Modul Ajar
BIOLOGI
KELAS XESLMEAMEN 1
ELEMEN 1
Komponen Ekosistem, Interaksi Antar Komponen
Ekosistem
DEWI MAYSAROH,S,Pd
Komponen Ekosistem dan Interaksi Antar Komponen
Ekosistem
Modul Ajar
BIOLOGI
Mata Pelajaran : Biologi
Fase / Kelas : E / X
Nama Penyusun : Dewi Maysaroh, S.Pd
Instansi : SMAN 2 Jember
PETA KEDUDUKAN MODUL
Tahap 1 MODUL 1
1. Menemukan contoh yang tergolong individu, populasi,
komunitas dan ekosistem
2. Mengidentifikasi komponen ekosistem dengan
menyajikan laporan hasil pengamatan ekosistem
3. Membuat gambar jaring-jaring makanan ,dan rantai
makanan dari hasil pengamatan dan alur siklus materi dan
energi
4. Menganalisis interaksi yang terjadi antar komponen
ekosistem dengan menyajikan data hasil pengamatan di
lingkungan sekitar
Tahap 2 MODUL 2
1. Mengidentifikasi perubahan lingkungan yang terjadi di
sekitarnya dengan menyajikan laporan hasil pengamatan
2. Menganalisis penyebab dan dampak negatif dari
perubahan lingkungan dengan menyajikan data hasil
kajian literatur atau pengamatan atau wawancara
3. Mendeskripsikan bioteknologi yang dapat diterapkan
dalam mengatasi perubahan lingkungan dengan
menyajikan diagram dari hasil kajian literatur atau
wawancara
4. Melakukan penyelidikan untuk mengetahui
penyebab dan dampak perubahan lingkungan
sekitar
5. Merencanakan proyek solusi untuk mengatasi
dampak perubahan lingkungan sekitar
6. Mengkampanyekan proyek solusi terhadap
dampak perubahan lingkungan
Tahap 3 MODUL 3
1. Menganalisis berbagai jenis limbah
2. Membuat daftar berbagai jenis limbah
3. Menganalis upaya untuk mengatasi berbagai jenis
limbah dengan melakukan wawancara dan kajian
literatur
4. Membuat karya/produk untuk mengatasi masalah
limbah
Judul : Modul Ajar Biologi (Komponen Ekosistem, Interaksi
Mata Pelajaran Antar Komponen Ekosistem)
Tujuan Pembelajaran
: Modul Ajar Biologi (Komponen Ekosistem, Interaksi
Kode ATP Antar Komponen Ekosistem)
Kode Modul
Jenjang Sekolah : 1. Menemukan contoh yang tergolong individu,
Peruntukan Modul populasi, komunitas dan ekosistem
Jumlah Jam
Penulis 2. Mengidentifikasi komponen ekosistem dengan
menyajikan laporan hasil pengamatan ekosistem
3. Menganalisis interaksi yang terjadi antar komponen
ekosistem dengan menyajikan data hasil pengamatan
di lingkungan sekitar
:-
:1
: SMA
: Kelas 10 (Fase E)
: 4 Jam (4 x 45 menit)
: Dewi Maysaroh, S.Pd
PERTEMUAN 1-2 (4 JP/4x45 Menit)
Capaian pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan menciptakan solusi atas
permasalahan- permasalahan berdasarkan isu lokal, nasional atau global terkait
pemahaman keanekaragaman makhluk hidup dan peranannya, virus dan peranannya,
inovasi teknologi biologi, komponen ekosistem dan interaksi antar komponen
Tujuan pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik mampu
a. menemukan contoh yang tergolong individu, populasi, komunitas dan ekosistem
dengan pengamatan gambar secara mandiri
b. mengidentifikasi komponen ekosistem dengan menyajikan laporan hasil pengamatan
video secara bergongroyong
c. menganalisis hubungan komponen abiotik dan biotik setelah melakukan pengamatan
gambar dengan berpikir kritis
d. menganalisis interaksi yang terjadi antara komponen ekosistem dengan menyajikan
data hasil pengamatan video dengan berpikir kritis dan bergotongroyong
Kriteria ketercapaian
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi individu, populasi, komunitas dan ekosistem
dengan benar
2. Peserta didik mampu mengidentifikasi contoh-contoh komponen biotik dan abiotik di
lingkungan sekitar dengan benar
3. Peserta didik mampu menjabarkan hubungan komponen abiotik bagi makhluk hidup
dengan penjelasan yang benar dan saling berhubungan
4. Peserta didik mampu menganalis jenis-jenis interaksi antara komponen ekosistem
dengan benar
Kata kunci yang dipelajari
1. Ekosistem
2. Komponen Ekosistem
3. Jenis-jenis ekosistem
4. Jenis-jenis interaksi dalam ekosistem
Pertanyaan Pemantik
1. Apa kalian mengingat apa itu ekosistem?
2. Bagaimanakah bisa terbentuk ekosistem?
Pengetahuan atau keterampilan prasyarat
Pengetahuan tentang ekologi, ekosistem dan ruang lingkup ekosistem
Profil pelajar pancasila :
1. Beriman dan bertakwa terhadap Tuhan YME: Mensyukuri nikmat Tuhan yang menciptakan
kenaekaragaman ekosistem dan isinya
2. Mandiri: Percaya diri dan mencoba mengemukakan pendapat dan mengerjakan tugas
3. Gotong royong: Bekerja sama dalam kelompok untuk memecahkan masalah
4. Berpikir kritis: Berusaha memecahkan masalah dengan mengelola sumber pengetahuan yang
dimiliki
Sarana dan prasarana:
1. Komputer/ Laptop/ Smartphone
2. LCD Proyektor
3. Lembar Kerja/Diskusi Peserta Didik
4. Video https://youtu.be/csD9ZXaDMvE
5. Video https://youtu.be/-J2mJiphHc0
6. Video https://youtu.be/00jj7aeOb4s
7. Buku Flippingbook https://flippingbook.com/account/online/615936654/edit/14
Target peserta didik
Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk mengajar (bisa lebih dari 1 kategori):
1. Peserta didik reguler/tipikal (tanpa ketunaan dan kesulitan belajar atau berpencapaian tinggi)
tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar
2. Peserta dengan kesulitan belajar (kesulitan pada akademik khusus seperti membaca) memiliki
gaya belajar yang terbatas hanya satu gaya misalnya dengan audio. Memiliki kesulitan dengan
bahasa dan pemahaman materi ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka panjang,
dsb.
3. Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu
mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin.
4. Jumlah maksimum peserta didik dalam pembelajaran adalah 36 peserta didik (berdasarkan
Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016
Ketersediaan materi Model pembelajaran
1. Pengayaan untuk siswa ( ) Tatap muka
berpencapaian tinggi: YA / ( ) PJJ Daring
TIDAK ( ) PJJ Luring
2. Alternatif penjelasan, metode, ( ) Paduan antara tatap muka dan PJJ
atau aktivitas, untuk siswa yang (blended learning)
sulit memahami konsep: YA /
TIDAK
Asesmen Jenis Asesmen
1. Individu 1. Kemampuan menjawab pertanyaan dan
2. Kelompok mengemukakan argumen
2. Kemampuan berdiskusi dan
menyelesaikan permasalahan
3. Tes Tulis
Kegiatan Pembelajaran Utama Metode
Pengaturan siswa ( ) Diskusi
( ) Individu ( ) Presentasi
( ) Berpasangan ( ) Demonstrasi
( ) Berkelompok (5-6 orang) ( ) Project
( ) Eksperimen
( ) Eksplorasi
( ) Permainan
( ) Ceramah
( ) Kunjungan lapangan
( ) Simulasi
Materi
Ruang lingkup materi ( terlampir)
Metode pembelajaran
Problem Base Learning
Langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Kegiatan Pembuka (15 menit)
1) Guru dan peserta didik mengawali kegiatan dengan salam dan dilanjutkan berdoa
bersama (Profil P5: Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME)
2) Guru mengecek kehadiran peserta didik dan menanyakan kondisi peserta didik
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik
4) Guru bersama peserta didik membuat kesepakatan untuk aktivitas pembelajaran yang
akan berlangsung
5) Guru memberikan pertanyaan pemantik
a. Apa kalian mengingat apa itu ekosistem?
b. Bagaimanakah bisa terebentuk ekosistem?
6) Untuk menggali potensi peserta didik Asesmen dignostik :
Guru memberikan tes dengan menggunakan google form dengan tautan berikut ini:
https://forms.gle/C84ndq8gbWyrLr877
2. Kegiatan Inti (alokasi waktu 60.menit)
a. Orientasi siswa pada masalah
1) Guru menampilkan video PPT ekosistem dengan tautan berikut ini
https://www.canva.com/design/DAFS5H5jM6U/dc04PBzKALsT-
dTv56x03Q/edit?utm_content=DAFS5H5jM6U&utm_campaign=designshare&utm_
medium=link2&utm_source=sharebutton
2) Guru menjelasakan arti ekosistem
3) Guru bersama peserta didik melakukan tanya jawab berkaitan dengan ruang lingkup
ekosistem
(Profil P5: Mandiri yaitu percaya diri dan mencoba mengemukakan
pendapat dan mengerjakan tugas)
b. Mengorganisasikan peserta didik
4) Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok kecil yang heterogen (1 kelompok
terdiri dari 6 siswa)
5) Guru membagi LKPD pada masing- masing kelompok dengan link:
https://www.canva.com/design/DAFS8nY9pvg/ySPHVPXwYhpZCxQXy5_kaw/e
dit?utm_content=DAFS8nY9pvg&utm_campaign=designshare&utm_medium=li
nk2&utm_source=sharebutton
6) Guru memberikan penjelasan tentang LKPD yang dibagikan
c. Membimbing penyelidikan individu/kelompok
7) Peserta didik berusaha mencari komponen-komponen ekosistem yang tertera dalam
video yang ditampilkan guru
8) Peserta didik berusaha mencari hubungan antara komponen biotik dan abiotik
setelah melakukan pengamatan gambar yang ditayangkan oleh guru
(Profil P5: Berpikir kritis berusaha memecahkan masalah dengan mengelola sumber
pengetahuan yang d imiliki)
9) Peserta didik berusaha mencari interaksi antar komponen ekosistem setelah
melakukan pengamatan video
10) Peserta didik berdiskusi untuk memecahkan masalah dengan mencari segala sumber
refrensi yang mendukung
(Profil P5: Gotong royong bekerja sama dalam kelompok untuk memecahkan
masalah)
11) Guru membimbing jalannya diskusi
d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
12) Peserta didik mencoba merumuskan analisis dalam suatu pembahasan untuk
dipresentasikan
e. Menganalisis dan mengevaluasi
13) Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
14) Guru membimbing jalannya presentasi
3. Kegiatan Penutup (alokasi waktu 15 menit)
1) Guru memberikan pos tes pada siswa dengan tautan berikut ini:
https://forms.gle/C84ndq8gbWyrLr877
2) Peserta didik didampingi guru membuat kesimpulan dari hasil pembelajaran tentang
ekosistem dan komponen ekosistem
3) Guru membagikan refleksi untuk dikerjakan oleh peserta didik dengan tautan berikut ini:
https://forms.gle/gtEwpASap8y3qiWz5
4) Guru menginfokan kepada peserta didik untuk belajar tentang materi selanjutnya yaitu
rantai makanan, jaring-jaring makanan dan piramida ekologi
5) Guru mengapresiasi hasil belajar yang telah dilakukan oleh peserta didik
6) Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan salam
Asesmen
1. Asesmen Diagnostik (kognitif dan Non Kognitif) : tes tulis
2. Asesmen Formatif (proses) :
1) observasi kegiatan pengamatan
Penilaian peserta didik yang melalui pengamatan perilaku
2) lembar kerja
Penilaian yang menuntut peserta didik untuk mengaplikasikan pengetahuannya dalam
menganalisa hubungan komponen abiotik terhadap komponen biotik
Penentuan ketercapaian peserta didik meliputi :
Berkembang Peserta didik belum sepenuhnya mampu memahami dan memecahkan
permasalahan hubungan komponen abiotik terhadap komponen biotik
Layak Peserta didik mampu memahami dan memecahkan sebagian kecil
permasalahan hubungan komponen abiotik terhadap komponen biotik
Cakap Peserta didik mampu memahami dan memecahkan sebagian besar
permasalahan hubungan komponen abiotik terhadap komponen biotik
Mahir Peserta didik mampu memahami dan memecah
kan semua permasalahan hubungan komponen abiotik terhadap
komponen biotik
3. Asesmen Sumatif
Dilaksanakan setelah peserta didik menyelesaikan 1 topik/tema dll, bertujuan untuk menilai
pencapaian tujuan pembelajaran dan/atau CP peserta didik sebagai dasar
Remedial dan Pengayaan
1. Remedial
Remedial dilakukan apabila tujuan pembelajaran belum tercapai dengan melaksanakan tes ulang
pada materi ekosistem, jenis-jenis ekosistem, komponen-komponen ekosistem dan interaksi antar
komponen ekosistem
2. Pengayaan
Merujuk pada sumber belajar lainnya dalam menambah wawasan peserta didik, memperdalam
pengetahuan yang diperolehnya dengan mempelajari karakteristik bioma
Refleksi
1. Bagaimana perasaan kalian setelah mempeljari materi ekosistem ini?
2. Kenapa kalian bisa merasakan perasaan tersebut!
3. Materi dan kegiatan apakah yang membuat kalian mengalami kesulitan?
4. Bagaimana solusi yang tepat agar kalian tidak mengalami kesulitan?
Lampiran 1. LKPD
Lampiran 2. Pre tes dan Pos tes
LATIHAN PRE TES DAN POS TES
1. Perhatikan pernyataan berikut ini!
1) Komponen abiotiknya salah satunya memiliki lempengan lumpur intertidal yang luas
2) Daerah kaya akan nutrisi
3) Komunitas tumbuhan yang hidup rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton
4) Terdapat komunitas berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan
Berdasarkan pernyataan di atas maka ekosistem yang paling sesuai mewakili ciri khas di atas
adalah….
A. ekosistem danau
B. ekosistem sungai
C. ekosistem estuary
D. ekosistem laut
E. ekosistem rawa
2. Perhatikan gambar berikut ini!
Manakah di antara pernyataan berikut yang paling tepat?
A. gambar 1 menunjukkan individu, gambar 5 menunjukkan komunitas
B. gambar 1 adalah komponen abiotik, gambar 3 adalah komponen biotik
C. gambar 2 dan 3 menunjukkan individu
D. gambar 3 dan 4 menunjukkan populasi
E. gambar 4 menunjukkan individu dan gambar 5 menunjukkan populasi
3. Perhatikan tabel berikut ini!
Berdasarkan tabel tersebut maka dapat disebutkan bahwa….
A. Semaki tinggi suhu maka semakin cepat cara ikan makanan
B. Ikan dapat makan secara optimal pada suhu 22°C hingga 28°C
C. Ikan hanya bisa hidup pada suhu kolam 10°C hingga 42 °C
D. Suhu optimum kolam yang baik untuk respon ikan terhadap makanan adalah 22°C
hingga 33°C
E. Ikan bisa makan secara optimal pada suhu 0°C hingga 42°C
4. Perhatikan gambar berikut ini!
Berdasarkan gambar di atas hubungan yang terjadi antara Hyena dan singa adalah….
A. kompetisi interspesifik
B. kompetisi intraspesifik
C. predasi
D. protokooperasi
E. simbiosis mutualisme
5. Perhatikan gambar di bawah ini!
Bunga raflesia pertama kali ditemukan pada tahun 1818 oleh ahli botani dari Inggris Dr. Joseph
Arnold. Saat itu, Dr. Arnold yang tengah melakukan ekspedisi ke hutan Sumatera bersama Gubernur
Bengkulu kala itu, Sir Thomas Stamford Raffles. Bunga raflesia memiliki apa yang disebut
haustorium yang berfungsi mirip akar. Bunga raflesia salah satu contoh bunga yang memiliki
hubungan interaksi….
A. predasi
B. simbiosis mutualisme
C. simbiosis parasitisme
D. antibiosis
E. netral
Lampiran 3. Kisi-kisi soal pre tes dan pos tes
KISI-KISI SOAL PRE TES/POS TES
Kompeten Kompetensi Uraian Indikator Soal Bentuk Nomor Kunci Tingkat Skor
No si Inti Das ar Materi Soal Soal Kognitif
C 20
(Elemen) (Capaian) Pilihan 1 C C4 20
Ganda 2 D C4
1. Pemaha Pada akhir Jenis 1. Disajikan 20
man fase E, peserta ekosistem, pernyataan tentang 3 A C4
Biologi didik komponen ciri-ciri ekosistem C 20
ekosistem, perairan. Peserta 4 C4
memiliki interksi didik menganalisis 20
5 C4 Total
kemampuan antar jenis ekosistem 100
menciptakan komponen perairan
solusi atas ekosistem 2. Disajikan gambar
permasalahan- ekosistem beserta
permasalahan komponen di
berdasarkan dalamnya. Peserta
isu lokal, didik menganalisis
nasional atau komponen
ekosistem dan
global terkait ruang lingkup
pemahaman ekosistem
3. Disajikan tabel
keanekaragama
n makhluk tentang hubungan
hidup dan komponen abiotik
peranannya, yaitu suhu dengan
virus dan dengan komponen
peranannya, biotik yaitu ikan.
inovasi Peserta didik
teknologi diminta
biologi, menganalisis
komponen hubungan
ekosistem dan komponen abiotik
interaksi antar dengan komponen
komponen biotik
4. Disajikan gambar
pertarungan Hyena
dengan Singa.
Peserta didik
diminta
menganalisis
hubungan antar
komponen
ekosistem
5. Disajikan gambar
dan pernyataan
tentang Raflesia
Arnoldi. Peserta
didik diminta
mengidentifikasi
jenis hubungan
yang terjadi dalam
ekosistem
Lampiran 4. Instrumen dan Rubrik Penilaian Sikan dan Keterampilan
a. Penilaian Sikap
Lembar Pengamatan Observasi dan Diskusi
Bubuhkan tanda ( √ ) pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan!
No Aspek yang dinilai 4 3 2 1 Keterangan
1. Ketelitian dalam melakukan pengamatan
video
2. Bekerja sama dalam melakukan analisa
video
3. Jujur dalam memasukan data hasil
pengamatan
4. Tanggung jawab dalam
menyelesaikan tugas (individu
maupun kelompok)
5. Disiplin dalam menyelesaikan tugas
(individu maupun kelompok)
No Aspek Skor Deskripsi
1 Ketelitian 4 Melakukan obsevasi dengan teliti dan tekun
3 sesuai dengan prosedur dan teliti memasukkan
dalam 2 data
observasi Melakukan obsevasi dengan kurang teliti dan
1 kurang tekun tetapi sesuai dengan prosedur dan
2 Kerja sama 4 teliti memasukkan data
Melakukan observasi dengan kurang teliti, kurang
tekun dan
tidak sesuai dengan prosedur serta tidak teliti
memasukkan data
Tidak menunjukkan ketelitian dan ketekunan dalam
observasi dan melakukan pengamatan
Dapat bekerja sama dengan baik dalam kelompok
3 Dapat bekerja sama dengan baik dalam kelompok,
tetapi hanya beberapa saat saja.
2 Kurang dapat bekerja sama dengan baik dalam
kelompok.
1 Tidak dapat bekerja sama dalam kelompok
3 Jujur memasukkan 4 Memasukan data hasil observasi sesuai dengan hasil
yang telah diperoleh
data hasil observasi Memasukan data hasil observasi kurang sesuai
3 dengan
hasil yang telah diperoleh
2 Memasukan data tidak sesuai dengan hasil yang
diperoleh
4 Tangggung jawab 1 Tidak pernah memasukan data
4 menyelesaikan semua tugas individu maupun
kelompok sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
3 menyelesaikan sebagian tugas individu maupun
kelompok sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
2 menyelesaikan sebagian tugas individu maupun
kelompok tidak sesuai dengan waktu yang telah
5 Disiplin 1 ditentukan
4 tidak menyelesaikan tugas individu maupun
3 kelompok tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan
2 menyusun laporan sesuai dengan prosedur
dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
1 menyusun laporan sesuai dengan prosedur,
namun tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan.
menyusun laporan kurang sesuai dengan
prosedur, namun tidak sesuai dengan waktu yang
ditentukan
menyusun laporan tidak sesuai dengan
prosedur, namun tidak sesuai dengan waktu yang
ditentukan
Perhitungan skor akhir menggnakan rumus
Skor Akhir= (Skor yang dipeoleh/ 20) x100
Penilaian Kualitatif Penilaian Kuantitatif
Sangat baik 86 – 100
Baik 71 – 85
Cukup 56- 70
Kurang 0 – 55
https://123dok.com/document/q5mkvm3y-rubrik-penilaian- gabungan.html
b. Penilaian Ketrampilan 4 3 2 1 Keterangan
Instrumen Penilaian
No Aspek yang dinilai
1. Mengidentifikasi (jenis ekosistem,
komponen ekosistem, interaksi antar
komponen ekosistem)
2. Mengkomunikasikan hasil disskusi
Skor perolehan x 100
Skor =
Nilai
8 80 < AB < 100
Predikat
Sangat Baik (SB) 70 < B < 79
60 < C < 69
Baik (B)
Cukup (C) K < 60
Kurang
Aspek Deskriptor
Mengidentifikasi (jenis 1) Tidak mampu mengidentifikasi aspek yang diamati
ekosistem, komponen
ekosistem, interaksi antar melalui pengamatan video
komponen ekosistem) 2) Mampu mengidentifikasi 1 aspek yang diamati
melalui pengamatan video dengan benar
3) Mampu mengidentifikasi 2 aspek yang diamati
melalui pengamatan video dengan benar
Mengkomunikasikan 4) Mampu mengidentifikasi 3 aspek yang diamati
hasil diskusi melalui pengamatan video dengan benar
1) Tidak mampu menjelaskan hasil dari observasi
dengan bahasa yang runtut, tidak menggunakan
bahasa formal dan menggunakan bahasa yang
tidak mudah dimengerti (berbelit-belit)
2) Mampu menjelaskan hasil dari observasi dan
diskusi yang dilakukan dengan 1 d a r i 3
a s p e k ( bahasa yang runtut, menggunakan
bahasa formal dan mudah dimengerti)
3) Mampu menjelaskan hasil dari observasi dan
diskusi yang dilakukan dengan 2 d a r i 3 a s p e k
(bahasa yang runtut, menggunakan bahasa formal
dan mudah dimengerti)
4) Mampu menjelaskan hasil dari observasi dan
diskusi yang dilakukan dengan bahasa yang
runtut,formal dan mudah dimengerti)
Lampiran 5. PPT Ekosistem
KELAS X SMA
ELEMEN 1
Komponen Ekosistem, Interaksi antar Komponen
Ekosistem
DEWI MAYSAROH,S,Pd
BAHAN AJAR BIOLOGI
EKOSISTEM
Komponen Ekosistem dan Interaksi Antar Komponen Ekosistem
Disusun Oleh:
Dewi Maysaroh
SMA NEGERI 2 JEMBER
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karens berkat limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga materi ajar kelas X SMA berjudul ”Komponen Ekosistem dan
Interaksi Antar Komponen Ekosistem ” dapat terselesaikan.
Materi ajar ini disusun secara sistematis dan semenarik mungkin dilengkapi oleh materi,
rangkuman, forum diskusi dan latihan soal untuk memudahkan kalian dalam belajar berbasis
masalah atau Problem Based Learning. Selama penyelesaian materi ajar ini, ada hambatan dan
kesulitan yang dihadapi. Terima kasih kepada seluruh pihak terkait, atas bimbingan, dukungan,
motivasi, perhatian, dan bantuan yang diberikan selama penyusunan materi ajar.
Akhir kata, Semoga materi ajar ini dapat memberikan manfaat bagi yang membacanya.
Penyusun menyadari bahwa di dalam materi ajar ini masih ada kekurangan. Mohon kiranya arahan
yang membangun sehingga materi ajar dapat sempurna dan bermanfaat untuk kemajuan kualitas
edukasi
Jember, 29 November 2022
Penulis
DAFTAR ISI i
i ii
HALAMAN
COVER 1
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI 2
1. PENDAHULUAN 2
2. INTI 2
2
2.1 Capaian Pembelajaran 2
2.2 Tujuan Pembelajaran 13
2.3 Pokok Materi 13
2.4 Uraian Materi 23
2.5 Forum Diskusi 30
2.6 Latihan Soal 24
3. PENUTUP 25
Rangkuman
GLOSARIUM
DAFTAR PUSTAKA
1. PENDAHULUAN
Istilah ekosistem pertama kali dkenalkan pada tahun 1935 oleh ahli ekologi yang berasal dari
Inggris bernama A. G Tansley. Namun jauh sebelum itu, pada tahun 1877 seorang ahli ekologi
berkebangsaan Jerman bernama Karl Mobius telah menulis mengenai komunitas organisme pada
batu karang. Dalam tulisannya, ia menggunakan istiliah yang mengandung mankan ekosistem,
yaitu biocoenosis (biokoenosis). Selain istilah itu, ia juga menggunakan kata serupa
seperti geobiokoenosis, holocoen, biosystem, dan bioenert. Akan tetapi penggunaan kata ekosistem
saat ini lebih biotic.
Ekosistem adalah sebuah bioti ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik yang
tidak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungan tempat tinggalnya. Terbentuknya
ekosistem terdiri dari gabungan komponen-komponen biotik dan biotik yang menjadi satu
kesatuan.
2. INTI
2.1 Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan menciptakan solusi atas permasalahan- permasalahan
berdasarkan isu lokal, nasional atau global terkait pemahaman keanekaragaman makhluk hidup dan
peranannya, virus dan peranannya, inovasi teknologi biologi, komponen ekosistem dan interaksi antar
komponen
2.2. Tujuan Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik mampu
a. menemukan contoh yang tergolong individu, populasi, komunitas dan ekosistem dengan
pengamatan gambar secara mandiri
b. mengidentifikasi komponen ekosistem dengan menyajikan laporan hasil pengamatan video
secara bergongroyong
c. menganalisis hubungan komponen abiotik dan biotik setelah melakukan pengamatan gambar
dengan berpikir kritis
d. menganalisis interaksi yang terjadi antara komponen ekosistem dengan menyajikan data hasil
pengamatan video dengan berpikir kritis dan bergotongroyong
2.3. Pokok Materi
a. Jenis-jenis Ekosistem
b. Komponen Ekosistem
c. Interaksi Antar Komponen Ekosistem
2.4 Uraian Materi
Ekologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang interaksi antar makhluk hidup
dan lingkunganya t. Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos yang berarti rumah dan tempat
tinggal dan logos yang berarti ilmu pengetahuan.
Ekosistem merupakan kesatuan fungsional antara makhluk hidup dengan lingkungannya yang
di dalamnya terdapat hubungan dan interaksi sangat erat dan saling memengaruhi. Dalam ekosistem
komponen lingkungan dapat dibagi menjadi dua yaitu komponen dan abiotik. Komponen hidup
dapat disebut juga sebagai komponen biotik, dan komponen tak hidup dapat disebut sebagai
komponen abiotik.
A. Komponen dalam ekosistem
1. Komponen Biotik
Komponen biotik pada suatu ekosistem adalah makhluk hidup itu sendiri, sebab ekosistem tak akan
pernah terbentuk tanpa adanya makhluk hidup didalamya. Beberapa contoh dari komponen biotik
yang ada lingkungan sekitar, antara lain:
a. Organisme Autotrof atau Produsen,
Disebut sebagai produsen karena organisme ini mampu membuat makanannya sendiri,
bahkan ia membuat makanan bagi organisme lain yang tinggal di ekosistem. Produsen kemudian
akan membuat makanan dengan menyerap senyawa serta zat- zat anorganik yang akan diubah
menjadi senyawa organik melalui suatu proses yang dinamakan sebagai fotosistensis.
b. Organisme Heterotrof (Konsumen)
Organisme heterotrof memperoleh makanan dari organisme autotrof atau produsen dan atau
memakan sesama organisme heterotrof lainnya. Organisme heterotrof adalah organisme yang
menggunakan bahan-bahan organik dari organisme lain yang digunakan sebagai sumber energi
dan makanannya. Sebagai contoh adalah manusia dan hewan. Ketiganya nanti dibagi lagi
berdasarkan makanannya menjadi Herbivora, Karnivora serta Omnivora
c. Pengurai atau Dekomposer,
Pengurai atau dekomposer ini adalah organisme yang menguraikan sisa- sisa makhluk hidup
(heterotrof atau autotrof) yang telah mati. Dengan kata lain, pengurai adalah organisme yang
bekerja untuk merubah bahan bahan organik dari organisme yang telah mati menjadi senyawa
anorganik melalui suatu proses yang dinamakan dekomposisi. Pengurai atau dekomposer akan
menduduki jabatan penting dalam suatu rantai makanan di bumi, karena perannya paling akhir
adalah kunci keberlangsungan rantai makanan. Beberapa contoh pengurai atau dekomposer yang
ada di sekitar lingkungan tempat kita tinggal adalah jamur dan bakteri.
d. Detritivor
Detritivor adalah kelompok makhluk hidup yang memakan partikel-partikel organi atau
remukan jaringan tumbuhan/hewan yang lapuk. Contoh: cacing tanah, timun laut dan siput.
2. Komponen Abiotik
Komponen kedua dalam ekosistem adalah komponen abiotik atau komponen yang tak hidup.
Dengan kata lain, komponen abiotik adalah komponen yang terdiri dari benda-benda bukan makhluk
hidup tetapi ada di sekitar kita, dan ikut mempengaruhi kelangsungan hidup. Beberapa jenis
komponen abiotik yaitu suhu, sinar matahari, air, angin, udara, kelembapan udara, dan banyak lagi
benda mati yang ikut berperan dalam ekosistem. Berikut komponen abiotik
a. Suhu
Suatu proses biologis yang dipengaruhi oleh perubahan pada suhu, contohnya mamalia & burung
sebagai makhluk hidup yang dapat mengatur sendiri suhu tubuhnya.
b. Air
Sebuah ketersediaan air dapat mempengaruhi distribusinya suatu organisme Contohnya
Organisme dapat beradaptasi dan bertahan hidup dengan memanfaatkan ketersediaan air yang
berada di padang pasir.
c. Garam
Konsentrat pada garam akan mempengaruhi keseimbangan air dalam organisme melalui
Osmosis. Contohnya pada Beberapa organisme Terestrial yang dapat beradaptasi pada
lingkungan dan kandungan garamnya yang cukup tinggi.
d. Sinar Matahari
Intensitas dan kualitas pada sebuah cahaya matahari akan mempengaruhi proses fotosintesis,
e. Kelembaban
Kelembabab merupakan komponen abiotic yang penting karena dapat mempengaruhi kecepatan
penguapan air dari permukaan tubuh makhluk hidup sehingga berhbungan dengan kemampuan
makhluk hidup tersebut untuk bertahan dari kekeringan
f. Angin
Angina merupakan komponen abiotik yang dapat membantu penyerbukan pada tumbuhan
g. PH
PH atau derajat keasaman tanah atau air mempengaruhi distribusi atau penyebaran makhluk
hidup.
B. Ruang Lingkup Ekosistem
Ekosistem berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut, yaitu:
1. Biosfer, yakni keseluruhan ekosistem yang ada di bumi dimana setiap elemen saling
mempengaruhi satu sama lain
2. Bioma, yaitu skala besar dari suatu ekosistem yang memiliki kesamaan iklim dan kemiripan flora
dan fauna. Bioma terdiri dari banyak ekosistem
3. Ekosistem, merupakan sistem interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya pada batas
wilayah tertentu
4. Komunitas, yaitu kumpulan berbagai spesies makhluk hidup yang menghuni suatu ekosistem
5. Populasi, merupakan kumpulan makhluk hidup sejenis yang hidup di suatu ekosistem
6. Individu, yaitu satu unit makhluk hidup yang menjadi bagian dari populasi
C. Macam-Macam Ekosistem
Ekosistem merupakan satu kesatuan fungsional antara komponen biotik (makhluk hidup) dan
komponen abiotik (komponen tak hidup atau lingkungan) yang saling berinteraksi dan saling
mempengaruhi dalam bentuk hubungan timbal balik antara satu dengan yang lain. Secara umum ada
tiga tipe ekosistem, yaitu ekositem air, ekosisten darat, dan ekosistem buatan.
1. Akuatik (Air)
Ekosistem akuatik merupakan ekosistem yang komponen abiotiknya sebagai besar terdiri atas air.
Ekosistem perairan dibagi lagi menjadi:
a. Ekosistem air tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya kurang,
dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang,
sedangkan lainnya tumbuhan biji, Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme
yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
b. Ekosistem Air Laut
Habitat laut (oseanik) ditandai salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion CI- mencapai 55%
terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah tropik, suhu
laut sekitar 25 °C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi, sehingga terdapat batas antara
lapisan air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah yang disebut daerah
termoklin.
c. Ekosistem Estuary
Estuari (muara) merupakan tempat bersatunya sungai dengan laut. Estuari sering dipagari oleh
lempengan lumpur intertidal yang luas atau rawa garam. Ekosistem estuari memiliki produktivitas
yang tinggi dan kaya akan nutrisi. Komunitas tumbuhan yang hidup di estuari antara lain rumput
rawa garam, ganggang, dan fitoplankton. Komunitas hewannya antara lain berbagai cacing, kerang,
kepiting, dan ikan
d. Ekosistem Pantai
Dinamakan demikian karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir adalah tumbuhan
Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan gelombang dan angin. Tumbuhan yang hidup di
ekosistem ini menjalar dan berdaun tebal.
e. Ekosistem Sungai
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih serta
mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan memberikan
oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang. Ekosistem sungai
dihuni oleh hewan seperti ikan kucing, gurame, kura-kura, ular, dan buaya.
f. Ekosistem terumbu karang
Terdiri dari coral yang berada dekat pantai. Efisiensi ekosistem ini sangat tinggi. Hewan-hewan
yang hidup di karang memakan organisme mikroskopis dan sisa organik lain. Berbagai invertebrata,
mikro organisme, dan ikan, hidup di antara karang dan ganggang. Herbivora seperti siput, landak
laut, ikan, menjadi mangsa bagi gurita, bintang laut, dan ikan karnivora. Kehadiran terumbu karang
di dekat pantai membuat pantai memiliki pasir putih.
g. Ekosistem laut dalam
Kedalamannya lebih dari 6.000m. Biasanya terdapat lele laut dan ikan laut yang dapat
mengeluarkan cahaya. Sebagai produsen terdapat bakteri yang bersimbiosis dengan karang tertentu.
h. Ekosistem lamun
Lamun atau seagrass adalah satu-satunya kelompok tumbuh-tumbuhan berbunga yang hidup di
lingkungan laut. Tumbuh-tumbuhan ini hidup di habitat perairan pantai yang dangkal. Seperti hal-
nya rumput di darat, mereka mempunyai tunas berdaun yang tegak dan tangkai-tangkai yang
merayap yang efektif untuk berbiak. Berbeda dengan tumbuh-tumbuhan laut lainnya (alga dan
rumput laut), lamun berbunga, berbuah dan menghasilkan biji. Mereka juga mempunyai akar dan
sistem internal untuk mengangkut gas dan zat-zat hara. Sebagai sumber daya hayati, lamun banyak
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
2. TESETERIAL (DARAT)
Penentuan zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur dan curah hujan. Ekosistem
terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan. Iklim sangat penting untuk menentukan mengapa
suatu ekosistem terestrial berada pada suatu tempat tertentu. Pola ekosistem dapat berubah akibat
gangguan seperti petir, kebakaran, atau aktivitas manusia. Berikut beberapa diantaranya ekosistem
darat:
a. Tundra
Terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-
puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang
dominan adalah sphagnum, liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan perdu, dan rumput alang-alang.
Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
b. Karst (batu gamping / gua)
Berawal dari nama kawasan batu gamping di wilayah Yugoslavia. Kawasan karst di Indonesia
rata-rata mempunyai ciri-ciri yang hampir sama yaitu, tanahnya kurang subur untuk pertanian,
sensitif terhadap erosi, mudah longsor, bersifat rentan dengan pori-pori aerasi yang rendah, gaya
permeabilitas yang lamban dan didominasi oleh pori-pori mikro. Ekosistem karst mengalami
keunikan tersendiri, dengan keragaman aspek biotis yang tidak dijumpai di ekosistem lain.
c. Hutan hujan tropis
Terdapat di daerah tropik dan subtropik. Ciri-cirinya adalah curah hujan 200-225 cm per tahun.
Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak
geografisnya. Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat
hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro, yaitu iklim
yang langsung terdapat di sekitar organisme. Daerah tudung cukup mendapat sinar matahari, variasi
suhu dan kelembapan tinggi, suhu sepanjang hari sekitar 25 °C. Dalam hutan hujan tropis sering
terdapat tumbuhan khas, yaitu liana (rotan) dan anggrek sebagai epifit. Hewannya antara lain, kera,
burung, badak, babi hutan, harimau, burung hantu, dan banyak lagi yang dapat kamu pelajari di Seri
Mengenal Habitat Hewan: Hutan Hujan Tropis.
d. Hutan gugur
Terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki empat musim, ciri-cirinya adalah curah hujan
merata sepanjang tahun. Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan tidak terlalu rapat. Hewan yang terdapat
di hutam gugur antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakun (sebangsa luwak).
e. Taiga
Terdapat di belahan bumi sebelah utara dan pegunungan daerah tropik, ciri-cirinya adalah suhu
yang rendah di musim dingin. Biasanya taiga merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies
seperti konifer, pinus, dan sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali, sedangkan
hewannya antara lain moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan
pada musim gugur.
f. Sabana
Sabana dari daerah tropik terdapat di wilayah dengan curah hujan 40 – 60 inci per tahun, tetapi
temepratur dan kelembaban masih tergantung musim. Sabana yang terluas di dunia terdapat di
Afrika, Hewan yang hidup di sabana antara lain serangga dan mamalia seperti zebra, singa, dan
hyena
g. Padang rumput
Terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik. Ciri-ciri padang rumput
adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun, hujan turun tidak teratur, porositas (peresapan
air) tinggi, dan drainase (aliran air) cepat. Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs)
dan rumput yang keduanya bergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra, singa,
anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus, dan ular yang dapat Grameds pelajari
dalam Balita Ingin Tahu: Hewan Padang Rumput.
h. Gurun
Terdapat di daerah tropik yang berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri ekosistem gurun
adalah gersang dan curah hujan rendah (25 cm/tahun). Perbedaan suhu antara siang dan malam
sangat besar. Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun
dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau tak berdaun dan
memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun
antara lain rodentia, semut, ular, kadal, katak, kalajengking, dan beberapa hewan nokturnal lainnya
yang dapat Grameds lihat melalui buku Seri Mengenal Habitat Hewan: Gurun Pasir.
3. EKOSISTEM BUATAN
Ekosistem buatan merupakan ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi
kebutuhannya. Ekosistem buatan ini kemudian mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau
hewan peliharaan yang didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah.
Contoh ekosistem buatan diantaranya:
a. Bendungan
b. Hutan tanaman produksi seperti jati dan pinus
c. Agroekosistem berupa sawah tadah hujan
d. Sawah irigasi
e. Perkebunan sawit
f. Ekosistem pemukiman seperti kota dan desa
g. Ekosistem ruang angkasa.
E. Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya
Antara makhluk hidup yang satu dengan yang lain terjadi hubungan, baik antara sesama spesies
maupun antarspesies, baik antara komponen biotik maupun antara komponen abiotik. Hubungan
timbal balik dikenal pula dengan istilah interaksi, atau interaksi.
1. Interaksi Antar-Individu Membentuk Populasi
Sekumpulan makhluk hidup dari spesies yang sama yang hidup pada suatu waktu dan kawasan
tertentu serta saling berinteraksi mambentuk populasi. Oleh karena barasal dari spesies yang sama,
maka individu di dalam populasi mempunyai potensi melakukan kawin silang yang akan
menghasilkan keturunan yang fertile (mampu bereproduksi). Contoh populasi adalah populasi itik,
populasi padi, dan populasi sapi.
2. Interaksi Antar-Populasi Membentuk Komunitas
Interaksi antara populasi yang satu dengan yang lain dalam suatu areal tertentu membentuk
komunitas. Contoh komunitas adalah komunitas hutan hujan tropik yang di dalamnya terdapat
berbagai populasi tumbuhan, reptilian, burung, mamalia, mikroorganisme, cacing moluska. Interaksi
antarmakhluk hidup biasanya akan membentuk hubungan khusus yang berpengaruh secara nyata
terhadap persebaran dan kepadatannya. Beberapa kategori umum tentang interaksi dan hasil akhir
yang didapat oleh makhluk hidup yang terlibat dapat dilihat dalam tabel berikut.
Ada beberapa macam interaksi antarsesama makhluk hidup. Interaksi tersebut dapat terjadi,
baik antarindividu dalam populasi ataupun antarindividu berbeda populasi atau barbeda jenis
(spesies). Bentuk interaksi tersebut dapat berupa saling merugikan, saling menguntungkan, atau
hanya salah satu saja yang diuntungkan. Berkut ini adalah beberapa bentuk interaksi antarspesies
dalam suatu komunitas.
a. Kompetisi
Kompetisi Kompetisi adalah bentuk interaksi dua makhluk hidup yang mengakibatkan kedua
makhluk hidup tersebut mengalami kerugian. Kebutuhan hidup yang sering diperebutkan tersebut,
antara lain makanan, tempat berlindung, tempat bersarang, sumber air, dan pasangan untuk kawin.
Bentuk kompetisi yang terjadi dapat berupa kompetisi intraspesifik, yaitu kompetisi di antara
anggota spesies yang sama dan kompetisi interspesifik, yaitu kompetisi di antara anggota yang
berbeda spesies, persaingan antarindividu dalam spesies penting artinya untuk mengatur populasi
spesies tersebut.
b. Predasi
Predasi Di dalam sebuah interaksi antarmakhluk hidup terdapat hubungan satu spesies memakan
yang lain. Dalam hal ini, konsumernya disebut predator, sedangkan spesies yang dimakan dikenal
sebagai mangsa. Predator (Latin, praeda = mangsa) adalah makhluk hidup yang memperoleh sumber-
sumber yang diperlukan dengan memakan makhluk hidup lain. Jika yang dimangsa adalah produser,
maka bentuk interaksi itu disebut herbivori, sedangkan hewan yang memakan produser disebut
herbivor.
c. Simbiosis
Simbiosis Hubungan yang dekat antara dua spesies makhluk hidup berbeda disebut simbiosis
yang berarti hidup bersama. Interaksi simbiotik meliputi bentuk parasitisme, komensalisme, dan
mutualisme.
1) Parasitisme
Parasitisme merupakan bentuk interaksi yang dapat menyebabkan satu pihak mendapat
keuntungan, sedangkan pihak yang lain menderita kerugian. Suatu parasit dapat memperoleh
makanan atau sumber-sumber yang diperlukan dari tubuh makhluk hidup lain, disebut inang atau
hospes. Selain menggunakan inang sebagai sumber nutrisi beberapa parasit juga menggunakan
inang mereka untuk perlindungan bagi predator yang akan memangsanya. Contohnya, kehidupan
ikan mutiara pada timun laut.
2) Komensalisme
Komensalisme merupakan bentuk interaksi yang menyebabkan satu pihak mendapatkan
keuntungan, sedangkan yang lain tidak terpengarug (tidak diuntungkan maupun dirugikan).
Contoh interaksi komensalisme adalah kehidupan ikan remora dengan hiu.
3) Mutualisme
Mutualisme (Latin, mutuus = penukaran) merupakan bentuk interaksi yang menyebabkan
kedua spesies sama-sama mendapat keuntungan. Interaksi mutualisme kadang-kadang disebut
juga simbiosis obligat. Contohnya adalah pada proses penyerbukan bunga (polinasi). Pada
beberapa proses penyerbukannya dapat berlangsung oleh bantuan beberapa serangga khusus,
burung, atau kelelawar.
Salah satu ciri dari komunitas adalah adnya keanekaragaman spesies dan pola
penyebarannya. Sekin beraneka ragam spesies penyusun suatu komunitas, semakin tinggi
organisasinya, dan ini berarti semakin dewasa komunitas tersebut. Komunitas yang demikian itu
biasanya lebih stabil. Dalam arti, komunitas mampu memulihkan diri apabila mandapatkan
“gangguan”, asalkan masih dalam batas toleransi. Gangguan itu berupa penambahan atau
pengurangan materi atau energi. Komunitas yang mampu memulihkan dirinya dikatakan memiliki
daya lenting yang tinggi.
2.5 Bahan Diskusi
Analisislah hubungan komponen biotik dan abiotik di bawah ini!
1. Silahkan amatilah dan coba jabarkan hubungan antara komponen biotik dengan abioik yang
dapat kalian temukan
2. Amatilah video di link berikut
https://youtu.be/csD9ZXaDMvE
https://youtu.be/-J2mJiphHc0
https://youtu.be/00jj7aeOb4s
Analisislah jenis ekosistem, komponen ekosistem dan interaksi antar komponen ekosistem!
2.6. Latihan Soal
1. Perhatikan pernyataan berikut ini!
1) Komponen abiotinya salah satunya memiliki lempengan lumpur intertidal yang luas
2) Daerah kaya akan nutrisi
3) Komunitas tumbuhan yang hidup rumput rawa garam, ganggang, dan fitoplankton
4) Terdapat komunitas berbagai cacing, kerang, kepiting, dan ikan
Berdasarkan pernyataan di atas maka ekosistem yang paling sesuai mewakili ciri khas di atas
adalah…..
A. ekosistem danau
B. ekosistem sungai
C. ekosistem estuary
D. ekosistem laut
E. ekosistem rawa
2. Perhatikan gambar berikut ini!
Manakah di antara pernyataan berikut yang paling tepat?
A. gambar 1 menunjukkan individu, gambar 5 menunjukkan komunitas
B. gambar 1 adalah komponen abiotik, gambar 3 adalah komponen biotik
C. gambar 2 dan 3 menunjukkan individu
D. gambar 3 dan 4 menunjukkan populasi
E. gambar 4 menunjukkan individu dan gambar 5 menunjukkan populasi
3. Perhatikan table berikut ini
Berdasarkan tabel tersebut maka dapat disebutkan bahwa…..
A. Semakin tinggi suhu maka semakin cepat cara ikan makanan
B. Ikan dapat makan secara optimal pada suhu 22°C hingga 28°C
C. Ikan hanya bisa hidup pada suhu kolam 10°C hingga 42 °C
D. Suhu optimum kolam yang baik untuk respon ikan terhadap makanan adalah 22°C hingga
33°C
E. Ikan bisa makan secara optimal pada suhu 0°C hingga 42°C
4. Perhatikan gambar berikut ini!
Berdasarkan gambar di atas hubungan yang terjadi antara Hyena dan singa adalah
A. Kompetisi interspesifik
B. Kompetisi intraspesifik
C. Predasi
D. Protokooperasi
E. Simbiosis Mutualisme
5. Perhatikan gambar di bawah ini!
Bunga raflesia pertama kali ditemukan pada tahun 1818 oleh ahli botani dari Inggris Dr. Joseph
Arnold. Saat itu, Dr. Arnold yang tengah melakukan ekspedisi ke hutan Sumatera bersama Gubernur
Bengkulu kala itu, Sir Thomas Stamford Raffles. Bunga raflesia memiliki apa yang disebut
haustorium yang berfungsi mirip akar. Bunga raflesia salah satu contoh bunga yang memiliki
hubungan interaksi…..
A. Predasi
B. Simbiosis mutualisme
C. Simbiosis parasitisme
D. Antibiosis
E. Netral
3. PENUTUP
Ekosistem adalah sebuah sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik yang
tidak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungan tempat tinggalnya.Ruang lingkup
ekosistem mencakup individu, populasi, komunitas, ekosistem, bioma dan biosfer. Komponen
ekosistem terdiri atas biotik contohnya tumbuhan sebagai produsen, hewan sebagai konsumen,
jamur sebagai pengurai, serta komponen abiotik contohnya air, udara, pH, suhu dan lain-lain. Di
dalam ekosistem terjadi hubungan antar komponen biotik dan abiotik serta komponen biotik dengan
komponen biotik. Di dalam ekosistem terjadi interaksi antar komponen antara lain simbiosis, predasi,
netralisme dan kompetisi.
GsLOSARIUM
Abiotik istilah yang bisa digunakan untuk menyebut sesuatu yang tak hidup benda-
bendamati
Biotik komponen lingkungan hidup dari sekumpulan makhluk hidup atau organisme
yang adadi lingkungan sekitar
Ekologi cabang ilmu biologi yang mempelajari interaksi antara makhluk hidup
dengan makhluk hidup lain dan juga dengan lingkungan sekitarnya
Epifit kelompok tumbuhan yang tumbuh dan hidup dengan cara menempel pada
tumbuhan lain
Estuari badan air setengah tertutup di wilayah pesisir, dengan sungai atau lebih yang
mengalir masuk di dalamnya, serta terhubung bebas dengan laut terbuka
PUSTAKA
Anonim. 2019. Kosistem – Pengertian, Komponen, Ruang Lingkup, Hubungan & Jenis.Rimba Kita
https://rimbakita.com/ekosistem/
Anonim. Modul Ekosistem. Diakses tanggal 23
file :///C :/Us ers /Ad ministrator /Do wnlo ads/Doc ume nts /Eko s is te m_1.pd f
Aeni, Siti Nur. 2021.Materi Ekosistem dari Pengertian sampai Contohnya
https://katadata.co.id/sitinuraeni/berita/6151233cb017c/materi-ekosistem-dari-
pengertian-sampai-contohnya
Atap. 2021. Ekosistem: Pengertian, Komponen dan Macam
https://www.gramedia.com/literasi/ekosistem/
Diba, Nadia Fara.2022. Daur Biogeokimia. Kompas.com
https://www.kompas.com/sains/read/2022/06/17/060000923/daur-biogeokimia-
penjelasan-lengkap-setiap-daurnya?page=all.
LEMBAR PENGESAHAN MODUL AJAR BIOLOGI KELAS X
SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2022/2023
DI SMA NEGERI 2 JEMBER
Untuk Memenuhi Persyaratan Kuliah PPG Dalam Jabatan
Oleh:
Mahasiswa PPL PPG Dalam Jabatan
Kategori 1 Gelombang 2 Tahun 2022
Dos e n Pe mbimbing, Dewi Maysaroh, S.Pd
NIM. …………………
Mengetahui,
Guru Pamong,
Indah Rahmawati Afarid, M.Pd Drs. Eko Soelistiyanto
NIP. NIP.
Disahkan Oleh Kepala SMA
Negeri 2 Jember
Dr. Moh. Edi Suyatno, M.Pd
NIP. 196507131990031007