Lembar Kerja Peserta Didik IKATAN KIMIA Nama: Kelas:
3.5 Membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan, logam serta kaitannya dengan sifat zat. IndikatorPembelajaran : 3.5.1 Menjelaskan kestabilan suatu unsur berdasarkan konfigurasi elektron. 3.5.2 Menggambarkan struktur lewis berdasarkan elektron valensi unsur. 3.5.3 Menjelaskan proses pembentukan ikatan ion berdasarkan contohnya. LEMBAR KERJA PERSERTA DIDIK Nama : Jenjang Sekolah : SMA Satuan Pendidikan : SMA Sentosa Bhakti Baturaja Oku Tahun Ajaran : 2023-2024 Kelas : X (Sepuluh)/Fase E
TujuanPembelajaran : Siswa mampu menjelaskan proses pembentukan jenis-jenis ikatan kimia. Petunjuk Kegiatan/Kerja: 1.Tulislah nama anggota kelompokmu. Perhatikan gambar yang disajikan mengenai Materi ikatan kimia 2. Diskusilah dan bahaslah bersama anggota kelompokmu untuk mengerjakan soal di bawah ini 3. Isilah pertanyaan dibawah ini dengan seksama. 4. Jika kelompok mengalami kesulitan dalam mempelajari lembar kerja peserta didik tanyakan pada gurumu, tetapi berusahala semaksimal mungkin. 5. 6.Presentasikan hasil kerja kelompokmu !
Ikatan Kimia A. Dasar Ikatan Kimia Ikatan kimia adalah ikatan yang terjadi antar atom yang membentuk suatu molekul. Ikatan kimia terbentuk karena unsur-unsur cenderung mencapai stabilitas dengan memiliki susunan elektron seperti gas mulia (struktur ganda atau oktet). Struktur dua keadaan berarti jumlah elektron pada kulit terluar adalah 2, sedangkan struktur oktet berarti jumlah elektron pada kulit terluar adalah 2 Ikatan kimia terbagi menjadi 3 yang pertama yaitu ikatan ion. Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi antara undur logam dengan non logam, ikatan ion terbentuk akibat adanya melepas atau menerima elektron oleh atomatom yang berikatan, contoh: NaCl. 11Na : 1s2 2s2 2p6 3s1 ev =1 17Cl : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5 ev = 7 Na Cl B. KONFIGURASI ELEKTRON GAS MULIA Pada tahun 1916 ilmuan bernama G.N. Lewis dan Walter Kossel menyatakan bahwa: Golongan VIIIA pada tabel periodik merupakan golongan mulia dan dijadikan tolak ukur kestabilan unsur. Hal ini karena gas mulia mempunyai konfigurasi elektron yang paling stabil. Berikut konfigurasi elektron unsur golongan gas mulia menurut asas Aufbaugh, kaidah Hund, dan larangan Pauli! Helium (He) Helium (He) memiliki nomor atom 2 yang berarti helium hanya memiliki 2 elektron. Menurut Chemistry LibreTexts, kedua elektron tersebut akan menempati subkulit s pada kulit pertama, yang paling dekat dengan inti dan memiliki energi elektron paling rendah. Jadi, konfigurasi elektron helium adalah: Elektron helium mengisi kulit pertama, sehingga elektron valensinya penuh. Hal ini membuat helium stabil, sehingga menjadi standar aturan doublet (aturan kestabilan unsur).
NEON (NE) Radon (Rn) UNSUR GAS MULIA TERAKHIR ADALAH RADON. NOMOR ATOM DAN NOMOR ELEKTRON RADON ADALAH 86. KONFIGURASI ELEKTRON GAS RADON ADALAH: SUBKULIT VALENSI GAS RADON ADALAH 6S2 DAN 6P8. ARTINYA RADON MEMILIKI 8 ELEKTRON VALENSI, YANG JUGA MENGIKUTI ATURAN OKTET UNTUK STABILITAS ATOM. DARI KONFIGURASI ELEKTRON GAS MULIA DI ATAS DIKETAHUI BAHWA SEMUA UNSUR GAS MULIA (KECUALI HELIUM) MEMPUNYAI ELEKTRON VALENSI SEBANYAK 8 BUAH, YANG MERUPAKAN PATOKAN ATURAN OKTET KESTABILAN ATOM. Argon (Ar) GAS MULIA BERIKUTNYA ADALAH ARGON YANG MEMILIKI NOMOR ATOM 18. 18 ELEKTRON ARGON MENGISI 3 KULIT ELEKTRON DENGAN KONFIGURASI SEBAGAI BERIKUT: ANDA DAPAT MELIHAT BAHWA TERDAPAT 8 ELEKTRON PADA KULIT VALENSI (KULIT KETIGA), YANG SEKALI LAGI MEMENUHI ATURAN OKTET. NENEON (NE) MERUPAKAN GAS MULIA DENGAN NOMOR ATOM 10. ARTINYA NEON MEMPUNYAI 10 ELEKTRON DAN STRUKTURNYA SEBAGAI BERIKUT: MENURUT LUMEN LEARNING, NEON MEMPUNYAI KULIT VALENSI 2 (TERMASUK SUBKULIT S DAN P) YANG MENGANDUNG 8 ELEKTRON. 8 ELEKTRON MENGISI SELURUH KULIT ELEKTRON VALENSI NEON, SEHINGGA NEON MERUPAKAN UNSUR STABIL. INILAH DASAR KESTABILAN UNSUR LAIN YANG DISEBUT ATURAN OKTET. ACTIVITY Kripton (Kr) Krypton merupakan gas mulia dengan nomor atom 36. 36 elektron Krypton mengisi 4 kulit elektron dan strukturnya adalah sebagai berikut: Dalam struktur ini, sekali lagi Anda dapat melihat bahwa elektron valensi berada pada kulit elektron keempat, dengan total 8 elektron. Xenon (Xe) Xenon merupakan unsur gas mulia dengan nomor atom 54. Elektron xenon menempati hingga 5 kulit elektron, dan strukturnya adalah sebagai berikut: Subkulit valensi xenon adalah 5s2 dan 5p6. Artinya xenon memiliki 8 elektron valensi sehingga stabil.
Rumusan Masalah Buatlah jawaban sementara berdasarkan permasalahan diatas! Hipotesis No Atom Susunan Elektron Elektron Valensi 1 2He 2 9F 3 20Ca 4 35Br 5 54Xe 6 86Rn Berdasarkan gambar yang telah diamati, tuliskan masalah yang dapat ditemukan melalui diskusi kelompok! Pertanyaan 1. Lengkapilah tabel dibawah ini!
Gambarkan struktur lewis dari molekul-molekul dibawah ini! a. MgS b. KBr Ikatan kovalen koordinasi ditunjukkan oleh nomor… Di antara zat berikut ini, yang mengandung ikatan ion adalah:
Lembar Kerja Peserta Didik ikatan kovalen Nama: Kelas:
LEMBAR KERJA PERSERTA DIDIK Nama : Jenjang Sekolah : SMA Satuan Pendidikan : SMA Sentosa Bhakti Baturaja Oku Tahun Ajaran : 2023-2024 Kelas : X (Sepuluh)/Fase E Kompetensi Dasar: 3.6 Membandingkan ikatan ionik, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinat, ikatan logam dan hubungannya dengan sifat material. Jelaskan struktur Lewis berdasarkan elektron valensi suatu unsur. 4.6 Merancang dan melakukan eksperimen untuk mendemonstrasikan sifat-sifat.
IndikatorPembelajaran : 3.5.7 Berikan contoh proses pembentukan ikatan kovalen. 3.5.8 Berikan contoh untuk menggambarkan proses pembentukan ikatan kovalen koordinasi. TujuanPembelajaran : Siswa menggunakan sikap kooperatif, santun, dan toleran untuk menanamkan rasa syukur kepada Tuhan melalui percobaan membedakan ikatan kovalen polar dan non polar. Rahmat yang diberikan. Petunjuk pengerjaan Berdoa dulu sebelum mengerjakan Harus teliti selama mengerjakan LKPD Diskusikan dengan teman sekelompokmu Kerjakan di kertas yang telah disediakan. Hasil diskusi, dipresentasikan.
INSTRUCTIONS EXAMPLE Ikatan Kovalen 6C = 1s2 2s2 2p2 ev = 4 8O = 1s2 2s2 2p4 ev = 6 IIkatan kovalen terkoordinasi adalah ikatan yang terbentuk melalui penggunaan bersama sepasang elektron dari satu atom yang berikatan atau atom pusat yang mempunyai pasangan elektron bebas (PEB).Sementara atom lain hanya menerima pasangan elektron bersama, syarat terjadinya ikatan kovalen koordinasi adalah atom tali pusat harus memiliki pasangan elektron bebas (PEB). Contoh : SO2 16S : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p4 ev : 6 8O : 1s2 2s2 2p4 Rumusan Masalah Berdasarkan gambar yang telah diamati, tuliskan masalah yang dapat ditemukan melalui diskusi kelompok! IIkatan kovalen terjadi karena atom-atom yang berikatan berbagi pasangan elektron. Pasangan elektron yang digunakan bersama disebut pasangan elektron terikat (PEI), dan pasangan elektron valensi yang tidak berpartisipasi bersama disebut pasangan elektron bebas (PEB). Ikatan kovalen umumnya terjadi antara unsur-unsur nonlogam, baik yang sejenis (misalnya: H2, N2, dsb) maupun berbeda jenis (misalnya: H2O, CO2, dsb). Senyawa yang hanya mengandung ikatan kovalen disebut senyawa yang terikat kovalen. Contoh: karbon dioksida 1 2 ROLE MODEL 1: 14 MINUTES 15 Minutes
Sebutkan dan jelaskan perbedaan ikatan kovalen dan ikatan kovalen koordinasi dari gambar diatas ! . . Tentukan yang mana ikatan kovalen dan ikatan kovalen koordinasi pada gambar dibawah ini ? Berikan alasanmu!
SCENARIOS 1 3 2 4 Tuliskan pembentukan ikatan kovalen dari senyawa berikut: (lengkapi dengan rumus struktur danr umus kimianya) •AtomCdenganOmembe ntukmolekulCO2 •AtomCdenganHmembe ntukmolekulC2H4(etena ) Soal Tuliskan pembentukan ikatan kovalen dari senyawa berikut:(lengkapi dengan rumus struktur dan rumus kimianya) •AtomCdenganHmembentukm olekulCH4 •AtomHdenganOmembentukm olekulH2O •AtomBrdenganBrmembentuk molekulBr2 Tunjukkan polaritas ikatan berikut dengan bantuan panah polar: N – H, F –N, I –Cl Susun berdasarkan urutan kenaikan polaritas beberapa ikatan berikut: H –N, H –O, H –C.
Lembar Kerja Peserta Didik KEPOLARAN SENYAWA
KEPOLARAN SENYAWA Polaritas adalah kemampuan suatu senyawa untuk menghasilkan/membentuk dipol. Polaritas suatu senyawa dijelaskan oleh momen dipolnya, yang juga berhubungan dengan konstanta dielektriknya (E), dan jika nilai E meningkat, maka polaritas senyawa tersebut juga meningkat. Polaritas suatu senyawa merupakan bagian dari ikatan kovalen. Dipol adalah dua muatan berbeda yang terkandung dalam molekul suatu zat.Tarik tarik antarmolekul adalah gaya yang menyatukan molekul-molekul dalam suatu zat yang tersusun dari molekul. Daya tarik berkaitan dengan sifat fisika suatu zat yaitu titik leleh, titik didih, massa jenis, dan kelarutan. Polaritas dalam ikatan kimia adalah keadaan dimana elektron tidak terdistribusi secara merata atau elektron lebih cenderung berikatan dengan satu atom. Bagaimana menyatakansenyawa bersifat kovalen murni (non polar) atau kovalen polar.Cara mengetahui apakah suatu senyawa bersifat kovalen murni (nonpolar) atau kovalen polar. Polaritas berkaitan erat dengan keelektronegatifan dan bentuk molekul. Dari segi polaritas suatu senyawa bergantung pada nilai momen dipolnya. Momen dipol adalah perbedaan nilai keelektronegatifan antar atom yang berikatan. Beberapa orang telah mengemukakan nilai keelektronegatifan untuk setiap unsur, namun sekarang kita menggunakan angka keelektronegatifan yang dikemukakan oleh Pauling. Perbedaan keelektronegatifan dua atom menyebabkan kepolaran suatu senyawa. Perbedaan keelektronegatifan menyebabkan pasangan elektron ikatan lebih tertarik pada salah satu unsur sehingga membentuk dipol. Adanya dipol menyebabkan senyawa menjadi polar Pada senyawa HCl, pasangan elektron yang digunakan bersama akan lebih dekat ke Cl karena gaya tarik menarik elektron lebih besar dari H. Hal ini menyebabkan polarisasi ikatan H – Cl. Tampilkan Perubahan Periksa Plagiarisme PdfWord . Atom Cl lebih negatif daripada atom H, hal tersebut menyebabkan terjadinya ikatan kovalen polar.
Pada ikatan kovalen yang terdiri lebih dari dua unsur, kepolaran senyawanya ditentukan oleh hal-hal berikut. 1) Jumlah momen dipol, jika jumlah momen dipol = 0, senyawanya bersifat nonpolar. Jika momen dipol tidak sama dengan 0 maka senyawanya bersifat polar. Besarnya momen dipol suatu senyawa dapat diketahui dengan rumus di samping. 2) Bentuk molekul, jika bentuk molekulnya simetris maka senyawanya bersifat nonpolar, sedangkan jika bentuk molekulnya tidak simetris maka senyawanya bersifat polar. Contoh: 1) Senyawa kovalen polar: HCl, HBr, HI, HF, H2O, NH3. 2) Senyawa kovalen nonpolar: H2, O2, Cl2, N2, CH4, C6H6, BF3. Pada ikatan kovalen yang terdiri lebih dari dua unsur, kepolaran senyawanya ditentukan oleh hal-hal berikut. 1) Jumlah momen dipol, jika jumlah momen dipol = 0, senyawanya bersifat nonpolar. Jika momen dipol tidak sama dengan 0 maka senyawanya bersifat polar. Besarnya momen dipol suatu senyawa dapat diketahui dengan: = d l Di mana: = momen dipol dalam satuan Debye (D) d = muatan dalam satuan elektrostatis (ses) l = jarak dalam satuan cm
KEPOLARAN SENYAWA PADA UMUMNYA TERDAPAT PADA MOLEKUL YANG ATOMATOMNYA BERIKATAN.... KEPOLARAN SUATU SENYAWA KOVALEN TERGANTUNG DARI ... SENYAWA KOVALEN POLAR TERJADI KARENA PERBEDAAN.... STEP THREE STEP ONE STEP TWO SOA L 3 S T E P
RUMUSAN MASA L AH FILL A B L E HIPOTESIS : BUATLAH JAWABAN SEMENTARA BERDASARKAN PERMASALAHAN DIATAS! OLIVIA WILSON WORKBOOK Berdasarkan video yang telah diamati, tuliskan masalah yang dapat ditemukan melalui diskusi kelompok!