The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by faradilasandipotutunim, 2021-04-01 00:41:44

RESUME AKSIFIA DAN APGAR SKOR

RESUME AKSIFIA DAN APGAR SKOR

Resume
asfiksia dan apgar skor

A. Pengertian Asfiksia
Istilah asfiksia sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti nadi ya

ng berhenti (stopping of the pulse). Asfiksia terjadi apabila terdapat
kegagalan pertukaran gas di organ, definisi asfiksia sendiri menurut
WHO (World Health Organization) adalah kegagalan bernapas secar
a spontan dan teratur segera setelah lahir. ( Batubara Dan Fauziah, 2
020 )
Asfiksia adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir mengalami gag
al nafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir. Asfiksia mer
upakan penyebab kematian bayi baru lahir.

B.faktor penyebab asfiksia
actor plasenta dan persalinan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakuk
an, angka kejadian asfiksia yang disebabkan oleh penyakit ibu di antaran
ya preeklamsia dan eklamsi sebesar (24%), anemia (10%), infeksi berat (
11%), sedangkan pada persalinan meliputi partus lama atau macet sebesa
r (2,8-4,9%), persalinan dengan penyulit(seperti letak sungsang, kembar,
distosia bahu, vakum ekstraksi, forsep) sebesar (3-4%). Berdasarkan data
tersebut mengenai jenis persalinan bahwa terdapat hubungan yang signif
ikan antara jenis persalinan spontan dan tidak spontan dengan kejadian
asfiksia.

C.Klasifikasi Asfiksia
1.Asfiksia Ringan
Pada kasus asfiksia ringan, bayi dapat terkejut atau sangat waspada, dengan peningkatan tonus otot, ma
kan dengan buruk, dan frekuensi pernapasan normal atau cepat. Temuan ini biasanya berlangsung sela
ma 24 sampai 48 jam sebelum sembuh secara spontan.

2.Asfiksia Sedang
Pada kasus asfiksia sedang, bayi dapat letargi dan mengalami kesulitan pemberian makan. Bayi dapat m
engalami episode apnea kadang-kadang dan/atau konvulsi selama beberapa hari. Masalah ini biasanya s
embuh dalam satu minggu, tetapi masalah perkembangan saraf jangka panjang mungkin ada.

3.Asfiksia Berat
Pada kasus asfiksia berat, bayi dapat terkulai atau tidak sadar dan tidak makan. Konvulsi dapat terjadi sel
ama beberapa hari, dan episode apnea yang berat dan sering umumnya terjadi. Bayi dapat membaik sel
ama beberapa minggu atau tidak membaik sama sekali. Jika bayi ini bertahan hidup, mereka biasanya m
enderita kerusakan otak permanen

laporan kelompok 1

1.Pertanyaan dari Miftahunissa Djafar
Petanyaan : Jika bayi mengalami Asfiksia penanganan/pengobatan seperti apa yang di berikan
dan berapa lama bayi tersebut harus menjalani pengobatan tersebut ?

Dijawab oleh Nur Indah Wartabone
Jawaban : Asfiksia yang terjadi pada bayi harus segera di tangani dengan melakukan teknik m
uscle pumping. Teknik muscle pumping merupakan salah satu tindakan untuk meningkatkan a
liran balik darah vena menuju ke jantung, yaitu untuk mengalirkan darah yang berada di ekst
remitas inferior bayi menuju ke atrium kanan sehingga terjadi sirkulasi darah yang teratur, m
aka berpengaruh terhadap antibi pernafasan. Teknik muscle pumping dapat digambarkan den
gan cara menggerakan kedua kaki bayi, posisi kedua lutut dilipat menuju kearah dada bayi. Sl
oane (2003) menjelaskan bahwa curah jantung adalah volume darah yang dikeluarkan oleh ke
dua ventrikel per menit, dan hal ini dipengaruhi ntibi sirkulasi yang merupakan penghubung a
ntara lingkungan eksternal dan lingkungan cairan internal tubuh. Sistem ini membawa nutrisi
ke semua sel, jaringan, organ, serta membawa produk akhir ntibioti keluar. Melalui teknik mu
scle pumping mampu meningkatkan curah jantung dan aliran balik vena ke jantung

Lanjutan..
.

2.Pertanyaan dari Meilia Septi Nur Rohma
Pertanyaan : Bagaimana cara kita sebagai bidan untuk mencegah bay
i yang baru lahir agar tidak menderita asfiksia ?

Dijawab oleh Avia Dwi Ananda
Jawaban : Penggunaan alat bantu pernapasan untuk mengalirkan ud
ara ke paru-paru bayi. Sebagian bayi mungkin akan membutuhkan ta
mbahan gas nitric oxide

lanjutan..
.

3. Pertanyaan dari Yeni Eka Musdalifah
Pertanyaan : Mengapa keadaan ibu merupakan faktor penyebab asfiksia ..?dan bagaiman
a tindakan bidan jika terjadi asfiksia berat pada bayi ?
Dijawab oleh Divya Sarapang

Jawaban : Faktor yang menyebabkan asfiksia antara lain keadaan ibu, ntibi keadaan bayi,
actor plasenta dan persalinan. Berdaasarkan hasil penelitian yang dilakukan, angka kejad
ian asfiksia yang disebabkan oleh penyakit ibu di antaranya preeklamsia dan eklamsi sebe
sar (24%), anemia (10%), infeksi berat (11%), sedangkan pada persalinan meliputi partus
lama atau macet sebesar (2,8-4,9%), persalinan dengan penyulit(seperti letak sungsang, ke
mbar, distosia bahu, vakum ekstraksi, forsep) sebesar (3-4%). Berdasarkan data tersebut
mengenai jenis persalinan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara jenis persalin
an spontan dan tidak spontan dengan kejadian asfiksia. Seringkali bayi yang baru lahir tid
ak dapat diantisipasi akan mengalami kesulitan dalam bernafas, sehingga akibat lebih lanj
ut dari asfiksia ini dapat menyebabkan epilepsi dan keterbelakangan mental

apgar skor...

A.Pengertian Apgar Score
Apgar score adalah saran untuk menilai kondisi bayi Anda di menit pertama setelah bayi lahir. Ada li
ma parameter mudah untuk menilai kondisi bayi secara umum. Skor ini digunakan oleh dokter untuk
menentukan tindakan apa yang perlu dilakukan begitu bayi Anda lahir. Apgar score meliputi sebagai
berikut :
a.Denyut Jantung Janin
Denyut jantung bayi dihitung dan dinilai iramanya. 100 kali per menit sekornya 2, kurang dari 100 ka
li permenit skornya 1 dan jika tidak berdenyut skornya 0.
b.Napas
Napas bayi untuk menilai kematangan dan kesehatan orang pernapasan bayi Anda. Napas yang terat
ur skornya 2, napas ireguler (tidak teratur) skornya 1, dan tidak bernapas sekornya 0.
c.Gerakan. Untuk menilai kekuatan oto bayi Anda. Gerak secara aktif skornya 2, gerakan sedikit (pasi
f) skornya 1, lemas skornya 0.
d.Warna kulit. Ini untuk menilai seberapa baik paru-paru bayi Anda dalam memompa oksigen ke selu
ruh tubuhnya. Kulit tubuh semua berwarna merah (pink) skornya 2, tangan dan kaki kebiruan skorn
ya 1, semua kulit tubuh berwarna kebiruan skornya 0.
e.Refleks. Menangis dan merintih digunakan untuk menilai respons bayi Anda terhadap rangsangan.
Menangis kuat skornya 2, merintih skornya 1, tidak menangis skornya 0.

Lanjutan

B..Kriteria Skor

Kriteria penilaian Apgar Score
Apgar Sce memiliki nilai tertentu untuk menunjukkan kondisi bayi yang baru lahir . Nilai - nilai yang muncul in

i akan berbeda-beda pada setiap bayi. Seperti yang sudah dijelaskan diatas, penilaian dilakukan berdasarkan
denyut jantung, pernapasan, aktivitas otot, refleksgerak, dan warna kulit bayi. Kriteria nilai dari masing-masi
ng kriteria Apgar Score adalah:

a.Activity (aktivitas otot)
b.Pulse (denyut jantung)
c.Appearance (warna kulit)
d.Grimace (reflek gerak)
e.Respiration ( pernapasan)

Lanjutan..
.

C .Interpretasi Skor

Jumlah skor rendah pada tes menit pertama dapat menunjukan bahwa bayi yang baru lahir memu
tuhkan perhatian lanjut. Akan getapi,hal ini belum tentu mengidinkasikan akan terjadi masalah ja
ngka panjang khususnya jika terdapat peningkatan skor pada tes menit kelima. Jika skor apgar teta
p dibawah tiga dalam tes berikutnya(10,15 atau 30menit) maka ada resiko bahwa anak tersebut d
apat mengalami kerusakan saraf jangka panjang. Selain itu juga ada, resiko kecil tetapi signifikan ,
yaitu adanya kerusakan otak. Namun demikian, tes apgar juga adalah tes untuk menunujukan den
gan cepat apakah bayi baru lahir tersebut membutuhkan penanganan medis segera dan tidak de
saian untuk memberikan prediksi jangka panjang akan kesehatan bayi tersebut.

laporan kelompok 2

1.penanya : rahmayani adjij

Apakah penilaian apgar skore termasuk dalam pemeriksaan pada bayi ketika kondisi kritis setelah melahir
kan ?

Di jawab: frita fatika laisa
Iyaa karena Pada kasus tertentu, seperti ketika kondisi bayi kritis setelah dilahirkan, maka akan dilakukan p
enilaian Apgar score kembali pada menit ke-10, menit ke-15, dan menit ke-20 untuk memantau perkemba
ngan kondisi bayi.
Kondisi kritis bayi bisa dilihat dari hasil total penilaian Apgar score yang rendah, yaitu 0-3. Rendahnya nilai
ini juga dikaitkan dengan meningkatnya risiko kematian bayi, cacat otak, dan epilepsi pada bayi di kemudia
n hari, terutama jika Apgar score tidak mengalami perbaikan pada 20 menit pertama sejak dilahirkan.

lanjutan...

2.Penanya :susanti bioto
Bagaimana bila bayi memiiiki apgar skor yang rendah?

Di jawab: riyani oka
Banyak bayi dengan Apgar skor rendah justru sangat sehat dan baik-baik saja setelah menyesuaikan diri
dengan kehidupan di luar rahim. Bila dokter khawatir dengan Apgar skor bayi, ia akan memberi tahu Ibu
dan menjelaskan bagaimana kondisi bayi, apa yang mungkin menjadi penyebabnya, dan perawatan yang
perlu diberikan. Apgar skor tidak dirancang untuk memprediksi kondisi kesehatan jangka panjang bayi, p
erilakunya, intelegensinya, maupun kepribadiannya. Apgar skor digunakan untuk membantu dokter men
getahui kondisi fisik bayi secara keseluruhan agar bisa dengan cepat memutuskan apakah bayi membutu
hkan perawatan medis darurat. Setelah beberapa lama menyesuaikan dengan lingkungan yang baru dan
menerima perawatan medis yang dibutuhkan, kebanyakan bayi akan baik-baik saja.

lanutan..
.

3.Penanya: niluh sulistiyani
Bagaimana cara menentukan kebutuhan resusitasi pada bayi yang baru lahir?
Di jawab: novita agustin
Untuk menentukan kebutuhan resusitasi pada bayi yang baru lahir, digunakan Neonatal Resuscitation Algor
ithm. Persiapan dimulai dari sebelum bayi lahir yakni dengan menilai risiko perinatal. Komponen dari Neon
atal Resuscitation Algorithm adalah:
a) Apakah kehamilan aterm?
b) Apakah bayi memiliki tonus otot yang baik?
c) Apakah bayi bernapas atau menangis?
Tiga komponen ini dinilai dalam 30 detik pertama kelahiran bayi. Jika bayi butuh resusitasi, skor APGAR ke
mudian digunakan untuk menilai respons bayi terhadap resusitasi. Pedoman dari Neonatal Resuscitation Pr
ogram menyatakan bahwa jika skor APGAR berjumlah di bawah 7 setelah menit ke-5, penilaian dengan skor
APGAR perlu diulang setiap 5 menit sampai menit ke-20. Skor APGAR yang menetap di angka 0 setelah me
nit ke-10 dapat menjadi pertimbangan untuk melanjutkan atau menghentikan resusitasi. Sangat sedikit bay
i dengan skor APGAR 0 setelah menit ke-10 dapat bertahan hidup tanpa kelainan neurologis. Pedoman res
usitasi neonatus dari American Heart Association tahun 2015 menyatakan jika dapat dikonfirmasi bahwa ti
dak ada denyut jantung setelah paling tidak 10 menit, resusitasi dapat dihentikan.

Thanks !


Click to View FlipBook Version