Modul E.5 Perkembangan Islam di Indonesia 93
MODUL E.5 PERKEMBANGAN ISLAM
DI INDONESIA
Standar Kompetensi
Memahami perkembangan Islam di Indonesia
Kompetensi Dasar
• Menjelaskan perkembangan Islam di Indonesia.
• Menampilkan contoh perkembangan Islam di Indonesia.
• Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di Indonesia.
Modul E.5 Perkembangan Islam di Indonesia 94
A. Masuknya Islam di Indonesia
Dalam sebagian buku sejarah Indonesia kita jumpai keterangan bahwa Islam masuk
ke Indonesia pada abad ke-13 M. Akan tetapi, apakah benar agama Islam baru tersebar di
wilayah Nusantara pada abad tersebut. Beberapa penelitian sejarah membuktikan bahwa
bahyak peninggalan benda sejarah yang ditemukan berusia lebih tua dibanding dengan
keterangan yang tercantum dalam beberapa buku sejarah Indonesia. Bahkan bisa dibilang
bahwa pendapat tersebut kurang tepat. Sebagian sejarawan men-sinyalir bahwa keterangan
tersebut diambil dari buku-buku yang ditulis pada zaman kolonial yang bertujuan untuk
mengaburkan fakta sejarah Islam di Indonesia.
Sebagaimana kita sudah ketahui, agama Islam muncul di kota Mekah yang dibawah
oleh Nabi Allah Muhammad saw pada tahun 571-632 M. tanpa diprediksi sebelumnya,
dakwah Islam ternyata mengalami proses penyebaran yang sangat cepat. Dalam waktu
yang tidak terlalu lama, ajaran tauhid tersebut telah tersebar ke seluruh negeri Arab dan
negeri-negeri sekitarnya. Pada masa itu juga, yakni pada abad VI M. Agaa Islam telah
masuk kekawasan Tiongkok dan terus menyebar ke kawasan Asia Tenggara, termasuk
kawasan Nusantara yang telah kedatangan para saudagar muslim pada abad VII M.
Banyak versi yang menyebutkan daerah asal saudagar muslim yang singgah di
pelabuhan-pelabuhan Nusantara pada abad-abad itu. Di antaranya pendapat yang
menyebutkan bahwa agama Islam mula-mula disiarkan oleh saudagar Gujarat – India, ada
pula yang menyebutkan berasal dari Persia, dan ada juga yang menyebutkan berasal dari
Arab. Pendapat yang menyebutkan bahwa para saudagar muslim itu berasal dari Arab
berargumen bahwa tempat-tempat seperti Cambay, Gujarat maupun Malabar hanya
sebagai tempat persinggahan bagi para penyiar agama Islam tersebut. Dengan demikian,
mereka juga para saudagar yang berasal dari Arab.
Memang pada awalnya penyiaran agama Islam di Nusantara hanya melalui kontak
perdagangan maupun pernikahan saudagar muslim dengan perempuan pribumi. Akan
tetapi, setelah sentra keislaman di Timur Tengah dihancurkan oleh tentara Mongol,
banyak ulama bermigrasi ke beberapa wilayah, seperti ke Mesir dan termasuk Nusantara.
Semenjak itulah terjadi proses penyebaran Islam yang tidak hanya dilakukan oleh para
saudagar muslim, namun juga dimotori oleh para ulama, teristimewa dari kalangan sufi.
Di antara sejarawan yang menyebutkan periode masuknya Islam di Indonesia adalah
Dr. Hamka. Beliau berpendapat bahwa Islam telah masuk ke pulau Jawa pada abad ke-7
M. Di pulau Jawa sendiri pada waktu itu telah dijumpai orang-orang Arab Islam.
Sementara seminar tentang masuknya Islam di Indonesia di Medan tanggal 17-20 Maret
1963 mengambil kesimpulan bahwa Islam masuk di Indonesia pada abad I H/abad VII M
langsung dari Arab. Daerah yang pertama didatangi para penyiar Islam adalah pesisir
Sumatra. Menurut penelitian Drs. Juned Pariduri, ada sebuah makam/kuburan seorang
ulama yang bernama Syeikh Mukaiddin di Barus (Tapanuli). Baru nisan makam tersebut
berangkat tahun ha'-mim yang berarti 48 H = 670 M. dengan demikian, menurutnya Islam
datang ke Indonesia pada abad ke-7 M.
B. Perkembangan Islam di Indonesia
1. Perkembangan Islam di Sumatra
Agama Islam masuk ke Sumatra pada abad ke-7 M, langsung dibawa oleh para
penyebar Islam dari Arab, yang kemudian diikuti oleh orang Persia dan India.
Selanjutnya secara berangsur-angsur disiarkan oleh bangsa Indonesia sendiri hingga
tersebar luas bukan saja di kawasan Sumatra, melainkan keseluruh kepulauan
Indonesia.
Adanya kerajaan Buddha Sriwijaya (tahun 683-1030 M), sedikitnya banyak
memengaruhi pertumbuhan Islam yang baru masuk, sehingga penyiarannya
mengalami proses yang lama. Setelah kerajaan Sriwijaya mendapat sebuah dari raja
Rajendracoladewa dari India tahun 1030 M, kekuatan kerajaan menjadi lemah,
sehingga daerah-daerah yang baru mengalami proses pengislaman mengalami
kemajuan yang pesat dan memiliki kesempatan yang baik untuk mendirikan kerajaan
Islam yang pertama di Pasai. Pada saat-saat itu dakawah Islam khususnya di daerah
Aceh dan Sumatra Utara mulai memperluas wilayahnya. Maka berkembanglah Islam
Modul E.5 Perkembangan Islam di Indonesia 95
mulai dari Pasai ke Malaka, Tapanuli, Riau, Minangkabau, Kerinci, dan ke daerah-
daerah lainnya.
Perkembangan berikutnya ditandai dengan berdirinya kerajaan-kerajaan Islam di
Sumatra, antara lain kerajaan Islam Samudra Pasai abad XII-XV dan Kerajaan Aceh
pada abad XVI. Raja-raja Islam yang pernah berkuasa pada masa kerajaan Samudra
Pasai antara lain :
a. Sultan al-Malikush Shaleh
b. Sultan al-Malikuz Zahir I
c. Sultan al-Malikuz Zahir II
d. Sultan Iskandar
Sedangkan raja-raja yang pernah berkuasa pada masa Kerajaan Aceh adalah
sebagai berikut :
a. Sultan Ali Mughayat atau dikenal dengan nama Sultan Ibrahim
b. Sultan Shalahuddin
c. Sultan Azaluddin Ri'ayat Shah
d. Sultan Husin
e. Sultan Zainal Abidin
f. Sultan Alauddin Mansyur Shah
g. Sultan Ali Ri'ayat Syah I
h. Sultan Alauddin Ri'ayat Syah II
i. Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam
2. Perkembangan Islam di Jawa
Pada masa-masa masuknya Islam ke Jawa, kondisi politik kerajaan Hindu, baik
di Jawa Barat, Jawa Tengah, maupun Jawa Timur masih sangat kuat. Agama Islam
yang datang lebih belakang tidak bisa tersiar dengan cepat dan mudah. Setelah
mengalami proses yang lama (antara abad ke-7 sampai 16 M), agama Islam di Jawa
baru dapat berkembang dengan pesat, yaitu setelah kerajaan Hindu Majapahit mulai
merosot kekuasaannya.
Perkembangan Islam di Jawa tidak terlepas dari perjuangan para Wali Sembilan
(Wali Songo) yang hidup pada zaman kesultanan Demak antara tahun 1500-1550 M.
Mereka juga berjasa dalam mempertahankan negara dari ancaman penjajah Portugal.
Wali-wali sembilan tersebut adalah sebagai berikut,
a. Maulana Malik Ibrahim
Maulana Malik Ibrahim juga terkenal dengan nama Maulana Maghribi yang
berasal dari negeri Arab keturunan dari Zainul Abidin bin Hasan bin Ali bin Abi
Thalib. Beliau wafat pada tanggal 12 Rabiul Awal 882 H/ April 1419 H.
Jasa-jasanya antara lain, pada tahun 1379 M bermaksud mengislamkan raja
Majapahit, yaitu Hayam Wuruk, tetapi usahanya tidak berhasil. Di Gresik ia
mendirikan masjid dan pondok pesantren tempat belajar para pemuda sebagai
calon muballig Islam. Dari Gresik ia mengembangkan sayapnya untuk
menyebarkan agama Islam di daerah-daerah lain di Indonesia.
b. Sunan Ampel (Raden Rahmat)
Raden Rahmat berasal dari Campa, ayahnya seorang Arab dan ibunya
berasal dari Campa. Ia menikah dengan seorang putri dari Tuban, bernama Nyai
Ageng Manila. Dari pernikahannya membuahkan keturunan makhdum Ibrahim,
Masih Maunat dan Nyai Gede Malihan.
Jasa-jasanya antara lain, mengislamkan Arya Damar, yaitu Patih
Mangkubumi Majapahit. Beliau bertempat tinggal di Ampel-Surabaya untuk
mengembangkan dakwah Islam dan menjadikan Ampel sebagai pusat kegiatan
Islam, sehingga ia dikenal dengan nama Sunan Ampel.
c. Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim)
Ia putra pertama Sunan Ampel, lahir pada tahun 1465 M. berjasa dalam
menyiarkan agama Islam di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ia mendirikan pondok
pesantren untuk membina kader-kader Islam. Ia wafat tahun 1515 M dan
jenazahnya dimakamkan di Tuban.
Modul E.5 Perkembangan Islam di Indonesia 96
d. Sunan Giri (Maulana Ainul Yakin/Raden Paku)
Ayahnya bernama Maulana Ishak. Waktu muda ia belajar ke Malaka, Iran
dan Mekah. Kemudian ia menetap di Giri dekat Gresik dan di sana sebagai pusat
keagamaan. Sehingga dikatakan bahwa sebelum Pemerintah Demak berdiri,
Girilah satu-satunya Pemerintah ualam di Jawa.
e. Sunan Drajat (Raden Syarifuddin)
Sunan Derajat adalah putra Sunan Ampel. Ia menyiarkan agama Islam di
Sedayu, Gresik, Jawa Timur. Ia adalah seorang wali yang sangat cerdas dan giat
menyiarkan agama Islam. Ia panutan masyarakat, pernah menciptakan gending
Pangkur.
f. Sunan Kalijaga (Raden Mas Syahid)
Ia putra Tumenggung Suhur Wilatika, Bupati Tubah. Ia Menikah dengan
Dewi Sarah binti Maulana Ishaq. Pernikahan ini membuahkan keturunan Umar
Said (Sunan Muria), Dewi Rukayah dan Dewi Safiah.
Ia adalah wali yang sangat berpengaruh di Jawa tengah. Sunan Kalijaga
mengajarkan Islam dengan cara memasukkan hikayat Islam ke dalam cerita
wayang. Ia melakukan dakwah kepada para petani dengan memberi alat-alat
pertanian. Alat-alat itu ditafsirkan satu persatu yang mengandung pengertian
agama. karenanya rakyat sangat mencintainya dan sangat populer di kalangan
masyarakat jelata. Berkat dakwahnya yang sangat bijaksana, banyak masyarakat
yang masuk Islam. Setelah wafat, jenazahnya dimakamkan di desa Kadilangu
dekat Demak. Banyak umat Islam yang berziarah ke sana.
g. Sunan Kudus (Syeikh Ja'far Shiddiq)
Sunan Kudus masih merupakan keturunan Ali bin Abi Thalib. Nama
kecilnya Untung. Ia berdakwah dengan cara mengikis habis pengaruh-pengaruh
Hindu. Ia banyak berdakwah ke pesisi Jawa Tengah sebelah Utara. Ia pernah
diangkat menjadi senopati Demak. Ia menciptakan gending Maskumambang dan
Mijil. Beliau dimakamkan di Kudus yang hingga sekarang banyak diziarahi umat
Islam.
h. Sunan Muria (Umar Sa'id)
Sunan Muria adalah putra Sunan Kalijaga, menikah dengan Dewi Sajinah
dan dikaruniani seorang putra bernama Pangeran Santri. Sunan Muria berjuang
menyiarkan agama di daerah Muria dekat kota Kudus. Untuk kepentingan
dakwahnya ia menciptakan lagu jawa Sinom dan Kinanti. Setelah wafat
dimakamkan di Gunung Muria.
i. Sunan Gunung Jati (Fatahillah)
Fatahillah lahir dan dibesarkan di Pasai dari orang tua berketurunan Arab. Ia
kemudian hijrah ke Demak pada masa Pangeran Trenggono menjadi Sultan
Demak II. Selain sebagai seorang da'i, beliau juga seorang politikus dan
panglima perang. Fatahillah berhasil menaklukan Jawa secara umum dengan
membangun Kerajaan Banten dan Cirebon, merebut Sunda Kelapa dan
mengganti namanya menjadi Jayakarta pada tahun 1572. Sebagai ulama, ia
dikenal dengan beberapa gelar, antara lain : Syeikh Ibrahim bin Maulana Syeikh
Ismail, Syarif Hidayatullah, Sayid Kamil dan Makhdum Rahmatullah. Beliau
wafat tahun 1572 dan dimakamkan di Gunung Jati Cirebon.
3. Perkembangan Islam di Sulawesi
Perkembangan Islam di Sulawesi tidak sepesat perkembangan Islam di Jawa dan
Sumatra. Pengislaman di Sulawesi dilakukan dengan cara damai. Kadang-kadang
memang terjadi pertentangan antara daerah yang satu dengan yang lainnya. Akan
tetapi, pertentangan tersebut bukan karena kepentingan pengembangan Islam,
melainkan karena kepentingan politik satu kerajaan Islam dengan kerajaan non-Islam,
misalnya Kerajaan Gowa dengan Kerajaan Sopeng. Para penyebar Islam di Sulawesi
yang terkenal adalah Dato'ti Bandang dan Dato'ti Sulaiman. Dato'ti Bandang berasal
dari Jawa, murid Sunan Giri. Ia mengajarkan agama Islam kepada rakyat dan raja.
Modul E.5 Perkembangan Islam di Indonesia 97
Daerah pelopor pengembangan agama Islam di Gowa-Tallo. Semula Gowa-Tallo
hanya kerajaan kecil yang terdiri dari sembilan daerah, yaitu: Tombalo, Laking,
Saumata, Parang-parang, Data, Agong-Jene, Besir, Kalling dan Sero. Sembilan
daerah tersebut terus diperluas ke daerah Katinggang, Parisi, Sedang, Sidenreng,
Lembayung, Bulu Komba dan Selayar. Daerah-daerah sebanyak itu diislamkan oleh
Gowa-Tallo. Setelah daerah-daerah tersebut diislamkan, pengembangan Islam terus
diperluas ke daerah-daerah Kerajaan Sopeng, Wajo, dan akhirnya Kerajaan Bone
sekitar tahun 1606 diislamkan oleh Gowa-Tallo.
Pada waktu kerajaan Gowa berdiri di bagian selatan Sulawesi, di bagian utara
berdiri pula Kerajaan Bolang Mongondo yang berhaluan Kristen. Jacobus Manoppo
adalah raja pertamanya, memerintah tahun 1689-1909 M. Para muballiq Bugis datang
menyiarkan agama Islam ke bagian utara pada abad ke-18 yang dipelopori oleh
Hakim Bugis dan Imam Tuwako. Secara perlahan-lahan masyarakat kalangan bawah
banyak yang tertarik kepada Islam. Bahkan pada tahun 1844 M, Raja Yacobus masuk
Islam secara terang-terangan, sehingga secara berbondong-bondong banyak
masyarakat yang iktu masuk Islam.
Banyak kaum Kristiani yang memeluk Islam karena beberapa hal, antara lain:
a. Tertarik kepada kepribadian para muballiq Islam
b. Para muballiq Bugi mampu menjelaskan agama Islam terutama yang berkaitan
dengan masalah ketuhanan.
c. Terputusnya bantuan dan dukungan pemerintah Hindia Belanda yang selama itu
diberikan VOC
4. Perkembangan Islam di Kalimantan
Sebelum agama Islam masuk ke Kalimantan, masyarakat banyak yang memeluk
agama Hindu, terutama karena pengaruh kekuasaan Kerajaan Majapahit. Setelah
Majapahit runtuh pada tahun 1485 M, mulai timbul pemberontakan dan perebutan
kekuasaan. Raja Banjar yang beragama Hindu minta bantuan Sultan Demak. Demak
bersedia memberi bantuan dengan syarat Raja Banjar dan penduduknya memeluk
Islam. Syarat ini diterima oleh Raja Banjar. Setelah memeluk Islam, Raja Banjar
mengganti namanya menjadi Suryanullah. Sultan Suryanullah dengan bantuan dari
Demak dapat mengalahkan Kerajaan Negaradipa dan agama Islam pun semakin
berkembang di kawasan Kalimantan.
Masih pada abad ke-18 M atau pada tahun 1590 M Kerajaan Sukadana resmi
menjadi kerajaan Islam, dengan Sultan pertamanya adalah Sunan Giri Kusuma.
Setelah itu digantikan oleh putranya, yaitu Sultan Muhammad Syarifuddin. Beliau
banyak berjasa dalam mengembangkan Islam karena bantuan seorang muballig
bernama Syeikh Syamsuddin.
5. Perkembangan Islam di Maluku dan Irian
Sultan Zainal Abidin yang memerintah Ternate (1486-1500 M) telah masuk
Islam. Demikian juga Sultan Cililiyati dari Tidore dan Sultan Hasanuddin dari Jailolo.
Sebelum ketiga orang sultan tersebut masuk Islam, rakyat Maluku sudah banyak yang
masuk Islam. Pada masa itu masyarakat muslim sudah terdapat di Banda, Hitu,
Haruku, Makyan, dan Bacaan.
Hubungan antara Maluku dan Jawa erat sekali, Sultan Zainal Abidin sendiri
mendapat pelajaran agama Islam di Giri. Sultan juga membawa muballiq dari Giri
bernama Tuhubahahul agar mengajar dan mengembangkan Islam di daerah Maluku.
Sejak tahun 1575, Sultan Babullah di Ternate terus mengembangkan agama Islam,
sehingga Islam banyak dipeluk oleh rakyat Mindanau, Sumbawa, Irian, Sulawesi
sampai pulau Buton.
Sementara itu, Islam tidak berkembang dengan pesat di irian, terutama karena
kuatnya pengaruh kepercayaan masyarakat dan jauhnya jangkauan para muballig.
Walaupun demikian, Islam telah masuk di sana pada abad ke-16 M. Banyaknya umat
Islam di sana karena pengaruh dari sultan-sultan Bacan yang dipelopori oleh Sultan
Zainal Abidin. Daerah-daerah yang banyak pemeluk Islamnya antara lain: Misol,
Salawati, Waigeo, dan pulau Gebi.
Modul E.5 Perkembangan Islam di Indonesia 98
6. Perkembangan Islam di Nusa Tenggara
Yang berjasa menyebarkan Islam di kawasan Nusa Tenggara adalah para
pedagang Bugis dari Sulawesi Selatan dan pedagang-pedagang dari Jawa.
Pengislaman di Nusa Tenggara sangat lancar dan mencapai persentase yang tinggi,
terutama di Lombok dan Sumbawa. Bahkan di Sumbawa berhasil didirikan kerajaan
Islam yang berpusat di Bima.
Gunung Tambora meletus pada tahun 1815 M, menelan korban yang sangat
banyak. Peristiwa ini dimanfaatkan oleh H. Ali seorang muballiq, cendekiawan dan
pemimpin muslim Sumbawa untuk menyadarkan tentang kekuasaan Allah swt. Usaha
ini banyak berhasil dengan banyaknya masyarakat yang memeluk Islam.
C. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan kebudayaan
Dalam sejarah Islam Nusantara, para ulama penyebar Islam selain mengembangkan
ilmu-ilmu keislaman juga tidak pernah mengabaikan aspek kebudayaan wilayah setempat.
Bahkan tidak jarang mereka memadukan unsur budaya setempat dengan nilai-nilai Islam
sebagaimana yang telah dilakukan oleh Wali Songo. Tentu semangat keilmuan dan
penghargaan terhadap budaya seperti inilah yang seharusnya diteladani oleh kaum muslim
Indonesia sekarang ini. Selain Wali Songo, berikut ini akan disebutkan beberapa tokoh
Islam yang telah mengembangkan ilmu pengetahuan dan kebudayaan di kawasan
Nusantara.
1. Hamzah Fansuri
Hamzah Fansuri merupakan salah seorang ulama yang mengajarkan paham
tasawuf yang banyak dipengaruhi oleh ajaran Ibnu 'Arabi, Abdul Karim Jili, Husain
Manshur al-Hallaj, al-Busthami, Jalaluddin Rumi, dan lain-lain. Beliau hidup pada
masa pemerintahan Sultan Alaudin Riayat Syah V (1589 M – 1604 M), Sultan
Iskandar Muda (1607 M – 1636 M) dan Sulta Iskandar Tsani (1636 M – 1641 M).
Hamzah Fanzuri juga telah mengembangkan ajaran-ajaran sufinya berdasarkan
pengalaman rohaninya sendiri selain merujuk pada ajaran beberapa tokoh sufi yang
disebutkan di atas. Pengalaman ini kemudian dirumuskan dalam karya-karya
sastranya yang lebih mudah diterima oleh masyarakat. Beberapa karya sastra ulama
asal Aceh ini penuh dengan nuansa keagamaan, seperti Syair Si Burung Pingai.
Beliau dapat dikategorikan sebagai plopor sastra sufi Melayu klasik di tanah Sumatra.
Dialah orang pertama yang memperkenalkan pembaruan kesustraan lokal yang
dipadukan dengan sastra Persia (ruba'i) yang penuh dengan nilai-nilai tinggi.
Di samping itu, Hamzah Fansuri telah memelopori penulis risalah tasawuf dan
keagamaan lain dengan menggunakan kaidah ilmiah yang disusun secara sistematis.
Beliau juga mengembangkan pengetahuan filsafat dan mistik dengan pendekatan
Islam. Kedalam makna syairu-syair melebihi karya-karya sastrawan lain, baik yang
satu angkatan dengannya maupun sesudahnya.
2. Syamsuddin Sumantrani
Beliau merupakan salah satu ulama terkemuka yang berpengaruh serta berperan
besar dalam sejarah perkembangan intelektualitas Islam di Aceh pada kisaran abad
ke-17. pada masa pemerintahan Sayyid Mukammil (1589-1604), Syamsuddin
Sumatrani sudah menjadi orang kepercayaan Sultan Aceh. Beliau merupakan murid
dari Hamzah Fansuri. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya karya tulis
Syamsuddin Sumatrani yang merupakan ulama (syarah) terhadap ajaran Hamzah
Fansuri. Karya tulis tersebut adalah Syarah Ruba'i Hamzah Fansuri.
Adapun karya tulis beliau yang lain, baik yang berbahasa Arab maupun Melayu
adalah Jauharul Haqa'iq yang terdiri 30 halaman dengan menggunakan bahasa Arab.
Kitab ini membahas tentang martabat tujuh dan jalan mendekatkan diri kepada
Tuhan. Kitab Mir'atul Mu'minin, karya yang terdiri 70 halaman dengan menggunakan
bahasa Melayu. Karya ini menjelaskan ajaran keimanan kepada Allah, para rasul-
Nya, kitab-kitab-Nya, para malaikat-Nya, hari akhirat, dan qada'-qadar-Nya. Karya
ini membicarakan butir-butir akidah yang sejalan dengan paham Ahlus Sunnah wa
Jama'ah.
Modul E.5 Perkembangan Islam di Indonesia 99
3. Nuruddin ar-Raniri
Nurudin ar-Raniri dikenal sebagai seorang ulama dan penulis produktif. Beliau
menulis tidak kurang dari 26 buku. Karya-karya tersebut meliputi berbagai cabang
ilmu agama, mulai dari tasawuf, ilmu kalam, fikih, hadis, sejarah, perbandingan
agama dan sebagainya. Di samping itu, ar-Raniri juga merupakan salah satu ulama
yang berjasa menyebarluaskan bahasa Melayu di kawasan Asia Tenggara. Karya-
karyanya banyak ditulis dalam bahasa Melayu, sehingga menjadikannya sebagai
bahasa Islam kedua setelah bahasa Arab. Bahkan, ketika itu cara yang paling mudah
untuk memahami ajaran Islam adalah dengan menguasai bahasa Melayu. Hubungan
yang harmonis antara ar-Raniri dengan Sultan Iskandar ats-Tsani memberi peluang
besar bagi pengembangan ajaran dan paham yang dibawanya. Peluang ini makin
nyata setelah beliau diangkat menjadi mufti kerajaan Aceh.
4. Yusuf al-Makasari
Beliau merupakan salah satu kerabat dari kerajaan Gowa. Pada tahun 1644, dia
belajar ke Mekah. Sebelum berangkat ke Mekah, dia singgah di Banten kemudian ke
Aceh untuk belajar dengan Nuruddin ar-Raniri.
Pada tahun 1667, Yusuf al-Makasari kembali ke Nusantara setelah
mengembangara selama 22 tahun untuk belajar agama, baik ke Mekah maupun
Yaman. Setelah kembali ke tanah air, Yusuf al-Makasari langsung melancarkan
gerakan pembaharuan yang bertujuan untuk memurnikan Islam dari sisa-sisa
paganisme dan kepercayaan-kepercayaan yang tidak Islami. Melalui karya tulisnya,
beliau menyebarkan gagasan-gagasan tentang Islam yang murni dan lebih berorientasi
pada syari'at.
5. 'Abdurra'uf Singkel
'Abdurra'uf Singkel termasuk ulama yang produktif dalam menuliskan karyanya.
Karya-karyanya dijadikan referensi agama oleh kaum muslim di wilayah Asia
Tenggara. Ada sekitar 12 karya yang telah beliau tulis. Karya tersebut ada yang
berbahasa Melayu maupun bahasa Arab. Sebagian besar karya tulisnya berkaitan
dengan masalah fikih dan tasawuf. Semua tulisannya yang berbahasa Melayu
diorientasikan pada kondisi Melayu dan disusun pada tingkat yang sesuai dengan
kondisi murid-muridnya. Dengan demikian, mereka dapat memahami Islam secara
lebih baik. Sejauh menyangkut tulisannya tentang tasawuf, 'Abdurra'uf Singkel
senantiasa menjelaskan bahwa wajib bagi para sufi untuk menempuh jalur syari'at.
Bila diperhatikan dari seluruh kehidupan para ulama terdahulu, dapat diketahui
bahwa mereka merupakan orang-orang yang rajin menuntut ilmu, bahkan hingga ke
luar negeri. Setelah mereka memperoleh ilmu pengetahuan yang cukup, mereka
segera mengajarkannya kepada orang lain yang belum mengetahuinya. Selain
berdakwah secara lisan, mereka juga memiliki keahlian dalam menyebarkan ilmu-
ilmunya melalui karya tulis. Di samping itu, ketika mereka dipercaya menduduki
jabatan penting, mereka tetap gigih menjalankan tugasnya untuk berdakwah.
Semangat inilah yang seharusnya diwarisi oleh generasi muslim dewasa ini.
Modul E.5 Perkembangan Islam di Indonesia 100
Uji Kompetensi
A. Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang benar di bawah ini!
1. Berikut ini adalah beberapa kawasan yang menjadi asal datangnya Islam di Nusantara,
kecuali ….
a. Arab
b. Mesir
c. Persia
d. Gujarat
e. India
2. Raja Kerajaan Samudra Pasai yang pertama adalah ….
a. Sultan Iskandar
b. Sultan al-Malikush Shaleh
c. Sultan al-Malikudz Dzahir II
d. Sultan al-Malikudz Dzahir I
e. Sultan Suryalaya
3. Anggota Wali Songo yang juga termasuk anak dari Sunan Ampel adalah ….
a. Sunan Kalijaga
b. Sunan Giri
c. Sunan Kudus
d. Sunan Bonang
e. Sunan Muria
4. Anggota Wali Songgo yang terkenal dengan sebutan Maulana Maghribi adalah ….
a. Sunan Ampel
b. Sunan Kudus
c. Maulana Malik Ibrahim
d. Sunan Bonang
e. Sunan Muria
5. Ulama yang telah menciptakan gending Pangkur adalah ….
a. Sunan Drajat
b. Sunan Giri
c. Sunan Kudus
d. Sunan Bonang
e. Sunan Ampel
6. Islam pertama kali tersebar Sulawesi di kawasan ….
a. Laking
b. Gowa
c. Saumata
d. Tombalo
e. Talo
7. Raja Banjar yang memeluk agama Islam mengganti namanya menjadi ….
a. Sultan Suryanullah
b. Sultan Suryaparna
c. Sultan Suryalaya
d. Sultan Suryamenggala
e. Sultan Malikus Shaleh
8. Ulama sufi pertama di Nusantara yang banyak terpengaruh pemikiran Ibnu 'Arabi
adalah ….
a. Syamsuddin Sumatrani
b. Hasyim Asy'ari
c. Hamzah Fanzuri
d. Sunan Giri
e. Maulana Malik Ibrahim
9. Pelopor sastra sufi Melayu klasik di tanah Sumatra adalah ….
a. Nuruddin ar-Raniri
b. Yusuf al-Makasari
c. Syamsuddin Sumatrani
d. Hamzah Fansuri
e. Maulana Malik Ibrahim
10. Ulama Nusantara yang pernah diangkat sebagai mufti Kerajaan Aceh adalah ….
a. Syamsuddin Sumatrani
b. Hamzah Fansuri
Modul E.5 Perkembangan Islam di Indonesia 101
c. Nuruddin ar-Raniri
d. 'Abdurra'uf Singkel
e. Yusuf Al Makasari
B. Jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Menurut beberapa versi, dari kawasan manakah Islam di Nusantara berasal?
2. Dari berbagai versi, sebutkan tahun yang paling awal datangnya Islam di kawasan
Nusantara?
3. Sebutkan beberapa kerajaan Islam yang ada di wilayah Sumatra!
4. Sebutkan nama Wali songo yang telah berjasa menyebarkan Islam di daerah Jawa!
5. Sebutkan beberapa ilmu pengetahuan yang berkembang sejak datangnya Islam di
kawasan Nusantara!
C. Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai dengan pilihan sikapmu!
No Pernyataan S SS TS STS
1 Sebagai salah satu wujud penghormatan
kepada ulama penyebar Islam di Indonesia,
hendaklah kita melakukan wisata rohani ke
makam-makam mereka.
2 Kita harus mengubah ajaran Islam yang berbau
budaya lokal. Karena budaya tersebut tidak
sama dengan budaya Arab sebagai negeri asal
Islam.
3 Sebaiknya kita mewarnai ilmu pengetahuan
yang kita pelajari dengan semangat ajaran
Islam, sebagaimana yang telah dilakukan para
ulama terdahulu.
4 Salah satu bentuk penyebaran ajaran Islam di
masa kini adalah dengan cara menunjukkan
perilaku terpuji di tengah masyarakat.
5 Perkembangan Islam di Indonesia harus sesuai
dengan kondisi masyarakat, yakni dengan cara
damai. Oleh karena itu, tidak perlu ada kontak
senjata seperti yang terjadi di Timur Tengan.
Keterangan :
S = Setuju
SS = Sangat setuju
TS = Tidak setuju
STS = Sangat tidak setuju
Modul E.5 Perkembangan Islam di Indonesia 102
MODUL E.6 PERKEMBANGAN ISLAM
DI DUNIA
Standar Kompetensi
Memahami perkembangan Islam di Dunia
Kompetensi Dasar
• Menjelaskan perkembangan Islam di dunia.
• Memberikan contoh perkembangan Islam di dunia.
• Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di dunia.
Modul E.5 Perkembangan Islam di Indonesia 103
A. Islam di Benua Amerika
Islam di benua Amerika memang relatif baru bila dibandingkan dengan agama
Yahudi dan Kristen. Akan tetapi, Islam semakin kuat dan tumbuh menjadi suatu kekuatan
yang cepat berkembang. Ini terbukti dengan terus meningkatnya jumlah masjid dan pusat
kegiatan Islam (islamic Center) di Amerika yang mencapai lebih dari 600 unit.
Pertumbuhan yang sama juga terlihat dengan bertambahnya jumlah pemeluk Islam di
Amerika yang diperkiranan berjumlah kurang lebih 4,5 juta orang.
1. Masuknya Islam di Amerika
Sejarah tentang masuknya Islam di Amerika tidak begitu jelas, karena belum ada
penelitian secara ilmiah mengenai hal itu. Beberapa ahli sejarah menduga bahwa
pelaut-pelaut muslim adalah orang pertama yang melintas Lautan Atlantik dan
mencapai pantai-pancati dunia baru, termasuk juga pantai benua Amerika. Ada
pendapat lain yang menyebutkan bahwa Cristopher Colombus dalam menemukan
benua Amerika dipandu oleh navigator-navigatro dan pembantu-pembantu yang
terdiri dari orang-orang muslim dari Andalusia atau Maroko yang disewa tenaganya.
Perkiraan-perkiraan seperti ini berkembang walaupun tidak berdasarkan secara ilmiah
dan makin lama makin tersiar secara luas.
Jika asal-usul kehadiran Islam di Amerika masih merupakan spekulasi, maka
adanya pemukiman tawanan muslim Amerika Utara pada abad ke-16 sampai dengan
abad ke-18 merupakan suatu kepastian. Jatuhnya Islam Andalusia ke tangan Eropa
merupakan malapetaka bagi jutaan umat Islam. Dengan demikian, sebagian umat
Islam menjadi tawanan orang-orang Spanyol dan menjadi kelompok manusia pertama
yang diangkut ke Amerika. Kemungkinan lain, mereka tidak sanggup menghadapi
tekanan-tekanan orang-orang Spanyol, kemudian mereka pergi ke daerah yang tidak
dikenal, yaitu Amerika. Tentang beberapa hal tersebut, memang tidak ada catatan
sejarah yang resmi. Akan tetapi, yang pasti pada abad ke-16 sampai dengan abad ke-
18, di Amerika Utama sudah ada pemukiman muslim dari Afrika.
Pada seperempat akhir abad ke-19, banyak orang Islam dari timur dan bagian-
bagian lain dari dunia Islam mulai datang ke Amerika. Tujuan mereka sama dengan
imigrasi lain, yaitu lari dari keadaan yang tidak mereka inginkan di negerinya dan
dalam rangka untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik di dunia baru. Di antara
mereka itu, banyak yang berhasil memelihara identitasnya sebagai muslim dan
membentuk masyarakat yang tersebar di beberap kota di Amerika Serikat dan
Kanada. Orang-orang Islam Balkan, ketika imperium Ustamaniah mulai surut, banyak
juga yang pindah ke Amerika untuk menemukan hidup baru. Demikian pula orang-
orang Islam Siria, Rusia Selatan, Kaukasia, Turki, dan beberapa negara yang dijajah
oleh Inggris, Prancis, dan Italia, banyak yang pindah ke Amerika.
Setelah perang dunia II, imigran muslim datang ke Amerika dalam jumlah yang
besar. Tampilnya Amerika Serikat di dunia politik juga telah menarik mahasiswa
muslim dari berbagai negara. Mereka datang dan tinggal di Amerika Serikat dalam
jangka waktu lama dan bergaul dengan sesama mahasiswa maupun masyarakat
setempat. Kesempatan belajar sambil bekerja menjadikan mereka dapat lebih lama
tinggal di Amerika dan tetap dapat menjalankan agamanya sehari-hari.
Perpecahan dan peperangan yang terjadi di beberapa negara Islam, seperti perang
antara Syiria dan Mesir pada tahun 1961, perang India-Pakistan pada tahun 1966,
perang Arab dan Israel pada tahun 1967. Hal tersebut mendorong imigrasi besar-besar
dari negara-negara Islam ke Amerika Serikat dan negara-negara barat lainnya. Pada
tahun 1968 pemerintah Mesir mengumumkan imigrasi secala legal, sehingga ratusan
ribu orang muslim profesional dari tingkat menengah dan atas datang ke Amerika
Serikat. Selain imigran dari negara-negara yang penduduknya mayoritas muslim,
terdapat juga imigran dari negara-negara yang umatnya Islamnya merupakan
minoritas, seperti Cina, Kamboja, Sri Langka, dan negara lain di Asia dan Afrika. Di
samping itu, terdapat pula pemeluk-pemeluk Islam dari kalangan orang-orang
Amerika sendiri, yaitu orang-orang kulit hitam yang pada awalnya didatangkan ke
negeri itu secara paksa sebagai budak.
2. Perkembangan Islam di Amerika
Orang-orang muslim kulit hitam di Amerika Serikat yang tergabung dalam
himpunan Dakwah Muslim Amerika menyatakan bahwa pada masa lalu muncul
Modul E.5 Perkembangan Islam di Indonesia 104
seorang tokoh di kalangan mereka bernama Farrahan Muhammad. Farrahan
Muhammad ini mencari orang yang mempunyai kekuatan, keberanian dan ketetapan
hati untuk menggantikan kedudukannya. Farrahan Muhammad ternyata dapat
menemukan orang yang dikehendaki, yaitu Elijah Pook.
Tidak lama kemudian, Elijah Pook mengganti namanya dengan Elijah
Muhammad, dan menerima Farrahan Muhammad sebagai gurunya. Elijah
Muhammad taat dan setia kepada gurunya (Farrahan Muhammad) selama 40 tahun.
Elijah Muhammad adalah orang yang sangat cerdas, kuat pendiriannya dan juga
mengenal psikologi massa. Farraham Muhammad bergabung dengan orang-orang
muslim Amerika kulit hitam dengan tujuan utamanya adalah memusuhi Amerika.
Namun kepada rakyat berkulit hitam, dia menunjukkan kesetiaan yang tulus kepada
Amerika. Setelah rencana ini diketahui pihak Amerika, dia pun segera meninggalkan
Amerika.
Pada tanggal 25 Februari 1975 Elijah Muhammad meninggal dunia. Ia telah
meninggalkan jasa yang besar di kalangan orang-orang muslim kulit hitam. Banyak
sekolah dan masjid yang telah dibangun. Di bidang organisasi, ia telah meninggalkan
suatu jama'ah yang besar dan teratur. Di bidang ekonomi, ia meninggalkan warisan
senilai lebih kuran 80 juta dolar yang ditanam di berbagai perusahaan. Elijah
Muhammad telah berhasil mengangkat martabat orang-orang Islam kulit hitam dari
segi sosial, ekonomi dan pendidikan. Akan tetapi, memang ada komentar bahwa
Elijah Muhammad telah membuat kekeliruan dalam menafsirkan Islam.
Sebagai pengganti Elijah Muhammad ialah Warits Deen Muhammad dan di
ditetapkan sebagai imam. Untuk selanjutnya ia disebut Imam Warits Deen
Muhammad. Ia mengadakan pembaharuan dalam bidang agama untuk meluruskan
ajaran-ajaran yang kurang tepat yang diperbuat oleh para pendahulunya. Upayanya
tersebut didasarkan pada ajaran Al-Qur'an dan hadis, yang paling utama mendapatkan
perhatian ialah pembehanan di bidang akidah. Ia menegaskan bahwa Farrahan
Muhammad bukan Tuhan dan Elijah Muhammad bukan utusan Tuhan. Ia menyatakan
bahwa Elijah Muhammad tidak benar, karena ia telah mengaku sebagai utusan tuhan
dan Tuhan menurut Elijah adalah Farahan Muhammad. Untuk itu ia berusaha untuk
memantapkan dua kalimat syahadat kepada para pengikutnya.
Pada tahun 1976 Imam Warits Deen Muhammad menukar nama Nation of Islam
menjadi World Community of Islam in West. Ia juga tidak setuju dengan istilah Black
Muslim dan memopulerkan istilah Bilalian People atau Bilalian America. Sebutan ini
diambil dari nama salah seorang sahabat Nabi yang menjadi muadzin pada masa
Rasulullah saw.
Tata tertib di dalam masjid juga ia benahi, yaitu kalau dahulunya di dalam masjid
terdapat kursi-kursi akibat pengaruh gereja, maka sejak Warits menjadi imam, kursi-
kursi itu tidak ada lagi. Demikian juga kalau dulu di antara umat Islam Amerika ada
yang berpuasa pada bulan Desember, maka puasa secara seragam dilaksanakan pada
bulan Ramadhan. Di dalam organisasi juga terdapat perbaikan-perbaikan. Jika
sebelum Imam Warits dikenal adanya kepemimpinan tunggal, sejak tahun 1976 Imam
Warits mengangkat Majelis Imam sebanyak empat orang. Tiap-tiap imam
mengoordinasikan kegiatan masyarakat Islam di wilayah masing-masing. Kegiatan
yang dikoordinasikan antara lain masalah zakat, pendidikan, hubungan baik dengan
organisasi Islam yang lain, urusan dakwah termasuk dakwah di penjara dan urusan
perdagangan. Dalam hal ini Imam Warits menjadi pemimpin dari Majelis Imam
tersebut.
Tanggal 30 April 1980 Imam Warits mengumumkan penggantian nama
organisasi World Community of Islam in the West menjadi America Muslim Mission
(AMM). Perubahan ini untuk menegaskan bahwa tugas pokok organisasi itu adalah
dakwah (mission) dan menegaskan sifat nasionalisme sebagai warga negara Amerika.
Imam Warits juga menegaskan bahwa mereka adalah anggota masyarakat Islam dari
seluruh dunia.
Jumlah masjid di Amerika Serikat sudah mencapai 266 buah, 156 buah didirikan
oleh masyarakat Bilalian dan 110 buah lainnya oleh masyarakat muslim lainnya di
beberapa negara bagian. Masjid di Washington adalah masjid yang paling bagus
didirikan pada tahun 1952. masjid yang paling besar di Amerika Serikat adalah
Islamic Center Detroit, dibangun antara tahun 1962-1968 oleh para jama'ah dan
Modul E.5 Perkembangan Islam di Indonesia 105
bantuan pemerintah Mesir, Arab Saudi, Iran dan Libanon. Perpustakaan-perpustakaan
masjid berisi buku-buku dalam bahasa Inggris dan Arab. Masjid-masjid itu pada
umumnya dipergunakan untuk shalat Jum'at, shalat lima waktu, untuk merayakan
hari-hari besar Islam (seperti Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi, Isra' Mi'raj, dan
Tahun Baru Hijriah), upacara pernikahan dan belajar agama. Pendidikan Islam
biasanya diselenggarakan pada hari Ahad, tetapi kadang-kadang pada hari Sabtu.
Kantor pusat AMM bertempat di dekat Universitas Chicago, dan di sinilah Imam
Warits Deen Muhammad memusatkan kegiatannya.
Peranan mahasiswa muslim yang datang dari berbagai negara sangat penting
dalam kaitannya dengan penyiaran Islam di negeri itu. Mereka datang dari berbagai
negara, menjalin ikatan solidaritas Islam antara sesama mereka. Ada beberapa
mahasiswa yang ketika di negaranya acuh tak acuh terhadap pengamalan ajaran
agama Islam, setelah di Amerika menjadi muslim yang taat. Masyarakat Amerika
yang tidak peduli terhadap agama tidak menjadi halangan bagi mahasiswa muslim
untuk tetap mengamalkan ajara agama mereka, bahkan merupakan suatu tantangan.
B. Islam di Benua Eropa
Penyebaran Islam di Eropa dimulai ketika terjadi penaklukan pasukan Islam di
Spanyol pada masa Khalifah al-Walid dari Dinasti Bani Umayyah yang memerintahkan
pada tahun 705-715 M. sebelum umat Islam menguasai Spanyol, mereka telah menguasai
Afrika Utara dan menjadikannya sebagai salah satu provensi dari Dinasti Bani Umayyah
1. Masuknya Islam di Benua Eropa
Ketika khalifah al-Walid mengirimkan pasukan untuk mengadakan perluasan
daerah, maka Musa bin Nushair (Gubernur Afrika Utara) mengutus Thariq bin Ziyad
untuk memimpin bantuan terhadap kerajaan Raja Julian yang sedang berperang
melawan Raja Roderick. Dalam peperangan itu, pasukan kaum muslimin
mendapatkan kemenangan. Sejak itulah Islam sampai di kawasan Eropa.
Pada mulanya pemerintahan Islam di Spanyol menjadi salah satu provinsi dari
Dinasti Bani Umayyah. Tetapisetelah Dinasti Bani Umayyah diganti dengan Dinasti
Bani Abbasiyah, maka pemerintah Islam di Spanyol merupakan pemerintahan yang
berdiri sendiri. Salah seorang keturunan Dinasti Bani Umayyah yang bernama
'Abdurrahman telah mendirikan kekhalifahan di Spanyo.
2. Perkembangan Islam di Benua Eropa
Sejak kerajaan Kristen kembali menguasai kawasan Spanyol, cara-cara yang
dilakukan kepada orang-orang Islam sangat kasar. Orang-orang Islam dipaksa untuk
masuk Kristen dan tidak boleh mengadakan perkawinan secara Islam, bahkan juga
tidak boleh menggunakan bahasa Arab. Sejak itu hubungan antara eropa dan dunia
Islam terputus sama sekali. Akan tetapi, mulai abad ke-18, hubungan itu mulai
terjalin, yaitu setelah negara-negara Islam atau negara yang berpenduduk mayoritas
Islam mendapatkan kemerdekaan dari orang-orang (penjajah) Eropa. Banyak sekali
orang Islam yang datang ke eropa, baik sebagai imigran maupun karena ingin
menuntutu ilmu. Mereka saling tukar menukan informasi satu sama lain dan saling
mengadakan kerjasama. Dari sini kita mengenal sebuah organisasi Islam yang disebut
Young Muslim Association yang bergerak di bidang sosial dan dakwah. Dalam
melaksanakan dakwah, mereka banyak yang berhasil karena aktifitas-aktifitas dakwah
yang mempunyai pikiran luas dan hati terbuka serta mampu bergaul dengan
masyarakat.
Selain adanya organisasi yang berciri internasional, banyak pula pekerja dari
turki dan Pakistan yang hidupnya selalu mengelompok. Mereka sering membeli
rumah yang kemudian digunakan untuk masjid dan berbagai kegiatan Islam. Untuk
mengajar pelajaran agama Islam, kadang-kadang mereka mendatangkan ulama dari
negerinya. Selain itu, hampir setiap saat terutama pada musim panas, banyak orang
dari Arab Saudi, Kuwait dan Irak datang berlibur ke semua negara di eropa sambil
menyewa flat bersama-sama keluarga dalam waktu beberapa bulan.
Sebagai gambaran keadaan umat Islam di eropa, berikut ini dikemukakan jumlah
pendidikan muslim di beberapa negara di Eropa, terutama Eropa Barat. Di Austria
jumlah kaum muslimin menurut perhitungan bulan Mei 1981 sebanyak 76.940 orang
Modul E.5 Perkembangan Islam di Indonesia 106
dan 59.910 di antaranya adalah orang-orang Turki. Orang-orang Turki ini sebagian
besar adalah buruh migran. Sedangkan 1.574 orang berasal dari Mesir dan 3.141
orang berasal dari Iran. Di Belgia terdapat lebih dari 186.387 orang Islam, di antara
mereka 10.796 orang berasal dari Aljazair, 105.133 orang dari Maroko, 6.871 orang
dari Tunisia dan 63.587 orang berasal dari turki. Sementara itu, Prancis terdapat lebih
dari 2 juta orang Islam. Mereka yang berasal dari Aljazair sebanyak 777.037 orang,
dari Maroko diperkirakan mencapai 600.000 orang dan dari Turki mencapai lebih dari
140.000 orang.
Di Jerman, penduduk muslim sebanyak 1,7 juta jiwa. Mereka berasal dari Iran,
Yrdania, Maroko, Pakistan, Turki dan Tunisia. Jumlah di aas belum mencakup
muslim yang berasal dari penduduk Jerman asli atau dari negara minoritas muslim
yang lain. Muslim di Jerman sebagaimana yang telah disebutkan, berasal dari Iran
sekitar 29.000, dari Maroko 35.854 dan dari Pakistan 26.000 orang. Pemerintah
Jerman mempunyai catatan yang rapi tentang perkawinan antaragama dan antar
bangsa. Sebagai contoh, pada tahun 1983 sekitar 1.748 orang laki-laki Turki
mengawini wanita Jerman, sedangkan 388 wanita Turki menikah dengan laki-laki
Jerman. Laki-laki Pakistan yang mengawini wanita Jerman sebanyak empat orang.
Muslim Iran juga banyak yang menikah dengan wanita Jerman, demikian juga
sebaliknya.
Di Inggris jumlah muslim sebanyak 1,5 juta. Mereka kebanyakan berasal dari
Pakistan dan Bangladesh. Bahkan pernah ada salah seorang wali kota di Inggris
diangkat dari golongan muslim. Ketika dilangsungkan upacara pelantikan acara
dimulai dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Di London (ibu kota Inggris)
juga banyak masjid-masjid, baik yang besar maupun kecil, dan yang terbesar ialah
masjid Islamic Center yang terletak di tengah-tengah kota London. Di Denmak
terdapat lebih dari 30.000 penduduk yang beragama Islam, di sini orang-orang Turki
menjadi kelompok muslim yang terbesar jumlahnya mencapai 16.000 orang. Orang-
orang Pakistan lebih dari 7.000 jiwa dan sisanya dari negara-negara lain. Di finlandia
jumlah muslim sekitar 2.000 orang.
Angka-angka ini merupakan gambaran minimal yang didata pada tahun antara
1980-1984. Padahal perhitungan ini belum mencakup pendatang muslim dari negara-
negara yang mempunyai masalah dalam negeri, seperti Palistina, Afganistan, Ethiopia
dan sebagainya. Selain itu pendatang dari berbagai negara yang mayoritas
penduduknya beragama Islam ke Eropa terus bertambah seti saat. Angka kelahiran
warga muslim yang tinggal di Eropa pun lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka
kelahiran warga pribumi. Dengan demikian, jumlah umat Islam di Eropa makin hari
makin bertambah besar.
C. Islam di Australia
Penyebaran Islam di Australia pada umumnya tidak mengalami hambatan yang
berarti. Hal ini disebabkan karena masyarakat Australia mempunyai tingkat toleransi yang
cukup tinggi. Masyarakat Australia lebih cenderung menganggap kaum muslim menjadi
bagian tak terpisahkan dari kehidupan di benua ini. Australia berpenduduk sekitar 15 juta
jiwa lebih, yang memeluk agama Islam sekitar 250. 000 orang. Ada juga yang
memperkirakan penduduk muslim Australia berjumlah 270.000 orang. Mereka
kebanyakan berasal dari berbagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Di antara mereka terdapat orang kulit putih yang telah masuk agama Islam, tetapi
jumlahnya belum banyak, diperkirakan baru sekitar 300 orang.
1. Masuknya Islam di Australia
Faktor yang membawa agama Islam masuk ke Australia ialah orang-orang yang
berasal dari Pakistan atau kemungkinan orang Afganistan. Ketidakjelasan ini
disebabkan karena tidak ada catatan resmi tentang muslim pertama yang
manginjakkan kakinya di Benua Australia, namun yang diketahui bahwa Islam masuk
bersamaan dengan didirikannya ibu kota negara bagian Australia Selatan, Adelaide.
Muslim pertama yang datang di benua Austrasila merupakan orang yang tidak
mendalami pengetahuan agama dan diperkirakan pendidikannya pun rendah. Hal ini
terbukti pelajaran yang disampakan tidak mendalam dan cara-cara yang ditempuh
kurang sistematis. Namun demikian, kehadiran muslim di Australia sangat
Modul E.5 Perkembangan Islam di Indonesia 107
dibutuhkan oleh masyarakat Australia dalam kaitannya dengan mengurus onta. Pada
waktu itu, onta mempunyai peranan yang penting untuk mengangkut barang-barang
dalam penjelajahan di Australia bagian tengah.
Islam masuk ke Australia diperkirakan pada tahun 1850-1970. Yaitu pada masa
kota Adelaide menjadi pangkalan bagi usaha perintis dan penjelajah kawasan tengah
Australia. Pada tahun 1870 didirikan sebuah masjid kecil yang cukup indah dengan
empat menata pada masing-masing sudutnya. Masjid itu berdiri di sebuah lapangan di
sekitar pemukiman orang-orang Afghan yang memelihara onta. Sambil memelihara
onta, mereka melakukan dakwah. Tetapi karena mereka bukan ahli dakwah yang
terlatih, maka tugas dakwahnya hanya dilakukan secara sambil lalu dan tidak
terencana dengan baik.
2. Perkembangan Islam di Australia
Pada umumnya Australia menganut Kristen, tetapi toleransi mereka terhadap
agama lain cukup besar, termasuk kepada agama Islam. Mengenai perkembangan
Islam di Australia, dapat dilihat dari beberapa negara bagian sebagai berikut.
a. Canberra
Canberra adalah ibu kota Australia yang dibangun dengan rencana tata kota
yang matang dan sempurna. Pada tahun 1982 penduduk Canberra berjumlah
220.000 orang. Parlemen Federal Australia baru pindah ke Canberra pada tahun
1927 yang sebelumnya berkedudukan di Melbourne. Di Canberra hanya ada
sebuah masjid yang disebut dengan masjid Cangerra. Masjid ini dibangun
bersama oleh Kedutaan Besar Indonesia. Kedutaan Besar Malaysia dan Kedutaan
Besar Pakistan. Masjid ini diresmikan pada tahun 1961. Yang bertindak sebagai
imam masjid adalah Amin Hady, orang asal Indonesia (Jawa Tengah) yang
diangkat oleh AFIC (Australia federation of Islam Counsil). Dia adalah tamatan
Universitas Al-Azhar Cairo.
Amin Hady berusaha sekuat tenaga untuk menyiarkan agama Islam di
masjid itu. Walaupun dengan fasilitas yang serba kurang, Amin Hady telah
berbuat banyak dalam kegiatan dakwah Islam yang bermanfaat bagi para
jama'ah. Sebelum Amin Hady ditugaskan di masjid itu, sering keadaan masjid
terkunci dan kurang terurus. Setelah Amin Hady bertugas, shalat jama'ah setiap
waktu dapat dilaksanakan. Pada hari Sabtu dan Ahad diadakan pengajian untuk
anak-anak dan orang dewasa.
Umat Islam di Canberra tidak begitu banyak, hanya sekitar 2.000 orang.
Mereka terdiri dari para diplomat negara-negara Islam, cendekiawan dan para
mahasiswa dari berbagai penjuru dunia. Ada juga imigran dari berbagai negara,
antara lain Libanon dan Yogoslavia. Para imigran itu ada yang bekerja pada
pemerintah dan ada yang bekerja di perusahaan swasta. Masyarakat Indonesia
yang berada di Canberra juga ikut aktif dalam melakukan dakwah. Selain
dakwah yang dilakukan di masjid, ada juga dakwah yang dilakukan dari rumah
ke rumah.
b. Victoria
Negara bagian Victoria ibu kotanya adalah Melbourne. Penduduknya lebih
kurang 3 juta jiwa. Jumlah umat Islam di negara bagian Victoria sekitar 120.000
orang. Mereka berasal dari Libanon, Turki, Yugoslavia, Afganistan, Albania,
Mesir, Pakistan, Indonesia dan lain-lain. Jumlah masjid di sana sebanyak 7 buah.
Di samping itu ada shalat Jum'at yang dilaksanakan di Universitas Monash.
Diantara masjid di Victoria ada yang namanya masjid Prestan yang nama
resminya Islamic Center dan masjid "Umar bin Khattab. Masjid' Umar bin
Khattab ini merupakan masjid yang terbesar di victoria. Masjid ini dilengapi
dengan kantor, perpustakaan, ruang pertemuan, ruang belajar dan ruang serba
guna. Masyarakat Islam Indonesia di Melbourne cukup banyak. Mereka juga
sudah merintis suatu organisasi umat Islam yang berasal dari Indonesia di
Melbourne. Usaha ini dipelopori oleh Aminuddin Sanipo yang berkerja di radio
Australia dan Iwan Irawan yang bekerja diperusahaan swasta. Selain di
Melbourne, umat Islam juga terdapat di Shepparton dan Bendigo. Di dua kota ini
juga terdapat masjid atau Islami Center.
Modul E.5 Perkembangan Islam di Indonesia 108
c. Australia Barat
Negara bagian Australia Barat penduduknya berjumlah 1.265.000 jiwa. Ibu
kotanya adalah Peert dengan penduduk berjumlah 805.189 jiwa. Umat Islam di
Australia Barat diperkirakan sejumlah 12.000 orang yang berasal dari
Afganistan, Turki, negara-negara Arab, Indonesia, Singapura, Malaysia dan lain-
lain. Umat Islam yang terbanyak adalah kota Perth. Di Perth terdapat tiga buah
masjid, yaitu masjid Afganistan (masjid Perth), masjid Islamic Centre dan masjid
Turki. Di Universitas Western Australia juga diadakan shalat Jum'at. Di kota
Kotarning yang letaknya 290 KM dari kota Perth juga terdapat masjid yang besar
sekali. Umat Islam di daerah ini berasal dari kepulauan Cocos yang terletak di
Lautan India sebelah barat Darwin. Mereka masih pandai berbahasa Melayu
(Indonesia). Penduduk kota Kotarning berjumlah 1.237 orang dan 300 orang di
antara mereka adalah muslim yang berasal dari kepulauan Cocos.
Selain itu, masih banyak umat Islam yang mendiami wilayah-wilayah
Australia, seperti di Kepulauan Chrismas, Australia Selatan, dan Tasmania.
Sekalipun jumlah mereka tidak terlalu banyak, tetapi persatuan mereka cukup
kuat dan mereka selalu mengadakan dengan umat Islam di wilayah-wilayah
lainnya.
D. Islam di Afrika
Sejak masa Rasulullah saw, sebenarnya telah ada hubungan baik dengan salah satu
penguasa yang terdapat di benua Afrika, yaitu Gubernur Muqauqis di Mesir. Pada waktu
itu Rasulullah saw mengirimkan surat kepada Gubernur Muqauqis untuk masuk Islam.
Ajakan ini diterima dengan baik walaupun Gubernur Muqauqis itu belum sempat masuk
Islam. Untuk memberikan penghormatan kepada Rasulullah saw, sang Gubernur
Muqauqis memberi hadiah yang istimewa kepada beliau, yang seorang budak perempuan
benama Maria Qibthiyah. Secara resmi Islam masuk di benua Afrika pada masa Khalifah
'Umar bin Khaththab.
1. Masuknya Islam di Afrika
Pada masa khalifah 'Umar bin Khaththab, Mesir dalam penjajahan bangsa
Romawi Timur. Mereka sangat menderita, karena dibebani pajak yang sangat tinggi,
harta kekayaan mereka diangkut ke Romawi dan mereka dipaksa mengkuti keyakinan
agama kaum penjajah. Karena penderitaan yang berat inilah banyak orang Mesir yang
keluar dari negeri Mesir. Dalam situasi seperti ini, 'Amr bin 'Ash selaku panglima
perang mengusulkan kepada khalifah 'Umar bin Khaththab untuk membebaskan
bangsa Mesir dari pendindasan bangsa Romawi.
Usul tersebut diterima oleh Khalifah 'Umar, dan karena itu pasukan Islam
dipersiapkan sebanyak 4000 orang, dipimpin 'Amr bin 'Ash. Jumlah ini sebenarnya
terlalu kecil jika dibandingkan dengan kekuatan pasukan Romawi Timur di Mesir.
Dengan bekal keteguhan iman, keberanian dan semangat yang tinggi, "Amr bersama
pasukannya memasuki daerah Mesir melalui padang pasir, terus memasuki kota kecil
yang bernama al-Arisy tanpa memperoleh perlawanan. Dari kota ini 'Amr beserta
pasukannya memasukki kota al-Farma yang merupakan pintu gerbang memasuki
Mesir. Di kota inilah pasukan Islam baru mendapatkan perlawanan.
'Amr mengadakan pengepungan dan setelah satu bulan mereka menyerah kepada
pasukan Islam. Dari al-Farma pasukan Islam melanjutkan penyerangannya ke kota
Bilbis. Di sini pasukan Islam mendapatkan bantuan dari rakyat Mesir, sehingga dalam
waktu satu bulan kota ini dapat dikuasai. Dalam peperangan di Bilbis, pasukan Islam
dapat menyelamatkan putri Muqauqis yang terkenal sebagai pelindung rakyat Mesir.
Putri ini oleh pasukan Islam diantarkan ke rumahnya sebagai bentuk penghormatan.
Dari kota Bilbis pasukan Islam menuju ke Tondamius yang terletak di tepi sungai
Nil. Di sini 'Amr mengalami kesulitan, karena pasukan Islam banyak yang gugur
sebelumnya, dan yang masih hidup juga merasa lelah. 'Amr meminta bantuan
tambahan pasukan kepada Khalifah 'Umar, sementara untuk pasukan yang masih
tersisa, 'Amr memberikan semangat dengan menyampaikan pidato berapi-api di
depan mereka. Benteng Tondamius dapat dihancurkn dag dengan tambahan 4000
tentara dari pusat.
Modul E.5 Perkembangan Islam di Indonesia 109
Pasukan Islam melanjutkan perjuangannya menuju 'Ainu Syams. Setelah 'Ainu
Syams dapat ditaklukkan, pasukan Islam mempersiapkan diri untuk menggempur
benteng Babil. Selama tujuh bulan benteng Balbil dikepung oleh pasukan Islam dan
akhirnya benteng terbesar di Mesir ini dapat dihancurkan. Penyerbuan selanjutnya
diarahkan ke Iskandariyah, sebuah kota pelabuhan yang besar di Mesir. Kota ini
merupakan kota terakhir yang jatuh ke tangan Islam. Maka diadakan perjanjian antara
Amr dan Muqauqis. Dan sejak itu pula Mesir menjadi daerah Islam sepenuhnya.
Pada masa Khalifah 'Utsman bin 'Affan, pasukan Islam juga dapat merebut
Tunisia dari tangan penjajah Romawi. Pasukan Islam dapat merebut Tunisia dengan
mudah karena dibantu oleh rakyat Tunisia yang sudah tidak senang dengan penjajah
Roma. Pada masa Dinasti Bani Umayyah, perluasan Islam di benua Afrika
mengalami keberhasilan sebagaimana yang diharapkan.
2. Perkembangan Islam di Afrika
Pembahasan tentang perkembangan Islam di Afrika meliputi negara-negara yang
terdapat di benua Afrika. Negara-negara itu antara lain Mesir, Libia, Tunisia,
Aljazair, Maroko, Mauritannia, Mali, Nigeria, Pantai Gading, Ghana, Chad, Sudan,
Ethiopia, Somalia, Kenya, Tanzania, Zaire, Angola, Zambi, Uni Afrika Selatan dan
masih ada lagi yang lain. Akan tetapi, dalam pemabahasan ini akan dikemukakan
beberapa negara saja, dengan harapan dapat memberikan gambaran secara
keseluruhan. Hal yang penting diketahui bahwa benua Afrika mendapatkan julukan
benua Islam karena 70% penduduk beragama Islam.
a. Mesir
Mesir adalah satu-satunya negara di benua Afrika yang paling awal mengenal
Islam. Jumlah penduduknya sebanyak 41.990.000 orang. Dari jumlah ini terdapat
lebih kurang tiga juta orang yang memeluk agama Kristen, selebihnya memeluk
agama Islam. Di Mesir terdapat 8 universitas, termasuk universitas Al-Azhar
yang sangat terkenal di seluruh dunia. Universitas ini didirikan pada tahun 972 M
oleh dinasti fathimiyah, dan sampai sekarang telah banyak jasanya dalam
mencetak kader-kader ulama yang tangguh. Dewasa ini, Universitas Al-Azhar
bukan hanya menyelenggarakan pendidikan di bidang agama, tetapi juga dalam
bidang yang lain, seperti teknik, kedokteran dan lain-lain.
b. Libia
Republik Rakyat Libia mempunyai luas daerah 1.795.540 km. Dengan jumlah
penduduk lebih dari 2,9 juta jiwa. Mereka hampir selurunya beragama Islam,
hanya sebagian kecil saja yang tidak memeluk agama Islam. Penduduk Libia
terutama terdiri dari orang-orang Arab, hanya di bagian selatan dan barat yang
dihuni oleh orang-orang Barbar. Perekonomian rakyat yang utama adalah dari
sektor pertanian, selain industri minya yang memberikan kesempatan kerja pada
sebagian kecil penduduk.
c. Chad
Republik Chad terletak di bagian utara Afrika Tengah. Penduduknya lebih
kurang berjumlah 4 juta jiwa yang 80% beragama Islam, 10% beragama Kristen
dan selebihnya penganut Animisme. Penduduk yang beragama Islam pada
umumnya tinggal di bagian utara dan yang beragama Kristen tinggal dibagian
selatan. Bahasa penduduk ialah bahasa Arab dan bahasa Prancis. Pada tahun
1965 didirikan The chad Liberation yang bertujuan antara lain untuk
mempertahankan Islam.
d. Nigeria
Nigeria adalah sebuah negara yang terletak di Afrika Barat dan termasuk negara
terkemuka dengan produksi minyaknya yang besar. Nigeria termasuk negara
terbesar kedua pengekspor minyak ke Amerika Serika setelah Saudi Arabia.
Penduduknya terdiri dari beratur-ratus kelompok etnis, tetapi hanya ada tiga suku
yang dianggap besar. Jumlah penduduknya lebih dari 95 juta dan 75% memeluk
agama Islam, selebihnya animisme dan Kristen.
Negara-negara lain afrika yang mempunyai penduduk mayoritas Islam, antara
lain Aljazair, Tunisia, Sudan, dan maroko. Demikian seklias penyebaran dan
perkembangan Islam di kawasan Afrika.
Modul E.5 Perkembangan Islam di Indonesia 110
Uji Kompetensi
D. Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang benar di bawah ini!
1. Siapakah nama asli Elijah Muhammad ….
a. Elijah Hook
b. Elijah Pook
c. Warits Deen Muhammad
d. Farrahan Muhammad
e. Elijah Wood
2. Istilah Black Muslim telah diganti oleh Warits Deen Muhammad dengan istilah ….
a. Moslem people
b. Moslem wesi
c. Mokmen people
d. Bilalian people
e. Black people
3. Organisasi Islam yang bergerak di bidang sosial dak dakwah di Eropa bernama ….
a. Young Muslim Association
b. People Muslim Association
c. Wolrd Community of Islam
d. American Muslim Mission
e. American Islamic Center
4. Islam masuk di Australian bersamaan dengan didirikannya ibu kota negara bagian
Australia Selatan yang bernama ….
a. Canbbera
b. Melbourne
c. Adelaide
d. Victoria
e. Sydney
5. Orang Indonesia yang menjadi imam pertama di masjid Canberra adalah ….
a. Amin hady
b. Muhammad Amin
c. Amin Muhammad
d. Muhamma Ali
e. Aminuddin Sanipo
6. Berikut ini kawasan di Australian yang telah dihuni penduduk muslim, kecuali ….
a. Canberra
b. Melbourne
c. Bilbis
d. Perth
e. Tasmania
7. Universitas Islam terbesar di Mesir adalah ….
a. Al-Azhar
b. Ummul Quran
c. Az-Zahra
d. Al-Wardah
e. Al Imarat
8. Berikut ini kawasan di Afrika yang telah dihuni penduduk muslim, kecuali ….
a. Aljazair
b. Sudan
c. Tunisia
d. Yaman
e. Maroko
9. Pada tahun 1965 didirikan organisasi di Chad yang bertujuan antara lain untuk
mempertahankan Islam, yaitu ….
a. The Chad Empression
b. The Chad Independent
c. The Chad Liberation
d. The Chad Human Right
e. The Chad Interprise
10. Islam dikenal di benua Afrika sejak zaman ….
a. Rasulullah
b. 'Umar bin Khathtahb
Modul E.5 Perkembangan Islam di Indonesia 111
c. Abu Bakar
d. 'Utsman bin 'Affan
e. Ali bin Abi Thalib
E. Jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Siapakah nama tokoh Islam di Amerika yang mengubah nama organisasi World
Community of Islam in the West menjadi America Muslim Mission? Jelaskan apa
alasannya!
2. Menurut himpunan Dakwah Muslim Amerika, siapakah tokoh yang pertama kali
mengajarkan Islam di kalangan mereka?
3. Bagaimanakah perkembangan Islam di eropa mulai abad ke-18?
4. Di manakah letak masjid yang terbesar di London dan apa namanya?
5. Siapakah yang membawa ajaran Islam di benua Australia?
F. Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai dengan pilihan sikapmu!
No Pernyataan S SS TS STS
1 Kita tidak perlu membedakan warna kulit.
Karena muka tampan atau cantik tidak
menjamin kemuliaan manusia di mata Allah.
2 Kita sebaiknya hanya belajar Islam dari
kawasan Timur Tengah. Karena kawasan itu
merupakan darerah asal Islam.
3 Ajaran Islam yang paling orisinil adalah ajaran
Islam yang berasal dari tradisi Arab.
4 Islam adalah bersifat universal. Oleh karena
itu, Islam bisa menjelma dalam wujud budaya
apapun yang ada di muka bumi.
5 Sebaiknya kita juga mempelajari
perkembangan oleh kaum muslim di benua
Amerika dan Eropa, di samping juga kaum
muslim dari benua yang lain.
Keterangan :
S = Setuju
SS = Sangat setuju
TS = Tidak setuju
STS = Sangat tidak setuju
Modul E.5 Perkembangan Islam di Indonesia 112