The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by laki2mahfudz, 2021-06-12 11:10:44

PELAKU KEGIATAN EKONOMI KONSUMEN

bahan ajar konsumsi

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjat kan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan penyususnan bahan ajar
yang berjudul “prilaku konsumen” tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penulisan ini adalah untuk menysusun bahan ajar PPG angkatan 2 pada Universitas
Swadaya Gunung Jati Cirebon dan untuk memperoleh memeperoleh sertifikat PPG
(Program Pendidikan Profesi Guru). Pada kesempatan ini, penulis hendak
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
dukungan moril maupun materil sehingga penyusunan materi ini dapat selesai.
Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Mukarto Siswoyo, Drs. M.Si. selaku Rektor Univeritas
Swadaya Gunung Jati Cirebon

2. Ibu Aan Anisah, SE, M.Pd. selaku Ketua Prodi Jurusan Pendidikan Ekonomi
Univeritas Swadaya Gunung Jati Cirebon

3. Bapak Rusdiyana, M.Pd. selaku sekertaris prodi jurusan pendidikan ekonomi
Univeritas Swadaya Gunung Jati Cirebon

4. Keluarga dan istri serta anak yang saya cintai dan saya banggakan
5. Temen teman dan sahabat dari PPG angkatan 2 tahun 2021 kelas A salam

kompak dan salam seperjuangan
Meskipun telah berusaha menyelesaikan bahan ajar ini sebaik mungkin,
penulis menyadari bahwa bahan ajar ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan bahan ajar ini. Akhir kata,
penulis berharap semoga penyusunan materi ini berguna bagi para pembaca dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Cimahi, ....Juni 2021

Penulis

ii

DAFTAR GAMBAR
1. Nilai suatu barang .............................................................................................. 16
2. Teori barang.......................................................................................................... 16

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ v
A. PENDAHULUAN ...........................................................................................1

1. Deskripsi Singkat..........................................................................................2
2. Relevasi ............................................................................................................3
3. Petunjuk Belajar ...........................................................................................3
B. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS ..............................................................4

1. Capaian Pembelajaran................................................................................4
2. Sub Capaian Pembelajaran .......................................................................4
3. Uraian Materi .................................................................................................5

1. Konsumsi
a) Pengertian Konsumsi dan konsumen .................................3
b) Tujuan Konsumsi........................................................................3
c) Faktor yang mempengaruhi konsumsi ..............................3
d) Nilai Suatu Barang......................................................................5
e) Teori Nilai ......................................................................................5

4. Rangkuman.....................................................................................................15
5. Tugas Terstruktur........................................................................................15
6. Forum Diskusi................................................................................................15
C. PENUTUP
1. Test Sumatif .................................................................................................16
2. Kunci Jawaban ............................................................................................19
3. Glosarium .....................................................................................................20
4. Daftar pustaka.............................................................................................21

iv

KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Capaian pembelajaran
Capaian pembelajaran dalam mempelajari modul ini, guru dan pembaca

paham dalam materi perilaku ekonomi dan kesejahteraan dengan
menggunakan materi yang berorientasi pada probelem base learning.

KOMPETENSI IPK (INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI)
No
1. Menjelaskan konsep produksi Pengertian
DASAR
produksi,
3.3 Menganalisis
1 peran pelaku ekonomi 2. Menjelaskan faktor-faktor produksi,

dalam kegiatan 3. Menjelaskan teori perilaku produsen,
ekonomi
4. Menjelaskan dan menghitung konsep biaya

produksi,

5. Menjelaskan konsep penerimaan, dan laba

maksimum

6. Menjelaskan Menjelaskan konsep distribusi

Pengertian distribusi

7. Menjelaskan faktor-faktor yang

memengaruhi distribusi

8. Menejelaskan mata rantai distribusi

9. Menjelaskan konsep konsumsi Pengertian

konsumsi

10. Menjelaskan tujuan konsumsi

11. Menjelaskan faktor-faktor yang

memengaruhi konsumsi

12. Menjelaskan teori perilaku konsumen

1

B. Sub Capaian Pembelajaran

Sub capaian pembelajaran untuk peserta didik diharapkan mampu
menguasai ruang lingkup materi perilaku ekonomi dan kesejahteraan, sebagai
berikut:
1. Menjelaskan pengertian konsumsi dan tujuannya
2. Mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi konsumsi
3. Menjelaskan teori perilaku konsumen
4. Mempresentasikan hasil analisis peran produsen dan konsumen dalam kegiatan

ekonomi
C. Uraian materi pembelajaran

Peta konsep PRODUKSI

KEGIATAN EKONOMI DISTRIBUSI

Pengertian dan
tujuan konsumsi

KONSUMSI Faktor - faktor yang
mempengaruhi
konsumsi

Teori perilaku
konsumen

2

A. Pengertian Konsumsi dan Konsumen

Konsumsi adalah kegiatan

menghabiskan atau mengurangi

nilai guna suatu barang dan jasa.

Konsumen adalah orang atau

pihak yang melakukan kegiatan

konsumsi tersebut.

Benda yang dapat

dipergunakan untuk memenuhi

kebutuhan disebut benda

konsumsi. Benda konsumsi Gambar 1.1 kegiatan Kosumsi
memiliki ciri-ciri sebagai

berikut.

1) Digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia

2) Dapat habis jika digunakan secara terus-menerus

3) Habisnya Nilai Barang

B. Tujuan Konsumsi

Berdasarkan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa sebenarnya
konsumsi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia guna
memperoleh kepuasan. Jadi tujuan akhir dari kegiatan konsumsi adalah
kepuasan. Jika kita lapar makan akan merasa puas jika sudah makan, begitu
juga kita akan merasa puas jika kita haus memperoleh minuman yang segar.
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumsi

Pada dasarnya konsumen

berperilaku ingin

memanfaatkan uang yang

dimilikinya seekonomis

mungkin, akan tetapi

kebanyakan konsumen tidak

akan berhasil.

3

Faktor mempengaruhi konsumsi, sebagai berikut:
Kegiatan konsumsi dipengaruhi oleh berbagai faktor dalam kehidupan
manusia. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi kegiatan konsumsi
adalah sebagai berikut:
1. Penghasilan

Penghasilan atau pendapatan seseorang berpengaruh besar terhadap
tingkat konsumsi seseorang atau organisasi. Semakin besar penghasilan
seseorang maka orang tersebut akan mengkonsumsi lebih banyak
barang/ jasa, begitu juga sebaliknya.
2. Tingkat Pendidikan
Pendidikan sangat mempengaruhi pola pikir seseorang dalam melakukan
kegiatan konsumsi. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang,
umumnya tingkat konsumsinya juga akan semakin tinggi, begitu juga
sebaliknya.
3. Harga Barang dan Jasa
Harga barang dan jasa dapat mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang.
Semakin tinggi harga barang dan jasa, maka tingkat konsumsi akan
semakin rendah, dan begitu juga sebaliknya.
4. Jumlah Keluarga
Keluarga yang jumlah anggotanya lebih besar akan membuat tingkat
konsumsinya semakin besar, begitu juga sebaliknya.
5. Jenis Kelamin
Kebutuhan barang/ jasa antara pria dan wanita tentunya sangat berbeda.
Hal tersebut juga akan mempengaruhi tingkat konsumsi.
6. Selera dan Gaya
Sebagian orang memiliki selera dan gaya yang lebih baik, baik dalam hal
berbusana maupun hal lainnya. Hal ini membuat tingkat konsumsi
mereka menjadi lebih tinggi ketimbang mereka yang kurang
memperhatikan gaya.

4

D. Nilai Suatu Barang

Gambar nilai suatu barang

1) Nilai Pakai (Value in Use)
Nilai pakai adalah kemampuan suatu barang untuk dapat

memuaskan kebutuhan. Tinggi atau rendahnya nilai pakai
barang ditentukan oleh intensitas kebutuhan, tempat dan waktu.
a) Nilai pakai subjektif,
b) Nilai pakai objektif,
2) Nilai Tukar (Value inExchange)

Nilai tukar diartikan sebagai kemampuan suatu barang
untuk dapat ditukarkan dengan barang lain di pasar. Tinggi atau
rendahnya nilai tukar suatu barang ditentukan oleh nilai pakai
barang tersebut. Contoh beras memiliki nilai pakai yang lebih
besar daripada pasir.
a) Nilai tukar subjektif
b) Nilai tukar objektif
E. Teori Nilai

1) Teori Nilai Objektif

a) Teori Nilai Pasar

Menurut Humme

dan Locke, nilai suatu 1. Nilai barang
objektif
barang sangat
2. Nilai barang
tergantung pada subjektif

permintaan dan

penawaran barang di

5

pasar.
b) Teori Nilai Biaya Produksi

Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith. Menurutnya, nilai
suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya produksi yang
dikeluarkan oleh produsen untuk membuat barang tersebut.
Menurutnya, semakin tinggi nilai pakai suatu barang, nilai
tukarnya pun juga akan semakin tinggi. Jika biaya produksi
yang dikeluarkan oleh produsen untuk memproduksi suatu
barang adalah Rp500.000,00 maka nilai dari barang tersebut
sebesar Rp500.000,00 pula.
c) Teori Nilai Tenaga Kerja Masyarakat

Menurut David Ricardo, nilai suatu barang ditentukan
oleh jumlah biaya tenaga kerja yang diperlukan untuk
menghasilkan barang tersebut.
d) Teori Nilai Biaya Reproduksi dari Carey

Menurut Carey, nilai suatu barang ditentukan jumlah biaya
yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang itu kembali
(biaya reproduksi). Oleh karena untuk menentukan nilai suatu
barang tidak berpangkal pada biaya produksi yang pertama
kali, tetapi pada biaya produksi yang dikeluarkan sekarang.
e) Teori Nilai Kerja Rata-Rata atau Teori Nilai Lebih

Menurut Karl Marx, barang dinilai berdasarkan pada biaya
rata-rata tenaga kerja di masyarakat. Karl Marx juga
berpendapat bahwa upah yang diberikan kepada buruh tidak
sesuai dengan harga barang yang dijual sehingga terjadi
pemerasan terhadap buruh. Laba yang diterima pengusaha
didapat dari selisih nilai jual dengan biaya produksi yang
rendah karena pemerasan terhadap buruh disebut nilai lebih.
Oleh karena itu, teori ini disebut teori nilai lebih.
2) Teori Nilai Subjektif
a) Herman Henrich Gossen (1854)
Dalam teori nilai subjektif, Gossen mempelajari cara

6

pemuasan kebutuhan yang dikemukakan dalam Hukum Gossen
I dan Hukum Gossen II.
(1) Hukum Gossen I

Menurut Herman Henrich Gossen (1818–1859, ekonom
Jerman) yang dikenal dengan Hukum Gossen I,
menyatakan bahwa “Pemenuhan kebutuhan atas suatu
jenis barang secara terus-menerus akan
menurunkan tingkat kepuasannya“. Hukum Gossen I
terkenal sebagai Hukum kegunaan marginal yang menurun
atau hukum penurunan kepuasan marginal atau the law of
deminishing marginal utility or the law of decreasing
marginal utility.
(2) Hukum Gossen II

Nilai guna yang sama (Hukum kepuasan
harmoni/Hukum perata nilai batas) atau pemenuhan secara
horizontal dikenal dengan Hukum Gossen II.
Hukum Gossen II adalah hukum perata nilai batas atau law
of marginal utility, berbunyi “Manusia akan berusaha untuk
memenuhi berbagai macam kebutuhannya sampai pada
tingkat intensitas yang sama”.
b) Karl Menger
Dalam Teori Nilai Austria, Karl Menger melanjutkan penelitiannya
berdasarkan Hukum Gossen dengan membuat daftar kebutuhan
konsumen, sehingga konsumen membagi pendapatannya untuk
memenuhi berbagai kebutuhan sampai mencapai tingkat
intensitas yang harmonis.
c) Von Bohm Bawerk
Teori Von Bohm Bawerk disebut Teori Nilai Batas. Nilai batas
adalah nilai yang diberikan kepada barang yang dimilikinya paling
akhir atau nilai pemuasan yang paling akhir

7

F. Teori Perilaku Konsumen

1) Teori atau Pendekatan

Pendekatan ini bertitik

tolak pada anggapan

bahwa kepuasan (utility)

setiap konsumen bisa

diukur dengan uang

atau dengan satuan lain,

sehingga konsumen

selalu berusaha

mencapai kepuasan total

yang maksimum.

Apabila menggunakan teori nilai guna kardinal atau utilitas kardinal

dapat dijelaskan bahwa kepuasan absolut / mutlak yang diperoleh

konsumen dari mengkonsumsi suatu produk. Maka, manfaat atau

kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan

secara kuantitatif, bisa dengan angka, uang atau menggunakan

satuan lainnya.

Dalam teori nilai guna (utilitas) kardinal, dapat dibedakan di antara

dua pengertian, yaitu sebagai berikut.

a. Nilai Guna Total atau Total Utility

Nilai guna total atau total utility artinya jumlah seluruh kepuasan

yang diperoleh dari mengonsumsi sejumlah barang tertentu.

b. Nilai Guna Marginal (Marginal Utility)

Nilai guna marjinal atau marginal utility artinya pertambahan

(atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat perubahan

penggunaan satu unit barang tertentu. Atau dengan kata lain

marginal utility adalah tambahan kepuasan karena bertambahnya

mengonsumsi satu unit barang. Marginal utility dapat dihitung

dengan rumus.

8

MU = Atau MU = TU’

Syarat untuk memaksimumkan nilai guna (utility) atau kepuasan
maksimum konsumen dapat dirumuskan berikut.

==

Adapun untuk memaksimumkan nilai guna (utility) atas
anggaran pendapatan yang dimiliki konsumen untuk
memaksimumkan konsumsi barang X dan

barang Y dapat dirumuskan :

Budget Income = Px.X + Py.Y

2) Pendekatan Kurva Indiferensi (Indifference Curve)

Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan kombinasi

konsumen antara dua macam barang, yang memberikan tingkat

kepuasan sama bagi konsumen. Kurva indiferen memiliki

beberapa ciri atau sifat antara lain:

a) mempunyai kemiringan (slope) negatif, artinya miring dari kiri

atas ke kanan bawah;

b) apabila kedudukannya lebih tinggi menunjukkan tingkat

kepuasan yang semakin tinggi;

c) tidak pernah saling berpotongan dengan kurva indiferen yang

lain,

d) cembung ke titik asal (titik 0).

G. PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN

Teori pendekatan konsumen terdapat 2 macan yaitu :

1. Pendekatan Konsumen Oridinal

Pendekatan konsumen Ordinal adalah pendekatan yang

daya guna suatu barang

9

tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu

membuat urutan

tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi

sekelompok barang.

Dalam teori perilaku konsumen dengan pendekatan ordinal

asumsi dasar seorang konsumen adalah :

a. Konsumen rasional, mempunyai skala preferensi dan mampu

merangking kebutuhan yang dimilikinya

b. Kepuasan konsumen dapat diurutkan, ordering
c. Konsumen lebih menyukai yang lebih banyak dibandingkan

lebih sedikit, artinya semakin banyak barang yang dikonsumsi
menunjukkan semakin tingginya tingkat kepuasan yang
dimilikinya. Kelemahan pendekatan konsumen ordinal yaitu
terletak pada anggapan yang digunakan bahwa kepuasan
konsumen dari mengkonsumsi suatu barang dapat diukur dari
satu kepuasan.

Tingkat utilitas diukur melalui order atau rangking tetapi
tidak disebutkan nilai utilitasnya secara pasti. Dalam pengukuran
ini ada anggapan bahwa mengkonsumsi lebih dari satu jenis
komoditas pada umumnya lebih memuaskan dari pada
mengkonsumsi satu jenis komoditas. Akan tetapi berapa nilai
kepuasannya tidak dapat diketahui secara pasti.
Sesuai dengan Hukum Gossen II, pada umumnya masyarakat
tidak hanya mengkonsumsi satu jenis komoditas, tetapi
kombinasi lebih dari satu jenis komoditas. Misalkan saja seorang
konsumen ingin mengkonsumsi 2 jenis komoditas, yaitu buah
jeruk dan buah apel. Konsumen secara rasional ingin membeli
sebanyak-banyaknya buah jeruk dan buah apel, tetapi
mereka dihadapkan pada kendala keterbatasan dana. Oleh
karena itu konsumen dapat mengubah-ubah jumlah kombinasi
jeruk dan apel yang dibelinya sedemikian rupa, sehingga jika

10

salah satu diperbanyak jumlahnya maka yang lain mesti
dikurangi agar nilai utilitas atau kepuasan yang diperoleh
konsumen tetap sama. Fenomena ini digambarkan dalam kurva
kepuasan sama atau indifference curve (IC), yaitu kurva yang
menggambarkan tingkat utility yang sama untuk berbagai
kombinasi jenis komoditas. Secara teoritis suatu Indifference
curve menuntut anggapan berikut.
1) Konsisten (prinsip transitivity); Jika dikatakan kombinasi A lebih
disukai dari B dan B lebih disukai dari C maka A mestilah lebih
disukai dari C. Dengan dalil ini maka kurva indifferen tidak ada
yang berpotongan. Perhatikan Gambar titik E seolah-olah
merupakan titik potong antara IC1 dan IC2. Sebenarnya titik E
semestinya diartikan ada pada salah satu kurva indiferen.
2) Kombinasi banyak jenis komoditas lebih disukai dari pada
kombinasi sedikit jenis komoditas (more is better). Hal ini
merupakan alasan rasional sehingga kurva indiferen yang berada
pada sisi kanan lebih disukai, karena memberikan nilai utilitas atau
kepuasan yang semakin tinggi. Perhatikan Gambar. Titik 2 lebih
disukai dari titik 1, sedangkan titik 3 sebaliknya. Titik 4 dan titik
5 bersifat indiferen terhadap titik1.
3) Tidak harus paralel karena perubahan utilitas tidak harus
proporsional, tetapi anggapan (2) harus tetap dipakai.
Jika konsumen dapat menukar kombinasi komoditas X dan Y untuk
satu utilitas yang sama; maka dalam hal ini sebenarnya konsumen
menukar nilai manfaat dari barang X dan Y. Menambah atau
mengurangi komoditas X berarti menambah atau mengurangi total
utilitas dari barang X; yang berdampak pada adanya perubahan
marginal utility (MU). Jadi perubahan jumlah X dan Y sama dengan
perubahan marginal utility . Jika diperhatikan pada Gambar maka
perubahan kombinasi dari A ke C menunjukkan kemiringan (slope)
kurvanya.

11

Persamaan di atas dikenal sebagai Marginal Rate of
Substitution (MRS), yang sebenarnya menunjukkan kemiringan
dari kurva indiferen. MRS selalu negatif dan mengukur
pertukaran (trade-off) dua komoditas pada kondisi utilitas
konsumen yang tidak berubah. Karena prinsip inilah maka suatu
kurva indiferen mempunyai kecenderungan cembung terhadap
titik asal (convex to origin)
2. Pendekatan Konsumen Kardinal

Pendekatan konsumen Kardinal adalah daya guna dapat
diukur dengan satuan uang atau utilitas, dan tinggi rendahnya
nilai atau daya guna tergantung kepada subyek yang menilai.
Pendekatan ini juga mengandung anggapan bahwa semakin

12

berguna suatu barang bagi seseorang, maka akan semakin
diminati

Dan juga asumsi dasar dari Pendekatan Konsumen Kardinal
adalah :

1. Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.
2. Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan
3. Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada

tambahan kepuasan setiap satu satuan
4. Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang

bisa dihargai dengan uang, sehingga makin besar kepuasan
makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat
kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal,
sebaliknya jika kepuasan yang dirasakan konsumen redah
maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah.

Tabel 4.1. Total Utility dan Marginal Utility

Jumlah Jeruk yang Total Utility Marginal Utility

dikon0sumsi (T-U) (M-U)
(Q1)
2 20 20
3 35 15
45 10
4 50 5
5 53 3
6 55 2
55 0
7

Dalam teori nilai guna dikenal nilai guna total (total utility = TU) dan
nilai guna marginal (marginal utility = MU). Nilai guna total berkenaan
dengan jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi
sejumlah komoditas (barang) tertentu. Nilai guna marginal adalah
pertambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat dari pertambahan
atau pengurangan penggunaan satu unit komoditas (barang) yang
dikonsumsi. Berkaitan dengan fenomena ini dalam teori nilai guna dikenal
hukum diminishing marginal utility; yaitu pertambahan utilitas yang
menurun karena pertambahan satu unit komoditas yang dikonsumsi.

13

Sebagai ilustrasi perhatikanlah tabel 4.1. Dari Tabel tersebut terlihat bahwa
nilai TU terus bertambah hingga jeruk ke 6, sedangkan MU bertambah
dengan pola menurun (pertambahannya semakin menurun), hingga unit
jeruk ke 7 nilai MU mencapai 0 yang berarti TU telah maksimal. Posisi ini
dikenal sebagai titik jenuh (saturation

point).
Pertanyaan yang penting adalah dapatkah kita mengukur secara pasti

nilai guna dari suatau komoditas? Jawabnya adalah tidak! Oleh karena itu
pendekatan kardinal tidak umum dipakai dalam kehidupan ekonomi
yang modern, tetapi

prinsip marginal utility yang menurun tetap berlaku hingga kini.

Tabel 1.1

PERBEDAAN PENDEKATAN ORDINAL DAN KARDINAL

No Perbedaan Kardianal Ordinal
utama

1 Pengertian Kepuasan konsumen Kepuasan konsumen
dari konsumsi dari konsumsi barang
dan tidat dapat diukur
barang dan dapat dengan numerik/ angka
diukur dengan
numerik/ angka

2 Pendekatan Kuantitatif kualitatif
3 Realistis Lebih realistis Kurang realistis
4 Pengukuran
5 Analisis Utility Rangking
Marginal utility Kurva indeferen
6 Dipromisikan Neo- klasik ekonom
Ekonom klasik
modern

14

D. Rangkuman
Hukum Gossen I terkenal sebagai Hukum kegunaan marginal yang

menurun atau hukum penurunan kepuasan marginal atau the law of
deminishing marginal utility or the law of decreasing marginal utility.

Penerimaan produsen (revenue) adalah penerimaan yang diperoleh dari hasil
penjualan outputnya.

Konsumsi adalah kegiatan menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu
barang dan jasa. Konsumen adalah orang atau pihak yang melakukan kegiatan
konsumsi tersebut.

Hukum Gossen II adalah hukum perata nilai batas atau law of marginal utility,
berbunyi “Manusia akan berusaha untuk memenuhi berbagai macam kebutuhannya
sampai pada tingkat intensitas yang sama”.
E. Tugas Terstruktur
Tugas individu
Petunjuk pengerjaan tugas:
1. Klik pada link berikut ini: https://youtu.be/BmlGgSyYIVc
2. Anda amati vide tersebut dengan sekasama
3. Buat simpulan yang berkaitan dengan konsumsi
G. Forum Diskusi
a) Langkah diskusi:

1) Buat kelompok 3-4 orang
2) Kemudian anda jelaskan analisa dua gambar dengan masalah konsumsi pada

link ini: https://tipsdanpendidikan11.blogspot.com
3) Presentasikan hasil tersebut lewat zoom meeeting
4) Upod hasil diskusi kalian ke link:

15

TUGAS KELOMPOK

Konsumsi daging Konsumsi beras

PENUTUP

A. TEST SUMATIF
SOAL PILIHAN GANDA
1. Menghabiskan atau mengurangi nilai barang dan jasa merupakan…..
A. Pengertian distribusi
B. Bagian distribusi
C. Pengertian konsumsi
D. Tujuan
Konsumsi
E. Tujuan
Produksi
2. Tujuan utama untuk melakukan konsumsiadalah...
A. Membelanjakan uang sebanyakmungkin
B. Membelanjakanuang secara bertahap
C. Mencapai kepuasanyang maksimal dengan barang yang bermutu
D. Mencapaikepuasan maksimaldengan uang yang
dimiliki
E. Menyalurkan barang sampai ke konsumen
3. Keseimbangan konsumen akan tercapai pada
saat ... .

16

A. Kurva permintaan berpotongan dengan kurva penawaran
B. Isoquant memotong isocost
C. Isoquant bersinggungan dengan isocost
D. Indifference curve memotong budget line
E. Indifference curve bersinggungan dengan budget
4. Tini makan bakso setiap minggu. Tonomakansoto setiap minggu. Tindakan mer
eka merupakankegiatan konsumsi yang dipengaruhi oleh f aktor...
A. Pendapatan
B. Kebudayaan
C. Selera
D. Motivasi
E. Sosial budaya
5. Berikut adalah beberapa perilakukonsumen:
1. Produk tersebut benar- benar dibutuhkan konsumen
2. Mutu produk terjamin
3. Membeli karena merk yang terkenal
4. Pembelian karena pengaruh iklan
Yang merupakan prilaku konsumen rasional adalah...
A. 1 dan2
B. 1 dan3
C. 2 dan4
D. 3 dan 4
E. kunci jawaban
6. Seor ang siswa baru saja melakukan kegiatan olahr aga, kemudian mendatangi
kantin da memesan 5 gelas air minum. Gelas pertama terasa begitu nikmat,
gelas kedua terasa bertambah nikmatnya, kemudian sampai kepada gelas ke
empatia merasa mual.Hal ini sejalan dengan teori...
a. Hukum GossenI
b. Hukum GossenII
c. Hukum kausal
d. Hukum ekonomi
e. Hukum permintaan

17

7. Perhatikan kurvadibawah ini:

Berdasar kan kurva diatas titik kepuasan konsumen terjadi pada saat;
A. Kurva indif erence (IC) mendekati titik 0
B. Kirva indif erence(IC) menjauhi titik0
C. Kurva indif erence (IC) bersinggungandengan garis anggaran (budget line)
D. Kurva indif erence (IC)menjauhi
garisanggaran
E. Kurva isoquant
8. Daya guna dapat diukur dengan satuan uang atau utilitas dan tinggi
rendahnya nilai atau daya guna tergantung kepada subjek yang menilai adalah
pendekatan dari...
A. Pendekatan konsumenkardinal
B. Pendekatan konsumen
C. Pendekatan kurvaindif erence
D. Tingkat marginal
substitusi
E. Pendekatan
ordinal
9. Dibawah ini adalah asumsi-asumsipendekatan kurva indiference, kecuali...
A. Konsumenmemiliki dana dalam jumlahtertentu
B. Konsumenselalu berusaha untuk mencapaikepuasanmaksimum
C. Konsumenmemliki pola pref erensi akan barang- barang konsumsi yang

dinyatakan dalambentuk peta indif erensi
D. Semakin jauh dari titik 0, maka kepuasan konsumenakan semakin

18

rendah
E. Mencapai kepuasaan yang sama dengan anggaran yang sama
10. Nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya pr oduksi yang dikeluarkan
oleh pr odusen untuk membuatbarang tersebut . Semakin t inggi nilai pakai
suatu barang, nilai tukarnya pun juga akan semakintinggi. Teori tersebut
dikenal dengan istilah...
A. Teor i nilaipasar
B. Teori nilai biaya produksi
C. Teori nilai biaya reproduksi
D. Teor i nilailebih.
E. Teori nilai subjektif

B. JAWABAN
No Jawaban
1C
2C
3A
4C
5A
6A
7C
8A
9E
10 B

19

Produksi adalah setiap usaha manusia untuk menciptakan atau menambah guna suatu
barang atau benda untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Distribusi adalah menyalurkan barang/jasa hasil produksi kepada konsumen.

Konsumsi adalah kegiatan menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu barang dan
jasa.

Konsumen adalah orang atau pihak yang melakukan kegiatan konsumsi tersebut.

Fixed Cost : biaya tetap, biaya yang besarnya sama berapaun produksinya

Varibel Cost : biaya varibel, biaya yang sesuai jumalah yang diproduksi

Total cost : biaya total , penjumlahan dari baiaya tetap dan biaya variable

Total Revenue: penerimaan total, penerimaan dari hasil penjualan dari barang yang
diproduksi

Nilai Pakai (Value in Use) :Nilai pakai adalah kemampuan suatu barang untuk dapat
memuaskan kebutuhan

Nilai Tukar (Value in Exchange): Nilai tukar diartikan sebagai kemampuan suatu
barang untuk dapat ditukarkan dengan barang lain di pasar.

Teori Nilai Objektif : tertuju pada bagaimana terjadinya nilai terhadap suatu barang/jasa.

Teori Nilai Subjektif : ini memiliki arti bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh utilitas
dari barang tersebut.
Hukum I Gossen berbunyi

”Jika jumlah suatu barang yang dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu terus
ditambah maka kepuasan total yang diperolah juga bertambah, akan tetapi
kepuasan marjinal (tambahan kepuasan yang diperoleh jika dikonsumi ditambah
dengan satu unit) pada titik tertentu akan semakin berkurang. Bahkan jika
konsumsi terus dilakukan, pada akhirnya tambahan kepuasan yang diperoleh
akan menjadi negatif dan kepuasan total menjadi berkurang.”
Hukum II Gossen : ”Manusia akan berusaha memuaskan yang beraneka ragam sampai
mencapai tingkat intensitas yang sama.”
Pendekatan konsumen Ordinal adalah pendekatan yang daya guna suatu barang
tidak perlu diukur
Pendekatan konsumen Kardinal adalah daya guna dapat diukur dengan satuan uang

atau utilitas

20

DAFTAR PUSTAKA

Endang Mulyani, 2016. Buku Ekonomi untuk kelas X SMA dan MA Kurikulum 2013,
Surakarta: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Ismawanto, Inna Ratna Sari Dewi. 2014. Ekonomi 1. Kelompok Peminatan Ilmu Sosial
Kelas X. Surakarta: CV Putra Kertonatan

Ismawanto. 2017. PanduanMateri Sukses Olimpiade Sains Ekonomi Jilid 1 (Makro dan
Mikro). Jakarta: Bina Prestasi Insani.

Buku ekonomi lain yang relevan dan ber-isbn, internet dan nara sumber.
https://www.gramedia.com/literasi/biaya-produksi/
https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-distribusi-dan-cara-penyalurannya
https://www.kompas.com/skola/read/2020/07/08/133000369/distribusi--
pengertian-tujuan-dan faktornya?page=all
https://www.akseleran.co.id/blog/kegiatan-distribusi/
https://accurate.id/akuntansi/pengertian-biaya-produksi-dan-cara-hitung/
https://www.gramedia.com/literasi/biaya-produksi/
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-distribusi
https://sarjanaekonomi.co.id/distribusi/
http://walmartdistribution.blogspot.com/p/studi-kasus.html

21

22

xxiii


Click to View FlipBook Version