MATERI TOPIK 2 FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA Putri Endah Wulandari - 2302114935
Menurut Ki Hajar Dewantara (KHD), pendidikan menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggitingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Berbeda dengan pengajaran, pengajaran merupakan bagian dari pendidikan. Pengajaran merupakan suatu proses pendidikan dalam memberikan ilmu yang berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Oleh sebab itu, pendidik berkewajiban menuntun tumbuhnya kodrat yang ada pada diri anak agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak. Filosofi Pendidikan Indonesia | 01 PENDIDIKAN DAN NILAI SOSIAL BUDAYA Perbedaan Pendidikan dan Pengajaran Dasar-dasar Pemikiran dan Pendidikan KHD Kodrat Alam dan Kodrat Zaman KHD menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan isi dan irama. Sistem Among Sistem among adalah suatu metode pendidikan yang menekankan pada proses pembelajaran yang dikenal dengan “Ing ngarso sung tulodo, Ing madya mangun karso, Tut wuri handayani”.
Filosofi Pendidikan Indonesia | 02 Budi Pekerti Anak dilatih untuk mencapai keselarasan hidup melalui pemahaman kesadaran diri (kognitif), pengelolaan diri (afektif), dan pengambilan keputusan bertanggung jawab untuk kemerdekaan pribadi dan orang lain (psikomotor). Kesadaran diri mengajarkan pengenalan kekuatan diri, pengelolaan diri mengembangkan kesadaran sosial, dan pengambilan keputusan menciptakan kemerdekaan dalam hubungan sosial. Mendidik dengan Menuntun Proses menuntun dilakukan pendidik agar peserta didik dapat menumbuhkan dan menghidupkan kekuatan kodrat yang ada pada dirinya. Pendidikan sebagai “pamong” memberikan tuntunan & arahan kepada peserta didik agar tidak kehilangan arah & membahayakan dirinya serta dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar. Gambaran Pembelajaran Berdasarkan Pemikiran KHD Inklusif atau Merakyat, dimana pendidikan ditujukan untuk semua kalangan masyarakat. Berdasarkan Budaya Lokal. Proses pembelajaran dapat dikemas dengan melibatkan kebudayaan daerah. Pembelajaran Kreatif dan Mandiri. Pembelajaran dirancang untuk melatih kreativitas dan kemandirian siswa, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator. Integrasi Moral dan Etika. Pembelajaran tidak hanya berfokus pada akademis, tetapi juga karakter siswa. Partisipasi Aktif Siswa. Melatih keberanian mengungkapkan pendapat dan bertanya dalam forum.
Filosofi Pendidikan Indonesia | 03 Relevansi dengan Pendidikan Saat Ini Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan pada anak didasarkan pada kodrat alam dan kodrat zaman. Pendidik itu menuntun anak agar tidak salah arah dalam menuju kebahagiaan dan keselamatan hidup sebagai individu dan sebagai manusia bermasyarakat. KODRAT ALAM Mendidik siswa berdasarkan dengan lingkungan tempat tinggalnya atau berbasis kontekstual Pemberian soal cerita dengan konteks yang sesuai dengan budaya serta tempat tinggal siswa KODRAT ZAMAN Mendidik siswa berdasarkan dengan zamannya. Saat ini siswa diharapkan mempunyai empat keterampilan (4C), yakni, berpikir kritis, kreatif, kolaborasi, dan komunikasi untuk mewujudkan profil pelajar pancasila. Pembiasaan penugasan kelompok berbasis proyek agar melatih siswa kritis, kreatif dan mampu berkolaborasi dengan teman sebayanya
Filosofi Pendidikan Indonesia | 04 Nilai Luhur Sosial Budaya Sebagai Tuntunan Pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) mengajarkan bahwa pendidikan menekankan pada pembentukan karakter yang selaras dengan kearifan lokal (kodrat alam). Tentu saja hal ini memiliki relevansi dalam konteks sosio-kultural (nilai-nilai luhur budaya) yang terdapat pada daerah masing-masing. Ki Hajar Dewantara beranggapan bahwa kekuatan sosio-kultural dapat menjadi pendorong utama pembentukan karakter pada anak. Apa yang Anda percaya tentang peserta didik dan pembelajaran di kelas sebelum Anda mempelajari topik ini? Pertanyaan 1 Sebelum saya mempelajari topik ini, pembelajaran yang saya percaya tentang peserta didik di kelas adalah peserta didik harus diklasifikasikan sesuai dengan gaya belajarnya. Jika mengacu pada teori gaya belajar Neil Fleming (1987), terdapat empat macam gaya belajar yaitu visual, auditori, membaca/menulis, dan kinestetik. Selain itu, guru juga harus menerapkan pendekatan CRT (Culturally Responsive Teaching), yang merupakan pendekatan pembelajaran yang menggunakan pengetahuan budaya, pengalaman peserta didik, dan gaya belajar peserta didik untuk menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna. PERTANYAAN REFLEKSI
Filosofi Pendidikan Indonesia | 05 Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku Anda setelah mempelajari topik ini? Pertanyaan 2 Perubahan pemikiran atau perilaku saya setelah mempelajari topik ini adalah kesadaran bahwa kehadiran peserta didik merupakan subjek dalam pembelajaran. Jika berkacamata dari perspektif Ki Hajar Dewantara, “Pendidikan Harus Berhamba pada Siswa”. Analogi dari pernyataan tersebut dapat digambarkan melalui kertas putih kosong yang akan ditulis oleh tinta, tidak peduli berapa mahal harga tinta pena yang tergores pada akhirnya isi dari kertas yang akan menentukan seberapa mahal kertas tersebut. Selaras dengan kegiatan belajar mengajar, media dan alat pembelajaran yang digunakan guru memang dapat menunjang hasil belajar peserta didik, namun yang lebih penting dari itu adalah rasa aman, nyaman, dan senang yang dirasakan oleh peserta didik dalam proses pembelajaran. Guru harus mampu mengemas pembelajaran sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, memberikan materi atau latihan soal berbasis kontekstual sehingga peserta didik lebih mudah memahaminya, serta menciptakan atmosfer pembelajaran yang menarik dan menyenangkan dengan menghadirkan model/metode pembelajaran yang menggali motivasi belajar peserta didik dan meningkatkan rasa ingin tahu mereka.
Filosofi Pendidikan Indonesia | 06 Apa yang dapat segera Anda terapkan lebih baik agar kelas Anda merefleksikan pemikiran KHD? Pertanyaan 3 Beberapa hal yang dapat saya terapkan lebih baik agar kelas saya dapat merefleksikan pemikiran KHD yaitu melakukan pendekatan dengan peserta didik sesuai dengan kebutuhan mereka, menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan melalui model atau metode pembelajaran yang beragam sesuai kebutuhan peserta didik, melakukan observasi terkait gaya belajar peserta didik untuk dapat menyusun materi atau asesmen sesuai dengan klasifikasi gaya belajar tersebut, mewujudkan praktik baik dalam pembiasaan secara konsisten atau berkelanjutan untuk membentuk karakter peserta didik, dan mengaitkan budaya lokal ke dalam materi ataupun latihan soal agar mempermudah peserta didik dalam memahami materi dan membentuk karakter mereka sesuai dengan kodrat alam.
TOPIK 2 FILOSOFI PENDIDIKAN INDONESIA Putri Endah Wulandari - 2302114935