AKUNTANSI
DASAR
BENTUK BADAN USAHA
BERDASARKAN KEPEMILIKAN
MODAL
SMK KEPANJEN
Bentuk Badan Usaha berdasarkan Kepemilikan
Modal
a. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Pada UU No. 19 Tahun 2003, Badan Usaha Milik
Negara, yang selanjutnya disebut BUMN, adalah badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya
dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara langsung
yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.
Kekayaan Negara yang dipisahkan adalah kekayaan
negara yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) untuk dijadikan penyertaan
modal negara pada Persero dan/atau Perum serta
perseroan terbatas lainnya. Status pegawai yang bekerja
di BUMN adalah karyawan BUMN, bukan pegawai
negeri.
Ciri-ciri:
1. Tujuan utama usahanya adalah melayani kepentingan
umum sekaligus mencari keuntungan.
2. Berstatus badan hukum dan diatur berdasarkan
undang-undang.
3. Pada umumnya bergerak pada bidang jasa-jasa vital.
4. Mempunyai nama dan kekayaan serta bebas bergerak
untuk mengikat suatu perjanjian, kontrak serta
hubungan-hubungan dengan pihak lainnya.
5. Dapat dituntut dan menuntut, sesuai dengan ayat dan
pasal dalam hukum perdata.
6. Seluruh atau sebagian modal milik negara serta dapat
memperoleh dana dari pinjaman dalam dan luar negeri
atau dari masyarakat dalam bentuk obligasi.
7. Setiap tahun perusahaan menyususn laporan tahunan
yang memuat neraca dan laporan rugi laba untuk
disampaikan kepada yang berkepentingan.
Kelebihan:
1. Salah satu sumber pendapatan negara
2. Permodalan yang pasti lebih besar
3. Sebagai pelopor/ pendorong kegiatan rakyat
4. Melayani kepentingan umum dan untuk memperoleh
keuntungan
5. Dimiliki oleh negara
Kekurangan:
1. Pengelolaan faktor produksi kurang efisien
2. Lambat dalam pengambilan keputusan
3. Menimbulkan monopoli pada sektor vital
4. Struktur kepemimpinak yang terkadang lemah
5. Kinerja BUMN terkait dengan keuangan negara
Jenis-jenis BUMN:
1. Perusahaan Umum atau disingkat Perum adalah
BUMN yang seluruh modalnya dimiliki negara dan
kekayaan negara yang dipisahkan dari APBN, yang
bertujuan untuk melayani kepentingan masyarakat
serta mencari keuntungan
2. Perusahaan Perseroan adalah BUMN yang
berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang modalnya
terbagi atas saham yang sebagian besar atau
seluruhnya dimiliki oleh negara dengan tujuan
utama memperoleh laba/keuntungan
b. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Badan Usaha Milik Swasta atau BUMS adalah jenis
badan usaha yang didirikan dan dimodali oleh
seseorang atau sekelompok orang. Berdasarkan UUD
1945 pasal 33, bidang- bidang usaha yang diberikan
kepada pihak swasta adalah mengelola sumber daya
ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis atau yang
tidak menguasai hajat hidup orang banyak.
Ciri-ciri:
1. Badan usaha yang modalnya sepenuhnya berasal dari
pihak swasta
2. Pengawasan yang dijalankan secara hirarki dan
fungsional oleh pemegang perusahaan
3. Mencari keuntungan yang sebesar-besarnya
4. Dalam pembagian laba berdasarkan pada memilik
saham atau modal terbanyak
5. Badan usaha yang memiliki badan hukum
6. Dijalankan dan dimodali oleh perorangan, banyak
orang atau berkelompok.
7. Para anggota memiliki hak suara sesuai dengan
jumlah modal/saham
8. Dapat menjual saham melalui bursa efek
9. Modalnya dapat diperoleh dari lembaga keuangan,
baik itu bank walaupun non bank.
Kelebihan:
1. Pengambilan keputusan cepat, karena adanya pemilik
modal yang terkadang menjadi sebuah manajer.
2. Kontribusi terhadap adanya sebuah peningkatan
PDB.
3. Sebagai pembayar pajak untuk kas negara.
4. Penggalangan modal cepat, karena direktur pelaksana
juga pemilik.
5. Untuk penyedia dalam sebuah jasa dan barang.
6. Banyak rumah dalam suatu tenaga kerja.
Kekurangan:
1. Terlalu banyak tentang keuntungan yang seringkali
tidak memperhitungkan terhadap kalangan
lingkungan.
2. Dapat menyebabkan adanya sebuah persaingan
yang tidak adil.
3. Aliran valuta asing yang berada di luar negeri.
4. Sering terjadi adanya sebuah perselisihan dengan
antara manajemen dan serikat pekerja.
5. Sering mengalami adanya sebuah kesulitan dalaam
mendapatkan suatu pinjaman.
Bentuk badan usaha swasta dapat dibagi dalam
beberapa macam yaitu Perusahaan Perseorangan,
Persekutuan Firma (Fa), Persekutuan komanditer (CV)
dan Perseroan Terbatas (PT).
c. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
Pengertian adan usaha milik daerah atau BUMD
menurut UU 23 tahun 2014 adalah badan usaha yang
seluruh atau sebagaian besar modalnya dimiliki oleh
daerah.
Ciri-ciri:
1. Diatur dan didirikan pemerintah daerah
2. Modal berasal dari kekayaan pemerintah daerah
yang dipisahkan
3. Bertujuan melayani kepentingan umum dan
mencari keuntungan
4. Dipimpin oleh direksi yang diangkat dan
diberhentikan oleh DPRD
Kelebihan:
1. Meringankan beban pengeluaran masyarakat karena
dapat menaruh harga murah
2. Pengelolaan oleh tenaga setempat
3. Pengumpulan modal tidak sulit
4. Dikelola oleh direksi yang ditunjuk pemerintah saat
RUPS
Kekurangan:
1. Terkadang pengelolaan belum memadai kapasitasnya
karena dijalankan oleh tenaga setepat
2. Penetapan harga terkadang ditetapkan secara sepihak
3. Pendirian BUMD sulit
4. Birokrasi dapat menghambat kerja BUMD
Misalnya Bank Jabar Banten (BJB),Bank
Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara, Perusahaan
Daerah Air Minur dan sebagainya.
d. Badan Usaha Campuran
Badan Usaha Campuran, yaitu badan usaha yang
modalnya sebagaian dimiliki swasta dan sebagaian lagi
dimiliki oleh pemerintah daerah
Ciri-ciri:
1. Modal bersama, yakni antara negara / pemerintah
dengan pihak swasta
2. Kepemilikan ganda, karena badan usaha yang satu
ini dimiliki dan dinaungi oleh dua pihak.
3. Terdapat berbagai pemikiran, karena badan usaha ini
dimiliki oleh dua pihak yang berbeda dimana
masing-masing memiliki pemikiran yang berbeda
untuk mengembangkan perusahaan yang mereka
miliki.
4. Keuntungan bersama, karena dilaksanakan oleh dua
pihak maka hasil atau keuntungan yang diperoleh
oleh badan usaha ini dibagi kepada dua pihak yang
bersangkutan secara merata.
5. Berlandaskan hukum, dimana segala bentuk
aktivitas dan kegiatan perekonomian diatur dan
dibatasi dengan segala bentuk aturan-aturan yang
sudah ditetapkan
Kelebihan:
1. Sesuai pengertian badan usaha campuran dimana
dikelola dan dikendalikan oleh pemerintah dan
swasta maka kerjasama keduanya dapat
meningkatkan peluang keberhasilan untuk mencapai
tujuan
2. Dengan membentuk badan usaha campuran maka
dapat meningkatkan relasi perusahaan karena adanya
dua pemilik besar dari jenis badan usaha ini. Relasi
dibutuhkan untuk membantu pemasaran atau promosi
perusahaan dan memperbanyak investor
3. Jika perusahaan mengalami permasalahan maka bisa
cepat terselesaikan karena adanya dua pemikiran dari
kedua belah pihak
4. Mudah untuk mengumpulkan modal
5. Mendapatkan jaminan dan perlindungan hukum
Kekurangan:
1. Karena dimiliki secara ganda, maka seringkali
terjadi perdebatan antara kedua belah pihak yakni
swasta dan pemerintah. Hal ini karena terkadang
terjadi pemikiran yang berbeda dimana keduanya
sama-sama menginginkan yang terbaik untuk
perusahaan dengan caranya masing-masing.
2. Keuntungan yang dibagi rata membuat usaha untuk
balik modal menjadi lama. Apalagi untuk badan usaha
campuran yang baru saja dibangun, biasanya
membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk balik
modal.
3. Adanya sikap saling mendominasi seringkali
menghambat perkembangan perusahaan. Baik
pemerintah maupun swasta terkadang menginginkan
sesuatu yang lebih sehingga memicu kecurangan.
Berikut terdapat dua contoh badan usaha campuran
yang ada di Indonesia.
1. Bank Central Asia (BCA)
Peran aktif antara kedua pihak yaitu pemerintah dan
swasta dibagi secara merata. Pengendalian kinerja
sehari-hari BCA adalah oleh pihak swasta, sedangkan
pemerintah berperan dalam segi keamanan dan
kestabilan operasional bank, serta kenyamanan
masyarakat.
2. Garuda Indonesia Airways
Salah satu perusahaan maskapai terbesar di Indonesia
dan juga diperhitungkan dalam penerbangan dunia ini
dikelola secara aktif baik oleh pemerintah maupun
swasta. Pihak pemerintah dan swasta secara bersama-
sama memberikan pelayanan yang terbaik bagi
masyarakat.