The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by laki2mahfudz, 2021-06-11 02:40:09

PELAKU KEGIATAN EKONOMI

MODUL EKONOMI

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjat kan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyususnan bahan ajar yang
berjudul “prilaku konsumen” tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan ini
adalah untuk menysusun bahan ajar PPG angkatan 2 pada Universitas Swadaya Gunung
Jati Cirebon dan untuk memperoleh memeperoleh sertifikat PPG (Program Pendidikan
Profesi Guru). Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materil sehingga
penyusunan materi ini dapat selesai. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Mukarto Siswoyo, Drs. M.Si. selaku Rektor Univeritas Swadaya

Gunung Jati Cirebon
2. Ibu Aan Anisah, SE, M.Pd. selaku Ketua Prodi Jurusan Pendidikan Ekonomi

Univeritas Swadaya Gunung Jati Cirebon
3. Bapak Rusdiyana, M.Pd. selaku sekertaris prodi jurusan pendidikan ekonomi

Univeritas Swadaya Gunung Jati Cirebon
4. Keluarga dan istri serta anak yang saya cintai dan saya banggakan
5. Temen teman dan sahabat dari PPG angkatan 2 tahun 2021 kelas A salam kompak

dan salam seperjuangan
Meskipun telah berusaha menyelesaikan bahan ajar ini sebaik mungkin, penulis
menyadari bahwa bahan ajar ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan bahan ajar ini. Akhir kata,
penulis berharap semoga penyusunan materi ini berguna bagi para pembaca dan pihak-
pihak lain yang berkepentingan.

Cimahi, ....Juni 2021

Penulis

ii

DAFTAR GAMBAR
1. Nilai suatu barang ................................................................................. 16
2. Teori barang........................................................................................... 16

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI.............................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... v
A. PENDAHULUAN................................................................................. 1

1. Deskripsi Singkat ................................................................................ 2
2. Relevasi............................................................................................... 3
3. Petunjuk Belajar.................................................................................. 3
B. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS................................................... 4

A. Capaian Pembelajaran ..................................................................... 4
B. Sub Capaian Pembelajaran.............................................................. 4
C. Uraian Materi .................................................................................. 5

1. Produksi
a. Pengertian Produksi ..................................................... 5
b. Tujuan Produksi............................................................ 5
c. Faktor - faktor yang mempengaruhi produksi .............. 6
d. Fungsi produksi ........................................................... 6
e. Teori Produksi .............................................................. 6
f. Produktivitas ................................................................ 7
g. Biaya Produksi.............................................................. 7
h. Penerimaan produsen.................................................... 9

2. Distribusi
a. Pengertian......................................................................... 10
b. Pelaku distribusi ............................................................... 11
c. Faktor yang mempengaruhi distribusi.............................. 12
d. Tugas distribusi ................................................................ 12
e. Jangkauan distribusi ......................................................... 13
f. Stategi distribusi............................................................... 13

3. Konsumsi
a. Pengertian Konsumsi dan konsumen............................ 15
b. Tujuan Konsumsi.......................................................... 15

iv

c. Faktor yang mempengaruhi konsumsi.......................... 16
d. Nilai Suatu Barang........................................................ 16
e. Teori Nilai..................................................................... 17
D. Rangkuman ..................................................................................... 22
E. Tugas Terstruktur ............................................................................ 22
F. Forum Diskusi................................................................................. 25
C. PENUTUP
1. Test Sumatif .................................................................................. 25
2. Kunci Jawaban .............................................................................. 27
3. Refleksi ........................................................................................ 28
4. Glosarium ..................................................................................... 30
5. Daftar pustaka ............................................................................... 31

v

DAFTAR TABEL

Bagan halaman

1. Peta Konsep Materi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
2. Perbedaan pendekatan ordianl dan kardinal ...................................... 16

DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman

3. Nilai suatu barang ................................................................................ 16
4. Teori barang .......................................................................................... 22

vi

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah
Pengembangan bahan ajar yang menyenangkan dan menanamkan nilainilai moral untuk

peserta didik sangat diperlukan. Hal ini untuk meningkatkan kualitas peserta didik dalam ranah

pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang menjadi inti dalam kurikulum 2013. Kurikulum 2013

yang berbasis teks, dijadikan pendidik untuk mengembangkan dan menyusun bahan ajar yang
berkualitas, bervariasi, dan tetap mempertahankan aspek-aspek dasar dalam kurikulum 2013.

Berbasis teks, peserta didik dituntut untuk aktif mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan
mengomunikasikan hal-hal yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. Teks tersebut

digunakan oleh pendidik untuk mengembangkan bahan ajar yang berkualitas serta mampu

menanamkan nilai-nilai moral yang baik.

Guru ketika menyampaikan pembelajaran, terlebih dahulu menguasai tentang cara

menyampaikan materi dengan baik. Supaya materi pembelajaran dipahami siswa, maka guru

melakukan organisasi materi pembelajaran sebelum melaksanakan pembelajaran di kelas. Sebagai

pendidik yang profesional, guna bahan individu mempersiapkan metode, media, dan materi

pembelajaran difokuskan untuk kepentingan proses belajar mengajar. Ketika proses belajar

mengajar, Guru mengarahkan dan membimbing siswa supaya aktif, sehingga tercipta interaksi

yang baik antara guru dengan siswa maupun siswa dengan siswa.

SMK Wiraswasta merupakan salah satu sekolah di cimahi selatan, kota cimahi, provinsi

jawa barat yang mana memberikan pelayaan pendidikan kepada siswa. Jurusan yanga ada di SMK

WIRASWASTA CIMAHI terdiri dari teknik pemesinan, teknik rekayasa perangkat luank, teknik

audio video dan teknik bisnis sepeda motor serta teknik kendaraan ringan. Keenam jurusan

initercakup dalam satu yaysan yang benama Yayasan Al Mahmud Lestari Bangsa.

Salah satu mapel yang akan di gunakan dalam materi ajar adalah pelajaran ekonomi.

Pelajaran ekonomi merupakan salah satu pelajaran normatif yang wajib di ikuti oleh siswa smk

wiraswasta cimahi. Dengan adanya pelajaran ekonomi siswa dapat meningkatkan pengetahuan

dan ketrampilan dalam bidang ekonomi. Salah satu kompetensi dasar mapel ekonomi adalah

pelaku kegiatan ekonomi.

Permasalahan yang paling mendasar dalam pebuatan materi ajar ini adalah siswa di SMK

WIRASWASTA CIMAHI belum optimal dalam perhitungan dan pemahaman tentang maslah

1

Modul Bahan Ajar
Mahfudz Syachroni

produksi ketika siswa membuat suatu produk di SMK WIRASWASTA CIMAHI. Ini terlihat
banyaknya siswa bingung dalam mengitung dan menganalisa permasahan dalam menentukan
biaya produksi dan biaya keuntungan dalam membuat satu produk. Kedua siswa SMK
WIRASWASTA belum bisa memahami tentang masalah konsumsi dalam ini adalah produk yang
buat kemudian di gunakan konsumen seperti apa yang belum dipahami secara utuh oleh siswa
SMK. Ketiga siswa belum memiliki kemampuan dalam menyalurkan atau mendistibusikan ke
konsumen produk yang telah dibuat dan di rancang sebelumnya. Ke empat SMK WIRASWASTA
adalah minat belajar terhadap mata pelajaran pelaku kegiatan belum maksimal hal ini terlihat dari
kkm (kriteria kentutasan minumum).
B. Deskripsi Singkat

Asalamulaikum wr wb
Apa kabar kalian?... semoga baik dan dalam keadan sehat. Anak-anak, pada
kesempatan ini kita bapak menyajikan bahan ajar ekonomi. Tentu Kamu pernah mendengar kata
“ekonomi”, bukan? Nah, bagian ini membahas prilaku kegiatan ekonomi. Pemba-hasannya
meliputi produksi, distribusi dan konsumsi. Kamu sudah siap untuk memulai, bukan? Baik, mari
kita mulai!

Pertama kalian akan membahas tentang produksi. Ini kalian bisa mengerti dan memahami

tentang pengertian produk, faktor produksi dan biaya produksi dan menghitung keuntungan dan

kerugian dalam produksi.

Kemudian pengetian konsumsi, faktor yang mempengaruhi konsumsi, faktor konsumsi dan
pengertian distribusi, faktor yang mempengaruhi produksi.

Materi selanjunya tentang distribusi yaitu pengertian distribusi, faktot distribusi, pelaku
distribusi, strategi distribusi.

Kelebihan modul ini bagi siswa adalah adanya materi dan soal problem base learning dan
disajikan dengan ringkas sehingga siswa dalam mempelajari dan membaca lebih cepat dan lebih
sederhana.
C. Relevansi

Sebagai guru sebaiknya sangat berkepentingan untuk memahami materi ini dengan baik.
Hal ini ada karena 2 alasan yaitu pertama guru akan berperan penting yaitu menjadi sumber
ilmu pengetahuan khususnya tentang materi ekonomi. Pada posisi ini guru dituntut untuk menjadi
ahli baik sebagai pengamat ekonomi dan praktisi ekonomi. Alasan yang kedua, sebagai guru atau
pendidik yang harus menjadi mediator pembelajaran, pencipta situasi belajar yang memungkinkan
siswa belajar dengan baik.Untuk dua hal ini guru dianggap menjadi suatu sosok yang sempurna

2
Modul Bahan Ajar
Mahfudz Syachroni

dan memiliki integritas yang tidak terpisahkan, sebagai ahli atau pengamat soal ekonomi dan juga
pendidik. Dengan alasan tersebut maka pendidik/guru memberikan materi tentang pelaku kegiatan
ekonomi beruupa modul pembelajaran PBL siswa di SMK Wiraswasta Cimahi 2021.
D. Petujuk Belajar
Agar sukses dalam mempelajari modul ini, simak petunjuk pembelajaran sebagai berikut :

. Bacalah setiap komponen modul ini
mulai dari awal hingga akhir.

Pelajari peta konsep yang disajikan,
agar tidak terjadi miskonsepsi

Bacalah materi utama serta penunjang
dengan cara membaca dengan teliti dan
memaknainya.

Mintalah pendapat orang lain, untuk
menambah wawasan tentang materi ini.

Terapkanlah materi yang sudah dipelajari
dalam praktik pembelajaran dan
merefleksinya.

3

Modul Bahan Ajar
Mahfudz Syachroni

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Capaian pembelajaran
Capaian pembelajaran dalam mempelajari modul ini, guru dan pembaca paham dalam

materi perilaku ekonomi dan kesejahteraan dengan menggunakan materi yang berorientasi pada
probelem base learning.

No KOMPETENSI DASAR IPK (INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI)
1. Menjelaskan konsep produksi Pengertian produksi,
3.3 Menganalisis peran 2. Menjelaskan faktor-faktor produksi,
1 pelaku ekonomi dalam 3. Menjelaskan teori perilaku produsen,
4. Menjelaskan konsep biaya produksi,
kegiatan ekonomi 5. Menjelaskan konsep penerimaan, dan laba maksimum
6. Menjelaskan Menjelaskan konsep distribusi Pengertian

distribusi
7. Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi distribusi
8. Menejelaskan mata rantai distribusi
9. Menjelaskan konsep konsumsi Pengertian konsumsi
10. Menjelaskan tujuan konsumsi
11. Menjelaskan faktor-faktor yang memengaruhi konsumsi
12. Menjelaskan teori perilaku konsumen

B. Sub Capaian Pembelajaran

Sub capaian pembelajaran untuk peserta didik diharapkan mampu menguasai ruang
lingkup materi perilaku ekonomi dan kesejahteraan, sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian konsumsi dan tujuannya
2. Mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi konsumsi
3. Menjelaskan teori perilaku konsumen
4. Mempresentasikan hasil analisis peran produsen dan konsumen dalam kegiatan ekonomi

4

Modul Bahan Ajar
Mahfudz Syachroni

C. Uraian materi pembelajaran PRODUKSI
DISTRIBUSI
Peta konsep

KEGIATAN EKO

KONSUMSI Pengertian
dan tujuan
konsumsi

Faktor - faktor
yang
mempengaruhi
konsumsi

Teori perilaku
konsumen

A. Pengertian Produksi
Produksi adalah setiap usaha manusia untuk menciptakan atau menambah guna suatu

barang atau benda untuk memenuhi kebutuhan manusia. Misalnya: menanam padi,

menggiling padi, mengangkut beras, memperdagangkan, dari menjual makanan.

B. Tujuan Produksi
Tujuan produksi adalah menghasilkan barang untuk mendapatkan laba. Tujuan

tersebut tercapai jika barang atau jasa yang diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sasaran kegiatan produksi adalah pelayanan

kebutuhan masyarakat atau untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
5

Modul Bahan Ajar
Mahfudz Syachroni

C. Faktor-faktor Produksi
1) Faktor produksi asli, meliputi sumber daya alam dan sumber daya manusia.
a) Sumber daya alam
b) Sumber daya manusia
2) Faktor produksi turunan, meliputi modal dan kewirausahaan.
a) Modal atau capital
b) Kewirausahaan atau enterprise

D. Fungsi Produksi/Persamaan Produksi
Secara matematis fungsi produksi dapat dirumuskan sebagai berikut.

Q = f (C, L, R, T)

Q : Quantity (jumlah barang yang dihasilkan)
f : Fungsi (simbol persamaan fungsional)
C : Capital (modal atau sarana yang digunakan)
L : Labour (tenaga kerja)
R : Resources (sumber daya alam)
T : Technology (teknologi dan kewirausahaan)
E. Teori Produksi
1) Pembagian Produksi

Produksi dapat digolongkan dalam lima bidang, yaitusebagai berikut.
a) Bidang ekstraktif
b) Bidang agraris
c) Bidang industri
d) Bidang perdagangan
e) Bidang jasa
2) Tahapan Produksi
Lapangan produksi dapat digolongkan menjadi tiga sektor produksi atau tiga tahapan
produksi berikut ini.
a) Sektor produksi primer, meliputi bidang ekstraktif dan bidang agraris.
b) Sektor produksi sekunder, meliputi bidang industri dan bidang perdagangan.
c) Sektor produksi tersier, meliputi bidang jasa/ pelayanan

6

Modul Bahan Ajar
Mahfudz Syachroni

F. Produktivitas
Produktivitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan sejumlah

barang dengan faktor produksi yang tersedia. Produktivitas dapat ditingkatkan dengan
cara sebagai berikut.
1) Secara ektensif
2) Secara intensif
3) Rasionalisas

Upaya rasionalisasi dapat ditempuh dengan jalan sebagai berikut.
a) Mekanisasi
b) Standardisasi
c) Spesialisasi/pembagian kerja.
d) Menempatkan pekerja pada tempat yang sebenarnya (the right man on the
right place)
G. Kurva Kemungkinan Produksi (Production Possibility Curve = PPC)
Dalam ekonomi, kurva kemungkinan produksi (Inggris: production–possibility frontier
(PPF), production–possibility curve, production-possibility boundary atauproduct
transformation curve) adalah grafik atau kurva yang menggambarkan berbagai kemungkinan
kombinasi maksimum output yang dapat dihasilkan.
H. BIAYA PRODUKSI (COST)
Biaya produksi adalah jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan produsen untuk
menghasilkan sejumlah output atau barang yang diproduksi. Untuk memperoleh
keuntungan maksimum, setiap produsen harus berusaha menekan biaya produksi serendah
mungkin.
Pada dasarnya biaya produksi ada dua macam, yaitu :
a. Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost = TFC)
b. Biaya variabel Total (Total Variable Cost = TVC)
Secara matematis Konsep biaya produksi (fungsi biaya produksi ) adalah :
1. Biaya Total (Total Cost = TC) artinya keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk produksi

TC = TFC + TVC TC = FC + VC TC = a + bQ

Atau Atau

2. Biaya Tetap Rata-rata (Average Fixed Coast = AFC) artinya biaya tetap yang dibebankan
pada setiap unit produksi.

7

Modul Bahan Ajar
Mahfudz Syachroni

AFC = TFC
Q

Q = Unit produksi
3. Biaya Variabel Rata-rata (Average Variabel Cost = AVC) artinya biaya variabel yang

dibebankan pada setiap unit produksi
AVC = TVC

4. Biaya Rata-rata (Average Cost = AC) atau Biaya Total Rata-rata (Average Total Cost

= ATC) artinya biaya total yang dibebankan pada setiap unit produksi atau setiap

output. Pada saat kurva AC menurun berarti terjadi Economisc of Scale (efisiensi

biaya produksi), yakni situasi dimana biaya produksi rata-rata (AC) menurun dengan

bertambahnya produksi dan pada saat kurva AC menaik berarti terjadi Diseconomics

of Scale. Dan

AC = AFC + AVC atau AC = TC TC = AC x Q
Q

5. Biaya Marjinal (Marginal Cost = MC) artinya tambahan biaya karena adanya tambahan satu
unit produksi
MC = ΔTC  ΔTVC atau MC = TC1
ΔQ ΔQ

6. Tingkat output pada biaya total minimum, artinya besarnya biaya total pada unit yang
minimum
TC1 = 0 atau MC = 0

7. Tingkat output pada biaya rata-rata minimum artinya besarnya biaya rata-rata pada unit yang
minimum

MC = AC

8

Modul Bahan Ajar
Mahfudz Syachroni

I. PENERIMAAN PRODUSEN (REVENUE)
Penerimaan produsen (revenue) adalah penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan
outputnya.

Secara matematis konsep revenue (Fungsi penerimaan) antara lain :
1) Total Revenue (Penerimaan Total = TR) yaitu penerimaan produsen sebagai hasil
penjualan seluruh outputnya. Total Revenue adalah jumlah output (Quantity) kali
harga jual (Price)

TR = P xDQan TR = f (Q)

2)Average Revenue (Penerimaan rata-rata = AR) yaitu penerimaan produsen per unit
output. Jadi AR adalah harga jual per unit output

AR = atau AR = P

3) Marginal Revenue (Penerimaan Marjinal = MR) yaitu kenaikan penerimaan total
(TR) sebagai akibat bertambahnya satu unit output

MR = ΔTR atau MR = TR1

4) Penerimaan Total Maksimum (TR Maksimum) yaitu besarnya penerimaan total pada
unit yang maksimum

MR = 0 atau TR1 = 0

J. KEUNTUNGAN (PROFIT) DAN KERUGIAN (LOSS)
1) Keuntungan / kerugian ()
 = TR - TC

2) Titik impas / titik pulang pokok / tidak laba dan tidak rugi (Break Even Point = BEP)
TR = TC

9

Modul Bahan Ajar
Mahfudz Syachroni

3) Keuntungan maksimum atau laba maksimum dan Kerugian minimum
MR = MC atau TR1 = TC1

A. Pengertian
Pengertian distribusi menurut para ahli
adalah sebagai berikut
1. Winardi (1989)
Distribusi merupakan sekumpulan perantara
yang terhubung erat antara satu dengan
yang lainnya dalam suatu kegiatan
penyaluran produk-produk kepada
konsumen (pembeli).
2. Philip Kotler (1997)
Distribusi merupakan suatu organisasi yang telah membuat sebuah proses kegiatan sebagai
penyaluran suatu barang atau jasa siap untuk di pakai atau di konsumsi oleh para konsumen
(pembeli).
3. Alma (2007)
Distribusi ini merupakan suatu lembaga yang saling terhubung antara satu dengan lainnya
untuk dapat melakukan kegiatan penyaluran barang atau jasa sehingga tersedia untuk
dipergunakan oleh para konsumen (pembeli).

4. Tjiptono (2008)
Distribusi merupakan suatu proses kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk dapat
mempermudah kegiatan penyaluran suatu barang atau jasa dari pihak produsen ke pihak
konsumen.
5. Daniel (2001)

Distribusi merupakan salah satu kegiatan dari sebuah organisasi yang bertujuan untuk
memperlancar kegiatan penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen.

6. Soekartawi

10

Modul Bahan Ajar
Mahfudz Syachroni

Distribusi adalah salah satu kegiatan untuk menyalurkan atau mengirimkan barang dan jasa
supaya sampai hinga konsumen akhir.
7. Assauri
Distribusi adalah suatu kegiatan untuk memindahkan produk dari sumber ke konsumen akhir
dengan saluran distribusi pada waktu yang tepat.
8. Basu Swastha

Distribusi adalah suatu saluran pemasaran yang dipakai oleh pembuat produk untuk dapat
mengirimkan produknya ke industri atau konsumen. Lembaga yang terdapat pada saluran
distribusi adalah seorang produsen, distributor, konsumen atau industri.
B. Pelaku distribusi
1. Pedagang

Pedagang merupakan pihak yang membeli barang dari produsen dan menjualnya
kembali ke konsumen akhir. Pedagang dapat menentukan harga jual suatu produk
sesuai dengan pasar dan kondisi sosial ekonomi dalam suatu masyarakat.
2. Agen
Agen adalah perusahaan yang memiliki tanggung jawab untuk mendistribusikan
barang dari produsen ke konsumen. Manfaat yang diperoleh agen berasal dari nilai
komisi yang ditentukan.
3. Makelar
Makelar adalah pihak yang menyatukan produsen dan pembeli potensial suatu
produk, baik itu barang atau jasa. Makelar tidak mengeluarkan modal dalam proses
distribusi dan keuntungan yang diperoleh adalah dalam bentuk biaya dari produsen
dan konsumen untuk layanan mereka.
4. Eksportir
Eksportir yaitu suatu pihak yang menyalurkan barang dari produsen dalam negeri
kepada konsumen yang berada di luar negeri
5. Importir
Kebalikan dari eksportir, importir yakni salah satu pihak yang menyalurkan barang
dari luar negeri kepada konsumen di dalam negeri.
6. Komisioner
Komisioner adalah salah satu pihak yang melakukan pembelian dan penjualan atas
namanya sendiri.

11

Modul Bahan Ajar
Mahfudz Syachroni

C. Faktor yang mempengaruhi distribusi
Kegiatan distribusi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang
mempengaruhi distribusi adalah:
1. Jumlah produk
2. Sifat produk
3. Luas daerah
4. Sarana angkutan
5. Sarana komunikasi
6. Faktor perusahaan
7. Faktor biaya
8. Kondisi pasar

D. Jenis-Jenis Distribusi
Berdasarkan hubungan antara produsen dan konsumen, sistem distribusi dibedakan
menjadi yaitu sebagai berikut ini :
1. Distribusi Langsung
yaitu kegiatan penyaluran atau penjualan barang yang dilakukan secara langsung oleh
produsen ke konsumen yang dilakukan tanpa perantara.
2. Distribusi Tak Langsung
yaitu kegiatan penyaluran atau penjualan barang dari produsen kepada konsumen
melalui perantara. Perantara yang terlibat kegiatan jual beli yaitu pedagang, agen,
makelar, dan komisioner.

E. Tujuan Distribusi
Tujuan kegiatan distribusi baik yang dilakukan oleh individu atau lembaga yaitu sebagai
berikut ini :
1. Kelangsungan kegiatan produksi dapat terjamin
Produsen atau perusahaan membuat barang untuk dijual dan mendapatkan suatu
keuntungan dari hasil penjualan yang kembali digunakan untuk sebuah proses
produksi dimana keuntungan tersebut didapatkan bila terdapat distributor.
2. Barang atau Jasa Hasil Produksi dapat bermanfaat bagi konsumen
Barang atau jasa produksi tidak akan ada artinya bila tetap berada di tempat
produsen. Barang atau jasa bisa bermanfaat bagi konsumen bila sudah ada kegiatan
distribusi.

12

Modul Bahan Ajar
Mahfudz Syachroni

3. Konsumen Memperoleh Barang dan Jasa dengan Mudah
Tidak semua barang atau jasa bisa dibeli langsung konsumen dari produsen dimana
hal ini membutuhkan penyalur atau distribusi dari produsen ke konsumen.

F. Tugas Distribusi
1. Bertugas untuk mengklasifikasi barang atau memilahnya sesuai dengan jenis, ukuran,
dan kualitasnya.
2. Bertugas untuk memperkenalkan barang atau jasa yang diperdagangkan kepada
konsumen, seperti dengan reklame atau iklan.
3. Bertugas membeli barang dan jasa dari produsen atau pedagang yang lebih besar.
Sumber: https://sarjanaekonomi.co.id/distribusi

G. Jangkauan dan Sasaran Distribusi
Cara distribusi sering disebut juga dengan saluran distribusi, yaitu suatu

hubungan antar pihak yang menyalurkan barang hasil produksi dari produsen
hingga ke tangan konsumen. 5 saluran distribusi yang umum digunakan oleh para
produsen untuk menyalurkan hasil produksinya adalah sebagai berikut ini :
1. Produsen akan menjual ke agen tunggal (sole agent) yang umunya dimiliki oleh

pabrik itu sendiri.
2. Produsen akan menjual ke agen tunggal dan langsung distribusikan ke

konsumen.
3. Produsen akan melakukan penjualan langsung (direct sales) melalui agen

tunggal.
4. Produsen akan mengandalkan tenaga penjual yang menjual langsung kepada

konsumen tanpa melalui pengecer.
5. Produsen akan menyalurkan hasil produksi dengan menggunakan jaringan

tokonya (own retail outlet).
H. Stategi distibusi

Ada dua jenis strategi distribusi yang paling umum diketahui. Yaitu strategi
distibusi langsung dan tidak langsung. Sedangkan distribusi tak langsung terbagi
lagi menjadi distrbusi intensif, selektif,dan eksklusif. Berikut penjelasannya:

1. Strategi Distribusi Langsung

13

Modul Bahan Ajar
Mahfudz Syachroni

Strategi distribusi langsung adalah cara yang dilakukan penjual untuk menjual

produknya ke konsumen secara langsung. Salah satu metode yang digunakan

pebisnis di era modern adalah dengan memanfaatkan website toko online.

Dimana konsumen bisa membeli secara online.

2. Strategi Distribusi Tak Langsung

Dalam hal distribusi dikenal istilah perantara. Distribusi tak langsung

melibatkan perantara dalam hal logistic dan penempatan produk. Sehingga

mereka dapat mencapai konsumen dengan cepat dan efektif, pada lokasi yang

optimal berdasarkan preferensi konsumen. Dalam strategi distribusi tidak

langsung, terdapat banyak perantara. Setidaknya terdapat tiga metode

distribusi tak langsung. Berikut penjelasannya:

– Strategi distribusi intensif

Tujuan dari strategi yang satu ini adalah untuk menembus sebanyak mungkin

ceruk pasar. Metode ini sangat bergantung pada jumlah barang yang tersedia di

berbagai lokasi. Pelanggan bahkan tak perlu melakukan riset untuk melakukan

pembelian.

– Strategi distribusi selektif

Distribusi selektif adalah strategi distribusi dengan membatasi jumlah gerai di

suatu area. Distribusi ini menjadi jalan tengah antara distribusi eksklusif dan

intensif. Contoh nyatanya pada produk pakaian branded yang ditawarkan

secara selektif. Merek-merek tersebut bisa memilih untuk mendistribusikan

barang ke toko mereka sendiri, atau department store tertentu yang ada di

kawasan elit.

– Strategi distribusi ekslusif

Dari namanya saja, distribusi ini berarti memanfaatkan gerai yang terbatas.

Strategi ini umumnya dilakukan oleh merek-merek mewah, terlebih untuk

koleksi khusus yang hanya tersedia di lokasi tertentu. Metode ini digunakan

untuk menjaga citra dan eksklusivitas suatu produk. Perusahaan yang

menerapkan strategi ini umumnya adalah pemilik brand-brand kelas atas.

Lamborghini misalnya. Untuk membeli mobil mewah tersebut, mau tak mau

14

Modul Bahan Ajar
Mahfudz Syachroni

Anda harus mendatangi dealer Lamborghini, bukan? Dengan pendekatan ini,
citra sebuah brand akan terangkat sebagai sesuatu yang eksklusif. Yang
tentunya memiliki nilai lebih di mata konsumen.

A. Pengertian Konsumsi dan Konsumen Gambar 1.1 kegiatan Kosumsi
Konsumsi adalah kegiatan menghabiskan

atau mengurangi nilai guna suatu barang dan
jasa. Konsumen adalah orang atau pihak yang
melakukan kegiatan konsumsi tersebut.

Benda yang dapat dipergunakan untuk
memenuhi kebutuhan disebut benda konsumsi.
Benda konsumsi memiliki ciri-ciri sebagai
berikut.
1) Digunakan untuk memenuhi kebutuhan

manusia
2) Dapat habis jika digunakan secara terus-

menerus
3) Habisnya Nilai Barang
B. Tujuan Konsumsi

Berdasarkan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa sebenarnya konsumsi bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia guna memperoleh kepuasan. Jadi tujuan akhir dari kegiatan
konsumsi adalah kepuasan. Jika kita lapar makan akan merasa puas jika sudah makan, begitu juga
kita akan merasa puas jika kita haus memperoleh minuman yang segar.
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi

Pada dasarnya konsumen berperilaku ingin memanfaatkan uang yang dimilikinya seekonomis

mungkin, akan tetapi kebanyakan konsumen tidak akan berhasil. Faktor mempengaruhi

konsumsi, sebagai berikut:

Kegiatan konsumsi dipengaruhi oleh berbagai faktor dalam kehidupan manusia. Adapun

beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan konsumsi adalah sebagai berikut:

1. Penghasilan

15

Modul Bahan Ajar
Mahfudz Syachroni

Penghasilan atau pendapatan seseorang berpengaruh besar terhadap tingkat konsumsi
seseorang atau organisasi. Semakin besar penghasilan seseorang maka orang tersebut akan
mengkonsumsi lebih banyak barang/ jasa, begitu juga sebaliknya.
2. Tingkat Pendidikan
Pendidikan sangat mempengaruhi pola pikir seseorang dalam melakukan kegiatan
konsumsi. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, umumnya tingkat konsumsinya
juga akan semakin tinggi, begitu juga sebaliknya.
3. Harga Barang dan Jasa
Harga barang dan jasa dapat mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang. Semakin tinggi
harga barang dan jasa, maka tingkat konsumsi akan semakin rendah, dan begitu juga
sebaliknya.
4. Jumlah Keluarga
Keluarga yang jumlah anggotanya lebih besar akan membuat tingkat konsumsinya semakin
besar, begitu juga sebaliknya.
5. Jenis Kelamin
Kebutuhan barang/ jasa antara pria dan wanita tentunya sangat berbeda. Hal tersebut juga
akan mempengaruhi tingkat konsumsi.
6. Selera dan Gaya
Sebagian orang memiliki selera dan gaya yang lebih baik, baik dalam hal berbusana maupun
hal lainnya. Hal ini membuat tingkat konsumsi mereka menjadi lebih tinggi ketimbang
mereka yang kurang memperhatikan gaya.
D. Nilai Suatu Barang

Gambar nilai suatu barang

1) Nilai Pakai (Value in Use)
Nilai pakai adalah kemampuan suatu barang untuk dapat memuaskan

kebutuhan. Tinggi atau rendahnya nilai pakai barang ditentukan oleh intensitas

16

Modul Bahan Ajar
Mahfudz Syachroni

kebutuhan, tempat dan waktu.
a) Nilai pakai subjektif,
b) Nilai pakai objektif,
2) Nilai Tukar (Value in Exchange)

Nilai tukar diartikan sebagai kemampuan suatu barang untuk dapat ditukarkan
dengan barang lain di pasar. Tinggi atau rendahnya nilai tukar suatu barang
ditentukan oleh nilai pakai barang tersebut. Contoh beras memiliki nilai pakai
yang lebih besar daripada pasir.

a) Nilai tukar subjektif
b) Nilai tukar objektif

E. Teori Nilai

1) Teori Nilai Objektif

a) Teori Nilai Pasar

Menurut Humme dan Locke, nilai

suatu barang sangat tergantung pada

permintaan dan penawaran barang di

pasar.

b) Teori Nilai Biaya Produksi

Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith. Menurutnya, nilai suatu

barang ditentukan oleh jumlah biaya produksi yang dikeluarkan oleh

produsen untuk membuat barang tersebut. Menurutnya, semakin tinggi

nilai pakai suatu barang, nilai tukarnya pun juga akan semakin tinggi.

Jika biaya produksi yang dikeluarkan oleh produsen untuk memproduksi

suatu barang adalah Rp500.000,00 maka nilai dari barang tersebut sebesar

Rp500.000,00 pula.

c) Teori Nilai Tenaga Kerja Masyarakat

Menurut David Ricardo, nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah

biaya tenaga kerja yang diperlukan untuk menghasilkan barang tersebut.

d) Teori Nilai Biaya Reproduksi dari Carey

Menurut Carey, nilai suatu barang ditentukan jumlah biaya yang

dikeluarkan untuk menghasilkan barang itu kembali (biaya reproduksi).

Oleh karena untuk menentukan nilai suatu barang tidak berpangkal pada

17

Modul Bahan Ajar
Mahfudz Syachroni

biaya produksi yang pertama kali, tetapi pada biaya produksi yang

dikeluarkan sekarang.

e) Teori Nilai Kerja Rata-Rata atau Teori Nilai Lebih

Menurut Karl Marx, barang dinilai berdasarkan pada biaya rata-rata

tenaga kerja di masyarakat. Karl Marx juga berpendapat bahwa upah yang

diberikan kepada buruh tidak sesuai dengan harga barang yang dijual

sehingga terjadi pemerasan terhadap buruh. Laba yang diterima pengusaha

didapat dari selisih nilai jual dengan biaya produksi yang rendah karena

pemerasan terhadap buruh disebut nilai lebih. Oleh karena itu, teori ini

disebut teori nilai lebih.

2) Teori Nilai Subjektif

a) Herman Henrich Gossen (1854)

Dalam teori nilai subjektif, Gossen mempelajari cara pemuasan kebutuhan

yang dikemukakan dalam Hukum Gossen I dan Hukum Gossen II.

(1) Hukum Gossen I
Menurut Herman Henrich Gossen (1818–1859, ekonom Jerman) yang
dikenal dengan Hukum Gossen I, menyatakan bahwa “Pemenuhan

kebutuhan atas suatu jenis barang secara terus-menerus akan

menurunkan tingkat kepuasannya“. Hukum Gossen I terkenal sebagai Hukum

kegunaan marginal yang menurun atau hukum penurunan kepuasan marginal

atau the law of deminishing marginal utility or the law of decreasing

marginal utility.

(2) Hukum Gossen II

Nilai guna yang sama (Hukum kepuasan harmoni/Hukum perata nilai

batas) atau pemenuhan secara horizontal dikenal dengan Hukum Gossen II.

Hukum Gossen II adalah hukum perata nilai batas atau law of marginal
utility, berbunyi “Manusia akan berusaha untuk memenuhi berbagai macam
kebutuhannya sampai pada tingkat intensitas yang sama”.

b) Karl Menger

Dalam Teori Nilai Austria, Karl Menger melanjutkan penelitiannya berdasarkan

Hukum Gossen dengan membuat daftar kebutuhan konsumen, sehingga konsumen

membagi pendapatannya untuk memenuhi berbagai kebutuhan sampai mencapai

tingkat intensitas yang harmonis.

18

Modul Bahan Ajar
Mahfudz Syachroni

c) Von Bohm Bawerk

Teori Von Bohm Bawerk disebut Teori Nilai Batas. Nilai batas adalah nilai yang

diberikan kepada barang yang dimilikinya paling akhir atau nilai pemuasan yang

paling akhir

F. Teori Perilaku Konsumen

1) Teori atau Pendekatan Marginal

Utility

Pendekatan ini bertitik tolak pada

anggapan bahwa kepuasan (utility)

setiap konsumen bisa diukur dengan

uang atau dengan satuan lain, sehingga

konsumen selalu berusaha mencapai

kepuasan total yang maksimum. Apabila

menggunakan teori nilai guna kardinal

atau utilitas kardinal dapat dijelaskan

bahwa kepuasan absolut / mutlak yang

diperoleh konsumen dari mengkonsumsi

suatu produk. Maka, manfaat atau

kenikmatan yang diperoleh seorang

konsumen dapat dinyatakan secara Teori prilaku konsumen
kuantitatif, bisa dengan angka, uang atau

menggunakan satuan lainnya.

Dalam teori nilai guna (utilitas) kardinal, dapat dibedakan di antara dua pengertian,

yaitu sebagai berikut.

a. Nilai Guna Total atau Total Utility

Nilai guna total atau total utility artinya jumlah seluruh kepuasan yang

diperoleh dari mengonsumsi sejumlah barang tertentu.

b. Nilai Guna Marginal (Marginal Utility)

Nilai guna marjinal atau marginal utility artinya pertambahan (atau

pengurangan) kepuasan sebagai akibat perubahan penggunaan satu unit barang

tertentu. Atau dengan kata lain marginal utility adalah tambahan kepuasan

karena bertambahnya mengonsumsi satu unit barang. Marginal utility dapat

dihitung dengan rumus.

19

Modul Bahan Ajar
Mahfudz Syachroni

MU = Atau MU = TU’

Syarat untuk memaksimumkan nilai guna (utility) atau kepuasan maksimum
konsumen dapat dirumuskan berikut.

==

Adapun untuk memaksimumkan nilai guna (utility) atas anggaran pendapatan
yang dimiliki konsumen untuk memaksimumkan konsumsi barang X dan
barang Y dapat dirumuskan :

Budget Income = Px.X + Py.Y

2) Pendekatan Kurva Indiferensi (Indifference Curve)
Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumen antara
dua macam barang, yang memberikan tingkat kepuasan sama bagi
konsumen. Kurva indiferen memiliki beberapa ciri atau sifat antara lain:
a) mempunyai kemiringan (slope) negatif, artinya miring dari kiri atas ke
kanan bawah;
b) apabila kedudukannya lebih tinggi menunjukkan tingkat kepuasan yang
semakin tinggi;
c) tidak pernah saling berpotongan dengan kurva indiferen yang lain,
d) cembung ke titik asal (titik 0).

G. PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN
Teori pendekatan konsumen terdapat 2 macan yaitu :
1. Pendekatan Konsumen Oridinal
Pendekatan konsumen Ordinal adalah pendekatan yang daya guna suatu barang
tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan
tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang.
Dalam teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal asumsi dasar seorang
konsumen adalah :

20

Modul Bahan Ajar
Mahfudz Syachroni

1. Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu merangking
kebutuhan yang dimilikinya

2. Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering
3. Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan lebih sedikit, artinya

semakin banyak barang yang dikonsumsi menunjukkan semakin tingginya tingkat
kepuasan yang dimilikinya. Kelemahan pendekatan konsumen ordinal yaitu terletak
pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan konsumen dari mengkonsumsi
suatu barang dapat diukur dari satu kepuasan.
2. Pendekatan Konsumen Kardinal

Pendekatan konsumen Kardinal adalah daya guna dapat diukur dengan satuan
uang atau utilitas, dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna tergantung kepada
subyek yang menilai. Pendekatan ini juga mengandung anggapan bahwa semakin
berguna suatu barang bagi seseorang, maka akan semakin diminati

Dan juga asumsi dasar dari Pendekatan Konsumen Kardinal adalah :

1. Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.
2. Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan
3. Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan

kepuasan setiap satu satuan
4. Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai

dengan uang, sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika
konsumen memperoleh tingkat kepuasan yang besar maka dia akan mau
membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah
maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah.

21

Modul Bahan Ajar
Mahfudz Syachroni

Tabel 1.1

PERBEDAAN PENDEKATAN ORDINAL DAN KARDINAL

Perbedaan utama Kardianal Ordinal

Pengertian Kepuasan konsumen dari Kepuasan konsumen dari
konsumsi barang dan dapat konsumsi barang dan tidat dapat
diukur dengan numerik/ diukur dengan numerik/ angka
angka

Pendekatan Kuantitatif kualitatif

Realistis Lebih realistis Kurang realistis

Pengukuran Utility Rangking

Analisis Marginal utility Kurva indeferen

Dipromisikan Ekonom klasik Neo- klasik ekonom modern

D. Rangkuman
Produksi adalah setiap usaha manusia untuk menciptakan atau menambah guna suatu barang atau benda
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Misalnya: menanam padi, menggiling padi, mengangkut beras,
memperdagangkan, dari menjual makanan.
Produktivitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan sejumlah barang dengan faktor produksi
yang tersedia. Produktivitas dapat ditingkatkan dengan cara sebagai berikut.
Biaya produksi adalah jumlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan produsen untuk menghasilkan sejumlah
output atau barang yang diproduksi. Untuk memperoleh keuntungan maksimum, setiap produsen harus
berusaha menekan biaya produksi serendah mungkin.

Hukum Gossen I terkenal sebagai Hukum kegunaan marginal yang menurun atau hukum

penurunan kepuasan marginal atau the law of deminishing marginal utility or the law of

decreasing marginal utility.
Penerimaan produsen (revenue) adalah penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan outputnya.
Konsumsi adalah kegiatan menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu barang dan jasa. Konsumen
adalah orang atau pihak yang melakukan kegiatan konsumsi tersebut.
Hukum Gossen II adalah hukum perata nilai batas atau law of marginal utility, berbunyi “Manusia akan
berusaha untuk memenuhi berbagai macam kebutuhannya sampai pada tingkat intensitas yang sama”.
E. Tugas Terstruktur
Tugas individu

Dalam hal ini Perusahaan Makanan Sehat memproduksi mie kuning yang siap masak dengan
output barang jadi sebesar 4.000 pack selama satu bulan. Berikut adalah rincian biaya produksi mie kuning
tersebut selama satu bulan.

22

Modul Bahan Ajar
Mahfudz Syachroni

Biaya pembelian Bahan Baku = Rp. 11.000.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp. 3.500.000
Biaya Upah Satpam Pabrik = Rp. 2.000.000 (hanya selama proses produksi)
Biaya Sewa Pabrik = Rp. 1.500.000
Hitung biaya TC, AC, ATC dan AVC dan TR?
Sumber: https://www.gramedia.com/literasi/biaya-produksi/
Tugas individu
Saluran distibusi Wal Mart.Wal-Mart adalah perusahaan retail terbesar di dunia yang
melayani bukan saja pasar lokal tetapi telah terjun dalam pasar global, hal ini terbukti bahwa
Wal-Mart telah memiliki lebih dari 3.700 toko di Amerika Serikat dan telah beroperasi di
144 negara. Salah satu keberhasilan Wal-Mart menjadi perusahaan global adalah dengan
penerapan sistem supply chain yang efektif dan efisien yang didukung oleh infrastruktur dan
teknologi informasi yang canggih, sehingga penerapan strategi dalam menjual produk
bermerek dengan harga rendah dapat tercapai.
Salah satu kunci utama efiesiensi distribusi adalah informasi. Wal-Mart merupakan salah
satu pengecer pertama yang melakukan investasi besar dalam tekhnologi informasi. Wal-
Mart melengkapi toko-tokonya dengan peralatan scanning terkomputerisasi untuk cash
register, dimana sistem ini memungkinkan Wal-Mart untuk mengetahui apa yang dibeli
pelanggan dan memberitahukan produsen arus produksi dan kemana harus mengirimkan
barang. Walt-Mart mewajibkan pemasoknya untuk menghapalkan barang-barang yang sudah
diberi label dan digantung, sehingga dapat langsung dipindahkan ke ruang jual toko, sehingga
mengurangi biaya pergudangan dan pemrosesan data. Sebagai hasilnya, toko-toko Wal-Mart
menggunakan hanya 10% ruang mereka untuk penyimpanan, dibandingkan 25% rata-rata
ruang untuk bukan penjualan pada toko pesaing.
Hasil lainnya dari sistem terkomputerisasi Wal-Mart mendesak untuk menghubungkan
komputernya langsung ke komputer produsen, mengabaikan pialang dan perantara lainnya,
dan meneruskan penghematan tersebut pada pelanggan, yaitu mereka mampu untuk membelli
dengan harga lebih murah, plus biaya logistik dan distribusi yang lebih efisien. Tak heran jika
mereka dapat membuktikan bahwa jika belanja di Wal-Mart “Every Day Low Price”.
http://walmartdistribution.blogspot.com/p/studi-kasus.html

23

Modul Bahan Ajar
Mahfudz Syachroni

G. Forum Diskusi
Dengan cara berdiskusi dengan orang lain kerjakan soal berikut ini:.

TUGAS KELOMPOK
Bacalah wacana berikut dengan teliti dan rasa ingin tahu yang tinggi!

Wacana 1.
LEGAL OPINION
KASUS BIOREMEDIASI „FIKTIF‟ CHEVRON
Resa Raditio., SH., MH (Tulisan Pribadi) 30 Mei 2013
PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang beroperasi di wilayah Riau, sejak tahun 2003– 2011 melakukan
proses bioremediasi di beberapa wilayah yang terdeteksi terkontaminasi limbah untuk mengembalikan
tanah yang terkontaminasi limbah hasil produksi minyak bumi. Bioremediasi ini dianggarkan USD 270
juta yang diambil dari klaim biaya pemulihan (cost recovery) yang ditanggung oleh pemerintah. Proyek
bioremediasi dikerjakan oleh CPI beserta tujuh perusahaan swasta, dua di antaranya adalah PT Green
Planet Indonesia (GPI) dan PT Sumigita Jaya (SJ) sebagai kontraktor pelaksana bioremediasi. Mekanisme
pemilihan kontraktor sebagai pihak ketiga dari proyek bioremediasi ini dipilih dengan cara tender.
Namun, pada pelaksanaannya proses bioremediasi tidak dilakukan sebagaimana mestinya, sehingga
muncul adanya dugaan korupsi di dalamnya. Belakangan CPI mengajukan biaya cost recovery yang diduga
merugikan negara hingga Rp 210,25 miliar.
Sumber: http://www.icel.or.id/2013/05/30/legal-opinion-kasus-bioremediasi-fiktif- chevron
Setelah membaca wacana 1 dan 2, jawablah dengan mendiskusikan pertanyaan berikut.
1. Apakah permasalahan pada kasus PT Chevron Pacific Indonesia di atas?
2. Bagaimanakah pengaruh kasus tersebut terhadap produktivitas karyawan?
3. Sejauh manakah kasus tersebut memengaruhi investor asing?
4. Bagaimanakah peran lembaga hukum dalam menangani kasus di atas?
Hasil diskusi atas permasalahan diketik dengan rapi dan presentasikan di depan kelas untuk memperoleh
apresiasi.

24

Modul Bahan Ajar
Mahfudz Syachroni

PENUTUP

A. TEST SUMATIF
SOAL PILIHAN GANDA
1. Menghabiskan atau mengurangi nilai barang dan jasa merupakan…..
A. Pengertian distribusi
B. Bagian distribusi
C. Pengertian konsumsi
D. Tujuan Konsumsi
E. Tujuan Produksi
2. Tujuan utama untuk melakukan konsumsi adalah...
A. Membelanjakan uang sebanyakmungkin
B. Membelanjakan uang secara bertahap
C. Mencapai kepuasan yang maksimal dengan barang yang bermutu
D. Mencapai kepuasan maksimal dengan uang yang dimiliki
E. Menyalurkan barang sampai ke konsumen
3. Keseimbangan konsumen akan tercapai pada saat ... .
A. Kurva permintaan berpotongan dengan kurva penawaran
B. Isoquant memotong isocost
C. Isoquant bersinggungan dengan isocost
D. Indifference curve memotong budget line
E. Indifference curve bersinggungan dengan budget
4. Tini makan bakso setiap minggu. Tono makan soto setiap minggu. Tindakan mer eka merupakan
kegiatan konsumsi yang dipengaruhi oleh f aktor...
A. Pendapatan
B. Kebudayaan
C. Selera
D. Motivasi
E. Sosial budaya
5. Berikut adalah beberapa perilaku konsumen:
1. Produk tersebut benar- benar dibutuhkan konsumen
2. Mutu produk terjamin
3. Membeli karena merk yang terkenal

25

Modul Bahan Ajar
Mahfudz Syachroni

4. Pembelian karena pengaruh iklan
Yang merupakan prilaku konsumen rasional adalah...
A. 1 dan2
B. 1 dan3
C. 2 dan4
D. 3 dan 4
E. kunci jawaban
6. Seor ang siswa baru saja melakukan kegiatan olahr aga, kemudian mendatangi kantin da memesan 5
gelas air minum. Gelas pertama terasa begitu nikmat, gelas kedua terasa bertambah nikmatnya,
kemudian sampai kepada gelas ke empat ia mer asa mual. Hal ini sejalan dengan teori...
A. Hukum GossenI
B. Hukum GossenII
C. Hukum kausal
D. Hukum ekonomi
E. Hukum permintaan

7. Perhatikan kurvadibawah ini:

Berdasar kan kurva diatas titik kepuasan konsumen terjadi pada saat;

A. Kurva indif erence (IC) mendekati titik 0

B. Kirva indif erence(IC) menjauhi titik 0

C. Kurva indif erence (IC) bersinggungan dengan garis anggaran (budget line)

D. Kurva indif erence (IC) menjauhi garisanggaran

E. Kurva isoquant

8. Daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau utilitas dan tinggi rendahnya nilai atau daya guna

tergantung kepada subjek yang menilai adalah pendekatan dari...

A. Pendekatan konsumenkardinal 26

Modul Bahan Ajar
Mahfudz Syachroni

B. Pendekatan konsumen

C. Pendekatan kurvaindif erence

D. Tingkat mar ginal substitusi

E. Pendekatan ordinal

9. Dibawah ini adalah asumsi- asumsipendekatan kurva indiference, kecuali...

A. Konsumen memiliki dana dalam jumlah tertentu

B. Konsumen selalu berusaha untuk mencapai kepuasanmaksimum

C. Konsumen memliki pola pref erensi akan barang- barang konsumsi yang dinyatakan dalambentuk

peta indif erensi

D. Semakin jauh dari titik 0, maka kepuasan konsumenakan semakin rendah

E. Mencapai kepuasaan yang sama dengan anggaran yang sama

10. Nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya pr oduksi yang dikeluarkan oleh pr odusen untuk

membuat barang tersebut . Semakin t inggi nilai pakai suatu barang, nilai tukarnya pun juga akan

semakin tinggi. Teori ter sebut dikenal dengan istilah...

A. Teor i nilaipasar

B. Teori nilai biaya produksi

C. Teori nilai biaya reproduksi

D. Teor i nilailebih.

E. Teori nilai subjektif

B. JAWABAN

No Jawaban
1C
2C
3A
4C
5A
6A
7C
8A
9E
10 B

27

Modul Bahan Ajar
Mahfudz Syachroni

C. Refeksi KEGIATAN REFEKSI
POKOK-POKOK HASIL REFLEKSI 1. Yang saya rumuskan berdasarkan kompetensi

Perencanaan dasar dan berpedoman pada buku paket yang
digunakan siswa. Dan saya juga diskusi dengan
Pelaksanaan guru lain (teman sejawat) dalam KKG
2. Materi yang saya ajarkan berdasarkan
Modul Bahan Ajar kurikulum yang telah ditetapkan dan juga
Mahfudz Syachroni bersumber dari buku paket yang digunakan
oleh guru. Media yang saya gunakan adalah
alat peraga pembelajaran yang diberikan oleh
sekolah
3. Untuk melengkapi uraian materi saya
mengambil materi dari buku paket yang siswa
gunakan, dan saya juga mengambil dari
beberapa buku lainnya.
4. Setelah proses belajar mengajar selesai, saya
menyuruh siswa menyimpulkan pelajaran
yang baru selesai saya berikan secara individu
untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
siswa terhadap materi yang baru saja telah
mereka belajar.
1. Pada setiap pertemuan saya memberikan
pekerjaaan rumah, apabila ada siswa yang
tidak mengerti saya akan menjelaskannya lagi,
Saya juga memperhatikan buku catatan yang
mereka punya pada saat belajar di ruangan.
2. Dalam berkomunikasi dengan siswa, saya
menggunakan bahasa Indonesia yang umum
digunakan, namun ada juga sesekali saya
gunakan bahasa daerah sendiri agar lebih
mudah dipahami oleh siswa dan supaya lebih
dekat dengan siswa juga
3. Dalam menyampaikan materi pelajaran saya
tidak menggunakan satu metode, akan tetapi
saya menggunakan beberpa metode supaya
lebih bervariasi. Adapun metode yang saya
gunakan adalah, Diskusi,Tanya jawab,
Ceramah, dn Tanya jawab.
4. Sebelum saya melaksanakan pembelajaran,
saya belajar untuk lebih mengetahui materi
pelajaran yang akan saya ajarkan dengan
sebaik-baiknya supaya pada saat
menyampaikan materi pada siswa tidak ada

28

Hasil Pembelajaran kesalahan konsep.
5. Untuk mendorong keterlibatan siswa dalam

proses pembelajaran, saya memotivasi siswa
untuk lebih bersikap disiplin menjaga kerapian
dan kebersihan.
6. Setelah semua pembahasan materi selesai,
maka saya akan evaluasi dengan memberikan
pertanyaan secara individu untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman siswa pada materi
yan telah saya ajarkan.
7. Setelah proses belajar mengajar selesai maka
saya mereview kembali.

1. Ranah Domain Afektif (Nilai dan Sikap)
2. Ranah Domain Kognitif (Pengetahuan)
3. Ranah Domain Psikomotor (Keterampilan)

29

Modul Bahan Ajar
Mahfudz Syachroni

Produksi adalah setiap usaha manusia untuk menciptakan atau menambah guna suatu barang
atau benda untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Distribusi adalah menyalurkan barang/jasa hasil produksi kepada konsumen.

Konsumsi adalah kegiatan menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu barang dan jasa.
Konsumen adalah orang atau pihak yang melakukan kegiatan konsumsi tersebut.

Fixed Cost : biaya tetap, biaya yang besarnya sama berapaun produksinya

Varibel Cost : biaya varibel, biaya yang sesuai jumalah yang diproduksi

Total cost : biaya total , penjumlahan dari baiaya tetap dan biaya variable

Total Revenue: penerimaan total, penerimaan dari hasil penjualan dari barang yang diproduksi

Nilai Pakai (Value in Use) :Nilai pakai adalah kemampuan suatu barang untuk dapat
memuaskan kebutuhan

Nilai Tukar (Value in Exchange): Nilai tukar diartikan sebagai kemampuan suatu barang untuk
dapat ditukarkan dengan barang lain di pasar.

Teori Nilai Objektif : tertuju pada bagaimana terjadinya nilai terhadap suatu barang/jasa.

Teori Nilai Subjektif : ini memiliki arti bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh utilitas dari
barang tersebut.
Hukum I Gossen berbunyi

”Jika jumlah suatu barang yang dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu terus
ditambah maka kepuasan total yang diperolah juga bertambah, akan tetapi kepuasan
marjinal (tambahan kepuasan yang diperoleh jika dikonsumi ditambah dengan satu
unit) pada titik tertentu akan semakin berkurang. Bahkan jika konsumsi terus
dilakukan, pada akhirnya tambahan kepuasan yang diperoleh akan menjadi negatif dan
kepuasan total menjadi berkurang.”
Hukum II Gossen : ”Manusia akan berusaha memuaskan yang beraneka ragam sampai
mencapai tingkat intensitas yang sama.”

Pendekatan konsumen Ordinal adalah pendekatan yang daya guna suatu barang
tidak perlu diukur

Pendekatan konsumen Kardinal adalah daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau

utilitas

30

Modul Bahan Ajar
Mahfudz Syachroni

DAFTAR PUSTAKA

Endang Mulyani, 2016. Buku Ekonomi untuk kelas X SMA dan MA Kurikulum 2013, Surakarta: PT.
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Ismawanto, Inna Ratna Sari Dewi. 2014. Ekonomi 1. Kelompok Peminatan Ilmu Sosial Kelas X.
Surakarta: CV Putra Kertonatan

Ismawanto. 2017. PanduanMateri Sukses Olimpiade Sains Ekonomi Jilid 1 (Makro dan Mikro).
Jakarta: Bina Prestasi Insani.

Buku ekonomi lain yang relevan dan ber-isbn, internet dan nara sumber.
https://www.gramedia.com/literasi/biaya-produksi/
https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-distribusi-dan-cara-penyalurannya
https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/08/133000369/distribusi--pengertian-tujuan-dan
faktornya?page=all
https://www.akseleran.co.id/blog/kegiatan-distribusi/
https://accurate.id/akuntansi/pengertian-biaya-produksi-dan-cara-hitung/
https://www.gramedia.com/literasi/biaya-produksi/
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-distribusi
https://sarjanaekonomi.co.id/distribusi/
http://walmartdistribution.blogspot.com/p/studi-kasus.html

31

Modul Bahan Ajar
Mahfudz Syachroni


Click to View FlipBook Version