidup di emperan WC umum pinggir pasar, hingga
akhirnya menjadi TKI ke Arab Saudi. Buah hati
dan sanak saudara terpaksa dia tinggalkan. Di
Arab Saudi, babak baru kehidupan yang penuh
cobaan dan rintangan kembali membentang.
Bukan hanya harus melakukan pekerjaan-
pekerjaan berat setiap hari, beberapa kali Hanifa
harus menangkis percobaan pemerkosaan oleh
anak majikan. Di tengah belitan masalah yang
terus menghantam, datang kabar mengejutkan
dari kampung halaman. Sebelum masa kontrak
kerjanya selesai, Hanifa pun memilih untuk
pulang. Novel ini ditulis berdasarkan perjalanan
hidup Penulis. Mengharukan namun juga sarat
pesan, satu hal yang ingin Ummuki teriakkan
lantang-lantang: tanpa bekal iman, fisik, mental,
dan keterampilan yang cukup, jangan pernah
bermimpi menjadi TKI.

Kata Kunci: TKI, Arab Saudi.

021

Yusra, Abrar. Azwar Anas Teladan dari Ranah Minang. Jakarta: Buku Kompas. 2011.
Cetak. Buku ini berisi biografi dari Bapak Ir. Azwar Tokoh senior nasional asal
Minangkabau yang pernah disebut-sebut sebagai "pemimpin terakhir di Sumatera
Barat". Hal ini karena karakter kepemimpinan yang amat lekat pada dirinya.
Pemimpin adalah orang yang mampu mengurus
dan memimpin masyarakat karena kepedulian
murni untuk memajukan masyarakat. Dan,
memang begitulah Azwar. Bagi rakyat Sumatera
Barat ia dikenang sebagai gubernur yang berani
"melawan" Soeharto, antara lain karena berani
membatasi peredaran kupon lotre SDSB
(Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah).
Sebagai Menko Kesra, ia tolak semua bantuan
yang berasal dari dana SDSB. Tapi, kenapa ia
bisa tetap dekat dengan Soeharto? Di kalangan
pencinta sepak bola Indonesia, Azwar dihormati
dan dicintai. Saat menjadi Ketua PSSI ia tak ragu
memecat seorang wasit seumur hidup gara-gara terbukti ikut membudayakan suap. Ia
memilih mengundurkan diri sebagai Ketua Umum PSSI gara-gara peristiwa skandal

15

"sepak bola gajah" di Chiangmai, Thailand. Sebagai anggota DPA (1998-2000) ia pun
memilih mengundurkan diri karena tak dapat mengikuti pola pikir dan kebijakan
Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang kadang tiba-tiba berubah 180 derajat.
Azwar bukan tipe pemimpin yang hanya bisa menuntut, tapi pemimpin yang juga
konsisten memberi contoh mewujudkan nilai-nilai moral yang diyakini. Dan, jangan
lupa, Azwar yang sarjana ilmu kimia dan tentara berpangkat letnan jenderal
purnawirawan juga pernah meraih prestasi lain, terpilih sebagai pria Indonesia
berbusana terbaik. Amboi! Rancak bana!.
Kata Kunci: Pemimpin, Tokoh Minangkabau.

022

Yoeti, Oka, A. Diaspora Perantau Minang. Jakarta: Angkasa. 2017. Cetak. Buku ini
menceritakan mengenai perantau Minang yang
sukses di tanah rantau dalam bidangnya masing-
masing. Akan tetapi, kebanyakan dari merka
melupakan kampung halamanya setelah sukses.
Saat ini, tidak ada lagi yang dapat dibanggakan
dari Sumatera Barat. Sampai-sampai ada yang
mengatakan Sumatra Barat sebagai "The sickman
of Sumatera." Pamor Sumatra Barat mulai redup.
Kebesaran Sumatera Barat dan Minangkabau
hanya bayang-bayang dari masa lalu. Buku ini
mengungkapkan fenomena menarik tentang
Minangkabau, Sumatra Barat dan Orang Minang.
Bahasan yang menarik diantaranyanya Orang
Kalah Perang, Asal Usui Nenek Moyang Orang
Minang, Plus Minus Orang Minang, Darah
Minang dan Proses Malakok, Adat Minang dan
Pengaruhnya terhadap Merantau, Modal Dasar Orang Minang Merantau, Mengapa
Orang Minang Merantau, Perantau Sukses Enggan Pulang Kampung, Cikal Bakal
Bangsa Melayu, Little Minangkabau di Perantauan, Diaspora Perantau Minang, dan
Membangun Pariwisata Sumbar yang Berdaya Saing. Semoga perantau Minang dapat
berperan aktif dalam pembangunan di kampung halamannya. Seperti yang dilakukan
oleh perantau Cina (Tionghoa) di seluruh duniayang membangun bangsa dan negara
Cina saat ini. Untuk itu perantau Minang di seluruh dunia diharapkan menjadi agent
of development (katalisator pembangunan) untuk Sumatra Barat sehingga menjadi
provinsi yang berdaya saing tinggi dan disegani banyak provinsi lain bahkan negara
asing.

Kata Kunci: Perantau, Orang Minangkabau

16

023

Navis,A,A. Pemikiran Minangkabau Catatan Budaya A.A. Navis. Jakarta: Angkasa.
2017. Cetak. Buku ini merupakan kumpulan tulisan Ali Akbar Navis (1924-2003)
yang "terserak dibuang sayang", ungkapan dari adiknya, aim. Anas Navis. Kumpulan
tulisan ini berasal dari naskah yang tersimpan dalam arsip pribadi Navis yang belum
pernah diterbitkan. Di dalam buku ini terdapat lima perbincangan. Pertama, tentang
"Akar Budaya Minangkabau", Navis berbicara tentang identitas suku bangsa
Minangkabau yang dikenal kekhasannya. Dalam bab 2, "Detradisionalisasi Budaya
Minangkabau", Navis mencoba menguraikan beberapa bentuk perubahan dan
pergeseran kebudayaan Minangkabau di masa lalu sampai dewasa ini. Terutama
sebagai akibat persentuhan budaya Minangkabau dengan budaya yang dibawa oleh
berbagai kekuasaan luar, mulai dari zaman Hindu-Buddha ke zaman kolonial hingga
zaman rezim-rezim setelah kemerdekaan. Bab 3 berjudul "Tanah dan Warisan sebagai
Masaiah Kebudayaan" membahas tentang masalah
dilematis dalam sistem pemilikan tanah dalam
penghadapannya dengan negara sejak masa kolonial,
tetapi semakin rumit dan nyaris makin gawat setelah
zaman pembangunan dewasa ini. Bab 4, berjudul
"Kebangkitan Nasional", menegaskan pendirian Navis
tentang fenomena kebangkitan nasional, dalam arti
timbulnya perlawanan bangsa Indonesia terhadap
penjajahan. Akhirnya, dalam Bab 5, tentang "Divisi
Banteng", Navis berbicara tentang sejarah militer di
Minangkabau. Padahal, dalam budaya Minangkabau
tidak dikenal kelompok sosial yang dinamakan atau
sejenisnya untuk berperang, kecuali cerita "Cindur
Mato", suatu epos kepahlawanan. Dalam hal ini, tafsir
budaya Navis sangat menarik.

Kata Kunci: Budaya, Naskah.

024

Ermanto dan emidar. Perbandingan Komunikasi Etnis Minangkabau Dan Tionghoa di
Kota Padang. Bandung: Angkasa. 2017 Cetak. Buku ini berasal dan dimodifikasi
dari hasil penelitian fundamental penulis yang dibiayai oleh Dana BOPTN Universitas
Negeri Padang selama dua tahun yakni tahun 2013 dan 2014 yang telah dimodifikasi.
Penelitian tersebut berjudul KAJIAN TINDAK TUTUR ETNIS MINANGKABAU
DAN TIONGHOA (CINA) DI KOTA PADANG Upaya Penciptaan Saling Paham
untuk Pencegahan Konflik dan Disintegrasi Bangsa. Dengan memodifikasinya, hasil
penelitian tersebut menjadi buku dengan judul Linguistik Budaya. Kajian pada Etnis
Minangkabau dan Tionghoa di Kota Padang. Buku ini diterbitkan pertama kali pada
tahun 2016 oleh Penerbit FBS UNP.

17

Pada tahun 2017, buku ini kembali diterbitkan ulang
oleh Penerbit Angkasa Bandung dan dilakukan
revisi termasuk judul menjadi Linguistik Budaya.
Perbandingan Komunikasi Etnis Minangkabau dan
Tionghoa di Kota Padang. Dalam kehidupan
masyarakat yang multietnis seperti di Indonesia,
bahasa (komunikasi) merupakan salah satu aspek
yang sangat penting dalam persatuan dan kesatuan
bangsa. Namun demikian, salah paham dalam
berbahasa (miskomunikasi) sering pula menjadi
aspek yang memicu terjadi konflik antaretnis dan
disintegrasi bangsa tersebut. Hal ini disebabkan
kurangnya pemahaman tindak tutur (komunikasi)
antaretnis dan budaya yang hidup.
Kata Kunci: Budaya, Etnis, Komunikasi.

025

Moussay, Gerald. Tata Bahasa Minangkabau. Jakarta: Kepustakaan Populer
Gramedia, 1998. Cetak. Buku ini membahas bahasa minangkabau atau dalam bahasa
asal, Baso Minang adalah sebuah bahasa Austronesia yang dituturkan oleh kaum
Minangkabau di Sumatra Barat dan di barat Riau dan juga oleh mereka yang telah
merantau ke bandar-bandar lain di Indonesia. Selain Sumatra Barat dan barat Riau,
bahasa Minangkabau juga dituturkan di Negeri Sembilan di Malaysia. Leluhur
penduduk Negeri Sembilan telah merantau dari
Ranah (Alam) Minang di Sumatra. Bahasa
Minangkabau juga merupakan bahasa pengantar
di sepanjang kawasan pesisiran di provinsi
Sumatra Utara dan juga di persisiran barat Aceh.
Di Aceh, bahasa ini dikenali sebagai bahasa
Aneuk Jamee atau bahasa "anak tetamu". Di
Sumatra Barat, bahasa Minangkabau diajarkan
di peringkat 1 dan 2 di sekolah rendah. Terdapat
beberapa kontroversi mengenai hubungan
bahasa Minangkabau dengan bahasa Melayu
disebabkan keserupaan dalam tatabahasa
mereka. Ada pendapat yang mengatakan ia
sebenarnya adalah dialek bahasa Melayu dan
yang lain mengatakan ia adalah sebuah bahasa
dan bukan sebuah dialek.

Kata Kunci: Bahasa Minang, Bahasa Melayu

18

A INDEKS PENGARANG
A.A Navis 17 Mahat Putri Sefli 6
Abrar Yusra 15 Maryelliwati 5
B M Deddy 10
Bakhtiar 12 Murdjiati Gardjito 9
C Myrtha Seoroto 10
Christine Dobbin 13 O
D Oka, A Yoeti 16
Djanalis Djanaid 7 S
E Saifullah 9
Ediwar 8 Sastri Sunarti 14
Edwar Djamaris 14 U
Efi Marthala Agus 5 Ummuki 15
Elizabeth, E Grave 12 W
Emidar 17 Wahyudi Rahmat 5
Ermanto 17 Y
F Yuliandre Darwis 11
Febri Yulika 6 Yunista Eva 7
G Z
Gerald Moussay 17 Zikri Fadila 11
M

19

INDEKS SUBJEK

A
Adat Istiadat 5
K
Kebudayaan 7
S
Sastra 14
Sejarah 12

20


Click to View FlipBook Version