The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by sang pelayan, 2019-05-13 12:10:56

BUKU 2 SMART CITY

BUKU 2 SMART CITY

Strategi Pembangunan Smart Living

T
Strategi Pembangunan Sma

Program Kerja Tujuan Sasaran In
Keb
1. Pelaksanaan reformasi Untuk 1). Mewujudkan
birokrasi yang menciptakan Prasarana Kesehatan Men
berorientasi pada pelayanan (Health) juml
pelayanan publik dan publik yang  Mewujudkan akses peng
tata kelola prima.
pemerintahan yang terhadap pelayanan
baik berbasis teknologi kesehatan yang
informasi (E- (healthcare),
Government) seperti kependudukan dan
(SiDaPI) Sistem perizinan.
pendaftaran online  Instansi kesehatan
pasien rawat jalan yang terintegrasi satu
Rumah Sakit Idaman. sama lainnya (data
Layanan Public Online rekam medis, info
a. Pelayanan ruang, pasien) melalui
kesehatan sistem Informasi
b. Layanan Dokumen manajemen kesehatan
Kependudukan  Meningkatkan jumlah
c. Layanan perijinan tenaga kesehatan
(dokter, perawat, bidan)

Tabel 5
art City pada Elemen Smart Living

ndikator Usulan Sumber Pelaksana Mitra Timeline
berhasilan Anggaran Pembiayaan Kerjasama 2019
Rumah
ningkatkan Sakit Dinas
lah Kesehatan,
gguna Dinas
Kependudukan
dan
Pencatatan
Sipil, Dinas
Kominfo,
Dinas Sosial,
BPJS, Telkom.

42

E. Smart Society
Smart society memiliki sasaran untuk mewujudkan ekosistem sosio-teknis

masyarakat yang humanis dan dinamis, baik fisik maupun virtual untuk
terciptanya masyarakat yang produktif, komunikatif, dan interaktif dengan literasi
digital yang tinggi. Secara luas, smart society yang disatukan oleh teknologi
digital melalui layanan pemerintah dan institusi swasta, dapat mendorong
perkembangan masyarakat ke arah yang lebih baik secara sosial, ekonomi dan
membantu pemerintah dan institusi swasta mencapai efektivitas layanannya.
Adapun program kerja untuk mencapai sasaran tersebut diantaranya adalah:

43

Strategi Pembangunan Smart Society

T
Strategi Pembangunan Smar

Program Tujuan Sasaran Indika
Kerja Keberha
Terwujudnya Mewujudkan
Peningkatan ekosistem sosio teknis ekosistem sosio  Terwujudn
interaksi masyarakat yang teknis masyarakat Interaksi
Sosial humanis dan dinamis yang humanis dan Masyarak
Masyarakat baik fisik maupun dinamis baik fisik Efisien
virtual untuk maupun virtual
terciptanya untuk terciptanya  Terwujudn
masyarakat yang masyarakat yang Ekosistem
produktif, komunikatif produktif, Belajar Ya
dan interaktif dengan komunikatif dan Efisien (Le
literasi digital yang interaktif dengan
tinggi literasi digital yang  Terwujudn
tinggi Sistem
Keamana
Masyarak
(Security)

Tabel 6
rt City pada Elemen Smart Society

ator Usulan Sumber Pelaksana Mitra Timeline
asilan Anggaran Pembiayaan Kerjasama 2019 -
nya Dinas 2020
Koperasi,U Disperindag
kat Yang MKM dan Bank 2019 -
Tenaga Dunia Usaha 2020
nya Kerja Balai latihan
m Kerja 2019 -
ang Dinas LPMP 2020
earning) Pendidikan Paud Dikmas
nya
SATPOLPP Badan
an Kesbangpol
kat Kepolisian
) BPBD

44

F. Smart Environment
Pembangunan Smart Environment melalui pengelolaan sumber daya

lingkungan menuntut strategi yang kuat dan mulai bergerak untuk memanfaatkan
teknologi yang semakin berkembang setiap saat. Ide dasar dari Smart
Environment di dalam Smart City adalah untuk mewujudkan pembangunan yang
berkelanjutan dengan elemen teknologi sebagai elemen pendorongnya.

Smart environment kota Banjarbau memiliki sasaran untuk mewujudkan tata
kelola lingkungan hidup yang baik, bertanggung-jawab, dan berkelanjutan.
Adapun program kerja untuk mencapai sasaran tersebut diantaranya adalah:

45

Strategi Pembangunan Smart Environment

T

Strategi Pembangunan Smart C

Program Kerja Tujuan Sasaran Indikato

1. Mengembangkan Keberhas
Program Proteksi
Lingkungan  Mengembangkan  Meningkatnya  Meningkat
(Protection) sistem tata kelola
perlindungan sumber indeks kualitas teknologi u
daya tanah, air, dan
udara serta lingkungan pemantau
mengintegrasikannya
dengan teknologi pencemar
pelaporan dan
monitoring lingkungan
pencemaran tanah,
air, dan udara,
misalnya dengan
memanfaatkan
teknologi sensor pada
Internet of Thing (IoT).

 Memperbanyak ruang  Meningkat
terbuka hijau yang luasan rua
terpadu. terbuka hij
(RTH) pub

 Melakukan restorasi  Meningkat
sungai yang memiliki jumlah sun
tingkat pencemaran yang beba
tinggi pencemar

Tabel 7

City pada Elemen Smart Environment

or Usulan Sumber Pelaksana Mitra Time
Kerjasama line
silan Anggaran Pembiayaan
Bappeda, 2019-
tnya Dinas Dinas PU dan 2024
untuk Lingkungan PR, Dinas
uan Hidup Sosial, Dinas
ran Perumahan
n dan
Permukiman,
Dinas
Kesehatan,
BBTKL, BPBD,
Rumah Sakit

tnya
ang
ijau
blik

tnya
ngai
as dari
ran

42

 Mengendalikan  Meningk
polusi udara a kesad
masyara
 Mengembangkan mengen
bahaya
2. Mengembangkan sistem tata kelola udara
Tata Kelola
Sampah dan limbah atau sampah  Meningk
Limbah (Waste) pengelol
rumah tangga sampah
(household) rumah ta
sampah
 Mengembangkan dan
penggun
sistem tata kelola IPAL ind
yang ses
limbah industri standart

(industrial)  Meningk
kesadara
 Mengembangkan masyara
sistem tata kelola untuk
limbah dan sampah menjaga
publik (public) ekosistem
lingkunga
 Menjaga termasuk
keseimbangan pengelol
ekosistem sanitasi r
lingkungan agar tangga
tidak mengganggu
pemandangan, tidak
merusak indra
penciuman, dan
menghindari banjir
akibat genangan
sampah yang

katny
daran
akat
nai

polusi

katnya
laan

angga,
publik

naan
dustri
suai

katnya
an
akat

a
m
an,
k
laan
rumah

43

menyumbat saluran-  Tercapai
saluran air pengang
pembuangan limbah dan
atau sirkulasi air pembuan
residensial serta sampah
ketersediaan sistem masyara
sanitasi rumah Kota
tangga, industri dan Banjarba
publik yang baik dan
bertanggung-jawab. Meningkatny
teknologi un
 Penambahan jumlah menghasilka
armada mobil angkut energi altern
sampah dengan yang ramah
pertimbangan rasio lingkungan
antara jumlah
sampah masyarakat
Kota Banjarbaru
dengan jumlah mobil
sampah dan
personilnya, serta
adanya peraturan
durasi waktu untuk
membuang sampah
di tempat-tempat
yang telah
ditetapkan.

3. Mengembangkan  Pengembangan
Tata Kelola energi alternatif
Energi Yang yang ramah
Bertanggung- lingkungan
jawab (Energy) (environmentally

inya
gkutan
ngan

di
akat
aru

ya
ntuk
an
natif

44

friendly) dan
berkelanjutan
(sustainable) serta
terjangkau bagi
masyarakat.
Misalnya
pemanfaatan
limbah/ sampah
sebagai biogas,
energi surya,
tenaga angin,
biomassa
(tumbuhan dan
hewan) dan lain-
lain.

 Penggunaan
tenaga surya pada
ruang terbuka dan
fasilitas publik

45



46

4. RENCANA AKSI SMART
CITY KOTA BANJARBARU

PENGEMBANGAN KEBIJAKAN DAN
KELEMBAGAAN SMART CITY DAERAH

Proses implementasikan Smart City, Kota Banjarbaru menyiapkan Regulasi dan
Dokumen Perencanaan, landasan kebijakan ini merupakan dasaran dalam
pengembangan dan implementasi Smart City di Kota Banjarbaru. Selain itu
evaluasi dimensi kebijakan dilakukan dalam bentuk nyata pada dokumen-
dokumen resmi yang memiliki kekuatas legal. Dokumen-dokumen tersebut berisi
antara lain penentuan dan penetapan dari arah/tujuan, program kerja, tata cara
atau pengaturan bagi pengembangan dan implementasi Smart City Kota
Banjarbaru. Bentuk dokumen dapat berupa surat keputusan,peraturan,pedoman
atau bentuk dokumen resmi lainnya.

1. Sistem Informasi Nasional-Kerangka Konseptual (November 2002),
Kementerian Komunikasi dan Informasi & Universitas Indonesia

2. Keputusan Presiden No.9 Tahun 2003 tentang Tim Koordinasi
Telematika Indonesia

3. InstruksiPresiden No.3 Tahun 2003 Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan e-Government
 Panduan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan e-
Government Lembaga
 Panduan Pembangunan Infrastruktur Portal Pemerintah
 Panduan Manajemen Sistem Dokumen Elektronik

4. Peraturan Pemerintah No.56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi
Keuangan Daerah

5. Undang Undang No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi
Kependudukan (memulai KTP Elektronik)

6. Cetak Biru Sistem Aplikasi e-Government bagi Pemerintah Pusat
dan Daerah (Departemen Komunikasi dan Informatika,2006)

47

7. KeputusanPresidenRepublikIndonesiaNomor20 Tahun2006 tentang
Dewan Teknologi Informasi Komunikasi Nasional

8. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No.41 Tahun 2007
tentang Panduan Umum Tata Kelola Teknologi Informasi dan
Komunikasi Nasional (Menkominfo selaku Ketua Harian Dewan TIK
Nasional)

9. Peraturan Presiden No.10 Tahun 2008 tentang Penggunaan Sistem
Elektronik dalam Kerangka Indonesia National Single Window

10. Undang Undang No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik

11. Undang Undang No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik

12. Undang Undang No.39 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
13. Peraturan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia No.22 Tahun

2009 tentang Penyelenggaraan Sistem Informasi Kearsipan
Dinamis dan Sistem Informasi Kearsipan Statis
14. Peraturan Presiden No.54 Tahun 2010 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah

 Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah No.2 Tahun 2010 tentang Layanan
Pengadaan Secara Elektronik

 Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah No.18 Tahun 2012 tentang E-
Tendering

15. Undang Undang No.4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial
16. Peraturan Menteri Pertahanan No.38 Tahun 2011 tentang

Kebijakan Sistem Informasi Pertahanan
17. Kebijakan dan Strategi Pengembangan e-Government

(Kementerian Komunikasi dan Informatika,2012)
18. Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaran

Sistem Transaksi Elektronik

48

19. Peraturan Bersama Menteri Riset dan Teknologi Nomor 3 Tahun
2012 dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dan Nomor 36
Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah.

20. Keputusan Presiden Republik Indonesia No.1 Tahun2014 tentang
Dewan Teknologi Informasi Komunikasi Nasional

21. Peraturan Presiden No.96 Tahun 2014 tentang Rencana Pita Lebar
Indonesia 2014-2019

22. Undang Undang No. 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan (salah satunya mengatur tentang Keputusan
Pejabat/Badan Pemerintah dalam bentuk Elektronik)

23. Peraturan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
Nomor 002 Tahun 2011 tentang Panduan Prakarsa Penguatan
Sistem Inovasi Daerah.

24. Inpres No 3 tahun 2003 Tentang Kebijakan dan Strategi
Nasional Pengembangan e-government.

25. Keputusan Menteri Komunikasi dan Informasi No 57 tahun 2003
Tentang Panduan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan E-
government Lembaga.

26. Perwali No. 5 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik.

27. Perda No. 10 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kota Banjarbaru.

28. Perda No. 4 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Administrasi
Kependudukan.

29. Perwali 85 Tahun 2017 tentang Tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas
Komunikasi dan Informatika Kota Banjarbaru.

30. Master Plan TIK 2017.
Semua regulasi yang telah disebut diatas adalah landasan hukum
implementasi Smart City Banjarbaru. Regulasi lain yang belum ditetapkan secara
nasioanl akan diatur secara internal. Selain itu juga perlu diatur mengenai
mekanisme, SOP mengenai tata cara pemanfaatan data atau berbagi pakai data
dari seluruh sistem di Smart City Banjarbaru.

49

Beberapa yang diperlukan dilakukan dalam regulasi Smart City Banjarbaru yaitu :

1. Penyusunan regulasi rencana Induk Smart City Banjarbaru
2. Penyusunan regulasi metadata dan interoperabilitas data Smart

City Banjarbaru.
3. Penyusunan regulasi pengembangan dan pemanfaatan sarana TIK

terpadu
4. Penyusunan SOP Pengelolaan Aplikasi dan Perangkat Lunak

Smart City Banjarbaru.
5. Penyusunan SOP Pengelolaan Sarana dan Prasarana TIK
6. Penyusunan kebijakan keamanan data, informasi dan jaringan
7. Penyusunan SOP Pengelolaan Data Center
8. Penyusunan regulasi otomatisasi proses layanan public dan

birokrasi

Kelembagaan yang dikembangkan dalam mendukung implementasi
Smart City Banjarbaru yaitu untuk mendukung kepemimpinan Smart City
Banjarbaru yang memiliki tugas memimpin organisasi pengelola yakni
mengkoordinasi perencanaan, realisasi, operasional harian, dan evaluasi internal
seluruh kegiatan implementasi Smart City Banjarbaru. Dimensi kelembagaan
berkaitan erat dengan keberadaan organisasi yang berwewenang dan
bertanggung jawab terhadap pengembangan dan pemanfaatan TIK dalam Smart
City Banjarbaru. Adanya organisasi struktural yang lengkap sehingga dapat
menjalankan fungsi tata kelola TIK, pengembangan, pengoperasian, penyediaan
layanan TIK dan fungsi-fungsi lain dengan baik beserta dokumen yang
memberikan rumusan yang jelas mengenai Tugas dan Fungsi. Kelembagaan
Smart City Banjarbaru yaitu

1. Pembentukan Dewan Smart City Banjarbaru, yang memiliki tugas
pokok dan fungsi sebagai pengarah perencanaan, implementasi,
pemantauan, dan evaluasi Smart City Banjarbaru.

50

2. Pembentukan Kelompok Kerja Smart City Banjarbaru, yang memiliki
tugas pokok dan fungsi sebagai pendukung teknis pelaksanaan Smart
City Banjarbaru.

Beberapa rencana yang perlu dilakukan dalam kelembagaan Smart City
Banjarbaru yaitu :

1. Pendampingan dan pelatihan tatakelola Smart City
2. Pendampingan dan pelatihan Infrastruktur Smart City
3. Pendampingan dan pelatihan pengembangan aplikasi Smart City
4. Pembentukan CIO Smart City
5. Pengadaan, pelatihan dan distribusi Tenaga SDM TIK

RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
PENDUKUNG SMART CITY

Dalam mengimplementasikan Smart City Banjarbaru, maka direncanakan
pembangunan infrastruktur pendukung Smart City Banjarbaru, yaitu:

1. Penyediaan Network Operation Control (NOC)
2. Penyediaan jaringan backbone menggunakan fiber optic
3. Penyediaan pusat data (data center)
4. Penyediaan data recovery center (DRC)
5. Penyediaan koneksi internet
6. Penyediaan command center Banjarbaru
Kebutuhan komunikasi data diperkirakan akan semakin besar di masa depan.
Peningkatan ini juga didorong oleh semakin baiknya integrasi dan
interoperabilitas aplikasi antara SKPD, UPT, dengan Kecamatan/Kelurahan,
Provinsi, Kementerian/ Lembaga Pusat. Selain itu dengan implementasi Smart
City Banjarbaru maka kebutuhan akan komunikasi data akan terus meningkat.
Pengembangan Smart City Banjarbaru memerlukan infrastruktur ICT yang
handal dan reliable. Beberapa aspek- aspek yang harus diperhatikan tersebut
antara lain:
1. Kinerja (Performance)
Bandwidth jaringan dirancang untuk mampu melayani user (pemakai) yang
semakin berkembang, baik jumlah usernya maupun jenis aplikasi-aplikasi
yang disediakannya.

51


Click to View FlipBook Version