Nama : Sari Maria Fernanda
Nim : 19058121
Jurusan : Sosiologi
MODUL Perilaku Menyimpang
Sekolah : SMA KATOLIK XAVERIUS Padang
Mata Pelajaran : SOSIOLOGI
Kelas/Semester : X IPS 1 / 2 ( GENAP )
Pertemuan : Ke-1
Alokasi Waktu : 2 JP/2x45menit (1xPertemuan)
Materi Pokok : Perilaku Menyimpang
Sub Materi : Pengerian,Sifat Sifat dan Faktor terjadinya Perilaku Menyimpang
A. Kompetensi Dasar Dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Materi
3.1. Menganalisis materi terkait perilaku 3.1.1 Mengidentifikasi pengertian perilaku
menyimpang yang ada di masyarakat menyimpang.
3.1.2 Mengidentifikasi faktor terjadinya
perilaku menyimpang
3.1.3 Mengidentifikasi sifat sifat perilaku
menyimpang
4.1 Melakukan kajian, pengamatan dan 4.1.1 Menyajikan hasil diskusi kelompok
diskusi tentang perilaku menyimpang yang terkait dengan materi perilaku menyimpang
terjadi di masyarakat. yang ada di masyarakat.
B. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran dengan pendekatan saintifik, menggunakan model pembelajaran
discovery learning. Peserta didik mampu menjelaskan terkait materi perilaku menyimpang
yang ada dalam masyarakat sehingga akan dapat menumbuhkan keaktifan peserta didik
dalam proses pembelajaran serta dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. (4C)
C. Peta Konsep
Definisi Perilaku
Menyimpang
Faktor-Faktor Penyebab
Perilaku Menyimpang
Sifat-Sifat Perilaku
Menyimpang
D. Penilaian (Assesment) hasil pembelajaran
1. Sikap : Jurnal Sikap yang diberikan oleh guru
2. Pengetahuan : LKPD dan Evaluasi Pengetahuan
3. Keterampilan : Penilaian Essay Singkat.
Mengetahui, Padang,30 Mei 2022
Kepala SMA Katolik Guru Sosiologi
Xaverius Padang Sari Maria Fernanda S.Pd
Beth Febriani
Bahan Ajar Materi : Perilaku Menyimpang
Pengertian Perilaku Menyimpang
Perilaku individu atau sekelompok individu yang tidak sesuai dengan nilai dan norma
yang berlaku secara umum dalam masyarakat sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.
Teori ini dikemukakan oleh Edwin M.Lemert, menurutnya seseorang berperilaku
menyimpang karena proses labeling yang diberikan masyarakat kepadanya.
Menurut Para Ahli
Perilaku menyimpang adalah perilaku manusia yang bertentangan tidak sesuai dengan
norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku.
Pengertian perilaku menyimpang menurut para ahli
1. Menurut Gilli
Perilaku menyimpang adalah perilaku yang menyimpang dari norma dan nilai social keluarga
dan masyarakat yang menjadi penyebab memudarnya ikatan atau solidaritas kelompok.
2. Bruce J. Cohen
Perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan
kehendak masyarakat atau kelompok tertentu dalam masyarakat.
3. Robert M. Z. Lawang
Perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang
berlaku dalam suatu sistem sosial.
4. James V. Zanaden
Perilaku menyimpang adalah perilaku yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal
yang tercela dan luar batas toleransi.
5. Paul B. Horton
Perilaku menyimpang adalah perilaku yang tidak sesuai dengan kondisi lingkungan dan
kehidupan sosial.
Sifat sifat perilaku menyimpang
Secara umum, terdapat dua sifat penyimpangan, yaitu:
1. Penyimpangan yang bersifat positif
Penyimpangan yang bersifat positif adalah penyimpangan yang memiliki dampak
positif terhadap sistem sosial karena mengandung unsur inovatif, kreatif dan memperkaya
alternatif. Umumnya, penyimpangan ini dapat diterima masyarakat karena sesuai dengan
perubahan zaman. Contoh, emansipasi wanita dalam kehidupan masyarakat yang
memunculkan banyak wanita karier.
2. Penyimpangan yang bersifat negatif
Dalam penyimpangan yang bersifat negatif, pelaku bertindak ke arah nilai-nilai sosial
yang dipandang rendah dan berakibat buruk serta mengganggu sistem sosial. Tindakan dan
pelakunya akan dicela dan tidak diterima masyarakat. Bobot penyimpangan dapat diukur
menurut kaidah sosial yang dilanggar. Contoh, seorang koruptor selain harus mengembalikan
kekayaan yang dimilikinya kepada negara, juga tetap dikenakan hukuman penjara.
Faktor Faktor Terjadinya Perilaku Menyimpang
1. Perilaku Menyimpang Sebagai Akibat Proses Sosisalisasi Yang Tidak Sempurna
Proses sosialisasi dapat dianggap tidak berhasil jika individu tidak mampi mendalami norma-
norma maayarakat agar menjadi bagian dari dirinya. Proses sosialisasi yang dialami
seseorang yang tidak sempurna diakibatkan oleh media informasi dan media sosialisasi yang
satu dengan yang lain saling bertentangan. Terkadang pesan-pesan yang disampaikan oleh
agen sosialisasi seperti keluarga, teman bermain, sekolah, dan media massa tidak sepadan
atau saling bertentangan satu sama lain.
Contohnya : sebuah keluarga memberikan pesan untuk tidak merokok kepada anggota
keluarganya dalam hal ini adalah abak, tetapi si anak melihat atau membaca di media massa
bagaimana rokok diiklankan dengan sangat menarik. Ia juga melihat teman bermainnya
semuanya merokok. Kondisi sepeti ini menyebabkan si anak mengalami konflik batin antara
menghargai norma atau nilai yang diberikan keluarga atau memilih norma yang berkembang
pada kelompok bermainnya. Proses sosialisasi yang tidak sempurna juga dapat timbul akibat
cacat yang di derita sejak lahir baik itu gangguan jiwa, gangguab mental dan lain sebagainya.
2. Perilaku menyimpang Sebagai Hasil Proses Sosialisaisi NIlai-Nilai Subkebudayaan
Menyimpang.
Seorang anak yang dibesarkan pada suatu lingkungan yang menganggap perbuatan mabuk-
mabukan, perkelahian, dan pelacuran sebagai hal biasa cenderung akan melakukan perbuatan
menyimoang yang serupa. Di lain pihak, menurut ukuran masyarakat luas perbuatan itu
dianggap menyimpang. Penyimoangan bersumber dari pergaulan yang berbeda ( differential
association) yang dipelajari melalui proses alih budaya. Melalui proses belajar inilah, anak
menyerap suatu subkebudayaan menyimpang dari kelompok atau lingkungan tertentu dalam
masyarakat.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Materi Pokok : Perilaku Menyimpang
Sub Materi : Pengertian,Sifat,dan Faktor Perilaku Menyimpang
Nama : Sari Maria Fernanda
NIM : 189058121
Mata Kuliah : Microteaching